Bahasa Arab
July 31, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Bahasa Arab...
Description
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil’alamin puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala taufiq,
hidayah serta inayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “MARFU’ATUL ASMA’
Shalawat dan salam tetap tercurahkan pada revolusioner dunia, junjungan kita baginda Nabi besar Muhammad SAW dan keluarga serta para sahabat-sahabat beliau yang telah memberikan kita petunjuk dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang yang berupa Addinul Islam. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas terselesaikannya makalah ini. Makalah ini masih belum sempurnah. sempurnah. Untuk itu kritik dan saran yang membangun membangun dari berbagai
pihak
senantiasa
penulis
harapkan
demi
kesempurnaan
makalah
ini,
dengan
harapan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis khususnya. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya bagi kita semua. Amiin.
Yogyakarta,
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN
Isim-isim yang dibaca rafa’ merupakan salah satu pembahasan dalam Nahwu yang sangat penting. Dalam pembahasan kitab Nahwu istilah ini dikenal dengan Marfu’atul Asma’. Kalimat isim yang dibaca rofa’ mempunyai bagian masing -masing yang jumlahnya ada tujuh,
yaitu : Faa’il, Naibul Faa’il, Mubtada, Khobar, Isimnya ن ك , Khobarnya
, isim-isim yang
mengikuti kepada lafadz-lafadz yang dibaca rafa’ (bisa berupa : Na’at, lafadz yang di Athafkan, taukid atau badal).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Marifa’tul asma 2. Apa saja pembagian Marifa’tul asma
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian Marifa’tul asma 2. Mengetahui pembagian Marifa’tul asma asma
BAB II
PEMBAHASAN A. PENGERTIAN MARIFA’TUL ASMA ASMA
Marfuatul asma adalah isim-isim yang terkelompokkan yang masing2 masing dari isim ini berada pada posisi marfu dalam i’rabnya, atau dalam kalimat sederhanaya, marfuatul asma adalah isim-isim yang dirofakan.
a. Fa'il b. Naibul Fa'il c. Mubtada' d. Khobar e. Isim Kaana f. Khobar Inna g. Tawaabi'lilMarfu'
B. PEMBAGIAN MARIFA’TUL ASMA ASMA
a. Fa’il Fa’il adalah isim marfu’ yang terletak terl etak setelah fi’il ma’lum untuk menunjukkan pelaku dari
suatu pekerjaan. Contoh: ا ي ب ض (Ali telah memukul anjing) anjing)
b. Naibul Fa’il Naibul fa’il adalah isim marfu’ yang terletak setelah fi’il majhul untuk menunjukkan
orang yang dikenai pekerjaan. Contoh: ا ب ض (Anjing itu telah dipukul)
c. Mubtada’ Mubtada’ adalah isim marfu’ yang biasanya terdapat t erdapat di awal kalimat (Subyek).
Contoh : --> MUBTADA'
d. Khabar Khobar adalah sesuatu yang dapat menyempurnakan makna mubtada’ (Predikat).
Contoh : ط --> KHOBAR
ط Mubtada dan Khobar : (Muhammad adalah seorang dokter)
e. Ishim Kaana Kaana dan saudari-saudarinya merupakan fi’il-fi’il yang masuk pada susunan mubtada’ dan khobar sehingga merofa’kan mubtada’ dan menashobkan khobar. Mubtada’ yang telah dirofa’kan oleh kaana dan saudari -saudarinya dikenal dengan Isim
Kaana. Khobar yang telah dinashobkan oleh kaana dan saudari-saudarinya dikenal dengan Khobar Kaana. Contoh : ن: --> dari MUBTADA' menjadi ISIM KAANA setelah didahului KAANA --> KHOBAR KAANA menempati posisi manshub setelah ada KAANA
f. Khobar Inna Inna dan saudari-saudarinya merupakan huruf yang masuk pada susunan mubtada dan khobar, sehingga menashabkan mubtada dan merofa’kan khobar. Mubtada’ yang telah dinashabkan oleh inna dan saudari -saudarinya dikenal dengan Isim
Inna. Khobar yang telah dirofa’kan oleh inna dan saudari -saudarinya dikenal dengan Khobar
Inna. Sehingga istilahnya menjadi berubah, dari mubtada menjadi isim inna dan khobar menjadi khobar inna. Contoh: ك ح ن (Sesungguhnya Allah adalah Maha Bijaksana) --> ISIM INNA
ك ح --> KHOBAR INNA
g. Tawabi’lil Marfu’ Tabi’ adalah kata yang mengikuti hukum kata sebelumnya ditinjau dari sisi i’rab.
Istilahnya: عا = Kata yang diikuti
ا ا = Kata yang mengikuti
ada 4 macam tabi' : (tawabi') اا — / ت (NA'AT) 1. Na’at adalah tabi’ yang menyifati isim sebelumnya. Na’at bisa disebut sifat.
Contoh: دل م ءج (Seorang imam yang adil telah datang) دل --> NA'AT م --> MAN'UT 2. ا — / ف ('ATHAF) ‘Athaf adalah tabi’ yang terletak setelah huruf -huruf -huruf athaf (huruf-huruf penghubung
/ penyambung) Contoh: نث و ر ءج (Umar dan Utsman telah datang) نث --> 'ATHAF
و --> HURUF 'ATHAF ر --> MA'THUF 3. اا — / ؤ (TAUKID) Taukid adalah tabi’ yang disebutkan di dalam kalimat untuk menguatkan atau
menghilangkan keragu-raguan dari si pendengar. Contoh: ه ذ س ءج (Ustadz itu telah datang) ه --> TAUKID untuk ذ س ا 4. ل ا — ل / ل ه (BADAL) Badal adalah tabi’ yang disebutkan di dalam suatu kalimat untuk mewakili kata
sebelumnya, baik mewakili secara keseluruhan ataupun sebagiannya saja. Contoh: ذسا = ذسا jadi adalah BADAL dari ذ س ا
BAB III
PENUTUP A. KESIMPULAN
Isim-isim yang dibaca rafa’ itu ada tujuh macam, yaitu : Faa’il, Naibul Faa’il, Mubtada, Khobar, Isimnya ن ك , Khobarnya , isim-isim yang mengikuti kepada lafadz-lafadz yang dibaca rafa’ (bisa berupa : Na’at, lafadz yang di Athafkan, taukid
atau badal).
DAFTAR PUSTAKA
Al-Imrithy , Syeikh Syarafuddin Yahya, Terjemah Imrithy , (Tuban : Al-Balagh) Sa’id , M Ridlwan Qoyyum, Ilmu Nahwu, (Kediri : Mitra Gayatri)
Sunarto, Achmad, Ilmu Nahwu Tingkat Dasar, (Surabaya : Al-Miftah)
View more...
Comments