Bahan Komponen Habitat Satwa Liar

March 4, 2019 | Author: Cas Sanex | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Bahan Komponen Habitat Satwa Liar...

Description

Komponen habitat satwa liar Pengertian umum habitat menurut Alikodra (1990), adalah sebuah kawasan yang terdiri dari komponen fisik maupun abiotik yang merupakan satu kesatuan dan dipergunakan sebagai tempat hidup serta berkembang biaknya satwa liar. Satwa liar menempati habitat yang sesuai dengan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung kehidupannya, karena habitat mempunyai fungsi menyediakan makanan, air dan pelindung. Habitat yang sesuai untuk suatu jenis, belum tentu sesuai untuk jenis yang lain, karena setiap satwa menghendaki kondisi habitat yang berbeda ± beda (Dasman, 1981). Habitat suatu  jenis satwa liar merupakan sistem yang terbentuk dari interaksi antar komponen fisik fisik dan biotik serta dapat mengendalikan kehidupan satwa liar yang hidup di dalamnya (Alikodra, 1990). Komponen habitat yang dapat mengendalikan kehidupan satwa liar (Shawn, 1985), terdiri dari: 1. Pakan (food), merupakan komponen habitat yang paling nyata dan setiap jenis satwa mempunyai kesukaan yang berbeda dalam memilih pakannya. Sedangkan ketersediaan pakan e rat hubungannya dengan perubahan musim; 2. Pelindung (cover), adalah segala tempat dalam habitat yang mampu memberikan perlindungan bagi satwa dari cuaca dan predator, ataupun menyediakan kondisi yang lebih baik dan menguntungkan bagi kelangsungan kehidupan satwa; 3. Air (water), dibutuhkan oleh satwa dalam proses metabolisme dalam tubuh satwa. Kebutuhan air bagi satwa bervariasi, tergantung air dan/atau tidak ter gantung air. Ketersediaan air pada habitat akan dapat mengubah kondisi habitat, yang secara langsung ataupun tidak langsung akan berpengaruh pada ke hidupan satwa; 4. Ruang (space), dibutuhkan oleh individu ± individu satwa untuk mendapatkan cukup pakan, pelindung, air dan tempat untuk kawin. Besarnya ruang yang dibutuhkan tergantung ukuran populasi, sementara itu populasi tergantung besarnya satwa,  jenis pakan, produktivitas dan keragaman habitat. Tipe Tipe habitat merupakan komponen-komponen sejenis pada suatu habitat yang mendukung sekumpulan jenis satwa liar untuk beraktivitas. Tipe habitat yang diperlukan suatu satwa di identifikasi melalui pengamatan fungsi-fungsinya, misalnya untuk makan atau bertelur. Satwa memilih habitat yang tersedia dan sesuai untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sedangkan struktur vegetasi merupakan Laporan Pratikum Pengelolaan Satwa Liar susunan vertikal dan distribusi spasial tumbuh-tumbuhan (vegetasi) dalam suatu komunitas. Menurut Mueller, Dombois dan Ellenberg, 1974, struktur vegetasi berfungsi sebagai pengaturan ruang hidup suatu individu dengan unsur utama adalah: bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan penutupan tajuk (dikutip dari buku petunjuk Praktikum Satwa Liar, 2007). Sumber: https://forestindonesia.files.w https://forestindonesia.files.wordpress.com/2008/01/satwa-liar-kaliurang.pdf ordpress.com/2008/01/satwa-liar-kaliurang.pdf jam23.23 tgl 6/08/2017.. 6/08/2017

Habitat sobat pasti sering mendengar kata habitat, habitat itu apa ya, nah pada postingan kali ini saya membahas tentang habitat, habitat adalah tempat suatu makhluk hidup tinggal dan berkembang biak. Pada dasarnya, habitat adalah lingkungan —paling tidak lingkungan fisiknya —di sekeliling populasi suatu spesies yang memengaruhi dan dimanfaatkan oleh spesies tersebut. Pengertian Habitat menurut para ahli : Pengertian Habitat menurut Morrison (2002) mendefinisikan habitat sebagai sumber daya dan kondisi yang ada disuatu kawasan yang ber dampak

ditempati oleh suatu species. Habitat merupakan organism-specific : ini menghubungkan kehadiran species, populasi, atau individu (satwa atau tumbuhan) dengan sebuah kawasan fisik dan karakteristik biologi. Pengertian Habitat menurut Clements dan Shelford (1939) habitat  adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas. Pengertian Habitat menurut Alikodra (1990) habitat  adalah sebuah kawasan yang terdiri dari komponen fisik maupun abiotik yang merupakan satu kesatuan dan dipergunakan sebagai tempat hidup serta berkembang biaknya satwa liar. Pengertian Habitat menurut (Dasman, 1981) Habitat  suatu jenis satwa liar merupakan sistem yang te rbentuk dari interaksi antar komponen fisik dan biotik serta dapat mengendalikan kehidupan satwa liar yang hidup di dalamnya. Tipe Habitat

Habitat tidak sama dengan tipe habitat. Tipe habitat merupakan sebuah istilah yang dikemukakan oleh Doubenmire (1968:27-32) yang hanya berkenaan dengan tipe asosiasi vegetasi dalam suatu kawasan atau potensi vegetasi yang mencapai suatu tingkat klimaks. Habitat lebih dari sekedar sebuah kawasan vegetasi (seperti hutan pinus). Istilah tipe habitat tidak bisa digunakan ketika mendiskusikan hubungan antara satwa liar dan habitatnya. Ketika kita ingin menunjukkan vegetasi yang digunakan oleh satwa liar, kita dapat mengatakan asosiasi vegetasi atau tipe veg etasi didalamnya. Penggunaan Habitat Penggunaan habitat merupakan cara satwa menggunakan (atau “mengkonsumsi” dalam suatu

pandangan umum) suatu kumpulan komponen fisik dan biologi (sumber daya) dalam suatu habitat. Hutto (1985:458) menyatakan bahwa penggunaan habitat merupakan sebuah proses yang secara hierarkhi melibatkan suatu rangkaian perilaku alami dan belajar suatu satwa dalam membuat keputusan habitat seperti apa yang akan digunakan dalam skala lingkungan yang berbeda. Kesukaan Habitat Johnson (1980) menyatakan bahwa seleksi merupakan proses satwa memilih komponen habitat yang digunakan. Kesukaan habitat merupakan konsekuensi proses yang menghasilkan adanya penggunaan yang tidak proporsional terhadap beberapa sumber daya, yang mana beberapa sumber daya digunakan melebihi yang lain. Ketersediaan Habitat Ketersediaan habitat menunjuk pada aksesibiltas komponen fisik danbiologi yang dibutuhkan oleh satwa, berlawanan dengan kelimpahan sumber daya yang hanya menunjukkan kuantitas habitat masingmasing organisme yang ada dalam habitat tersebut ( Wiens1984:402 ). Secara teori kita dapat menghitung jumlah dan jenis sumber daya yang tersedia untuk satwa; sec ara praktek, merupakan hal yang hampir tidak mungkin untuk menghitung ketersediaan sumber daya dari sudut pandang satwa (Litvaitis et al ., 1993). Meskipun menghitung ketersediaan sumber daya aktua lmerupakan hal yang penting untuk memahami hubungan antara satwa liar dan habitatnya, dalam praktek jarang dilakukan karena sulitnya dalam menentukan apa yang sebenarnya tersedia dan apa yang tidak ter sedia (Wiens 1984:406 ). Sebagai

konsekuensinya, mengkuantifikasi ketersediaan sumber daya biasanya lebih ditekankan pada penghitungan kelimpahan sumber daya sebelum dan se sudah digunakan oleh satwa dalam suatu kawasan, daripada ketersediaan aktual. Ketika aksesibilitas sumber daya dapat ditentukan terhadap suatu satwa, analisis untuk menaksir kesukaan habitat dengan membandingkan penggunan dan ketersediaan merupakan hal yang penting. Kualitas Habitat

Istilah kualitas habitat  menunjukkan kemampuan lingkungan untuk memberikan kondisi k husus tepat untuk individu dan populasi secara ter us menerus. Kualitas merupakan sebuah variabel kontinyu yang berkisar dari rendah, menengah, hingga tinggi. Kualitas habitat berdasarkan kemampuan untuk memberikan sumber daya untuk bertahan hidup, reproduksi,dan kelangsungan hidup populasi secara terus menerus. Para peneliti umumnya menyamakan kualitas habitat yang tinggi dengan menonjolkan vegetasi yang memiliki kontribusi terhadap kehadiran (atau ketidak hadiran) suatu spesies (seperti dalam Habitat Suitability Index Models dalam Laymon danBarrett 1986 dan Morrison et al. 1991). Komponen habitat yang dapat mengendalikan kehidupan satwa liar (Shawn, 1985), terdiri dari: 1. Pakan (food), merupakan komponen habitat yang paling nyata dan setiap jenis satwa mempunyaikesukaan yang berbeda dalam memilih pakannya. Sedangkan ketersediaan pakan erat hubungannyadengan perubahan musim; 2. Pelindung (cover), adalah segala tempat dalam habitat yang mampu memberikan perlindungan bagisatwa dari cuaca dan predator, ataupun menyediakan kondisi yang lebih baik dan menguntungkan bagikelangsungan kehidupan satwa;\ 3. Air (water), dibutuhkan oleh satwa dalam proses metabolisme dalam tubuh satwa. Kebutuhan air bagi satwa bervariasi, tergantung air dan/atau tidak te rgantung air. 4. Ruang (space), dibutuhkan oleh individu individu satwa untuk mendapatkan cukup pakan, pelindung, air dan tempat untuk kawin. Menurut Mueller, Dombois dan Ellenberg, 1974, struktur vegetasi berfungsi sebagai pengaturan ruang hidup suatu individu dengan unsur utama adalah : bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan penutupan tajuk (UGM, 2007). Sumber http://achmadnanank.blogspot.co.id/2012/04/habitat.html jam 23.29 tgl 6/8/2017

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF