Back to Basic of Forex by KG

March 14, 2018 | Author: Muhammad Hafiz | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Back to Basic of Forex by KG...

Description

disadur dari log chat #ggh_room:

BACK TO BASIC OF FOREX by KG

Kang_Gun: Pergerakan nilai tukar mata uang terjadi karena adanya transaksi pembelian (Buy) atau penjualan (Sell) mata uang yang dilakukan pelaku pasar saat Foreign Exchange Market (Forex) sedang beroperasi. Para pelaku pasar pada dasarnya melakukan transaksi-transaksi tersebut dikarenakan adanya “kebutuhan” atau “kepentingan” tertentu terhadap transaksi yang dilakukannya. Para pelaku pasar ini sangat banyak jumlahnya dan tersebar di seluruh penjuru dunia. “kebutuhan” atau “kepentingan” yang melandasi setiap pelaku pasar untuk melakukan transaksi bisa berbeda-beda dan tergantung sepenuhnya pada masing-masing pelaku pasar tersebut, tetapi apapun “kebutuhan” atau “kepentingan” para pelaku pasar ini maka keputusan transaksi yang akan mereka lakukan hanya ada dua yaitu membeli mata uang tertentu atau menjual mata uang yang dimilikinya melalui bank-bank yang memfasilitasi transaksi-transaksi tersebut. Bank-bank yang memfasilitasi transaksi-transaksi pelaku pasar umumnya menggunakan nilai tukar yang mereka tetapkan sendiri dan ini seringkali membuat terjadinya perbedaan nilai tukar antara bank-bank tersebut, tetapi pada prakteknya selisih atau perbedaan nilai tukar antara satu bank dan bank lainnya ini perbedaannya sangat tipis. Tipisnya perbedaan nilai tukar pada bank-bank tersebut sebetulnya lebih cenderung disebabkan oleh kebijakan pada masing-masing bank, karena secara teknis bank-bank sebetulnya memiliki patokan rate nilai tukar dari pialang-pialang besar seperti EBS, Reuters, CME, Bloomberg, TradeBook dan lain sebagainya. Pialang-pialang besar ini fungsinya hanya seperti pasar yang mempertemukan bank-bank untuk saling bertransaksi jual-beli valuta asing dengan rate nilai tukar yang telah di hitung sedemikian rupa berdasarkan volume transaksi yang terjadi.

Pialang-pialang besar ini menggunakan “Sistem komunikasi Elektronis” untuk menghitung rate nilai tukar dan memfasilitasi bank-bank pesertanya untuk dapat bertransaksi dengan cepat dan efesien.

Jadi kalo saya gambarin pake flow chart kira kira begini: Traders ==> BROKERS ==> BANK EBS,REUTERS,CME,BLOOMBERG etc nah kalo ditilik tilik sebetulnya pelaku pasar itu BANK. Traders melewatkan transaksinya melalui brokers dan brokers ke bank, hedge fund juga melalui bank. EBS/REUTERS/BLOOMBERG/CME etc menghitung dan menentukan rate berdasarkan data transaksi yang masuk dari bank-bank ke mereka. Basic tadi itu gambaran proses transaksi dan keluarnya rate lah, rate ini maksudnya angka harga yang sering kita plototin. Bank bahkan EBS/REUTERS etc sendiri sebetulnya sama kelimpungannya kayak kita untuk menentukan arah dan batas pergerakan harga. Mereka juga gak tahu kemana harga akan bergerak dan sampai dimana setelah saat ini, faktanya kalo mereka tahu berarti gak ada bank yang bermain di valuta asing yang bangkrut harusnya kan? faktanya sekelas JP Morgan saja limbung. Para traders termasuk retail traders kayak kita akhirnya menggunakan banyak cara dan pendekatan untuk dapat memprediksi pergerakan harga ini. Lahirlah berbagai macam teori, berbagai macam konsep melalui pendekatan dari berbagai sudut pandang, dari situ kemudian mereka membuat Trading system untuk membantu analisa mereka. Pendekatan yang paling saya sukai untuk menganalisa pergerakan harga adalah pendekatan dari sudut pandang pelaku pasar. Mengapa? karena yang saya pahami pelaku pasar inilah yang membuat harga bergerak. Jadi rasanya 'make sense' banget kalo pendekatan yang saya pilih adalah dari sudut pandang pelaku pasar. Pendekatan dari sudut pandang pelaku pasar ini maksudnya adalah kita melihat pergerakan harga berdasarkan pola pikir pelaku pasar. Pelaku pasar yang mana yg seharusnya kita amati dan perhatikan pola pikirnya? Bank.

Lalu apakah kita harus mengamati dan melihat bagaimana pola pikir semua bank ini dalam menganalisa pergerakan harga? Ya enggak lah.. bisa botak kepala.. heuheu.. (yg nyadurnya nyengir) Karena tiap bank atau individu memiliki cara analisanya masing masing dan itu jumlahnya banyak banget. Lalu bagaimana? Paling bijaksananya saya memilih untuk melihat data-data apa saja yang digunakan mereka untuk menganalisa. Wah datanya bisa macam macam dong kang? hehehehehe ya kita gak akan liat semua datanya secara rinci lah... cukup kita fokus pada data dasar yg mereka butuhkan untuk analisa.

Apa saja data dasar nya? Hanya ada dua yaitu arah dan batas, dimana batas disini lebih cenderung kepada pengertian oversold atau overbough yg biasa digunakan para pelaku pasar tersebut.

nah PR nya adalah.....

Coba cari bagaimana bank-bank ini menentukan arah dan batas oversold atau overbough setiap hari nya...

Kang_Gun: semoga bermanfaat. hehehehehehe itu aja deh

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF