Baby Inkubator

February 12, 2018 | Author: ninudwianisa | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Life Safing...

Description

LIFE SUPPORT AND LIFE SAVING BABY INCUBATOR

Disusun Oleh: Bayu Begawan Nurcahyo

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II TEKNIK ELEKTROMEDIK

1. Pengertian Baby Inkubator Baby Incubator adalah tempat penyimpanan bayi yang baru lahir, Suhu didalam bayi incubator disesuaikan dengan suhu tubuh ibunya yaitu sekitar 36,5-37C, perlengkapan sebuah Baby Incubator pada umumnya terdiri dari sensor suhu, heater, dan sistem alarm (buzzer). Setting suhu dilakukan dengan menekan tombol pemilihan (keypad) dan ditampilkan pada LCD, sehingga sensor suhu digunakan IC LM35 yang mendeteksi suhu didalam incubator. Tak satu pun orang tua yang menginginkan bayinya lahir prematur, lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Namun bila harus demikian, apa boleh buat! Tentu harus menerima kanyataan dengan berbesar hati. Bayi prematur memang cenderung lebih mudah terserang infeksi dibandingkan bayi cukup bulan karena fungsi organ belum sempurna. Sering kali bayi prematur tetap harus tinggal di rumah sakit walaupun si ibu sudah diperbolehkan pulang. Selama dirawat, bayi mungil tersebut diletakkan ke dalam kotak kaca bernama inkubator. Selama ia berbaring di sana, dokter, suster maupun orangtua harus ekstra sabar dan cermat menangani perkembangan kesehatannya. Inkubator Aman Informasi mengenai efek samping inkubator yang dapat menyebabkan dampak buruk terhadap kesehatan bayi sempat mencuat pemberitaannya beberapa waktu lalu. Tak ayal hal ini membuat resah beberapa

orang

tua

yang

bayinya

sedang

di

rawat

di

incubator.

Padahal, inkubator bagi bayi prematur aman sepanjang dilakukan sesuai dengan standar prosedur penggunaan. Perlu diketahui, setiap bayi prematur yang lahir memiliki kondisi yang berbeda-beda. Ada yang termasuk dalam kondisi “aman” atau menderita pengait ringan, ada pula bayi prematur yang mendderita penyakit berat. Semua ini tergantung dari daya tahan tbuh masing-masing bayi prematur. Kondisi seperti ini lah yang membuat bayi-bayi tersebut "berjuang" demi mendapatkan perkembangan yang lebih baik. Nah, inkubator berfungsi untuk menjaga agar bayi tetap mendapatkan suhu yang stabil. Kondisi suhu yang sesuai membuat bayi merasa nyaman dan aman.Tergantung Kondisi Bayi lamanya bayi berada di dalam inkubator tergantung kepada kondisi masing-masing bayi. Suhu yang digunakan pun disesuaikan dengan kebutuhan akan kondisi bayi. Setiap bayi baru lahir dilihat dahulu kondisinya lalu dicocokkan dengan tabel yang sudah disediakan, di sana sudah tertera

mengenai suhu yang akan dipasang. Ini berlaku pada semua inkubator. Sepanjang dilakukan sesuai dengan standar prosedur penggunaan maka tata laksana inkubator akan berjalan baik. Sayangnya, kebanyakan inkubator yang digunakan di Indonesia teknologinya masih kurang bila dibandingkan dengan inkubator buatan luar negeri seperti Eropa. Harga yang terlalu mahal menjadi alasan utama mengapa kebanyakan rumah sakit menggunakan produks dalam negeri dan China. Walau begitu, incubator tersebut tetap bisa digunakan secara optimal. INCUBATOR yang biasanya digunakan untuk mengasuh bayi prematur, ternyata memiliki efek yang tidak baik bagi kecepatan detak jantung sang buah hati. Hasil studi penelitian yang dipimpin Carlo Bellieni dari Rumah Sakit Umum Universitas Studi di Siena, Italia, menemukan gelombang elektromagnetik pada inkubator menyebabkan perubahan pada detak jantung bayi. Peneliti mengamati detak jantung pada 43 bayi yang baru lahir yang dirawat dalam inkubator. Mereka mengukur angka kecepatan detak jantung (HRV) bayi ketika inkubator dihidupkan atau dimatikan. Beliani dan koleganya menemukan, saat inkubator dihidupkan, bayi terpapar frekuensi elektromagnetik 8,9 milligauss (level normal sekitar 1 milligauss). Sementara HRV-nya drop atau melemah 50% lebih rendah dibandingkan level normal. ''Ini sama sekali bukan sesuatu yang baik," kata Bellieni. Namun, Belliani tidak ingin memberikan peringatan kepada orangtua. Sebab, kebanyakan bayi yang lahir prematur tidak akan mampu bertahan tanpa bantuan inkubator. Selain itu, juga belum ditemukan korelasi antara masalah kesehatan dan inkubator. ''Saya berharap teknologi inkubator segera diperbaiki agar menjadi lebih aman bagi bayi," ungkapnya. Sekadar diketahui, jantung manusia berdetak dengan angka kecepatan yang hampir sama sepanjang waktu. Namun, pada saat tertentu terjadi percepatan dan kemudian melambat pada saat manusia menarik dan mengeluarkan napas. Variasi kecepatan ini adalah sehat. Selain itu, pola inilah yang digunakan oleh para praktisi medis dan ilmuwan untuk mengukur seberapa baik sistem kegelisahan bekerja. Bagi orang dewasa, HRV rendah merupakan kunci terkena risiko penyakit jantung. Selama ini, inkubator digunakan para dokter untuk menjaga kondisi bayi yang prematur dalam beberapa minggu. Fungsi utama alat ini adalah menjaga supaya udara hangat tetap menyelimuti tubuh bayi. Namun begitu, penggunaan mesin penggerak atau motor telah menimbulkan medan magnet di sekitar alat dan tempat bayi.

Gambar 1.1 Baby Incubator

2. FUNGSI ALAT Pesawat Baby Incubator merupakan salah satu pesawat yang mempunyai fungsi sebagai perawatan dan penyesuaian suhu ( penghangat) bagi bayi yang lahir premature atau lahir dini. Kondisinya sangat membutuhkan suhu yang sesuai dengan suhu dalam rahim ibu.

3. PRINSIP DASAR PESAWAT Pesawat ini mempunyai sirkulasi yang terkontrol atau mempunyai kelembaban relatif dan isolasi untuk melindungi bayi dari kontaminasi udara dari luar. Hal ini diperlukan bagi bayi premature, karena sangat rawan terhadap masalah pernapasan dan masalah masalah yang bersangkutan dengan kesehatan bayi tersebut. Suhu yang dibutuhkan dalam perawatan bayi ini antara 32oC – 37oC.

4. PRINSIP KERJA PESAWAT Prinsip kerja pesawat ini adalah dengan mengatur serta menstabilkan suhu dalam ruangan incubator agar sesuai dengan suhu yang dibutuhkan oleh bayi premature. Pesawat ini menggunakan pemanasan elemen ( heater ) yang dikotrol oleh suatu rangkaian kontrol suhui agar suhu tetap stabil. Heater akan bekerja pada saat sensor

suhu kurang dari setting suhu yang telah ditentukan, dan sebaliknya apabila sensor suhu lebih besar dari setting suhu, secara otomatis heater akan mati.

5. Spesifikasi Baby Incubator

A. Data Teknis Alat Nama Alat

: Baby Incubator

Type

: V-2100G

Tegangan

: 220 Volt AC

Daya

: 500VA

Air Control

: 25 - 370

Produksi

: Jepang

B. Prinsip Kerja Incubator perawatan adalah alat yang berfungsi untuk merawat bayi premature atau mempunyai berat badan lahir rendah (BBLR), dengan cara memberikan suhu dan kelembapan yang stabil dan kebutuhan oxygen sesuai dengan kondisi dalam kandungan ibu. Adapun nama lain dari Baby Incubator, diantaranya :

1) Infant Incubator 2) Cuff 3) Pemanas Bayi Baby Incubator mempunyai sirkulasi yang terkontrol atau mempunyai kelembaban relatif dan isolasi untuk melindungi bayi dari kontaminasi udara dari luar. Hal ini diperlukan bagi bayi premature, karena sangat rawan terhadap masalah pernapasan dan masalah masalah yang bersangkutan dengan kesehatan bayi tersebut. Suhu yang dibutuhkan dalam perawatan bayi ini antara 32°C-37°C. C. Bagian-Bagian Pesawat

Heater

: Berfungsi untuk menghasilan suhu panas pada Baby Incubator

Blower

: Berfungsi untuk mendistribusikan panas ke seluruh bagian alat.

Kontrol

: Temperature dan kelembapan aliran udara

Display

: sebagai tampilan

Alarm

: Sebagai tanda apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Chamber

: tempat bayi di inkubasi

D. Blok Diagram Alat

Keterangan : 1) Power Supply Power supply atau catu daya adalah sebuah peralatan penyedia tegangan atau sumber daya untuk peralatan elektronika dengan prinsip mengubah tegangan listrik yang tersedia dari jaringan distribusi transmisi listrik kelevel yang diinginkan sehingga berimplikasi pada pengubahan daya listrik. Dalam sistem pengubahan daya, terdapat empat jenis proses yang telah dikenal yaitu sistem pengubahan daya AC ke DC, DC ke DC, DC ke AC, dan AC ke AC. Masing masing sistem pengubahan memiliki keunikan aplikasi tersendiri, tetapi ada dua yang implementasinya kemudian berkembang pesat dan luas yaitu sistem pengubahan AC ke DC (DC power supply) dan DC ke DC (DC-DC converter) .

2) Sensor Suhu Rangkaian sensor suhu merupakan rangkaian yang memiliki fungsi untuk mendeteksi suhu ruang pada alat Baby Incubator. Sensor suhu menggunakan IC LM35 yang akan mengubah besaran suhu menjadi nilai teganggan dalam milivolt. Setiap perubahan 1ºC maka perubahan nilai teganggan keluaran pada sensor adalah sebesar 10 mV. Pada penelitian rangkaian sensor suhu ini, nilai tegangan keluaran IC LM35 yang diharapkan adalah sebagai berikut, Rangkaian ini digunakan untuk mendeteksi suhu dalam chamber dan mengolah sinyal keluarannya sehingga dapat diterima

oleh ADC sebagai masukkannya. Rangkaian ini terdiri dari sensor suhu LM 35 yang memiliki daerah kerja antara -55 ºC sampai 150 ºC dan mempunyai karakteristik perubahan tegangan sebesar 10 mV/ºC, setiap perubahan 1ºC maka keluaran LM 35 akan berubah sebesar 10 mV. Selain rangkaian sensor suhu rangkaian signal conditioning juga terdiri dari rangkaian buffer yang berfungsi untuk menjaga agar keluaran sama dengan masukannya dimana impedansi masukan tinggi dan impedansi keluarannya rendah. Gambar 3.2 menunjukkan rangkaian sensor suhu.

3) Rangkaian Setting Suhu Rangkaian ini digunakan untuk memperoleh besar tegangan refrensi yang nantinya akan dibandingkan dengan keluaran sensor maka digunakan rangkaian pembagi tegangan. Pada rangkaian setting suhu ini terdiri dari rotary switch yaitu sebagai saklar,VR,led,,resistor sebagai voltage defider.

4) Pengontol Suhu (komparator) Rangkaian komparator adalah suatu rangkaian yang dapat membandingkan tegangan yang masuk ke kaki pembalik dan tak membalik, di mana keluaran komparator akan mempunyai du keadaan yaitu: keadaan positif satu rasi dan keadaan negative saturasi. Untuk mendapatkan pemanasan yang tepat pada incubator maka tegangan setting akan dibandingkan dengan tegangan keluaran LM35, digunakan IC 741 sebagai penguat komparator. Pada penguat komparator ini akan menguatkan selisih diantara dua masukan. Yaitu selish antara tegangan setting dengantegangan keluaran sensor akan dikuatkan sebesar satu kali.dan kemudian dikuatkan lagi sebesar sepuluh kali dan kemudian akan diteruskan ke komparator.

Gambar 3.5 Rangkain Pengontol Suhu

5) Rangkaian Pembatas Suhu Apabila suhu pada incubator melebihi dari suhu yang normal untuk bayi, maka akan ditunjukan oleh suatu indikator yaitu Buzzer. Sebelumnuya tentukan terlebih dahulu batas maksimum 37ºC pada incubator. Digunakan komparator untuk membandingkan tegangan refrensi dengan tegangan sensor.untuk suhu maksimum tegangan refrensinya sebesar 370mV. pada rangkaian ini terdapat rangkaian komparator .bila suhu melebihidari batas maksimum,maka keluaran komparataor batas atas akan positif saturasi dan dioda terbias maju yang kemudian mentriger transistor dan menyebabkan Buzzer berbunyi.

Gambar 3.6 Rangkain Pembatas Suhu 6) Rangkaian ADC Display Rangkaian

ADC

(Analog

to

Digital

Converter)

yang

mengubah

tegangananalog menjadi digital. Besaran analog dri rangkaian sensor suhu dimasukan kerangkaian ADC untuk dirubah kebentuk digital. Karena input keADC merupakan besar tegangan dan yang ditampilkan adalahbesar suhu, dimana hubungan keduanya tidak linear.maka sebelum input ADC tegangan tersebut disetting dengan menggunakan rangkaian pembagi tegangan lagi agar angka tampilan pada tampil suhu sesuai dengan perhitungan mV, dimana setiapperubahan 1mV pada masukan kaki 11 ICCA3162E akan menentukan turun naikakmya digit yang akan menunjukan besaranya suhu yang dideteksi sensor.

Gambar 3.7 Rangkain ADC Display

6. Petunjuk Pemakaian A. Bersihkan inkubator dengan desinfektan setiap hari, dan bersihkan secara keseluruhan setiap minggu atau setiap akan digunakan. B. Tutup matras dengan kain yang bersih C. Hubungkan alat dengan catu daya. D. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol on/off E.

Cek fungsi thermometer

F.

Lakukan pemanasan secukupnya

G. LaKukan tindakan H. Matikan mesin apabila sudah tidak digunakan dengan menekan/memutar tombol on/off I.

Lepaskan alat dari catu daya

7. Petunjuk Pemeliharaan A. Bersihkan inkubator dengan desinfektan setiap hari, dan bersihkan secara keseluruhan setiap minggu atau setiap akan digunakan. B. LaKukananlah pengecekan terhadap seluruh bagian komponen alat. C. Cek sitem catu daya. D. Cek fungsi timer/pewaktu. E. Kosongkan air reservoir yang dapat mengakibatkan tumbuhnya bakteria yang berbahaya dalam air dan meyerang bayi. F. Ingat selalu cek kondisi incubator sebelum dilakukan pemakaian untuk mengantisipasi adanya kerusakan terhadap komponen listrtrik yang tidak bekerja.

8. Troubleshooting A. Alarm kegagalan power : Indikator berkedip terus dengan alarm mengidikasikan bahwa incubator kehilangan power external. B. Hubungkan kembali kabel power. C. Kegagalan Control Panel : Ulangi pemasangan konektor atau ganti konektor. D. Tidak ada supplay tegangan : cek supplay tegangan dari PLN, cek switc Power. E. Kegagalan alarm sensor : dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sensor belum terhubung, atau sensor rusak. F. Alarm suhiu over : cek relay yang berfungsi untuk memutuskan supply ke heater.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF