BAB III mas pri
May 30, 2016 | Author: Laili Twins | Category: N/A
Short Description
Download BAB III mas pri...
Description
BAB III PENGENALAN, PERBAIKAN DAN PERAWATAN ALAT-ALAT MEDIS Pengenalan Alat-Alat Kesehatan di RS. Roemani Muhammadiyah
A.
Semarang Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit roemani, rumah sakit mempunyai peralatan medis baik elomedik maupun elimedik yang digunakan dalam operasional. Terdapat banyak alat kesehatan yang digunakan untuk proses pendiagnosaan, perawatan, rehabilitasi, dan terapi di rumah sakit roemani. Untuk itu pada laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dicantumkan alat-alat yang ada di RS Roemani Muhammadiyah. Diharapkan para teknisi serta mahasiswa dapat mengenal, mengerti dan memahami tentang alat-alat kesehatan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membuat inventarisasi peralatan-peralatan kesehatan yang ada di RS Roemani Muhammadiyah Semarang. Inventarisasi tersebut berisi tentang spesifikasi peralatan dan hal-hal yang dianggap perlu dari alat kesehatan tersebut. Inventarisasi alat-alat kesehatan yang ada di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang, antara lain sebagai berikut: 1.
RUANG POLIKLINIK
Poliklinik Gigi a.
Dental Unit 1)
Merk
: NORTH WEST
2)
Model
: S2315
3)
Fungsi
: Digunakan untuk pemeriksaan dan perawatan gigi.
4)
Spesifikasi ≈
Power supply : 220 VAC
≈
Frekuensi
≈
Daya
: 1500 Watt
≈
Fuse
: 10 A
≈
Arus bocor
: ≤ 0,5 mA
≈
Resistance
: > 0,55 Mpa
: 50/60 Hz
≈
Supply air
: 0,2 – 0,2 Mpa
Poliklinik Mata
a.
Slit Lamp 1)
Merk
: SHIN NIPPON
2)
Produksi
: Jepang
3)
Fungsi
: Digunakan untuk membantu
pemeriksaan pada mata pasien 4)
Spesifikasi ≈
Tegangan
: 100V – 120V, 220V – 240 VAC
≈
Frekuensi
: 50 / 60 Hz
≈
Output
: 1 – 8,5 V
≈
Daya
: 40 Watt
Poliklinik THT
a.
Kursi Hidrolik 1)
Merk
: LINEX
2)
Seri
: EN + 303
3)
Spesifikasi ≈ Max Load ≈ Power Rate
: Push 6000 N : 24 VDC, 5,8 Amp
≈ Duty Cycle 2)
: Max 10%, time 2 menit – 18 menit
Treadment Unit 1)
Suction pump dan vacum meter
2)
Spray pump dan pressure meter
3)
Air dryer
4)
Head lam
Poliklinik USG
a.
USG ( Ultrasonography ) 1)
Merk
: TOSHIBA
2)
Produk
: Jepang
3)
Fungsi
: Digunakan untuk
mendeteksi bagian dalam tubuh dengan memanfaatkan frekuensi ulrasound. 4)
2.
Spesifikasi ≈ Tegangan input
: 220 VAC / 50 Hz
≈ Tampilan
: 3 Layar
RUANG I C U a. Ventilator 1)
Merk
: VELA
2)
Produksi
: RRC
3)
Fungsi
: Digunakan sebagai alat bantu pernafasan untuk mengontrol, membantu atau mengambil alih fungsi paru – paru.
4)
Spesifikasi ≈ High pressure : 40 – 85 Psg ( 2,76 – 5,86 bar ) ≈ Low pressure : 0 – 0,5 Psg ( 0,0345 ) ≈ Voltage
: 90 – 264 VAC
≈ Frekuensi
: 47 – 65 Hz
b. ECG ( Elektro Cardio Graph ) 1)
Merk
: AVEA
2)
Produksi
: RRC
3)
Fungsi : Digunakan untuk mendeteksi sinyal jantung dan menghasilkan rekaman berupa grafik pada kertas perekam sehingga biasa di diagnosa kelainan pada jantung.
c. Defibrilator 1)
Merk
: CODE MASTER
2)
Produksi
: USA
3)
Fungsi : Digunakan untuk resusitasi jantung pada saat jantung pasien mengalami fibrilasi, dengan memberikan energi kejut listrik untuk mengaktifkan kembali aktivitas jantung. 4)
3.
Spesifikasi ≈
Tegangan input
: 220 VAC
≈
Frekuensi
: 50 / 60 Hz
≈
Energi
: 400 Watt
≈
Daya
: 900 VA
≈
Arus
: 2 Amp
RUANG PICU DAN BBRT ( Bangsal Bayi Beresiko Tinggi ) b.
Ventilator 1)
Merk
: AVEA
2)
Fungsi
:
Digunakan untuk alat bantu pernafasan pasien yang mengalami disfusi paru – paru. 3)
Spesifikasi ≈
Power supply : 100 – 240
VAC ≈
Frekuensi
:
0,5 – 100 Hz c.
Suction Pump Piston 1)
Merk
:
2)
Produksi
: USA
3)
Fungsi
:
THOMAS
Digunakan untuk menghisap cairan tubuh yang tidak diperlukan lagi oleh pasien 4)
Spesifikasi
≈
Tegangan input
:
Frekuensi
: 50
100 / 220 Volt ≈ / 60 Hz ≈
Arus
≈
Tekanan max : 76 mmHg
d.
: 2,5 Amp
Infuse Pump 1)
Merk
: Infusomat
2)
Produksi
: Jepang
3)
Fungsi
:
P
Digunakan untuk mengatur jumlah cairan Infuse yang dimasukan kedalam sirkulasi aliran darah pasien secara langsung melalui vena. 4)
Spesifikasi ≈
Power Supply : 100 – 240
VAC ± 10 % ≈
Daya
: 7 Watt
Baterai ≈
Sistem pompa : Peristaltic
Finger ≈
Volume
:1
Aliran rata – rata
:1
– 9999 ml ≈ – 300 ml / jam ≈
Suhu pengoprasian: 10 –
45 °C ≈ e.
Berat
: 4,2 Kg
Incubator Baby 1) 87
Merk
: TESENA
2)
Produksi
: Indonesia
3)
Fungsi
:
Digunakan untuk merawat bayi premature dengan berat badan rendah dalam temperature dan kelembaban yang stabil.S 4)
Spesifikasi ≈
Tegangan input
:
220 VAC / 50 Hz ≈
Daya
≈
Suhu pengoprasian: 27 –
: 250 Watt
37 °C f.
Pediatric Ventilator 1)
Merk
: BEAR
2)
Produksi
: USA
3)
Fungsi
:
Digunakan untuk alat bantu pernafasan bayi. 4)
Spesifikasi ≈
Power supply : 220
VAC / 50 Hz ≈
Alat pendukung
:
Air Compressor 4.
RUANG HEMODIALYSA a.
Unit Patient Hemodialysa 1)
Merk : BAXTER 450
2)
Produksi : USA
3)
Fungsi : Digunakan untuk
cuci darah pada pasien
yang mengalami gagal ginjal. 4)
Spesifikasi ≈
Tegangan
:
220 – 240 VAC, 50 / 60 Hz ≈
Arus
≈
Aliran rata – rata
:
Tekanan
: 50
Dialisate
:
: 6,5 Amp
500 ml / menit ≈ – 450 mmHg ≈ Buffer Garam ≈
Pompa -
Pompa heparin
-
Pompa darah
-
Pompa dialisate
b.
:
Unit Patient Hemodialysa 1)
Merk : JIHUA
MEDICAL APPARATUS & INSTRUMENT 2)
Produksi : RRC
3)
Fungsi : Digunakan untuk
cuci darah pada pasien yang mengalami gagal ginjal. 4)
Spesifikasi ≈ 220 VAC ± 10%
Power supply
:
≈
Frekuensi
: 50
Hz ± 2% ≈
Daya
: 1500
Watt 5.
RUANG BEDAH SENTRAL / OK a.
Endoscopy
1) Merk
: KARL STRORZ
2) Produksi
: Jerman
3)
Fungsi
: Digunakan untuk melihat bagian dalam tubuh pasien dengan cara memasukkan melalui oral atau rectum.
Spesifikasi ≈
Tegangan input
:
220 Volt ≈
Daya
≈
Frekuensi
: 220 VA : 40
– 60 Hz ≈
Arus
≈
Teg./daya lampu
: 0,9 Amp : 15
V / 150 Watt b.
Mikroscope mata
1) Merk
: SHIN NIPOON
2) Fungsi
: digunakan untuk melihat kondisi mata lebih teliti
3) Tegangan
: 220 – 240V
4) Ampere
:2A
c.
Pasien Minitor
1) Merk
: Mindray
2) Fungsi
: perangkat medis yang digunakan untuk dalam
pemantauan medis yang menampilkan data pantauan. Data pantauan fisiologis ditampilkan di layar. Disertai dengan resdoust numeric parameter 3) Model
: MEC 1000
4) Tegangan inputan
: 100 – 240 V
5) Frekuensi
: 50 – 60 Hz
d.
Oximetri 1)
Merk : WICROSPAN
OXIMETRI 3040 2)
Produksi : USA
3)
Fungsi : Digunakan untuk
mengukur konsentrasi oksigen dalam darah. 4)
Spesifikasi ≈ Tegangan input
: 115 VAC dan batteray
≈ Frekuensi
: 50 / 60 Hz
≈ Arus max
: 25 Amp
≈ Tampilan
: LCD
≈ Ukuran
: 7,1 x 14,7 x 19
≈ Berat
: 1 Kg
e.
Suction Pump Kipas 1)
Merk
: CLEMENT VP 10
2)
Produksi
: Australia
3)
Fungsi
: Digunakan untuk menghisap cairan
tubuh yang tidak dibutuhkan lagi oleh pasien. 4)
f.
Spesifikasi ≈ Tegangan input
: 220 VAC
≈ Frekuensi
: 50 / 60 Hz
≈ Arus
: 1,5 Amp
≈ Max vacum
: 100 mmHg Sterilisator UV
1)
Merk
: SPACELIZER MO TMS - 304
2)
Produksi
: Jepang
3)
Fungsi
: Digunakan untuk mensterilkan ruangan
dari kuman dan bakteri. 4)
Spesifikasi
≈ Tegangan input
: 100 Volt
≈ Frekuensi
: 50 / 60 Hz
≈ Daya
: 170 Watt
≈ Lampu UV: 4 buah, 30 Watt ≈ Umur efektif lampu: 3000 jam g.
ESU ( Elektro Surgery Unit ) 1) Merk
: BERCHTOLD
2) Model
: Elektrotom 630
3) Produksi
: Jerman
4) Fungsi
: Digunakan untuk pembedahan dengan menghasilkan frekuensi tinggi dengan keuntungan dapat meminimalkan pendarahan dan meningkatkan sterilitas jaringan.
5)
6.
Spesifikasi
≈ Supply tegangan
: 220 – 240 VAC / 50 Hz
≈ Frekuensi
: ± 400 Hz,
≈ Arus
: 6 Amp
≈ Berat
: 8,5 Kg
≈ Dimensi
: P x L x T ( 405 mm x 395 mm x 145 mm )
RUANG STERILISASI a.
Autoclave 1) Merk
: EVERLIGHT
2) Produksi 3) Fungsi
: Taiwan : Digunakan untuk sterilisasi Pensuci-hamaan insrumen, linen, kasa / kapas dengan menggunakan panas dan tekanan uap yang dihasilkan dengan memanaskan air.
Spesifikasi ≈ Power supply
: 220 V, 50 / 60 Hz
≈ Waktu sterilisasi : ± 15 – 30 menit ≈ Dry Time
: ± 15 – 30 menit
≈ Suhu pengeringan : 121 – 132 °C ≈ Tekanan max
: 2 Kg / cm2
≈ Tekanan hidrolik : 4 Kg / cm2 7.
RUANG IGD a.
Bed Side Monitor 1)
Merk
2)
Produksi
3)
Fungsi
: BIOSYS PATIENT : USA : Digunakan untuk memonitor vital sign pasien berupa detak jantung, nadi, tekanan darah, temperature dan bentuk pulsa jantung secara terus menerus.
4)
8.
Spesifikasi
Power supply
: 100 – 240 VAC, 50 / 60 Hz
Arus
: 0,3 – 0,6 Amp
Jenis Pengukuran
: ECG, Tekanan darah, SpO2
RUANG LABORATORIUM a. Cell Counter 1)
Merk
2)
Produksi
3)
Fungsi
: ABX MICROS : USA : Digunakan untuk mengetahui jumlah sel
dalam komponen darah dan parameternya.
4)
Spesifikasi ≈
Power supply
: 100 – 240 VAC
≈
Frekuensi
: 50 / 60 Hz
≈
Penggunaan daya
-
Maximum
: 150 VAC
-
Penggunaan
: 110 V
≈
Suhu
≈
Ukuran celah
: 18 – 35 °C
-
WBC
: 80µm
-
RBC / PLT
: 50 µm
≈
Daya tampung
≈
Dilusi akhir
: 34 Sample / jam
-
WBC ± 1 / 300
-
RBC / PLT ± 1 / 20.000
b. Pentra ABX 400 a) Merk
: ABX Petra 400
b) Fungsi : alat yang digunakan untuk menganalisa ( Glucose, Cholesterol, Trigliserides, uric acid, dll) spesifik protein ( Globulin) c) Spesifikasi
: Eksternal Ukuran Satuan Pendinginan
: 40 "x 28" x 25
"(W x L x T) sistem Ukuran
: 12 "x 17" x 16 "(W x L x T)
printer
: Laser printer
tingkat suara
: 60 dBA
suhu operasi
: 15-32 ° C
Jumlah Daya Persyaratan
: 1000 VA
c. Centrifuge 1) Merk
: KONTRON
2) Fungsi
: Digunakan untuk memisahkan dan mengendapkan partikel padat menurut berat jenisnya ( biasa digunakan untuk
pemeriksaan darah dan urine ) 3) Spesifikasi ≈ Tegangan input
: 220 VAC, 50 / 60 Hz
≈ Arus
: 10 Amp
≈ Beban hubungan : 0,07 KVa ≈ Kec. Centrifugal : 1200 g ≈ Kec. Motor
: 2850 rpm
≈ Dimensi
: 320 x 720 x 400 cm
d. Spectro Photometer 1)
Merk
: PHOTOMETER 4010
2)
Produksi
3)
Fungsi
: Jerman : Digunakan untuk mengukur absorban konsentrasi dan aktifitas dalam larutan.
4)
Spesifikasi
≈ Tegangan input
: 110 – 240 VAC ± 15%
≈ Frekuensi
: 50 / 60 Hz
≈ Arus
: 80 VA
≈ Lampu
: Halogen
≈ Photo elemen
: Photoelemen – silicum
≈ Pengukuran
: 340 – 650 mm
≈ Filter
: Filter Inferent
≈ Berat
: 8 Kg
d. Blood Gas Analyzer 1)
Merk
: NOVA BIOMEDICAL
2)
Fungsi
: Digunakan untuk menganalisa
gas dalam darah. 3)
Spesifikasi ≈
Tegangan input
: 100 – 120 VAC
≈
Frekuensi
: 50 – 60 Hz
≈
Konsumsi Daya
≈
Kalibration Slop
-
pH
: 9,1 – 11,6
-
PCO2
: 7,9 – 12,6
-
PO2
: - 15 – ( - 1,6 )
-
SO2
: 6,9 – 18,2
: 130 Watt
e. Incubator Bakteri 1) Merk
: MEMERT
2) Fungsi
: Digunakan untuk mengembangkan suatu sample bakteri dengan suhu tertentu.
3) Spesifikasi
9.
≈ Tegangan input
: 220 VAC
≈ Frekuensi
: 50 / 60 Hz
RUANG RADIOLOGI a. X – Ray Unit Konvensional 1) Fungsi
: Digunakan untuk mendiagnosa pasien dengan memanfaatkan sinar – X.
2) Spasifikasi ≈
X – Ray Generator
-
Merk
: TOSHIBA
-
Model
: KXO – 15 E / 21
-
Tegangan
: 220 Volt
-
Frekuensi
: 50 / 60 Hz
-
Input max
: 50 VA
-
Arus Input
: 2 Amp
≈ Meja Pasien -
Tegangan
: 220 Volt
-
Frekuensi
: 50 / 60 Hz
-
Arus max
: 2,2 Amp
≈ Tabung Rotade ( Tabung I ) -
Model
: DRX – 609
-
Inherent
: 0,8 mm / menit pada 50 kV
-
Tegangan
: 100 kV
≈ Tabung Rotade ( Tabung II ) -
Model
: DRX – 160 3B, 58 B47
-
Insert Model : DR – 1603
≈ Kolimator -
Model
: TF – 6TL – 6
-
Input max
: 100 VA
≈ Monitor X – Ray -
Model
: TVM – 20C
-
Tegangan
: 100 – 150 Volt
b. X – Ray Mobile Capasitor Disharge 1) Merk
: TOSHIBA
2) Produksi
: Jepang
3) Fungsi
: Digunakan untuk mendiagnosa pasien dengan memanfaatkan sinar – X yang pesawatnya bersifat mobile atau mudah dipindahkan.
4) Spesifikasi ≈ Tegangan input
: 160 – 260 VAC
≈ Frekuensi
: 50 / 60 Hz
≈ Bentuk tegangan
: 1 phase
≈ Tegangan output
: 100 kV / 10µF
c. Computer Tomography Scanner ( CT – Scan ) 1) Merk
: SIEMENS
2) Produksi
: Jerman
3) Fungsi
: Digunakan untuk pencitraan pada pasien dengan system tomography (pemotretan bagian tubuh dengan irisan yang hasilnya dapat dilihat melalui komputer).
4) Spesifikasi
≈ Tegangan input
: 100 VAC
≈ Frekuensi
: 50 / 60 Hz
≈ Bentuk tegangan
: 3 phase
≈ Max input power
: 1,5 kV A
d. Automatic Processing Film ( APF ) 1) Merk
: KODAK
2) Produksi
: USA
3) Fungsi
: Digunakan untuk mencuci film X – Ray secara otomatis.
4) Spesifikasi ≈ Power supply : 120 VAC ≈ Frekuensi
10.
: 60 Hz
≈ Daya
: 1560 Watt
≈ Arus
: 13 Amp
≈ Type
: Mini Medium 90
RUANG FISIOTERAPI a. SWD ( Short Wave Diathermy ) 1) Merk
: ENRAF NONIUS
2) Produksi
: Belanda
3) Model
: CURAPULS 970
4) Fungsi
: Digunakan untuk terapi dengan memancarkan gelombang frekuensi tinggi untuk memanaskan jaringan dan pembuluh darah.
5) Spesifikasi ≈ Supply tegangan
: 220 – 240 V / 50 Hz
≈ Frekuensi
: 27,12 MHz, ± 0,6%
≈ Daya
: Kontinyu HF Max 400 Watt
≈ Timer
: 0 – 30 menit
≈ Panjang elektroda ≈ Berat
: 95 cm
: 80 Kg
≈ Dimensi
: P x L x T ( 56 6x 43 x 92,5 cm )
b. Elektro Stimulator 1) Merk
: ENRAF NONIUS
2) Fungsi
: Digunakan untuk merangsang / mengaktifkan sel – sel otot sehingga dapat berfungsi dan merespon sinyal yang berasal dari luar dengan memberi rangsangan listrik.
3) Spesifikasi ≈ Tegangan input
: 220 VAC
≈ Frekuensi
: 50 / 60 Hz
≈ Arus
: 2 Amp
c. Traksi 1)
Merk
: ENRAF NONIUS
2)
Model
: ELTRAC 471
3)
Fungsi
: Digunakan untuk terapi dengan menarik atau meluruskan tulang menjadi posisi normal kembali.
4)
11.
Spesifikasi ≈
Tegangan
: 220 – 240 VAC
≈
Frekuensi
: 50 / 60 Hz
≈
Fuse
: 0,2 Amp
RUANG RAWAT INAP a.
Tensimeter Air Raksa 1)
Merk
: NOVA
2)
Produksi
: Jerman
3)
Fungsi
mengukur tekanan darah
: Digunakan untuk
4)
Tekanan
b.
: 0 – 300 mmHg
Tensimeter Jarum 1)
Merk
2)
Fungsi
: NOVA : Digunakan untuk
mengukur tekanan darah c.
Infuse Warmer 1) Merk
: ANIMEEC
2) Produksi
: Jepang
3) Fungsi
: Digunakan untuk menghangatkan cairan infuse / darah saat akan diberikan atau ditranfusikan kedalam tubuh.
4) Spesifikasi ≈ Tegangan input
: 100 – 240 VAC ± 10%
≈ Frekuensi
: 50 / 60 Hz
≈ Ukuran selang
: Diameter 4 – 5 mm
≈ Aliran
: 0 – 160 ml / menit
≈ Pemanasan
: 4 menit
B.
PERBAIKAN PERALATAN MEDIS 1.
Tensimeter Air Raksa a. Merk
: Nova Riester
b. Ruangan
: lukman
c. Keluhan
: Tidak stabil dalam pengukuran
d. Analissa
e.
1)
Air raksa dalam tabung kotor
2)
Manset, pipa dan bulb bocor
Persiapan 1)
Tang
2)
Obeng (+) (-)
3)
Air raksa
4)
Alkohol
5)
Alat kalibrasi tensi
6)
Kapas
7)
Kawat
f. Langkah kerja : 1)
Melakukan pengujian pada tensimeter dengan menggunakan
presure meter. Amati apakah besar tekanan pada tensimeter sama terhadap presure meter dan ternyata tidak sama. 2)
Keluarkan air raksa dari tabungnya dan bersihkan air raksa
tersebut dengan menggunakan alkohol dan kapas. 3)
Membersihkan bagian dalam tabung tensimeter dengan kapas
yang sudah dibasahi dengan alkohol. 4)
Pasang kembali tabung dan masukkan air raksa ke tabung raksa.
5)
Melakukan pengecekan kembali seperti langkah pertama, jika air
raksa turun meskipun kran pada bulb masih dalam keadaan tertutup rapat, maka dilakukan langkah sebagai berikut : a)
Analisa manset bocor : ≈
Lepaskan manset dari tabung penampung air raksa.
≈
Pompa manset sampai maksimal dan biarkan selama beberapa
saat, jika manset mengempes maka dapat dipastikan manset bocor. b)
Analisa bulb dan kran bulb bocor. ≈
Tutup keran bulb dengan rapat kemudian pompa, lihat apakah
ada bagian bulb yang bocor. ≈
Untuk bulb yang sudah tidak elastis sebaiknya diganti.
≈
Ganti kran bulb yang bocor / sudah tidak bisa menutup dengan
rapat. 6)
Kalibrasi tensimeter tersebut dengan presure meter.
g. Hasil 2.
: Tensimeter dapat digunakan kembali.
Lampu UV
a. Merk
: Spacelizer
b. Model
: TMS – 304M
c. Ruangan
: Rawat inap
d. Keluhan
: Salah sampu lampu UV tidak menyala
e. Analisa
: Lampu UV putus
f. Persiapan 1)
Obeng (-) & (+)
2)
Tang
3)
Lampu UV
4)
Avometer
g. Langkah kerja 1)
Tutup ke empat lampu UV dengan kertas koran.
2)
Hidupkan alat UV untuk mengetahui lampu UV yang mana yang
tidak menyala. 3)
Jika sudah diketahui lampu mana yang tidak menyala, ambil
lampu tersebut dan cek menggunakan Ohmmeter jika tidak ada hambatan berarti lampu tersebut putus. 4)
Ganti lampu tersebut dengan yang baru.
5)
Lakukan kembali seperti langkah 1 dan 2.
6)
Jika semua lampu UV menyala maka alat UV sudah dapat
digunakan. h. Hasil 3.
: Alat UV sudah dapat digunakan kembali.
Suction Pump Piston a. Merk
: Medi – PUM / THOMAS
b. Model
: 1132
c. Ruangan
: OK
d. Keluhan
: Daya hisap tidak maksimal
e. Analisa 1)
Filter saluran inlet kotor
2)
Klep/katup kotor sehingga tidak bisa tertutup rapat
3)
Selang pada tabung longgar
4)
Membran piston kurang rapat
f. Persiapan
1)
Obeng (-) & (+)
2)
Tang
3)
Kuas
4)
Gunting
5)
Lem seal silicon
6)
Kabel ties
7)
Kain kasa
g. Langkah kerja : 1)
Menghidupkan alat dan analisa bagian mana yang rusak. Bila
motor kurang berputar maksimal, bongkar klepnya kemudian dibersihkan dan diberi perekat/lem silicon agar elastis atau stabil putarannya pada bagian shelnya. 2)
Untuk saluran filter inlet yang tersumbat/kotor, bersihkan
salurannya agar kembali lancar. 3)
Untuk klep/katup yang kotor dapat diatasi dengan mengganti
bahan yang kuat tetap elastis seperti plat besi tipis. 4)
Untuk membran yang lepas bisa diberi perekat/lem agar
terpasang kembali dengan benar. 5)
Untuk catatan pada pemasangan bagian silinder kop, diberi
siller/gasket pada tiap – tiap sambungannya untuk menghindari kebocoran. 6)
Agar klep berfungsi normal, hendaknya dalam pemasangan
bautnya dengan arah menyilang. h. Hasil 4.
: Alat suction pump dapat digunakan kembali.
Kompresor ventilator a.
Merk
:-
b.
Ruangan
: PICU
c.
Keluhan
: Berbau gosong, tidak
Analisa
:
menyala d. 1)
Motor terbakar
e.
Persiapan 1)
Obeng (-) & (+)
2)
Tang
3)
Kunci inggris
4)
Kunci sock
5)
Avometer
6)
Motor kompresor
7)
Kunci bintang
f.
Langkah Kerja 1)
Pengecekan tegangan yang masuk.
2)
Bongkar chasing kompresor ventilator.
3)
Pengujian motor.
4)
Ganti motor dengan yang baru.
5)
Pembersihan water trap pada kompresor.
6)
Pasang kembali,dan lakukan uji fungsi
7)
Alat siap digunakan
g.
Hasil
: Alat sudah dapat digunakan
kembali 5.
ECG a.
Merk
: Cardisuny
b.
Model/type
: C120
c.
Ruangan
: IGD
d.
Keluhan
: Gambar kriting
e.
Analisa
a. Elektroda ECG kotor / rusak b. Kabel lead putus c. Pasien dalam keadaan tidak tenang f.
g.
Persiapan 1)
Kain lap
2)
Avometer
3)
Alkohol Langkah Kerja
a. Bersihkan elektroda dari sisa gell dengan amplas halus / kain bersih b. Cek kondisi kabel lead, kabel baik c. Lakukan uji fungsi dengan catatan pasien dalam keadaan tenang d. Alat siap digunakan kembali
h.
Hasil
6.
: Alat ECG siap untuk digunakan kembali
Suction Pump Piston a. Merk
: Medi – PUM / THOMAS
b. Model
: 1132
c. Ruangan
: OK
d. Keluhan
: Daya hisap tidak maksimal
e. Analisa 1)
Filter saluran inlet kotor
2)
Klep/katup kotor sehingga tidak bisa tertutup rapat
3)
Selang pada tabung longgar
4)
Membran piston kurang rapat
f. Persiapan 1) Obeng (-) & (+) 2) Tang 3) Kuas 4) Gunting 5) Lem seal silicon 6) Kabel ties 7) Kain kasa g. Langkah kerja : 1)
Menghidupkan alat dan analisa bagian mana yang rusak. Bila
motor kurang berputar maksimal, bongkar klepnya kemudian dibersihkan dan diberi perekat/lem silicon agar elastis atau stabil putarannya pada bagian shelnya. 2)
Untuk saluran filter inlet yang tersumbat/kotor, bersihkan
salurannya agar kembali lancar. 3)
Untuk klep/katup yang kotor dapat diatasi dengan mengganti
bahan yang kuat tetap elastis seperti plat besi tipis. 4)
Untuk membran yang lepas bisa diberi perekat/lem agar
terpasang kembali dengan benar. 5)
Untuk catatan pada pemasangan bagian silinder kop, diberi
siller/gasket pada tiap – tiap sambungannya untuk menghindari kebocoran.
6)
Agar klep berfungsi normal, hendaknya dalam pemasangan
bautnya dengan arah menyilang. h. Hasil 7.
: Alat suction pump dapat digunakan kembali.
Lampu Infra Red ( IR ) a. Merk
: Philips
b. Type
: HP3616
c. Produk
: Germany
d. Ruangan
: Fisioterapi
e. Keluhan
: Lampu mati
f. Analisa
:
1)
Lampu sudah mati
2)
Kabel putus
g. Persiapan 1)
Avometer
2)
Obeng (-) & (+)
3)
Lampu IR
4)
Solder
5)
Timah
h. Langkah kerja : 1)
Nyalakan lampu IR.
2)
Bongkar lampu IR tersebut.
3)
Cek steker, jika rusak diganti dengan yang baru.
4)
Cek saklar pada IR tersebut.
5)
Cek kabel power, jika rusak segera ganti
6)
Jika semua sudah di cek, pasang kembali lampu IR tersebut.
i. Hasil 8.
: Lampu IR dapat digunakan kembali.
SPO2 pada pasien monitor a. Merk
: MEC 1000
b. Model
:-
c. Ruangan
: OK
d. Keluhan
: tidak terdeteksi pada pasien monitor
e. Analisa
1)
Kabel rusak / putus
2)
Sensor tidak berfungsi
f. Persiapan 1)
Obeng (-) (+)
2)
Multimeter
3)
Baterai
4)
Lem alteco
g. Langkah kerja : 1)
Uji coba fungsi kerja SPO2
2)
Periksa kondisi kabel SPO2
3)
Kabel yang terputus disambung
4)
Coba kembali SPO2
h. Hasil : Finger jari spo2 sudah dapat dipergunakan kembali dan terdetek pada Pasient Monitor 9.
Autoclave a. Merk
: Everlight
b. Type
: TA. 82 OT
c. Ruangan
: Sterilisasi
d. Keluhan 1)
Chasing terdapat arus (menyetrum)
e. Analisa 1)
Konslet(hubungan singkat)
2)
Ground tidak baik
f. Persiapan 1)
Obeng (-)
2)
Tes pen
3)
Tang
4)
multimeter
5)
Solatip
g. Langkah kerja 1)
Hidupkan alat untuk mengetahui dimana kerusakan yang terjadi.
2)
Melakukan pengecekan.
3)
Perbaiki grounding pada autoclave
h. Hasil
: Alat autoclave siap digunakan kembali dengan aman.
10.
Ventilator a.
Merk
b.
Ruangan
: PICU
c.
Keluhan
: Y pis selang rusak
d.
Analisa
:
1)
:-
Ganti drop baut
e.
Persiapan
1)
Obeng (-) & (+)
2)
Tang
3)
Baut baru
4)
Kunci bintang f.
Langkah Kerja 1)
Pengecekan tegangan yang masuk.
2)
Cek selang pada ventilator
3)
Pasang mur baut yang berada pada Y pis
4)
Pasang kembali,dan lakukan uji fungsi
5)
Alat siap digunakan
g.
Hasil
kembali 11.
ECG
a.
Merk
: Cardisuny
b.
Model/type
: C120
c.
Ruangan
: IGD
d.
Keluhan
: Gambar kriting
e.
Analisa 1) Settingan tidak benar 2) Elektroda ECG kotor / rusak 3) Kabel lead putus 4) Pasien dalam keadaan tidak tenang
f.
Persiapan 1) Kain lap
: Alat sudah dapat digunakan
2) Avometer 3) Obeng (–) dan (+) g.
Langkah Kerja
1)
Bersihkan elektroda dari sisa gell dengan amplas halus / kain bersih
2)
Cek kondisi kabel lead, kabel baik
3)
Periksa kabel ECG berfungsi dengan baik
4)
Lakukan uji fungsi dengan catatan pasien dalam keadaan tenang
5)
Alat siap digunakan kembali i.
Hasil
12.
: Alat ECG siap untuk digunakan kembali
Lampu Tindakan a.
Merk
: Daikyo
b.
Ruangan
:
c.
Keluhan
: lampu tidak menyala
d.
Analisa
:
1) Kabel power putus 2) Lampu putus e.
Persiapan 1)
Obeng (-) & (+)
2)
Avometer
3)
Lampu
f.
Langkah Kerja :
1) Cek kondisi kabel dan steker 2) Cek kondisi lampu 3) Lepas semua bagian yang berhubungan dengan kerusakan. 4) Pasang kembali bagian yang talah dilepas 5) Alat sudah siap digunakan g. 13.
Hasil
: Alat telah dapat digunakan kembali.
Pasient Monitor
a.
Merk
: MEC 1000
b.
Ruangan
: OK
c.
Keluhan
: Saat pasient monitor digunakan bunyi
d.
Analisa
: Kipas rusak
e.
f.
Persiapan 1)
Obeng (-) & (+)
2)
Avometer
3)
Solder
4)
Timah
5)
Atraktor
6)
Kipas
Langkah Kerja : 1)
Nyalakan pasawat pasien monitor
2)
Bongkar chasing pasien monitor
3)
Lepas kipas yang terdapat pada bagian dalam alat, ganti dengan
kipas yang baru
g.
4)
Rapikan kondisi bagian dalam pasient monitor
5)
Pasang kembali cashing dilepas
6)
Alat sudah siap digunakan
Hasil : Alat telah dapat digunakan kembali dan tidak berbunyi lagi.
13. Automatic Processing Film a. Merk
:
b. Ruangan
: Radiologi
c. Keluhan
: saat APF di pakai bunyi dan macet
d. Analisa
: Gir pada putaran tidak berputar dengan baik
e. Persiapan
:
1) Obeng (-) dan (+) 2) Ember 3) Air 4) Gir baru 5) Tang
f.
Langkah Kerja :
1)
Buka penutup APF bagian atas, kemudian nyalakan Pesawat APF.
Amati pergerakan gir pada APF 2)
Lepas bagian dari APF yang gir nya bunyi,
3)
Perhatikan cara kerja gir pada APF
4)
Ganti gir APF yang terdapat pada tengah rol
5)
Coba kembali pengoprasiannya
6)
Apf kembali dapat digunakan
Hasil : APF dpat digunkan dengan baik 14. Dental Unit a.Merk b.
: Nort West Ruangan
: Poli gigi
c.Keluhan
: pesawat tidak dapat digunakan
d.
: compressor mati
Analisa
e.Persiapan
:
1) Obeng (-) dan (+) 2) Kabel tis
3) Compressor dental otomatis baru 4) Tang f. Langkah Kerja : 1) Periksa kompresor Dental 2) Lepas kompresor otomatis 3) Ganti kompresor otomatis denagn yang baru 4) Compressor dapat dipakai kembali g. Hasil
: Dental sudah dapat digunakan
15. Dental Unit a.
Merk
:
b.
Ruangan
: Poli gigi
c.
Keluhan
: handpiece pada dental tidak berputar
d.
Analisa
: selang bocor
e.
Persiapan
:
1) Obeng (-) dan (+) 2) Kabel tis
3) Tang f.
Langkah Kerja : 1)
Periksa dental unit
2)
Selang bagian dental yang masuk pada handpiece di cek
3)
Terdapat selang yang pecah
4)
Ganti selang lama dengan yang baru
g.
Hasil
: handpiece pada dental sudah dapat digunakan
16.Nurse Call a. Merk
:
b. Ruangan
: khotijah kamar 4 ,2, dan 3
c. Analisa
: bel tidak berfungsi
d. persiapan
:
1)
obeng (-) dan (+)
2)
tang potong
3)
mutimeter
4)
alat cek Nurse call
e. Langkah perbaikan :
1) cek instalasi kabel pada pesawat (ternyata kabel yang terhung pada switch terputus) 2) sambung hubungan kabel yang terputus 3) cek dengan multimeter 4) uji coba pesawat f. Hasil C.
: Nurse call dapat digunakan PERAWATAN PERALATAN MEDIS
1.
Suction Pump
Langkah perawatan suction pump ini antara lain sebagai berikut : a.
Bersihkan tabung dari sisa – sisa cairan.
b.
Bersihkan filter dari kotoran – kotoran yang menyumbat.
c.
Bersihkan klep / membran dari kororan.
d.
Bersihkan semua selang dan selang buang dari kotoran.
e.
Cek kerja motor / hisapan.
2.
Tensi Meter Air Raksa
Langkah perawatan tensi meter adalah : a.
Bersihkan chasing / body dari tensimeter
b.
Keluarkan air raksa dari tabung air raksa untuk dibersihkan dengan
alcohol dan kain kasa. c.
Bersihkan juga tabung dan kaca tensimeter.
d.
Masukkan kembali air raksa kedalam tabung air raksa yang sudah
dibersihkan. e.
Atur bagian slang, manset dan bulb yang benar dan tidak terlipat.
f.
Kalibrasikan tensi 3 bulan sekali sengan menggunakan
3.
ECG ( Electrocardiograph )
Adapun perawatan ECG yang harus dilakukan yaitu : a.
Bersihkan semua lead dan elektroda dari sisa gell ECG.
b.
Cek kerja sinyal ECG ( kalibrasi )
c.
Apabila grafik sinyal ECG sudah menunjukan 1 mV ( critical
damping ) berarti ECG sidah siap digunakan. d.
Apabila tombol 1 mV tidak menunjukan critical damping maka
ECG harus dikalibrasi. e.
Atur pengaturan damping, sensitivity serta pengaturan lebar stilus
sampai sinyal ECG menunjukkan sinyal kotak 1 mV f.
Alat siap digunakan
BAB IV PEMBAHASAN A. FOETAL DOPPLER
1. Data Spesifikasi alat a. Data spesifikassi pesawat yang akan dibahas berpatokan pada pesawat Foetal
Doppler tipe BF-500, yaitu: Frequency
:
2,5 0,2MHz± 5%
Intensitas
:
< 5Mw/cm2
Power
:
AC 220V, 50Hz dan DC 15 V, 10VA
Ukuran
:
60mm (L) x 35mm(W) x 130 (H)
Berat Netto
:
0,49Kg
Berat Bruto
:
0,62Kg
Kondisi Lingkungan
:
Suhu – 50-400 C dan kelembaban 10
– 80%
b. Pengertian Alat Foetal Doppler
Foetal Doppler digunakan untuk mendiagnosa denyut jantung janin yang ada dalam kandungan. Suara denyut jantung janin dapat didengar dari abdomen sekitar perut ibu dengan menggunakan tranducer yang terbuat dari bahan piezo elektrik, denyut jantung janin dapat didengar dengan menggunakan speaker sebagai indicator. Gambar pesawat Foetal Doppler dapat dilihar pada lampiran 1.1. Sistem kerja dari Foetal Doppler ini adalah dengan mengunakan ultrasound yang berfungsi mengubah suara menjadi frekuensi begitu juga sebaliknya frekuensi menjadi suara. Pada alat ini yang berfungsi untuk menghasilkan ultrasound adalah tranducer piezo elektrik. Cara kerja Foetal Doppler yaitu dengan menggunakan tranducer piezo elektrik yang didalamnya terdapat dua bagian, yaitu transmitter dan receiver crystal. Sinyal keluaran dari oscillator sebesar 2MHz membuat transmitter crystal bekerja memancarkan sinyal kedenyut hantung janin dalam bentuk gelombang ultrasound yang mengubah frekuensi menjadi suara. Suara yang dihasilkan oleh denyut jantung janin akan dipantulkan kembali dan diterima oleh receiver crystal dan oleh gelombang ultrasound diubah menjadi frekuensi yang kemudian di filter agar sinyal yang dihasilkan adalah merupakan sinyal jantung serta tidak ada interferensi dari sinyal lain yang bukan sinyal jantung. Setelah itu kemudian dikuatkan dan masuk ke loudspeaker sebagai indicator, bunyi denyut jantung yang didengar melalui speaker adalah bunyi yang paling keras. 2. Teori Dasar Pesawat a. Kedudukan Jantung Jantung berada di dalam torak, antara kedua paru-paru dan dibelakang sterum, dan lebih menghadap ke kiri dari pada ke kanan. Kedudukannya yang tepat
dapat digambarkan pada kulit dada kita. Sebuah garis yang ditarik dari tulang rawan iga ketiga kanan, 2cm dari sterum, ke atas ke tulang rawan iga kedua kanan, 2cm dari sterum keatas ketulang rawan iga kedua kiri, 1cm dari sterum, menunjukan kedudukan basis jantung, tepat pembuluh darah masuk dan keluar. Didalamnya terdapat cairan serus dan arena sifat meminyaki dari cairan itu maka jantung dapat bergerak bebas. b. Struktur Jantung Ukuran jantung kira-kira sebesar kepalan tangan manusia. Jantung dewasa beratnya 220-260 gram. Jantung terbagi oleh sebuah septum (sekat) menjadi dua belah, yaitu kanan dan kiri, sesudah lahir tidak ada hubungan satu dengan yang lain antara belahan ini. Setiap belahan kemudian dibagi lagi dalam ruang, yaitu atas disebut atrium dan yang bawah disebut ventrikel melalui lubang atrio-ventrikuler dan pada setiap lubang tersebut terdapat katup: yang kanan bernama katup ( valnula ) trikuspidalis dan yang kiri katup mitral atau katup bikuspidalis ( istilah atrium dan aurikel adalah sama ). Katup atrio-ventrikel mengizinkan darah mengalir hanya kesatu jurusan yaitu dari atrium ke ventrikel; dan menghindarkan darah mengalir kembali dari ventrikel ke atrium. Katup trikuspidalis terdiri atas tiga kelopak atau kuspa, dan katup mitral terdiri atas dua kelopak, karena mirip topi seorang uskup atau mitre, maka dari situlah nama itu diambil. c. Efek Doppler Seorang ilmuwan Austria bernama Christian Johan Doppler ( 1863-1953 ) mengemukakan bahwa:
jika pendengaran dan sumber bunyi bergerak saling
mendekati, maka frekuensi yang terdengar oleh pendengar lebih besar dari pada frekuensi sumber bunyi, sedangkan bila pendengaran dan sumber bunyi bergerak saling menjauh maka frekuensi yang terdengar oleh pendengar lebih kecil dari pada frekuensi sumber bunyi. Secara singkat efek Doppler adalah fenomena perubahan frekuensi yang teramati akibat gerakan pada sumber bunyi dan atau pengamatnya. Fenomena tersebut merupakan proses yang sinergis, artinya perubahan kecepatan sumber bunyi akan menimbulkan perubahan frekuensi yang didengar dan sebaliknya. Kecepatan pendengaran terhadap sumber bunyi akan mengakibatkan perubahan frekuensi pula. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa naik turunnya frekuensi yang terjadi pada sebuah gelombang bunyi tergantung pada selisih kecepatan
relatife antara sumber bunyi dengan pengamat, seperti ditunjukan dalam rumus Doppler sebagai berikut: Dimana: Fp
: Frekuensi yang terdengar oleh pengamat
Fs
: Frekuensi sumber bunyi
Vr
: Kecepatan rambat gelombang pada medium bersangkutan Persamaan Doppler tersebut menunjukan bahwa besarnya perubahan
frekuensi yang terdengar oleh pengamat tergantung pada besarnya kecepatan sumber bunyi dan atau pengamat serta cepat rambat gelombang dalam medium yang bersangkutan. Koefisien perubahan frekuensi tidak dipengaruhi oleh frekuensi sumber bunyinya. Fenomena lainnya yang merupakan gejala serupa dengan hal di atas adalah bahwa perubahan frekuensi juga akan dapat dirasakan apabila pengamat mendengarkan bunyi yang dipantulkan oleh benda pemantul yang bergerak, sebagai benda pemantul tersebut dapat dianggap sebagai sumber bunyi yang bergerak terhadap pengamat itu dan menghasilkan efek perubahan frekuensi yang serupa. Tabel berikut dapat memiliki kaitan yang erat dengan persamaan Doppler di atas menunjukan bahwa besarnya perubahan frekuensi mudah diamati pada gelombang bunyi yang merambat dalam medium kecepatan rendah dengan kecepatan gerak sumber bunyi yang rendah pula.
Jenis Medium
Cara Rambat Bunyi (V)
Udara Lemak Air Ginjal Otot Jaringan Tulang
331 1450 1495 1561 1585 4048
Tabel 1. Persamaan Foetal Doppler Efek Doppler ini digunakan untuk mengukur bergeraknya zat cair didalam tubuh misalnya darah. Berkas ultrasonic / bunyi ultra yang mengenai darah (darah
bergerak menjauhi bunyi) darah akan memantulkan bunyi echo dan diterima oleh detector. d. Sensor Tranduser Piezo Elektrik
Cryistal piezo elektrik ditemukan oleh Piere Curie dan Jacques pada tahun sekitar 1880 ; tebal Kristal 2,85 mm. Apabila Crystal Pirzo Elektrik dialiri tegangan listrik maka lempengan Kristal akan mengalami vibrasi sehingga timbul frekuensi ultra ; demikian pula vibrasi crystal akan menimbulkan listrik. Berdasarkan sifat itu maka Crystal Piezo Elektrik dipakai sebagai tranduser pada ultrasonografi. e. Blok Diagram Pesawat Doppler Gambar blok diagram pesawat Doppler sebagai berikut : Transmitter crystal
2 MHz oscilator
Receifer crystal
RF amplifier & demodulator
Doppler filter amplifier
Rectifie r
Envelope filter
Loudspeaker Gambar 1 . Blog Diagram Pesawat Doppler Prinsip kerja Doppler adalah membaca sinyal yang diterima probe. Pada probe Doppler terjadi proses pengiriman frukuensi ultrasonic yang dilakukan oleh bagian transmitter pada probe yang terbuat dari Crystal Piezo Elektrik. Sinyal ini kemudian diterima oleh organ dalam dan setiap organ mempunyai kemampuan untuk penyerapan dan pemantulan sinyal. Sinyal yang akan dipantulkan ini akan diterima oleh probe pada bagian rectifier, sinyal ini akan menjadi lemah atau kuat tergantung dari pergerakan jantung janin sesuai dengan efek Doppler. Efek Doppler adalah efek yang terjadi pada gelombang suara apabila terjadi perubahan jarak antara sumber bunyi dan penerima. Efek ini mempangaruhi frekuensi dan intensitas.
Sinyal jantung janin yang diterima oleh probe Doppler akan diubah menjadi sinyal – sinyal listrik oleh Kristal piezo elektrik pada probe sinyal listrik ini akan disaring oleh rangkaian filter agar pendeteksian sinyal benar – benar valid dan hanya sinyal dari jantung janin terdeteksi dan untuk mengurangi terjadinya interferensi dari luar, seperti sinyal radio dan TV. Sinyal listrik dari probe Doppler kemudian dikuatkan oleh rangkaian penguat dan diubah menjadi sinyal audio kembali ke speaker. Sinyal dari phone tranducer adalah amplifier dengan sebuah preamplifier dengan bunyi rendah dan sampai ke sebuah band pass filter kemudian ke semua frekuensi yang rata – ratanya di bawah 70 sampai 110 Hz akan ditolak. Dalam keadaan normal terdapat dua bunyi denyut jantung, yaitu pertama yang dihasilkan akibat adanya kontraksi dan relaksasi dari otot jantung, dan yang kedua adalah hasil campuran sinyal yang tidak dikehendaki yang kemudian akan di filter.denyut jantung janin yang benar adalah yang paling keras. f. Prinsip Kerja Pesawat Doppler 1. Menggunakan azas gelombang bunyi 2. Sumber bunyi berfrekuensi 3. Mempunyai
derajat
tinggi
derajat
rendah
apabila
bunyi
bergerak
mendekati
pendengaran 4. Mempunyai
apabila
bunyi
bergerak
menjauhi
pendengaran 5. Percobaan frekuensi ini disebut DOPPLER SHIFT 6. Efek doppler digunakan untuk mengukur bergeraknya zat cair didalam
tubuh misalnya darah bunyi yang mengenai darah akan memantulkan bunyi echo dan diterima oleh detektor,kemudian diteruskan sehingga bisa didengar oleh pendengar. 7. Gelombang bunyi mempunyai sifat memantul,diteruskan dan diserap 8. Bila gelombang bunyi mengenai tubuh manusia maka bagian dari
gelombang akan dipantulkan dan bagian lain akan diteruskan didalam tubuh 9. Gelombang bunyi yang masuk kedalam tubuh dapat defraksi dan
menyebabkan efek fiksi pada jaringan
10. Efek doppler memakai transmisi gelombang berkesinambungan dan
mendeteksi perubahan pada frekuensi signal yang kembali sebagai akibat gerakan organ sasaran yang tengah diperiksa. Bila untuk memeriksa gerakan jantung maka akan dihasilkan bunyi detak jantung.
g. Cara Penggunaan 1. Ambil probe/tranduser pada Doppler 2. Tekan tombol power 3. Setelah lampu indikator doppler menyala,berarti Doppler siap
dioperasikan 4. Oleskan jel pada objek (perut ibu hamil) 5. Tempelkan probe keperut ibu hamil pada posisi punggung janin 6. Setelah terdengar bunyi jantung janin,volume doppler ditingkatkan dan
mulai dihitung selama 1[satu] menit 7. Jelaskan pada ibu hamil tentang bunyi lain yang mungkin terdengar
seperti gerakan janin ,bising usus 8. Bersihkan jel yang menempel pada perut ibu hamil dan probe 9. Denyut jantung janin normal antara 120-160 kali/menit dengar regular 10. Dokumentasikan hasil pemeriksaan dan lakukan tindakan yang sesuai.
B. Pasien Monitor Mec-1000 1. Prinsip dasar pesawat Salah satu tujuan perawatan pasien dalam era kesehatan yang lebih canggih dan modern ini adalah memberikan pelayanan, pendiagnosaan dan pengobatan dengan cepat, tepat, aman dan nyaman. Hal ini sangat dibutuhkan oleh pasien dengan kondisi yang membutuhkan perawatan intensif. Pasien dalam kondisi yang demikian ini sangat membutuhkan ketenangan dan rasa aman. Sedangkan sebagai tenaga medis, apabila ingin memeriksa parameter-parameter kesehatan pasien dibutuhkan alat yang dapat mengambil beberapa pemeriksaan sekaligus. Pasien monitor adalah salah satu alat medis yang dapat menjadi solusinya. Pasien monitor mec-1000 ini dapat mengambil beberapa pengukuran sekaligus,
diantaranya sinyal ECG jantung, SPO2, RESP, NIBP dan TEMP. alat ini juga dilengkapi dengan system berupa alarm. Jantung adalah organ terpenting dari tubuh yang berfungsi untuk memompa darah. Pergerakan jantung diaktifkan oleh pembangkit listrik yang ada didalam jantung. Sinyal listrik jantung dapat diambil dari bagian-bagian tersebut. Irama jantung diatur oleh isyarat listrik yang dihasilkan oleh rangsangan secara spontan. Adapun pusat-pusat kelistrikan pada jantung antara lain : a. Sinoatrial node ( SA Node ) SA Node ini bertindak sebagai FaceMaker jantung, karena getaran dari SA Node dapat meningkat atau menurun diatur oleh syaraf eksternal jantung yang nerupakan respon jawaban kebutuhan darah oleh tubuh. Isyarat listrik dari SA Node ini menyebabkan depolarisasi otot jantung dan memompa darah ke vertikel, kemudian diikuti oleh repolarisasi otot atrium. b. AV Node ( Atrion Ventricular Node ) AV Node ini meneruskan sinyal listrik dari SA Node dan menyebabkan depolarisai vertikel kanan dan kiri yang menyebabkan kontraksi vertikel sehingga darah dipompa kedalam arteri pulmonaris dan ke aorta. Saraf pada vertikel dan otot vertikel kemudian mengalami repolarisasi dan mulai kembali isyarat listrik dari SA Node. Pada ECG sinyal listrik jantung ini diperoleh dengan cara sadapan ( lead ). Lead sendiri mempunyai pengertian hubungan khas antara antara dua elektroda yang diletakkan pada titik – titik dengan sinyal listrik yang dianggap besar. Sadapan yang ad di ECG ada 3 jenis yaitu : 1) Lead Dasar ( Bipolar / Standart ) Lead standart ini mengatur perbedaan potensial bidang frontal tubuh, terdiri dari : Lead I
: Mengukur potensial antara RA (Righ Arm) dan LA ( Left Arm ), dimana
RA (+) dan LA (+)
Lead II
: Mengukur potensial antara RA (Righ Arm) dan LL ( Left leg ), dimana RA (+) dan LL (+)
Lead III
: Mengukur potensial antara LA (Left Arm) dan LL ( Left leg ), dimana LA (-) dan LL (+)
Secara vecktor dapat digambarkan sebagai berikut:
RA(-)
I
II
LA(-)
III
LL(+)(-)
Gambar 2. Pemasangan Lead Bipolar Secara Vektor
2. Lead` Augmented ( Lead Unipolar ) Ekstremitas Lead Unipolar ini mempunyai tiga pengukuran, yaitu AVL, AVR dan AVF. Tiga sadapan ini diambil dari perbedaan potensial bidang tranversal. 3. Lead Prekordial Sadapan ini mengambil sadapan bidang tranversal. Sadapan tersebut antara lain V1,V2,V3,V4,V5, dan V6.
2. Data Spesifikasi Alat a.
Tampilan 1) Layar
: 88 mm x 1000 mm berwarna
2) Kecepatan kerja
: 35 mm/sec, 65 mm/sec
3) Bagian 1
: Area Pesan
4) Bagian 2
: Area Menu
5) Bagian 3
: Area Parameter
6) Resolusi
: Horizontal 1024 bit, vertical 256 tingkat
7) Sistem Defleksi
: Elektromagnetik
8) control – control
: Freeze, Speed, Size
b. ECG 1) Masukan
: terisolasi dan steker, dilengkapi dengan proteksi
kebakaran yang dihasilkan dari potensial ESU 2) Lead Selektor
: I,II,III
3) Filter – filter
: Filter Diathermi, Notetrejection
4) Impedansi
:10m
5) CMMR
: 100 db RA,RL,LL dengan Groung potensial 50/60 Hz
6) Arus yang diijinkan
: 0.04 A/V pada 50/60 Hz
7) Pengaman Over Load : 0.25 detik 8) lebar Pulsa
: 0.5 – 35 Hz pada tampilan
9) penguatan
: 0.5, 1,2,4
10) kalibrasi
: 1 mV
c. Denyut Jantung / Menit 1) Tampilan
: LED warna 3 digit besar
2) Jangkauan
: 200 – 300 bpm
3) ketepatan
: 1% skala penuh (+) 1 digit
4) Indikasi PQRS
: Suara bunyi dan LED biru
5) Alarm
: Batas terendah 30 – 90 bpm, batas tertinggi 100 – 240bpm bunyi alarm terus menerus
d. Tensimeter Digital 1) Metode Pengukuran
: Oscillo Metrik
2) Tampilan
: LED 3 digit besar, systole,Diastole, denyut jantung
3) Range pengukuran
: 20 – 280 mmHg, 40 – 200 bpm
4) ketepatan
: 3 mmHg
5) Pemompaan
: pemompaan secara otomatis dengan menggunakan
mikro pump 6) Pengosongan
: Sistem katup pelepasan udara konstan
7) Deflasi
: Saluran buang otomatis
8) Model Pengukuran
: Manual dan Otomatis
9) Timer Otomatis
: 2,4,8,16 Menit pengukuran secara interval
e. Temperature 1) range pengukuran
: 20 C – 45.5 C
2) Nilai Skala Tampilan : Tampilan dapat langsung dibaca input temperature centrigade 3) Stabilitas
: 0.1 C + 1 digit
4) Pemansan
: 1 menit
5) Ketepatan
: 0.1 C (diluar probe)
6) Probe
: YSI Seri 400
7) Alarm
: batas tertinggi 34 – 40 C
8) Masukan
: 2 masukan
9) Tampilan
: 1 dan 2 ditampilkan oleh selector
f. Umum 1) Ukuran (mm TLP)
: 150 x 130 340
2) Berat
: 7 Kg
3) konsumsi Daya : 40 V A max 4) Arus Chasis
: 100 A pada 110/220 V AC, 50/60 Hz.
3. Panel Control Mec-1000 a.
Panel Kontrol Bagian depan
3 2 1
4 5
Gambar 3. Pasien Monitor MEC - 1000 Keterangan : 1)
Switch Power, berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan pesawat.
2)
Indikator Charge, Led tanda pengisian baterai berlangsung, dekat
dengan tombol power. 3)
Panel untuk ECG, NIBP,TEMP dan SPO2
4)
Panel control
a). Main b). Freeze c) Silence d) Record e) Start f) Menu
Knob putar, berfungsi untuk menu pilihan dan mengatur
5)
tampilan monitor. Knob ini dapat berputar searah jarum jam ataupun berlawanan dengan arah jarum jam.
b.
Panel Control Bagian Belakang
Pada bagian belakang pasien monitor Mec-1000 terdapat beberapa panel antara lain : 1)
Jaringan Intrerface, tempat untuk memasukan soket standart RJ45
2)
Terminal Grounding, tempat untuk menghubungkan ke grounding
dirumah sakit yang bersangkutan. 3)
Fuse, sebagai pengaman bila terjadi konsleting dan feedback. Fuse yang
digunakan bernilai 1.6A 4)
Konector ke sumber AC, tempat untuk kabel yang dihubungkan ke
sumber AC 100-240 V AC (50/60 Hz).
c.
Panel Bagian Kanan
Terdiri dari Soket untuk kabel ECG d.
Panel Bagian Kiri 1)
Soket untuk kabel ECG
2)
Soket untuk probe NIBP
3)
Soket untuk Probe TEMP
4)
Soket untuk sensor SPO2
4. Pengoperasian Pesawat
Langkah-langkah pengoperasian pesawat harus dilakukan secara tepat dan benar agar hasil yang diinginkan dapat didapat dengan tepat. Adapun langkah-langkah pengoperasian pesawat pasien monitor MEC-1000 adalah sebagai berikut: a. Pengoperasian ECG 1) Pasang kabel ECG pasien ( RA,LA,LL ) dan kabel grounding 2) Tekan tombol power “on” 3) Tekan tombol lead untuk posisi kalibrasi. 4) Putar “Knob Putar” untuk mendapat amplitude yang digunakan. 5) Tekan tombol start untuk memulai pengukuran. Untuk menghentikan jalannya sinyal, tekan tombol FREEZE. 6) Posisi LEAD pada lea I,II,III, kemudian tekan tombol START. 7) Tekan tombol SPEED untuk memperoleh pengukuran dimana sinyal dapat dilihat pada dua layar 8) Jika ingin posisi lead tekan tombol FREEZE, pindah posisi lead.
b. Pengoperasian NIBP 1) Pilih manset sesuai dengan pasien, masukan selang manset ke konektornya. 2) Posisikan selector sesuai dengan pasien yang akan diperiksa. 3) Tekan switch NIBP padaposisi ON 4) Tekan tombol A/M pada posisi yang diinginkan 1) Jika manual, langsung tekan START. 2) Jika Otomatis :
(1). Tekan tombol timer pada posisi (2,4,8,16) menit, maka setiap waktu tersebut akan terjadi pengukuran. (2). Tekan tombol START. 5) Jika pengukuran sudah selesai, matikan tombol ON/ di OFF. c. Pengukuran 1) Pasang elektroda suhu pada TEMP 1 / TEMP 2 2) posisikan switch TEMP pada posisi ON 3) Posisikan temperature selector pada TEMP 1 / TEMP 2 4) set alarm control dengan menekan tombol high dan low 5) Apabila pengukuran sudah selesai, posisikan tombol pada OFF Catatan : a). Parameter-parameter pengukuran pasien monitor MEC-1000 dapat dilakukan secara bersama - sama. b) Pasien monitor MEC-1000 dilengkapi dengan system Safeti. 5. Prinsip Kerja Pasien Monitor MEC-1000 Berdasarkan Blok Diagram a. Blok Diagram Umum Pasien Monitor MEC-1000 Power Supply
ECG
Panel Kontrol
IC Processor
TEMP
NIBP
SPO2 RESP
Gambar 4. Blok Diagram Pasien Monitor MEC - 1000
Power supply bekerja untuk memberiakan supply tegangan yang sesuai dengan kebutuhan seluruh rangkaian, dan semua blok parameter diberi tugas melalui IC processor dan hasil dari kerja semua parameter diinformasikan kembali ke IC Prosesor. Dan fungsi Panel control disini sebagai mode yang digunakan dan parameter yang dipilih untuk suatu pengaturan. 1) Power Supply Power supply ini menggunakan supply tegangan PLN 110 – 240 V AC, 50/60 Hz yang dilengkapi dengan Noise Filter. 2) Panel control Adalah bagian alat pengontrol yang berada di panel depan. Panel control ini mengatur semua mekanisme pengopersian pesawat, system alarm dan power supply. 3) IC Prosesor Bagian ini adalah sebagai pusat pengoperasian data ( CPU ) yang memproses semua masukan dan parameter-parameter yang ada. 4) ECG Berisi rangkaian untuk mengoperasikan sinyal jantung, Heart Beat dan alarm. Pengambilan sinyal ECG ini ad empat : Lead I Lead II Lead III Kalibrasi Tampilan dari ECG ini adalah monitor, sedangkan untuk Heart Beat adalah display. Pada blok ECG dilengkapi dengan alarm untuk Heart Beat dan beep pada setiap tampilan sinyal pada saat pulsa QRS. 5) NIBP
Adalah blok untuk pemomresan pengukuran tekanan darah, yaitu sistolik dan diastolik dalam mmHg. Dilengkapi pula dengan system otomatis yang dapat melakukan pengukuran pada setiap interval yang dibutuhkan. 6) SPO2 Adalah bagian untuk pengukuran satursai oksigen (O2) hemoglobin didalam pembuluh arteri. SPO2 menunjukan nilai presentasi dari molekul hemoglobin, yang dicampur dengan molekul oksigen (O2), menjadi Oxyhemoglobin. 7) RESP Bagian ini memiliki fungsi sama dengan bagian ECG, yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan organ jantung. 8) TEMP Bagian alat yang digunakan untuk pengukuran temperature atau suhu pasien. Blok ini dilengkapi dengan pengaturan alarm. Selain itu juga dilengkapi dengan dua probe untuk pengambilan suhu dari tubuh pasien.
6. Perawatan Pasien Monitor MEC – 1000 Perawatan suatu alat dibutuhkan, karena dengan perawatan alat yang benar dan rutin dapat menjaga alat dari kerusakan, dan yang paling penting dapat menjadi umur alat lebih lama/awet,perawatan yang dilakukan pada pasien monitor MEC1000 ini antara lain : a. Jaga pesawat agar tetap bersih, lap permukaan alat dengan kain yang lembut dengan air hangat atau alcohol setiap satu bulan sekali. b. Bersihkan elektroda dan hubungan kabel dengan kain yang tidak menggores yang dicampur air hangat + 40 C c. Bersihkan selang-selang pada manset dengan air hangat. Pastikan air tidak tersisa didalam selang-selang dan keringkan.
d. Atur/jaga posisi kabel Lead jangan smapai tertekuk. Petunjuk pengamanan dari MEC-1000 adalah : a. Pasien monitor MEC-1000 harus dioperasikan oleh tenaga yang sudah terlatih. Dilarang memodifikasi alat, karena akan mengakibatkan system berubah dan keluaran dari hasil pengukurun tidak tepat lagi. b. Jauhkan alat ini dari kondisi/keadaan : 1) Gas-gas beracun 2) Ruangan dengan tingkat kelembapan tingkat. 3) Ruangan yang beruap air. 4) Bahan-bahan membayakan. 5) Bahan-bahan yang dapat menyebabkan electric shock.
7. Perbaikan Pasien Monitor MC – 1000 a. Keluhan Alat tidak bekerja, lampu indicator mati. b. Analisa Awal 1) Supply tegangan tidak ada 2) Fuse putus 3) Kabel power putus 4) Blok diagram power supply rusak c. Pengecekan kerusakan 1) Cek tegangan supply jala – jala PLN 2) Cek kondisi fuse 3) Cek kabel power dengan ohmmeter
4) Cek blok rangkaian power supply d. Analisa Kerusakan 1) Suplly jala- jala PLN ada 2) Fuse putus 3) Kabel power baik 4) Blok rangkaian power supply rusak
e. Penanganan Kerusakan Buka semua bagian alat bersihkan dan angkat blok power supply dang anti dengan board yang baru dan rapikan kembali. f. Hasil Perbaikan Setelah alat diganti dengan board power supply alat pasien monitor dapat kembali berfungsi. C. Pentra xl 80 Pengertian Pentra xl 80 Hematology Analyzer adalah alat untuk mengukur sampel berupa darah. Alat ini biasa digunakan dalam bidang Kesehatan. Alat ini dapat mendiagnosis penyakit yang diderita seorang pasien seperti kanker, diabetes, dll. Prinsip kerjanya hampir sama dengan alat Fotometer namun alat ini lebih canggih. Panel Kontrol ABX PENTRA XL 80
Gambar 5. Pentra XL 80 Keterangan ; Help
Bantuan
Detail
Detail
Insert
Masukan data
Edit
Modifikasi
OK
OK
Cancel
Batal
Delete
Hapus
Print
Cetak
Return
Kembali ke awal
Quit
Keluar program
Stop
Stop analyzer
Alarm
Lihat alarm
Worklist
Buka wordlist
Start Rack
Strat rack
Stat
Manual
Results
Lihat hasil
Archives
Lihat arsip
Run in progress
Lihat sample yang dijalankan
Status
Lihat reagent
Services
Lihat menu Serrvis
Settings
Lihat menu Setting
Startup
Jalankan Startup
Shutdown
Jalankan Shutdown
Logs
Lihat riwayat alat
kondisi
Tabel 2 . Simbol dan Fungsinya Operasional Harian Cara menghidupkan alat 1)
Periksa kondisi dari tempat pembuangan (kosongkan jika penuh), kertas printer dan kondisi dari rack (kosongkan loading dan unloading)
2) 3) 4)
Nyalakan UPS, Printer dan ABX Pentra 80 Kemudian tekan tombool ALT+CTRL+DEL untuk memulai prose Masukan Nama dan password perator dan beri tanda checklist (v) pada semua pilihan yang tersedia kecuali untuk Auto Loader
Catatan: Pada alat yang stand by 24 jam maka proses Startup dilakukan secara otomatis sesuai dengan waktu setting yang diinginkan
5) Tekan tombol Startup . Biarkan alat melakukan proses Startup dan background cek. Startup dinyatakan Passed apabila WBC ≤ 0,3 x103/mm3 b. RBC ≤ 0,03 x106/mm3 c. HGB ≤ 0,3 g/dl d. PLT ≤ 7 x103/mm3 e. LMNE ≤ 0,3 # Catatan : Nilai start up dapat dilihat dengan menekan tombol Log
, Blank
6) Periksa kondisi dari reagent dengan menekan tombol Status ganti apabila jumlahnya tidak mencukupi. 7) Jalankan kontrol untuk mengetahui kondisi dari alat. Prosedur Menjalankan Kontrol 1.
dan
Keluarkan ABX Difftrol dari lemari pendingin, biarkan pada suhu kamar selama ± 15 menit dan homogenkan dengan perlahan.
2. Apabila menggunakan rack • Letakan Difftrol pada Rack dengan posisi barcode menghadap keluar dan tempatkan pada rack loader, kemudian tekan tombol Start Rack
Apabila tidak menggunakan Rack
• Tekan tombol Stat Mode , buka penutup dari tabung ABX Difftrol dan letakan pada tube holder. Masukan Lot Nb dari Difftrol pada kolom Sample ID
3.
Kemudian tutup bagian penutup dari tube holder. Tunggu beberapa saat dan lihat nilai yang keluar dari alat
4.
Tekan tombol Quality Assurance
5.
→ Quality
Control →QC Grid Jika nilai yang keluar diluar nilai dari target dan ditandai dengan aktifnya tanda seru berwarna ungu, maka ulangi pemeriksaan dengan menghomogenkan kontrol
6. 7.
Jika hasil pemeriksaan ulang masih diluar target lakukan prosedur pembersihan alat (Clean Cycle) dan ulangi kembali Jika hasil masih diluar target, ganti dengan kontrol baru Prosedur menjalankan sampel
1). Sampel dengan barcode Letakan sampel pada rack kemudian taruh pada rack loader • Tekan tombol Start Rack 2). Tidak menggunakan barcode • Masukan data pasien dengan menekan tombol Worklist
→Rack View
• Masukan No Rack dan tentukan posisi dari sampel pada rack
• Masukan data mengenai sampel, pasien dan jenis pemeriksaan; kemudian tekan OK • Lanjutkan untuk posisi selanjutnya • Letakkan rack pada posisi rack loader dan kemudian tekan tombol Start Rack Pasien Emergency •
Tekan tombol Stat Mode • Masukan data mengenai sampel dan jenis pemeriksaan pada kolom
• Letakan sampel pada tube holder dan tutup bagian penutup dari tube holder Catatan
.
2.
Pada saat menggunakan Rack Mode, pemeriksaan dapat ditunda untuk mengerjakan pasien emergency dengan cara mengerjakan pada Stat Mode. Setelah hasil pada Stat Mode keluar, lanjutkan kembali pemeriksaan dengan menekan kembali tombol Start Rack untuk melanjutkan pemeriksaan yang tertunda Melihat Hasil • •
•
Tombol Run in Progress dapat memperlihatkan hasil dari sampel yang sedang diperiksa secara real time Hasil dari sample yang dilakukan pada hari yang sama dapat dilihat dengan menekan tombol Results Untuk melihat hasil pemeriksaan yang dilakukan pada hari sebelumnya dapat dilihat dengan menekan tombol Archieve
Mematikan alat Tekan tombol Shutdown untuk mematikan alat Tekan tombol Stop Windows apabila komputer juga akan dimatikan Penggantian reagent Alarm untuk penggantian reagent dapat aktif untuk mengingatkan kondisi dari reagent yang tersedia. Apabila alarm aktif maka
•
• Tekan tombol untuk melihat reagent mana yang berada dalam keadaan low level Pilih reagent yang akan diganti • Tekan tombol Edit , kemudian masukan Lot Nb dan level volume secara manual atau dengan scan barcode pada botol reagent.
•
Tekan tombol OK Apabila penggantian reagent terpaksa dilakukan sebelum alarm aktif, penggantian dapat dilakukan dengan cara
•
Tekan Status
•
Tekan Edit
, kemudian pilih jenis reagent yang akan diganti dan masukan Lot No dari reagent lalu
tekan OK Kalibrasi 1.
Quality assurance
→ Calibration
2. 3.
Masukan nilai target dengan menekan Target → Edit Kemudian masukan data dari kit insert ABX Minocal, kemudian tekan OK
4. Tekan Stat mode , letakan minocal pada tube holder dan tutup pintu dari tube holder 5. Lakukan sebanyak 4 kali kemudia pilih 3 hasil terbaik 6.
Tekan Automatic Calculation
Prosedur setting nilai QC •
Quality Assurance
Target
→ Quality Control
→
→ Control name , tentukan no kontrolyang akan digunakan
(CBC : 1 – 12, Diff : 13 – 24) → Tekan Edit •
Apabila menggunakan data dari disket
i. Tekan floppy disk tekan OK
ii. Pilih jenis kontrol,
• • •
Apabila memasukan target secara manual Masukkan tanggal Exp date Masukkan nilai target dari kit insert yang ada pada kit insert
4. Perawatan a) Perawatan harian •
Start up dan Stand by Start up dan Stand by merupakan prosedur maintenance harian dari ABX Micros
b) Perawatan Mingguan •
Membersihkan Chamber 1.
Lakukan proses Drain Chambers (Service ,Hydraulic System
)
,Super User
2. 3. 4. 5.
Kemudian tekan Drain chambers lalu All Buka bagian penutup pneumatic dari alat dan penutup dari chambers Bersihkan bibir dari chamber dengan menggunakan tissue tanpa serat yang dibasahi dengan Minoclair. Tutup kembali penutup chambers dan penutup depan dari alat
• Membersihkan jarum sample Jalankan pemeriksaan dengan Larutan Minoclair sebagai sampel pasien sebanyak 3 kali 5. Spesifikasi a) Kecepatan: 80 tes / jam b) 26 parameters: WBC, RBC, HCT, HGB, MCV, MCH, MCHC, PLT , PCT, PDW, RDW, MPV, Lymphocytes(#&%), Monocytes(#&%), Neutrophile(#&%), Eosinophile(#& %), Basophile(#&%), Atypical Lymphocytes(#&%), Large Immature Cells (#& %) c) Sample Volume: CBC= 10 uL, DIFF= 53uL d) Identifikasi: alphabetical & numerical (sampai dengan 16 karakter) e) Layar: LCD touchscreen f) Otomatisasi: startup, shut down, cleaning g) Metode Pengukuran: WBC and RBC : Impedance method WBC : Counted in 2 separated channels using 2 different methods HGB : Cyanmethemoglobin method 5 Diff : Double hydrodynamic focusing, Impedance method for the cell volume, Cytochemistry h) Memory : 10.000 tes i) Dimensi: 82 x 57 x 54 cm. Berat: 55 kg j) Daya Listrik: max 230 VA k) Printer: External printer l) RS-232 series port, 2 USB port m) Linierity: WBC 0 - 120 x 103/mm3 RBC 0 - 8 x 106/mm3 HGB 0 - 24 g/dL PLT 0 - 1900 x 103/mm3 n) Visible Range: WBC 0 - 550 x 103/mm3 RBC 0 - 18 x 106/mm3 HGB 0 - 30 g/dL PLT 0 - 5500x103/mm3 o) Precision (CV%): WBC ≤ 2 RBC ≤ 2 HGB ≤ 1 PLT ≤ 5
p) Reagent: ABX Diluent ABX Alphalyse ABX Cleaner ABX Basolyse ABX Eosinofix
BAB V PENUTUP
A. Simpulan 1.
Praktek Kerja Lapangan merupakan
progam yang mahasiswa dan mahasiswi untuk dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan maupun praktek di kampus dan rumah sakit. 2.
Selama mengikuti Praktek Kerja
Lapangan Mahasiswa memperoleh ilmu pengetehuan , wawasan serta pengalaman yang akan bermanfaat pada dunia pekerjaan terutama didalam lingkup rumah sakit
B. Saran 1. Kerjasama intitusi dengan pihak rumah sakit sangat membantu kegiatan praktek kerja lapangan. Kerjasama ini diharapkan terus berjalan dengan baik dan perlu ditingkatkan. 2. Peningkatan kegitan perkuliahan akan memperbaiki kondisi serta meningkatkan mutu pendidikan yang ada saat ini.
3. Ketrampilan dan kreatifitas mahasiswa dapat ditingkatkan melalui penambahan dan peningkatan mutu mata kuliah praktek dan teori. 4. Untuk meningkatkan mutu mahasiswa sebagai calon teknisi maka hendaknya bidang pendidikan lebih menfokuskan terhadap mata kuliah teknik medis dan mata kuliah yang masih berkaitan
View more...
Comments