BAB-III-DESAIN-INTERIOR-DAN-EKSTERIOR.pdf

July 23, 2018 | Author: SaedunEdun | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download BAB-III-DESAIN-INTERIOR-DAN-EKSTERIOR.pdf...

Description

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN BAB III DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR

PENYUSUN Imam Alfianto

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016

BAB III DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR

Tujuan Pembelajaran: -

Mengetahui prinsip-prinsip desain.

-

Memahami gaya/style desain interior.

-

Memahami gaya/style desain eksterior.

Desain Arsitektur meliputi desain bangunan, desain interior bangunan dan desain eksterior bangunan. Untuk mewujudkan desain yang baik dan nyaman untuk penghuni hendaknya memperhatikan 7 prinsip-prinsip dasar desain yang meliputi:

1.

Sequence (urutan)

Adapun pengertian urutan yaitu perubahan pengalaman saat seseorang mengamati suatu komposisi desain bangunan. Urutan bisa dikatakan bagus manakala perubahan yang terjadi mengalir secara alami tanpa adanya kejutan yang tidak perlu. Prinsip squence ini sangat penting untuk kita pegang teguh karena berpengaruh langsung terhadap bagaimana cara pandang seseorang terhadap desain arsitektur yang telah kita buat. Bagaimanapun, prinsip ini akan memudahkan orang lain dalam memahami maksud dan tujuan desain.

2.

Balance (keseimbangan)

Keseimbangan tidak harus berarti simetris melainkan bisa juga asimeteris. Secara sederhana, balance mencerminkan suatu kualitas desain yang tidak berat sebelah dan tampak seolah mempunyai porsi yang sama. Meskipun begitu, kita tidak harus merancang desain menjadi bentuk yang simetris untuk membuatnya terlihat seimbang. Penataan asimetris justru banyak digunakan asalkan semua sudut ruangan terlihat sama, selaras, dan seimbang.

3.

Unity (kesatuan)

Adapun maksud unity  lebih kepada menyatunya semua unsur desain secara apik. Oleh karena itu, perlu upaya maksimal dari kita untuk membuat unsur-unsur ini saling mendukung dan melengkapi sehingga membentuk satu bidang desain yang sempurna dan tidak berlebihan.

1

Tujuan dari menyatukan unsur-unsur desain ini tidak lain adalah untuk menciptakan bangunan sesuai dengan konsep yang diusung.

4.

Proporsi/perbandingan

Dalam arsitektur, yang dimaksud perbandingan adalah membandingkan/hubungan antara obyek/benda utama dengan elemen pendukung. Hubungan yang dimaksud adalah dalam hal ukuran, misalnya besar, sedang, dan kecil. Penggunaan perbandingan bersifat wajar serta mengacu pada aspek rasional dan tidak dipaksakan.

5.

Rhythm/irama

Prinsip desain yang kelima adalah irama. Prinsip irama ini erat kaitannya dengan urutan yang bisa bersifat berulang atau memiliki pola tertentu. Apabila urutan yang dibangun memiliki pola yang bagus, maka irama yang dihasilkan pun akan demikian juga. Sebagai contoh adalah pada urutan titik. Ketika kita membentuk titik-titik dengan pola yang sama, maka irama yang dihasilkan pun berbeda dengan titik-titik yang dibentuk secara pe r kelompok.

6.

Scale (skala)

Skala merupakan suatu sistem pengukuran, dalam bentuk sentimeter dan inchi, tentang hubungan antara unsur dekorasi dengan manusia. Perlu diperhatikan bahwa dalam membuat desain, di samping faktor keindahan, kita juga harus mengedepankan kenyamanan sebagai faktor utamanya. Hal ini tidak terlepas dari tujuan dibuatnya suatu desain bangunan, yakni untuk keperluan hidup manusia.

7.

Point of Interest  (tekanan)/ Focal point 

Tekanan, bisa disebut titik fokus, yaitu pusat perhatian mata ketika melihat suatu desain. Titik fokus ini akan ditangkap pertama kali oleh mata sehingga memerlukan tingkat pengolahan yang lebih tinggi. Kehadiran titik fokus ini sangat dominan, sehingga unsur-unsur di sekitarnya harus disesuaikan secara harmonis.

Elemen desain: 

Material/bahan



Tekstur 2



Warna



Style/gaya/mode

Desain Interior Suatu perancangan ruang dalam dengan menyatukan elemen-elemen ruang dalam menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan untuk mencapi tujuan tertentu yang mendasarkan pada aspek estetika, keamanan, dan kenyamanan.

Lingkup desain interior: 

Lantai



Dinding



Langit-langit



Perabot



Pencahayaan



Penghawaan



Tata suara/akustik



Taman dalam ruangan



Elemen estetika ruang dalam (lukisan, patung, dll).

3

Beberapa macam konsep desain interior diperlihatkan dalam tabel berikut (Abdullah, 2014) :

No 1

Konsep dan Gaya Interior Konsep

Gambar fisual

Keterangan Ciri-ciri :

Rustik

menggunakan bahan-bahan dari alam seperti kayu, bambu ataupun bebatuan.

2

Konsep Klasik

Ciri-ciri : Terdapat banyak titik fokus ( focal  point ) dan

banyak ukiran

3

Konsep Modern Minimalis

Ciri-ciri : Lebih mengutamakan fungsi dan efektivitas penggunaan sebuah ruangan dan perabot

4

4

Konsep Futuristik

Ciri-ciri: penggunaan bahan-bahan logam/ kombinasi dan model

yang

biasa digunakan untuk pesawat ulang-alik.

5

Konsep Eklektik/com bo

Ciri-ciri : terletak pada penggabungan dua atau lebih gaya penataan interior akan tetapi dalam penataannya dikelompokkan berdasarkan kesamaan gaya desain.

Desain Eksterior Suatu perancangan ruang luar dengan menyatukan elemen-elemen ruang luar menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan untuk mencapi tujuan te rtentu yang mendasarkan pada aspek estetika, keamanan, dan kenyamanan.

Lingkup desain eksterior: 

Fasade bangunan: bentuk atap, bentuk kusen (pintu dan jendela), elemen dinding



Taman



Sirkulasi/akses



Elemen estetika ruang luar (bangku taman, lampu taman, sculpture, dll).

5

Gaya Bangunan Gaya/style bangunan merujuk kepada tampilan atau ornamen yang digunakan secara dominan dalam desain. Beberapa style/gaya dalam bangunan adalah sebagai b erikut: 

Gaya klasik. Gaya ini mengacu kepada tampilan bangunan kuno/lama di wilayah eropa era romawi atau yunani. Gaya ini dicirikan dengan penggunaan ornamen yang detail, rumit dan bangunan cenderung simetris.



Gaya modern Gaya arsitektur yang ditandai dengan penyederhanan bentuk dan penciptaan ornamen dari struktur dan tema bangunan. Gaya arsitektur modern mulai pada awal abad ke 20, dimana terjadi moderenisasi pada teknologi dan industri. Penggunaan material modern seperti aluminium, gypsum, kaca, dan kesederhanaan bentuk menjadi ciri yang menonjol.



Gaya art deco Gaya arsitektur ini muncul dalam periode perang dunia I s/d perang II yang dicirikan dengan penyederhanaan ornamen, dominasi garis bangunan tegak dan datar yang bersifat dekoratif, dan bangunan cenderung simetris. Contoh Art Deco di Indonesia 6

seperti Villa Isola, Bandung. Arsitek Wolff Schoemaker. Bioskop Megaria, Jakarta. Hotel Savoy Homann, Bandung. Arsitek Albert Aalbers. Grand Hotel Preanger,

Bandung. Arsitek Wolff Schoemaker 

Gaya Country Gaya arsitektur country adalah gaya arsitektur yang merefleksikan rumah-rumah di pedesaan yang dekat dengan alam, dan memberkan peran pada alam dalam hal sirkulasi udara tata cahaya dan bahan bakunya. Gaya ini lebih merujuk pada bangunan kayu pada wilayah Amerika Barat pada era perang saudara.



Beberapa gaya yang lain al: gaya kontemporer, gaya etnik, gaya mediterania, gaya Islam, gaya oriental, gaya tropis, gaya minimalis, gaya retro, gaya dekonstruksi, dll.

7

contoh desain taman minimalis

sumber: http://gallerytamanminimalis.blogspot.co.id/2015/08/sketsa-taman-minimalis.html

8

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF