BAB II Luka bakar
February 21, 2019 | Author: SofaElCaffu | Category: N/A
Short Description
Kti luka bakar...
Description
BAB II KONSEP DASAR COMBUSTIO (LUKA BAKAR)
A. Peng Penger erti tian an Combustio atau luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak
dengan suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi juga oleh sebab kontak dengan suhu rendah (Wijaya & Putri, 2013) !uka bakar adalah injury pada jaringan yang disebabkan oleh suhu panas (thermal), bahan kimia, elektrik dan radiasi (Wijaya & Putri , 2013) 2013) !uka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia, dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam ( Wijaya & Putri, 2013) B. Etiologi 1 !uka !uka baka bakarr the therm rmal al "gen pe#edera dapat berupa api, air panas, atau kontak dengan objek
panas, luka bakar api berhubungan dengan asap$#edera inhalasi (#edera terbakar, kontak, dan kobaran api) 2 !uka !uka baka bakarr lis listr trik ik Cedera Cedera listrik listrik yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh aliran aliran listrik listrik dirima dirimah h merupa merupakan kan insi inside den n tert tertin ingg ggii pada pada anak anak%a %ana nak k yang ang masi masih h ke#i ke#il, l, yang ang seri sering ng memasuk memasukkan kan benda benda konduk kondukti ti kedalam kedalam #oloka #olokan n listrik, listrik, menggi menggigit git dan menghisap kabel listrik yang tersambung 'erjadi dari tie$oltase aliran yang menghasilkan poporsi panas untuk tahanan dan mengirimkan jalan sedikit tahanan (#ontoh sara memberikan tahanan ke#il dan tulang merupakan tahanan besar) asar #idera menjadi lebih berat dari #idera yang terlihat 3 !uka !uka baka bakarr kimi kimiaa 'erjadi 'erjadi dari kandungan agen pen#edera, pen#edera , serta konsentrasui dan suhu agen * !uka !uka baka bakarr rad radia iasi si !uka bakar bila terpapar pada bahan radio akti dosis tinggi
8
9
(Wijaya & Putri, 2013) C. Klasifiasi L!a Baar 1 !uka bakar derajat + a erusakan paling sedikit b -pidermis . kemerahan, kering, oedema ringan / nyeri # Penyebab sinar matahari, air panas d Penyenbuhan . 3 hari 2 !uka bakar derajat ++ ibedakan menjadi 2, yaitu . a erajat ++ " 1) en#apai lapisan atas dermis 2) emerahan, basah$lembab, nyeri, sensitiitasnya terhadap panas 3) Pembengkakan dan pelepuhan biasanya terjadi spontan 2%3 minggu b erajat ++ 1) !uka dalam yang serius men#apai dermis dan merusak struktur
dalam dermis 2) Warna merah tua$putih, mungkin ada$tidak ada pelepuhan 3) 4embuh spontan dalam 5aktu 3%6 minggu 3 erajat +++ a erusak dermis bagian dalam kadang melibatkan lapisan subkutan atau organ yang lebih dalam b !uka tebal, kering tanpa rasa (Wijaya & Putri, 2013) D. Patofisiologi !uka bakar (Combustio) disebabkan oleh pengalihan energi dari suatu
sumber panas kepada tubuh Panas dapat dipindahkan le5at hantaran atau radiasi elektromagnetik estruksi jaringan terjadi akibat koagulasi, denaturasi protein atau ionisasi isi sel ulit dan mukosa saluran naas atas merupakan lokasi destruksi jaringan 7aringan yang dalam termasuk organ is#eral dapat mengalami kerusakan karena luka bakar elektrik atau kontak yang lama dengan burning agent 8ekrosis dan keganasan organ dapat terjadi edalaman luka bakar bergantung pada suhu agen penyebab luka bakar dan lamanya kontak dengan gen tersebut Pajanan selama 1 menit dengan air panas dengan suhu sebesar 610 C mengakibatkan #idera full thickness yang
10
serupa Perubahan patoisiologik yang disebabkan oleh luka bakar yang berat selama a5al periode syok luka bakar men#akup hipoperusi jaringan dan hipoungsi organ yang terjadi sekunder akibat penurunan #urah jantung dengan diikuti oleh ase hiperdinamik serta hipermetabolik ejadian sistemik a5al sesudah luka bakar yang berat adalah ketidakstabilan hemodinamika akibat hilangnya integritas kapiler dan kemudian terjadi perpindahan #airan, natrium serta protein dari ruang intraaskuler ke dalam ruangan interstisial Curah jantung akan menurun sebelum perubahan yang signiikan pada olume darah terlihat dengan jelas arena berkelanjutnya kehilangan #airan dan berkurangnya olume askuler, maka #urah jantung akan terus turun dan terjadi penurunan tekanan darah 4ebagai respon, system sara simpatik akan melepaskan ketokelamin yang meningkatkan asokontriksi dan rekuensi denyut nadi 4elanjutnya asokontriksi pembuluh darah perier menurunkan #urah jantung 9mumnya jumlah kebo#oran #airan yang tersebar terjadi dalam 2* hingga 36 jam pertama sesudah luka bakar dan men#apai pun#aknya dalam tempo 6%: jam engan terjadinya pemulihan integritas kapiler, syok luka bakar akan menghilang dan #airan mengalir kembali ke dalam kompartemen askuler, olume darah akan meningkat arena edema akan bertambah berat pada luka bakar yang melingkar 'ekanan terhadap pembuluh darah ke#il dan sara pada ekstremitas distal menyebabkan obstruksi aliran darah sehingga terjadi iskemia omplikasi ini dinamakan sindrom kompartemen ;olume darah yang beredar akan menurun se#ara dramatis pada saat terjadi syok luka bakar ehilangan #airan dapat men#apai 3% liter per 2* jam sebelum luka bakar ditutup 4elama syok luka bakar, respon luka bakar respon
11
kadar natrium serum terhadap resusitasi #airan berariasi iasanya hipnatremia terjadi segera setelah terjadinya luka bakar, hiperkalemia akan dijumpai sebagai akibat destruksi sel massi ' untuk resiko ileus paralitik dengan !P'' 2 D 9ntuk #edera inhalasi atau kera#unan monoksida diberikan oksigen 100D dilembabkan
1&
Perawatan di Unit Perawatan Kritis
Aesusitasi #airan adalah interensi primer pada ase ini 'ujuan dari pera5atan ase ini adalah untuk . a) emperbaiki dei#it #airan edema berlebihan b) enggantikan kehilangan #airan berlanjut
dan
mempertahankan keseimbangan #airan #) en#egah pembentukan edema berlebih d) empertahankan haluaran urine pada de5asa 30%@0 ml$jam e) =ormula untuk penggantian #airan se#ara umum dilakukan penggantian
kehilangan
kristaloid
(A!
.
mendekati
komposisi #airan ekstraaskuler, molekulnya besar dapat mengembangkan olume plasma yang bersirkulasi) dan koloid 4etelah 2* jam pertama penggantian kehilangan air eaporatie
dengan
dekstrosa$air
(W)
D
untuk
pertahankan natrium 1*0-F$! 2) Fase akut (> 48 jam pertama) a) ulai ada diuresis b) 'erjadinya perpindahan #airan dari intestisial dan diteruskan melalui daerah luka bakar c) isanya dilakukan skin grat untuk yang luas dan dalam 3) Fase rehai!itasi (!uka smbuh%pengenbalian ungsi subuh) Pada ase ini peranan isioterapis sangat besar 0. Re"irasi Cairan erikut pedoman dan rumus untuk penggantian #airan luka bakar . a Aumus #onsensus !arutan ringer laktat (atau saline lainnya) . 2%* ml B kg B D luas luka bakar 4eparuh diberikan dalam : jam pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam pertama berikutnya b Aumus -ans 1) oloid . 1 ml B kg B D luas luka bakar 2) -lektrolit (salin) . 1 ml B kg B D luas luka bakar 3) >lukosa (D dalam air) . 2000 ml untuk kehilangan insensible
1'
injal @) >enetalia :) -kstermitas E) +ntegument # Pola kegiatan sehari%hari 1) anajemen dan persepsi terhadap kesehatan 2) 8utrisi 3) -liminasi urin dan eses *) Pola tidur dan istirahat ) "ktiitas 6) Pola persepsi kogniti @) onsep diri :) Peran hubungan E) Aeproduksi dan seksualitas 10) 'oleransi sress dan koping 11) 8ilai dan keper#ayaan
20
d iagnosa dan interensi kepera5atan 1) 8yeri berhubungan dengan #edera jaringan dan sara serta dampak emosional #edera +nterensi . a) eri posisi ekstensi "asi#na! . untuk meminimalkan nyeri akibat latihan isik yang dilakukan untuk mendapatkan kembali posisi ekstensi b) +mplementasikan latihan isik akti dan pasi "asi#na! . untuk meminimalkan pembentukan kontraktur #) Aedakan iritasi "asi#na! . untuk men#egah peningkatan nyeri 2) Aesiko ineksi berhubungan dengan kerusakan perlindungan kulit a) Pertahankan teknik men#u#i tangan yang seksama oleh tim medis dan pengunjung "asi#na! . untuk meminimalkan pajanan terhadap agen ineksius b) !akukan pengangkatan krusta dan lepuhan "asi#na! . untuk mengeliminasi reseroir bagi organisme #) ?leskan preparat antimikroba dan pasang balutan pada luka sesuai indikasi "asi#na! . untuk mengendalikan prolierasi bakteri d) aji data dasar dan lakukan serangkaian biakan luka "asi#na! . untuk memastikan adanya peningkatan atau penurunan lora luka 3) Aesiko perubahan perusi jaringan berhubungan dengan luka bakar sirkumserenial +nterensi . a) aji denyut nadi yang melemah "asi#na! . untuk mengetahui adanya penurunan perusi distal b) Pantau dengan #ermat tanda dan gejala kompresi sirkulasi yang berhubungan dengan edema "asi#na! . untuk memastikan sirkulasi yang adekuat #) 'inggikan ekstermitas lebih tinggi dari jantung "asi#na! . untuk men#egah penurunan sirkulasi ekstermitas d)
View more...
Comments