Bab I

July 3, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Bab I...

Description

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

BAB I PENDAHULUAN A.  Latar Belakang

Rumah sakit merupakan unit pelayanan publik yang sangat khas dengan berbagai kegiatan. Di rumah sakit, orang sakit datang untuk berobat.Rumah sakit merupakan tempat  para tenaga kesehatan bekerja, dan rumah sakit tempat keluarga menjenguk penderita yang sedang dirawat. Masing-masing orang yang datang ke rumah sakit menyimpan harapanharapan tertentu. Penderita/orang sakit yang datang ke rumah sakit berharap dapat sembuh, tidak tertular penyakit serta tidak celaka (jatuh dari tempat tidur, terpeleset dan sebagainya). Pekerja/tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit berharap tetap sehat dan tidak celaka.Pengunjung rumah sakit berharap agar sehat, tidak tertular penyakit dan tidak celaka. Sedangkan para penduduk di lingkungan rumah sakit berharap agar lingkungannya tetap sehat. Untuk memenuhi semua harapan-harapan tersebut diperlukan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), K3, serta patient serta  patient safety yang safety yang efektif di rumah sakit. Potensi bahaya di Rumah Sakit, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi  bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di Rumah R umah Sakit, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumbersumber cidera lainnya), radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anastesi, gangguan psikososial dan ergonomi. Semua potensi bahaya tersebut dapat mengancam keselamatan para karyawan di Rumah Sakit, para pasien maupun para pengunjung yang ada di lingkungan Rumah Sakit. Untuk mencegah dan mengurangi bahaya kesehatan dan keselamatan khususnya terhadap pekerja, perlu dilakukan upaya-upaya kesehatan dan keselamatan kerja dengan menetapkan Pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit B.  Tujuan Pedoman

Buku Pedoman K3 ini disusun agar dapat dipergunakan sebagai acuan dan pedoman  bagi seluruh karyawan, khususnya bagi mereka yang bekerja dengan risiko tinggi terjadinya 1

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

 bahaya kecelakaan kerja (KK) maupun penyakit akibat kerja (PAK). Dengan demikian diharapkan tercipta cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan peningkatan kesehatan karyawan Rumah Sakit C.  Ruang Lingkup

Ruang lingkup K3 meliputi: 1.  Keselamatan dan Keamanan Keselamatan adalah suatu tingkatan/keadaan tertentu di mana gedung, halaman dan

 peralatan rumah sakit tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, staf, dan  pengunjung. Keamanan  adalah proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, atau akses

serta penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang 2.  Bahan Berbahaya, meliputi penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan

 berbahaya, serta pengamanan limbah bahan berbahaya a.  Pengelolaan jasa, bahan dan barang berbahaya (MSDS =  Material Safety Data Sheet )  b.  Pengelolaan limbah padat, cair dan gas 3.  Manajemen Emergensi, meliputi tanggap terhadap bencana dan keadaan emergensi

lainnya; dengan menyusun panduan: a.  Kewaspadaan, upaya pencegahan dan pengendalian bencana  b.  Pencegahan dan pengendalian kebakaran 4.  Peralatan Medis, meliputi pemeliharaan dan kalibrasi untuk mengurangi risiko

a.  Pengelolaan, pemeliharaan, kalibrasi dan sertifikasi sarana, prasarana dan  peralatan  b.  Pemantauan peralatan medis secara berkala 5.  Sistem utilitas, meliputi pemeliharaan dan ketersediaan listrik, air, dan sistem

 pendukung lainnya untuk meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian a.  Uji coba sistem utilitas secara berkala  b.  Pemantauan dan pencatatan 6.  Kesehatan Kerja, meliputi pemeriksaan kesehatan pra kerja, berkala dan khusus..

Pencegahan Penyakit Akibat Kerja Kerja (PAK)

dan kecelakaan kerja (KK) (KK) berkaitan 2

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

dengan faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial. Pemantauan lingkungan Sanitasi RS

D.  Batasan Operasional 1.  Kesehatan Kerja Menurut WHO / ILO (1995)

Kesehatan Kerja bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis  pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya. Secara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatannya. 2.  Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan  para pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja,  pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi. 3. Manajemen K3 RS

Suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap perencanaan, pengorganisasian,  pelaksanaan dan pengendalian yang bertujuan untuk membudayakan K3 di RS 4. Upaya K3 di RS

Upaya K3 di RS menyangkut tenaga kerja, cara/metode kerja, alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Upaya ini meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan dan  pemulihan. Kinerja setiap petugas kesehatan k esehatan dan non kesehatan merupakan me rupakan resultante dari tiga komponen K3 yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja. Yang dimaksud dengan : a.  Kapasitas kerja adalah kemampuan seorang pekerja untuk menyelesaikan  pekerjaannya dengan baik pada suatu tempat kerja dalam waktu tertentu.

3

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

 b.  Beban Kerja adalah suatu kondisi yang membebani pekerja baik secara fisik maupun non fisik dalam menyelesaikan pekerjaannya, kondisi tersebut dapat diperberat oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung secara fisik atau non fisik. c.  Lingkungan Kerja adalah kondisi lingkungan tempat kerja yang meliputi faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial yang mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya 5. Bahaya Potensial di RS

Bahaya Potensial di Rumah Sakit adalah bahaya yang dapat mengakibatkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja. Bahaya di Rumah Sakit dapat disebabkan oleh faktor biologi biologi (virus, bakteri dan  jamur), faktor kimia, ( antiseptik, gas anestesi ), faktor ergonomi ( cara kerja yang salah, desain fisik ), faktor fisika ( suhu, cahaya, bising, listrik, getaran dan radiasi ); faktor psikososial (kerja bergilir, hubungan sesama karyawan/atasan), kebakaran, mekanik, dan kimia/gas/karsinogen, Respon Kegawat daruratan di RS

Kegawat daruratan dapat terjadi di RS.Kegawat daruratan merupakan suatu kejadian yang dapat menimbulkan kematian atau luka serius bagi pekerja, pengunjungataupun masyarakat atau dapat menutup kegiatan usaha, mengganggu operasi, menyebabkan kerusakan fisik lingkungan ataupun mengancam finansial dan citra RS. E.  Landasan Hukum Landasan Hukum Penyelenggaraan K3 di RS, antara lain:

1.  Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2918); 2.  Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3.  Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

4

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

4.  Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran negara Nomor 4729); 5.  Permenaker RI No.Per.05/Men/1996 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) 6.  Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit 7.  Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1087 / Menkes / SK / VIII / 2010, tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah sakit. 8.  Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 432/Menkes/SK/IV/2007 Tentang Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) di Rumah Sakit 9.  Surat Edaran Dirjen Yanmed No. HK.00.06.6.4.0.1497 Tahun 1996 Tentang Pembentukan Panitia K3 RS 10. Berbagai peraturan lain yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja, Departemen Kesehatan, Menteri Negara Lingkungan Hidup, maupun BAPETEN

5

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT BRAYAT MINULYA Rumah Sakit Brayat Minulya pada awal didirikan tepatnya 08 Desember tahun 1949 merupakan Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin dengan kapasitas 6 tempat tidur berlokasi di Jl. Kebalen No. 2 Solo yang dirintis dan dikelola oleh Suster-suster BKK (Biarawati Karya Kesehatan). Seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya kebutuhan pelayanan kesehatan dari masyarakat yang semakin meningkat, lokasi di Jl. Kebalen 2 tidak dapat lagi menampung kegiatan yang dilakukan maka pada bulan Maret 1952 RS Brayat Minulya dipindahkan ke lokasi baru di Jl. Tagore 51-52 Solo ( kini Jl. Dr. Setiabud Setiabudii 106). Kemudian pada tahun 1956 RB Brayat Minulya mengembangkan pelayanan dengan bangsal ibu bersalin, laboratorium dan dapur. Sedangkan bangsal perawatan pasien kanak-kanak, dilaksanakan pada tahun 1966. Pada tahun 1983 RB Brayat Minulya berubah status dari Rumah Bersalin menjadi rumah sakit umum (SK Menkes No. 539/ Yankes/ RS/1983) dengan kapasitas 60 tempat tidur dan menambah fasilitas Kamar Bedah dan Rontgen. Guna meningkatkan mutu pelayanan serta mengantisipasi era globalisasi, di mana perkembangan di bidang kesehatan maju dengan cepat, maka RS Brayat Minulya mulai melakukan investasi peralatan untuk mempercepat/mengakuratkan diagnose pasien yang dirawat agar dapat dilayani dengan baik. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, para anggota BKK terdorong untuk mengembangkan cara pelayanan kesehatan lain yang lebih memasyarakat. Akhirnya pimpinan rumah sakit dan para Suster BKK memutuskan untuk menyerahkan pengelolaan RS Brayat Minulya ke pengelola yang lain. Pada 22 Februari 1989, secara resmi RS Brayat Minulya diserahkan kepada pengelola yang baru yaitu Perkumpulan Suster-suster Santo 6

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

Fransiskus (OSF) Semarang. Dalam masa alih kelola tersebut RS Brayat Minulya mulai mengembangkan diri dengan melakukan pembangunan gedung dan penambahan fasilitasfasilitas pelayanan kesehatan yang lebih lengkap, sehingga kapasitas RS Brayat Minulya menjadi 100 tempat tidur. Dalam kurun waktu satu dasa warsa, pengelolaan RS Brayat Minulya mengalami banyak kemajuan dalam hal peningkatan Sumber Daya Manusia, penambahan fasilitas dan peralatanperalatan serta Inovasi pelayanan kesehatan , sehingga pada tahun 2009 kapasitas tempat tidur bertambah menjadi 109 tempat tidur dengan klasifikasi kelas sebagai Rumah Sakit Umum Kelas C dan Status Akreditasi Penuh. Pelayanan pasien rawat jalan di RSBM dilakukan di Instalasi Rawat Jalan, yang menyediakan  pelayanan dokter dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis spesialis.Pelaya .Pelayanan nan rawat jalan dilakukan dilakukan secara one stop  service, untuk mempermudah para penerima layanan. Di dalam 1 (satu) bangunan yang sama, di Instalasi Rawat Jalan, dilakukan pemeriksaan dokter, pemeriksaan penunjang (laboratorium, radiologi, EKG, rotgen dan lain-lain), pelayanan penunjang (rehabilitasi medis, klinik gizi), serta pelayanan farmasi. Pelayanan pasien rawat inap disediakan untuk pasien dewasa, anak, kasus obsgin dan IICU.Untuk mewujudkan visi misi RSBM, disediakan Pastoral disediakan  Pastoral care yang care yang siap mendampingi pasien/keluarga.Bagi  pasien rawat inap yang sudah diperbolehkan diperbolehkan pulang, namun masih memerlukan memerlukan pemantauan, pemantauan, disediakan fasilitas layanan home care.Untuk care.Untuk mendukung kesembuhan pasien, RSBM dilengkapi dengan Instalasi Gizi yang siap menyediakan diet sesuai kondisi pasien (diet umum maupun diet khusus). Pasien yang sudah pulang dari RSBM dapat memesan diet di Instalasi Gizi sesuai dengan anjuran dokter. Khusus untuk ibu hamil dan bersalin, disediakan fasilitas senam hamil, pemeriksaan kehamilan, program Inisiasi Menyusui Dini (IMD), perawatan bayi metode Kanguru, Klinik Laktasi, Klinik Keluarga Berencana.Guna mendukung program Pemerintah khususnya untuk mencapai  Millennium Developmen Developmentt Goals  Goals (MDG’s), di RSBM RSBM terdapat Klinik TB. Tim DOT-TB, Tim PONEK 7

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

dan Bidang PKRS.Panitia K3 RS dibentuk untuk melindungi pekerja, pasien dan pengunjung RS terhadap bahaya yang ada di RS.

BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, MOTTO DAN TUJUAN RUMAH SAKIT SANTO ANTONIUS JOPU

Rumah Sakit Brayat Minulya (RSBM) adalah rumah sakit yang memberikan  pelayanan kesehatan kepada semua pasien secara holistik tanpa membedakan suku, ras ataupun agama. Bahwa seluruh sistem pelayanan mempunyai ciri Imani dan memperhatikan tuntutan pemerintah Indonesia dengan memperhatikan visi, misi, falsafah, motto dan tujuan rumah sakit yang berlaku. VISI

Menjadi tanda dan sarana kehadiran cinta kasih Allah terhadap manusia MISI

Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, berdasarkan cinta kasih Allah DIJABARKAN  

Memberikan pelayanan yang professional, terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat

 

Menjunjung tinggi kode etik masing-masing profesi dibidang kesehatan

8

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

 

Memberikan pelayanan tanpa membedakan suku, agama, warna kulit dan status sosial ekonomi

FALSAFAH  

Manusia adalah citra Allah sehingga manusia menjadi pusat pelayanan kami MOTTO 

“Dalam Kasih Tuhan Kami Melayani “  “ 

Tujuan: 1.  Pasien yang dilayani dapat menemukan kasih Tuhan, kedamaian, dan kegembiraan 2.  Menemukan pelayanan kepada sesama sebagai jalan sekaligus ungkapan hidup yang dibaktikan kepada Tuhan 3.  Para pasien mendapatkan kesembuhan holistik (menyeluruh) Dengan demikian visi, misi, falsafah, motto dan tujuan Rumah Sakit Brayat Minulya menjadi suatu panduan bagi semua karyawan-karyawati dalam melaksanakan pelayanan di Rumah Sakit Santo Antonius Jopu.

9

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI ORGANISASI RUMAH SAKIT SANTO ANTONIUS JOPU

Rumah Sakit Santo Antonius Jopu dipimpin oleh Direktur Utama didampingi Direktur Eksekutif, dan dibantu oleh Komite-Komite, Humas,  Marketing , dan Diklat. Dalam melaksanakan tugasnya Direktur Utama dibantu oleh 6 (enam) Direktur, yaitu Direktur Umum, Direktur Penunjang Medik, Direktur Medik, Direktur Keperawatan, Direktur Keuangan, dan Direktur Personalia. Direktur Umum membawahi Bagian Urusan Umum dan Bagian Pemeliharaan Sarana, PPL dan Instalasi Gizi. Direktur Medis membawahi Penunjang Medis dan Pelayanan Medis. Bidang penunjang Medis membawahi Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi Farmasi. Instalasi Rekam Medis, Instalasi Fisioterapi. Bidang Pelayanan Medis, membawahi Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi  Intensive Care Unit   (IICU), Instalasi Rawat Jalan (IRJA), Instalasi Instalasi Bedah (IBS),YANMED Rekam Medis. Direktur Keperawatan membawahi Bidang Keperawatan. Sedangkan Bidang keperawatan membawahi Ruang Rawat Inap Ruang Maria, Ruang Anna, Ruang Yosef, Ruang Theresia, dan Pastoral Care. Direktur Keuangan membawahi Bagian keuangan, Bagian Akuntansi, dan Logistik. Direktur Personalia membawahi Bagian Kesejahteraan dan Bagian perencanaan dan pengembangan. Sedangkan Direktur Eksekutif membawahi SIRS, Humas Marketing dan Sekretariat(Struktur Organisasi RSBM terlampir).

BAB V STRUKTUR ORGANISASI K3 RUMAH SAKIT SANTO ANTONIUS JOPU 10

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

Panitia K3 ( PK3 ) - RSBM bertanggung jawab kepada Direktur Utama Ketua PK3 –  PK3 –  RSBM  RSBM didampingi sekretaris, 3 seksi serta dibantu oleh o leh Panitia K3 lainnya: 1.  Seksi I

= Penanggung Jawab Kesehatan Kerja

2.  Seksi II

= Penanggung jawab penanggulangan, kewaspadaan bencana dan

kebakaran 3.  Seksi III

= Penanggung jawab kesehatan lingkungan

Di dalam melaksanakan kegiatan di lapangan PK3  –   RSBM berkoordinasi dengan Kepala Instalasi, Bagian, dan unit kerja yang berada di bawah tanggung jawab Direktorat Umum.

Struktur Organisasi Panitia K3RS Rumah Sakit Santo Antonius Jopu

BATAN

DIREKTUR UTAMA / DIREKTUR EKSEKUTIF

DINKES TK. I BTKL DINKES TK. II

KETUA PK3 RS WAKIL KETUA

PEMDA TK.II DINAS PMK DIN. KEBERSH

SEKRETARIS

KEPOLISIAN DEPNAKER

A.  Tugas

SEKSI 1. Penanggunggung  jawab kesehatan kesehatan kerja Pokok dan Fungsi

Panitia

SEKSI II. Penanggung jawab  penanggulangan, kewaspadaan bencana  K3RS & kebakaran 

SEKSI III. Penanggung jawab kesehatan lingkungan

11

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

Sesuai dengan Kebijakan Direksi Rumah Sakit Brayat Minulya No.: 001/SK/KebRSBM/1/14 Tentang Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja RS Brayat Minulya Surakarta, maka tugas dan fungsi Panitia K3 RSBM sebagai berikut; 1.  Tugas a.  Memberikan saran pendapat dan ususl-usul, baik diminta maupun tidak dimintakepada Direktur, mengenai masalah-masalah yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja  b.  Melaksanakan pemantauan pelaksanaan program/SPO yang berkaitan dengan K3 di lingkungan RS Brayat Minulya Surakarta 2.  Fungsi : a.  Menyusun dan mengusulkan SPO pemeliharaan dan kalibrasi peralatan  b.  Menyusun dan mengusulkan SPO pemakaian alat pelindung diri (APD), B.

Sumber Daya Manusia K3RS

1) Kriteria Tenaga Panitia K3RS Rumah Sakit Brayat Minulya merupakan Rumah Sakit kelas C sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1087/MENKES/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit, kriteria tenaga Panitia K3RS yang ada saat ini adalah :

No

Jabatan

Kriteria

Jumlah 12

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

1

Ketua PK3

Dokter Bagian sertifikasi dalam mendapat

Umum, dengan bidang K3 dan

pelatihan

khusus

yang

1 orang

terakreditasi mengenai K3RS 2

Wakil ketua

3

Sekretaris

sertifikasi dalam Bidang K3

1 orang

Bersertifikat seorang Ahli K3

1 orang

Ka sarana Prasarana Alat medis

1 orang

Seksi 1. 4

Bertanggung jawab

1.  Novi Dwi Aryani

tentang kesehatan kerja

2.  Dr Ahmani Pujiastuti

No

Jabatan

Kriteria

2 orang

Jumlah

Seksi II. Bertanggung jawab 5

 penanggulangan, kewaspadaan bencana &

1. Elisa Herman Widodo 2. SF Agung Nugroho

2 orang

kebakaran Seksi III. 6

Penanggung jawab

1. Sunday Setiawan

terhadap kesehatan

2. Agus Priyono

2 orang

lingkungan kerja C. Rincian Tugas Panitia K3RS 

a)  Tugas pokok Panitia K3RS 1.  Ketua Panitia K3RS Tugas pokok : a.  Menganalisis data dan informasi pelaksanaan K3 di semua unit kerja.  b.  Merumuskan permasalahan serta menganalisis penyebab timbulnya masalah  bersama di unit-unit kerja

13

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

c.  Mencari jalan pemecahan permasalahan dan mengkomunikasikannya kepada unit-unit kerja sehingga dapat dilaksanakan dengan baik. d.  Melakukan fungsi pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program, untuk menilai sejauh mana keberhasilan program kerja yang dilaksanakan. e.  Menyusun dan mengusulkan kerangka acuan PK3 Rumah Sakit Santo Antonius Jopu sesuai dengan program kerja 2.  Sekretaris Tugas pokok : a.  Melaksanakan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kesekretariatan.  b.  Mengumpulkan data dan informasi pelaksanaan K3 di semua unit kerja. c.  Berperan serta dalam pemecahan permasalahan K3.

d.  Melaksanakan keputusan organisasi/unit pelaksana K3RS. e.  Memberikan bantuan / saran-saran yang diperlukan oleh seksi-seksi demi suksesnya program K3 3.  Anggota a.  Seksi I (Penanggung jawab kesehatan kerja) 1.  Bekerjasama

dengan

Tim

Penguji

Kesehatan

Karyawan,

memantau

 pelaksanaan pemeriksaan kesehatan pra kerja, berkala dan khusus 2.  Bertanggung jawab terhadap pelaporan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja 3.  Penyuluhan dan pemantauan penggunaan APD  b.  Seksi II (Penanggung jawab penanggulangan, kewaspadaan bencana dan kebakaran) 1.  Melaksanakan pemeriksaan dan pemeliharaan alat-alat non medis seperti genzet,  panel di Instalasi Listrik, Instalasi Penangkal Petir, Mesin-mesin dapur cuci, dapur masak dan peralatan ringan ( lemari es, TV, radio ) 2.  Melaksanakan identifikasi resiko bahaya kebakaran di lingkungan RSBM 3.  Melaksanakan perbaikan / kerusakan peralatan, berkoordinasi dengan pihak terkait 4.  Monitoring pelaksanaan kegiatan bangunan agar memenuhi persyaratan K3 dari segi bangunan maupun keamanan pekerja. 14

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

c.  Seksi III (Kesehatan Lingkungan Kerja) 1.  Bertanggung jawab terhadap penyehatan lingkungan fisik, pengendalian serangga. 2.  Memantau sampah infeksius dan non infeksius 3.  Mengelola limbah B3 4.  Memantau pelaksanaan sterilisasi ruangan dan disinfeksi 5.  Melaksanakan pemeriksaan air bersih dan air limbah secara berkala D. DISTRIBUSI KETENAGAAN

Ketenagaan Panitia K3RS di Rumah Sakit Santo Antonius Jopu diambil dari berbagai unit kerja yaitu dari Bagian Pemeliharaan Sarana, Alat medis, listrik dan mesin, SDM dan Sanitasi/K3.

Untuk pelaksanaan kegiatan harian dilaksanakan oleh Bagian Sarana

 prasarana RSBM yang dikondai oleh Direktur Urusan Umum / K3 Rumah Sakit Santo Antonius Jopu

BAB VI KESELAMATAN DAN KEAMANAN A.  Keselamatan  adalah suatu tingkatan/keadaan tertentu di mana gedung, halaman dan

 peralatan rumah sakit tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, staf, dan  pengunjung. B.  Keamanan adalah proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, atau akses serta

 penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang C.  Ruang Lingkup Keselamatan dan Keamanan Pasien, Pengunjung dan Karyawan RS

Brayat Minulya Surakarta, meliputi: 1.  Kewaspadaan, upaya pencegahan dan pengendalian bencana 15

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

2.  Pencegahan dan pengendalian kebakaran 3.  Keamanan pasien 4.  Kesehatan kerja bagi pegawai (pemeriksaan kesehatan pra kerja, berkala dan khusus). Pencegahan Penyakit Akibat Akibat Kerja (PAK) dan kecelakaan kerja (KK)  berkaitan dengan faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial. 5.  Pengelolaan jasa, bahan dan barang berbahaya (MSDS = Material Safety Data Sheet) 6.  Kesehatan lingkungan kerja (pencahayaan, kebisingan, pengendalian infeksi nosokomial) 7.  Sanitasi RS 8.  Pengelolaan, pemeliharaan dan sertifikasi sarana, prasarana dan peralatan 9.  Pengelolaan limbah padat, cair dan gas

10.  Pendidikan dan pelatihan bagi karyawan dan penyuluhan bagi pengunjung D.  Upaya Mencegah Kecelakaan dan Bencana

1.  Pencegahan Infeksi Nosokomial Perhatikan cara kerja aseptik : a.  Hindari kontak langsung dengan bahan-bahan infeksius  b. Mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja c.  Gunakan Alat Pelindung Diri ( APD ) d. Pastikan sarung tangan yang dipakai dalam keadaan utuh (tidak berlubang) e.  Selalu bekerja sesuai SPO 2.  Pencegahan Tuberkulosis dan Penyakit Saluran Nafas Lainnya a.  Hindari tatap muka langsung dengan penderita tuberkulosis atau penyakit saluran nafas lainnya yang menular  b.  Gunakan masker sekali pakai (disposable (disposable)) c.  Selalu bekerja sesuai SPO 3.  Pencegahan Efek Radiasi a.  Gunakan APD (apron) yang khususdisediakan

 

 b. Pastikan dosis dalam film dalam film badget badget idak melebihi yang diperbolehkan c.  Bila Bila film  film badge badge melebihi  melebihi NAB, dilakukan rotasi 16

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

d.  Selalu bekerja sesuai SPO 4.  Pencegahan Penyakit Paru Akibat Menghisap Bahan-bahan Beracun a.  Gunakan APD (masker, sarung tangan)  b.  Selalu bekerja sesuai SPO 5.  Pencegahan Terkena Sengatan Listrik a.  Matikan aliran listrik bila memperbaiki sambungan listrik  b.  Gunakan APD yang sesuai (sepatu (sepatu karet, sarung tangan karet, dan alat- alat kerja yang dilapisi karet. c.  Selalu bekerja sesuai SPO 6.  Pencegahan Tertusuk Jarum atau Pisau a.  Bekerja dengan konsentrasi

 b.  Gunakan APD

c.  Selalu bekerja sesuai SPO 7.  Pencegahan Kecelakaan pada Petugas Pemeliharaan Bangunan a.  Gunakan sabuk pengaman ( safety  safety belt )  b.  Gunakan pelindung kepala (helm) c.  Selalu bekerja sesuai SPO 8.  Pencegahan Bahaya Kebakaran a.  Tidak menyimpan bahan yang mudah terbakar berdekatan dengan api.  b.  Simulasi penanggulangan kebakaran dan tetapkan alur pelaporan c.  Selalu bekerja sesuai SPO 9.  Pencegahan Air Bah-banjir a.  Pembersihan selokan  b.  Evaluasi sistem drainase yang ada 10.  Pencegahan Kerusuhan Massal a.  Kenali bila ada huru hara  b.  Koordinasi dan minta bantuan petugas keamanan 11.  Pencegahan Keracunan Massal

 

a. Lakukan pemeriksaan mikrobiologi makanan pegawai secara berkala  b.  Pastikan sumber air minum memenuhi persyaratan layak minum 17

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

BAB VII BAHAN BERBAHAYA DAN CARA PENGAMANANNYA A. Pengertian Bahan Berbahaya 

Bahan berbahaya adalah zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang dapat membayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung yang mempunyai sifat racun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi. 18

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

(Permenkes No. 472/1996 Tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan) B. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Cara Pengamanannya meliputi:

1.  Inventarisasi Bahan-Bahan Berbahaya yang ada di RS, antara lain di Instalasi Laboratorium Sentral (ILS), Instalasi Instalasi Bedah Sentral (IBS), dan Instalasi Farmasi. 2.  Memastikan bahwa tempat penyimpanan sudah sudah sesuai standar keamanan 3.  Memastikan kelengkapan Material kelengkapan Material Safety Data Sheet  (MSDS)  (MSDS) 4.  Memastikan bahwa di area tersebut sudah terpasang rambu-rambu K3 5.  Membuat denah tempat penyimpanan bahan-bahan berbahaya C. Daftar Bahan Berbahaya di RS St. Elisabeth Semarang

1.  Daftar Bahan-Bahan Berbahaya di Instalasi Laboratorium Sentral (ILS) 2.  Daftar Bahan-Bahan Berbahaya di Instalasi Bedah Sentral S entral (IBS) 3.  Daftar Bahan-Bahan Berbahaya di Instalasi Farmasi DAFTAR BAHAN  – BAHAN BAHAN BERBAHAYA DI INSTALASI LABORATORIUM SENTRAL (ILS) DAMPAK YANG NO.

1 4.

NAMA BAHAN

Alkohol 70 % Xylol

FUNGSI

DITIMBULKAN

SIFAT

Sebagai dis

Dapat menimbulkan

Bahan mudah

infektan

kebakaran

terbakar

Menghapus /

Dampak akut : narkose, sakit

Bahan mudah

membersihkan

kepala, lelah, kurang waspada,

terbakar

lensa dari minyak

mual Dampak kronik : gangguan saraf tidak spesifik  

DAFTAR BAHAN  –  BAHAN  BAHAN BERBAHAYA DI INSTALASI BEDAH SENTRAL (IBS) NO.

1.

NAMA BAHAN

NARKOTIK

FUNGSI

Obat Anestesi 19

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

-  Pethidin -  Morphin -  Fentanyl 2.

Propofol

Induksi Anestesi

Penthotal 3.

Sevoflurance

Anestesi Inhalasi

Isoflurane Halothan 4.

Anestesi

Gas Anestesi O2   N2O

5.

Desinfektan

Resiguard Savlon Mikrosid

6

CO2

Untuk membekukan jaringan daging supaya mudah disayat

DAFTAR BAHAN  –  BAHAN  BAHAN BERBAHAYA DI INSTALASI FARMASI

 NO. 1.

NAMA BAHAN Alkohol

FUNGSI Sebagai pelarut

DAMPAK YANG DITIMBULKAN Dapat menyebabkan timbulnya kebakaran

2.

Aceton

Sebagai pelarut

Dapat menyebabkan timbulnya kebakaran

3.

Brand Spiritus

Sebagai pelarut bahan

Dapat menyebabkan timbulnya kebakaran

 NO.

NAMA BAHAN

FUNGSI

DAMPAK YANG DITIMBULKAN

20

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

7.

Formalin tablet

Sebagai pengawet, antiseptik ekstern

Dapat menimbulkan iritasi

8.

HCl pekat

Sebagai zat tambahan

Dapat menimbulkan bahaya korosi

 pada pembuatan lulapium 9.

Asam Sulfat Pekat

10.

Gas Medis : a.  Oxygen ( O2 )

Sebagai zat tambahan

Dapat menimbulkan bahaya korosi

Bantuan pernafasan

Dapat menimbulkan bahaya ledakan dan kebakaran

AgNo3 Kristal

Sebagai bahan rawat

Dapat menyebabkan iritasi

 pusar bayi AgNo3 3 %

Sebagai bahan rawat

Dapat menyebabkan iritasi

tali pusar bayi H2O2 50 %

Sebagai bahan untuk

Dapat menyebabkan iritasi

membuat H2O2 3 % H2O2 3 %

Sebagai bahan untuk

Dapat meyebabkan iritasi

medikasi Kaporit

Sebagai bahan steril

Dapat menyebabkan iritasi

linen cuci E.  Cara Penyimpanan Bahan Berbahaya CARA PENYIMPANAN BAHAN-BAHAN BERBAHAYA NO

JENIS BAHAN

JENIS

CARA PENYIMPANAN

BAHAYA

1.

Ether, alkohol,

Bahan mudah

a.  Ruangannya dingin dan berventilasi

aceton,

terbakar

 b.  Jauhkan dari sumber api atau panas termasuk

methanol

loncatan api listrik dan bara rokok 21

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

NO

JENIS BAHAN

JENIS

CARA PENYIMPANAN

BAHAYA

c.  Di tempat penyimpanan tersedia alat pemadam kebakaran d.  Jauhkan dari bahan oksidator 2.

Asam chloride,

Bahan korosif

a.  Ruangannya dingin dan berventilasi  b.  Wadahnya tertutup dan berlabel

asam sulfat

c.  Jauhkan dari bahan beracun 3.

Iodium,

Bahan

a.  Ruangannya dingin dan berventiliasi

 permanganate

oksidator

 b.  Jauhkan dari sumber api atau panas termasuk loncatan api listrik dan bara rokok c.  Jauhkan dari bahan cair mudah terbakar atau zat reduktor

4.

Asetilin

Mudah Terbakar

a.  Disimpan secara terpisah dengan bahan yang mudah terbakar / meledak.  b.  Hindarkan

terkena

panas,

api

dan

sinar

matahari langsung. c.  Botol asitelin harus ditempatkan di suatu ruangan yang teduh dan kering serta tahan api. d.  Posisi botol berdiri dan diikat. e.  Beri tanda antara botol yang berisi dengan yang sudah kosong f.  Instalasi listrik yang ada dalam ruangan harus 5.

LPG

Mudah Terbakar

tahan api. a.  Disimpan secara terpisah dengan bahan  bahan oksidator lainnya.  b.  HIndarkan

terkena

api,

panas

matahari

langsung. c.  Tempatkan dalam ruangan yang teduh dan kering serta tahan api. 22

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

d.  Ruangan harus berventilasi baik. e.  Beri tulisan larang merokok dan dilarang masuk selain petugas. f.  Tersedia APAR jenis CO2  NO

6.

JENIS BAHAN

Bahan solar

bakar

JENIS BAHAYA Mudah terbakar

CARA PENYIMPANAN

a.  Untuk suplai umum disimpan dalam tangki  bawah tanah, sedangkan untuk instalasi rumah sakit disimpan dalam tangki di atas tanah dilengkapi ventilasi.  b.  Setiap tangki penyimpanan harus dipasang grounding sistem. c.  Jarka minimum tempat penyimpanan dengan gedung bangunan vital minimum 5 meter. d.  Tersedia APAR jenis serbuk kering dan instalasi hidran di sekitar lokasi.

7.

NaOH

Bahan Beracun

a.  Simpan di tempat kering, cocok dan aman.  b.  Berventilasi baik. c.  Tempat penyimpanan harus dilengkapi dengan air yang cukup, sehingga dalam keadaan darurat dapat segera diatasi. APD yang sesuai seperti sarung tangan, goggles dan sepatu boot. d.  Bahan makanan / minuman tidak boleh disimpan berdekatan e. 

8

Gas medis : Oxygen (O2)

Mudah

a.  Jauhkan dari sumber panas dan oli

terbakar

 b.  Penyimpanan tabung gas isi dan kosong harus dipisahkan c.  Lokasi penyimpanan masing-masing gas medis dibedakan tempatnya d.  Tabung gas medis disimpan berdiri, dipasang 23

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

 penutup kran dan tali pengaman e.  Tersedia APAR dan tool kid khusus  Nitrous Oksida

Mudah

a.  Jauhkan dari sumber panas dan oli

(N2O)

terbakar

 b.  Penyimpanan tabung gas isi dan kosong harus dipisahkan

NO

JENIS BAHAN

JENIS

CARA PENYIMPANAN

BAHAYA

c.  Lokasi penyimpanan masing-masing gas medis dibedakan tempatnya d.  Tabung gas medis disimpan berdiri, dipasang  penutup kran dan tali pengaman e.  Tersedia APAR dan tool kid khusus Karbon

Mudah

a.  Jauhkan dari sumber panas dan oli

Dioksida (CO2)

terbakar

 b.  Penyimpanan tabung gas isi dan kosong harus dipisahkan c.  Lokasi penyimpanan masing-masing gas medis dibedakan tempatnya d.  Tabung gas medis disimpan berdiri, dipasang  penutup kran dan tali pengaman e.  Tersedia APAR dan tool kid khusus

E. Denah Penyimpanan B3 di Rumah Sakit Santo Antonius Jopu (terlampir) 

24

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

BAB VIII PENGELOLAAN LIMBAH B3 ( BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN ) DI RUMAH SAKIT SANTO ANTONIUS JOPU  A. 

Pengertian

Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah setiap limbah yang mengandung 25ahan berbahaya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak dan atau mencemarkan lingkungan hidup dan atau dapat membahayakan kesehatan manusia. Pengelolaan limbah B3 di RS mendapat perhatian pada beberapa kegiatan pelayanan  berikut. Menurut PP No. 12/1995, limbah yang termasuk limbah B3 adalah ad alah limbah yang memenuhi satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar,  bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif dan limbah lain yang apabila diuji dengan metoda toksikologi dapat diketahui termasuk jenis limbah B3. B. 

Limbah B3 yang ada di RS

 No 1

Jenis Limbah B3 Jarum suntik

Sumber Ruang IGD, ICU, IBS, Poli Spesialis, ILS, bangsal keperawatan

2

Limbah infeksius seperti : kain kasa,

Ruang IGD, ICU, IBS, Poli Spesialis,

spuit, ampul obat, selang infuse, kantong

ILS, bangsal keperawatan

darah, linen terkontaminasi, 25

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

 botol sampel darah dan urine, panpres Lampu TL bekas

5

Semua ruangan/bagian, dikumpulkan ke logistik

6

Aki bekas UPS

Jika ada penggantian aki UPS saja

7

Oli bekas

Sisa operasional genzet

9

Sludge IPAL

Sisa pengolahan air limbah di IPAL

10

Preparat (obyek kaca pemeriksaan )

Laboratorium PA

11

Bahan kimia/sisa reagen kadaluarsa

Farmasi, ILS

12

Obat kadaluarsa

Farmasi

13

Catridge bekas

Kantor

14

Batu Baterai

Semua Unit

C.  Pengelolaan limbah B3 di Rumah Sakit Bryat Minulya Surakarta

Pengelolaan limbah B3 meliputi penyimpanan, pengumpul, pengolahan, pemanfaatan dan penimbunan. Untuk pengelolaan limbah B3 di Rumah Sakit St. Elisabeth ada yang dikelola sendiri dan bekerja sama dengan pihak ketiga. Jenis Limbah

Pengelolaan

Persyaratan

Limbah infeksius

Dimasukkan dalam plastik kuning diserahkan kepada pihak ke -3

Jarum suntik

Masukan

dalam

Safety

box



  Pihak ke -3 memiliki ijin  dari KLH

 

diserahkan kepada pihak ke-3 Bahan Kimia/sisa

Dikemas dalam botol / jerigen dan

reagen kadaluarsa

dikembalikan ke distributor

Obat kadaluarsa

Dikembalikan ke distributor

Lampu TL bekas

Dikumpulkan

dalam

disimpan di TPS

 

kardus

 

pihak ketiga

yang sudah memiliki ijin resmi dari KLH 26

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

Aki bekas UPS Oli bekas

Disimpan dalam TPS Dikumpulkan dalam drum

Sludge IPAL

Dikeringkan dikumpulkan

dibak

pengeringan

dalam karung

 

TPS

memiliki

ijin

dari KLH

TPS  pihak ketiga Preparat

Dikumpulkan

dalam

disimpan di laborat PA

kardus

 

 disimpan

ke TPS  pihak ketiga Catridge bekas

Dikumpulkan dalam kardus

 kirim

ke TPS  serahkan ke pihak ketiga D.  Pengelolaan Limbah Padat

Sampah di Rumah Sakit Santo Antonius Jopu dibedakan menjadi sampah infeksius, sampah non infeksius dan sampah benda tajam dan jarum suntik. 1.  Sampah infeksius

Sampah infeksius dimasukkan ke dalam plastik warna kuning, jarum suntik dan spuit dimasukkan ke dalam safety box warna kuning kemudian diserahkan kepada pihak ke3 yang sudah memiliki ijin KLH 2.  Sampah non infeksius

Sampah non infeksius dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik dari daun-daun pohon dibuang dan sampah anorganik dibuang ke dalam container sampah bekerja sama dengan DK3. Untuk sampah yang bisa didaur ulang seperti koran, kertas, kardus, botol plastik bekas minuman, kaleng disimpan di Rumah Pilah. 3.  Sampah Benda Tajam

Semua sampah benda tajam seperti jarum suntik, jarum jahit, silet, pisau skalpel ) di masukan ke dalam Box Safety kemudian dibungkus dan diserahkan kepada pihak ke3. E.  Pengelolaan Limbah Cair

27

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

Pengelolaan Limbah Cair menggunakan unit pengolah limbah yang terdiri atas pompa celup tipe submersible tipe submersible pump dan pump dan tipe multistage pump, pump, panel sump-pit , tangki fiberglass tangki fiberglass   ( sand  sand filter  dan   dan carbon filter )),, aerator, tabung reaktor,Oksigen konsentrator dan ozone  generator . Pengolahan air limbah menggunakan sistem ekualisasi, aerasi, sedimentasi, klorinasi dan oksidasi F.  Pengelolaan Limbah Gas

Limbah gas yang dihasilkan dari Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang antara lain : 1.  Limbah gas hasil operasional genzet Pengelolaan : a.  Genzet ditempatkan diruang tersendiri  b.  Dilakukan uji beban dan uji fungsi

c.  Pengujian udara emisi dan udara ambien dilakukan setiap 6 bulan sekali d.  Sistem pembuangan gas genzet

  gas

yang keluar dari operasional genzet

dialirkan menuju cerobong tersendiri dan tembok dilapisi Glasswool sehingga udara panas keluar melalui cerobong. e.  Ada sistem ventilasi di ruang genzet 1.  Menggunakan exhause fan sebanyak 4 buah 2.  Pada bagian atas dipasang lubang ventilasi sehingga sirkulasi udara cukup memadai

28

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

BAB IX MANAJEMEN EMERGENSI

Keadaan darurat dan bencana dapat terjadi di RS. Keadaan darurat dan bencana merupakan suatu kejadian yang mendadak dan tidak terduga, yang menimbulkan kerugian harta benda dan jiwa manusia dalam jumlah relatif banyak. Keadaan darurat dan bencana dapat terjadi di luar maupun di dalam rumah sakit, dapat disebabkan oleh kebakaran, peledakan, kecelakaan, bencana alam dan lain-lain. Keadaan kegawatdaruratan dan bencana di dalam RS dapat menimbulkan kematian atau luka serius  bagi pekerja, pengunjung ataupun masyarakat atau dapat menutup kegiatan usaha, mengganggu operasional, menyebabkan kerusakan fisik lingkungan ataupun mengancam finansial dan citra RS. Oleh karena itu RS mutlak memerlukan Sistem Tanggap Darurat 29

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

A. 

Jenis Keadaan Darurat di RS

1.  Kebakaran  adalah timbulnya api/ asap yang tidak terkontrol (liar) yang dapat membahayakan keselamatan jiwa maupun harta benda. 2.  Bencana alam  adalah kejadian darurat yang disebabkan faktor alam, antara lain: gempa bumi, banjir, gunung meletus dan sebagainya, yang dapat menimbulkan  bahaya. 3.  Kerusuhan massal  adalah suatu gangguan non teknis yang mengganggu keamanan dan menjurus kepada pengrusakan, meliputi: huru - hara, demonstrasi liar dan sebagainya, yang dapat menimbulkan bahaya. 4.  Keracunan massal adalah suatu kejadian yang mendadak dan tidak terduga, yang menimbulkan banyak korban akibat suatu zat / bahan makanan / bahan kimia yang  bersifat racun bagi manusia 5.  Ancaman peledakan, adalah suatu keadaan instabilitas keamanan akibat adanya ancaman bahaya peledakan dengan bahan peledak yang ditujukan kepada RS. 6.  Kerusakan bangunan dan runtuhnya gedung   adalah suatu keadaan rusaknya  bangunan, baik akibat lapuk atau pun akibat getaran (misalnya gempa), yang dapat membahayakan orang yang berada di dalam maupun di sekitar bangunan. 7.  Air bah-banjir, adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena luapan air yang  berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya  bendungan sungai B. 

Tujuan Perencanaan Darurat

1.  Mempersiapkan sarana/ prasarana, ketenagaan dan sistem kerja di RS Brayat Minulya (RSBM) Surakarta apabila menghadapi bencana, baik yang terjadi di luar maupun di dalam RSBM. 2.  Memberikan pedoman bagi para pejabat/ petugas dalam menghadapi keadaan darurat, sehingga mekanisme penanggulangan dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. 30

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

3.  Menghindarkan kepanikan dan mencegah tindakan yang salah salah bagi karyawan, karyawan, agar tidak timbul kerugian atau akibat yang lebih besar. 4.  Mengatur penyelamatan (evakuasi) pasien, pengunjung, petugas, dokumen serta  peralatan di RSBM, apabila terjadi bencana di dalam RSBM; sehingga pertolongan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. 5.  Menekan sekecil mungkin kerugian akibat keadaan darurat, khususnya kebakaran. C. 

Perencanaan Darurat

Perencanaan Darurat disusun dengan menyiapkan berbagai Kerangka Acuan untuk Keadaan Darurat di RS. Di dalam setiap Kerangka Acuan tersebut diatur tentang: 1.  Pengorganisasian

2.  Penanggung Jawab 3.  Bagan alur 4.  Sistem komunikasi 5.  Sistem alarm 6.  Denah evakuasi 7.  Pengerahan Tenaga 8.  Pemenuhan Sumber Daya (Logistik, Obat, penunjang lainnya) 9.  Kerja sama dengan pihak lain (misalnya Dinas Pemadam Kebakaran, Kepolisian, RS lain, dan sebagainya)

D.  Cara Penanggulangan Keadaan Darurat di RS

1.  Personil/karyawan yang mengetahui terjadinya bencana segera lapor kepada: Komandan Jaga yang akan segera mengidentifikasi jenis dan lokasi bencana, untuk dilaporkan pada Direktur RSBM. a.  Sesuai dengan macam, berat ringannya bencana dan besar kecilnya korban, Komandan Jaga sesuai dengan pengarahan pimpinan Rumah Sakit bila perlu segera menghubungi: a.1. Polisi 31

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

a.2. Dinas kebakaran a.3. Instansi Kesehatan Lain  b.  Pengerahan Tenaga Sesuai dengan arahan pimpinan RS dan di bawah koordinasi Komandan Jaga serta kepala IGD pengerahan Tenaga non medis ( koordinator: Komandan Jaga )  b.1. Terutama dikerahkan untuk pengamanan meteriil dan personil di

tempat

 bencana  b.2. Pengamanan di lingkungan RS, pintu gerbang, jalan –   jalan ke luar, tempat  penting lain untuk berjaga –   jaga terhadap kemungkinan yang tidak diinginkan  b.3. Sebagian tenaga non medis bila diperlukan membantu evakuasi korban dari tempat bencana ke tempat pengumpulan korban yang aman dari bencana c.  Tindakan Pengamanan c.1. Ditujukan terhadap pengamanan personil dan materiil materiil di tempat bencana untuk mencegah terjadinya kerusakan atau kerugian yang lebih besar c.2. Pengamanan tidak langsung di lingkungan RS. Di tempat yang dianggap  penting seperti pintu gerbang, jalan keluar, instalasi penting lain terhadap:

-  Kemungkinan pemanfaatan oleh pihak lain -  Menjaga kelancaran alur bantuan c.3. Tindakan pengamanan khusus terhadap personil RS pada keadaan huru hara, ancaman bom 2. 

Ka. IGD yang akan segera membuat Persiapan dan Perencanaan Penanggulangan GADA bersama Dokter Jaga IGD a.  Pengerahan tenaga medis di bagi dalam tiga kelompok : a.1. Kelompok yang bertugas melaksanakan evakuasi korban dari

tempat

 bencana ke tempat pengumpulan korban yang aman dari bencana a.2. Kelompok yang membawa korban dari titik pengumpulan korban ke tempat perawatan yang lebih lanjut : ICU, IBS, IGD. a.3. Kelompok yang melaksanakan pengobatan dan perawatan yaitu yang  bertugas di ICU, IBS, IGD.  b.  Tindakan Medis 32

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

 b.1. Tentukan tempat pengumpulan korban di daerah yang aman dari bencana  b.2. Regu penolong membawa korban ke tempat pengumpulan korban  b.3. Triase Laksanakan Triase di tempat pengumpulan korban, pelaksanaan triase adalah seorang dokter dibantu perawat senior.  b.4. Tindak lanjut Triase 1.  Triase korban golongan IV, resusitasi ke ICU 2.  Triase korban golongan III bedah , ke kamar bedah 3.  Triase korban golongan III non bedah , ke HND 4.  Triase golongan II bedah minor, ke IGD 5.  Triase korban golongan I diobati di d i tempat oleh perawat

6.  Triase korban golongan V yang meninggal dipindahkan ke tempat khusus tergantung situasi / di kamar mayat

c.  Dokter dan Perawat melakukan pemeriksaan dan pengobatan pada penderita. Sesuai dengan kondisi pasien dapat pulang, di rawat inap ataupun dilakukan rujukan untuk keadaan yang diluar kemampuan pada saat itu, baik oleh karena keterbatasan fasilitas maupun perawatan 3. 

Pengumpulan data dan pelaporan Setelah penanganan bencana selesai, segera diadakan pengumpulan data mengenai sebab bencana, macam bencana, berat ringannya bencana, besar kecilnya korban, kerugian-kerugian materiil dan fasilitas serta hal –  hal – hal hal lain yang perlu untuk dilaporkan kepada pihak yang berwenang

BAB X PERALATAN MEDIS

Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Bidang Kedokteran (Iptekdok)  berdampak pada berbagai peralatan kedokteran diagnostik maupun terapetik yang ada di 33

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

rumah sakit. Sebagai penunjang kesembuhan pasien, keberadaan peralatan medis yang  berkualitas dan aman sangat penting. Oleh karena itu sebagai salah satu rumah sakit swasta di Semarang, Rumah Sakit Brayat Minulya berupaya senantiasa menyediakan peralatan medis yang berkualitas dan aman sebagai salah satu upaya meningkatkan mutu pelayanan. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka disusun Kerangka Acuan Pengujian dan Kalibrasi Peralatan Medis sedemikian rupa, sesuai

dengan

Peraturan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor

363/Menkes/Per/IV/1998 Tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan pada Sarana Pelayanan Kesehatan, dengan mengikut-sertakan berbagai pihak, termasuk rekanan yang menjual peralatan tersebut. Monitoring dilakukan secara berkala, sebulan sekali oleh oleh tim BPS  –   Rumah Sakit Santo Antonius Jopu, dengan melakukan observasi dan kunjungan di lapangan Evaluasi yang perlu dilakukan dengan ketentuannya adalah : 1. Semua alat telah dikalibrasi pada akhir tahun 2. Peralatan  –   peralatan yang memerlukan kalibrasi dengan institusi penguji khusus, diupayakan dapat diuji secara teratur koordinasi dengan BPFK dan Badan Metrologi Jawa Tengah Tindak lanjut perlu dilakukan dengan pertimbangan : Alat  –   alat yang sudah tidak layak untuk dipakai, dikeluarkan dari daftar inventaris, dan dibuat laporan ke Direktur Utama cq. Direktur Umum. Sehingga ada pergantian untuk alat tersebut dengan pengajuan pengadaan peralatan baru , sehingga ada tindak lanjut.

BAB XI SISTEM UTILITAS

34

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

Pemeliharaan dan ketersediaan listrik, air, dan system pendukung lainnya untuk meminimalkan resiko kegagalan pengoperasian. Air minum dan listrik tersedia 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, melalui sumber regular atau alternatif, untuk memenuhi kebutuhan utama asuhan pasien. 1.  Ketersediaan listrik

Bila listrik terganggu dan padam maka dalam waktu 3 - 5 detik ( jeda waktu ) terhitung sejak waktu pemadaman listrik, genset listrik, genset akan berfungsi dan listrik akan berfungsi kembali. Untuk peralatan medis dibeberapa lokasi seperti IICU, IBS, Radiologi, Laboratorium bila terjadi gangguan aliran listrik maka akan di back u p dengan UPS sehingga tidak terdapat  jeda waktu. 2.  Ketersediaan Air

Bila air terganggu maka cadangan air di bak penampungan akan dapat memenuhi kebutuhan.Rumah Sakit juga bekerja sama dengan pihak ketiga apabila ketersediaan air terganggu dan air yang berada di bak penampungan tidak dapat menyuplai kebutuhan air yang digunakan untuk kegiatan di Rumah sakit.

BAB XII 35

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

KESEHATAN KERJA

A.  Pemeriksaan Kesehatan Karyawan di Rumah Sakit Brayat Minulya , meliputi : 1.  Pemeriksaan kesehatan pra-kerja ( rekruitment )

Pemeriksaan kesehatan bagi calon karyawan atau karyawan magang terdiri dari: a.  Pemeriksaan kesehatan bagi karyawan magang yang memasuki masa pemagangan 3 bulan ( sebelum masuk kerja )  b.  Pemeriksaan kesehatan bagi karyawan magang yang akan diangkat sebagai karyawan tetap, sebagai salah satu persyaratan untuk dapat diangkat sebagai karyawan tetap yaitu dengan masa pemagangan 12 bulan ( 1 bulan sebelum diangkat tetap ). c.  Pemeriksaan kesehatan dilakukan dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk dinilai keadaan kesehatannya 2.  Pemeriksaan kesehatan berkala

a.   Pemeriksaan kesehatan berkala umum  umum  Rangkaian pemeriksaan kesehatan meliputi pengisian data atau identitas karyawan, anamnesis riwayat kesehatan, pemeriksaan kesehatan. Macam  pemeriksaan kesehatan berkala umum meliputi : 1.  Pemeriksaan fisik 2.  X-Foto Thorax 3.  HbsAg, Urine Rutin, Darah Rutin ( HB, Leukosit, Diff, Count, LED )  b.  Pemeriksaan kesehatan berkala rutin Pemeriksaan kesehatan berkala rutin diadakan untuk bagian : 1.  Instalasi Radiologi Pemeriksaan kesehatan rutin di Instalasi Radiologi khususnya bagi pekerja radiasi yang secara langsung ataupun tidak langsung terkena bahaya radiasi. Program kesehatan ini diadakan secara berkala untuk setiap tahun sekali sesuai dengan pasal 20 Peraturan Pemerintah Pemerintah Republik Indonesia No. 63 Tahun 2000 36

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

Tentang Keselamatan dan Kesehatan Terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion “ Pengusaha instalasi harus menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan bagi setiap pekerja radiasi secara berkala selama bekerja sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun. Jenis pemeriksaannya : I.  Kategori A ( untuk radiografer, perawat yang terkena radiasi langsung ) : 1.  Darah Rutin 2.  Urine lengkap 3.  X-Foto Thorax II. Kategori B ( untuk dokter Instalasi Radiologi ) : 1.  Darah Rutin ( HB, Leukosit, Diff, Count, LED ) 2.  Kolesterol/HDL/LDL/Trigliserid 3.  Gula Darah puasa, 2 jam pp 4.  Ureum, Kreatinin, Uric Acid 5.  SGOT, SGPT 6.  HBSAg 7.  Urine lengkap

 

2. Instalasi Laboratorium ( Analis ) Pemeriksaan kesehatan rutin bagi Analis dilaksanakan setiap 2 tahun sekali yang bertujuan untuk melindungi analis agar tidak tertular penyakit dari media yang diperiksanya. Jenis pemeriksaannya : 1.  Darah Rutin ( HB, Leukosit, Diff, Count, LED ) 2.  HbsAg 3.  Urine lengkap 4.  X-Foto Thorax dan ECG 3.  Instalasi Gizi Pemeriksaan kesehatan rutin bagi karyawan bagian Instalasi Gizi dilaksanakan setiap 2 tahun sekali karena karyawan Instalasi Gizi adalah penyedia/penjamah makanan sehingga harus benar-benar dalam keadaaan sehat agar tidak 37

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

menularkan penyakit kepada pasien melalui makanan yang diolahnya. Jenis  pemeriksaannya : 1.  Darah Rutin 2.  HbsAg Slide 3.  Rectal SWAT 4.  X-Foto Thorax 4.  Bagian Pemeliharaan dan Pengelolaan Linen ( Dapur Cuci ) Pemeriksaan kesehatan rutin bagi karyawan Dapur Cuci dilaksanakan setiap 2 tahun sekali untuk menjaga kesehatan karyawan supaya tidak tertular penyakit  pasien melalui linen yang dibersihkannya. Jenis pemeriksaannya : 1.  Darah Rutin 2.  HbsAg Slide 3.  ECG 4.  X-Foto Thorax 3.  Pemeriksaan kesehatan untuk kebutuhan khusus

Pemeriksaan kesehatan untuk kebutuhan khusus diadakan karena adanya keluhan dari suatu bagian tertentu mengenai keadaan kesehatan karyawan bagian tersebut. Waktu  pelaksanaan dan jenis pemeriksaan disesuaikan dengan keluhan kesehatan dari karyawan bagian tersebut.  4.  Pemberian vaksinasi dan imunisasi bagi karyawan

Upaya untuk mencegah penyakit akibat kerja ( PAK ) dengan pemberian  perlindungan khusus berupa vaksinasi bagi karyawan yang bekerja di tempat / ruangan berisiko tinggi terpapar penyakit. Ruangan-ruangan yang berisiko tinggi antara lain : a.  Instalasi Bedah Sentral ( IBS )  b.  Instalasi Gawat Darurat ( IGD ) c.  Intensive Care Unit ( ICU ICU ) d.  Instalasi Laboratorium Sentral ( ILS ) e.  Ruang Bersalin 38

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

f.  Instalasi Pemeliharaan Linen Pada ruangan-ruangan yang berisiko tinggi tersebut, vaksinasi yang diberikan adalah vaksinasi Hepatitis B, diberikan kepada dokter, perawat, bidan, analis, dan tenaga di Bagian Pemeliharaan dan Pengelolaan Linen.

B. Faktor-faktor yang dapat Menimbulkan Ancaman Bahaya dikelompokkan sbb : 1. Faktor Biologi: Virus, Bakteri, Jamur Penyakit Akibat Kerja (PAK) karena faktor biologi antara lain: infeksi nosokomial, tuberkulosis, hepatitis B, dermatitis. 2. Faktor Kimia: antiseptik, gas anestesi Perlu diperhatikan cara kerja sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk menghindari terjadinya Kecelakaan Kerja (KK). 3.  Faktor Fisika: Suhu, cahaya, kebisingan, listrik, getaran, magnet, dan radiasi Cara kerja sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO), pengukuran secara berkala dan  penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), dapat mengurangi bahaya fisika. 4.  Faktor Ergonomi: Cara duduk salah, cara mengangkat pasien salah. Perlu keserasian alat kerja, cara kerja, dan postur atau anatomi tenaga kerja. Gangguan yang timbul dapat berupa nyeri muskuloskeletal, low back pain, dan sebagainya. Oleh karena itu  perlu penyesuaian dimensi tempat kerja dengan ukuran dan postur tubuh, penyesuaian rancang bangun alat dengan ukuran dan postur tubuh, penyesuaian jenis pekerjaan dengan pekerja, dan penyesuaian jenis pekerjaan dengan metode kerja. 5.  Faktor Psikososial: kerja bergilir, ketegangan di tempat kerja, hubungan sesama karyawan/atasan. Perlu dijalin hubungan kerja yang baik, pendelegasian wewenang,  peran yang jelas, jauhi rumor C. Macam-macam Penyakit Akibat Kerja Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja Kerja (KK) di RS Berbagai macam PAK dan KK dapat terjadi di RS. Masing-masing petugas sesuai dengan  bidang kerjanya mempunyai risiko PAK dan KK yang berbeda-beda, antara lain:

39

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

1.  Dokter, dapat terkena: Infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus), HBV (Hepatitis B Virus) dan HCV (Hepatitis C Virus) 2.  Perawat, Bidan, dapat terkena: Infeksi HIV, HBC, HCV, Tuberkulosis, tertusuk  jarum, gas anestesi 3.  Petugas Radiologi, dapat terkena: Radiasi yang melebihi dosis 4.  Petugas Laboratorium, dapat terkena: Kontaminasi HIV, HBC, HCV, kuman-kuman saluran kemih, alergi 5.  Petugas Laboratorium Mikrobiologi, dapat terkena: Kontaminasi bakteri patogen 6.  Petugas Laboratorium Patologi Anatomi, dapat terkena: Kontaminasi zat-zat zat -zat  pengawet 7.  Petugas Instalasi Farmasi, dapat terkena: Kontaminasi zat-zat asam keras k eras 8.  Petugas Dapur dapat terkena: luka bakar, terkena pisau 9.  Petugas Dapur Cuci dapat terkena: tertusuk jarum, ledakan, terkena air panas 10.  Petugas Listrik, dapat tersengat listrik 11.  Petugas Pemeliharaan Bangunan, dapat jatuh dari ketinggian, terpeleset, kejatuhan runtuhan gedung D. Upaya Penanggulangan PAK dan KK di Rumah Sakit 1. Penanggulangan PAK ( Penyakit Akibat Kerja ) a. Lakukan pemeriksaan pemeriksaan Kesehatan Berkala  b. Pastikan bahwa penyakit yang muncul merupakan PAK c. Berikan terapi terapi sesuai sesuai penyakitnya d. Bila perlu yang bersangkutan dialih-tugaskan selama dal dalam am pengobatan 2. Penanggulangan KK ( Kecelakaan Kerja ) a. Berikan Pertolongan Pertama. Pastikan setiap bagian memiliki Kotak P3K.  b. Bila perlu, segera larikan ke IGD atau panggil dokter IGD ke lokasi kejadian. c. Laporkan kepada kepala bagian / kepala ruangan d. Data yang telah di miliki oleh kepala bagian / kepala ruangan di serahkan kepada  bagian Sanitasi / K3 untuk dilakukan pengecekan apakah kecelakaan k ecelakaan tersebut akibat

40

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

kelalaian dari petugas atau faktor lingkungan, sehingga kecelakaan tersebut bisa terjadi.

Petunjuk Bagi Petugas Yang Mengalami Kecelakaan Tertusuk Jarum Bekas Pakai 1.  Jangan lupa 2.  Segera keluarkan darah dengan memijat bagian tubuh yang tertusuk dan cuci dengan air mengalir dengan menggunaknan sabun atau antiseptik 3.  Laporkan ke Komite PPI dan Panitia K3 Rumah Sakit Brayat Minulya Anggota Komite PPI akan melakukan tindakan lanjut : a.  Menentukan status pasien sebagai sumber pajanan terhadap status HIV, HBV, HCV  b.  Jika status pasien bebas HIV, HBV, HCV dan bukan dalam masa inkubasi tidak  perlu tindakan khusus k husus untuk petugas, tetapi bila petugas khawatir dapat dilakukan konseling. c.  Bila pasien HIV, HBV, HCV positif maka tentukan status HIV, HBV, HCV  petugas tersebut. Tindakan pertama pada pajanan bahan kimia atau cairan tubuh

1.  Pada mata : bilas dengan air mengalir 15 menit 2.  Pada kulit : bilas dengan air mengalir 1 menit 3.  Pada mulut : segera kumur-kumur 1 menit 4.  Segera lapor ke Komite PPI atau Panitia K3 Rumah Sakit Brayat Minulya Profilaksis Pasca Pajanan ( PPP ) HIV

1. Obat ARV harus diberikan dalam waktu kurang dari 4 jam 2. Termasuk di dalamnya pajanan terhadap darah, cairan screbrospinal, cairan semen, cairan vagina, cairan synovial / pleura / pericardia / amnion dari pasien dengan HIV  positif 41

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

STATUS HIV PASIEN PAJANAN

Tidak diketahui

Positif

Positif

REJIMEN

Risiko Tinggi Kulit utuh

Tidak perlu PPP

Tidak perlu PPP

Tidak perlu PPP

Mukosa atau

Pertimbangkan

Berikan regimen Berikan regimen AZT 300 mg /

kulit tidak utuh

regimen 2 obat

2 obat

2 obat

12 jam x 28 hari 3TC 150 mg / 12 jam x 28 hari

Tusukan

Berikan regimen Berikan regimen Berikan regimen AZT 300 mg /

( benda tajam

2 obat

2 obat

3 obat

12 jam x 28 hari

solid ) PAJANAN

Tidak diketahui

Positif

Positif

REJIMEN

Risiko Tinggi Tusukan

Berikan regimen Berikan regimen Berikan regimen 3TC 150 mg /

( benda tajam

2 obat

3 obat

3 obat

12 jam x 28 hari

berongga )

Lop/r 400 / 100 mg / 12 jam x 28 hari Risiko

Faktor yang meningkatkan risiko serokonversi : 1.  Pajanan darah atau cairan tubuh dalam jumlah besar, ditandai dengan : a.  Luka yang dalam  b.  Terlihat jelas darah c.  Prosedur medis yang menggunakan jarum 2.  Sumber pajanan adalah pasien stadium AIDS 42

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

Monitoring 1.  Profilaksis diberikan selama 28 hari 2.  Dibutuhkan dukungan sosial 3.  Pemeriksaan laboratorium dibutuhkan untuk mengetahui infeksi HIV dan untuk memonitor toksisitas obat 4.  Tes HIV diulang setelah 6 minggu, 3 bulan dan 6 bulan Profilaksis Pasca Pajanan ( PPP ) Hepatitis B Status Infeksi Sumber Pajanan

Vaksinasi dan respon antibody Petugas Kesehatan

HBsAg Positif

HBsAg Negatif

Tidak tahu

Belum divaksinasi

1 dosis HBIg + seri

Seri vaksinasi

Seri vaksinasi

vaksinasi hepatitis B

hepatitis B

hepatitis B Sumber pajanan  berisiko tinggi : obati seperti pada HBsAg  positif

Pernah divaksinasi Diketahui sebagai

Tidak perlu PPP

responder Diketahui sebagai

1

non-responder

ulangan

dosis

HBIg

Tidak perlu PPP

Tidak perlu PPP

+ Tidak perlu PPP

Sumber pajanan

seri

 berisiko tinggi : obati

vaksinasi hepatitis B

seperti pada HBsAg

atau 2 dosis HBIg

 positif

Tidak diketahui

Anti-HBs terpajan

respon antibodinya

- cukup : tidak perlu PPP

Tidak perlu PPP

Anti-HBs terpajan - cukup : tidak perlu PPP

- tidak cukup : 1

- tidak cukup : 1

dosis HBIg +

dosis HBIg +

vaksin boster

vaksin boster

43

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

Petunjuk Bagi Petugas Laboratorium Yang Menangani Penyakit Menular

1.  Petugas laboratorium harus mendapatkan pelatihan mengenai biosafety ( keamanan  biologik ). 2.  Petugas laboratorium harus mempunyai contoh serum dasar yang disimpan untuk kebutuhan dimasa depan. 3.  Vaksin flu sebaiknya diberikan untuk mencegah penyakit virus flu manusia, dan vaksinasi Hepatitis B hendaknya diberikan untuk pencegahan terhadap Hepatitis B. 4.  Petugas yang menangani spesimen dari pasien penyakit menular harus melaporkan bila mengalami atau timbul gejala utama penyakit tersebut seperti sesak napas atau demam dan harus dipantau secara ketat. 5.  Laporkan juga gejala-gejala yang mengarah pada penyakit menular yang sedang diperiksa spesimennya.

BAB XIII PENUTUP

Pelaksanaan kegiatan K3 di rumah sakit membutuhkan komitmen dan kerja sama semua pihak, mulai dari pimpinan sampai dengan pelaksana di lapangan. 1.  K3 merupakan tanggung jawab semua karyawan rumah sakit, bukan hanya kerja Panitia K3 ataupun Direksi saja. 2.  Dengan sistem K3 yang baik, produktivitas dan kesehatan pekerja semakin terjamin 44

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

3.  Perlu diciptakan Budaya K3 di rumah sakit, sehingga semua karyawan mengetahui manfaat APD dan dapat menggunakannya secara tepat. 4.  Perlu disusun sistem pemeriksaan kesehatan pra kerja, berkala dan khusus secara jelas, agar dapat diketahui berapa banyak penyakit yang timbul akibat hubungan kerja ( PAK ) serta dapat dicari cara pencegahan maupun penanggulangannya. 5.  Perlu sosialisasi terus menerus, serta kepedulian dari Kepala Instalasi, Kepala Unit, Kepala Bagian serta kerja sama yang baik lintas sektoral untuk mecapai keberhasilan K3 Rumah Sakit

DAFTAR ISI

BAB I.

PENDAHULUAN……………………………………………….……………. 1 PENDAHULUAN……………………………………………….…………….  1 A.  Latar Belakang ………………………………………………………… …………………………………………………………… … 1 B.  Tujuan Pedoman …………………………………………………… …………………………………………………………. ……. 1  1 C.  Ruang Lingkup………………………………………………………… Lingkup…………………………………………………………… … 2 D.  Batasan Operasional …………………………………………………….. ……………………………………………………..   2

BAB II

GAMBARAN UMUM RS BRAYAT MINULYA ………………………… …………………………   5

BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, MOTTO DAN TUJUAN RUMAH SAKIT SANTO ANTONIUS JOPU.......................................................................................... JOPU................................................. .........................................

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT SANTO ANTONIUS JOPU……...……. JOPU ……...……...................................................................................... .....................................................................................

BAB V

6 7

STRUKTUR ORGANISASI PANITIA K3 ………………………………….. ………………………………….. 8  8 A.  Tugas pokok dan fungsi Panitia P anitia K3 …………………………………........ …………………………………........  9 B.  Sumber Daya Manusia K3RS ……………………………………………. …………………………………………….  9 C.  Rincian Tugas PK3RS …………………………………………………… …………………………………………………… 10 D.  Distribusi Ketenagaan …………………………………………………… ……………………………………………………   11

BAB VI

KESELAMATAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN ……………………………………… ……………………………………… 12 12

BAB VII

BAHAN BERBAHAYA DAN CARA PENGAMANANNYA ………………  ……………… 15 15

BAB VIII PENGELOLAAN LIMBAH B3 ……………………………………………… ………………………………………………  21 21 BAB IX MANAJEMEN EMERGENSI EMERGENS I ……………………………………………….. 25 45

 Pedoman K3-RSBM

 

YAYASAN EFATA RS. SANTO ANTONIUS JOPU Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende  –  Flores  Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email:  Email: [email protected] 

BAB X BAB XI

PERALATAN MEDIS ME DIS …………………………………………………… ……………………………………………………….. ….. 29  29 SISTEM UTILITAS …………………………… … …………………………………………………… …………………………….. ….. 30  30

BAB XII

KESEHATAN KERJA KERJ A ……………………………………………………….. ………………………………………………………..  31

BAB XIII PENUTUP …………………………………………………… …………………………………………………………………….. ………………..  40 40

46

 Pedoman K3-RSBM

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF