BAB I
July 27, 2019 | Author: anandarizky | Category: N/A
Short Description
BAB I...
Description
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam upaya meningkatkan Derajat Kesehatan yang optimal, perawat
merupakan
salah
satu
unsur
kesejahteraan
komponen
pembangunan di bidang kesehatan yang perlu dilaksanakan karena Perawat yang memberikan pelayanan Asuhan Keperawatan kepada Manusia secara utuh meliputi biologis, psikososial, dan spiritual yang dapat menunjang proses penyembuhan penyakit klien. Seiring dengan terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan dan semakin
meningkatnya
kemiskinan
di
Masyarakat,
memudahkan
terjadinya penyakit saluran cerna salah satunya adalah penyakit Typhus
Ab A bdomi nalis nalis, hal ini didukung oleh sanitasi lingkungan yang buruk, pengetahuan masyarakat tentang kesehatan yang masih kurang serta pola hidup yang tidak teratur ditunjang oleh kebiasaan-kebiasaan yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Data WHO (World (World Health Organisation) Organisation ) memperkirakan angka insidensi di seluruh dunia terdapat sekitar 17 juta per tahun dengan 600.000 orang meninggal karena demam tifoid dan 70% kematiannya terjadi di Asia. Di Indonesia sendiri, penyakit ini bersifat endemik. Menurut WHO 2008, penderita dengan demam tifoid di Indonesia tercatat 81,7 per 100.000. 100.000. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2010
1
penderita demam tifoid dan paratifoid yang dirawat inap di Rumah Sakit sebanyak 41.081 kasus dan 279 diantaranya meninggal dunia. (Eunike, Mei 2015) Insidens rate demam thypoid di Asia Selatan dan Tenggara termasuk China pada tahun 2010 rata-rata 1.000 per 100.000 penduduk per tahun. Insidens rate demam tifoid tertinggi di Papua New Guinea sekitar 1.208 per 100.000 penduduk per tahun. Insidens rate di Indonesia masih tinggi yaitu 358 per 100.000 penduduk pedesaan dan 810 per 100.000 penduduk per kotaan per tahun dengan rata-rata kasus per tahun 600.0001.500.000 penderita. Angka kematian demam tifoid di Indonesia masih tinggi dengan CFR sebesar 10%. Berdasarkan laporan Ditjen Pelayanan Medis Depkes RI, pada tahun 2008, demam thypoid menempati urutan kedua dari 10 penyakit terbanyak pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah kasus 81.116 dengan proporsi 3,15%, urutan pertama ditempati oleh diare dengan jumlah kasus 193.856 dengan proporsi 7,52%, urutan ketiga ditempati oleh DBD dengan jumlah kasus 77.539 dengan proporsi 3,01%. Di Sulawesi Selatan jumlah penderita demam thypoid dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 terdapat 18.270 penderita dengan tingkat CFR 0,99% per 100 penduduk. Ada penelitian yang mendapatkan peningkatkan jumlah kasus pada musim hujan, ada yang mendapatkan peningkatan pada musim kemarau dan ada pula yang
2
mendapatkan peningkatan pada peralihan antara musik kemarau dan musim hujan. (Depkes, RI) Insiden penderita thyphoid , presentase tertinggi penyakit ini menyerang pada golongan umur 6 – 12 tahun yaitu sebanyak 52 % dan selebihnya menyerang pada golongan umur 1 – 5 tahun yaitu sebanyak 48 %. Data dari RS. Bhayangkara Makassar pada tahun 2014 sebanyak 1866 orang dan pada tahun 2015 sebanyak 1074 orang. (RM Rs. Bhayangkara Makassar) Berdasarkan hal tersebut di atas dan hasil penentuan kasus, maka penulis menyusun karya tulis dengan judul Asuhan Keperawatan Klien An. A dengan Typhus A bdominalis di Ruang Perawatan Anak Parkit RS. Bhayangkara Makassar. B. Batasan Masalah
Berdasarkan dari data di atas dan berdasarkan informasi dari berbagai referensi yang ada memberikan gambaran yang cukup jelas, bahwa
pasien
dengan
gangguan
system
pencernaan
mempunyai
ketergantungan yang cukup tinggi pada asuhan keperawatan. Dengan memberikan yang maksimal kemungkinan terjadinya masalah dapat dikurangi. Berhubung masalah pencernaan ini cukup luas dan mengingat waktu yang terbatas maka dalam penulisan karya Tulis Ilmiah ini penulis hanya membatasi mengenai dengan judul “Asuhan Keperawatan Klien
3
An. M dengan Typhus Abdominalis di Ruang Perawatan Anak Parkit RS. Bhayangkara Makassar ”. C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum Mendapat
gambaran
nyata
tentang
pelaksanaan
asuhan
keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pencernaan: Typhus
Abdominalis diruang perawatan Parkit RS. Bhayangkara Makassar. 2. Tujuan Khusus a. Dapat melaksanakan pengkajian sesuai dengan masalah yang muncul pada Klie An “M“ gangguan sistem pencernaan: Typhus
Abdominalis. b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada Klien An “M“ gangguan sistem pencernaan: Typhus Abdominalis. c. Dapat menyusun perencanaan dan implementasi keperawatan pada Klien An “M“ gangguan sistem pencernaan: Typhus Abdominalis. d. Dapat menyusun implementasi keperawatan pada klien An “M” gangguan sistem pencernaan: Typhus Abdominalis. e. Dapat mengevaluasi hasil dari tindakan keperawatan yang dilaksanakan pada Klien An “M“ gangguan sistem pencernaan :
Typhus Abdominalis. f. Dapat
menganalisa kesenjangan antara teori dan praktek di
lapangan.
4
D. Manfaat Penulisan 1. Akademik a. Sebagai sumber informasi bagi institusi dalam meningkatkan program Diploma III Keperawatan pada masa yang akan datang. b. Sebagai bahan bacaan diperpustakaan. c. Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Diploma III Keperawatan di Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar program khusus Diploma III. 2. Rumah Sakit Dapat memberi masukan bagi Rumah Sakit dalam meningkatkan kualitas Asuhan keperwatan khususnya dalam penanganan klien yang mengalami gangguan sistem pencernaan: Typhus Abdominalis. 3. Klien dan Keluarga Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga mengenai cara pencegahan perawatan dan pengobatan pada gangguan sistem pencernaan : Typhus Abdominalis. 4. Tenaga Keperawatan Dapat menjadi masukan bagi perawat dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan khususnya bagi klien Typhus Abdominalis untuk membantu penyembuhan. E. Metodologi penulisan 1. Tempat dan waktu pelaksanaan
5
Studi kasus ini dilaksanakan
diruang perawatan anak Parkit RS.
Bhayangkara Makassar dari tanggal 02-04 juli 2015. 2. Tekhnik Pengumpulan Data Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan beberapa metode antara lain : a. Studi kepustakaan yaitu menggunakan sumber bacaan seperti buku paket dan bahan kuliah yang berhubungan dengan isi laporan. b. Studi kasus yaitu kasus ini menggunakan metode keperawatan yang komprehensif yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi. c. Untuk mengumpulkan data dan informasi dalam
pengkajian
dapat digunakan tekhnik: 1) Wawancara Mengadakan tanya jawab langsung dengan klien, keluarga, perawat, dan pihak lain yang dapat memberikan data dan informasi yang akurat. 2) Observasi Pengamatan langsung dengan mengikuti perkembangan selama pelaksanaan Asuhan Keperawatan. 3) Pemeriksaan Fisik
6
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan data yang objektif sesuai dengan kebutuhan dengan
menggunakan
tekhnik inpeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. 4) Studi Dokumentasi Informasi atau data melalui dokumen-dokumen atau catatan yang ada kaitannya dengan kasus tersebut, misalnya status pasien dan catatan lain di Ruang Medical Record . F. Sistematika Penulisan
Penulisan karya tulis ini, penulis bagi dalam beberapa bab dan sub bab yang disusun sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan, yang menguraikan latar belakang, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II : Tinjauan pustaka, meliputi konsep dasar medis meliputi : pengertian, anatomi dan fisiologi, etiologi, Insiden, patofisiologi, manifestasi klinik, tes diagnostik, dan penanganan. Konsep dasar keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Bab III: Laporan kasus, meliputi: pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Bab IV: Pembahasan, menguraikan tentang kesenjangan antara tinjauan pustakan dan tinjauan kasus yang ditemukan dan diuraikan secara sistematis sesuai dengan tahapan proses keperawatan dari
7
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Bab V : Penutup, berisi kesimpulan dan saran-saran yang dianggap perlu untuk diperhatikan. Daftar Pustaka Lampiran :
8
View more...
Comments