BAB I

November 7, 2018 | Author: Yun Anita | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

makalah manajemen produksi...

Description

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Tuban merupakan sebuah Kabupaten di Jawa Timur yang terletak paling barat dan  berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Letak kabupaten Tuban yang strategis  berada di jalur pantura dan sumber daya alam yang melimpah banyak perusahaan yang membangun industry di kabupaten ini. adapun yang dimaksud dengan Industri itu sendiri adalah suatu upaya sistemik untuk menggerakan pembangunan ekonomi dalam menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang tersusun atas faktor-faktor seperti sejarah, seni dan desain, ekonomi pemasaran, teknologi geografi dan dampak sosial. Dalam realitanya, industrialisasi diwujudkan dalam pengertian seperti skala (kecil-besar), hulu-hilir terpadu, aplikasi teknologi tertentu beserta penciptaan nilai tambah yang mengandung keunggulan secara komparatif, kompetitif dan kombinasi komparatif-kompetitif yang mampu menjamin kemampuan tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri untuk meningkatkan kegiatan produksi dan memperkuat sektor ekonomi lainnya. Termasuk juga salah satu industry yang ada di kota Tuban adalah PT. Merdeka Nusantara yang merupakan industry yang memproduksi rokok. Di dalam makalah ini kami akan membahas mengenai bagaimana sistem manajemen yang ada pada PT. Merdeka Nusantara.

B. TUJUAN Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: Agar pembaca makalah mengetahui bagaimana sistem manajemen yang ada pada PT. Merdeka Nusantara.

C. MANFAAT Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah bagi mahasiswa dapat menyelesaikan tugas manajemen industry dan sedangkan bagi inudstri yang terkait dapat dijadikan alat evaluasi apakah manajemen yang diterapkan sudah baik.

1

BAB II KAJIAN LAPANGAN

A. KONDISI DAN HASIL PENGAMATAN INDUSTRI PT. MERDEKA NUSANTARA merupakan sebuah industri mitra produksi PT. Gudang Garam (MPGG) yang memproduksi rokok dengan jenis kretek yang terletak di desa Sugihwaras kecamatan Jenu kabupaten Tuban. Industry ini memiliki jumlah karyawan  produksi yang tidak sedikit, yakni sejumlah 2000 orang yang semua terdiri dari wanita dengan batasan rentang usia 18-35 tahun. Dalam industri ini terdapat sejumlah blok bagian  produksi yang keseluruhan berjumlah 42 blok yang terdiri dari 29 blok untuk proses  penggilingan, 5 blok untuk proses penempelan label pita cukai (banderol), 5 blok untuk  proses packing, dan 3 blok untuk bagian selontong (pembuatan kemasan rokok), dan bagian  push cutting sebanyak blok. Adapun lebih singkatnya pabrik yang dioperasikan kembali  pada tahun 2013 ini mempunyai 3 unit utama yaitu per masing-masing unit kurang lebih terdiri dari 14 blok berbagai proses pembuatan rokok. Pada blok 1 adalah blok yang memproduksi rokok kretek dengan jumlah 16 batang per kemasan dan untuk blok 2 dan 3 memproduksi rokok dengan jumlah per kemasan sebanyak 12 batang. Dan berikut adalah susunan organisasi di PT. Merdeka Nusantara.

2

a. Kepala Pabrik: 1. Menentukan perencanaan dan kebijakan untuk dilaksanakan oleh Kasi produksi beserta stafnya. 2. Mengawasi Kasi produksi dalam menjalankan tugasnya. 3. Mengawasi kebijaksanaan dalam bidang keuangan, produksi, personalia dan keamanan yang berkaitan dengan aktivitas operasi perusahaan.  b. Kepala Seksi Produksi: 1. Mengambil keputusan dan tindakan yang akan dijalankan untuk aktivitas operasional  perusahaan sehari-hari.

3

2. Membuat laporan kegiatan operasi. 3. Mempertanggungjawabkan hasil kegiatan operasional kepada Kepala pabrik. c. Bagian Personalia dan Umum 1. Mengatur hal-hal yang berhubungan dengan masalah perburuhan dan kepegawaian. 2. Membayar pekerja dan memelihara kesejahteraan para pegawai. 3. Menerima segala masukan dan keluhan dari para pekerja d. Bagian Keuangan 1. Mengatur dan bertanggungjawab atas keuangan perusahaan 2. Menerima dan menyimpan uang dari berbagai sumber. 3. Mencatat semua transaksi yang terjadi dan membuat laporan keuangan perusahaan secara periodik yang dilakukan oleh bagian akutansi. e. Bagian Produksi 1. Membuat takaran bahan yaitu, membuat campuran-campuran menurut perbandingan tertentu antara bahan baku pembuatan rokok. 2. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan produksi mulai dari bahan baku sampai dengan barang jadi. 3. Bertanggung jawab terhadap produk yang dihasilkan dan atas tersedianya bahan mentah dan penolong untuk proses produksi dan barang jadi. f.

Bagian Keamanan 1. Mengatur keamanan dan ketertiban yang ada di lokasi pabrik.

g. Blok Giling 1. Membuat rokok tahap paling awal yaitu menggiling kertas rokok dengan tembakau h. Blok Push Cutting 1. Memotong rokok dari hasil bok giling sesuai ukuran panjang yang telah ditetapkan. i.

Blok Banderol 1. Menempel kertas cukai pada kemasan luar rokok.

 j.

Blok Selontong Membuat kemasan luar rokok

k. Blok Packing Mengadakan pengepakan rokok baik ke dalam kemasan untuk kemudian ditempatkan ke dalam kemasan yang berbentuk karton dengan ukuran tertentu. 4

l.

Bagian Gudang 1. Gudang bahan baku dan pembantu yang menyimpan barang dari pemasok tembakau dan mengeluarkannya sesuia dengan permintaan dari bagian produksi. 2. Gudang kertas menyimpan berbagai jenis kertas dan plastik dan mengeluarkan sesuai  permintaan bagian packing 3. Gudang barang jadi yang menyimpan barang-barang dari produksi dan mengeluarkan sesuai dengan order dan bagian penjualan.

m. Supervisior n. Leader Inspeksi Menerima laporan dari leader blok Mengawasi semua blok yang ada di perusahaan. o. Leader Blok 1. Mengontrol dan mengawasi setiap blok yang menjadi tanggung jawabnya. 2. Melaporkan apa yang terjadi pada leader inspeksi  p. Mandor 1. Memberikan pentunjuk pada pekrja tentang cara memakai peralatan. 2. Mengadakan persiapan-persiapan untuk pekerjaan yang akan dilakukan seperti alat siap untuk digunakan. 3. Melaporkan semua yang terjadi pda leader blok q. Pekerja Sebagai pelaksana dari kegiatan perusahaan dan tenaga kerja langsung di dalam proses  pembuatan rokok.

5

BAB III PEMBAHASAN Manajemen dan Manajer

Suatu industry dapat berjalan hingga waktu yang cukup lama memang membutuhkan karyawan yang mampu mengatur dan memanfaatkan peluang sehingga industri tersebut dapat bertahan lama dalam persaingan antar usaha. Salah satu karyawan yang berperan penting dalam hal tersebut adalah seorang manager, manager dapat diartikan sebagai setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan sumber daya- sumber daya organisasi lainnya. Adapun macam-macam manajer yang terbagi menjadi yaitu manajer menurut tingkatannya dan manajer menurut tanggung jawab organisasi. Pada PT. Merdeka Nusantara memiliki kedua macam manajer seperti yang telah dipaparkan diatas, yaitu manajer berdasarkan tingkatan yang mempunyai wewenang paling tinggi dalam industry ialah Kepala Pabrik atau bisa disebut juga sebagai manajer puncak. Ada juga manajer menengah yang membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya juga karyawan pada PT. Merdeka Nusantara ini adalah seorang Kasi Produksi dan Leader Inspeksi. Dan tingkatan manajer di PT. Merdeka Nusantara yang paling bawah adalah Mandor yang bertugas memimpin dan mengawasi tenaga kerja. Manajer dan Lingkungan Eksternal Organisasi

Para manajer seharusnya tidak hanya memusatkan perhatiannya pada lingkungan internal organisasi, tetapi juga menyadari pentingnya pengaruh lingkungan eksternal terhadap organisasi yang dikelolanya. Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur diluar organisasi, yang sebagian  besar tidak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer. Unsur- unsur dari lingkungan eksternal diantaranya: 1. Berpengaruh langsung (lingkungan eksternal mikro), terdiri dari; para pesaing (competitors), pemasok/penyedia ( suppliers), pelanggan (customers), lembaga-lembaga keuangan ( financial intitutions), pasar tenaga kerja (labour supply), dan pe rwakilan perwakilan pemerintah ( government councils), 2. Berpengaruh tidak langsung (lingkungan eksternal makro), mencakup; teknologi (technology), ekonomi (economy), politik ( politic) dan sosial (social), yang mempengaruhi iklim dimana organisasi beroperasi dan mempunyai potensi menjadi kekuatan-kekuatan sebagai lingkungan eksternal mikro.

6

Sayangnya yang terjadi pada PT. Merdeka Nusantara para manajer tingkat bawah (mandor dan leader) tidak pernah memperhatikan lingkungan eksternal perusahaan, yang diperhatikan adalah lingkungan internal perusahaan yaitu terutama karyawan produksi yang diperhatikan kinerjanya. Sehingga menurut teori yang baik manajer baik yang tingkat atas maupun bawah harusnya memperhatikan lingkungan eksternal yang tidak kalah berpengaruh dengan lingkungan eksternal. Perencanaan Strategis

Proses perencanaan atau planning adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan yang selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Tujuan strategi adalah keuntungan kompetitif yang dapat dipertahankan, yang dapat muncul dari bagian maupundari kegiatan organisasi. Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner , 2001 ). Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis / strategic planning. Hal ini perlu dilakukan agar suatu industry mempunyai tujuan yang pasti dalam kegiatannya. Sama halnya dengan yang dilakukan oleh PT. Merdeka Nusantara yang telah merencanakan  proses produksi dalam jumlah lebih untuk memenuhi pangsa pasar. Dalam perealisasian rencana ini para karyawan produksi ditugaskan untuk berkerja lembur yang dilakukan setelah jam kerja  biasa selesai sampai dengan pukul 20.00 hingga beberapa hari sampai target tercapai. Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan proses penyususnan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi, yaitu merupakan 7

 pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis yang saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini akan tercermin pada struktur formal suatu organisasi, dan tampak atau ditunjukkan oleh suatu bagan organisasi. Pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas. Kedua aspek ini merupakan dasar  proses pengorganisasian suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Dalam proses pengorganisasian yang dilakukan oleh PT. Merdeka Nuasantara telah memenuhi  persyaratan karena telah memiliki struktur organisasi seperti yang telah terlampir pada bab 2. Koordinasi dan Rentang Manajemen

Koordinasi dan rentang manajemen saling berhubungan erat karena semakin besar jumlah rentang maka semakin sulit untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan bawahan secara efektif. Rentang manajemen atau rentang kendali adalah kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah bawahan yang melapor kepadanya. Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan yang terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga kurang baik. Hubungan rentang manajemen dan koordinasi: ”Semakin besar jumlah rentang, semakin sulit untuk mengoordinasi kegiatan-kegiatan bawahan secara efektif”. Jumlah Rentang Yang Ideal menurut Henri Fayol adalah Jumlah maksimum bawahan yang dapat dikendalikan oleh setiap pengawas produksi dalam organisasi adalah 20 sampai 30 karyawan, sedang setiap kepala pengawas (superintendent) dapat mengawasi hanya 3 atau4 pengawas produksi. namun yang terjadi pada PT. Merdeka Nusantara tidaklah sesuai dengan teori koordinasi dan rentang manajemen, dapa dilihat pada struktur organisasi bahwa karyawan yang mempunyai tugas sebagai mandor (manajer bawah) memiliki jumlah yang cukup banyak yaitu yang bertugas tiap bagian blok produksi sehingga dapat dikatakan bahwa dalam industry tersebut masih kurang efisien dalam koordinasi dan rentang manajemen Wewenang dan Delegasi

8

Pendelegasian wewenang merupakan sesuatu yang vital dalam organisasi. Atasan perlu melakukan pendelegasian wewenang agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen dengan  baik. Selain itu, pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari semakin besarnya organisasi. Bila seorang atasan tidak mau mendelegasikan wewenang, maka sesungguhnya organisasi itu tidak butuh siapa-siapa selain dia sendiri. Bila atasan menghadapi banyak pekerjaan yang tak dapat dilaksanakan oleh satu orang, maka ia  perlu melakukan delegasi. Pendelegasian juga dilakukan agar manajer dapat mengembangkan  bawahan sehingga lebih memperkuat organisasi, terutama di saat terjadi perubahan susunan manajemen. Sama halnya yang telah dilakukan oleh PT. Merdeka Nusantara yang telah memiliki struktur organisasi yang jelas, sehingga apabila atasan menghadapi banyak pekerjaan dapat langsung melakukan delegasi kepada bawahannya sesuai dengan struktur organisasi perushaan. Penyusunan Personalia Organisasi

Proses penyusunan personalia (staffing process) dapan dipandang sebagai serangkaian kegiatan yang dilaksanakan terus menerus untuk menjaga pemenuhan kebutuhan personalia organisasi dengan orang-orang yang tepat dalam posisi-posisi tepat dan pada waktu yang tepat. Fungsi ini dilaksanakan dalam dua tipe lingkungan yang berbeda. Pertama, lingkungan eksternal yang meliputi seluruh faktor di luar organisasi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhinya. Kedua lingkungan internal, yang terdiri dari unsur-unsur di dalam organisasi. Langkah-langkah proses ini mencakup: 

Perencanaan sumber daya manusia, yang dirancang untuk menjamin keajegan dan  pemenuhan kebutuhan personalia organisasi.



Penarikan, yang berhubungan dengan pengadaan calon-calon personalia segaris dengan rencana sumber daya manusia.



Seleksi, mencakup penilaian dan pemilihan di antara calon-calon personalia.



Pengenalan dan orientasi, yang dirancang untuk membantu individu-individu yang terpilih menyesuaikan diri dengan lancar dalam organisasi. 9

Pengembangan Sumber-Sumber Penawaran Personalia : Ada dua sumber perolehan tenaga kerja yaitu sumber intern dan sumber ekstern, tapi manajer lebih menyukai perolehan dari sumber intern, karena dapat memotivasi karyawan yang sudah ada, tetapi juga manajer perlu mencari orang yang tepat dalam menduduki suatu posisi agar  pekerjaan dapat berjalan secara efektif dan efesien dari luar organisasi. Ada tiga sumber penawaran intern, yaitu : 1. Penataran (Upgrading) yaitu dengan mendidik dan memberi latihan. 2. Pemindahan (transferring) yaitu posisi yang kurang disenangi ke posisi lain yang lebih memuaskan kebutuhan. 3. Pengangkatan (promoting) yaitu pengangkatan ke jabatan yang lebih tinggi lagi. Sumber ekstern penwaran tenaga kerja dapat diperoleh antara lain dari lamaran pribadi yang masuk, organisasi karyawan, kantor penempatan tenaga kerja, sekolah-sekolah, para pesaing, imigrasi dan migrasi. Pengembangan personalia yang dilakukan oleh PT. Merdeka Nusantara memang hanya terbatas  pada sumber internal yaitu meawarkan kenaikan jabatan (promoting) bagi karyawan yang telah lama mengabdi dan meimiliki skill yang baik dalam bidangnya dan penataran bagi karyawan  baru yang direkrut untuk memberikan latihan (upgrading) sesuai dengan jabatan yang akan ditempati nantinya. Memang pengembangan personalia harusnya lebih baik jika dilakukan pada kedua sumber internal maupun eksternal, maka dari itu PT. Merdeka Nusantara juga harusnya melakukan pengembangan personalia dengan sumber eksternal juga agar mendapatkan tenagan kerja yang terampil dalam bidangnya. Motivasi

Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi manajer, karena manajer harus memiliki kerjasama yang baik yang dicerminkan dengan bekerja bersama orang lain di  perusahaan ataupun dalam lingkup organisasi. Manajer perlu memahami orang-orang yang memiliki beragam karakteristik tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan organisasi. Motivasi tidak dapat diamati atau diukur secara langsung, 10

akan tetapi harus disimpulkan dari perilaku orang yang tampak. Manajer tingkat bawah (mandor) yang ada di PT. Merdeka Nusantara juga telah memiliki hubungan yang baik dengan para  bawahannya, sehingga manajer tingkat bawah hampir mengenal karakteristik bawahannya, namun yang terjadi mereka tidak memberikan motivasi secara langsung dikarenakan “SUNGKAN” karena banyak karyawan lepas yang usianya lebih tua dari pada usia manajer tingat bawah. Komunikasi dalam Organisasi

Oldhaber (1986) memberikan definisi komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang selalu berubah-ubah. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan  penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Orientasi nya bukan pada organisasi tapi lebih kepada anggotanya secara individual. Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kera sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (effendy,1989:214). Price (1997) mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai derajat atau tingkat informasi tentang pekerjaan yang dikirimkan organisasi untuk anggota dan diantara anggota organisasi. Penting Komunikasi Dalam Organisasi 1. Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar. 2. Komunikasi menempatkan menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya. 3. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatkan motivasi untuk

melibatkan kinerja yang baik dan meningkatkan komitmen terhadap

organisasi. 4. Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam dan di luar organisasi. 5. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan. 11

6. Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik, stress, demotifasi dan loyalitas. Sasaran komunikasi dapat diterapkan di dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka sasaran yang dituju beraneka ragam dengan tujuan utama untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung di dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Berdasarkan komunikasi dan jumlah komunikasi, komunikasi dapat digolongkan dalam 3 kategori yaitu : a. Komunikasi antar pribadi Komunikasi ini diterapkan antara individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.  b. Komunikasi kelompok Prinsip dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam berkelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi. c. Komunikasi massa Komunikasi massa melalui alat yaitu media massa yang meliputi media cetak dan media elektronik. Dengan landasan konsep-konsep komunikasi sebagaimana yang telah diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang komunikasi dalam organisasi atau  perusahaan secara sederhana yaitu komunikasi antar manusia yang terjadi dalam konteks organisasi atau perusahaan. Meminjam definisi Goldhaber, komunikasi organisasi diberi  batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang bersifat saling bergabung satu sama lain. Menurut informasi yang didapat dari narasumber bahwa komunikasi yang sering trerjadi di PT. Merdeka Nusantara merupakan komunikasi vertical yang berasal dari manajemen atas mengalir menuju alur paling bawah sesuai dengan struktur organisasi yang ada begitu juga sebaliknya, sehingga setiap ada kendala selalu diinformasikan ke pihak yang berkepentingan. Karena dengan adaya hal tersebut semua hal akan terasa efektif.

12

Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada  pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Dalam hubungan ini sang pemimpin diharapkan sebagai bagian dari perannya memberikan pengajaran/instruksi. Pemimpin harus mempunyai jiwa yang tegas dan adil, cepat dalam memutuskan kepastian, dalam organisasi , pemimpin harus bertanggung jawab atas keputusan yang sudah di ambilnya dan berdasarkan jiwa seorang pemimpin itu sendiri dia mampu membangun organisasi yang lebih baik dan berjalan harmonis. Dalam sebuah organisasi, kepemimpinan adalah suatu hal yang sangat penting. Peran seorang  pemimpin dalam suatu organisasi sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan organisasi itu sendiri. Contohnya: 1. Berinteraksi dengan bawahan, memotivasi dan mengembangkannya 2. Menjalin suatu hubungan kerja dan menangkap informasi untuk kepentingan organisasi. 3. Memimpin rapat dengan bawahan, mengawasi publikasi perusahaan, atau berpartisipasi dalam suatu kepanitiaan. 4. Mampu mengatasi masalah terutama ketika organisasi sedang dalam keadaan menurun. Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada  pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari  peranya memberikan pengajaran/instruksi. PT. Merdeka Nusantara memiliki pemimpin yaitu kepala pabrik yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas semua karyawan, dan selama peresmian kembali MPGG 4 tahun yang lalu sampai saat ini karyawan merasa puas dengan gaya kepimpinan manajer utama. Sehingga dapat dikatakan dalam hal kepemimpinan perusahaan ini telah memenuhi persyaratan manajemen kepemimpinan yang baik.

13

Manajemen Konflik

Manajemen konflik sangat berpengaruh bagi anggota organisasi. Pemimpin organisasi dituntut menguasai manajemen konflik agar konflik yang muncul dapat berdampak positif untuk meningkatkan mutu organisasi. Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada  proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun  pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi. Bagi  pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya adalah informasi yang akurat tentang situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif di antara pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga. Menurut Ross (1993), manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif. Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi (termasuk perilaku) para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan penafsiran terhadap konflik. Apabila terjadi konflik antar karyawan pada PT. Merdeka Nusantara hal yang dilakukan adalah menyelesaikan persoalan antara kedua belah pihak dengan bagian personalia karena konflik yang terjadi berhubungan dengan SDM yaitu karyawan dengan cara negosiasi. Dan cara yang diterapkan untuk menghindari konflik adalah meningkatkan intensitas interaksi antar unit-unit kerja, dengan demikian diharapkan makin sering pihak-pihak berkomunikasi dan berinteraksi, makin besar pula kemungkinan untuk memahami kepentingan satu sama lain sehingga dapat mempermudah kerjasama.

14

Pengawasan

Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu Pengawasan dikatakan  penting karena tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya. Di dalam suatu organisasi terdapat tipe-tipe pengawasan yang digunakan, seperti pengawasan Pendahuluan (preliminary control), Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control), Pengawasan Feed Back (feed back control).Di dalam proses pengawasan juga diperlukan Tahap-tahap  pengawasan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap-tahap pengawasan tersebut terdiri dari beberapa macam, yaitu Tahap Penetapan Standar, Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan dan Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi. Pada tahap pengawasan yang dilakukan pada PT. Merdeka Nusantara telah dilakukan oleh karyawan dengan jabatan manajer, seua kegiatan karyawan diawasi oleh manajer yang  bertanggung jawab atas bawahannya. Contoh yang sering menerima koreksi dari para manajer disini adalah ukuran rokok hasil produksi yang tidak sesuai dengan standar awal yang telah ditetapkan, dengan adanya pengawasan maka hal tersebut dapat diminimalisir sehingga semua  produk sesuai dengan keinginan.

BAB IV KESIMPULAN

Dari berbagai macam teori tentang manajemen yang telah dibahas diatas, dapat disimpulkan  bahwa PT. Merdeka Nusantara yang bergerak dalam bidang produksi rokok dalam hal ini sebagai mitra produksi PT. Gudang Garam sebagian besar telah memenuhi persyaratan dengan manajemen perusahaan yang baik. Dan hanya perlu beberapa manajemen saja yang perlu diperbaiki sehingga perushaan menjadi lebih teratur dan dapat mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.

15

DAFTAR PUSTAKA

Aditia.

2009.

 Koordinasi

dan

Rentang

Manajemen.

http://aditiaa.blogspot.co.id/2009/03/koordinasi-dan-rentang-manajemen.html (diakses pada 28 Maret 2017). Afandi, Zaenal. 2011.  Pengorganisasian. https://zaenalafandi.wordpress.com/2011/11/25/42/ (diakses pada 28 Maret 2017). Anonim. 2014. Rencana Strategis Perusahaan. http://masukblof.blogspot.co.id/2014/10/rencanastrategis-perusahaan.html (diakses pada 28 Maret 2017). Farizal.

Imania.

2016.

Contoh

Kasus

Delegasi

dan

Wewenang .

http://imanizafarizal.blogspot.co.id/2016/12/contoh-kasus-delegasi-wewenang-dan.html (diakses  pada 28 Maret 2017). Indirwan.

2016.

 Manajer

dan

Lingkungan

Eksternal .

https://indirwan302.wordpress.com/2016/01/18/manajer-dan-lingkungan-eksternal-organisasi/ (diakses pada 28 Maret 2017). Iqbal,

Mudzakir.

2012.

 Komunikasi

dalam

Organisasi.

http://mudzakiriqbal.blogspot.co.id/2012/12/komunikasi-dalam-organisasi-perusahaan.html (diakses pada 28 Maret 2017). Ismayati, Euis. 2017. Ppt Pengantar Manajemen. Latief,

Muhammad

Muslih.

2012.

 Penyusunan

Personalia

Organisasi.

https://muhamadmuslihlatief91.wordpress.com/2012/10/30/15-penyusunan-personaliaorganisasi/ (diakses pada 28 Maret 2017). Wardhana,

Cahya.

2014.

 Motivasi

dalam

Perusahaan.

http://akuulupa.blogspot.co.id/2014/09/motivasi-dalam-perusahaan.html (diakses pada 28 Maret 2017).

16

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF