BAB I

May 10, 2018 | Author: Fatahillah Nazar | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download BAB I...

Description

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan anugerah yang tak ternilai harganya. Sebanyak apapun harta yang dimiliki oleh seseorang, namun tidak ada artinya bila orang tersebut tidak mempunyai tubuh yang sehat, yaitu dengan memeriksakan diri ke sarana-sarana pelayanan kesehatan, diantaranya adalah puskesmas. Pusk Puskes esma mass

adal adalah ah

suat suatu u

pers persat atua uan n

kese keseha hatan tan

fung fungsi sion onal al

meru merupa paka kan n

pusa pusatt

  penge pengemba mbanga ngan n keseha kesehatan tan keseha kesehatan tan masyar masyaraka akatt disamp disamping ing juga juga membin membinaa peran peran serta serta masyarakat, memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah wilayah kerjanya kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Oleh karena itu puskesmas puskesmas mempunyai mempunyai wewena wewenang ng dan tanggu tanggung ng jawab jawab atas atas pemeli pemelihara haraan an keseha kesehatan tan masyar masyaraka akatt dalam dalam wilaya wilayah h kerjanya. Puskesmas Puskesmas sebagai pelaksanaan pelaksanaan pelayanan publik, publik, melaksanakan melaksanakan pelayanan pelayanan prima sesuai sesuai dengan dengan Undang-und Undang-undang ang republik republik Indonesia Indonesia No 25 tahun 2009 tentang tentang Pelayanan Pelayanan Publik Publik dan untuk untuk mengetahui mengetahui hasil layanan layanan yang diberikan tersebut tersebut berkualitas berkualitas atau tidak, tidak, dengan indeks kepuasan masyarakat sesuai dengan Keputusan Menpan Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat. Pada saat ini Puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah air. Untuk  menjangkau seluruh wilayah kerjanya, Puskesmas diperkuat dengan Puskesmas pembantu serta Puskesmas keliling. Masalah yang dihadapi secara garis besar oleh suatu Puskesmas terdapat 2 jenis yaitu masalah internal dan eksternal. Masalah internal dapat berupa kurangnya tenaga kesehatan,  biaya operasional untuk pelayanan masih cukup tinggi sedangkan dana yang dapat disediakan   pemerintah masih kurang, kepuasan pengguna jasa Puskesmas belum optimal, kurangnya komunikasi, koordinasi antar bagian, bidang dan unit. Masalah eksternal berupa faktor sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat sekitar Puskesmas serta citra dan tingkat pelayanan yang yang mung mungki kin n kura kurang ng begi begitu tu baik baik sehi sehing ngga ga memp mempen enga garu ruhi hi angk angkaa kunj kunjun unga gan n secar secaraa signifikan. Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari usaha kesehatan wajib, wajib, upaya upaya keseha kesehatan tan pengem pengemban bangan gan serta serta progra program m inovas inovasi. i. Upaya Upaya keseha kesehatan tan wajib wajib merupakan usaha kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh puskesmas di Indonesia.Upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan,

2

melalui peningkatan indek pembangunan manusia (IPM), serta merupakan kesempatan global dan nasion nasional. al. Yang Yang termas termasuk uk dalam dalam upaya upaya keseha kesehatan tan wajib wajib adalah adalah promos promosii keseha kesehatan tan,, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu, anak dan KB, serta perbaikan gizi dan masyarakat, serat  pencegahan, pemberantasan dan penularan penyakit serta pengobatan.

1.2 Wilayah Kerja

Wilayah Wilayah kerja puskesmas puskesmas meliputi satu kecamatan kecamatan atau sebagian sebagian dari kecamatan. kecamatan. Tetapi bila satu kecamatan mempunyai satu lebih dari satu puskesmas, maka tanggungjawab wilayah wilayah kerja dibagi antar puskesmas, puskesmas, dengan dengan memperhatik memperhatikan an keutuhan keutuhan konsep konsep wilayah wilayah (desa/kelur (desa/kelurahan). ahan). Faktor kepadatan kepadatan penduduk, penduduk, luas daerah geografi dan keadaan keadaan istruktur  istruktur  serta lainnya merupakan bahan bertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.

1.3 Jenis Pelayanan

Puskesmas merupakan perangkat Pemda Tingkat II sehingga wilayah keja puskesmas ditetapkan oleh Bupati/ Walikota kepada Daerah Tingkat II dengan saran Tekknis dari Kepala Dantor Dantor Departemen Departemen Kesehatan Provinsi. Provinsi. Pelayanan kesehatan yang diberikan diberikan di puskesmas puskesmas ialah meliputi : preventif (pencegahan kesehatan), promotif (peningkatan kesehatan), kuratif  (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Bentuk pelayanan di Puskesmas diarahkan kepada kemampuan pengenalan (diagnosa)   penyakit penyakit dan pengobatan pengobatan sederhana. sederhana. Pelayanan Pelayanan yang diberikan adalah pengobatan pengobatan rawat  jalan, dengan pemberian obat-obatan selama 3 hari sedangkan penanganan dan pengobatan yang membutuhkan tindakan lebih lanjut akan dirujuk ke fasilitas yang memiliki sarana yang lebih lengkap. Pasien yang berkunjung berkunjung ke Puskesmas Puskesmas adalah pasien umum, umum, pasien pasien ASKES, ASKES,  pasien ASKESKIN, dan pasien JKA.

1.4. Visi Puskesmas

Visi Visi pemb pemban angu guna nan n kese keseha hata tan n yang yang dise disele leng ngga gara raka kan n oleh oleh pusk puskes esma mass adala adalah h tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gambar gambaran an masyar masyaraka akatt kecama kecamatan tan masa masa depan depan yang yang ingin ingin dicapa dicapaii melalu melaluii pemban pembangun gunan an keseha kesehatan tan,, yakni yakni masyar masyaraka akatt yang yang hidup hidup dalam dalam lingku lingkunga ngan n dan dengan dengan perila perilaku ku sehat, sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

2

melalui peningkatan indek pembangunan manusia (IPM), serta merupakan kesempatan global dan nasion nasional. al. Yang Yang termas termasuk uk dalam dalam upaya upaya keseha kesehatan tan wajib wajib adalah adalah promos promosii keseha kesehatan tan,, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu, anak dan KB, serta perbaikan gizi dan masyarakat, serat  pencegahan, pemberantasan dan penularan penyakit serta pengobatan.

1.2 Wilayah Kerja

Wilayah Wilayah kerja puskesmas puskesmas meliputi satu kecamatan kecamatan atau sebagian sebagian dari kecamatan. kecamatan. Tetapi bila satu kecamatan mempunyai satu lebih dari satu puskesmas, maka tanggungjawab wilayah wilayah kerja dibagi antar puskesmas, puskesmas, dengan dengan memperhatik memperhatikan an keutuhan keutuhan konsep konsep wilayah wilayah (desa/kelur (desa/kelurahan). ahan). Faktor kepadatan kepadatan penduduk, penduduk, luas daerah geografi dan keadaan keadaan istruktur  istruktur  serta lainnya merupakan bahan bertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.

1.3 Jenis Pelayanan

Puskesmas merupakan perangkat Pemda Tingkat II sehingga wilayah keja puskesmas ditetapkan oleh Bupati/ Walikota kepada Daerah Tingkat II dengan saran Tekknis dari Kepala Dantor Dantor Departemen Departemen Kesehatan Provinsi. Provinsi. Pelayanan kesehatan yang diberikan diberikan di puskesmas puskesmas ialah meliputi : preventif (pencegahan kesehatan), promotif (peningkatan kesehatan), kuratif  (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Bentuk pelayanan di Puskesmas diarahkan kepada kemampuan pengenalan (diagnosa)   penyakit penyakit dan pengobatan pengobatan sederhana. sederhana. Pelayanan Pelayanan yang diberikan adalah pengobatan pengobatan rawat  jalan, dengan pemberian obat-obatan selama 3 hari sedangkan penanganan dan pengobatan yang membutuhkan tindakan lebih lanjut akan dirujuk ke fasilitas yang memiliki sarana yang lebih lengkap. Pasien yang berkunjung berkunjung ke Puskesmas Puskesmas adalah pasien umum, umum, pasien pasien ASKES, ASKES,  pasien ASKESKIN, dan pasien JKA.

1.4. Visi Puskesmas

Visi Visi pemb pemban angu guna nan n kese keseha hata tan n yang yang dise disele leng ngga gara raka kan n oleh oleh pusk puskes esma mass adala adalah h tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gambar gambaran an masyar masyaraka akatt kecama kecamatan tan masa masa depan depan yang yang ingin ingin dicapa dicapaii melalu melaluii pemban pembangun gunan an keseha kesehatan tan,, yakni yakni masyar masyaraka akatt yang yang hidup hidup dalam dalam lingku lingkunga ngan n dan dengan dengan perila perilaku ku sehat, sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

3

Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama yakni (1) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan. Rumu Rumusa san n

visi visi untu untuk k

masi masing ng-m -mas asin ing g

Pusk Puskes esma mass

haru haruss

meng mengac acu u

pada pada visi visi

 pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat, yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi nasyarakat serta wilayah Kecamatan setempat.

1.5. Misi Puskesmas

1. Menggerakk Menggerakkan an pembangun pembangunan an berwawasan berwawasan kesehata kesehatan n di wilayah wilayah kerjanya. kerjanya. 2.

Mend Mendor oron ong g kema kemand ndir iria ian n hidu hidup p seha sehatt bagi bagi kelu keluar arga ga dan dan masy masyar arak akat at di wilay wilayah ah kerjanya.

3. Meme Memeli liha hara ra dan dan meni mening ngka katk tkan an mutu mutu,, peme pemera rataa taan n dan dan kete keterja rjang ngka kaua uan n pela pelaya yana nan n kesehatan yang diselenggarakan. 4. Meme Memeli liha hara ra dan dan meni mening ngka katk tkan an kese keseha hatan tan pero peroran ranga gan, n, kelu keluarg argaa dan dan masy masyar arak akat at  beserta lingkungannya.

1.6 Fungsi Fungsi Puskesmas Puskesmas

Dalam mewujudkan peranan Puskesmas, maka fungsi Puskesmas adalah: a. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskes Pus kesmas mas ber bertan tanggu ggungj ngjawab awab men menyel yeleng enggara garakan kan pel pelaya ayanan nan kes keseha ehatan tan tin tingka gkatt   pertama pertama secara meny menyeluruh eluruh,, terpad terpadu u dan berke berkesinam sinambung bungan. an. Pelay Pelayanan anan kese kesehatan hatan tingk tingkat at  pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi: 1). Pelayanan kesehatan perorangan Pelaya Pel ayanan nan kes keseha ehatan tan per perora oranga ngan n ada adalah lah pel pelaya ayanan nan yan yang g ber bersif sifat at pri pribad badii (pr (priva ivate te goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap. 2). Pelayanan kesehatan masyarakat Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan denga n tujua tujuan n utama memelihara memelihara dan meningkatkan meningkatkan keseh kesehatan atan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat masya rakat terseb tersebut ut antara lain promo promosi si keseh kesehatan, atan, pemb pemberantas erantasan an peny penyakit, akit, penye penyehatan hatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan  jiwa serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

4

 b. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani

diri

sendiri dan masyarakat untuk

hidup

sehat,

berperan aktif

dalam

memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan

dan

memantau

pelaksanaan

program

kesehatan.

Pemberdayaan

 perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.

c. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Puskesmas

selalu

berupaya

menggerakkan

dan

memantau

penyelenggaraan

 pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program   pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan  penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

1.7. Tujuan Penulisan

Kami sebagai dokter muda yang kelak bertugas di puskesmas maka sangat penting  bagi kami untuk terjun secara langsung dan terlibat dalam kegiatan puskesmas. Dalam kegiatan kepaniteraan klinik Family Medicine, kami mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk menimba ilmu di Puskesmas Meuraxa yang akan sangat berguna sebagai bekal kelak ketika bertugas di Puskesmas Daerah. Fakultas Kedokteran dalam sistem pendidikannya berorientasi kepada masyarakat, dalam hal ini mahasiswa yang menjalani Kepaniteraan Klinik Senior pada laboratorium Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas, salah satu tugasnya adalah ditempatkan di puskesmas.

Tujuan penulisan laporan ini adalah: 1. Melatih diri untuk mendapat pengalaman bila menjadi dokter yang bertugas sebagai calon pemimpin di tingkat kecamatan yaitu puskesmas.

5

2. Merupakan pertanggungjawaban dan melengkapi tugas Kepaniteraan Klinik Senior   pada Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas. 3. Mengetahui secara aktual dan jelas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di  puskesmas.

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS MEURAXA

2.1 Geografi dan Demografi

6

Gambar 2.1: Puskesmas Meuraxa ( foto diambil tanggal 21 Maret 2001)

Secara geografis, puskesmas Meuraxa terletak di Desa Lambung kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh, yang mempunyai jarak lebih kurang 5 km dari pusat kota dan lebih kurang 500 meter dari Pasar Ulee Lheu.

7

Gambar 2.2 Peta Wilayah Meuraxa Kota Banda Aceh Adapun batas-batas wilayahnya adalah : 1. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Jaya Baro Kota Banda Aceh 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh 3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh 4.

Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka. Puskesmas Meuraxa merupoakan bantuan dari Bulan Sabit Merah Saudi Arabia

Makkah Al-Mukaramah yang terdiri dari: 1. Bantuan induk 1 unit 2. Perumahan dokter 1 unit 3. Perumahan paramedis 1 unit Wilayah kerja Puskesmas Meuraxa seluas 726 hektar, meliputi 1 kelurahan, 16 desa, dan 63 dusun, dengan jumlah penduduk 16.320 jiwa, terdiri dari laki – laki 8.826 jiwa,  perempuan 7.494 jiwa, dan jumlah KK 5.072 jiwa.

Kecamatan Meuraxa terdiri dari beberapa desa. Adapun desa-desa tersebut adalah: No

Nama Desa

Luas Desa (Ha)

Jarak-dari

Fasilitas Kesehatan

Puskesmas (Km)

Yang Ada

1.

Ulee Lheu

76,5

1

1 posyandu

2

Punge Jurong

42,2

3

3 Posyandu

3

Deah Glumpang

53,3

1,5

1 Posyandu

4

Aso Nangroe

16,8

1

1 Posyandu

5

Gampong Pie

32,1

1

1 Posyandu

6

Lambung

31

0

1 Posyandu

7

Alu Deah Tengoh

39,8

2,5

2 Posyandu

8

Deah Baro

44,8

2

1 Posyandu

9

Cot Lamkuweah

34,8

300 m

1 Posyandu

8

10

Blang Oi

85

500 m

1 Posyandu

11

Gampong Blang

42,2

2

1 Posyandu

12

Lamjabat

67,5

3

1 Posyandu

13

Punge Ujong

53,3

1

1 Posyandu

14

Surien

16,8

3,5

1 Posyandu

15

Gampong Baro

32,1

2,5

1 Posyandu

16

Lampaseh Aceh

59

4

1 Posyandu

Tabel 2.1 Kecamatan di sekitar Puskesmas Meuraxa

2.2 Struktur Organisasi

Stuktur organisasi puskesmas meuraxa terdiri dari : 1. Unsur pimpinan (Kepala Puskesmas), adalah penanggung jawab pembangunan kesehatan ditingkat kecamatan. 2. Unsur pembantu pimpinan (Urusan Tata Usaha), terdiri dari : 

Keuangan



Kepegawaian



SP2TP



Urusan Umum

1. Unsur pelaksana, yang dilaksanakan oleh tujuh unit kegiatan pokok puskesmas, yaitu: Unit I. Pencegahan Penyakit Menular  

ISPA



Diare



Imunisasi



Kusta/TBC

Unit II. Peningkatan dan Kesehatan keluarga 

Kesehatan Kerja



KB



KIA



Gizi

Unit III. Pemulihan kesehatan dan rujukan 

Pengobatan



Pelayanan darurat/P3K 



Gigi dan mulut

9



Usia lanjut

Unit IV. Kesehatan lingkungan dan penyuluhan 

Kesehatan lingkungan



UKS



Olah raga



PKM (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat)



PHN ( Public Health Nursing )

Unit V. Keperawatan Unit VI. Penunjang 

Laboratorium



Pengelolaan obat

Unit VII. Pelaksana khusus 

Jiwa



THT



Mata

Jumlah tenaga di Puskesmas Meuraxa pada tahun 2011 sebanyak 40 orang. No

Pendidikan

I 1 2 II 1 2 3 4 5

Medis Dokter Umum Dokter Gigi Paramedis Akper Bidan Perawat kesehatan Perawat gigi Penjenjang kesehatan

6

AKG

III

Paramedis non perawat

1 2 3 4 5 6 7 IV V

AKZI AKL SAA/SMF Analis/SMAK SPAG SPPH Pekarya Kesehatan Sarjana SKM Cleaning Service Jumlah

Puskesmas induk

Pustu

Jumlah

PNS

PTT

Bakti

PNS

PTT

2 1

0 0

0 0

0 0

0 0

2 1

1 7 1 3 0

0 8/0 0 0 0

0 0 0 0 0

0 2 0 0 0

1 5 0 0 0

2 22 1 3 0

1

0

0

0

0

1

2 0 1 2 0 0 1 1 0 23

0 0 0 0 0 0 0 0 0/1 8/1

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 0 0 0 0 0 0 6

2 0 1 2 0 0 1 1 1 40

10

Tabel 2.2 Jumlah Tenaga Medis di Puskesmas Meuraxa Sesuai dengan keadaan geografis, luas wilayah sarana perhubungan dan pendapatan   penduduk dalam wilayah puskesmas, tidak semua penduduk dapat dengan mudah mendapatkan pelayanan dari puskesmas. Agar jangkauan pelayanan Puskesmas Meuraxa tersebut lebih merata dan luas, Puskesmas Meuraxa memiliki fasilitas penunjang sebagai  berikut : 1. Lima buah Pustu , yaitu: •

Pustu Blang Oi



Pustu Lamjabat



Pustu Deah Baro



Pustu Lampaseh Aceh



Pustu Surien

1. Tiga belas bides yang terletak di desa: •

Gampong pie



Punge jurong



Punge Ujong



Gampong baro



Cot Lamkuweh



Lampaseh Aceh



Alue Deah Tengoh



Deah Baro



Blang Oi



Lambung



Ulhee lheu



Surien



Lamjabat

1. Enam polindes 2. Desa siaga sehat jiwa (16 desa). 3. 2 buah Pusling (Puskesmas keliling) dengan kendaraan bermotor roda empat. 4. 12 kendaraan roda dua. Puskesmas

Meuraxa

melaksanakan

18

kegiatan

pokok

 pelaksanaannya dilakukan didalam dan di luar gedung Puskesmas, yaitu: 1.Upaya kesehatan wajib : - promosi kesehatan - kesehatan lingkungan

puskesmas,

yang

11

- KIA dan KIB - Usaha peningkatan gizi - pemberantasan penyakit menular  - Upaya pengobatan

2. Upaya kesehatan pengembangan: - Upaya kesehatan sekolah - Perawatan kesehatan masyarakat - Upaya kesehatan kerja - Upaya kesehatan gigi dan mulut - Kesehatan jiwa - Kesehatan mata - Kesehatan usia lanjut’ - Pembinaan pengobatan tradisional - Peran serta masyarakat 3.Upaya pelayanan penunjang: - Laboratorium sederhana - Pencegahan infeksi - SP2TP

12

BAB III UPAYA PELAKSANAAN KESEHATAN PUSKESMAS MEURAXA

Puskesmas Meuraxa melakukan kegiatan pokok sesuai dengan tenaga dan fasilitas yang ada, dilaksanakan oleh Puskesmas Meuraxa selama tahun 2010 adalah : 1.1 Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas 1.1.1

Promosi Kesehatan Masyarakat

Berjangkitnya suatu penyakit bukan hanya disebabkan karena kuman, tetapi juga karena kebiasaan masyarakat menggunakan air sungai untuk buang air besar, gosok gigi, cuci, makan, dll. Oleh karena itu program penanggulangan masalah kesehatan harus aspek  edukatif yang menangani perilakunya dan aspek yang melakukan penanggulangan epidemiologi. Setiap petugas puskesmas harus memilki pengetahuan dan ketrampilan dibidang medis, teknis serta dibidang penyuluhan. Penyuluhan kesehatan dapat dilakukan secara langsung yaitu dengan memberikan penyuluhan kepada pasien-pasien di kamar periksa dokter dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat di posyandu, kelompok PKK, dan  pertemuan LKMD, atau secara tidak langsung dengan memberikan contoh yang positif dari  pimpinan dan petugas kesehatan di puskesmas, tersedianya media penyuluhan seperti poster  diruang tunggu, membagikan brosur-brosur atau selebaran tentang kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerja.

13

Gambar 3.1 Salah satu poster yang ada diruang tunggu Puskesmas Meuraxa Penyuluhan kesehatan masyrakat meliputi : ➢

Makanan ibu hamil / menyusui



Keluarga berencana



Gizi pada anak balita



Kebersihan lingkungan dan personal higiene.

Dalam

pelaksannannya,

Puskesmas

Meuraxa

melakukan

kegiatan

program

 penyuluhan kesehatan dibagi dalam 2 (dua) tempat : 1. Di dalam gedung (Puskesmas) 2. Di luar gedung (posyandu, sekolah, meunasah, balai desa, dll).

1.1.1

Kesehatan Lingkungan

Kesehatan Lingkungan fisik dan biologis penduduk Indonesia boleh dikatakan belum membaik dan memadai, hanya sebagian kecil penduduk menikmati air bersih dan fasilitas kesehatan lingkungan. Hal ini berakibat masih tingginya angka kesakitan dan kematian  berbagai penyakit. Tujuan dari program kesehatan lingkungan adalah untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar. Kegiatan upaya penyehatan lingkungan ini bertujuan untuk merubah, menanggulangi dan menghilangkan unsur fisik yang dapat memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat, dengan harapan angka kesakitan terutama penyakit menular dapat diminimalkan atau dihilangkan.

14

Kegiatan yang di lakukan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain : ➢

Penyehatan sarana air bersih.



Penyehatan pembuangan kotoran.



 pengawasan pengelolaan sampah.



Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum dan tempat pembuatan penjualan makanan dan minuman (TTU dan TPM).

Demam Berdarah merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi Arbovirus yang ditularkan oleh nyamuk   Aedes Aegypti.

Kasus Kejadian luar biasa Demam Berdarah (DBD) yang dilayani Puskesmas Meuraxa Tahun 2010. N

Nama Desa

O

Bulan Terjadi KLB 1

2 3

4

1

Ulee Lheue

1

2

Deah Glumpang

2

3

Deah Baru

4

Alue Deah Tengoh

5

Lampaseh Aceh

6

Lambung

7

Blang Oi

8

Punge Ujong

9

Punge Jurong

10

Gampong Baru

11

Surien

1

12

Lamjabat

2

13

Cot Lamkuweh

14

Gp.Blang

5

6

7

8

9

Jlh 10

11

12

penderita

2 1

1

2 1

4 3

3

2 1 1

3

1

1 1

1

2

2

3

4

2

3

1

2

1

2

3

2

3 1

4

5

1

1

4

3

3

21

1

8

3

19

2

1

1 1 1

1

1

4

6 3 2

%

15

15

Gp.Pie

2

16

Aso Nanggroe

1

Jumlah

9

2 1

7 5

7

7

4

3

2

6

8

10

2 17

85

Tabel 3.1 Kasus Kejadian luar biasa Demam Berdarah (DBD) yang dilayani Puskesmas Meuraxa Tahun 2010

Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa Puskesmas meuraxa angka kasus kejadian luar   biasa (KLB) sebesar 85 kasus (100 %). Di Puskesmas Meuraxa untuk menindak lanjuti angka KLB demam berdarah telah melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan usaha   promosi dan preventif. Kegiatan-kegiatan yang tnelah dilakukan yaitu penyuluhan yang  berhubungan dengan DBD untuk merubah tingkah laku masyarakat, pelacakan kasus demam  berdarah (PE Surveilens), pemberian bubuk abate dan pemeriksaan jentik pada tempat-tempat  penampungan air yang mungkin menjadi tempat bersarangnya nyamuk dewasa dan jentik jentik nyamuk   Aedes Agypty dan lain-lain.

Grafik 3.1 Kasus Kejadian luar biasa DBD yang dilayani Puskesmas Meuraxa Tahun 2010 3.1.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

Salah satu tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan Ibu dan Anak. Ibu dan anak merupakan kelompok  yang paling rentan terhadap berbagai masalah kesehatan seperti kesakitan dan gangguan gizi yang seringkali berakhir dengan kecacatan atau kematian. Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut  pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu melahirkan, ibu menyusui, bayi, anak balita, serta anak pra sekolah. Upaya kesehatan ibu dan anak merupakan upaya dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi, anak   balita dan pra sekolah. S a l a h s a t u u n s ur y a n g p e n t i ng u n t u k m e n u r un k a n a n g k a k e m a t i a n d a n kesakitan diantara ibu, bayi dan anak sekolah adalah memberikan pemeliharaan y an g cu kup baik pada waktu hamil yang dimulai sedini mungkin. Pe nurunan angka kematia n i bu m at er na l d an a na k b al it a s er ta p en ur un an a n gk a k e la hi r an m e ru pa ka n sasaran prioritas dalam pembangunan di bidang kesehatan. Dalam pengertian ini cukup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat,   pemuka masyarakat serta menambah ketrampilan para dukun bayi serta pembinaan

16

kesehatan anak di taman kanak-kanak. Tujuan dari program ini adalah untuk  menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu, bayi dan anak, sehingga tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatkan derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Kegiatan ini selain di Puskesmas juga dilaksanakan di luar Puskesmas yaitu di Posyandu dalam ruang lingkup Puskesmas Meuraxa. Angka Kematian ibu dan anak pada tahun 2010 adalah 0%. Kegiatan di Puskesmas Meuraxa meliputi : a.

Pemeriksaan dan pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, anak balita dan anak   prasekolah. Kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap kunjungan pasien ke Puskesmas dan kunjungan ke posyandu.

 b.

Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil.

c.

Pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI).

d.

Pemberian tablet besi (Fe) pada ibu hamil.

e.

Pemberian Vitamin A dilaksanakan pada bulan promosi vitamin A di puskesmas dan  posyandu.

f.

Pengamatan perkembangan anak prasekolah. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan imunisasi anak ke puskesmas dan kunjungan ke posyandu melalui pemantauan kartu KMS dan pemantauan berat badan anak.

h. Penyuluhan gizi ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak dilakukan untuk meningkatkan status gizi ibu, bayi dan anak serta mencegah timbulnya penyakit akibat defisiensi gizi. i.

Meningkatkan pengetahuan dan peran serta kader posyandu dalam menunjang program kesehatan ibu dan anak.

  j.

Memonitor kinerja peran bidan desa.

k. Memantau ibu hamil yang beresiko tinggi, ibu bersalin dan ibu nifas di wilayah kerja. l.

Menaikkan Kohort bulanan bayi dan ibu.

m. Membuat laporan AMP (Audit maternal Perinatal). n.

Mengirim kasus KIA yang tidak bisa ditangani di puskesmas.

o.

Pencatatan dan pelaporan. Kegiatan ini selain dilaksanakan di Puskesmas juga dilaksanakan di luar puskesmas,

yaitu di Posyandu dalam ruang lingkup Puskesmas Meuraxa.

17

Gambar 3.1 Seorang Pasien sedang berkonsultasi dengan bidan (  foto diambil 21 Maret 2011)

Di luar Puskesmas, kegiatan yang dilakukan adalah Posyandu, kegiatan yang dillakukan adalah :  – Pemeriksaan ibu hamil, ibu menyusui  – Pemberian PMT pada ibu hamil  – Pemberian imunisasi TT pada ibu hami  – Pemeriksaan ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita  – Penyuluhan tentang kesehatan ibu hamil, nifas dan menyusui  – Pemberian tablet Besi (Fe)  – Meningkatkan pengetahuan ibu dan peran serta kader posyandu dalam menunjang Program kesehatan ibu dan anak   – Memberikan Konseling pada ibu hamil

18

Gambar 3.2 Seorang bayi sedang diimunisasi di posyandu Deah Glumpang ( foto diambil 18

Maret 2011)

Puskesmas Meuraxa juga mengadakan kegiatan Posyandu Lansia, kegiatan yang dilakukan :  – Pemantauan gizi Lansia melalui KMS Lansia  – Pemeriksaan dan pemberian therapy  – Pemantauan gizi Lansia melalui KMS Lansia  – Penyuluhan kesehatan pada Lansia

19

Gambar 3. 3 Seorang pasien sedang berobat di Posyandu Lansia ( foto diambil 21 Maret 2011 di

 Posyandu Desa Alue Tengoh)

KB

Keberhasilan pembangunan, baik pembangunan fisik maupun ekonomi pada hakikatnya tergantung pada unsure manusiana. Pertambahan penduduk yang tinggi dapat menghambat hasil pembangunan, termasuk pembangunan kesehatan. Oleh karena itu   pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk melalui program KB merupakan hal yang sangat penting. Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif  untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau  pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Berdasarkan penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak direncanakan setiap tahunnya di Amerika Serikat, separuh dari kehamilan yang tidak direncanakan ini terjadi karena pasangan tersebut tidak menggunakan alat  pencegah kehamilan, dan setengahnya lagi menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak benar  cara penggunaannya.

20

Program Keluarga Berencana di Puskesmas Meuraxa meliputi kegiatan dalam dan luar gedung, yaitu : 1. Komunikasi, informasi dan edukasi (konseling akseptor) 2. Pelayanan kontrasepsi kepada akseptor dengan metode yang diinginkan melalui  puskesmas, posyandu dan pos KB desa 3. Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB 4. Pembinaan konseling pada akseptor KB 5. Pencatatan dan pelaporan

Gambar 3.3 Seorang pasien sedang berkonsultasi masalah KB dengan Bidan ( foto diambil 21

Maret 2011)

3.1.4 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Program perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk menurunkan angka penyakit gizi kurang yang umumnya banyak diderita oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah (baik di desa maupun di kota) terutama pada anak balita dan ibu. Puskesmas meuraxa melaksanakan kegiatan usaha peningkatan gizi melalui : 1.

Kegiatan di dalam gedung (puskesmas), meliputi : a. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita

21

 b. Penyuluhan dan konseling gizi bagi ibu yang memiliki bayi dan balita c. Pemantauan status gizi bayi dan balita d. Membuat balok SKDN e. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk bayi / balita setiap bulan Februari dan Agustus serta vitamin A dosis tinggi untuk ibu bersalin f. Pemberian tablet Fe untuk ibu hamil. g. Pencatatan dan pelaporan h. Evaluasi terhadap pelaksanaan program. 2.

Kegiatan di luar gedung, meliputi : a. Melakukan penimbangan bayi dan balita di posyandu   b. Penyuluhan bagi ibu yang memiliki bayi/balita dan juga ibu hamil, baik secara  perorangan maupun kelompok  c. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi setiap 6 (enam) bulan sekali (FebruariAgustus) untuk bayi dan balita serta pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi untuk  ibu bersalin d. Pemberian tablet Fe dan Kapsul yodium untuk ibu hamil e. Melaksanakan PMT Pemulihan bagi bayi / balita dan PMT bagi bumil f. Pemantauan Status Gizi bayi dan balita g. Penyegaran kader posyandu h. Monitoring terhadap keberhasilan program i .Pemantauan pemakaian garam beryodium pada keluarga

Gambar 3.4 Seorang bayi sedang diukur tinggi badan di posyandu Deah Glumpang (foto diambil 18

Maret 2011

22

Untuk mewujudkan tujuan tersebut diatas, melalui program gizi ini dilakukan   beberapa usaha yang antara lain melalui perbaikan pada konsumsi pangan yang makin   beraneka ragam, seimbang dan bermutu tinggi. Sasaran pelaksanaan program gizi, yaitu : 1.

Penurunan prevalensi KKP ( Kurang Kalori Protein ) dan KEP (Kurang Energi Protein)  pada bayi dan balita serta KEK (Kurang Energi Kronis) pada ibu hamil.

2.

Penurunan prevalensi KVA ( Kurang Vitamin A) di daerah rawan

3.

Penurunan prevalensi anemia gizi pada ibu hamil melalui usaha perbaikan gizi pada ibu hamil melalui usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK)

4.

Pencegahan dan penurunan prevalensi GAKY(Gangguan Kekurangan Yodium) pada ibu hamil. 3.1.5

Pemberantasan Penyakit Menular

Kegiatan dititikberatkan pada penyakit terutama yang banyak terdapat di daerah dengan sanitasi yang jelek. Memberantas penyakit menular berarti menghilangkan taua mengubah cara perpindahan penyakit menular dan atau infeksi, penularan itu dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung. Adapun pemberantasan penyakit menular atau infeksi, cara – cara tersebut melalui : 1. Penularan langsung dari manusia ke manusia Contoh : Tuberculosis, penyakit kelamin 1. Penularan tidak langsung 2. Dengan perantaraan benda yang kotor  Contoh : Kolera, Disentri 3. Dengan perantaraan serangga atau gigitan binatang Contoh : Malaria, Demam Berdarah Dengue, Rabies, Filariasis Untuk mengantisipasi masalah diatas upaya pencegahan yang dilakukan meliputi: 1.Memberikan penyuluhan tentang bahaya penyakit menular dan akibat-akibatnya 2.Memberikan pelayanan pengobatan bagi penderita penyakit menular  3.Memberikan imunisasi terhadap bayi, anak, ibu hamil, dan calon pengantin

3.1.6.Upaya Pelayanan dan Pengobatan Penyakit

Upaya pengobatan di Puskesmas adalah segala bentuk kegiatan pengobatan yang diberikan kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit/ gejala-gejala, yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, meliputi : –

Pengobatan dan perawatan

23



Pemeriksaan laboratorium Program ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap hari kerja. Bentuk 

  pelayanan di Puskesmas Meuraxa diarahkan kepada kemampuan pengenalan (diagnosa)   penyakit dan pengobatan sederhana. Pelayanan yang diberikan pengobatan rawat jalan, dengan pemberian obat-obatan selama tiga hari sedangkan penanganan dan pengobatan yang membutuhkan spesialisasi dan tindakan lebih lanjut, akan dikirim atau dirujuk ke fasilitas kesehatan yang memiliki sarana kesehatan yang lebih lengkap. Puskesmas Meuraxa melayani  pasien umum, pasien ASKES, JAMKESMAS, JKA dan semuanya mendapatkan pengobatan secara gratis Di bagian tindakan telah dilakukan pertolongan pertama pada kasus trauma, sementara untuk trauma yang serius pasien dirujuk ke RSU Meuraxa Banda Aceh. Di Puskesmas Meuraxa khusus pada Usila, Bayi dan balita diberikan upaya  pengobatan tersendiri yang pelayanannya dipisahkan dari pengobatan pasien umum lainnya, hal ini dimaksudkan agar pelayanan pengobatan kepada usila, bayi dan balita dapat lebih maksimal dan diharapkan tingkat kesehatannya dapat ditingkatkan. Dimana dalam hal ini Puskesmas Meuraxa menyediakan ruang khusus Poli Lansia dan MTBS. MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) merupakan tindakan berupa perawatan dan  pengobatan kepada bayi muda sakit umur 1 hari sampai 2 bulan dan anak sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun. Adapun yang termasuk 20 penyakit terbesar tahun 2010 pada Puskesmas Meuraxa adalah:

No

Nama Penyakit Infeksi

Jumlah Kasus

Persentase (%)

1

Common cold

3175

23,68 %

2

Infeksi akut lain pernafasan atas

2461

18,36 %

3

Hipertensi

1070

7,98 %

4

Diare

718

5,35 %

5

Tukak lambung

707

5,27 %

6

Penyakit lain pada sistem jaringan otot

689

5,14 %

dan jar.pengikat 7

Diabetes mellitus

623

4,64 %

8

Penyakit kulit alergi

598

4,46 %

24

9

Karies gigi

572

4,26 %

10

Hipotensi

501

3,73 %

11

Penyakit lain pada saluran pernafasan

475

3,54 %

atas 12

Penyakit kelainan pada lambung

409

3,05 %

13

Kecelakaan dan ruda paksa

347

2,58 %

14

Penyakit kulit infeksi

316

2,35 %

15

Vertigo

228

1,70 %

16

Asma

206

1,53 %

17

Penyakit mata lainnya

110

0,82%

18

Penyakit pada pulpa

109

0,81 %

19

Skizofrenia dan gangguan psikotik 

48

0,35 %

41

0,30 %

kronik lain 20

Bronchitis Total

13403

100 %

Tabel 3.2 Dua puluh penyakit terbesar di Puskesmas Meuraxa Tahun 2010 Grafik persentase dan jumlah kasus 20 penyakit terbesar tahun 2010 pada Puskesmas Meuraxa:

Grafik 3.2 Dua Puluh penyakit terbesar Tahun 2010 di Puskesmas Meuraxa

3.1. Upaya Kesehatan Pengembangan 3.2.1. Upaya Kesehatan Sekolah

Upaya kesehatan sekolah adalah upaya kesehatan masyarakat yang dilakukan dalam rangka pembinaan anak usia sekolah sebagai sasaran utama untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membina dan mengembangkan nilai sikap dan tingkah laku menuju hidup sehat. Untuk mewujudkan program tersebut dilakukan upaya-upaya yang meliputi : ♦

Meningkatkan kesehatan siswa (promotif)



Mencegah dan memberantas penyakit (preventif)



Mendiagnosa dan pemulihan kesehatan (kuratif)

25



Rehabilitasi (rehabilitatif)

Dengan demikian setiap anak diberi kesempatan untuk tumbuh kembang dan dapat  belajar dengan sebaik – baiknya. Hal ini dapat dilaksanakan dengan kegiatan berikut : 1.

Penimbangan berat badan

2.

Mengukur tinggi badan 3.

Melakukan pemeriksaan umum meliputi mata, telinga, gigi dan mulut serta personal hygiene secara keseluruhan.

4.

Penyuluhan sanitasi lingkungan

5.

Pelatihan / Pembinaan dokter kecil bila perlu

6.

Kegiatan perbaikan gizi

7.

Rujukan Didalam pelaksanaan UKS Puskesmas Meuraxa juga melaksanakan kegiatan

Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), dimana yang menjadi sasaran dari kegiatan ini adalah siswa / siswi SPM dan SMU diwilayah kerja Puskesmas Meuraxa. 3.2.2. Perawatan Kesehatan Masyarakat

Tujuan program ini antara lain : a. Masyarakat memahami pengertian dan perbedaan antara sehat dengan sakit   b. Meningkatkan kemampuan individu, masyarakat untuk melaksanakan upaya  perawatan dasar untuk mengatasi masalah kesehatan. c. Menangani kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan. d. Melayani kelompok khusus (panti) yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan dasar. e. Melayani kasus-kasus tertentu yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan asuhan keperawatan di Puskesmas dan di rumah. Kegiatan perawatan masyarakat di Puskesmas meliputi : a.Penyuluhan di dalam dan di luar gedung Puskesmas.  b.Pelayanan kesehatan. c.Rujukan. d.Pelatihan kader. e.Pembentukan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) setempat.

3.2.3. Kesehatan Gigi dan Mulut

26

Usaha kesehatan gigi dan mulut adalah usaha kesehatan gigi dasar paripurna yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Batoh dengan prioritas masyarakat yang berpenghasilan rendah, khususnya masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut. Sasaran kegiatan adalah ibu hamil, menyusui, anak-anak dan usia lanjut. Usaha yang dilaksanakan meliputi :  –

Penyuluhan di sekolah dan posyandu.

 –

Pemeriksaan dan pengobatan gigi anak sekolah (UKGS).

 –

Pemeriksaan, perawatan dan pengobatan di poliklinik gigi.



Rujukan. Berikut ini beberapa penyakit gigi yang sering mendapat perawatan di Puskesmas

Meuraxa : 1. Karies gigi 2. Pulpitis 3. Nekrose pulpa 4. Gangren Pulpa/gangren radiks 5. Gingivitis 6. Periodontitis.

3.2.4

Upaya Kesehatan Kerja

Program upaya kesehatan kerja, terutama ditujukan kepada masyarakat pekerja di sektor informal yang ada diwilayah kerja Puskesmas Meuraxa, dalam rangka pencegahan dan  pemberantasan penyakit serta kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja. Dari program ini diharapkan adanya peningkatan kemampuan tenaga kerja untuk  menolong dirinya sendiri, sehingga terjadi peningkatan status kesehatan dan pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja. Tujuan dari program ini: 1. Meningkatkan

kemampuan

masarakat

pekerja

dalam

upaya

pencegahan

dan

 pemberantasan kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja. 2. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja informal dan keluarganya yang  belum terjangkau selama ini. 3.

Meningkatkan keselamatan kerja dengan mencegah penggunaan bahan – bahan yang dapat membahayakan lingkungan kerja dan masyarakat.

27

Sasaran dari program ini diutamakan pada sector informal yang merupakan lebih dari separuh angkatan kerja. Penyelenggaraan untuk puskesmas meliputi: 1. Penyuluhan sebagai tindakan promotif dan preventif  2. Pelayanan kesehatan 3. Rujukan 4. Pelatihan kader  5. Pembentukan pos UKK setempat

3.2.5. Usaha Kesehatan Jiwa

Kegiatan usaha Kesehatan Jiwa di Puskesmas Meuraxa meliputi : 1. Pengenalan dini ganguan jiwa. 2. Memberikan upaya pertolongan pertama pada pasien gangguan jiwa. 3. Memberikan rujukan kepada RS Jiwa Banda Aceh bila diperlukan. 4. Pencatatan dan pelaporan.

3.2.6. Usaha Kesehatan Mata

Usaha kesehatan mata dilaksanakan sebagai suatu usaha untuk peningkatan fungsi  puskesmas dalam bidang pelayanan kebutaan dasar dan produktivitas masyarakat. Kegiatan yang dilakukan di Puskesmas Batoh meliputi : 1. Penyuluhan tentang kesehatan mata. 2. Pengobatan penderita penyakit mata ringan. 3. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk balita setiap bulan Februari dan Agustus. 4. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk ibu bersalin dan ibu nifas. 5. Melayani/memberikan rujukan ke Poli Mata RSUZA Banda Aceh bila perlu.

3.2.7. Upaya Kesehatan Usia lanjut

Berdasarkan Undang-undang No.9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan setiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, maka dalam upaya  pemerataan pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia dilakukan pembinaan bagi usia lanjut yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut agar selama mungkin dapat aktif, mandiri dan berguna.

28

Usia lanjut sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari. Menurut UU No.13 tahun 1998 pasal 1 ayat 2 tentang kesejahteraan usia lanjut menyatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Kegiatan yang dilakukan antara lain : a. Penyuluhan kesehatan/gizi.  b. Deteksi dan diagnosa dini penyakit-penyakit pada usila. c. Pemeriksaan berkala. d. Proteksi dan tindakan khusus usila. e. Konseling.

3.2.8

Peran Serta Masyarakat

Dalam proses penyelenggaraan upaya kesehatan, masyarakat dapat berperan dalam   penelaahan masalah, penentu rencana pelaksaan kegiatan dengan upaya hidup sehat,   penilaian hasil kegiatan kesehatan serta pengembangan upaya kesehatan selanjutnya. Kegiatan masyarakat tersebut dapat bersifat pengobatan, pencegahan, peningkatan maupun  pemulihan sesuai dengan kemampuan dan wewenang yang dimilikinya. Tujuan dari program PSM ini antara lain adalah : 1. Meningkatkan

kemampuan

pemimpin/tokoh

masyarakat

dalam

merintis

dan

menggerakkan upaya kesehatan di masyarakat. 2. Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan. 3. Meningkatkan kemampuan masyakat dan organisasi masyarakat dalam mengenali, menghimpun dan mengelola dana sarana masyarakat untuk upaya kesehatan. 4. Merangsang dan memotivasi masyarakat untuk dapat menggali potensi yang ada pada desa dan masyarakat setempat. Sasaran dari program ini: 1. Inidividu yang berpengaruh, baik tokoh formal maupun informal 2. Keluarga 3. Kelompok masyarakat (kelompok pendukung asi) 4. Organisasi masyarakat

3.2.8

Pembinaan – Pengobatan Tradisional

29

Pembinaan upaya pengobatan tradisional terutama ditujukan pada upaya peningkatan mutu pelayanan pengobatan tradisional. Sasaran program pembinaan upaya pengobatan tradisional yaitu pembinaan terhadap : 1. Pengobatan tradisional 2. Petugas kesehatan 3. Masyarakat Juga dilaksanakan upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan, petugas kesehatan serta para kader dan tokoh masyarakat dalam peningkatan, pemanfaatan dan  penyebaran tanaman obat keluarga (TOGA)/apotik hidup. 3.3. Upaya Pelayanan Penunjang 3.3.1 Laboratorium Sederhana

Pengadaan laboratorium bertujuan untuk memberikan pelayanan laboratorium secara cepat dan mudah. Semua itu menunjang pemberantasan penyakit menular, penyelidikan, epidemiologi dan pembinaan kesehatan melalui kegiatan: 1. Mengumpulkan dan memeriksa persediaan dipuskesmas 2. Mengirim persediaan untuk pemerikasan lebih lanjut ditingkat lebih tinggi dalam sistem  pelayanan kesehatan. 3. Melaksanakan kegiatan MFS (Mess Fever Survey) pada semua penderita berkaitan dengan gejala demam untuk penemuan penderita malaria di desa. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di laboratorium Puskesmas Meuraxa selama tahun 2010 adalah : a. Plano test   b. Pemeriksaan golongan darah c. Pemeriksaan Asam urat, Kolesterol darah d. Pemeriksaan jemaah haji. e. Pemeriksaan Hematologi ( Darah Rutin) dan accu chek (KGD). f. Pemeriksaan sputum BTA 3.3.2

Pencegahan Infeksi

Pencegahan infeksi merupakan salah satu usaha dalam kewaspadaan un tuk mencegah terjadinya penularan infeksi. Petugas pelayanan kesehatan yang bekerja difasilitas kesehatan mempunyai resiko terpapar pada infeksi, banyaknya penyakit-penyakit menular termasuk infeksi menular  seksual (IMS) yang terjadi dilingkungan kerja yang dihadapi sehari-hari secara potensial dapat membahayakan jiwa.

30

Di Puskesmas Meuraxa pada awal tahun 2009 telah mengadakan dan melaksanakan usaha pencegahan infeksi, dimana puskesmas mempunyai ruangan khusus yang dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang digunakan untuk teknik anti septik, anti sepsia, dekontaminasi, pembersihan, desinfektan tingkat tinggi (DTT) dan sterilisasi, serta mempunyai petugas khusus yang melaksanakan kegiatan tersebut. 3.3.3

SP2TP (Usaha Pencatatan dan Pelaporan dalam Rangka Sistem Informasi Kesehatan)

Untuk mengamati dan menilai status puskesmas, dilakukan suatu sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas, dimana semua kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas  baik yang di dalam maupun luar gedung harus dicatat dan dilaporkan. Pelaporan yang perlu secara terpadu meliputi data kegiatan yang diperlukan untuk monitoring perencanaan kegiatan selanjutnya. Laporan-laporan kegiatan yang dilakukan adalah: 1. Laporan bulanan 2. Laporan triwulan 3. Laporan tahunan 4. Laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) Berdasarkan laporan-laporan tersebut maka melalui perhitungan yang ada dapat dilihat dan digolongkan dalam strata keberhasilan Puskesmas tersebut.

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Dalam upaya meningkatkan kesehatan seluruh kegiatan pokok di Puskesmas Meuraxa   berjalan dengan baik secara rutin dan terorganisir. Puskesmas berfungsi sebagai pusat   penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF