BAB I
September 28, 2017 | Author: Adhi Setiawan | Category: N/A
Short Description
Download BAB I...
Description
BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1.1
Sejarah Perusahaan
1.1.1
Proses pendirian PT Industri Kereta Api (INKA) di Madiun sebelumnya merupakan Balai
Yasa PJKA yang didirikan pada tanggal 24 Mei 1884. Setelah Pemerintah Hindia Belanda menyerah kalah kepada Jepang pada tahun 1942, lokasi tersebut dijadikan perusahaan kereta api tentara Jepang dengan nama “Rikuyu Sokyoku”. Pada tahun 1945 setelah Indonesia merdeka “Rikuku Sokyoku” ini diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia, pada tahun 1959. Balai Yasa Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) di Madiun khususnya untuk tempat pemeliharaan lokomotif uap. Karena volume pekerjaan Balai Yasa PJKA mengalami penurunan dari tahun ke tahun maka diadakan suatu pengalihan fungsi dari pemeliharaan lokomotif uap ke pemeliharaan kereta penumpang yang ternyata dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, sehingga tugas Balai Yasa di Madiun berubah menjadi: 1.
Merehabilitasi kereta penumpang.
2.
Pembuatan suku – suku cadang kereta api.
3.
Prototyping gerbong barang.
4.
Pemeliharaan lokomotif uap yang masih beroperasi di pulau Jawa.
Laporan Umum
I-1
Pengalihan fungsi Balai Yasa PJKA tersebut dikarenakan adanya perubahan dan perkembangan keadaan dimana: 1.
Peralatan dan permesinan untuk lokomotif uap banyak yang tidak digunakan.
2.
Adanya keterampilan baru dalam menangani peralatan kereta penumpang yang dianggap cukup mendasari untuk menangani pekerjaan yang lebih besar dalam program manufaktur.
3.
Pengalaman pada prototyping gerbong barang yang juga dianggap sebagai titik tolak menuju industrialisasi gerbong atau kereta.
4.
Areal yang masih luas untuk dikembangkan menjadi suatu kawasan industri kereta api.
Gagasan untuk mendirikan industri kereta api di Indonesia merupakan salah satu policy pemerintah dalam rangka menanggulangi dan memenuhi kebutuhan jasa angkutan kereta api di Indonesia yang terus meningkat. Untuk itu maka PJKA sejak tahun 1977 telah merintis dan mengadakan penjajakan secara intensif akan kemungkinan–kemungkinan untuk memproduksi gerobak dan kereta penumpang di Balai Yasa PJKA Madiun, yang kemudian direalisasikan dengan pembuatan prototype beberapa jenis gerobak dan kereta penumpang serta pembuatan dua puluh buah gerbong GW. Secara kronologis proses pendirian PT INKA (Persero) dapat diuraikan sebagai berikut:
Laporan Umum
I-2
1.
Pada tanggal 28 Nopember 1979, Bapak Menteri Perhubungan dan Bapak Menteri Riset dan Teknologi mengadakan peninjauan ke Balai Yasa PJKA Madiun. Hasil peninjauan ini diputuskan untuk mengakselerasi proses pendirian industri kereta api.
2.
Pada tanggal 11 Desember 1979, diadakan rapat antara wakil dari Departemen Perhubungan, BPPT (Badan Pengkajian Industri dan Penerapan Teknologi) dan Departemen Perindustrian. Hasil rapat menetapkan kebijaksanaan suatu PT (Persero) Manufacturing Perkereta-apian.
3.
Dengan SK Menteri Perhubungan No. 32/OT.001/Phb/80 tanggal 27 Februari 1980 dibentuk Panitia Persiapan Pembentukan Persero Pabrik Kereta Api di Madiun dengan anggota panitia yang terdiri dari wakil – wakil:
4.
a.
Departemen Perhubungan
b.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
c.
Departemen Perindustrian
d.
Departemen Keuangan
e.
Sekretariat Kabinet (Sekkab)
f.
Menpan
Aspek hukum a.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 1 tahun 1981, pada tanggal 3 Februari 1981 tentang penyertaan modal negara
Laporan Umum
I-3
Republik Indonesia untuk pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di bidang Industri Kereta Api. b.
Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
No.
195/KMK.011/1981, pada tanggal 8 April 1981 tentang penetapan modal Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Kereta Api. c.
Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
No.
196/KMK.011/1981, pada tanggal 8 April 1981 tentang pengangkatan anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Kereta Api. d.
Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
No.
197/KMK.011/1981, pada tanggal 8 April 1981 tentang pengangkatan anggota-anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Kereta Api. e.
Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
No.
250/KMK.011/1981, pada tanggal 29 April 1981 tentang tambahan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Kereta Api. f.
Akte Notaris Imas Fatimah, SH No. 51, pada tanggal 18 Mei 1981 tentang telah didirikannya suatu PT dengan memakai nama PT INDUSTRI KERETA API.
g.
Pelantikan Direksi dan Dewan Komisaris oleh Menteri Perhubungan pada tanggal 4 Juli 1981.
Laporan Umum
I-4
h.
Penyerahan operasional Balai Yasa dan Gudang Persediaan Madiun dari PJKA kepada PT INKA disaksikan oleh Bapak Menteri Perhubungan pada tanggal 29 Agustus 1981.
1.1.2
Kondisi awal Kondisi awal pada pendirian PT INKA Madiun adalah penggunaan/
pengalihan segala fasilitas dan aset yang ada di Balai Yasa PJKA Madiun yang didirikan pada tahun 1884 (bertugas dalam pemeliharaan lokomotif uap) dan gudang PJKA Madiun sebagai fasilitas dasar untuk kegiatan PT INKA Madiun. Fasilitas dasar ini meliputi : 1.
Luas area
: 22,5 Ha
2.
Luas bangunan
: 9,36 Ha
3.
Fasilitas produksi : 660 mesin termasuk Jig dan 290 mesin las
4.
Daya listrik
: 1000 KVA
5.
Tenaga kerja
: 880 orang (berasal dari PJKA sebagian besar, BPPT dan perindustrian)
Laporan Umum
I-5
1.2
Visi dan Misi
1.2.1 Visi Menjadi perusahaan manufaktur sarana kereta api dan transportasi kelas dunia yang unggul di Indonesia. 1.2.2
Misi Menciptakan keunggulan kompetitif dalam bisnis dan teknologi sarana
perkeretaan dan transportasi untuk menguasai pasar domestik dan memenangkan persaingan bisnis di pasar regional, ASEAN serta negara sedang berkembang. 1.3
Letak Perusahaan Kedudukan dan lokasi dari PT INKA Madiun secara geografis ialah di Jl.
Yos Sudarso No. 71 Madiun Lor Manguharjo Kota Madiun, Jawa Timur. Dengan batas-
batas adinitratif dengan kota lain adalah sebegai berikut: Utara
:
Magetan
Barat
:
Ngawi
Timur
:
Nganjuk
Selatan : Ponorogo Sebelum ditempati atau digunakan oleh PT INKA Madiun, lokasi ini dahulu merupakan Balai Yasa PJKA Madiun.
Tempat ini sangat mudah
dijangkau karena terletak di tengah kota serta bersebelahan dengan Stasiun Kereta Api Madiun yang hanya dibatasi oleh pagar setinggi 3 meter. Hal tersebut sangat membantu PT INKA Madiun dalam hal penyediaan bahan baku yang dibutuhkan
Laporan Umum
I-6
dalam proses produksi. Kedudukan dan lokasi dari PT INKA Madiun dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1. Peta Lokasi PT INKA Madiun
Kondisi lingkungan yang bersih dan suplai air bersih yang lancar serta listrik berdaya 1000 KVA juga mendukung berdirinya perusahaan ini. Kondisi iklim juga tidak membawa pengaruh buruk bagi perusahaan.
Laporan Umum
I-7
1.4
Objektif 1.
Menguasai sepenuhnya pasar domestik (PT KAI) dalam hal kereta baru dan kereta retrofit serta gerbong baru.
2.
Menembus pasar regional dan pasar negara sedang berkembang (kalau perlu bersama mitra luar negeri) dalam hal kereta, gerbong, KRL, KRD, LRV untuk manufacturing dan rancang bangun.
3.
Menjadi badan terdepan terhadap calon pesaing di dalam negeri dan regional untuk itu perlu mengalokasikan dana R & D sebesar 1% sampai dengan 5% terhadap penjualan setiap tahun.
4.
Menjadi perusahaan yang tumbuh dan berkembangan (viable company).
Laporan Umum
I-8
1.5
1.6
Kapasitas Terpasang Per Tahun 1.
Gerbong Barang
:
300
Unit.
2.
Kereta Penumpang Baru
:
60
Unit.
3.
Kereta Penumpang Retrofit
:
60
Unit.
4.
Kereta Rel Listrik (KLR)
:
20
Unit.
5.
Kereta Rel Diesel (KRD)
:
20
Unit.
6.
Bogie
:
200
Unit.
7.
Diversifikasi
: 3.200
Ton.
Kegiatan 1.
Pembuatan kereta api.
2.
Perniagaan Kereta api.
3.
Jasa perawatan besar (overhaul) kereta api.
4.
Perdagangan lokal, impor dan ekspor barang dan jasa yang berhubungan dengan perkerataapian.
5.
Produk pengembangan selain kereta api (diversifikasi).
6.
Jasa engeneering.
Laporan Umum
I-9
View more...
Comments