Bab I-V Thitra

September 10, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Bab I-V Thitra...

Description

 

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING  TERHADAP  TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 3 BANJAR BARU TAHUN PELAJARAN 2020/2021

(SKRIPSI)

Oleh: THITRA PADMA RANI 17130069

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA  BANDAR LAMPUNG 2020/2021

i

 

ABSTRAK PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING  TERHADAP  TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 3 BANJAR BARU TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Oleh Thitra Padma Rani 17130069

Peneli Pene liti tian an meng mengka kaji ji masa masala lah h yang yang berk berka aitan itan deng dengan an kema kemamp mpua uan n pemecahan pemecah an masalah matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Banjar Baru yang masih belum maksimal. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Discov covery ery Learni Learning  ng   terh model Dis terhada adap p kemampu kemampuan an pemecah pemecahan an masalah masalah matemati mate matika ka siswa siswa kelas kelas VIII VIII SMP Negeri 3 Banjar Banjar Baru tahun pelajaran pelajaran 2020/20 202 0/2021. 21. Penelit Penelitian ian merupak merupakan an penelit penelitian ian eksperi eksperimen men dengan dengan populas populasii se selu luru ruh h sisw siswa a kela kelas s VIII VIII SM SMP P Nege Negeri ri 3 Banj Banjar ar Baru Baru tahu tahun n pela pelaja jara ran n 2020/2021 dan sampel sebanyak dua kelas yaitu kelas VIII A yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C yang berjumlah 29 siswa sebagai kelas kontrol. Sampel tersebut diambil menggunakan teknik Cluster  Rand Ra ndom om Samp Sampli ling  ng   deng dengan an pros prosed edur ur undi undian an.. Peng Penguk ukur uran an vari variab abel el menggunakan tes yang berbentuk essay  sebanyak  sebanyak 5 butir soal yang terlebih dahu da hulu lu diuji diuji valid validita itas s dan dan relia reliabil bilita itasny snya, a, Anali Analisis sis data data digun digunaka akan n untuk untuk menguji hipotesis menggunakan uji-t. hasil t hit   diperole t hit = 3,77 .pengujian menggunakan rumus diperoleh h nilaiDari Dari tabelhipotesis distribusidengan t pada taraf signifikan 5% diketahui t daf =1,67 artinya t hit > t daf  yaitu 3,77 > 1,67 , sehingga dapa da patt disimp disimpulk ulkan an bahw bahwa a “rata-r “rata-rat ata a kema kemampu mpuan an peme pemeca cahan han masal masalah ah Discovery ery Learning  Learning   lebih matemati mate matika ka yang menerap menerapkan kan model Discov lebih tinggi tinggi dari yang yan g menerap menerapkan kan model model Konvens Konvensiona ionall pada pada Kelas Kelas VIII Semester Semester Genap SMP Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran 2020/2021”. Kata kunci: discovery learning, masalah matematika

ii

 

PERNYATAAN

Dengan ini saya sekripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepengetahuan saya tidak terdapat karya yang sama yang pernah dituis dan diterbitkan oleh orang ora ng lain, lain, kecuali kecuali pendap pendapat at yang tertulis sebagai sebagai acuan acuan dan tercantu tercantum m dalam dala m daftar daftar pustaka. pustaka. Saya Saya tidak tidak melakuk melakukan an penjipl penjiplaka akan n atau atau penguti pengutipan pan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat ilmiah. Atas pernyataan ini, saya siap menerima sanksi  jika ternyata ternyata ditemukan ditemukan adanya pelanggaran pelanggaran etika keilmuan dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandar Lampung, Juli 2021 Yang menyatakan,

Penulis

iii

 

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kahuripan Jaya pada tangga 16 Oktober 1998. Penulis merupakan merupaka n anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan bapak Triyono dan ibu Sudarsih Kisowo. Riwayat pendidikan: 1. Pendi Pendidik dikan an Taman Taman Kanak Kanak-ka -kana nak k pada pada tahun tahun 2003 2003 di TK Gopala Gopala dan berijazah tahun 2005. 2. Pendidikan Pendidikan Sekolah Sekolah Dasar Dasar pada pada tahun 2005 di SD Negeri Negeri 01 Pancakarsa Pancakarsa Purnajaya dan berijazah tahun 2011. 3. Pendid Pendidikan ikan Sekolah Sekolah Menega Menegah h Pertama Pertama pada tahun tahun 2011 di SMP Negeri Negeri 3 Banjar Baru dan berijazah tahun 2014. 4. Pendid Pendidikan ikan Sekolah Sekolah Meneng Menengah ah Atas pada pada tahun 2014 2014 di SMA Negeri Negeri 2 Menggala dan berijazah tahun 2017. 5. Pada Pada tahun 2017, 2017, penulis penulis menjadi menjadi Mahasisw Mahasiswa a Sekolah Sekolah Tinggi Kegurua Keguruan n dan da n Ilmu Ilmu Pend Pendid idik ikan an (STK (STKIP IP – PGRI PGRI)) Band Bandar ar Lamp Lampun ung g Juru Jurusa san n Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Matematika.

iv

 

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap rasa syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia karunia-Nya -Nya saya dapat dapat menyele menyelesai saikan kan sekrips sekripsii ini dengan tepat waktu dan akan saya persembahkan kerya tulis ini kepada: 1. Kedua Kedua orang orang tua tercinta tercinta saya, bapak bapak (Triyono) (Triyono) dan mamah mamah (Sudarsih (Sudarsih Kiso Kisowo) wo) yang yang sena senanti ntiasa asa denga dengan n tulus tulus sela selalu lu membe memberik rikan an doa doa dan dan duku du kung ngan an yang yang tiada tiada hent henti-h i-hen entin tinya ya serta serta peng pengorb orban anan an yang yang tiada tiada taranya untuk keberhasilan saya. 2. Adik tersayang tersayang (Vamana Deva) yang yang selalu selalu memberikan memberikan semangat semangat untuk menyelesaikan kuliah tepat waktu. 3. Ibu cantik cantik yang selalu selalu membimbin membimbing g saya dengan dengan penuh penuh kesabaran kesabaran dan dan penuh kasih sayang. 4. Tema Temann-te tema man n se sepe perj rjua uang ngan an prog progra ram m stud studii pend pendid idik ikan an mate matema mati tika ka STKIP-PGRI Bandar Lampung angkatan yang tidak dapat saya tuliskan sa satu tu pers persat atu, u, yang yang tela telah h mend mendor oron ong g dan dan memo memoti tiva vasi si sa saya ya untu untuk k menyelesaikan skripsi ini. 5. Almamaterku Almamaterku tercinta tercinta STKIP-PGR STKIP-PGRII Bandar Bandar Lampung Lampung yang yang telah telah mendidik mendidik dan mendewasakan saya dalam berfikir dan mengambil suatu rindakan.

v

 

MOTO

“Kesalahan terbesar yang dibuat manusia dalam kehidupannya adalah terus menerus merasakan takut bahwa mereka akan melakukan kesalahan”

Elbert Hubbard

“Follow your dreams, believe in yourself, and don’t give up” Penulis

vi

 

KATA PENGANTAR

Pujii syukur Puj syukur penulis penulis panjatk panjatkan an kehadi kehadiran ran Tuhan Tuhan Yang Yang Maha Esa, karena karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan menyelesaikan skripsi tepat waktu. Skripsi Skripsi yang berjudul berjudul “Pengaruh Model Discovery Learning   terhadap Kemampu Kem ampuan an Pemecah Pemecahan an Masalah Masalah Matemati Matematika ka Siswa Siswa Kelas Kelas VIII VIII Sem Semeste ester  r  Genap SMP Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran 2020/2021”.

Discovery ery Learning  Learning   mampu Skri Sk rips psii ini ini beri berisi si tent tentan ang g baga bagaim iman ana a mode modell Discov

mempengaruhi mempeng aruhi kemampuan pemecahan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran 2020/2021. Mode Mo dell Discovery Learning   merupakan model pembelajaran yang menuntut keaktif kea ktifan an peserta peserta didik didik untuk untuk menemuka menemukan n secara secara mandiri mandiri konsep konsep,, prinsip prinsip ataupun ata upun solusi solusi dari sebuah sebuah permasal permasalahan ahan didalam didalam materi materi pembela pembelajara jaran n melalui pengerjaan LKPD dan bimbingan oleh guru. Kemudian kemampuan pemecahan masalah matematika adalah kemampuan siswa menyelesaikan soall matemati soa matematika ka yang yang tidak tidak rutin rutin dengan dengan menggun menggunakan akan langkah langkah-lan -langka gkah h penyelesaian penyele saian yang jelas jelas dan benar. Dengan melakukan melakukan penemuan penemuan sendiri sendiri diha dihara rapk pkan an sisw siswa a dapa dapatt mela melati tih h kema kemamp mpua uan n dan dan daya daya inga ingatt dala dalam m menguas men guasai ai pelajara pelajaran. n. Proses Proses pembela pembelajara jaran n dengan dengan menggun menggunakan akan model model Discovery Learning   mengajarkan mengajarkan siswa untuk dapat memecahkan soal dalam

bentuk masalah. vii

 

Dalam Dal am menyele menyelesaik saikan an skripsi skripsi ini, penulis penulis banyak banyak menerima menerima bantuan bantuan dan bimbingan bimbinga n yang sangat berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Bapa Bapak k Dr Dr.. Waya Wayan n Satr Satria ia Ja Jaya ya,, M.Si M.Si., ., sela selaku ku ketu ketua a STKI STKIP P PG PGRI RI Bandar Lampung. 2. Bapak Bapak Supriy Supriyono ono,, M.M., M.M., M.Pd., M.Pd., selaku selaku wakil wakil ketua ketua I STKIP STKIP PGRI PGRI Bandar Lampung. 3. Bapak Bapak Dr. Joko Joko Sutrisno Sutrisno AB. AB. M.Pd selaku selaku wakil wakil ketua II STKIP STKIP PGRI PGRI Bandar Lampung. 4. Bapak Bapak Drs. Buang Buang Saryant Saryanton ono, o, M.M., M.M., M.Pd. M.Pd.,, selak selaku u waki wakill ketua ketua III III STKIP PGRI Bandar Lampung. 5. Ib Ibu u Dr Dra. a. Hj. Aty Nurd Nurdian iana, a, M.Pd. M.Pd.,, selak selaku u ketua ketua Jurus Jurusan an Pend Pendidi idika kan n Matematika. 6. Bapak Bapak Elvan Elvandr drii Yogi Yogi Pratam Pratama, a,S. S.Pd Pd., ., M.Pd., M.Pd., selak selaku u pembim pembimbi bing ng II yang yan g telah telah menbimb menbimbing ing dan mengara mengarahkan hkan penulis penulis dengan dengan penuh penuh kesabaran. 7. Bapa Bapak/ k/Ib Ibu u para para Dose Dosen n dan dan staf staf Tata Tata Usah Usaha a STKI STKIP P PGRI PGRI Band Bandar  ar  Lampung yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan proposal ini. 8. Bapa Bapak k Kepa Kepala la SMP SMP Nege Negeri ri 3 Banj Banjar ar Baru Baru,, Guru Guru Ma Mate tema mati tika ka dan dan segenap dewan guru beserta jajarannya, yang telah memberikan izin

viii

 

dan

memb memban antu tu

kela kelanc ncar aran an

dala dalam m

pros proses es

peng pengum ump pulan ulan

data data

dilapangan. 9. Kedua orang tuaku tersayang tersayang yang senantias senantiasa a memberi memberi semagat semagat dan selalu sel alu berdoa berdoa untuk untuk keberha keberhasila silan n dalam dalam menyele menyelesaik saikan an skripsi skripsi di STKIP PGRI Bandar Lampung. 10.. Rekan 10 ekan-r -rek ekan an maha mahasi sis swa dan semu semua a piha pihak k yang yang tida tidak k dapa dapatt disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan, baik moral maupun material, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Semoga bantuan dan amal baik yang mereka berikan kepada penulis akan memperoleh mempero leh pahala yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir  kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin.

Bandar Lampung, Penulis,

Thitra Padma Rani

ix

Juli 2021

 

DAFTAR ISI

COVER  ABSTRAK.....  ABSTR AK.............. .................. .................. .................. ................. ................. .................. .................. .................. ..............................ii .....................ii PERNYATAAN..................................................................................................iii RIWAYAT HIDUP.............................................................................................iv PERSEMBAHAN...............................................................................................v MOTO...............................................................................................................vi KATA PENGANTAR........................................................................................vii DAFTAR ISI.......................................................................................................x DAFTAR TABEL.............................................................................................xiii BAB I  I PENDAHULUAN.....................................................................................1 1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................1 1.2 Identifikasi Identifikasi Masalah.......... Masalah................... .................. .................. .................. .................. ...................................6 ..........................6 1.3 Pembatasan Masalah..............................................................................7 1.4 Rumusan Masalah...................................................................................7 1.5 Tujuan dan Kegunaan Kegunaan Penelitian.......... Penelitian................... .................. .........................................7 ................................7 1.5.1 Tujuan Penelitian...............................................................................7 1.5.2 Kegunaan Kegunaan Penelitian........ Penelitian................. .................. .................. .................. ......................................8 .............................8 1.6.1 Objek Penelitian........ Penelitian................. ................. ................. .................. .................. .....................................9 ............................9 1.6.2 Subjek Penelitian...............................................................................9 1.6.3 Waktu Penelitian................................................................................9 1.6.4 Tempat Penelitian....... Penelitian................ .................. ................. ................. ............................................9 ...................................9 BAB II  II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS............10 2.1 Tinjauan Pustaka...................................................................................10 2.1.1 Kemampuan Pemecahan Masalah.................................................10 2.1.2 Model Pembelajaran Discovery Learning .......................................18 .......................................18 2.1.3 Model Konvensional........................................................................32 2.2 Kajian Penelitian Relevan......................................................................35 2.3 Kerangka Pikir........................................................................................37 x

 

2.4 Hipotesis................................................................................................40 BAB III  III METODE PENELITIAN.... PENELITIAN............. .................. .................. .......................... .......................................41 ......................41 3.1 Metode Penelitian..................................................................................41 3.2 Variabel Penelitian.................................................................................41 3.3 Definisi Operasional Variabel................................................................42 3.4 Pengukuran Variabel.............................................................................43 3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling...............................................45 3.5.1

Populasi..........................................................................................45

3.5.2 Sampel........... Sampel.................... ................. ................. .................. .................. .............................................46 ....................................46 3.5.3 Teknik Sampling............................. Sampling........... ..................................... .................................... ....................... ............ ......46 46 3.6 Teknik Pengumpulan Data....................................................................47 3.7 Instrumen Penelitian..............................................................................47 3.7.1 Uji Validitas Alat Ukur......................................................................47 3.7.2 Uji Reliabilitas Alat Ukur..................................................................49 3.8 Teknik Analisis Data..............................................................................50 3.8.1 Uji Normalitas Normalitas Data... Data............ .................. .................. ................. ...........................................50 ...................................50 3.8.2 Uji Homogenitas Varians.................................................................51 3.9 Pengujian Hipotesis...............................................................................52 BAB IV  IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................54 4.1 Deskripsi Deskripsi Data............. Data...................... .................. .................. ................. ...............................................54 .......................................54 4.1.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika dengan Model Pembelajaran Discovery Learning .................. ........................... .........................................56 ................................56 4.1.2 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika dengan Penerapan Model konvensional..................................................................................58 4.1.3 Pengujian Pengujian Persyaratan Persyaratan Analisis........... Analisis................... ...........................................60 ...................................60 4.1.3.1 Uji Normalitas Normalitas Data Kelas Kelas Eksperimen.. Eksperimen........... ................. ............................60 ....................60 4.1.3.2 Uji Normalitas Normalitas Data Kelas Kelas Kontrol......... Kontrol................. ................. .................. .................... ............61 .61 4.1.3.3 Uji Homogenitas Varians......... Varians................. ................. .................. .................. .................. .................6 ........61 1 4.1.4 Pengujian Hipotesis.........................................................................62 4.2

Pembaha Pembahasan san.... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ......... ..........6 .....64 4

BAB V  V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................71

xi

 

5.1

Kesimpu Kesimpulan. lan..... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ .......... ............ ........... ...........7 ......71 1

5.2

Saran.......... Saran................... .................. .................. .................. ................. ................. .................. .................. .................. .................7 ........71 1

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................73 LAMPIRAN......................................................................................................76

xii

 

DAFTAR TABEL

Tabel

halaman

1. Tabel Peduaman Peduaman Pensekora Pensekoran n Kemampuan Kemampuan Pemecahan Pemecahan Masalah Masalah Matematika...............................................................................................45 2. Tabel Interpretasi Interpretasi Kemampuan Kemampuan Pemecahan Pemecahan Masalah............................46 Masalah............................46 3. Tabel Jumlah Siswa Siswa Kelas Kelas VIII VIII Semester Semester Genap Genap SMP SMP Negeri Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran 2020/2021................................................46 4. Tabel Interpretasi Interpretasi Validitas Validitas soal........... soal.................... .................. ................. ................. .................. .................49 ........49 5. Tabel Rekapitulasi Rekapitulasi Hasil Hasil Analisis Analisis Validitas Validitas Tes................. Tes.......................................49 ......................49 6. Tabel Perbedaan Perbedaan Capaian Capaian Kemampuan Kemampuan Pemecahan Pemecahan Masalah Matematika Matematik a Siswa Kelas Eksperimen Eksperimen Dan Kontrol.................................59 7. Tabel Interpretasi Interpretasi Kemampuan Kemampuan Pemecahan Pemecahan Masalah Masalah Siswa Siswa Kelas Kelas Eksperimen..............................................................................................61 8. Tabel Interpretasi Interpretasi Kemampuan Kemampuan Pemecahan Pemecahan Masalah Masalah Siswa Siswa Kelas Kelas Kontrol......................................................................................................62 9. Tabel Analisis Analisis Validitas Validitas Dan Reliabilitas.. Reliabilitas........... ................. ................. .................. ......................8 .............82 2 10.Tabel 10. Tabel Daftar Daftar Nilai Tes Matematika Kelas Kelas Eksperimen dan Kontrol... Kontrol...... .....89 ..89 11.Tabel 11. Tabel Uji Liliefors Kelas Eksperimen........ Eksperimen................. .................. .................. .............................92 ....................92 12. Tabel Uji Liliefors Kelas Kontrol............................. Kontrol.......... ..................................... ............................ ................ ......96 96

xiii

 

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Harapan Har apan pendidi pendidikan kan belakan belakangan gan ini mengarah mengarah pada pada revolus revolusii industr industry y 4.0 yang mengarahkan pada peningkatan mutu pada setiap jenis dan jenjang pend pe ndid idik ikan an bero berori rien enta tasi si pada pada peng pengem emba bang ngan an ilmu ilmu peng penget etah ahua uan n

dan dan

teknologi. Pedidikan merupakan suatu proses yang dapat mengubah pola pikir pik ir seseora seseorang ng untuk untuk selalu selalu melakuk melakukan an perubah perubahan an dan perbaik perbaikan an dalam dalam segala aspek kehidupan. Terutama pendidikan pada siswa bertujuan untuk memberikan bekal untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Matema Mat ematik tika a merup merupak akan an salah salah satu satu bidan bidang g studi studi yang yang mendu mendudu duki ki peran peran penting pent ing dalam dalam pendidi pendidikan kan,, hal ini dapa dapatt dilihat dilihat dari dari matemat matematika ika sebaga sebagaii bidan bidang g studi studi yang yang dipela dipelajar jarii oleh oleh semua semua siswa siswa dari dari Seko Sekolah lah Dasar Dasar (S (SD) D) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dan bahkan juga hingga perguruan ting tinggi gi..

Mate Matema mati tika ka meru merupa paka kan n

ilmu ilmu yang yang univ univer ersa sall

yang yang mend mendas asar arii

perkemba perk embanga ngan n teknolog teknologii modern modern saat saat ini yang yang mempuny mempunyai ai peran peran penting penting dalam berbagai berbagai disiplin ilmu. ilmu. Dengan belajar belajar matematika matematika dapat memajukan memajukan pola pikir manusia menjadi lebih baik. Matematika juga dikenal sebagai ilmu dasar da sar yang yang membe membeka kalili pese peserta rta didik didik deng dengan an kemamp kemampua uan n berfi berfiki kirr logis logis,,

1

 

analitis, sistematis, kritis dan kreatif dari taraf yang sederhana hingga taraf  yang kompleks.

Dalam Da lam kaita kaitany nya a denga dengan n belaj belajar ar matema matematik tika, a, Bruner Bruner (Yayu (Yayuk, k, dk dkk, k, 2018 2018)) mengemukakan mengemuk akan bahwa belajar matematika ialah belajar mengenai konsepkonsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari, serta mencari hubungan antara keduanya. Selain itu Bruner (Ardat, 2014 20 14)) juga juga berpe berpend ndap apat at cara cara belaj belajar ar yang yang paling paling baik baik bagi bagi siswa siswa untuk untuk memaham mema hamii konsep, konsep, dalil, dalil, atau atau prinsip prinsip dalam dalam matemati matematika ka adalah adalah dengan dengan melakukan sendiri penyusunan representasi dari konsep, prinsip, atau dalil te terse rsebut but.. Penyu Penyusu suna nan n konse konsep p siswa siswa dil dilak akuka ukan n seca secara ra mandi mandiri ri melal melalui ui ke kegi giat atan an

pene penemu muan an..

Mata Mata

pela pelaja jara ran n

mate matema mati tika ka

meng mengas asah ah

bany banyak ak

kemampua kema mpuan n diantara diantaranya nya kemampua kemampuan n pemahama pemahaman n konsep, konsep, daya daya berfikir  berfikir  kritis, pemecahan masalah dan lain sebagainya (Jana, dkk, 2020).

Pemb Pe mbel elaj ajar aran an

mate matema mati tika ka

di

sekol ekolah ah

dima dimaks ksu udkan dkan

untu untuk k

mela melati tih h

kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan pemecahan masalah merupakan kopetensi yang sangat penting untuk dikembengkan untuk diri siswa. Seperti yang diketahui bersama salah satu tujuan pembelajaran metematika pada kurikulum saat ini adalah agar  siswa memiliki kemampuan memecahkan masalah. Kemampuan pemecahan masalah sebagai bekal dalam kehidupannya. kehidupannya. Inilah mengapa penting untuk membekali siswa dengan kemampuan pemecahan masalah.

2

 

Kenyata Ken yataan an yang yang ada, ada, justru justru berlawan berlawanan an dengan dengan pentingn pentingnya ya kemampua kemampuan n pemecah peme cahan an masalah masalah.. Fakta Fakta di lapangan lapangan menunjuk menunjukan an bahwa bahwa kemampu kemampuan an pemec pe mecah ahan an masala masalah h matem matemati atika ka siswa siswa kura kurang ng maksi maksimal mal.. Sepe Seperti rti yang yang terjadi di kelas VIII SMP Negeri 3 Banjar Baru. Bukti rendahnya kemampuan ini, diperoleh dari hasil pra penelitian yang dilakukan ditambah informasi dari guru mata pelajaran matematika matematika di kelas VIII yang menunjukan bahwa masih dijumpai diju mpai beberap beberapa a permasal permasalaha ahan n pembela pembelajara jaran n yang yang berkaita berkaitan n dengan dengan kemam kemampu puan an pemec pemecaha ahan n masala masalah h sisw siswa. a. Permas Permasala alaha han n yang yang dihad dihadap apii diantara dian taranya nya siswa siswa masih masih kesulita kesulitan n untuk untuk menyeles menyelesaik aikan an soal-so soal-soal al yang yang di dibe beri rika kan. n. Jika Jika dibe diberi rika kan n soal soal ya yang ng berb berbed eda a deng dengan an cont contoh oh,, sisw siswa a menga men gang ngga gap p prose proses s peny penyele elesa saian ianny nya a sama. sama. Siswa Siswa cende cenderu rung ng hany hanya a mengingat atau menghafal rumus-rumus yang diberikan guru, sehingga jika diberi soal lain yang berbeda, siswa binggung untuk mengaplikasikan rumus yang dihafalkan.

Selain Sel ain itu, jika diberik diberikan an soal soal yang yang memerluk memerlukan an pemodela pemodelan n seperti seperti soal cerita, siswa masih bingung untuk menafsirkan maksud soal. Terlebih untuk menemukan penyelesaian soal tersebut. Siswa lebih menyukai soal-soal rutin yang sudah sudah jelas jelas penyeles penyelesain ainnya. nya. Akibany Akibanya a jika diberik diberikan an soal-so soal-soal al yang yang menantang sebagian besar siswa kurang aktif. Pembelajaran pada akhirnya belum belu m mengakt mengaktifka ifkan n siswa siswa seluruh seluruhnya nya.. Siswa Siswa juga juga cender cenderung ung tergantu tergantung ng deng de ngan an semua semua infor informas masii yang yang diberi diberika kan n oleh oleh guru guru yang yang berak berakiba ibatt pada pada ku kura rang ngny nya a

ke kema mand ndir iria ian n

bela belaja jarr

dan dan

3

peme pemeng ngem emba bang ngka kan n

ideide-id ide e

dan dan

 

kemam kemampu puan an mandir mandirii siswa siswa.. Tujua Tujuan n pembe pembelaj lajar aran an matem matemati atika ka beru berupa pa kemampuan pemecahan masalah matematika pada akhirnya belum tercapai.

Kurang maksimalnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa terbukti terb ukti dari gambaran gambaran hasil  pretest   yang diberikan pada siswa kelas VIII. Hasil  pretest   menunju menunjukan kan bahwa dari dari keselur keseluruha uhan n siswa siswa kelas kelas VIII yang diberikan diberika n tes yaitu bejumlah 93 siswa hanya 28% atau sekitar 26 siswa yang mampu melawati KKM, sedangkan sisanya 72% (67 siswa) belum mampu melewati batas KKM yang ditentukan. KKM yang ditetapkan adalah 66. Batas KKM digunakan sebagai kriteria ketuntasan ketuntasan di sekolah, standar ini juga yang digunakan mengingat kemampuan pemecahan masalah sebagai salah satu tu tujua juan n pembe pembelaj lajara aran n matema matematik tika a yang yang diteka ditekank nkan an.. Hasi Hasill ini tentu tentunya nya menggambarkan menggamb arkan capaian tujuan pembelajaran matematika di kelas VIII SMP Negeri 3 banjar baru belum sesuai harapan dan perlu untuk ditanggulangi.

Untu Un tuk k

mena menang nggu gula lang ngii

masa masala lah h

di

atas atas,,

meme memerl rluk ukan an

suat suatu u

mod model

pembela pemb elajara jaran n yang dapat dapat memberik memberikan an kesempa kesempatan tan kepada kepada siswa siswa untuk untuk berperan aktif dalam belajar serta dapat menemukan sendiri ide-ide atau gagasan yang mereka dapatkan, sehingga mereka tidak hanya menghafal tetapi lebih kepada menemukan dan memahami konsep pembelajaran. Salah Discovery ery Learning. Learning.  Model ini satu model model yang yang dirasa tepat adalah adalah model Discov

menekankan proses yang tidak memberikan materi kepada siswa secara final, melainkan siswa diharapkan menemukan sendiri matari yang dipelajari melalui mela lui aktivita aktivitas s pemecah pemecahan an masalah masalah.. Dalam Dalam penerap penerapan an model model Discovery  4

 

Learning   siswa harus menyelidiki dan menemukan sendiri konsep dari materi

yang dipelajari sehingga dapat melatih kemampuan serta daya ingat dalam menguasai materi pembelajaran.

Model Discovery Learning  merupakan  merupakan cara mengembangkan kegiatan belajar  siswa sis wa ak aktif tif yang yang mengg mengguna unaka kan n prose proses s menta mentall untuk untuk menemu menemuka kan n suatu suatu konse konsep p atau atau prins prinsip. ip. Pembe Pembelaj lajara aran n ak akan an berp berpind indah ah dari dari situ situasi asi teacher  dominated learning  ke student dominated learning. learning.  Artinya model ini   ke situasi  student

mangakti mang aktifkan fkan siswa siswa dalam dalam sebuah sebuah proses proses bermakna bermakna (Victor, (Victor, dkk dalam dalam Discovery ery Learning memfasilitasi peserta didik  Arohman,, dkk, 2020). Model Discov  Arohman

untuk un tuk mengi mengiden dentif tifika ikasi si permas permasala alahan han yang yang diber diberika ikan, n, sehin sehingg gga a dapat dapat merencanakan dan memilih strategi untuk menyelesaikan masalah secara tepatt serta tepa serta melaksan melaksanakan akan rencana rencana tersebu tersebutt sehingg sehingga a peserta peserta didik didik dapat dapat menyeles meny elesaika aikan n masalah masalah dan menafsir menafsirkan kan jawaba jawaban n yang diperol diperoleh eh untuk untuk memecahkan memecahk an masalah (Arili & Jazwinarti, 2018). Model Discovery Learning  lebih lebi h menekank menekankan an pada pada ditemuka ditemukanny nnya a sebab sebab akibat akibat yang yang mengaja mengajarka rkan n keterampilan

memecahkan

masalah

dan

meminta

siswa

untuk

menganalisisnya, sehingga siswa lebih mandiri dalam belajar dan tidak hanya mengand meng andalka alkan n guru guru dalam dalam mencari mencari informas informasi-inf i-informa ormasi si yang diperluk diperlukan an untuk menyelesaikan suatu permasalahan. permasalahan. Kegiatan pemecahan masalah yang dilakuka dilakukan n diarahk diarahkan an untuk untuk membang membangun un konsep konsep matemat matematika ika siswa. siswa. Langkah-langkah dalam penerapan model Discovery Learning sangat cocok dalam mendukung indikator pencapaian kemampuan masalah matematika.

5

 

Discovery ery Learning  Learning  Berda Be rdasa sark rkan an uraia uraian n di ata atas, s, dugaan dugaan kuat kuat jika jika model model Discov

mampu mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika. matematika. Inilah yang menjadi menjadi alasan alasan untuk untuk melakuk melakukan an penelit penelitian ian dengan dengan model model Discovery  Disc scove overy ry Learn Learnin ing g Terhadap Learning , de deng ngan an judu judull “Pen “Penga garu ruh h Mode Modell Di

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII Semester  Genap SMP Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran 2020/2021”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berd Be rdas asar arka kan n urai uraian an lata latarr bela belaka kang ng di atas atas,, maka maka dapa dapatt diid diiden enti tifi fika kasi si beberapa masalah diantaranya: 1. Kema Kemamp mpua uan n peme pemeca caha han n masa masala lah h mate matema mati tika ka sisw siswa a ke kela las s VIII VIII SMP SMP Negeri 3 Banjar Baru masih belum maksimal. 2. Sisw Siswa a kelas kelas VIII VIII SMP Negeri Negeri 3 Banja Banjarr Baru Baru sulit sulit untu untuk k menye menyeles lesaik aikan an soal-soal yang berbeda dengan contoh guru. 3. Siswa Siswa kelas kelas VIII SMP Negeri Negeri 3 Banjar Banjar Baru kesulitan kesulitan jika jika diberikan diberikan soal soal yang memerlukan pemodelan seperti soal cerita. 4. Sebagia Sebagian n siswa kelas kelas VIII SMP Neger Negerii 3 Banjar Baru Baru kurang kurang aktif dalam dalam pembelajaran. 5. Siswa kelas VIII VIII SMP Negeri 3 Banjar Banjar Baru Baru cenderung tergantung tergantung dengan dengan semua informasi yang diberikan oleh guru. 6. Kura Kurang ngnya nya kemandi kemandiria rian n belaj belajar ar siswa siswa kelas kelas VIII SMP Neger Negerii 3 Banja Banjar  r  Baru. 7. Capaian Capaian tujuan tujuan pembelajaran pembelajaran matematika matematika belum belum tercapai. tercapai.

6

 

1.3 Pembatasan Masalah

Meng Me ngin inga gatt

kete keterb rbat atas asan an

ya yang ng

ada, ada,

maka maka

dira dirasa sa

perl perlu u

memb membat atas asii

permasalahan dalam penelitian ini pada hal yang berkaitan dengan: Disc scove overy ry Lear Learni ning ng pa 1. Penerapan model Di pada da kelas kelas VI VIII II SMP Negeri Negeri 3

Banjar Baru. 2. Kema Kemamp mpua uan n peme pemeca caha han n masa masala lah h mate matema mati tika ka sisw siswa a ke kela las s VIII VIII SMP SMP Negeri 3 Banjar Baru semester genap tahun pelajaran 2020/2021.

1.4 Rumusan Masalah

Meng Me ngac acu u pada pada perm permas asal alah ahan an ya yang ng diid diiden enti tifi fika kasi si sert serta a bata batasa san n ya yang ng dilakukan, penulis merumuskan masalah pada penelitian ini yaitu “Apakah ra rata ta-r -rat ata a

kema kemamp mpua uan n

peme pemeca caha han n

masa masala lah h

mate matema mati tika ka

sisw siswa a

ya yang ng

menerapk mene rapkan an model Discovery Learning   lebih tinggi dari yang menerapkan model Konvensional pada Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 3 Banjar  Baru Tahun Pelajaran 2020/2021?”.

1.5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan dengan rumusan masalah masalah di atas, maka tujuan kegiatan kegiatan penilitian ini ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan rata-rata kemampuan pemecahan pemecah an masalah matematika siswa yang menerapkan model Discovery  Learning   dengan dengan yang menerapkan menerapkan model Konvens Konvensiona ionall pada pada Kelas Kelas VIII VIII

Semester Genap SMP Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran 2020/2021.

7

 

1.5. 1.5.2 2 Kegu Keguna naan an Pene Peneli liti tian an

1.

Bagi Siswa Dapat

meni mening ngk katk atkan

ras rasa

pe perrcaya aya

diri

dar dari

sisw iswa

ter terhada hadap p

kemampuanya sendiri, menumbuhkan sifat kritis siswa dalam belajar  matemati mate matika ka dan lebih lebih akt aktif if dalam dalam proses proses pembelaj pembelajaran aran matemati matematika ka melalui mela lui penerapa penerapan n model model Discovery Learning.  Selain itu siswa juga dapat menumbuhkan kemampuan analisis siswa terhadap soal-soal yang berbentuk pemecahan masalah. 2.

Bagi Peneliti (Calon Guru) Sebaga Seba gaii tamb tambah ahan an peng pengal alam aman an bagi bagi penu penuli lis s se seba baga gaii ca calo lon n guru guru dala da lam m mene menera rapk pkan an mode modell pemb pembel elaj ajar aran an sert serta a sebag ebagii upay upaya a memp me mper erba baik ikii

dan dan

meni mening ngka katk tkan an

syst system em

pemb pembel elaj ajar aran an

dike dikela las s

sehingga permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru, siswa dan lainya lain ya dapat dapat diminima diminimalisi lisirr dan pembela pembelajara jaran n dapat dapat berjalan berjalan secara secara efektif. 3.

Bagi Sekolah Dapat memberikan dampak yang positif yaitu memberikan informasi pengembangan pembelajaran matematika yang lebih efektif.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Berikut ruang lingkup pada penelitian ini.

8

 

1.6.1 Objek Penelitian

Pada Pad a penelit penelitian ian ini yang menjadi menjadi obje objekny knya a yaitu yaitu yang berkaitan berkaitan dengan dengan penerapan penerap an Model Discovery Learning dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran 2020/2021.

1.6.2 Subjek Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi subjek adalah siswa kelas VIII semester  genap SMP Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran 2020/2021.

1.6.3 Waktu Penelitian

Waktu Wa ktu penel peneliti itian an dilak dilaksa sana naka kan n pada pada semest semester er gena genap p tahu tahun n pelaj pelajar aran an 2020/2021.

1.6.4 Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 3 Banjar Baru.

9

 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Kemampuan Pemecahan Masalah

Sutrisn Sut risno o AB (2019: (2019: 1-2) menyatak menyatakan an aktivita aktivitas s pemecah pemecahan an masalah masalah bagi manusia manu sia merupak merupakan an suatu suatu aktivit aktivitas as dasar. dasar. Oleh Oleh karena karena itu, kemampu kemampuan an peme pe meca caha han n

masa masala lah h

perl perlu u

mend mendap apat at perh perhat atia ian n

dala dalam m

pemb pembel elaj ajar aran an

matema mat ematik tika a di sekol sekolah ah.. Kemam Kemampua puan n pemec pemecah ahan an masala masalah h ditunt dituntut ut dan dan diperteg dipe rtegas as secara secara eksplis eksplisit it dalam dalam kurikul kurikulum um 2013. 2013. Kemampu Kemampuan an tersebu tersebutt seba sebagai gai kemam kemampu puan an dasa dasarr yang yang harus harus dapat dapat dikemb dikemban angk gkan an dan dan dapat dapat diintegrasikan pada sejumlah materi yang bersesuaiaan.

Menurut Menu rut Arohman Arohman,, dkk (2020: (2020: 4) kemampua kemampuan n pemecah pemecahan an masalah masalah amat penting bagi matematika, bukan saja bagi mereka yang dikemudian hari akan mendalami atau mempelajari matematika, melainkan juga bagi mereka yang akan menerapkan dalam bidang studi lain dan dalam kehidupan sehari-hari. Menging Meng ingat at pemecah pemecahan an masalah masalah sebagai sebagai suatu suatu aktivit aktivitas as intelekt intelektual ual yang sangat sang at tinggi. tinggi. Kemampu Kemampuan an pemecah pemecahan an masalah masalah matemati matematika ka merupak merupakan an kemampuan siswa menyelesaikan soal matematika yang tidak rutin dengan menggunakan langkah-langkah penyelesaian yang jelas dan benar.

10

 

Masalah dalam matematika adalah persoalan yang tidak rutin, artinya cara metode solusinya belum diketahui. Jadi pemecahan masalah adalah mencari cara metode/pendekatan melalui kegiatan mengamati, memahami, mencoba, menduga, menemukan dan meninjau kembali (Hendriana, dkk, 2016: 33). Pemec Pe mecah ahan an masala masalah h menga mengand ndung ung tiga tiga penge pengerti rtian an,, yaitu yaitu pemec pemecah ahan an masalah sebagai tujuan, sebagai proses dan terakhir sebagai keterampilan. Hal ini sesuai dengan pendapat Branca (Hendriana, dkk, 2016: 34) bahwa terdapat tiga interpretasi umum mengenai pemecahan masalah: 1. Pemeca Pemecahan han masal masalah ah seba sebagai gai tujua tujuan n (goal ) yang menekankan pada aspek mengapa matemati mengapa matematika ka dianjurk dianjurkan. an. Hal ini berarti berarti pemecah pemecahan an masalah masalah beba be bas s dari dari soal soal pros prosed edur, ur, metod metode, e, atau atau mater materii khus khusus, us, seda sedang ngka kan n sasaran utama yang ingin dicapai adalah bagaimana cara menyelesaikan masalah untuk menjawab soal atau pertanyaan.  process) diartikan sebagai 2. Pemec Pemecah ahan an masala masalah h sebaga sebagaii suatu suatu pro prose ses s ( process

suatu kegiatan yang aktif. Dalam hal ini penekanan utamanya terletak pada metode, strategi, prosedur, dan heuristik yang digunakan oleh siswa dalam menyelesaikan masalah hingga menemukan jawaban. 3. Pemeca Pemecahan han masalah masalah sebag sebagai ai suatu suatu keteram keterampila pilan n ( basic skill ) menyangkut dua hal yaitu, (a) keterampilan umum yang harus dimiliki siswa untuk keperluan evaluasi di tingkat lokal dan (b) keterampilan minimum yang diperlukan siswa agar dapat menjalankan fungsi dalam masyarakat.

11

 

Lestari Lest ari dan Yudane Yudanegar gara a (2015: (2015: 84) mengun mengungkap gkapkan kan bahwa bahwa kemampu kemampuan an  problem solving ) adalah kemampuan menyelesaikan penyelesaian masalah ( problem

masalah rutin, non-rutin, rutin terapan, rutin non-terapan, non-rutin terapan, dan masalah non-rutin non-terapan dalam bidang matematika. Pemecahan masalah masa lah merupaka merupakan n proses proses dimana dimana individ individu u menggu menggunaka nakan n pengeta pengetahuan huan,, keterampilan, keteramp ilan, dan pemahaman pemahaman yang telah diperoleh untuk menyeles menyelesaikan aikan masa ma sala lah h pada pada situ situas asii yang ang belum elum dike dikena nall (Kur (Kurli lik k & Rudn Rudnik ik,, dala dalam m Nurhasanah, dkk, 2018: 25). Selanjutnya Tarmudi (Nurhasanah, dkk, 2018: 25) menambahkan bahwa  problem solving atau pemecahan masalah dalam matematika dilibatkan metode dan cara penyelesaianya yang tidak standar  dan da n

tida tidak k

dike diketa tahu huii

terl terleb ebih ih

dahu dahulu lu,,

sehi sehing ngga ga

peme pemeca caha han n

masa masala lah h

merupak meru pakan an suatu suatu proses proses kegiata kegiatan n yang yang lebih lebih menguta mengutamaka makan n prosedu prosedurrprosedu pros edurr yang harus harus ditempu ditempuh h dan langkahlangkah-lang langkah kah strategi strategi yang yang harus harus ditempuh siswa dalam meneyelesaikan masalah, dan pada akhirnya siswa mengerti tujuan utama bukan hanya menemukan jawaban dari soal tetapi lebih dari itu yaitu terhadap proses yang harus dijalankan.   Menurut Menu rut Mayer Mayer (Sutrisn (Sutrisno o AB, 2019: 2019: 16) pemecah pemecahan an masalah masalah merupaka merupakan n aktifitas atau proses kognitif yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang memerlukan metode dalam penyelesaiannya, sedangkan menurut Halmika dalam Sutrisno AB (2019: 17) pemecahan masalah adalah proses mental dan da n in inte tele lekt ktua uall dala dalam m mene menemu muka kan n dan dan meme memeca cahk hkan an suat suatu u masa masala lah h

12

 

berda be rdasa sarka rkan n inform informas asii dan dan data data yang yang ak akura urat, t, sehin sehingga gga dapat dapat diamb diambilil kesimpulan yang tepat dan cermat.

Dala Da lam m peme pemeca caha han n masa masala lah h yang yang diur diurai aika kan n di atas atas,, bebe bebera rapa pa paka pakar  r  mengemuk meng emukaka akan n langkah langkah atau tahapan tahapan penerap penerapan an pemecah pemecahan an masalah. masalah. Poly Po lya a (A (Aroh rohman man,, dkk, dkk, 2020: 2020: 4) mengu mengungk ngkap apka kan n indika indikator tor kemam kemampu puan an pemecahan masalah matematika adalah sebagai berikut. 1. Memah Memahami ami masala masalah, h, kegia kegiata tan n yang yang dapat dapat dil dilaku akuka kan n dalam dalam langkah langkah ini adalah: a) Apa Apa data data yang yang dike diketa tahu hui. i. b) Apa yang yang tidak tidak diket diketahu ahuii (ditany (ditanya). a). c) Apaka Apakah h infor informas masii cuku cukup. p. d) Kondisi Kondisi (syarat (syarat)) apa yang yang harus harus dipenu dipenuhi. hi. e) Menyatakan Menyatakan kembali kembali masalah masalah asli dalam dalam bentuk bentuk yang yang lebih oprasional oprasional (dapat dipecahkan). 2. Meren Merenca canak nakan an pemec pemecah ahan an masala masalah, h, kegi kegiata atan n yang yang dapat dapat dilak dilakuk ukan an dalam langkah ini adalah: a) Mencoba Mencoba mencari mencari atau mengingat mengingat masalah masalah yang pernah diselesa diselesaikan ikan yang memiliki kemiripan dengan masalah yang akan dipecahkan. b) Mencar Mencarii pola pola atau atau atura aturan. n. c) Menyusu Menyusun n prosedur prosedur penyelesa penyelesaian ian (membuat (membuat konjektur konjektur). ).

13

 

3. Menyeles Menyelesaika aikan n masalah sesuai sesuai rencana, rencana, kegiatan kegiatan yang dapat dilakuka dilakukan n dalam langkah ini adalah menjalankan prosedur yang telah dibuat dalam langkah sebelumnya untuk mendapat peneyelesaian. 4. Memeriks Memeriksa a kembalai kembalai hasil hasil penyele penyelesai saian, an, kegiatan kegiatan yang dapat dilakuka dilakukan n dalam langkah ini adalah: a) Menganalisis Menganalisis dan mengeva mengevaluasi luasi apakah apakah prosedur prosedur yang yang diterapkan diterapkan dan dan hasil yang diperoleh benar. b) Apakah Apakah ada prose prosedur dur lain lain yang yang lebih lebih efektif. efektif. c) Apakah Apakah prosedur prosedur yang dibuat dibuat dapat digunak digunakan an untuk menyeles menyelesaik aikan an masalah yang sejenis. d) Apakah prosedur prosedur dapat dapat di buat buat generas generasisasinya. isasinya.

Selain itu, indikator kemampuan kemampuan pemecah pemecahan an masalah matematika matematika menurut Lestari dan Yudhanegara (2015: 85) yaitu: 1. Mengiden Mengidentifik tifikasi asi unsur-uns unsur-unsur ur yang diketah diketahui, ui, ditanya, ditanya, dan cakupan cakupan unsur  unsur  yang diperlukan. 2. Meru rumu mus skan

masa asalah

mat matemat ematis is

ata atau

meny enyusu usun

mod model

matematis. 3. Menerap Menerapkan kan strateg strategii untuk menyele menyelesaik saikan an masalah. masalah. 4. Menjelaskan Menjelaskan atau atau menginterp menginterpretasika retasikan n hasil hasil penyelesaian penyelesaian masalah.

14

model

 

Hendriana, dkk (2016: 38) berpendapat bahwa indikator pemecahan masalah adalah sebagai berikut. 1. Meng Mengide identi ntifik fikas asii un unsu sur-u r-unsu nsurr yang yang dike diketah tahui, ui, ditany ditanya a dan dan kecu kecukup kupan an unsur yang diperlukan. 2. Merumuskan Merumuskan masalah masalah matematik atau menyusun menyusun model model matematik. matematik. 3. Menerapkan Menerapkan strategi strategi untuk untuk menyelesaikan menyelesaikan berbagai berbagai masalah masalah (sejenis (sejenis dan masalah baru) dalam atau di luar matematika. 4. Menjelaskan Menjelaskan atau atau menginterpret menginterpretasikan asikan hasil sesuai sesuai pembahas pembahasan an awal. awal. 5. Mengguna Menggunakan kan matema matematika tika secar secara a bermakn bermakna. a.

Menurut Menu rut Sutrisn Sutrisno o AB (2019, (2019, 25-26) 25-26) tahapan tahapan langkah langkah-lan -langka gkah h pemecah pemecahan an masalah sebagi berikut. 1. Peru Perumu musa san n masa masala lah h Pada tahap ini dimulai dengan memahami apa yang ditanya. Melakukan identifi iden tifikasi kasi terhadap terhadap situasi situasi yang yang dikataka dikatakan n sebaga sebagaii suatu suatu masalah. masalah. Kemudian Kemu dian merumusk merumuskan an atau menformu menformulasi lasikan kan masalah masalah dalam dalam bentuk bentuk yang lebih jelas. 2. Peng Pengump umpula ulan n data/i data/inf nform ormas asii Pada Pa da taha tahap p ini ini dila dilaku kuka kan n peng pengum umpu pula lan n data data atau atau info inform rmas asii yang yang diperluk dipe rlukan. an. Mengemuk Mengemukaka akan n data-dat data-data a dan informas informasi-in i-inform formasi asi yang yang relevan dengan masalah yang akan diselesaikan.

15

 

3. Anal Analisi isis/p s/per erhit hitung ungan an Pada Pa da taha tahap p ini, ini, melak melakuka ukan n perhit perhitun unga gan n dan anali analisi sis s mengg menggun unaka akan n konsep, kons ep, prinsip prinsip,, dan operasi operasi matemat matematika ika dalam dalam mengumpu mengumpulka lkan n dan memaduk mema dukan an data-da data-data, ta, serta serta perhitu perhitungan ngan dan analisi analisis s peny penyele elesaia saian n untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan. 4. Menar Menarik ik kesim kesimpu pulan lan Memeriksa kembali dari seluruh proses jawaban yang telah dilakukan, menulisk menu liskan an kesimpu kesimpulan lan atau jawaban jawaban berdasar berdasarkan kan analisi analisis s data data yang yang telah dilakukan.

Selan Se lanjut jutny nya a Indika Indikator tor dala dalam m pemec pemecah ahan an masal masalah ah matem matemat atika ika menuru menurutt Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam Nurhasanah, dkk (2018: 25) adalah sebagai berikut. 1. Menunjuk Menunjukan an pemaha pemahaman man masalah. masalah. 2. Meng Mengor orga gani nisa sasi sika kan n data data dan dan menu menuli lis s info inform rmas asii yang yang rele releva van n dala dalam m pemecahan masalah. 3. Menyajikan Menyajikan masalah masalah secara secara matematika dalam berbagai berbagai bentuk. bentuk. 4. Memilih pendekat pendekatan an dan metode pemecaha pemecahan n masalah masalah secara secara tepat. tepat. 5. Mengemba Mengembangk ngkan an strategi strategi pemeca pemecahan han masala masalah. h. 6. Membuat dan menafsirk menafsirkan an model model matematika matematika dari suatu suatu masalah. 7. Menyeles Menyelesaika aikan n masalah masalah matemati matematika ka yang tidak tidak rutin. rutin.

16

 

Menurut Kusmawati & Khir (Jana, dkk, 2020: 215) kemampuan pemecahan masalah dapat diukur dalam empat tahapan berikut. 1. Memah Memahami ami masal masalah, ah, diman dimana a siswa siswa mengama mengamati ti kemud kemudian ian menulis menulis ap apa a yang diketahui, apa yang ditanya, apakah semua data sudah diperoleh, karena kegiatan tersebuat tahapan awal agar dapat menyusun rencana penyelesaian. 2. Menyu Menyusu sun n renca rencana na pemec pemecah ahan an masal masalah, ah, siswa siswa memiki memikirka rkan n apa apa yang yang harus dilakukan setelah menulis data pada tahap sebelumnya, apakah ada ad a teor teorem ema a ya yang ng dapa dapatt digu diguna naka kan n untu untuk k meme memeca cahk hkan an masa masala lah, h, kemudian menuliskan teorema yang sesuai. 3. Malaksan Malaksanaka akan n rencana, rencana, siswa siswa melakuka melakukan n perhitu perhitunga ngan n dengan dengan teorema teorema pada rencana pemecahan masalah dengan selalu mengecek kebenaran pada setiap langkahnya. 4. Menguji kembali atau verifikasi , sisw siswa a meng menguj ujii kemb kembal alii hasi hasill yang yang dipe dipero role leh h

apak apakah ah

hasi hasill

berbe erbeda da

atau atau

sama sama,,

kemu kemudi dian an

menu menuli lis s

kesimpulan.

Berdasa Berd asarkan rkan beberap beberapa a pendap pendapat at di atas atas,, penulis penulis menyimpu menyimpulkan lkan bahwa bahwa kemam kemampu puan an peme pemecah cahan an masa masalah lah matem matemati atika ka merup merupak akan an kemam kemampua puan n menyelesaikan masalah rutin, non-rutin, rutin terapan, rutin non-terapan, nonrutin terapan, dan masalah non-rutin non-terapan dalam bidang matematika dengan tujuan memberikan peserta didik pengalaman dalam menggunakan

17

 

pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya untuk diterapkan pada proses pemecahan masalah yang diberikan.

Indikat Indi kator or kemampua kemampuan n pemecah pemecahan an masalah masalah matemati matematika ka yang yang akan diukur  diukur  dalam penelitian ini merajuk pendapat Polya (Arohman, dkk, 2020: 4) dengan indikator kemampuan yang pertama yaitu memahami masalah dalam hal ini siswa melakukan kegiatan menulis apa yang diketahui, apa yang ditanya, apakah apak ah semua semua data data sudah sudah diperol diperoleh, eh, karena karena kegiatan kegiatan tersebu tersebuat at tahapan tahapan awal agar dapat menyusun rencana penyelesaian, yang ke dua menyusun rencana renc ana pemecahan pemecahan masalah, masalah, dalam dalam tahap tahap ini siswa siswa memikirk memikirkan an apa yang harus dilakukan setelah menulis data pada tahap sebelumnya, apakah ada teorema teor ema yang yang dapat dapat digunaka digunakan n untuk untuk memecahk memecahkan an masalah, masalah, kemudia kemudian n menuliskan menuliska n teorema yang yang sesuai, sesuai, tahap yang ke tiga tiga yaitu malaksanakan malaksanakan rencana,, pada tahap ini siswa melakukan perhitungan rencana perhitungan dengan teorema pada rencana renc ana pemecah pemecahan an masalah masalah dengan dengan selalu selalu mengece mengecek k kebenar kebenaran an pada setiap langkahnya, dan tahap yang ke empat adalah melakukan pengecekan kembali kemb ali atau atau verifikasi,  dalam dalam tahap tahap ini siswa menguji kembali kembali hasil hasil yang diperoleh apakah hasil berbeda atau sama, kemudian menulis kesimpulan (dalam artian proses pengecekan kembali telah dilakukan).

2.1.2 Model Pembelajaran Discovery Learning 

Menu Me nuru rutt Burt Burton on (Hos (Hosna nan, n, 2014 2014:: 3) bela belaja jarr meru merupa paka kan n suat suatu u pros proses es perubah peru bahan an tingkah tingkah laku pada pada diri individ individu u berkat berkat adanya adanya interaks interaksii antara antara indiv individ idu u deng dengan an indivi individu du dan dan indivi individu du deng dengan an lingku lingkung ngan annya nya,, sehing sehingga ga 18

 

mereka mer eka dapa dapatt berin berinte terak raksi si dengan dengan lingku lingkunga ngan n sekita sekitarn rnya. ya. Kata Kata kunci kunci pend pe ndap apat at Burt Burton on ini ini adal adalah ah “int “inter erak aksi si”” atau atau ya yang ng berm bermak akna na pros proses es.. Seseora Ses eorang ng yang yang sedang sedang belajar belajar melakuk melakukan an kegiata kegiatan n secara secara sadar sadar untuk untuk mencapaii tujuan perubahan tertentu, maka orang tersebut dikatakan mencapa dikatakan sedang belajar.

Nurd Nu rdyan yansy syah ah & Fahyu Fahyuni ni (201 (2016: 6: 1-2) 1-2) berp berpend endapa apatt bahw bahwa a belaja belajarr pada pada dasarny dasa rnya a merupak merupakan an peristiw peristiwa a yang yang bersifat bersifat individu individual al yakni yakni peristi peristiwa wa terjadinya perubahan tingkah laku sebagai dampak dari pengalaman individu, sedangkan belajar menurut Rusman (2018: 134) adalah proses perubahan tingkah ting kah laku laku individ individu u sebagai sebagai hasil hasil dari dari pengel pengelaman amanya ya dalam dalam berinte berinteraks raksii dengan lingkunganya. Belajar bukan hanya sekedar menghapal, melainkan suatu proses mental yang terjadi dalam diri seseorang. Seseorang dalam belajar melibatkan suatu proses yang disebut pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses dasar dari pendidikan, dari sanalah lingkup kecil suatu formal yang menentukan dunia pendidikan berjalan baik dan tidak. Menurut Hosnan Hos nan (2014: (2014: 18) pembelaj pembelajaran aran merupak merupakan an suatu suatu proses proses mencipta menciptakan kan kondisi kond isi yang yang kondukt konduktif if agar agar terjadi terjadi interaks interaksii komunik komunikasi asi belajar belajar mengajar  mengajar  antar an tara a guru, guru, peser peserta ta didik, didik, dan dan kompo komponen nen pembe pembelaj lajara aran n lainy lainya a untuk untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dan siswa, siswa, baik

secara secara langsung langsung seperti seperti kegiatan kegiatan tatap tatap muka maupaun maupaun

se seca cara ra tida tidak k lang langsu sung ng,, ya yait itu u deng dengan an meng menggu guna naka kan n berb berbeg egai ai medi media a 19

 

pemb pe mbel elaj ajar aran an

(R (Rus usma man, n,

2018 2018::

134) 134)..

Pemb Pembel elaj ajar aran an

seba sebaga gaii

pros proses es

make e studen studentt learn learn). membela memb elajark jarkan an siswa siswa atau membuat membuat siswa siswa belajar belajar ( mak

Tujuannya ialah membantu siswa belajar dengan memanipulasi lingkungan dan da n merek merekaya ayasa sa kegia kegiatan tan serta serta menci mencipta ptakan kan peng pengal alama aman n belaj belajar ar yang yang memungkinkan siswa untuk melalui, mengalami dan melakukan itulah pada akhirnya siswa akan memperoleh pengetahuan, pemahaman, pembentukan sikap dan keterampilan. Dalam konteks ini, siswalah yang aktif melakukan aktivitas belajar. Aktivitas belajar siswa yang dimaksud disini adalah aktivitas  jasmaniah  jasmania h maupun aktivitas aktivitas mental (Helmiati, (Helmiati, 2012: 5). 5).

Pembelajaran Pembelaj aran menuntut terjadinya komunikasi dua arah atau dua pihak yaitu pihak yang mengejar (guru) sebagai pendidik dengan pihak yang belajar  (sisw (si swa) a) seba sebaga gaii pesert peserta a didik. didik. Pembe Pembelaj lajara aran n melib melibak akan an intera interaks ksii belaja belajar  r  mengajar dalam suasana interaktif yang terarah pada tujuan pembelajaran yang telah telah ditentuk ditentukan an (Sudirw (Sudirwo, o, dalam dalam Helmiati, Helmiati, 2012: 2012: 9). Pembelaj Pembelajaran aran dimaknai dima knai sebagai sebagai proses proses perubaha perubahan n atau atau pencap pencapaia aian n kualita kualitas s anak anak didik didik yang relative permanan melalui pengembangan potensi dan kemampuanya, baik perubahan secara kognitif, afektif maupun psikomotorik. Dari sudut pandang behavioristik, pembelajaran sebagai proses pengubahan tingka tin gkah h laku laku siswa siswa melal melalui ui pengo pengopti ptima malan lan lingk lingkun ungan gan seba sebaga gaii sumbe sumber  r  st stimu imulus lus belaj belajar. ar. pembe pembelaj lajar aran an

ditafs ditafsirk irkan an

sebag sebagai ai

upaya upaya pemah pemahira iran n

ketrampilan ketrampil an melalui pembiasaan pembiasaan siswa secara bertahap dan terperinci terperinci dalam memberik memb erikan an respon respon atau stimulus stimulus yang yang diterima diterimanya nya yang yang diperku diperkuat at oleh

20

 

tingkah laku yang patut dari para pengajar (Yunus dalam Nurdyansyah & Fahyuni, 2016: 1). Lang La ngkah kah-la -lang ngka kah h pemb pembela elajar jaran an berd berdasa asarka rkan n teori teori kondisioning   operan (Dimyati & Mujiono, 2009: 9-10) sebagai berikut. 1. Mempe Mempelaj lajari ari kead keadaa aan n kelas kelas.. Guru Guru menca mencari ri dan dan menemu menemukan kan peril perilak aku u siswa sisw a yang yang positif positif atau atau negative negative.. Perilaku Perilaku positif akan diperku diperkuat at dan perilaku negative diperlemah atau dikurangi. 2. Membu Membuat at daftar daftar peng penguat uatan an positi positif. f. Guru Guru menca mencari ri peril perilak aku u yang yang lebi lebih h disuka dis ukaii oleh oleh siswa siswa,, perila perilaku ku yang yang kena kena hukuma hukuman, n, dan dan kegia kegiatan tan luar  luar  sekolah, yang dapat dijadikan penguat. 3. Memilih Memilih dan mementuk mementukan an urutan urutan tingkah tingkah laku yang dipelaj dipelajari ari serta serta jenis penguatanya. 4. Memb Membua uatt prog progra ram m pemb pembel elaj ajar aran an.. Prog Progra ram m pemb pembel elaj ajar aran an ini ini beri berisi si perilaku yang dikehendaki, penguatan, waktu mempelajari perilaku, dan evaluas eva luasi. i. Dalam Dalam melaksa melaksanak nakan an program program pembelaj pembelajaran aran,, guru mencatat mencatat perilaku dan penguat yang berhasil berhasil dan tidak berhasil. berhasil. Ketidak berhasilan berhasilan tersebut menjadi catatan penting bagi modifikasi selanjutnya.

Kegiata Keg iatan n pembelaj pembelajara aran n dalam dalam impleme implementas ntasinya inya mengena mengenall banyak banyak istilah istilah untuk mengambarkan cara mengajar yang akan dilakukan oleh guru. Model merupakan kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melak mel akuka ukan n suat suatu u kegia kegiata tan. n. Model Model dapa dapatt dipa dipaham hamii juga juga seba sebagai gai suat suatu u gambaran gamb aran tentang tentang keadaa keadaan n sesung sesungguhn guhnya. ya. Berang Berangkat kat dari dari pemaham pemahaman an 21

 

te terse rsebut but,, maka maka model model pembe pembelaj lajar aran an dapat dapat dipah dipahami ami sebag sebagai ai kera kerangk ngka a konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dan terencana dalam mengorga meng organisa nisasik sikan an proses proses pembela pembelajara jaran n peserta peserta didik didik sehing sehingga ga tujuan tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif (Setiani & Priansyah, 2014: 150).

Joyce & Weil (Rusman, 2018: 133) berpendapat berpendapat bahwa model pembela pembelajaran jaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum kurikulu m (rencana (rencana pembelajaran pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain. Model pembelajaran dapat dijadiikan pola pilihan. Artinya para guru boleh memilih mode mo dell pemb pembel elaj ajar aran an yang yang se sesu suii dan dan efes efesie ien n untu untuk k menc mencap apai ai tuju tujuan an pendidikan. pendidik an. Menurut Suherman, dkk (Nurhasanah, (Nurhasanah, dkk, 2018: 23) model pembelajaran adalah sebagai pola interaksi siswa dengan guru didalam kelas yang menyengk menyengkut ut strategi strategi,, pendeka pendekatan, tan, metode metode dan teknik teknik pembela pembelajara jaran n yang diterap diterapkan kan dalam dalam pelaksan pelaksanaan aan kegiata kegiatan n belajar belajar mengajar mengajar di kelas. kelas. Rusman Rus man (2018: (2018: 145) menambah menambahkan kan bahwa bahwa cir ciri-cir i-cirii mode modell pembela pembelajara jaran n adalah sebagai berikut. 1. Berdasarkan Berdasarkan teori teori pendidikan pendidikan atau atau teori belajar belajar dari dari para ahli ahli tertentu. tertentu. 2. Mempunya Mempunyaii misi atau atau tujuan tujuan pembelaja pembelajaran ran tertent tertentu. u. 3. Dapat Dapat dijadikan dijadikan pedoman pedoman untuk perbaik perbaikan an kegiatan kegiatan belajar belajar mengejar mengejar di kelas.

22

 

4. Memi Memili liki ki bagi bagian an-b -bag agia ian n mode modell ya yang ng dina dinama maka kan: n: (a) (a) urut urutan an lang langka kahhlangkah lan gkah pembela pembelajara jaran n (syintx), (b) adan adanya ya prins prinsisp isp-pr -prins insip ip reak reaksi, si, (c) (c) system social , dan (d) system dukungan.

5. Memiliki dampak sebagi akibat terhadap model pembelajar pembelajaran. an. 6. Membu Membuat at persi persiapa apan n menge mengejar jar (des (desai ain n intru intruks ksion ional) al) deng dengan an pedo pedoman man model pembelajaran yang dipilih.

Modell pembela Mode pembelajara jaran n sebagai sebagai suatu suatu desain desain yang yang menggamb menggambark arkan an proses proses rincia rin cian n dan dan penci pencipta ptaan an situa situasi si lingk lingkun unga gan n yang yang memun memungki gkink nkan an siswa siswa berinteraksi berinter aksi sehingga terjadi perubahan perubahan atau perkembangan perkembangan pada diri siswa. Menur Men urut ut Imail Imail (Amir, (Amir, 2013: 2013: 4-5) 4-5) istil istilah ah model model pembe pembela lajar jaran an mempu mempuny nyai ai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode tertentu yaitu: 1. Rasional Rasional teoritik teoritik yang logis disusun oleh perencananya. perencananya. 2. Tujuan Tujuan pembe pembelaja lajaran ran yang yang akan akan dicapa dicapai. i. 3. Tingkah laku mengajar mengajar yang diperlukan diperlukan agar model model tersebut tersebut dilaksanak dilaksanakan an secara berhasil. 4. Lingk Lingkun unga gan n bela belajar jar yang yang diperl diperluk ukan an agar agar tujua tujuan n pembe pembelaj lajara aran n dapat dapat dicapai. Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain model pembe pe mbela lajar jaran an merup merupak akan an bungk bungkus us atau atau bingk bingkai ai dari dari pene penerap rapan an suatu suatu pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran (Helmiati, 2012: 19).

23

 

Dalam penelitian ini, mengeksperimenk mengeksperimenkan an salah satu model pembelajaran Discov covery ery Learni Learning. ng. Salah satu tokoh penting yang mempopulerkan yait ya itu u Dis Discovery Discov ery Learning  Learning   adalah adalah Jerome S Bruner. Bruner. Bruner (Setiani (Setiani & Priansa Priansa,,

2014: 213) menyatakan bahwa pembelajaran dengan penemuan (Discovery) mendo men doron rong g peser peserta ta didik didik unt untuk uk menga mengajuk jukan an perta pertany nyaan aan dan dan menar menarik ik simpulan dari prinsip-prinsip umum berdasarkan pengalaman dan kegiatan praktis. prak tis. Model Model pembelaj pembelajara aran n penemua penemuan n mendoro mendorong ng peserta peserta didik didik untuk untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran, baik itu mengenai konsep-konsep maupun maup un prinsipprinsip-prin prinsip. sip. Bell (Setian (Setianii & Priansa, Priansa, 2014: 2014: 214) 214) menyatak menyatakan an bahwa pembelajaran dengan model penemuan terjadi sebagai hasil kegiatan peserta

didik

dalam

memanipulasi,

membuat

struktur,

dan

mentrasformasikan informasi sedemikian sehingga ia menemukan informasi baru.

Mod Mo del

pembel belajara jaran n

Discov Dis covery ery Learnin Learning  g   adala dalah h

suat suatu u

mode modell

untu untuk k

menge men gemba mbang ngkan kan cara cara belaj belajar ar sisw siswa a aktif aktif deng dengan an menem menemuk ukan an send sendiri iri,, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam dala m ingatan ingatan,, tidak tidak mudah mudah dilupak dilupakan an siswa. siswa. Dengan Dengan belajar belajar penemua penemuan, n, anak an ak juga juga belaj belajar ar berp berpiki ikirr anal analisi isis s dan dan menco mencoba ba memec memecah ahka kan n sendi sendiri ri problem yang dihadapi. Kebiasaan ini ditrasfer pada kehidupan masyarakat Discove covery ry Learning Learning mendorong (Hosnan, (Hos nan, 2014: 282). Model Model pembelaj pembelajaran aran Dis

siswa sisw a untuk untuk melakuk melakukan an pengajua pengajuan n pertany pertanyaan aan dan penarik penarikan an kesimpul kesimpulan an dari prinsip-prinsip umum. Menurut Arohman, dkk (2020: 3) model penemuan 24

 

merup mer upaka akan n suatu suatu cara cara untuk untuk menya menyampa mpaika ikan n ide/g ide/gag agas asan an lewat lewat pros proses es menemukan. Proses penemuan terjadi apabila siswa mampu terlibat dalam proses mental yang dimaksud yakni, mengamati memahami, menejelaskan, mengukur dan membuat kesimpulan dalam menemukan materi dan prinsip guna melakukan prosedur penyelesaian masalah.

Lestari dan Yudhanegara Yudhanegara (2015: 63) menyatakan bahwa Discovery Learning  adalah ada lah model model pembelaj pembelajaran aran yang dirancan dirancang g sedemik sedemikian ian sehingg sehingga a siswa siswa dapa da patt menem menemuka ukan n kons konsepep-ko kons nsep ep dan dan prins prinsipip-pri prins nsip ip melal melalui ui pros proses es mentalny ment alnya a sendiri sendiri..

Model Model ini melibatk melibatkan an peserta peserta didik secara secara akti aktiff dalam

mengerahkan mengerah kan seluruh kemampuanya kemampuanya untuk untuk mencari dan menyelidiki menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga peserta didik dapat menemukan sendiri konsep kons ep dari suatu materi. Model Discovery Learning  mengembangkan   mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan menemukan sendiri, menyelesaikan sendiri, maka hasil

yang

diperoleh

akan

tahan

lama

dalam

ingatan.

Model

ini

dikemba dik embangk ngkan an berdasar berdasarkan kan kontruk kontruksivi sivisme. sme. Menurut Menurut Sund Sund (Nurhas (Nurhasana anah, h, dkk, dk k, 2018 2018:: 26) Discovery   adala adalah h proses proses menta mentall diman dimana a siswa siswa mampu mampu mengasaimilasikan suatu konsep atau prinsip, yang dimaksud dengan proses mental men tal terseb tersebut ut antar antara a lain lain adal adalah: ah: menga mengamat mati, i, mence mencern rna, a, menge mengerti rti,, mengolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya.

Discovery Learning  melibatkan  melibatkan peserta didik secara aktif dalam mengerahkan

seluruh selu ruh kemampua kemampuanya nya untuk untuk mencari mencari dan menyeli menyelidiki diki secara secara sistemat sistematis, is, 25

 

kritis, dan logis sehingga peserta didik dapat menemukan sendiri konsep dari suatu suat u materi materi (Hapsar (Hapsarii & Munand Munandar, ar, 2019: 2019: 430) 430).. Model Model ini mengacu mengacu pada penguasaan pengetahuan untuk diri sendiri. Belajar penemuan melibatkan arahan guru untuk mengatur aktifitas-aktifitas yang dilakukan siswa seperti mencar men cari, i, menge mengelol lola, a, mene menelus lusur uri, i, dan dan menye menyelid lidik iki. i. Sisw Siswa a mempe mempelaj lajar arii pengeta pen getahua huan n baru baru yang yang relevan relevan dengan dengan bidang bidang studi studi dan keteram keterampila pilannketer keteramp ampila ilan n masala masalah h umum umum seper seperti ti memfor memformul mulasi asika kan n atur aturan, an, mengu mengujiji hipotesi hipo tesis s dan mengumpulk mengumpulkan an data. data. Selain Selain itu Robert Robert B. Sund Sund (Nurdin (Nurdin & Discov over ery y adalah  Andriantoni,  Andrian toni, 2016: 214) menambahkan menambahkan bahwa model Disc

proses mental dimana siswa mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Pr Prose oses s menta mentall terse tersebut but misaln misalnya ya:: menga mengamat mati, i, mengg menggolo olong ng-go -golon longka gkan, n, membu mem buat at duga dugaan an,, menjel menjelas aska kan, n, mengu menguku kur, r, dan dan membu membuat at kesimp kesimpula ulan. n.  Artinya model ini menuntut menuntut keaktifan keaktifan siswa.

Berdasarkan Berdasa rkan beberapa beberapa pendapat pendapat di atas, dapat disimpulkan disimpulkan bahwa model model Discovery Discov ery Learning  Learning   adalah  suatu suatu model model pemb pembela elajar jaran an yang yang melib melibatk atkan an

kegi ke giat atan an

kons konstr truk ukti tivi vism sme e

mene me nemu muka kan n

suat suatu u

dan dan

berb berbag agai ai

pe peng nget etah ahua uan n

(kon (konse sep p

pros proses es dan dan

ment mental al

siswa iswa

untu untuk k

prin prinsi sip) p) deng dengan an ca cara ra

mengasim meng asimilas ilasii berbag berbagai ai penget pengetahua ahuan n (konsep (konsep dan prinsip) prinsip) yang yang dimiliki dimiliki siswa. Proses mental tersebut antara lain adalah: mengamati, mengamati, mencerna, mengerti, mengolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya.

26

 

2.1.2.1 Langkah-Langkah Model Discovery Learning 

Menurut Menu rut Syah Syah (Setian (Setianii & Priansa, Priansa, 2014: 2014: 216-21 216-217) 7) langkah langkah-lan -langkah gkah model model Discovery Learning  sebagai  sebagai berikut.

1. Stimulas Stimulasi/pe i/pembe mberian rian rangsan rangsangan gan (Stimulatiaon) Pada tahap ini, guru bertanya dengan dengan menyajikan masalah atau meminta peser pe serta ta didik didik untuk untuk memba membaca ca dan dan mende mendeng ngar ar uraia uraian n yang yang memua memuatt permasalahan. 2. Pern Pernyat yataa aan n masal masalah ah (Problem statemen) Setelah Set elah dilakuka dilakukan n stimulasi   pada langkah pertama langkah selanjutnya adal ad alah ah

guru guru

memb member erii

meng me ngide identi ntifik fikas asii

kese kesemp mpat atan an

kep kepada ada

pes peserta erta

didik idik

untuk ntuk

seba sebanya nyak k mungk mungkin in agenda agenda-a -agen genda da masa masalah lah yang yang

relevan rel evan dengan dengan bahan bahan pelejara pelejaran, n, kemudia kemudian n salah salah satunya satunya dipilih dan dirumuskan dirumusk an dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara sementara atau pertanyaan masalah). 3. Peng Pengum umpu pula lan n data data (Data collection) Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. 4. Pemr Pemros oses esan an data data (Data processing) Pemrosesan data merupakan kegiatan mengolah data dari informasi yang telah diperoleh peserta didik, baik melalui wawancara, wawancara, observasi maupun cara-cara lainya.

27

 

5. Ver erif ifik ikas asii (verification) Verifikasi Verifika si bertujuan agar proses belajar mampu berjalan dengan dengan baik dan kreatif kre atif jika guru memberi memberikan kan kesempa kesempatan tan kepada kepada peserta peserta didik didik untuk untuk menem me nemuk ukan an konse konsep, p, teor teori, i, atura aturan n atau atau pema pemaha haman man melalu melaluii cont contohohcontoh yang ia jumpai dalam kehidupan sehari-hari. 6. Genera Generalisa lisasi/m si/menar enarik ik kesimpu kesimpulan lan (Generalization) Tahap Generalisasi Generalisasi atau menarik kesimpulan merupakan proses menarik sebuah simpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memeperhatikan memeperhatikan hasil verifikasi. Selanjutnya Selanjut nya menurut Lestari dan Yudhanegara Yudhanegara (2015: 64) langkah-langkah langkah-langkah model Discovery Learning  adalah  adalah sebagai berikut. 1. Data Collection (kegiatan mengumpulan data atau informasi) 2. Data Processing ( kegiatan kegiatan pengolahan data/informasi) 3. Verification (Verifikaasi data) 4. Generalization  (Membua (Membuatt kesimpu kesimpulan lan berdasa berdasarkan rkan hasil hasil dari kegiatan kegiatan yang telah dilaksanakan)

Discov covery ery Learnin Learning g Tahapan model Dis

menurut Depdiknas Depdiknas (Arohman, (Arohman, dkk,

2020: 3) yaitu: 1. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) Pada Pa da taha tahap p ini, ini, sisw siswa a dibe diberi rika kan n suat suatu u perm permas asal alah ahan an ya yang ng dapa dapatt menimbulkan rasa ingin tahu dan keinginan untuk menyelidiki sendiri. 28

 

2. Problem statemen (pernyataan/identifikasi masalah) Setelah Set elah dilaksa dilaksanaka nakan n stimulas stimulasi, i, langka langkah h selanjut selanjutnya nya adalah adalah memberi memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi masalah yang diberikan kemudian dirumuskan suatu hipotesis yang umumnya berupa pernyataan. 3. Data collection (pengumpulan data) Pada tahap ini, siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banya sebany ak-banyaknya knya yang relevan sebagai bahan menganalisis dalam rangka menjawab pertanyaan atau hipotesis. 4. Data processing  (pengolahan  (pengolahan data) Data Da ta yang yang suda sudah h

diku dikump mpul ulka kan, n, kemu kemudi dian an diol diolah ah mela melalu luii

pros proses es

penafsiran atau penalaran. 5. Verification (pembuktian) Sisw Siswa a dalam dalam kelom kelompo pok k melak melakuk ukan an pembu pembukti ktian an seca secara ra cerma cermatt untuk untuk membu me mbukt ktika ikan n benar benar atau atau tidak tidakny nya a hipot hipotes esis is yang yang telah telah ditet ditetapk apkan an sebelumnya dan dihubungkan dengan hasil pengolahan data. 6. Generalization (menarik kesimpulan) Guru membimbing siswa menarik kesimpulan serta memberi konfirmasi terhadap pernyataan siswa.

Selain Sel ain pendap pendapat at di atas, atas, Burais, Burais, dkk (Jana, dkk, dkk, 2020: 2020: 215) menyataka menyatakan n bahwa model Discovery Learning  dapat  dapat diterapkan dengan tahapan yaitu. 1. Sti tim mul ulat atia iaon on,, memberikan sesuatu hal yang membuat siswa berfikir dan

berkeinginan untuk dapat menelaah sendiri.

29

 

2. Pro robl blem em stat statem emen en,,  memb member erik ikan an wakt waktu u atau atau pelu peluan ang g sisw siswa a untu untuk k

menentukan atau menetapkan dan memberikan pendapat atau dugaan sementara. 3. Dat Data coll collec ecttio ion, n,  menc mencar arii dan dan meny menyat atuk ukan an data data guna guna meny menyat atak akan an

kebenaran dugaan sementara yang telah dibuat. 4. Data Data pro proce cess ssin ing, g, hasil pengumpulan data yang didapat siswa dilakukan

pengolahan untuk menemukan hasil sebenarnya. 5. Verification,

peme pe meri riks ksaa aan n

ke kemb mbal alii

deng dengan an teli teliti ti guna guna meny menyat atak akan an

kebenaran dugaan dikaitkan pada hasil pengolahan data. 6. Gene Genera rali liza zati tion on,, menyimpulkan dari hasil pengolahan dan verifikasi yang

sudah dijadikan prinsip umum

Berda Be rdasa sark rkan an beber beberapa apa pend pendap apat at di atas, atas, dalam dalam pene penelit litian ian ini ini penu penulis lis Discovery ery Learning  Learning  mengg men ggun unak akan an langk langkah ah-la -lang ngkah kah mode modell pembe pembela lajar jaran an Discov

merujuk pendapat menurut Depdiknas Depdiknas (Arohman, dkk, 2020: 3), mengingat langkah ini jelas dan mudah dipahami.

2.1.2.2 Kelebihan dan Kelemahan Discovery Learning 

Kemendikbud Kemendik bud (Arohman, dkk, 2020: 3) menyatakan menyatakan kelebihan penerapan model Discovery Learning yaitu: 1. Penget Pengetahua ahuan n yang diperole diperoleh h melalui melalui model ini sangat sangat priba pribadi di dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer. 2. Mode Modell ini memung memungkin kinkan kan siswa siswa untuk untuk berkemb berkemban ang g deng dengan an cepat cepat dan sesuai dengan kecepatanya sendiri. 30

 

3. Menyeba Menyebabka bkan n siswa siswa mengarahk mengarahkan an kegiatan kegiatan belajarn belajarnya ya sendiri sendiri dengan dengan melibatkan akalnya dan memotivasinya sendiri. 4. Mode Modell ini memban membantu tu siswa siswa untuk untuk memperk memperkua uatt konse konsep p dirin dirinya, ya, karena karena memperoleh kepercayaan bekerjasama dengan yang lain. 5. Ber erpu pus sat pada ada sisw siswa a dan guru guru berpe erpera ran n sama sama-s -sam ama a akti aktiff dala dalam m mengeluarkan gagasan-gagasan. 6. Siswa akan mengeti konsep dasar dan ide-ide lebih baik. 7. Mendorong Mendorong siswa siswa berpikir berpikir intuisi intuisi dan merumuskan merumuskan hipotesis hipotesis sendiri. sendiri.

Roestiyah Roestiya h (Nurhasanah, (Nurhasanah, dkk, 2018: 26) mengemukakan mengemukakan kelebihan model Discovery Learning yaitu:

1. Model

ini

mampu

membantu

siswa

untuk

mengembangkan;

memperbanyak kesiapan; serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif atau pengenalan siswa. 2. Siswa Siswa memperoleh memperoleh pengetahu pengetahuan an yang yang bersifat bersifat sangat sangat pribadai pribadai/ind /individ ividual ual sehingga sangat kokoh/mendalam dalam jiwa siswa tersebut. 3. Dapat Dapat membangk membangkitka itkan n kegairaha kegairahan n belajar belajar para siswa. siswa. 4. Model del

ini ini

mam mampu

memb membe erik rikan

kesempa mpatan kepad pada

siswa swa untu ntuk

berkembang dan maju sesuai dengan kemampuanya masing-masing. 5. Mampu mengarahk mengarahkan an cara cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat. 6. Membantu Membantu siswa siswa untuk memperku memperkuat at dalam menambah menambah keperca kepercayaa yaan n diri sendiri dengan proses penemuan sendiri.

31

 

7. Berpus Berpusat at pada siswa siswa tidak pada guru. guru. Guru hanya hanya sebagai sebagai teman belajar  belajar  saja; memperbaiki bila diperlukan.

Selain kelebihan, model ini juga memiliki kelemahan. Menurut Hosnan (2014: 288) kekurangan model Discovery Learning yaitu: 1. Meny Menyita ita wakt waktu u yang yang banya banyak. k. 2. Tidak Tidak semua semua siswa siswa mampu mampu melaku melakukan kan penemu penemuan. an. 3. Tidak Tidak berla berlaku ku untu untuk k semua semua topik. topik.

Dari Da ri beber beberap apa a pend pendapa apatt yang yang dikemu dikemuka kaka kan n di atas, atas, keleb kelebih ihan an model model Discovery ery Learning Learning dimanfaatkan penulis guna mendukung pembela pemb elajara jaran n Discov

pelaksaan penelitian dan kelemahan yang ada akan ditanggulangi dengan menyusu meny usun n rencana rencana pembelaj pembelajaran aran dengan dengan baik, baik, menentuk menentukan an materi materi yang yang tepatt untuk tepa untuk dilakuka dilakukan n penemua penemuan n oleh oleh siswa, siswa, hingga hingga membimbi membimbing ng siswa siswa dalam proses penemuan di kelas. 2.1. 2.1.3 3 Mode Modell Kon Konven vensi sion onal al

Modell pembela Mode pembelajara jaran n konven konvension sional al merupaka merupakan n model model pembela pembelajara jaran n yang yang hingga saat ini masih digunakan dalam proses pembelajaran, hanya saja model mod el pembe pembela lajar jaran an konve konvens nsion ional al saat saat ini suda sudah h mengal mengalami ami berba berbaga gaii perubah peru bahan-p an-peru erubaha bahan n karena karena tuntutan tuntutan zaman. zaman. Meskipun Meskipun demikia demikian n tidak tidak meninggalkan keaslianya. Sanjaya (Ibrahim, 2017: 202) menyatakan bahwa pada pembelajaran konvensional siswa ditempatkan sebagai obyek belajar  yang ya ng

berp berper eran an

seba sebag gai

pene peneri rima ma

32

info inform rmas asi. i.

Jadi Jadi

pada pada

umum umumny nya a

 

penyampaian pelajaran menggunakan metode tanya jawab dan penugasan. Dalam pembelajaran ini peserta didik sekaligus mengerjakan dua kegiatan yaitu yait u mendeng mendengarka arkan n dan mencatat, mencatat, yang yang berarti berarti pene penerap rapan an pembelaj pembelajaran aran konvensional konvens ional dilakukan dengan dengan satu arah (Djafar dalam Ibrahim, 2017: 202). Ruseffe Rus effendi ndi (Ibrahim (Ibrahim,, 2017: 2017: 202) menambah menambahkan kan bahwa bahwa pembelaj pembelajaran aran Konven Kon vension sional al pada umumnya umumnya memilik memilikii kekhasa kekhasan n tertentu tertentu,, misalnya misalnya lebih lebih meng me ngut utam amak akan an

hafa hafala lan n

dari dari

pada pada

peng penger erti tian an,,

mene meneka kank nkan an

pada pada

keter keteramp ampila ilan n berh berhitu itung ng,, mengu mengutam tamak akan an hasil hasil dari dari pada pada pros proses, es, dan dan pengajaran berpusat pada guru. Ciri-ciri model pembelajaran konvensional menurut Nasution (Zulyadaini, 2016: 156) adalah sebagai berikut. 1. Tujua Tujuan n tidak tidak dirum dirumusk uskan an secar secara a spes spesifi ifik k dalam dalam bentu bentuk k kelak kelakuan uan yang dapat diamati dan diukur. 2. Bahan Bahan pelajaran pelajaran disajikan disajikan kepada kepada kelompok kelompok kelas sebagai sebagai keseluruha keseluruhan n tanpa memperhatikan murid-murid secara individual. Pelajaran diberikan pada jam-jam tertentu menurut jadwal. 3. Baha Bahan n pelaj pelajara aran n keba kebanya nyaka kan n berbe berbentu ntuk k tugas tugas tertulis tertulis dan dan media media lai lain n menurut pertimbangan guru. 4. Bero Berorrient ientas asii

pada pada

kegi kegiat atan an

guru uru

deng dengan an

meng mengut utam amak akan an

pros proses es

mengajar. 5. Muri Muridd-mu muri rid d ke keba bany nyak akan an bers bersik ikap ap “pas “pasif if”, ”, ka kare rena na teru teruta tama ma haru harus s mendengarkan uraian guru.

33

 

6. Murid Murid semua semuanya nya harus harus belaj belajar ar menuru menurutt kece kecepat patan an yang yang keban kebanya yaka kan n ditentukan oleh kecepatan guru mengajar. 7. Pengua Penguatan tan biasanya biasanya baru diberikan diberikan setelah setelah diadakann diadakannya ya ulangan ulangan atau ujian. 8. Keberhasilan Keberhasilan belajar belajar kebanyak kebanyakan an dinilai dinilai oleh guru secara secara subyektif subyektif.. 9. Pengajar jar

ter eru utam tama

ber erffungsi

sebagai

peny enyebar

atau

penyalu yalur  r 

pengetahuan. Berdasa Berd asarkan rkan beberap beberapa a pendap pendapat at di atas, atas, penulis penulis menyimp menyimpulka ulkan n bahwa bahwa modell pembela mode pembelajara jaran n Konvensi Konvensiona onall merupak merupakan an model model pembela pembelajara jaran n yang yang cenderung terpusat pada guru, mengutamakan hasil bukan proses, siswa ditemp dit empatk atkan an seba sebagai gai objek objek dan dan buka bukan n subje subjek k pembe pembelaj lajara aran n sehin sehingg gga a keaktifan siswa belum sepenuhnya terbentuk. Model konvensional konvensional dalam penelitian daring yang akan dilaksanakan dilaksanakan adalah model pembelajaran yang saat ini digunakan oleh guru di kelas VIII SMP Nege Ne geri ri 3 Banj Banjar ar Baru Baru.  Langk Langkahah-lan langk gkah ah pembe pembelaj lajara aran n yang yang saat saat ini ini digunakan oleh guru di SMP Negeri 3 Banjar Baru adalah: whatsa tsapp. pp. Keg 1. Guru Guru membu membuka ka pelaj pelajar aran an melal melalui ui grup grup wha Kegiata iatan n ini diawali diawali

deng de ngan an

meme memeri riks ksa a

ke keha hadi dira ran n

sisw siswa a

dan dan

meny menyam ampa paik ikan an

tuju tujuan an

pembelajaran. what atsa sapp pp baik 2. Guru Guru memb member erik ikan an mate materi ri pemb pembel elaj ajar aran an mela melalu luii grup grup wh

dalam bentuk video atau bentuk lainnya.

34

 

3. Gur uru u memb member erik ikan an eva evaluas luasii mela melalu luii pemb pember eria ian n soal soal mela melaui ui grup grup whatsapp.

4. Siswa Siswa mengumpu mengumpulkan lkan jawa jawaban ban melalu melaluii grup whatsapp.  2.2 Kajian Penelitian Relevan

Berikut penulis lampirkan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Arili dan Jazwinarti (2018) yang berjudul

“Pengaruh Model Discovery Learning terhada terhadap p Kemampuan Kemampuan Pemecahan Pemecahan Masa Ma salah lah Matema Matematis tis Pes Peser erta ta Didik Didik Kelas Kelas VIII” VIII”.. Pene Penelit litian ian dilak dilakuk ukaan aan dikela dik elas s VI VIII II SMPN SMPN 2 Pant Pantii tahu tahun n pelaj pelajara aran n 2017/ 2017/20 2018 18 pada pada poko pokok k bahasa bah asan n pola, pola, barisan, barisan, dan deret deret bilangan bilangan dengan dengan tujuan tujuan mengeta mengetahui hui apak ap akah ah kemamp kemampua uan n peme pemecah cahan an masala masalah h matem matemat atis is pese peserta rta didik didik Discov over ery y Lear Learni ning ng lebi deng de ngan an pene penera rapa pan n mode modell Disc lebih h baik baik dari dari pada pada

kemam kemampu puan an pemec pemecah ahan an masa masalah lah matema matematis tis pese peserta rta didik didik deng dengan an pembelajaran pembela jaran konvensional. Jenis penelitia penelitian n yang dilakukan adalah kuasi random domize ized d contro control  l  eksp eksper erim imen en deng dengan an ranc rancan anga gan n pene peneli liti tian an yait yaitii ran grouponly design. Instrument penilaian yang digunakan adalah tes akhir 

ke kema mamp mpua uan n peme pemeca caha han n masa masala lah h mate matema mati tis s dala dalam m bent bentuk uk essay. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t diperoleh P- velu velue e = 0,001 lebih kecil dari α =0,05. Sehin Sehingg gga a dapat dapat disimp disimpul ulkan kan bahw bahwa a kemam kemampu puan an pemecahan masalah matematis peserta didik yang menggunakan model Disco scover very

Lear earni nin ng

lebi lebih h

baik baik

35

diba diband ndin ingk gka an

pese pesert rta a

didi didik k

yang yang

 

menggunakan model konvensionl di kelas VIII SMPN 2 Panti tahun ajaran 2018/2019. 2. Pe Pene nelit litia ian n yang yang dilak dilakuk ukan an oleh oleh Arohma Arohman, n, dkk dkk (202 (2020) 0) yan yang g berju berjudu dull

“Pengaruh Model Discovery Learning terhada terhadap p Kemampuan Kemampuan Pemecahan Pemecahan Masalah Matematis Siswa kelas VII SMP Negeri 15 Kendari”. Penelitian Discovery ery Learning  Learning  ini ini bertu bertujua juan n untu untuk k menge mengeta tahu huii penga pengaru ruh h model model Discov

terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII SMP Negeri 15 Kendari pada materi Himpunan. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu eksperimen semu dengan rancangan  posttest only control  design.  Ins Instru trume ment nt penil penilaia aian n yang yang diguna digunaka kan n ada ada dua dua yaitu yaitu lembar  lembar 

observasi dan dan tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam bentuk uraian untuk tes akhir. Pengujian hipotesis menggunakan Statis tistic tics s 21 dengan uji-t uji-t mengg menggun unaka akan n IB IBM M SPSS SPSS Sta dengan hasil analisi analisis s uji-t uji-t

dipe dipero role leh h t hitung=1,701 > t tabel =1,680   atau nil nila ai

sig ( 2 −tailend ) 2

= 0,048 < 0,05,

sehingg seh ingga a dapat dapat disimpu disimpulkan lkan bahwa bahwa terdapat terdapat pengaru pengaruh h yang yang signifik signifikan an Discovery ery Learning  Learning   terhadap model del Discov terhadap kemampuan kemampuan pemecahan pemecahan masalah

matematis siswa kelas VII SMP Negeri 15 Kendari. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Nurdiana (2019) yang berjudul “Pengaruh Discove covery ry Learning Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Mode Mo dell Dis

Matematika Pada Siswa Kelas X IPA”. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X IPA semester genap SMA Negeri 3 Bandar Lampunag pada materi

36

 

Sistem Sis tem Persamaa Persamaan n Linier Linier Tiga Variabel Variabel.. Penelit Penelitian ian ini bertujua bertujuan n untuk untuk Discovery ery Learning terhadap mengetahuai mengeta huai pengaruh model Discov terhadap kemampuan kemampuan

pemec pe mecah ahan an masala masalah h matem matemati atika ka pada pada siswa siswa kelas kelas X IPA IPA Seme Semeste ster  r  Genap SMA Negeri 3 Bandar Lampung. Metode yang digunakan dalam pene pe neli liti tian an

ini ini

adala dalah h

meto metod de

eksp eksper erim imen en..

Peng Penguj ujia ian n

hip hipotes otesis is

menggunakan uji-t diperoleh t hitung=5,24  dan dari table distribusi pada taraf 

(

5% dengan t daf =t  1−

)=

 1

2 α 

1,67,

sehi sehing ngga ga dike iketah tahuai uai 5,24 > 1,67 yang

berarti h0 di tolak dan h a diterima atau bahwa kegiatan belajar siswa yang mener nerapkan mode modell

Discov Dis covery ery Learni Learning  ng   menghas menghasilka ilkan n kemampua kemampuan n

pemecahan masalah matematika yang lebih baik daripada siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh

model

Discovery

Learning

terhad ter hadap ap

kemam kemampua puan n

pemecahan masalah matematika siswa kelas X IPA semester genap SMA Negeri 3 Bandar Lampung.

Ketiga Ket iga peneliti penelitian an relevan relevan di atas, atas, digunaka digunakan n guna guna memperk memperkuat uat kegiata kegiatan n Disc scove overy ry Learn Learnin ing g untuk mempengaruhi pene pe nelit litian ian mengg menggua uank nkan an model model Di mempengaruhi

kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Banjar Baru.

37

 

2.3 Kerangka Pikir 

Kerangka Kerangk a pikir merupakan merupakan hubungan hubungan kausal antara variabel variabel bebas dengan dengan variabel terikat. Hubungan kausal dapat diartikan sebagai hubungan sebab ak akiba ibat. t. Pada Pada pene penelit litian ian ini ini terdap terdapat at dua dua varia variabe bell yaitu yaitu model model Discovery  Learning (variabel bebas) dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

(variabel terikat).

Kemam Ke mampu puan an pemec pemecah ahan an masala masalah h matem matemati atika ka kelas kelas VIII VIII SMP SMP Nege Negeri ri 3 Banja Ba njarr Baru Baru menun menunjuk jukan an hasil hasil yang yang belum belum optim optimal. al. Belum Belum optim optimaln alnya ya kemam kemampu puan an peme pemecah cahan an masal masalah ah matema matematik tika a siswa siswa diseb disebabk abkan an oleh oleh beberapa faktor salah satunya penggunaan model pembelajaran yang belum memfasilitasi pemaksimalan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Berdasarkan hasil studi pendahuluan oleh penulis, diperoleh bahwa siswa sisw a masih masih kesulit kesulitan an untuk untuk memecah memecahkan kan persoa persoalan lan matemati matematika ka yang yang didal didalam amny nya a menun menuntut tut kemam kemampua puan n analis analisis is siswa. siswa. Di Dita tamba mbah h kuran kurangny gnya a keaktifan dan pemahaman siswa akan materi pembelajaran yang tentunya sa sang ngat at dipe diperl rluk ukan an dala dalam m pros proses es peme pemeca caha han n masa masala lah. h. Terl Terlebi ebih h sa saat at pembelajaran daring seperti sekarang ini.   Discovery ery Learning  Learning   diras Model Discov dirasa a mampu mampu menga mengata tasi si belum belum optim optimaln alnya ya kemampuan kemampua n pemecahan pemecahan masalah masalah matematika matematika siswa,

karena kegiatann kegiatannya ya

berorien bero rientasi tasi pada pada pemecah pemecahan an masalah masalah dan penemua penemuan. n. Model Model ini sangat sangat mementin meme ntingkan gkan pengal pengalaman aman belajar belajar secara secara langsun langsung g dan menyenan menyenangkan gkan bagii siswa, bag siswa, melatih melatih keteram keterampila pilan n dan penget pengetahua ahuan n siswa siswa dalam dalam belajar belajar,, 38

 

sehingg seh ingga a mempermu mempermudah dah siswa siswa untuk untuk menginga mengingatt materimateri-mate materi ri yang yang telah telah di dipe pela laja jara raii

deng dengan an

perm permas asal alah ahan an

yang yang

diha dihada dapi pi..

Meng Mengin inga gatt

ko kons nsep ep

ditemuk dite mukan an berdasa berdasarkan rkan masalah masalah yang yang dipeca dipecahkan hkan.. Dengan Dengan menerap menerapkan kan model ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mene me nemu muka kan n

konse onsep p

mela melalu luii

prose roses s

meng mengid iden enti tifi fika kasi si

masa masala lah h

dan

mene me nemu muka kan n so solu lusi si ma masa sala lah h mate matema mati tika ka.. Dapa Dapatt dika dikata taka kan n mo mode dell ini ini menguatkan pemahaman konsep siswa dengan proses penemuan mandiri.

Discov covery ery Learni Learning ng merupakan suatu cara penyampaian topik-topik Mode Mo dell Dis

matema mat ematik tika, a, sede sedemik mikian ian sehin sehingg gga a prose proses s bela belajar jar memung memungkin kinka kan n siswa siswa menemukan sendiri pola-pola atau struktur matematika melalui serangkaian pengala pen galamanman-pen pengal galaman aman belajar belajar.. Selama Selama proses proses pembela pembelajara jaran n Discovery  Learning

sisw siswa a

kemampuan

aka akan

mela melalu luii

pemecahan

meng me ngem emba bang ngka kan n

pola pola

piki pikirr

bebe bebera rapa pa

masalah sisw siswa a

taha tahapa pan n

matematika dala dalam m

yang yang

mend menduk ukun ung g

siswa,

meng mengid iden enti tifi fika kasi si

seperti masa masala lah, h,

mengumpulkan data, mengolah data, melakukan pembuktian dan menarik kesimpul kesi mpulan. an. Dengan Dengan demikian demikian siswa siswa dapat dapat menemuka menemukan n sendiri sendiri konsepkonsepko kons nsep ep

baru baru

dala dalam m

pemb pembel elaj ajar aran an,,

meng mengek ekpr pres esik ikan an

temu temuan anny nya a

dan dan

memp me mpre rese sent ntas asik ikan an di depa depan n ke kela las s mela melalu luii mode modell pemb pembel elaj ajar aran an ya yang ng diterapkan.

Hal ini didukun didukung g oleh pendapat pendapat yang yang dikemuka dikemukakan kan Handaja Handajani ni (2020: (2020: 19) Discovery ery Learning atau penemuan adalah teori belajar yang bahwa bah wa model Discov

didef didefini inisi sikan kan sebag sebagai ai prose proses s pembe pembelaj lajar aran an yang yang terja terjadi di apab apabila ila mater materii 39

 

pembe pe mbela lajar jaran an tidak tidak disaj disajika ikan n dalam dalam bentu bentuk k final finalnya nya,, tetap tetapii dihar diharap apkan kan peserta didik itu sendiri yang mengorganisasi sendiri. Dengan melakukan penemuan sendiri siswa diharapkan dapat melatih kemampuan dan daya ingat dalam menguasai pembelajaran (Nurdiana, 2019: 10).

Berdasarkan Berdasa rkan pernyataan pernyataan di atas, penulis merasa model Discovery Learning  cocok coco k digunaka digunakan n untuk untuk mempeng mempengaruh aruhii kemampua kemampuan n pemecah pemecahan an masalah masalah matematika siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran 2020/2021. Untuk lebih jelasnya mengenai hubungan antara Discovery ery Learning Learning dan kemampuan pemecahan penerapan model Discov pemecahan masalah

matema mat ematik tika a siswa siswa digamb digambar arka kan n keran kerangka gka pikir pikir pene penelit litia ian n yang yang penul penulis is lakukan dapat dilihat pada gambar diagram 1 berikut ini:

Pengaruh Model Discovery Learning 

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika (Variabel Terikat)

(Variabel Bebas)

Diagram 1 Kerangka Pikir 

2.4 Hipotesis

Berdasarakan kajian teori dan uraian kerangka pikir di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika yang menerapkan model Discovery Learning  lebih  lebih tinggi

40

 

dari yang menerapkan model Konvensional pada Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran 2020/2021”.

41

 

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Dalam Dal am peneliti penelitian an ini menggun menggunakan akan metode metode eksperi eksperimen men yaitu yaitu menerap menerapkan kan Discovery ery Learning  Learning   kemudian pembela pemb elajara jaran n dengan dengan menggun menggunakan akan model Discov

di dian anal alis isis is baga bagaim iman ana a

peng pengar aruh uhny nya a terh terhad adap ap ke kema mamp mpua uan n Peme Pemeca caha han n

Masalah Masa lah Matemat Matematika ika siswa. siswa. Dalam Dalam penelit penelitian ian ini menggu menggunaka nakan n dua kelas kelas ya yait itu u sa satu tu ke kela las s seba sebaga gaii kela kelas s eksp eksper erim imen en yang yang mene menera rapk pkan an mode modell Discovery Discov ery Learning  Learning  dan   dan satu kelas sebagai kelas kontrol yang menerapkan

model Konvensional.

3.2 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu: 1. Var aria iabe bell beb bebas (independent variabel ) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah “Model Discovery  Learning ”. ”.

2. Vari Variab abel el teri terika katt (dependent variabel) yaitu variabel variabel yang dipengaruhi dipengaruhi oleh variabe var iabell lain. lain. Variabe Variabell terikat terikat dari dari peneliti penelitian an ini adalah adalah “Kemampu “Kemampuan an Pemecahan Masalah Matematika”.

42

 

3.3 Definisi Operasional Variabel

Berikut definisi operasional variabel dalam penelitian. 1. Vari Variab abel el Beba Bebas s Discovery ery Learning  Learning   adalah  mode Model Discov modell pembela pembelajara jaran n yang yang melibat melibatkan kan

berbagai proses mental siswa untuk menemukan suatu pengetahuan (konsep dan prinsip) dengan cara mengasimilasi berbagai pengetahuan yang dimiliki siswa. Dengan tahapan-tahapa tahapan-tahapan n pembelajaran pembelajaran yaitu: (1) Stimulation, pada tahap ini siswa diberikan diberikan suatu permasalahan permasalahan yang dapat menimbulkan rasa ingin ingi n tahu tahu dan keinginan keinginan untuk menyelidi menyelidiki ki sendiri sendiri;; (2) Problem statemen, se sete tela lah h

dila dilaks ksan anak akan an

stim stimul ulas asii

lang langka kah h

sela selanj njut utny nya a

adal adalah ah

memb member erii

kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi masalah yang diberikan kemudian dirumuskan suatu hipotesis yang umumnya berupa pernyataan; (3) Data Da ta

coll collec ecti tion on,

pada

tahap

ini

siswa

diberi

kesempatan

untuk

mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan sebagai bahan menganalisis mengana lisis dalam rangka menjawab pertanyaan pertanyaan atau hipotesis; (4) Data  processing , dalam tahap ini data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah

melalui mela lui proses proses penafsi penafsiran ran atau penalara penalaran; n; (5) Verification  dalam tahap ini sisw siswa a dala dalam m kelo kelomp mpok ok mela melaku kuka kan n pemb pembuk ukti tian an seca secara ra ce cerm rmat at untu untuk k memb me mbuk ukti tika kan n sebe se belu lumn mnya ya

ben benar dan

atau atau

tida tidakn knya ya

dihu dihubu bung ngka kan n

hipo hipote tesi sis s

deng dengan an

hasil asil

yang yang

tela telah h

peng pengol olah ahan an

dite diteta tapk pkan an data; ata;

(6) (6)

Generalization dalam tahap ini guru membimbing siswa menarik kesimpulan

serta memberi konfirmasi terhadap pernyataan siswa.

43

 

2. Vari Variab abel el Teri Terika katt Kemam Ke mampu puan an pemec pemecaha ahan n masala masalah h matem matemati atika ka merup merupaka akan n kemam kemampu puan an siswa untuk menyelesaikan permasalah dalam bidang matematika. Skor atau nilai siswa dapat menggambarkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soall pemecah soa pemecahan an masalah. masalah. Tahapa Tahapan n yang yang ditempu ditempuh h dalam dalam pelaksa pelaksanaa naan n kema ke mamp mpua uan n

pemec emeca ahan han

masa masala lah h

yait yaitu: u: 1) Mema Memaha hami mi mas masalah alah;;

2)

Menyusun rencana pemecahan masalah; 3) Menyelesaikan masalah sesui re renc ncan ana; a; dan dan 4) Meme Memeri riks ksa a kemb kembal alii hasi hasill peny penyel eles esai aian an.. Kema Kemamp mpua uan n pemecah peme cahan an masalah masalah matemat matematika ika siswa siswa dalam dalam penelit penelitian ian ini akan akan diukur  diukur  dalam bentuk tes yang terdiri dari 5 soal yang berbentuk essay. 3.4 Pengukuran Variabel

Pengukuran Penguk uran variabel dalam penelitian penelitian ini menggunakan menggunakan tes dalam bentuk tes essay say de denga ngan n jumlah jumlah soal soal yang yang diber diberika ikan n seban sebanya yak k 5 butir butir soal. soal. Untuk Untuk

mempermudah dalam proses pemberian skor hasil pekerjaan siswa maka pens pe nseko ekoran ran menga mengacu cu pada pada rubrik rubrik pensk penskora oran n kemamp kemampua uan n pemec pemecah ahan an masa ma sala lah h mate matema mati tika ka,, dapa dapatt dili diliha hatt pada pada tabe tabell 1 hala halama man n 45. Untu Untuk k mendapatkan nilai akhir, digunakan sistem pengkonversian sebagai berikut.

(

 Nilai akhir =

Skor perolehan   x 100 Skormaksimal

)

Jadi nilai akhir siswa bergerak dalam interval 0 ≤ x ≤ 100. Nilai siswa sebagai hasilil dari has dari penskor penskoran an yang yang diperole diperoleh h dari rubric rubric penskor penskoran an untuk untuk masingmasingmasing indicator kemampuan.

44

 

Tabel 1 Rubrik Pensekoran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Tahapan polya Skor Indikator pensekoran Siswa Sisw a mampu mampu menulisk menuliskan an (mengun (mengungkap gkapkan) kan) apa

3 2 Memahami Masalah 1

0

2 Merencanakan Masalah

1 0

4

Melaksanakan Rencana

3 2 1 0

Memeriksa Kembali

1 0

yan yang g diketah dike tahui ui dan ditanyak ditanyakan an dari dari masalah masalah yang yang diajukan dengan jelas. Sisw Siswa a hany hanya a menuli menulisk skan an (meng (mengung ungka kapk pkan) an) apa apa yang diketahui atau apa yang ditanyakan saja. siswa sisw a menulis menuliskan kan data/kon data/konsep sep/pen /pengeta getahua huan n yang yang tidak berhubungan dengan masalah yang diajukan sehin sehingg gga a siswa siswa tidak tidak memaha memahami mi masal masalah ah yang yang diajukan. siswa tidak menuliskan apapun sehingga siswa tidak memahami makna dari masalah yang diajukan. Sisw Siswa a menuli menulisk skan an syara syaratt cukup cukup dan dan syar syarat at perlu perlu (rumus) dari masalah yang diajukan serta meng enggun gunakan semua infor formasi masi yang tela elah dikumpulkan. siswa sisw a mencerit menceritaka akan/me n/menuli nuliska skan n langkah langkah langkah langkah untuk menyelesaikan masalah tetapi tidak runtun. siswa tidak menceritakan/menu menceritakan/menulis lis langkah-langkah langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah. Siswa Sisw a melaska melaskanak nakan an rencana rencana yang yang telah telah dibuat, dibuat, mengg men ggun unak akan an langk langkah ah-la -langk ngkah ah menye menyeles lesaik aikan an masa ma sala lah h seca secara ra bena benar, r, tida tidak k terj terjad adii ke kesa sala laha han n prosedur, dan tidak terjadi kesalahan algoritma/perhitungan. Siswa Sisw a melaska melaskanak nakan an rencana rencana yang yang telah telah dibuat, dibuat, mengg men ggun unak akan an langk langkah ah-la -langk ngkah ah menye menyeles lesaik aikan an masalah benar, prosedur,secara te tapi dan ttidak erjaditerjadi kesalahan kesalahan algoritma/perhitungan. Siswa Sisw a melaksa melaksanak nakan an rencana rencana yang yang telah telah dibuat, dibuat, tetapi terjadi kesalahan prosedur  Siswa Sisw a melaksa melaksanak nakan an rencana rencana yang yang telah telah dibuat, dibuat, tetap tetapii terja terjadi di kesal kesalah ahan an prose prosedu durr dan dan kesa kesalah lahan an algoritma/perhitungan. Siswa Sisw a tidak tidak mampu mampu melaksan melaksanaka akan n rencana rencana yang telah dibut. Sisw Siswa am mel elak akuk ukan an peme pemeri riks ksaa aan n kem kemba bali li jawa jawaba ban n Sisw Siswa a tidak tidak melak melakuka ukan n pemer pemeriks iksana anaan an kemba kembalili  jawaban  jawaba n

45

 

Sumber: Sum ber: Pardim Pardimin, in, dkk (2007: (2007: 7172) Hasil Ha sil kemam kemampua puan n pemec pemecaha ahan n masala masalah h matem matemati atika ka siswa siswa selan selanjut jutny nya a

diinterpretasikan mengacu pada pendapat berikut.   Tabel 2 Interpretasi Kemampuan Pemecahan Masalah Nilai Kualifikasi 80,0 – 100 Baik Sekali 65 – 79,9 Baik 55 – 64,9 Cukup 40 – 54,9 Kurang 0 – 39,9 Kurang Sekali Sumber: Hadi & Radiyatul (2014: 58) 3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 3.5.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

SMP SM P Nege Negeri ri 3 Banja Banjarr Baru Baru tahun tahun ajara ajaran n 2020/2 2020/2021. 021. Popu Populas lasii terse tersebut but berjumlah 93 siswa yang tersebar dalam 3 kelas. Untuk lebih jelas populasi penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2 berikut.

Tabel 3 Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran 2020/2021 No

Kelas

1. 2. 3.

VIII A VIII B VIII C Jumlah

Jenis kelamin Laki-Laki Perempuan 15 15 12 19 21 8 48

42

Total

30 31 29 90

Sumber: Data TU SMP Negeri 3 Banjar Baru 2020 

46

 

3.5.2 Sampel

Dengan demikian dari populasi siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 3 Banja Banjarr Baru Baru tahun tahun pelaj pelajara aran n 2020/ 2020/202 2021, 1, peneli peneliti ti menen menentuk tukan an samp sampel el sebanyak dua kelas, yaitu satu kelas dijadikan sebagai kelas eksperimen dan satu kelas lainnya sebagai kelas kontrol sebagai pembanding. Adapun kelas eksperimen yang terpilih yaitu kelas VIII A dan kelas kontrol yang terpilih yaitu kelas VIII C.

3.5. 3.5.3 3 Tekn Teknik ik Samp Sampli ling ng

Peng Pe ngam ambi bila lan n

samp sampel el pene peneli liti tia an

meng menggu guna naka kan n

clus uste terr tekn teknik ik cl

rand random om

sampling, dikarenakan populasi dalam keadaan homogen. Dari populasi yang

terdiri dari 3 kelas diambil 2 kelas yang dianggap dapat mewakili kelompok tersebut secara undian. Satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas se seba baga gaii

kela kelas s

kont kontro rol. l.

Ad Adap apun un

lang langka kahh-la lang ngka kah h

dala dalam m

mene menent ntuk ukan an

pengambilan sampel adalah sebagai berikut: (1) Penulis menuliskan semua kelas VIII yang menjadi populasi dalam lembar kertas kecil dan di gulung; (2) Setelah itu kertas dimasukkan kedalam kotak kecil; (3) Pada undian pertama kotak dikocok kemudian dikeluarkan sebanyak dua gulungan kertas secara bersama untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol; (4) Kemudian kedua gulungan kertas itu dimasukan kembali ke dalam kotak yang lain; dan (5) Pada undian undian kedua kedua kotak kotak yang yang berisi berisi dua gulungan gulungan kertas kertas kemudia kemudian n dikocok lagi untuk menentukan kelas eksperimen dan kontrol. Pada kocokan yang pertama pertama keluar keluar sebagai sebagai kelas kelas eksperim eksperimen en dan sisanya sisanya sebagai sebagai kelas kelas kontrol.

47

 

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Tekn Te knik ik pengu pengump mpula ulan n data data yang yang digun digunak akan an adala adalah h tekn teknik ik tes. tes. Tes Tes yang yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk uraian ( essay ) dengan jumlah soal yang penulis berikan sebanyak 5 butir soal. Tes tertulis ini berfungsi untuk un tuk menge mengeta tahu huii kemam kemampua puan n pemec pemecaha ahan n masal masalah ah matem matemat atika ika siswa siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model Discovery Learning. 3.7 Instrumen Penelitian 3.7.1 Uji Validitas Alat Ukur 

Tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium. Adapun teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi  product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut: r xy =

 

Ν  ( ( Σ  Σ XY  ) )−( ΣX ) ( ΣY )

2 2 √ { Ν ΣX 2−( ΣΧ ) }{ Ν ΣY 2−( ΣY ) }

Keterangan: r xy  = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

X

= Skor butir soal

Y

= Skor total

N

= Ban Banya yakn kny ya su subjek bjek (tes (test) t) (Arikunto, 2016: 87)

Pedo Pe doma man n

untu untuk k

memb member erik ikan an

inte interp rpre reta tasi si

menghitung validitas adalah sebagai berikut:

48

ko koef efis isie ien n

kore korela lasi si

dala dalam m

 

Tabel 4 Interpretasi Validitas Soal Tes No. 1.

Nilai 0,800 - 1,000

2. 3.

0,600 - 0,800 0,400 - 0,600 0,200 - 0,400 0,00 - 0,200

4. 5.

Keterangan sangat tinggi

Tingg Cukup Rendah sangat rendah (Arikunto, 2016 : 89)

Untuk menentukan menentukan keberaran dari koefsien koefsien validitas validitas,, digu digunakan nakan uji t   dengan



sebagai berikut : t hit =  

rumus

  n−2 2 1 −(r xy )

Jika nilai  t  dari   dari perhitungan lebih besar dari nilai t tabel pada taraf signifikan 0,05 (t

hitung

> t tabel  ) maka butir soal tersebut dikatakan valid.

Tabel 5 Hasil Validitas Tes No. Soal

Nilai r xy

 

t hitung

 

t tabel

1

0,91

7,59

2,18

2

0,97

14,86

2,18

3

0,95

10,92

2,18

4

0,96

11,69

2,18

5

0,81

4,86

2,18

Keterangan Valid/sangat tinggi Valid/sangat

tinggi Valid/sangat tinggi Valid/sangat tinggi Valid/sangat tinggi

Dari tabel 3 diatas, jelas bahwa lima item dalam penelitian ini valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian.

49

 

3.7.2 Uji Reliabilitas Alat Ukur

Untuk keperluan mencari reliabilitas soal keseluruhan perlu juga dilakukan analisis butir soal seperti halnya soal bentuk objektif. Skor untuk masingmasing butir soal dicantumkan pada kolom item menurut apa adanya. Rumus yang digunakan adalah rumus Alpha sebagai berikut.

( )(



σ i  n 1− r 11= 2 n −1 σ t 

2

)

Keterangan: : Reliabilitas yang dicari

r 11

∑ σ 

: Jumlah varians skor tiap-tiap butir soal

i

2

: Varians skor total

σ t 

 (Arikunto, 2016:122)

selanjutnya untuk mencari jumlah varians tiap butir soal dapat dicari dengan menggunakan rumus: 2

∑  X  − ¿¿¿¿¿ 2

σ  =

Keterangan:

∑  X  ∑  X 

: Jumlah skor total yang dijumlahkan

 N

: Jumlah subjek

2

: Jumlah kuadrat skor total

(Arikunto, 2016:123)

50

 

Dari hasil perhitungan didapat r 11=0,93 jika dikonsultasikan reliabilitas maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur penelitian ini memiliki reliabilitas tinggi dengan demikian instrumen instrumen tes ini dapat digunakan dan dipakai sebagai alat ukur karena memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Dengan demikian instrumen tes tersebut dapat digunakan untuk memperoleh data dalam pelaksanaan penelitian.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data digunakan untuk menguji hipotesis. hipotesis. Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, perlu dilakukan uji normalitas data dan uji homogenitas varians dengan urutan berikut.

3.8. 3.8.1 1 Uji Uji Nor Normal malit itas as Data Data

Dalam pengujian normalitas digunakan rumusan hipotesis berikut: Ho = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Ha = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Dalam uji normalitas tersebut, dilakukan dengan langkah-langkah uji lilliefors menurut menu rut Sudjana Sudjana (2005 (2005 : 466-46 466-467), 7), yaitu

untuk untuk pengujian pengujian hipotesi hipotesis s nol

tersebut kita tempuh prosedur berikut: a) Penga engama mata tan n x1, x2, …, xn  dijadikan bilangan baku z 1, z2, …, zn  dengan

mengguna meng gunakan kan rumus rumus zi

 xi− x´ =

s

  ( x´   dan s masing-masing merupakan rata-

rata dan simpangan baku sampel).

51

 

b) Untuk Untuk tiap bilangan bilangan baku ini dan menggun menggunaka akan n daftar distribu distribusi si normal normal baku, kemudian dihitung peluang F(z i) = P( z≤ zi ). c) Sela Selanju njutny tnya a dihitung dihitung propo propors rsiiii z 1, z2, …, zn  yang lebih kecil atau sama deng de ngan an zi.  Jika Jika prop propor orsi si ini ini diny dinyat atak akan an oleh oleh S(z S(zi), maka S(zi) =

banyakn bany aknya ya z1 , z 2 , … , z n yang ≤ z i n

d) Hitu Hitung ng selis selisih ih F( F(z zi) – S(zi) kemudian tentukan harga mutlaknya. e) Ambi Ambill harg harga a ya yang ng pali paling ng besa besarr dian dianta tara ra harg hargaa-ha harg rga a mutl mutlak ak seli selisi sih h tersebut. Sebutlah harga terbesar ini Lo. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol kita bandingkan L o  ini dengan nilai kritis L yang diambil dari Daftar (nila i kritis L untuk uji lilliefors) untuk ta taraf raf ny nyata ata α yang yang dipili dipilih. h. Kriter Kriterian ianya ya adal adalah: ah: tolak tolak hipot hipotesi esis s nol nol bahw bahwa a populasi berdistribusi normal jika L o yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar. Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

3.8.2 Uji Homogenitas Varians

Uji Uji kesa kesamaa maan n dua dua varia varians ns dilak dilakuk ukan an untu untuk k menget mengetah ahui ui apaka apakah h data data ini mempunyai varians yang sama atau mempunyai varians yang berbeda. Dengan uji hipotesisnya adalah: 2

2

Ho :σ 1  = σ 2 (Kedua sampel mempunyai varians yang sama) 2

2

 (Kedua edua sampel mempunyai varians yang berbeda) Ha : σ 1  ≠ σ 2 (K Statistik uji yang dilakukan adalah:

52

 

 F hit =

Varians Terbesar Varians Terkecil

Kriteria pengujian: daftar  adal daftar   dima adalah ah  F 12 a ( v v )  didapat distribusi F dimana na,,  F daftar Tolak H0  jik jika a  F hhit it ≥ F daftar 1

dengan den gan peluang peluang

1 2

2

a, sed sedangk angkan an derajat derajat kebebasan kebebasan v1 =n1−1  dan dan v 2=n2−1

serta sert a mengamb mengambilil taraf taraf nyata nyata 0,05 dan 0,01. 0,01. Untuk Untuk selanjut selanjutnya nya diadaka diadakan n pengujian hipotesis untuk data yang berdistribusi normal. (Sudjana, 2005: 250)

3.9 Pengujian Hipotesis

Selan Se lanjut jutny nya a untuk untuk mengu mengujiji hipot hipotesi esis s yang yang diaju diajuka kan n dalam dalam pene penelit litian ian ini ini,, penulis menggunakan menggunakan uji pihak kanan yang pasang pasangan an hipotesisnya sebagai berikut: H0  :  μ1  =  μ2  (rata-rata (rata-rata kemampuan kemampuan pemecahan pemecahan masalah masalah matematika matematika yang yang Discovery very Learning Learning sama dengan mener men erap apkan kan model model Disco dengan yang yang

mene me nera rapk pkan an mode modell Konv Konven ensi sion onal al pada pada sis siswa kela kelas s VI VIII II semester genap SMP Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran 2020/2021). (rata-rata ta kemampu kemampuan an pemecah pemecahan an masalah masalah matemati matematika ka yang Ha  :  μ1  ¿   μ2  (rata-ra menerap mene rapkan kan model model Discovery Learning lebi lebih h tinggi tinggi dari yang mene me nera rapk pkan an mode modell Konv Konven ensi sion onal al pada pada sisw siswa a kela kelas s VIII VIII

53

 

semester seme ster genap SMP Negeri Negeri 3 Banjar Banjar Baru Tahun Tahun Pelajara Pelajaran n 2020/2021).

Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1) Apabila data berdistribus berdistribusii normal dan dan homogen, homogen, maka pengujian pengujian hipotesis hipotesis dapat dihitung dengan menggunakan rumus t tes sebagai berikut: t =

   x´ 1− x´ 2 S



 1

+

 1  

n1 n2

Dengan: 2

S=

( n −1 ) S +( n − 1) S 2 1

1

2

2 2

n1 + n2 −2

Kriteria uji: Terima H0  jika −t (1−α ) < t hit < t (1−α  ) ), selain itu H0 ditolak. distribusi t dengan peluang peluang ( 1− α )dan derajat Dimana t ( 1−α ) didapat dari daftar distribusi kebebasan dk = n1 + n 2−2 . (Sudjana, 2005 : 239).

54

 

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Deskripsi Data

Penelit Pen elitian ian dilaksa dilaksanaka nakan n dengan dengan tujuan tujuan untuk untuk melihat melihat dan mengan menganalis alisis is Discovery very Learning  Learning   pada kelas VIII semester genap SMP pengaru pen garuh h model model Disco

Negeri Neg eri 3 Banjar Banjar Baru. Baru. Data Data mengena mengenaii kemampua kemampuan n pemecah pemecahan an masalah masalah matema mat ematik tika a diper diperole oleh h dari dari sampe sampell penei peneiti tian. an. Pemb Pembela elajar jaran an dil dilak akuka ukan n terhada terh adap p dua kelas kelas sebaga sebagaii sampel sampel penelit penelitian. ian. Satu Satu kelas kelas sebagai sebagai kelas Discove covery ry Learning Learning da ek ekspe sperim rimen en yang yang mener menerap apkan kan model model Dis dan n satu satu kelas kelas

sebagai kelas kontrol yang menerapkan model Konvensional. Setelah akhir  pr prog ogra ram m

pemb pembel elaj ajar aran an

dila dilaks ksan anak akan an

tes tes

untu untuk k

men mendapa dapatk tka an

data data

kemampua kema mpuan n pemeca pemecahan han masalah masalah matemati matematika ka siswa. siswa. Penelit Penelitian ian ini pada pada pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar.

Data mengenai kemampuan pemecahan masalah matematika matematika diperoleh diperoleh dari masing-masing masing-ma sing siswa baik dari kelas eksperimen eksperimen yaitu kelas VIII A berjumlah 30 siswa maupun kelas kontrol yaitu kelas VIII C berjumlah 29 siswa. Nilai siswa sisw a seleng selengkapn kapnya ya dapat dapat dilihat dilihat pada pada lampiran lampiran 2 halaman halaman 89-90. 89-90. Nilai Nilai tersebut ters ebut sebagai sebagai proses proses konversi konversi menggun menggunakan akan rubrik rubrik skoring. skoring. Adapun Adapun gambaran hasil tes yang berkenaan dengan data nilai rata-rata (mean), nilai

55

 

maksimal maks imal,, nilai nilai minimal, minimal, angka angka yang yang sering sering muncul muncul (modus), (modus), nilai nilai tengah tengah (median), dan standar deviasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 6 Perbedaan Capaian Kemampuan Masalah Matematika Kelas EksperimenPemecahan & Kelas Kontrol

Model Pembelajaran Discovery Learning  50 100 75,47 80 86 13,46 30

Sebaran Data Nilai Minimal Nilai Maksimal Mean Median Modus Standar Deviasi Jumlah Siswa

Model Konvensional 40 100 61,31 58 46 15,36 29

Berda Be rdasa sark rkan an seba sebaran ran data data yang yang diper diperole oleh h untuk untuk masing masing-ma -masin sing g kelas kelas sebagaimana terlihat dalam tabel di atas, memberikan gambaran kepada kita Discov covery ery Learnin Learning  g   da bahw ba hwa a dian dianta tara ra kedu kedua a Mode Modell (mod (model el Dis dan n mode modell

konve konvensi nsioa oana nal) l)

terseb tersebut ut

terda terdapat pat perbe perbeda daan an

kemam kemampua puan n

pemec pemecah ahan an

masalah matematika siswa.

Peroleha Pero lehan n kemampu kemampuan an pemecah pemecahan an masalah masalah matematika matematika dari dari kelas kelas yang yang menggun meng gunakan akan model Discovery Learning   (kelas eksperimen) memiliki nilai ra rata ta-r -rat ata a

atau atau mea mean

lebi lebih h

ting tinggi gi diba diband ndin ingk gkan an den dengan gan

kelas elas yang yang

mengg men ggun unak akan an model model kove kovensi nsiona onall (kela (kelas s kontro kontrol). l). Kela Kelas s yang yang diajar diajarka kan n Discovery ry Learning  Learning  memiliki dengan menggunakan menggunakan model model Discove   memiliki nilai mean 75,47

sedangkan kelas yang diajarkan dengan model konvensioanal memiliki ratarata sebesar 61,31; Untuk modus kelas yang diajarkan dengan menggunakan

56

 

mode mo dell Discovery Learning   sebesar 86 sedangkan yang diajarkan dengan model konvensional sebesar 46; Untuk median kelas yang diajarkan dengan Discovery ery Learning  Learning   sebes meng me nggu guna naka kan n mode modell Discov sebesar ar 80 seda sedangk ngkan an yang yang

diajarkan dengan model konvensional sebesar 46; Untuk nilai maksimal kelas yang diajarkan dengan menggunakan model Discovery Learning  sebesar  sebesar 100 sedangkan yang diajarkan dengan model konvensional sebesar 100; Untuk nilaii minimal nila minimal kelas kelas yang yang diajark diajarkan an dengan dengan mengguna menggunakan kan model Discovery  Learning   sebesar sebesar 50 sedangkan yang diajarkan dengan model konvensional

sebes besar

40; 40;

Unt Untuk

nilai lai

stan tandar dar

devias iasi

yang

diaja iajarrkan kan

denga ngan

menggun meng gunakan akan model model Discovery Learning   sebesar sebesar 13,46, 13,46, sedangk sedangkan an yang yang diajarkan dengan model konvensional sebesar 15,36. Berdasa Berd asarkan rkan penjela penjelasan san yang yang diperole diperoleh h dari hasil hasil tes setelah setelah dikonver dikonversi si menjadi skala seratus, menunjukan menunjukan ada perbedaan kemampuan pemecahan masa ma sala lah h mate matema mati tika ka anta antara ra sisw siswa a yang yang diaj diajar ar meng menggu guna naka kan n mode modell Discov Dis covery ery Learnin Learning  g   deng dengan an kela kelas s kont kontro roll yang yang meng menggu guna naka kan n mode modell

Konvensional. 4.1. 4.1.1 1 Kema Kemamp mpua uan n Peme Pemeca caha han n Masa Masala lah h Mate Matema matik tika a deng dengan an Mode Modell Pembelajaran Discovery Learning 

Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan model Discovery Learning  menunjukkan   menunjukkan rata-rata siswa memperoleh nilai di atas nilai KKM yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata sebesar 75,47 berada di atas nilai KKM matematika sebesar 66. Jika melihat

57

 

data dari 30 orang sampel siswa terdapat 20 siswa (66,67%) telah berada diatas diat as standar standar KKM. Sebaran Sebaran peroleha perolehan n nilai nilai siswa siswa selengk selengkapny apnya a dapat dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 89-90. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa selanjutnya diinterpretasikan menggunakan acuan pada bab sebelumnya, dengan hasil sebagai berikut. Tabel 7 Interpretasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas Eksperimen Nilai 80,0 – 100 65 – 79,9 55 – 64,9 40 – 54,9 0 – 39,9

Kualifikasi Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Total

Frekuensi 16 4 9 1 0 30

Persentase 54% 13% 30% 3% 0,00% 100%

Dari Da ri ta tabe bell di atas atas,, terl terlih ihat at bahw bahwa a ke kema mamp mpua uan n peme pemeca caha han n masa masala lah h matematika siswa kelas eksperimen sebagian besar berada pada kulifikasi baik dan baik sekali dengan capaian 67% dari jumlah siswa. Selanjutnya capaian dari tiap indikator kemampuan dapat dilihat pada diagram berikut. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Memaham Mem ahamii M Masalah asalah Merenc Merencanakan anakan Masala Masalah h Me Melaksanaka laksanakan nR Renca encana na

Mem Memeriksa eriksa Kemba Kembali li

Diagram 2 Capaian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

58

 

Diagram Dia gram kemampu kemampuan an pemecah pemecahan an masalah masalah pada pada masingmasing-mas masing ing indikato indikator  r  kemampuan menunjukan bahwa perencanaan memperoleh jumlah tertinggi karena sebagian siswa langsung menuliskan rumus tanpa menuliskan yang diketah dik etahui ui dan ditanyak ditanyakan an sebelumn sebelumnya ya seperti seperti yang yang diingin diinginkan kan oleh rubrik rubrik pensekoran. Selain itu, capaian indikator terendah ada proses pembuatan kesimpulan sebagai akibat dari penyelesain rencana yang kurang lengkap. Gambaran hasil kemampuan pemecahan masalah matematika pada kelas eksperimen selengkapnya pada kelas lampiran 2 halaman 89-90.

4.1.2 4.1 .2 Kemamp Kemampuan uan Pemecah Pemecahan an Masalah Masalah Matematika Matematika dengan dengan Penerapan Penerapan Model konvensional

Pero Pe roleh lehan an kemamp kemampua uan n pemec pemecah ahan an masala masalah h matema matematika tika siswa siswa yang yang di diaj ajar arka kan n

deng dengan an

mode modell

konv konven ensi sion onal al

menu menunj njuk ukan an

rata rata-r -rat ata a

sisw siswa a

memperoleh nilai di bawah nilai KKM yang telah ditetapkan. Hal ini dapat di dili liha hatt dari dari nila nilaii rata rata-r -rat ata a se sebe besa sarr 61,3 61,31, 1, bera berada da di bawa bawah h nila nilaii KKM KKM Matematika sebesar 66. Artinya tingkat kemampuan pemecahan pemecahan masalah matema mat ematik tika a pada pada siswa siswa kelas kelas VI VIII II SMP SMP Ne Neger gerii 3 Banja Banjarr Baru Baru belum belum mencapai batas minimal yang telah ditetapkan sekolah. Jika melihat data dari 29 sampel, siswa hanya 10 siswa (34,48%) yang mengalami ketuntasan atau berada di atas standar KKM sisanya masih belum mencapai target yang telah diteta dit etapk pkan an.. Capa Capaian ian nil nilai ai siswa siswa kelas kelas kont kontrol rol jika jika dibuat dibuat inter interpr preta etasin sinya ya seperti pada tabel berikut.

59

 

Tabel 8 Interpretasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas Kontrol Nilai

80,0 – 100 65 – 79,9 55 – 64,9 40 – 54,9 0 – 39,9

Kualifikasi

Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Total

Frekuensi

Persentase

2 8 9 10 0 29

7% 28% 31% 34% 0,00% 100%

Dari Da ri ta tabe bell di atas atas,, terl terlih ihat at bahw bahwa a ke kema mamp mpua uan n peme pemeca caha han n masa masala lah h matematika siswa kelas kontrol sebagian besar berada pada kulifikasi kurang dan cukup dengan capaian 65% dari jumlah siswa. Selanjutnya capaian dari tiap indikator kemampuan dapat dilihat pada diagram berikut. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Memaham Mem ahamii M Masalah asalah Merenc Merencanakan anakan Masala Masalah h Mela Melaksanakan ksanakan Renca Rencana na

Mem Memeriksa eriksa Kemba Kembali li

Diagram 3 Capaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas Kontrol   Diagram Dia gram kemampu kemampuan an pemecah pemecahan an masalah masalah pada pada masingmasing-mas masing ing indikato indikator  r 

kemampuan menunjukan bahwa perencanaan memperoleh jumlah tertinggi namun siswa tidak mampu menyelesaikan rencana yang telah dibuat hingga menemuka mene mukan n solusi solusi masalah. masalah. Selain Selain itu, capaian capaian indikato indikatorr terendah terendah pada pada indikato indi katorr pembuata pembuatan n kesimpu kesimpulan lan yang yang mana mana sebagi sebagian an besar besar siswa siswa tidak tidak 60

 

menemukan solusi masalah hingga akhirnya sulit mneuliskan kespimpulan. Gambaran hasil kemampuan pemecahan masalah matematika pada kelas eksperimen selengkapnya pada kelas lampiran 2 halaman 89-90.

4.1.3 4.1 .3 Penguj Pengujian ian Persya Persyarata ratan n Anali Analisis sis

Pengujian prasyarat analisis meliputi uji normalitas data dan uji homogenitas varians, vari ans, sebelum sebelum dilakuk dilakukan an uji hipotes hipotesis. is. Rangkum Rangkuman an uji normalit normalitas as dan homogenitas sebagai berikut.

4.1.3.1 4.1.3 .1 Uji Normali Normalitas tas Data Data Kelas Eksperimen Eksperimen

Pengujian normalitas menggunakan lilliefors dengan rumusan hipotesis yang digunakan yaitu:  H 0 = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal  H a  = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian: pengujian: tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribus berdistribusii normal  jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar. Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji Lilifors diperoleh  L0=¿ 0,1 0,158 580 0 denga dengan n nil nilai ai kriti kritis s  Ltabel =0,161 yang diambil dari daftar untuk

ta taraf raf nyata nyata α =5 %. Deng Dengan an demik demikian ian terli terliha hatt  L0 t daf  maka penerap penerapan an model Discovery Learning   berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

4.2

Pembahasan

Hasilil penelit Has penelitian ian menunju menunjukan kan capaian capaian kemampu kemampuan an pemecah pemecahan an masalah masalah Discovery ery Learning  Learning   sebagai matema mat ematik tika a yang yang menera menerapka pkan n model model Discov sebagai kelas

eksperimen yaitu kelas VIII A mempunyai rata-rata lebih tinggi dari kelas kontr kontrol ol yang yang mener menerap apkan kan model model konve konvensi nsioa oana nall yaitu yaitu kelas kelas VI VIII II C yang yang dijadika dija dikan n sebaga sebagaii perband perbandinga inganya. nya. Perbed Perbedaan aan capaian capaian kemampu kemampuan an ini disebab dis ebabkan kan adanya adanya pelaksa pelaksanaa naan n pembelaj pembelajaran aran dengan dengan dua model model yang yang berbeda. Pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol yaitu kelas VIII C yang dilaksanakan secara Konvensional terlaksana sebagaimana biasanya yang mana guru memberikan pembelajaran menggunakan buku siswa untuk selanjutnya diskusi terkait materi ajar. Guru juga menjelaskan materi bangun ru ruan ang g sisi sisi data datarr dan dan memb member erik ikan an lati latiha han n kepa kepada da sisw siswa a dala dalam m seti setiap ap perte pe rtemua muan n mengg menggun unak akan an buku buku siswa siswa,, hal hal terse tersebu butt lebih lebih mendo mendomin minasi asi dibanding diskusi mandiri siswa.   Keadaan pembelajaran pada kelas kontrol menjadikan siswa kelas VIII C terlihat kurang aktif dalam proses pembelajaran. Suasana didalam grup kelas

65

 

menjadi men jadi kurang kurang mengeksp mengeksplora lorasi si kemampu kemampuan an siswa siswa secara secara keseluru keseluruhan han terlebih saat pembelajaran pembelajaran daring  seperti   seperti ini. Komunikasi pembelajaran yang terbentuk cenderung satu arah dan lebih mengandalkan guru dalam setiap aktivita akti vitas s pemecah pemecahan an masalah masalah yang yang dilakuka dilakukan n di kelas kelas kontrol. kontrol. Akibatn Akibatnya ya siswa sulit untuk menyelesaikan masalah yang ditemui pada pembelajaran.

Keadaan berlainan dengan yang terjadi pada kelas VIII A yang menjadi kelas Discov covery ery Learni Learning  ng   pada ek eksp sper erim imen en.. Kela Kelas s yang yang mene menera rapk pkan an mode modell Dis

pelaksanaan pelaksan aan pembelajaranya pembelajaranya menunjukan pembelajaran pembelajaran yang mengaitkan mengaitkan pengeta pen getahua huan n yang yang telah telah dimiliki dimiliki siswa siswa sebelum sebelumnya nya dengan dengan penget pengetahua ahuan n baru ba ru yang yang ak akan an dipe dipelaj lajari ari denga dengan n bantu bantuan an Lemba Lembarr Kerja Kerja Peser Peserta ta Didik (LKPD). Penerapan model Discovery Learning  dilakukan   dilakukan dengan pemusatan pemb pe mbel ela ajara jaran n

mate matema mati tik ka

dan dan

pene peneka kana nana nan n

kepa kepada da

sisw siswa a

untuk ntuk

memecahan masalah melalui teknik yang sistematik. Kebiasaan seperti ini yang menjadikan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas eksperimen menjadi lebih maksimal dari kelas kontrol.

Pada awal pembelajaran siswa diberi pertanyaan yang menimbulkan rasa ingi in gin n ta tahu hu sisw siswa a tent tentan ang g mate materi ri bang bangun un ruan ruang g sisi sisi data datar, r, se sehi hing ngga ga membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi tersebut. Selanju Sel anjutny tnya, a, guru guru tidak tidak menyajik menyajikan an meteri meteri pelajara pelajaran n secara secara keseluru keseluruhan han kepada siswa melaikan siswa sendiri yang akan menemukan dan memahami pengetahuan yang didapatkan dengan belajar menggunakan LKPD. Dalam penyelesaian penyeles aian LKPD tersebut terdapat terdapat permasalahan permasalahan yang akan diselesaikan 66

 

oleh siswa, hal ini dimaksudkan untuk menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebelumnya dengan materi bangun ruang sisi datar yang dipelajari dengan cara mengikuti petunjuk pengerjaan yang telah tersedia di dalam da lam LKPD LKPD yang yang dibe diberik rikan. an. Sisw Siswa a kelas kelas ek eksp sper erime imen n sang sangat at terba terbantu ntu dengan pertanyaan-pertany pertanyaan-pertanyaan aan penuntun penuntun yang diberikan guru melalui LKPD, sehin sehingg gga a memun memuncu culka lkan n ide-i ide-ide de siswa siswa untuk untuk menja menjawa wab b masala masalah h secar secara a mandiri dan menemukan konsep pembelajaran matematika melalui proses pemecahan masalah matematika.

Pengetahuan siswa yang diperoleh dengan cara menemukan sendiri melalui pr pros oses es

peny penyel eles esai aian an

masa masala lah h

yang ang

dibe diberi rika kan n

mela melati tih h

siswa iswa

untu untuk k

menemukan prinsip secara mandiri. Selian itu siswa juga dilatih untuk berfikir  lebih lebi h dalam dalam menyeles menyelesaika aikan n permasal permasalaha ahan n ataupun ataupun menjawa menjawab b soal. soal. Hal ini dapa da patt meng mengemb emban angka gkan n cara cara be berfi rfikir kir siswa siswa ak aktif tif dalam dalam mengid mengiden entif tifika ikasi si masalah, menganalisis masalah, merencanakan penyelesaian masalah, dan mene me nemu muka kan n solu solusi si yang yang tepa tepatt dala dalam m pros proses es peny penyel eles esai aian an masa masala lah. h. Disc scov over ery y Learn earnin ing g ini Kegia iattan pada model del Di ini dapa dapatt menge mengemb mbang angka kan n

kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Refanji dan Musdi (2018: 12) bahwa tahapan dalam model Discovery Learning  dapat   dapat memfasilitasi dan membimbing peserta didik dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematis untuk setiap indikator kemampuan pemecahan masalah matematis. Arohman, dkk Discov covery ery Learning Learning mendorong siswa (2020 (20 20:: 13) juga juga menya menyata taka kan n model model Dis 67

 

untuk un tuk berfi berfiki kirr seca secara ra kelom kelompok pok maupu maupun n indivi individu du,, berper berperan an aktif aktif dalam dalam pembelajaran dan dapat menemukan suatu pemahaman yang kuat sehingga mampu

memecahkan

masalah

serta

dapat

menarik

sebuah

kesimpulan/solusi yang tepat dari suatu masalah berdasarkan pengetahuan yang dipelajari, dengan demikian siswa lebih terlatih lagi dalam memecahkan suatu masalah ataupun menarik suatu kesimpulan/solusi yang tepat melalui pengalaman yang dilaksanakan.

Pada kelas eksperimen untuk mengetahui apakah siswa memahami materi yang dipelajari dipelajari,, guru guru menunjuk menunjuk secara acak acak siswa siswa untuk untuk menyamp menyampaika aikan n  jawaban dari permasalahan permasalahan yang telah telah diselesaikan. diselesaikan. Kemudian Kemudian guru meminta meminta siswa sis wa lai lain n untu untuk k menag menagga gapi pi dari dari apa apa yang yang disam disampa paika ikan. n. Apabil Apabila a siswa siswa tersebut menjawab dengan jawaban yang dirasa kurang tepat, maka siswa lain dapat memberikan pertanyaan lain yang menuntut siswa tersebut untuk berfikir lebih tinggi dan mengarahkan siswa tersebut untuk lebih memahami materi yang dipelajari. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih siswa agar dapat menemuka mene mukan n konsepkonsep-kon konsep sep dan prinsip prinsip-pri -prinsip nsip melalui melalui proses proses mentalny mentalnya a sendiri, send iri, sehingg sehingga a membuat membuat siswa siswa berusaha berusaha untuk untuk memecahk memecahkan an masalah, masalah, menu me numb mbuh uhka kan n

rasa rasa

ingi ingin n

tahu tahu,,

dan dan

memu memupu puk k

kebe kebera rani nian an

dala dalam m

mengemukakan pendapat. Untuk evaluasi siswa kelas eksperimen diberikan latihan soal berupa masalah matematika pada LKPD yang disediakan. Pada saat

pen pengerja rjaan

soal

latih atiha an

siswa iswa

dila dilattih

untuk tuk

meny menye elesa lesaik ikan an

permasalahan matematika sesuai dengan indikator kemampuan pemecahan 68

 

masal mas alah ah matem matemati atika ka yang yang akan akan diuku diukur. r. Artiny Artinya a siswa siswa dibias dibiasaka akan n untuk untuk menyelesaikan masalah secara sistematis mulai dari memahami masalah, merenc mer encana anaka kan n

pemec pemecah ahan an

masa masalah lah,,

meny menyele elesa saika ikan n

masala masalah h

sesu sesuai ai

rencana dan memeriksa kembali hasil penyelesaian.

Discovery ery Learning  Learning   adalah siswa dapat berfikir analitis Keungg Keu nggunan unan model Discov

dalam da lam menemu menemuka kan n maupun maupun meny menyele elesai saika kan n suatu suatu masala masalah h dan dan menca mencari ri kesim kesimpul pulan an dari dari pembe pembela lajar jaran an yang yang dil dilak akuka ukan n

untuk untuk mengid mengiden entif tifika ikasi si

masal mas alah ah deng dengan an jel jelas as serta serta menem menemuka ukan n solusi solusi yang yang tepat tepat.. Pada Pada kelas kelas eksperimen tercipta suasana belajar yang menyenangkan yang menjadikan siswa sisw a termotiv termotivasi asi dalam dalam belajar belajar serta serta berpenga berpengaruh ruh terhada terhadap p kemampua kemampuan n pemecah peme cahan an masalah masalah matemat matematika ika siswa. siswa. Selain Selain mampu mampu memaksima memaksimalkan lkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa model ini juga dapat meningk men ingkatka atkan n keaktifa keaktifan n siswa siswa selama selama kegiata kegiatan n belajar belajar mengaja mengajar. r. Model Model pembelajaran ini juga memberikan bekal kemandirian dan keberanian dalam belajar yang sangat diperlukan bagi siswa SMP.

Discovery ery Learning  Learning  Pene Pe nelit litia ian n terda terdahu hulu lu member memberika ikan n hasil hasil bahwa bahwa model model Discov

berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII, seperti penelitian yang dilakukan oleh Arili dan Jazwinarti pada Discovery ery Learning  Learning   Terhadap ta tahun hun 2018 2018 deng dengan an judul judul “Peng “Pengar aruh uh Model Model Discov

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik Kelas VIII” dari pene pe nelit litian ian terseb tersebut ut dapa dapatt disimp disimpulk ulkan an bahwa bahwa kemam kemampu puan an pemec pemecah ahan an masalah peserta didik yang pembelajaranya pembelajaranya menerapkan menerapkan model Discovery  69

 

Learning   lebih baik dari pada kemampuan pemecahan masalah matematis

peserta pese rta didik didik yang pembelaj pembelajaran aranya ya menggun menggunakan akan model model konvens konvensiona ionall di kelas kelas VIII VIII SMPN SMPN 2 Pant Pantii Tahu Tahun n Pelaj Pelajar aran an 2018/ 2018/201 2019 9 dan dan yang yang kedu kedua a penelitian yang dilakukan oleh Refanji dan Musdi pada tahun 2019 dengan  judul

“Pengaruh “Pengaruh

Model

Discovery

Learning

Terhada Terh adap p

Kemampu Kemampuan an

Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik Kelas VIII SMPN 1 Batang  Anai” dari penelitian penelitian tersebuat tersebuat dapat disimpulkan disimpulkan bahwa kemampuan kemampuan peme pe meca caha han n masa masala lah h pese pesert rta a didi didik k yang yang mene menera rapk pkan an mode modell Discovery  Learnin Lear ning g lebih baik dari pada kemampuan pemecahan masalah matematis

pese pe sert rta a

did didik

kela kelas s

kont kontro roll

yang yang

mene menera rapk pkan an

mode modell

pemb pembel elaj ajar aran an

ko konv nven ensi sion onal al pada pada kela kelas s VIII VIII SMPN SMPN 1 Bata Batang ng Anai Anai Tahu Tahun n Pela Pelaja jara ran n 2019/2020. Penelitian terdahulu di atas menguatkan kesimpulan penelitian bahw ba hwa a model model Disco Discove very ry Learn Learnin ing g mampu mampu mempe mempeng ngaru aruhi hi kemam kemampua puan n pemec pe mecah ahan an masal masalah ah matem matemati atika ka siswa siswa.. Hal Hal ini ini juga juga didu diduku kung ng denga dengan n capaian capa ian kelas kelas kontrol kontrol yang yang berbed berbeda. a. Berikut Berikut perband perbandinga ingan n capaian capaian pada pada kedua kelas. 90 60 30 0

   i    l    h    h   a   n  a    l  a    l  a   a    b   a   a   c   a  s   a  s   e  m   e  n    k      M    R    M         a    i   n   n    k  s    i   a  m    k  a    k  a   r   a   a    h   e   a   n   n   s  a   c  a   e  m   e  m    k   n    M   e    l  a    M   e   e  r    M    M

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Diagram 4 Perbandingan Capaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 70

 

Terihat dari diagram di atas, bahwa capaian kelas ekseprimen dan kelas kontrol mempunyai perbedaan yang signifikan pada setiap indikator. Hasil penelit pen elitian ian menunjuk menunjukan an bahwa bahwa rata-rat rata-rata a kemampu kemampuan an pemecaha pemecahan n masalah masalah matema mat ematik tika a siswa siswa kelas kelas eksp eksperi erime men n yang yang mener menerapk apkan an model model Discovery  Lear Le arni ning ng lebi lebih h tinggi tinggi dengan dengan rata-rat rata-rata a kemampua kemampuan n pemecah pemecahan an masalah masalah

matematika siswa yaitu 75,47, sedangkan siswa yang menerapkan model konve konvensi nsion onal al lebih lebih renda rendah h deng dengan an rata-r rata-rata ata kemam kemampu puan an pemec pemecah ahan an masa ma sala lah h mate matema mati tika ka sisw siswa a ya yait itu u 61,3 61,31. 1. Di Didu duku kung ng juga juga deng dengan an hasi hasill perhitungan statistik juga yang didapat t hit =3,77  dengan melihat kriteria uji deng de ngan an tara taraff sign signif ifik ikan an 5% dida didapa patt t daf =1,67 ,dim dimana ana denga dengan n kriter kriteria ia uji uji t hit > t daf   tidak tidak terpenuhi terpenuhi sehingg sehingga a  H o  ditola ditolak, k, berart berartii  H a  diterima. sehingga sehingga

dapa da patt disimp disimpulk ulkan an bahw bahwa a “rata “rata-ra -rata ta kemam kemampua puan n pemec pemecaha ahan n masal masalah ah Discovery ery Learning  Learning   lebih matemati mate matika ka yang yang menerap menerapkan kan model Discov lebih tinggi tinggi dari

yang menerapk menerapkan an model model Konven Konvension sional al pada pada Kelas Kelas VIII VIII Semeste Semesterr Genap Genap SMP Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran 2020/2021”.

71

 

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1

Kesimpulan

Berdasarkan Berdasa rkan hasil penelitian, penelitian, maka dapat diambil kesimpulan yaitu “rata-rata kemampua kema mpuan n pemecah pemecahan an masalah masalah matemati matematika ka yang menerapk menerapkan an model model Discovery Discov ery Learning  Learning   lebih tinggi dari yang menerapkan model Konvensional

pada Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran 2020 20 20/2 /202 021” 1”..

Pero Perole leha han n

rata rata-r -rat ata a

kema kemamp mpua uan n

peme pemeca caha han n

masa masala lah h

matematika siswa yang menerapkan model Discovery Learning  yaitu   yaitu 75,47, dan yang menerapkan model Konvensional yaitu 61,31.

5.2

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, juga untuk perbaikan penelitian berikutnya, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: Discove covery ry Learni Learning  ng  1. Pengg nggunaan LKPD pad ada a penerap rapan mo mod del Dis

sebaiknya sebaik nya memberikan memberikan petunjuk pelaksanaan pelaksanaan dengan jelas sehingga sehingga tidak menimbulkan banyak persepsi dari siswa yang membuat siswa binggung dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. 2. Guru Guru diharapka diharapkan n dapat membiasak membiasakan an siswa untuk untuk menger mengerjaka jakan n soalsoal non rutin dalam kegiatan pembelajaran dengan tujuan untuk lebih

72

 

mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematika yang dimiliki siswa. 3. Dalam

penerapan

model

Discovery ery

Learning

sebaik baikny nya a

gur guru

memperha memp erhatika tikan n tingkat tingkat kesulita kesulitan n masalah masalah yang yang diberik diberikan an kepada kepada siswa, sis wa, sehingg sehingga a siswa siswa dapat dapat menemuk menemukan an strateg strategii penyele penyelesaia saian n masalah dengan baik dan benar. Discovery ery Learning Learning sebaiknya 4. Alokasi Alokasi waktu waktu dalam dalam penerap penerapan an mode modell Discov

direnca dire ncanaka nakan n terlebih terlebih dahulu dahulu agar agar waktu waktu yang digunak digunakan an menjadi menjadi lebih efektif dan efisien. Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan dari hasil pene pe nelit litian ian yang yang telah telah dilak dilaksan sanak akan an di SMP Neger Negerii 3 Banja Banjarr Baru Baru tahun tahun pelajaran 2020/2021. Semoga penelitian ini berguna bagi penulis sebagai peneliti pemula dan semoga bermanfaat bagi yang membaca.

73

 

DAFTAR PUSTAKA

Pengembangan bangan & Model Pembela Pembelajaran jaran dalam dalam Kurikulum Kurikulum  Amir. S. (2013). Pengem 2013. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

 Ardat.

Pene nera rap pan Teor Teorii Br Brun uner er Dan Peta Peta Kons Konse ep Dalam alam (2014). Pe Mening Men ingkat katkan kan Penala Penalaran ran Dan Pemaha Pemahaman man Konsep Konsep Matema Matematik tika. a. Jurnal tarbiyah UIN Sumatra utara. 2, (1), 203-211.

Dasar-Dasar asar Evaluasi Evaluasi Pembelajaran Pembelajaran , edisi 2. Jakarta:  Arikunto,  Arikunt o, S. (2016). Dasar-D Bumi Aksara. Pengar garuh uh Model Model Discov Discovery ery Learni Learning  ng   Arili, N. Z., dan Jazwinarti. Jazwinarti. (2018). Pen Terhad Ter hadap ap Kemamp Kemampuan uan Pemeca Pemecahan han Mas Masala alah h Matema Matematis tis Pesert Peserta a Didik Kelas VIII.  Jurnal Edukasi dan Penelitian Matematika FMIPA UPN. 7, (4), 88-95.

 Arohman, B., Anggo, M., dan Zamsir. (2020). Pengaruh Model Discovery   Arohman, Learning Learni ng Terhadap Terhadap Kemampuan Kemampuan Pemecahan Pemecahan Masalah Masalah Matematis Matematis Siswa iswa Kel Kelas VI VIII SMP SMP Neger egerii 15 Kend Kendar arii.  Jurnal Jurnal Penelit Penelitian ian Pendidikan Matematika. 8, (1), 1-14. Belaja ajarr dan Pembel Pembelaja ajaran. ran. Jakarta: Rineka Damiati Dam iati dan Mudjion Mudjiono. o. (2009). (2009). Bel Cipta.

Hadi, S., dan Radiyatul. Radiyatul. (2014). Metode Pemecahan Masalah Menurut Polya Untuk Unt uk Mengem Mengembang bangkan kan Kemamp Kemampuan uan Siswa Siswa Dalam Dalam Pemeca Pemecahan han Masala Mas alah h Matema Matematis tis Di Sekola Sekolah h Meneng Menengah ah Pertama Pertama..   EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika. 2, (1), 53-61. Model el Discov Discovery ery Learnin Learning g Dalam Dalam Pembel Pembelaja ajaran ran Hand Ha ndaj ajan ani, i, B. (202 (2020) 0).. Mod Matematika Di SMP. Indramayu: Penerbit Adab.

Hapsari, B. P., dan dan Munandar, Munandar, D. R. (2019). (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Kemampuan Represantasi Matematis Pese Pe sert rta a Didi Didik. k. Prosiding  Se Semin minar ar Nasio Nasiona nall Matema Matematik tika a dan dan Pend endidik dikan Mat Matemati matik ka Sosi osiomed medika ika 2019, 19, Univer ivers sitas itas Singaperbangsaa Karawang. 2, (1), 427-437.  74

74

 

Helmiati. (2012). Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswajaya Pressindo. Hendriana, H., Roharti, E. E., dan Sumarno, U. (2016). Hard Skills Dan Soft  Skills Matematika Siswa. Cimahi: STKIP Siliwangi Press. Hosman. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran  Abad 21. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia . Ibrahim.

Penga garu ruh h Model Model Pemb Pembel elaj ajara aran n Aktif Aktif Konv Konvens ensio ional  nal  (2017). Pen (Ceramah) Dengan Cooperatif (Make - A Match) Untuk  Meningkatkan Menin gkatkan Hasil Belajar Belajar Pendidikan Pendidikan Kewarganegara Kewarganegaraan. an.  Jurnal Pendidikan Social, Sains, dan Humaniora. 3, (2), 199-211.

Jana, P., Anisa, A., dan Fahmawati, Fahmawati, N. (2020). Model Discovery Learning  Untuk Unt uk Maning Maningkat katkan kan Kemamp Kemampuan uan Pem Pemeca ecahan han Masala Masalah. h.  Jurnal Program studi pendidikan matematika, Universitas PGRI Yogyakarta. 9, (1), 213-220. Penelitian itian Pendidikan Pendidikan Lest Le star ari, i, K. E. E.,, dan dan Yudh Yudhan aneg egar ara, a, M. R. (20 (2015). 15). Penel Matematika. Bandung: Refika Aditama. Penga ngaru ruh h Mode Modell Disco Discover very y Lear Learni ning ng Terh Terhad adap ap Nurdia ian na, A. (2019 019). Pe Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa Kelas X  IPA. STKIP PGRI Bandar Lampung. 1, (2), 8-13. Kuri riku kulu lum m dan dan Pe Pemb mbel elaj ajar aran an,, Ed Nurd Nu rdin in dan dan Andr Andria iant nton oni. i. (201 (2016) 6).. Ku Edis isii 1. Jakarta: Rajawali Pres. Pembelajaran lajaran,, Nurd Nu rdyan yansy syah ah dan dan Fahy Fahyun uni. i. E. F. (201 (2016). 6). Inovasi Model Pembe cetakan ke-1. Sidoarjo: Nizamial Learning Center.

Nurhasa Nur hasanah nah,, D. E., Kania, Kania, N., dan Sunindar Sunindar,, A. (2018). (2018). Pengaruh Model  Pembe embele lejjar aran an Di Disc scov over ery y Lear Learni ning ng Unt Untuk Mengi enging ngka katk tkan an Kemam emamp puan Pemeca ecahan Masalah Pada Siswa swa SMP. Jurnal Datactucal Mathematics, FKIP Universitas Majalengka. 1, (1), 21-32. Pardimin., Widodo, S. A., dan Purwaningsih, I. E. (2007).  Analisis Butir Soal  Tes Pemecahan Masalah Matematika. Matematika. Wacana akademika UST. 1, (1), 69-76. Pengaruh h Penerapan Penerapan Model Discovery  Refan Re fanji, ji, A., A., dan dan Musdi, Musdi, E. (201 (2019). 9). Pengaru Learning Learni ng Terhadap Terhadap Kemampuan Kemampuan Pemecahan Pemecahan Masalah Masalah Matema Matematis tis Peserta Didik Kelas VIII SMPN 1 Batang Anai. Jurnal Edukasi dan

Penelitian Matematika. 8, (4), 7-12.

75

 

Model-Model Pembelajaran: Rusman. (2018). Mengembangkan Profesionalisme Guru, Edisi 2. Depok: Rajawali Pres. Menejemen emen Peserta Didik Dan Model  Setiani, A., dan Priansa, D. J. (2018). Menej Pembelajaran. Bandung: ALFABETA. Staris isti tika ka Tera Terapa pan n Untu Untuk k Pergu Perguru ruan an Ti Ting nggi gi.. Jakarta: Si Sire rega gar, r, S. (201 (2015) 5).. Star Kencana.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tersito. Kemampu ampuan an Pemeca Pemecahan han Masala Masalah h Geo Geomet metri. ri. Sutr Su tris isno no AB, AB, J. (2019 2019). ). Kem Tanggerang: Penerbit Lembaga Literasi Dayak.

Yayu Ya yuk, k, E., E., Ekow Ekowat ati, i, D. D.W. W.,, Suwa Suwand nday ayan ani, i, B. I., I., dan dan Ul Ulum um,, B. (201 (2018) 8).. Pembelajaran Matematika Yang Menyenagkan.  Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Perbandingan dingan Hasil Pembelajaran Pembelajaran Matematika Matematika Model  Zulya Zu lyada daini ini.. (201 (2016). 6). Perban Pembelajara Pembe lajaran n Kooperatif Kooperatif Tipe Coop-Coop Coop-Coop Dengan Konvensional Konvensional.. Jurnal Ilmiah Batanghari Jambi. 16, (1), 153-158.  

76

 

LAMPIRAN

77

 

LAMPIRAN 1 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR

1. Uji Validitas Validitas Alat Ukur 

Sebelum soal-soal diujikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, terlebih dahu da hulu lu soal soal diuji diujikan kan kepad kepada a 14 oran orang g siswa siswa di luar luar kelas kelas sampe sampell untuk untuk mengetahui kevalidan dari soal tersebut.  Adapun data yang yang diperoleh diperoleh sebagai sebagai berikut berikut : Tabel 9 Analisis Validitas Alat Ukur  Nomor Soal No

Skor  Total

Skor  Total²

1 7 7 9 10 10 3 9 10

2 7 7 9 10 10 3 9 10

3 6 6 9 10 10 4 9 10

4 6 6 9 10 10 0 8 9

5 6 6 9 10 10 2 9 10

32 32 45 50 50 12 44 49

1024 1024 2025 2500 2500 144 1936 2401

7 9 10 10 10 9 120

10 9 10 10 9 9 122

10 9 10 10 9 9 121

10 9 10 10 9 9 115

10 9 10 10 9 0 110

47 45 50 50 46 36 588

2209 20 2025 2500 2500 2116 12 1296 26200

1080

1112

1093

1041

1000

26200

5293

5388

5336

5195

4988

r xy

0,91

0,97

0,95

0,96

0,81

t hit 

7,59

14,86

10,92

11,69

4,86

1 2 3 4 5 6 7 8

∑ x ∑ x ∑ xy 2

9 10 11 12 13 14

78

 

Dari data-data di atas, disubtitusikan ke dalam rumus  product moment untuk mengetahui nilai koefisien korelasi setiap butir soal, yaitu :

r xy =

∑  XY −(∑  X )( ∑ Y ) √ {  N N ∑ X  −(∑  X ) } {  N N ∑ Y  −(∑ Y ) }  



2

2

r xy ( 1 )=

2

2

14 ( 5293)−(120 )( 588 )

 

√ {14 ( 1080 )−( 120) } {14 ( 26200 )−(588 ) } 2

¿

¿

¿

¿

2

74102− 70560

 

√ {15120 −14400 } {366800 −345744 }  

3542

√ ( 720 ) ( 21056)   3542 15160320 √ 15160320   3542 3893,62556

¿ 0,9096919941 ¿ 0,91

t 1=0,91

r xy ( 2 )=



  14− 2 2

1−( 0,91 )  

=7,59

14 ( 5388 )− )−(( 122)( 588 )

√ {14 ( 1112) −(122 ) } {14 ( 26200 )−( 588 ) } 2

2

79

 

 

¿

75432 −71736

 

√ {15568 −14884 } { 366800−345744 }  

¿

3696

√ ( 684 ) (21056 )

¿

¿

  3696 14402304 √ 14402304   36962 3795,03676

¿ 0,9739036098 ¿ 0,97 t 2=0,97

r xy ( 3 )=



  14 −2 2

1 −(0,97 )

 

=14,86

14 ( 5336 )− )−(( 121)( 588 )

√ {14 ( 1093 )−( 121) } {14 (26200 )−(588 ) } 2

74704 −71148 ¿ {   √  15302− 14641 }{ 366800−345744 }

¿

¿

¿

 

3556

√ ( 616 ) (21056 )   3556 13918016 √ 13918016   3556 3730,68573

2

80

 

¿ 0,9531759728 ¿ 0,95

t 3=0,95

r xy ( 4 )=



  14 −2 2

1 −(0.95 )

=10,92

14 ( 5195)−(115)( 588 )

 

√ {14 ( 1041 )−(115 ) } {14 ( 26200 )−( 588) } 2

¿

2

72730 −67620

 

√ {14574 −13225 } { 366800−345744 }  

5110

¿ √ ( 1346 )( 21056 ) ¿

¿

  5110 28404544 √ 28404544   5110 5329,59135

¿ 0,9587977134 ¿ 0,96

t 4= 0,96

r xy ( 5 )=



  14 −2 2

1−( 0,96 )

 

= 11,69

14 ( 4988 )−(110)( 588 )

√ {14 ( 1000 )−( 110) } {14 ( 26200 )−(588 ) } 2

2

81

 

¿

69832− 64680

 

√ {14000 −12100 } {366800 −345744 }  

¿

5152

√ ( 1900 ) ( 21056)

¿

¿

  5152 40006400 √ 40006400   5152 6325,06126

¿ 0,8145375654 ¿ 0,81 t 5=0,81



14 −2

 ¿

1 −¿ ¿

2. Reliabili Reliabilitas tas Alat Alat Ukur  Ukur 

Dari data di atas (tabel 1), untuk memperoleh jumlah varians total soal terlebih dahulu di cari varians di setiap butir soal dengan menggunakan rumus Alpha , yaitu : 2

∑ X  − ¿¿¿¿ 

σ i =

2

2

σ i ( 1 )=1080 −¿ ¿ ¿ σ i ( 2 )=1112−¿ ¿ ¿ 2

82

 

1093 −

( 121 )2 14

2

σ i ( 3 )=

14

=

47,21428 14

= 3,37245

σ i2 ( 4 )=1041 −¿ ¿ ¿ σ i ( 5 )=1000 −¿ ¿ ¿ 2

Jumlah varians butir soal : 2

σ b=3,67347 + 3,48979 + 3,37245 + 6,88265 + 9,69399=27,1123

Varians total :

26200 −

( 588 )2

2

σ t  =

14

14

=

1504 14

=107,42857

Dari perhitungan di atas, maka di substitusikan ke dalam rumus  Alpha  Crombach’s sebagai berikut :

)

( )(



¿

( − )(

  27,1123

¿

( )( −

2

σ i  n r 11= 1− 2 n −1 σ i

  5

5

 5

4

1

1−

107,42857

1 0,252375136 )

¿ ( 1,25 ) ( 0,747624863 ) ¿ 0,9345310788

)

83

 

¿ 0,93 Harga r 11=0,93 maka tes reliabilitas tersebut kuat.

84

 

LAMPIRAN 2 DAFTAR NILAI SISWA

Dalam penelitian ini, diperoleh data dengan memberikan tes. Soal tes yang di dibe beri rika kan n kepa kepada da sisw siswa a kela kelas s eksp eksper erim imen en yang yang mene menera rapk pkan an mode modell pembelajaran Discovery Learning dan kelas kontrol yang menerapkan model pembe pe mbela lajar jaran an Konve Konvensi nsion onal. al. Tes Tes yang yang diber diberika ikan n berup berupa a  post-test dalam bentuk essay sebanyak 5 butir soal pada materi Bangun Ruang Sisi Datar.  Adapun rincian nilai hasil hasil tes dari dari setiap kelas kelas adalah adalah sebagai sebagai berikut: berikut:

Tabel Daftar Nilai Tes Matematika Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No. Responden

(1) 1 2 3 4

Nilai Siswa Menggunakan Model Pemebelajaran Discovery Learning  (2) 50 56 58 62

Nilai Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional (3) 40 42 42 46

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

62 62 64 64 64 64 66 66 70 76 80 80

46 46 50 50 50 54 56 56 56 58 58 60

17 18

80 80

60 62

85

 

19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

82 82 82 84 86 86 86 86 86 100 100 100

64 68 70 70 70 74 74 78 78 100 100

86

 

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS DATA

1. Uji Normal Normalita itas s Data Data pada pada Kelas Kelas Eksp Eksperi erimen men

Berdasarkan data pada kelas eksperimen yang berjumlah 30 orang diperoleh dara sebagai berikut: 50, 56, 58, 62, 62, 62, 64, 64, 64, 64, 66, 66, 70, 76, 80, 80, 80, 80, 82, 82, 82, 84, 86, 86, 86, 86,86, 100, 100, 100. Dari data di atas didapat nilai rata-rata:

 x´ =

∑ x

i

n  x´ =

 x´ =

50 + 56 + 58 + 3 ( 62 ) + 4 ( 64 ) + 2 ( 66 ) + 70 + 76 + 4 ( 80 )+ 3 ( 82 )+ 84 + 5 ( 86 )+ 3 ( 100 ) 30

 

2264 30

 x´ =75,46667

 x´ =75,47

Sedangkan nilai simpangan baku:

∑ f  ( x − x´ ) S=

2

2

i

i

n −1

( 50−75,47 )2+ (56 −75,47 )2 +( 58 −75,47 )2 + 3 ( 62−75,47 )2 + 4 ( 64 −75,47 )2 +¿ 2 (66 −75,47 )2 +( 70 −75, + ( 84 −75,47 )2 + 5 ( 86 −75,47 )2 + 3 (100 −75,47 )2 2 S= 30−1

87

 

2

S=

5255,467 29

2

S =181,223 181,223 S= √ 181,223

S= 13,46191 S= 13,46

Berdasarkan data di atas dapat disusun seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 11 Uji Lilliefors NO   X i   1 50 2 56 3 58 4 62 5 62 6 62 7 64 8 64 9 64 10 64 11 66 12 66 13 70 14 76 15 80 16 80 17 80 18 80 19 82 20 82 21 82

F kum 1 2 3 6 6 6 10 10 10 10 12 12 13 14 18 18 18 18 21 21 21

22

22

84

 

Z i -1,89 -1,45 -1,30 -1,00 -1,00 -1,00 -0,85 -0,85 -0,85 -0,85 -0,70 -0,70 -0,41 0,04 0,34 0,34 0,34 0,34 0,49 0,49 0,49

0,63

 

F ( Z i ) 0,0294 0,0735 0,0968 0,1587 0,1587 0,1587 0,1977 0,1977 0,1977 0,1977 0,2420 0,2420 0,3409 0,5160 0,6331 0,6331 0,6331 0,6331 0,6879 0,6879 0,6879

0,7357

 

S ( z ¿¿ i ) ¿ 0,0333 0,0667 0,1000 0,2000 0,2000 0,2000 0,3333 0,3333 0,3333 0,3333 0,4000 0,4000 0,4333 0,4667 0,6000 0,6000 0,6000 0,6000 0,7000 0,7000 0,7000

0,7333

 

¿

0,0039 0,0068 0,0032 0,0413 0,0413 0,0413 0,1356 0,1356 0,1356 0,1356 0,1580 0,1580 0,0924 0,0493 0,0331 0,0331 0,0331 0,0331 0,0121 0,0121 0,0121 0,0024

88

 

23 24 25 26 27 28 29 30

86 86 86 86 86 100 100 100

23 27 27 27 27 30 30 30

0,78 0,78 0,78 0,78 0,78 1,82 1,82 1,82

0,7823 0,7823 0,7823 0,7823 0,7823 0,9656 0,9656 0,9656

0,7667 0,9000 0,9000 0,9000 0,9000 1,0000 1,0000 1,0000

0,0156 0,1177 0,1177 0,1177 0,1177 0,0344 0,0344 0,0344

Dari hasil perhitungan di atas didapat  L0=¿ 0,1580 L0=0,0945 . Dengan n = 30 dan da n pada pada taraf nyata nyata 5% diperol diperoleh eh  Ltabel =¿0,1 0,161. 61. Berdasa Berdasarka rkan n kriteri kriteria a uji dapa da patt disimp disimpulk ulkan an bahw bahwa a data data beras berasal al dari dari popula populasi si yang yang berd berdist istrib ribus usii normal, karena  L0
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF