BAB I (Uji Buckling (Tekuk))
June 14, 2019 | Author: zega angga13 | Category: N/A
Short Description
uji buckling...
Description
BAB I PERCOBAAN TEKUK (BUCKLING)
1.
Tujuan
Adapun tujuan percobaan tekuk adalah untuk menunjukan peristiwa dan kebenaran rumus tekuk euler. Dalam percobaan ini, tumpuan ujung batang dapat dibuat engsel – engsel – engsel, engsel, jepit – jepit – jepit jepit atau jepit – jepit – engsel. engsel. 2.
Teori Mekanika Teknik
Pada praktek sebenarnya, terdapat 4 macam tipe tumpuan yang dikenal pada kolom elastis yang mendapat gaya tekan axial, yaitu : a.
Tumpuan engsel pada kedua ujungnya
Gambar 1.1. Tumpuan engsel pada kedua ujungnya b.
Tumpuan jepit pada kedua ujungnya.
Gambar 1.2. Tumpuan jepit pada kedua ujungnya
Laporan Praktikum Fenomena Dasar Mesin | 1
c.
Tumpuan engsel pada satu ujung dan jepit pada ujung lainnya
Gambar 1.3. Tumpuan engsel pada suatu ujung dan jepit pada ujung lainnya d.
Tumpuan jepit pada satu ujung dan bebas pada ujung lainnya
Gambar 1.4. Tumpuan jepit pada satu ujung dan bebas pada ujung lainnya
3.
Rumus Euler untuk kolom ujung engsel Pada beban kritis, kolom yang mempunyai penampang konstan dapat menekuk ke samping untuk setiap arah. Dalam keadaan yang lebih umum batang tekan tidak mempunyai kekuatan lentur yang sama untuk segala arah. Adapun besaran tekanan kritis (Per) diperoleh dari rumus euler, yaitu :
Untuk tumpuan engesl – engsel, PCR
= ∙
.
. ∙
Untuk tumpuan jepit – jepit,
PCR = 4
Untuk tumpuan jepit – engsel,
PCR = 2.50 ∙
.
∙
∙
Laporan Praktikum Fenomena Dasar Mesin | 2
4.
Perancangan Peralatan
Gambar 1.5. Peralatan Uji Backling
Laporan Praktikum Fenomena Dasar Mesin | 3
Nama bagian utama dari peralatan uji buckling adalah sebagai berikut :\
1)
Benda Uji
2)
Landasan Atas
3)
Landasan Bawah
4)
Kolom Pengarah
5)
Kolom Penahan
6)
Spindel Penekan
7)
Ulir Penggerak
8)
Plat Penahan
9)
Plat Pengarah
10)
Lengan Penjepit
11)
Poros Penekan
12)
Bushing
13)
Tumpuan Engsel Atau Penjepit
14)
Lengan Penggerak
15)
Hydrolic Load Cell
16)
Pressure Gauge
17)
Pemegang Presure Gauge
Sebelum merancang peralatan uji buckling, maka diperlukan perhitungan gaya yang akan timbul dan membebani peralatan tersebut pada bagian – bagian yang dianggap kritis. Pada bab ini juga akan dibahas komponen yang digunakan pada alat uji buckling.
Laporan Praktikum Fenomena Dasar Mesin | 4
5.
Urutan pengujian beban kritis.
Susunan peralatan untuk pengujian beban kritis Pasang satu tumpuan engsel ditempat yang disediakan pada hydraulic load cell dan satu tumpuan engsel ditempat yang disediakan pada poros penekan yang sudah terpasang dilandasan atas kemudian kencangkan baut-baut pengikatnya. Atur ketinggian landasan atas disesuaikan dengan panjang benda uji yang pertama yaitu 755 mm kemudian letakkan benda uji tersebut diantara tumpuan engsel bawah dan tumpuan engsel atas tepat dipusat tumpuan sambil memutar spindel penekan gar benda uji cukup tertekan. Putar spindel penekan agar menekan benda uji. Pada saat besar beban yang ditunjukan oleh pressure gauge mendekati besarnya beban kritis benda uji maka jarum pada pressure gauge akan bergerak perlahan dan kemudian berhenti jika sudah mencapai beban kritis walaupun spindel penekan terus diputar. Catat beban kritis pengujian yang ditunjukkan oleh pressure gauge sebagai berikut.
[] = [ ⁄ ] × 3,14 [ ]
Lakukan hal yang sama untuk benda uji dengan panjang 758 mm dan 805 mm. Setelah pengambilan data untuk tumpuan engsel – engsel, lakukan hal sama untuk tumpuan engsel jepit kemudian tumpuan jepit – jepit. Hasil pengujian tersebut kemudian dibandingkan perhitungan teori mekanika teknik sebagai berikut : 1) Tumpuan engsel – engsel PCR
= ∙
dengan
hasil
.
2) Tumpuan engsel – jepit PCR = 2.50 ∙
∙
∙
3) Tumpuan jepit – jepit PCR = 4
. ∙
.
Lakukan analisa data untuk mengetahui deviasi atau penyimpangan yang terjadi antara hasil pengujian dengan hasil perhitungan teori mekanika teknik.
Laporan Praktikum Fenomena Dasar Mesin | 5
6.
Kalibrasi Peralatan Eksperimental
Kalibrasi peralatan eksperimental bertujuan agar data yang diperoleh hasil pengujian akurat sehingga peralatan uji buckling ini dapat dipertanggung jawabkan hasilnya. Kalibrasi yang dilakukan adalah kalibrasi kelurusan pusat tumpuan. a. Kalibrasi Kelurusan Pusat Tumpuan. Sebelum melaksanakan pengujian maka peralatan pengujian beban kritis dalam hal ini adalah kelurusan pusat beban pada tumpuan harus dikalibrasi terlebih dahulu. Hal ini penting agar beban yang ditunjukan oleh pressure gauge adalah benar. b. Peralatan Kalibrasi Kelurusan Pusat Tumpuan.
Landasan Atas
Landasan Bawah
Kolom Pengarah
Kolom Penahan
Spindel Penekan
Ulir Penggerak
Plat Penahan
Plat Pengarah
Lengan Penjepit
Poros Penekan
Bushing
Tumpuan Jepit
Lengan Pembawa
Lengan Penggerak
Hydrolic Load Cell
Pressure Gauge
Benda Uji Kalibrasi
Laporan Praktikum Fenomena Dasar Mesin | 6
c. Urutan Kalibrasi Kelurusan Pusat Tumpuan
7.
Susuanan peralatan untuk kalibrasi kelurusan tumpuan. Pasang satu tumpuan jepit bawah di tempat yang disediakan pada Hydaulic Load Cell dan satu tumpuan Jepit Atas di tempat yang disediakan pada Poros Penekan yang sudah terpasang di Landasan Atas kemudian kencangkan baut-baut pengikatnya. Setelah itu pasang penjepit pada masing-masing Tumpuan Jepit. Longgarkan Lengan Penjepit agar Landasan Atas dapat bebas naik turun. Putar Lengan Pembawa agar Landasan Atas begerak turun sampai ujung dari Penjepit Atas dan ujung dari Penjepit Bawah bertemu. Longgarkan baut-baut pengencang Hydraulic Load Cell kemudian atur posisi Hidraulic Load Cell ke kiri atau kekanan agar ujung penjepit atas dan ujung penjepit bawah berada dalam satu sumbu.
Tabel Hasil Pengujian Beban Kritis Tumpuan Engsel – Jepit. Diameter Benda Uji (d) Modulus Bahan Momen Inersia
= 8 mm = 20 × 10 Pa = I
Panjang Benda Uji (mm)
Beban Kritis Praktek (Kg/cm2)
Beban Kritis Praktek (Kg) (P x π)
755
56
175,84
917,92
19,15
80,85
758
54
169,56
886,038
19,13
80,87
805
50
157
820,028
19,14
80,86
Deviasi (%)
Beban Kritis Teori (Kg) ( 2.50 ∙ ∙
∙
)
× 100%
Efisiensi (%) – deviasi beban
Laporan Praktikum Fenomena Dasar Mesin | 7
View more...
Comments