BAB I Sistem Pipa

February 21, 2018 | Author: soepriyanto | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download BAB I Sistem Pipa...

Description

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

BAB

I

SISTEM PERPIPAAN A. SISTEM INSTALASI Sistem

perpipaan

berfungsi

untuk

mengantarkan

atau

mengalirkan suatu fluida dari tempat yang lebih rendah ke tujuan

yang

Misalnya

diinginkan

pipa

yang

dengan

dipakai

bantuan

untuk

mesin

memindahkan

atau

pompa.

minyak

dari

tangki ke mesin, memindahkan minyak pada bantalan-bantalan dan juga mentransfer air untuk keperluan pendinginan mesin ataupun untuk kebutuhan sehari-hari diatas kapal serta masih banyak

lagi

fungsi

lainnya.

Sistem

perpipaan

harus

dilaksanakan sepraktis mungkin dengan minimum bengkokan dan sambungan las atau brazing, sedapat mungkin dengan flens atau sambungan yang dapat dilepaskan dan dipisahkan bila perlu. Semua pipa harus dilindungi dari kerusakan mekanis. Sistem perpipaan

ini

harus

ditumpu

atau

dijepit

sedemikian

rupa

untuk menghindari getaran. Sambungan pipa melalui sekat yang diisolasi

harus

merupakan

sambungan

flens

yang

diijinkan

dengan panjang yang cukup tanpa merusak isolasi. Pada

perancangan

sistem

instalasi

diharapkan

menghasilkan

suatu jaringan instalasi pipa yang efisien dimana aplikasinya baik

dari

segi

peletakan

maupun

segi

keamanan

dalam

pengoperasian harus diperhatikan sesuai peraturan-peraturan klasifikasi maupun dari spesifikasi installation guide dari sistem pendukung permesinan. Sistem

perpipaan

merupakan

untuk

perencanaan

dan

sistem

yang

pembangunannya.

kompleks Sistem

di

kapal

perpipaan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan prinsip-prinsip analisa

static

dan

dinamic

stress,

thermodinamic,

teori

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

aliran

fluida

untuk

2

merencanakan

keamanan

dan

efisiensi

jaringan pipa (network piping). Peletakan komponen yang akan disambungkan dengan pipa perlu diperhatikan untuk mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan seperti : panjang perpipaan, susunan yang kompleks, menghindari pipa melalui daerah yang tidak

boleh

ditembus,

menghindari

penembusan

terhadap

struktur kapal, ddl. Jalur instalasi pipa sedapat mungkin direncanakan untuk mengindari stress yang terlalu tinggi pada struktur. Oleh karena itu sebagai langkah awal maka dibuatlah suatu gambar diagram yang akan menjelaskan keterkaitan antar komponen dalam suatu instalasi. Gambar diagram sistem dibuat guna memastikan sistem akan memenuhi kebutuhan spesifikasi dan seluruh elemen dari sistem saling compatible dengan yang lainnya.

Diagram

pipa

merupakan

point

awal

untuk

mengembangkan seluruh gambar-gambar perpipaan. Diagram pipa menggambarkan komponen sistem dan hubungannya satu sama lain dalam bentuk skematik. Diagram ini terdiri dari : 1. Simbol-simbol komponen 2. Schedule material 3.

Komponen performance rating dan kurve pompa

4.

Valve description

5.

Identifikasi komponen

6. Tekanan,

suhu,

aliran,

kecepatan,

penurunan

tekanan

sistem 7.

Ukuran pipa

8.

Arah aliran

9.

Identifikasi kompartemen dan bulkhead

10. Karakteristik dari instrumen 11. Karakteritik operasi dari tekanan, suhu,ketinggian dan kontrol aliran, dll

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

3

Kualitas dan kejelasan diagram pipa sangat penting karena gambar

diagram

memberikan

selama

perencanaan,

informasi

pembangunan

bermacam-macam

dan

operasional

fungsi

kapal

dan

membrikan pengertian awal bagaimana sistem tersebut berjalan dan

menerangkan

hubungan

dengan

sistem

lainnya.

Hubungan

fungsi harus sama-sama ditonjolkan. Gambar perencanaan sistem pipa biasanya dibuat hanya untuk satu sistem atau sistem yang berhubungan

pada

penggambaran.

satu

Sistem

gambar

instalasi

untuk

perpipaan

menyederhanakan di

kapal

dapat

dikelompokkan dalam beberapa kelompok layanan diatas kapal, antara lain : 1.Layanan sistem

Permesinan;

yang

yang

melayani

akan

termasuk

disini

kebutuhan

adalah dari

sistem-

permesinan

dikapal (main engine dan auxilliary engine) seperti sistem start,

sistem

bahan

bakar,

sistem

pelumasan

dan

sistem

pendingin. 2.Layanan penumpang & crew; adalah sistem yang akan melayani kebutuhan bagi seluruh penumpang dan crew dari kapal dalam hal

untuk

kebutuhan

air

tawar

dan

sistem

sanitary/drainage. 3.Layanan

keamanan;

menjamin

adalah

keselamatan

sistem

kapal

selama

instalasi

yang

akan

pelayaran

meliputi

:

sistem bilga dan sistem pemadam kebakaran. 4.Layanan keperluan kapal; adalah sistem instalasi yang akan menyuplai

kebutuhan

untuk

menjamin

stabilitas

dan

keperluan kapal meliputi sistem ballast dan sistem pipa cargo (untuk kapal tanker).

B. PERSYARATAN UMUM INSTALASI PIPA DI KAPAL

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

Suatu

system

instalasi

peralatan-peralatan

yang

kapal,

umumnya

klasifikasi

yang harus dipenuhi 1.

4

perpipaan

digunakan

yang

pada

memberikan

terdiri

suatu

dari

system

di

ketentuan-ketentuan

sebagai berikut :

Sambungan-sambungan

pipa

berupa

sambungan

flens

harus

digunakan untuk sambungan pipa yang dapat dilepas. Ikatan ulir hanya dapat dipergunakan untuk diameter luar sampai dengan 2 inchi. 2.

Ekspansi dari system perpipaan yang disebabkan kenaikan suhu

atau

perubahan

bentuk

lambung,

harus

diimbangi

sedapat mungkin dengan lengkungan-lengkungan pipa, pipa kompensator

ekspansi,

sambungan-sambungan

yang

menggunakan penahan packing dan cara yang sejenis. 3.

Pipa

yang

harus

melalui

sekat-sekat,

atau

dinding-

dinding, harus dibuat secara kedap air atau kedap minyak. Lobang-lobang baut untuk sekrup atau baut-baut pengikat tidak boleh terletak pada dinding-dinding tangki. 4.

system pipa di sekitar papan penghubung, harus terletak sedemikian kerusakan

rupa pada

agar

dapat

instalasi

menghindari

listrik,

kemungkinan

apabila

terjadi

kebocoran pada pipa. 5.

Pipa udara, duga, limpah maupun pipa yang berisikan zat cair yang berlainan tidak boleh melalui tangki-tangki air minum, air pengisi ketel dan minyak pelumas. Bilamana hal tersebut tidak dapat dihindarkan, pengaturan penembusan pipa-pipa tersebut pada tangki harus ditenbtukan bersama dengan pihak klasifikasi. Semua pipa yang melalui ruang muat/bak rantai harus dilindungi terhadap benturan dan kerusakan dengan diselubungi.

6.

system

pipa

pengeringan

dan

ventilasi

direncanakan

sedemikian rupa sehingga dapat mengkosongkan, mengalirkan

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

5

dan memberi ventilasi pada system tersebut. system pipa dimana

ada

cairannya

dapat

berkumpul

dan

mempengaruhi

cara kerja mesin, harus dilengkapi dengan alat pengering khusus, seperti pipa uap dan pipa udara bertekanan. 7.

semua jaringan pipa harus ditunjang pada beberapa tempat untuk

mencegah

pergeseran

dan

lenturan,

jarak

antara

penunjang pipa ditentukan oleh diameter dan massa jenis media yang mengalir. Jika system jaringan pipa dilalui oleh fluida yang panas, maka penunjang pipa diusahakan sedemikian

rupa

sehingga

tidak

menghalangi

thermal

ekspansion. 8.

Sea chest pada lambung kapal harus diatur pada kedua sisi kapal dengan

dan

dipasang

pipa-pipa

serendah

uap

atau

mungkin,

pipa

udara

dan

dilengkapi

dengan

diameter

disesuaikan dengan besarnya sea chest dan paling kecil 30 mm, yang dapat ditutup dengan katup dan dipasang sampai diatas geladak sekat. Juga dilengkapi dengan saringan air laut untuk mencegah masuknya kotoran yang akan menyumbat saluran dari bottom valve. Pipa-pipa

uap

atau

udara

bertekanan

berfungsi

sebagai

pelepas uap di sea chest dan membersihkan saringan kotak air laut (grating). Pipa uap atau pipa udara bertekanan tersebut harus dilengkapi dengan katup-katup yang melekat lasngsung pada sea chest. Umumnya pipa udara pembersih (blow off) sea chest bertekanan 2 – 3 kg/cm2. 9.

Katup-katup katup

lambung

pemasukan

dan

kapal

harus

pengeluaran

mudah air

dicapai,

laut

harus

katupmudah

dilayani dari pelat lantai. Kran-kran pada lambung kapal penmgaturannya pemutarannya tersebut

harus hanya

dalam

sedemikian

dapat

keadaan

rupa,

sehingga

dibuka,

ketika

kran-kran

tertutup.

Pada

pemasangan

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

hubungan-hubungan dipasang

pipa

6

dengan

sedemikian

lambung

rupa

dan

sehingga

katup-katup,

tidak

terjadi

perembesan/air yang mengalir. 10. Lubang saluran pembuangan dan pembuangan saniter tidak boleh

dipasang

diatas

garis

muat

kosong

(empety

load

water line) di daerah tempat perluncuran sekoci penolong atau

harus

ada

alat

pencegah

pembuangan

air

ke

dalam

sekoci penolong. Lokasi lubang harus diperhitungkan juga dalam pengaturan letak tangga kapal dan tangga pandu. 11. Pipa pembuangan yang keluar dari ruangan dibawah geladak lambung timbul dan dari bangunan atas dan rumah geladak yang tertutup kedap cuaca, harus dilengkapi dengan katup searah

otomatis

selalu

dapat

dicapai

yang

dapat

dikunci

dari

tempat

dikunci

diatas

geladak

lambung

dari yang

timbul.

tempat selalu

Alat

yang dapat

penunjuk

bahwa katup terbuka atau tertutup harus disediakan pada tempat penguncian. Dalam sistem perpipaan, komponen pendukung antara lain : a. Sumber (source) yang berasal dari tangki b. Pompa

sebagai

sumber

tenaga

untuk

memindahkan/mengalirkan fluida c. Pengaturan aliran (debit dan arah), tekanan, temperatur, viscositas dan lainnya dapat berupa : katup, fitting, heat exchanger dan lainnya. d. Discharge (sink) dapat langsung ke overboard, tangki dan lainnya. Dan

untuk

pemasangannya/instalasinya

maka

penyangga

sangat perlu guna mencegah yang diakibatkan oleh : -

Berat pipa

-

Pemuaian akibat suhu dan tekanan

pipa

BUKU AJAR SISTEM DALAM KAPAL

7

-

Beban inersia akibat getaran dan gerak kapal

-

Beban inersia akibat getaran dan gerakan pada instalasi pipa

DAFTAR PUSTAKA : 1. Germanischers Lloyd; [1998]; “Rules for Classification and Construction Ship Technology”; Germanischer Lloyd; Hamburg. 2. Harrington, Roy L.; [1992]; “Marine Engineering”; SNAME; New York.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF