Latar Belakang Fungsi penglihatan merupakan suatu kemampuan yang sangat
penting dimiliki oleh setiap orang. Fungsi penglihatan yang baik sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari namun beberapa keadaan dapat menyebabkan terjadinya penurunan fungsi penglihatan. Salah satu penyebab penurunan
fungsi
penglihatan
ini
adalah
penyakit
katarak.
Katarak
merupakan penyebab kebutaan utama di dunia yang sebenarnya dapat dicegah. Katarak adalah setiap kekeruhan yang terjadi pada lensa. Untuk mengatasi katarak dilakukan pengangkatan lensa yang keruh tersebut dengan jalan operasi. Beberapa pemeriksaan wajib dilakukan sebelum menjalani operasi katarak, salah satunya yaitu pemeriksaan tajam penglihatan. Tajam penglihatan atau visus merupakan ambang batas minimum yang dapat terbaca, yaitu suatu titik dimana kemampuan visual pasien tidak lagi dapat membedakan huruf-huruf yang lebih kecil. Penentuan ambang batas ini umumnya diukur dengan menggunakan kartu Snellen.(AAO OPTICS). Pada pasien-pasien katarak terjadi
penurunan visus
yang
bervariasi
dari
berkurangnya kemampuan melihat huruf-huruf pada kartu snellen sampai hanya dapat melihat proyeksi sinar.
Tajam penglihatan menjadi perhatian utama pada kasus katarak. Perbaikan tajam penglihatan merupakan hasil yang diharapkan dari penatalaksanaan kasus katarak yaitu dengan tindakan operatif. Sebelum dilakukan tindakan operasi terdapat beberapa pemeriksaan oftalmologis yang harus dilakukan. Salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan retinometri yaitu pemeriksaan potensi tajam penglihatan dengan alat retinometer. Retinometer merupakan salah satu alat yang menggunakan prinsip kisi-kisi interferensi (interference fringes) untuk menilai tajam penglihatan pasien melalui lensa yang keruh. Pada retinometer, sebuah sumber cahaya dipecah menjadi dua cahaya yang kemudian masuk ke area lensa yang paling tidak keruh sehingga kisi-kisi interferensi terbentuk di retina. Kisi-kisi tersebut dapat memiliki orientasi meridian vertikal, horizontal maupun oblik. Frekuensi spasial dapat bervariasi sesuai dengan tajam penglihatan yang berkisar dari 6/120 (20/400) hingga 6/6 (20/20). Maka dari itu tajam penglihatan pasien setelah operasi katarak dapat diprediksi dengan alat ini.
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.