Bab I Pendahuluan

July 24, 2019 | Author: Zulqifli Hedrianto | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Bab I Pendahuluan...

Description

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Dasar Pemikiran

Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) merupakan salah satu program di Universitas Haluoleo yang dimulai pada tahun 2001. Kuliah Kerja Profesi ini merupakan revisi dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang mana  pelaksanaannya sudah dianggap kurang efektif lagi di masa sekarang ini. Untuk itulah pihak Universitas Haluoleo mencoba format yang disebut Kuliah Kerja Profesi (KKP) karena dianggap lebih praktis dan bermuatan akademik  yang mana spesifikasi atau penajaman ilmu melalui Kuliah Kerja Profesi. Kuliah Kerja Profesi merupakan salah satu program pengabdian kepada masyarakat yang merupakan pelaksanaan dari Tridharma Perguruan Tinggi Universitas Haluoleo. Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi ini meliputi pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat bagi mahasiswa untuk

mengidentifikasi

serta

menangani

berbagai

masalah

dengan

menekankan pada pengembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni dalam menjawab tantangan profesinya. Selain KKP merupakan bentuk KKN alternative,

dimana

mahasiswa

diharapkan

dapat

berperan

dalam

 pemberdayaan masyarakat dan pengembangan diri secara optimal sesuai dengan bidang keahliannya. Dalam kuliah kerja profesi ini, mahasiswa dituntut

untuk

mampu

mengidentifikasi

dibidangnya secara profesional.

1

dan

memecahkan

masalah

Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) tidak sama dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Jika penekanannya lebih mengarah kepada masyarakat langsung, dalam hal ini lebih besar difokuskan pada daerahdaerah pedesaan, sebaliknya Kuliah Kerja Profesi (KKP) penekanannya difokuskan pada instansi pemerintah maupun swasta.

1.2 Tema Kegiatan

Adapun tema Kuliah Kerja Profesi Universitas Haluoleo Angkatan XXI tahun 2013 yaitu : “Melalui Kuliah Kerja Profesi (KKP) Kita Tingkatkan Pengabdian Mahasiswa dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Bangsa”.

1.3 Bentuk dan Program Kegiatan

Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang dilakukan oleh mahasiswa KKP di Kecamatan Abeli Kota Kendari berupa kegiatan kemasyarakatan yang bersifat fisik maupun non fisik. Kegiatan kemasyarakatan yang bersifat fisik seperti pengecatan di sekitar halaman kantor dan peremajaan halaman kantor kecamatan, sedangkan kegiatan yang bersifat non fisik seperti sosialisasi bahaya narkoba di sekolah-sekolah yang ada di kecamatan abeli dan mengadakan kegiatan untuk kerja bakti di kelurahan, serta mengikuti kegiatan Musrenbang Kecamatan sehingga terjalinlah hubungan hubungan baik dengan masyarakat.

2

1.4 Tujuan dan Target Kegiatan

Adapun tujuan dan target kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) adalah sebagai berikut : 1. Memberikan

kesempatan

kepada

mahasiswa

untuk

menerapkan

 pengetahuannya kepada masyarakat sesuai dengan bidang ilmunya. 2. Meningkatkan dan memantapkan nuansa dan wawasan berpikir serta melatih mahasiswa untuk memecahkan persoalan-persoalan pembangunan yang nyata sesuai dengan bidangnya. 3. Meningkatkan koordinasi dan kemitraan antara perguruan tinggi,  pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi permasalahan pembangunan. 4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan dosen untuk menerapkan ilmu

dan

pengetahuan

teknologi

dan

seni

untuk

meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

1.5 Sasaran Kegiatan

Adapun sasaran yang akan dicapai dari pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini adalah sebagai berikut : a. Meningkatnya

kemampuan

mahasiswa

dalam

mengidentifikasi,

merumuskan, dan memecahkan masalah dalam menghadapi tantangan masa depan yang berkaitan dengan disiplin ilmu dan profesi setiap mahasiswa.

3

 b. Terciptanya

hubungan

yang

harmonis

antara

Pemerintah

Provinsi/Kabupaten/Kota dan masyarakat dengan Perguruan Tinggi dalam mengatasi berbagai masalah pembangunan. c. Membentuk sikap mahasiswa yang mandiri dan dapat beradaptasi dengan kehidupan nyata di dalam masyarakat/instansi. d. Bertambahnya ilmu pengetahuan yang terkait dengan disiplin ilmu/profesi keilmuan setiap mahasiswa.

1.6 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Adapun tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) bertempat di Kecamatan Abeli Kota Kendari. Kegiatan ini  berlangsung selama 45 hari kerja dimulai pada tanggal 28 Januari – 23 Maret 2013.

4

BAB II GAMBARAN LOKASI KKP

2.1. Sejarah Singkat Lokasi KKP 2.1.1. Sejarah Terbentuknya Kecamatan Abeli

Kecamatan Abeli merupakan salah satu kecamatan di Kota Kendari yang merupakan berasal dari pemekaran dari Kecamatan Poasia. Pada tahun 2004 dengan jumlah penduduk 22.747 jiwa dan luas wilayah 50,49 KM 2, Kecamatan Abeli resmi memekarkan dirinya menjadi sebuah kecamatan baru, karena melihat  berbagai potensi-potensi pendukung untuk dapat menjadi prasyarat berdirinya suatu kecamatan baru, baik dari segi potensi perekonomian, pertanian, kelautan, dll. Hingga saat ini, Kecamatan Abeli memiliki 13 Kelurahan yang pada awalnya merupakan kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Poasia, di mana masingmasing kelurahan itu antara lain : 1. Kelurahan Puday

8. Kelurahan Talia

2. Kelurahan Lapulu

9. Kelurahan Petoaha

3. Kelurahan Abeli

10. Kelurahan Nambo

4. Kelurahan Benuanirae

11. Kelurahan Bungkutoko

5. Kelurahan Tobimeita

12. Kelurahan Sambuli

6. Kelurahan Anggalomelai

13. Kelurahan Todonggeu

7. Kelurahan Poasia

5

2.1.2. Sejarah Pemerintahan Kecamatan Abeli

Setelah definitif menjadi Kecamatan Abeli, sistem pemerintahan mulai tertata dengan baik dengan merujuk peraturan dan perundang-undangan yang ada, adapun pemerintahan Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat. Adapun regenerasi

Camat

yang

menjabat

di

Kecamatan

Abeli

dan

periode

kepemimpinannya dimuat dalam tabel berikut : Tabel 1. Sejarah Pemerintahan Kecamatan Abeli No

Tahun

Nama

Jabatan

1.

2004 – 2005

Drs. Rusdin Heru

Camat

2.

2005 – 2006

Drs. Boy Asis

Camat

3.

2006 – 2007

Drs. Zulkarnia

Camat

4.

2007 – 2008

Drs. La Ombe

Camat

5.

2008 – 2009

B. Rusman, S.Sos

PLT

6.

2009 – 2012

Drs. Fadlil Suparman

Camat

7.

2012 - Sekarang

Syahyuddin, S.Sos

Camat

2.1.3. Sejarah Pembangunan Infrastruktur Kecamatan

Pembangunan infrastruktur Kecamatan merupakan hal yang sangat  penting, hal ini memudahkan mobilitas dan pelayanan kepada masyarakat desa khususnya dan publik pada umumnya setiap kegiatan dan pembangunan infrastruktur desa dilakukan melalui musyawarah dan perencanaan yang matang dan terdokumentasi dengan baik, sehingga setiap kegiatan dapat dievaluasi dan diawasi kemajuan dan hambatan yang dihadapi.

6

Tabel 2. Jenis Kegiatan Infrastruktur Kecamatan Abeli No

1.

Infrastruktur

Tahun

Sumber Dana

2010

APBD Kota

Jalan Utama Kecamatan a. Perkerasan Tahap I  b. Perkerasan Tahap II

2.

Pengaspalan jalan

2011

APBN Provinsi

3.

Pelabuhan kontainer

2011

APBN Provinsi

4.

Jembatan 2010

APBD Kota

2005

APBD Kota

a. Jembatan permanen (1 buah)

5.

Perkantoran a. Kantor Camat  b. Gedung Aula c. Kantor Urusan Agama (KUA)

6.

Semua Ibadah Mesjid Kelurahan 1 Unit

7.

Swadaya

Sarana Pendidikan a. Gedung SMA  b. Gedung SMP

APBD Provinsi

c. Gedung SD d. Gedung TK  8.

Sarana Air Bersih Sumur Gali 10 Unit

9.

PNPM-MP

2009-2010

APBD Kota

Sarana Kesehatan a. Puskesmas Abeli  b. Puskesmas Nambo c. Pustu

10.

2010

Sanitasi

7

2.2. Letak Geografis

Kecamatan Abeli adalah merupakan salah satu Kecamatan yang terletak di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Desa ini beranjak ± 8 KM dari Kota Kendari. Luas wilayah Kecamatan Abeli adalah 50,49 KM 2 yang dibagi menjadi tiga belas kelurahan yang masing-masing dikepalai oleh seorang lurah. Secara Geografis Kecamatan Abeli berbatasan dengan daerah-daerah sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari  b. Sebelah Selatan berbatasan Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan c. Sebelah Barat berbatasan dengan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Poasia Adapun letak geografis Kecamatan Abeli dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3. Kondisi Geografis No

Uraian

Keterangan

1.

Luas Wilayah : 50,49 KM

2.

Jumlah Kelurahan : 13 (tiga belas) 1. Kelurahan Puday 2. Kelurahan Lapulu 3. Kelurahan Abeli 4. Kelurahan Benuanirae 5. Kelurahan Tobimeita 6. Kelurahan Anggalomelai 7. Kelurahan Poasia 8. Kelurahan Talia 9. Kelurahan Petoaha

8

10. Kelurahan Nambo 11. Kelurahan Bungkutoko 12. Kelurahan Sambuli 13. Kelurahan Tondonggeu 3.

Batas Wilayah : a. Utara

: Teluk Kendari

 b. Selatan : Kecamatan Konda

4.

c. Barat

: Moramo Utara

d. Timur

: Kecamatan Poasia

Topografi a. Luas kemiringan lahan (Rata-rata)  b. Ketinggian di atas permukaan laut (Rata-rata) ± 25 m

5.

Hidrologi.

6.

Klimatologi : a. Suhu 27 – 32 C  b. Curah Hujan c. Kelembaban Udara d. Kecepatan Angin

7.

Luas Lahan pertanian a. Sawah teririgasi :  b. Sawah tadah hujan :

8.

Luas Lahan Pemukiman : ± 120 Ha

9.

Kawasan Rawan Bencana : a. Banjir :

9

Perekonomian Kecamatan Tabel 4. Sumber Penerimaan Kecamatan No

Sumber Pendapatan 2008

1.

Pajak 

2.

Pendapatan tanah khas

3.

DPDK/ADD

4.

PAD (Pajak Asli Daerah)

Tahun 2009

2010

Dari tabel tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. DPD/K adalah dana pembangunan Desa yang bersumber dari pemerintah,  besaran dana tiap tahun bisa berubah sesuai dengan kebijakan PEMKAB. 2. ADD atau Alokasi Dana Desa adalah dana APBD Kabupaten besaran dana tiap bisa berubah sesuai dengan kebijakan PEMKAB.

2.3. Struktur Penduduk  2.3.1. Keadaan Penduduk menurut Jenis Kelamin

Secara keseluruhan pendudukan Kecamatan Abeli dapat diartikan sebagai tenaga potensi untuk dikembangkan terutama yang produktif  dalam pembangunan. Secara rinci keadaan penduduk Kecamatan Abeli menurut usia dan jenis kelamin sesuai data yang saya dilapangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5. Komposisi Penduduk Kecamatan Abeli Menurut Usia dan Jenis Kelamin No.

1.

Kecamatan

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

596

660

1.256

PUDAY

10

2.

LAPULU

1.958

1.909

3.867

3.

ABELI

1.099

862

1.961

4.

BENUANIRAE

822

830

1.652

5.

TOBIMEITA

1.106

1.063

2.169

6.

ANGGALOMELAI

830

835

1.665

7.

POASIA

824

749

1.573

8.

TALIA

778

751

1.529

9.

PETOAHA

818

785

1.603

10.

NAMBO

702

663

1.365

11.

BUNGKUTOKO

806

790

1.596

12.

SAMBULI

777

879

1.656

13.

TONDONGGEU

457

398

855

Jumlah

11.573

11.174

22.747

Sumber : Kecamatan Profil Kecamatan Abeli, 2011 Tabel 8. Komposisi Penduduk Kecamatan Abeli Menurut Mata Pencaharian No. Mata Pencaharian

1.

Buruh Tani

2.

Petani

3.

Peternak 

4.

Pedagang

5.

Tukang Kayu

6.

Tukang Batu

7.

Penjahit

8.

PNS

9.

Pensiunan

10.

TNI/Polri

11.

Perangkat Desa

12.

Pengrajin

13.

Nelayan

14.

Bengkel Motor 

11

15.

Lain-lain

2.4. Sarana dan Prasarana Desa

Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di Kecamatan Abeli dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 9. Tabel Sarana dan Prasarana Kecamatan No

Jenis Sarana dan Prasarana

Keterangan

1.

Kantor Camat

Ada

2.

Kantor Kelurahan

Ada

3.

Gedung Aula

Ada

4.

Gedung SMA/Sederajat

Ada

5.

Gedung SMP/Sederajat

Ada

6.

Gedung SD

Ada

7.

Gedung TK

Ada

8.

Mushola

Ada

9.

Pasar Tradisional

Ada

10.

Puskesmas

Ada

11.

Puskesmas Pembantu (Pustu)

Ada

12.

Kantor Urusan Agama (KUA)

Ada

13.

Jembatan

Ada

14.

Pelabuhan Perikanan

Ada

15.

Pelabuhan

Ada

16.

Dan Lain-Lain

Sumber : Data Profil Kecamatan Abeli, 2011 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Pasar desa sangat kurang, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat biasanya mereka datang ke pasar tradisional yang ada di Kelurahan Lapulu.

12

2. Secara umum prasarana dan sarana yang ada di Kecamatan sudah cukup lengkap mengingat jumlah penduduk hanya 22.747 jiwa. 3. Pemerintahan umum Tabel 10. Pemerintahan Umum Kecamatan No

Uraian

1.

Pelayanan Kependudukan

Keberadaan Ada Tidak ada Ada

2.

Pemakaman

Ada

3.

Perijinan

Ada

4.

Pasar Tradisional

Ada

5.

Ketentraman dan Tibum

Ada

Keterangan

Sumber : Buku RPJM Kecamatan, 2011 Dari tabel tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Pelayanan Kependudukan dilaksanakan setiap hari jam kerja kadang kala ada juga penduduk yang datang pada sore hari atau malam hari, hal tersebut hal ini bisa dimaklumi karena mayoritas penduduk adalah  petani atau buruh tani sehingga kesibukan bekerja seharian. Pemahaman mengenai jam kerja kantor masih kurang. 2. Ada 3 (tiga) lokasi pemakaman di Kecamatan Abeli tidak ada tim khusus yang menangani hal ini. Prosesi pemakaman dipimpin oleh ulama setempat dan dilaksanakan secara gotong royong oleh warga. 3. Perijinan diantaranya adalah izin keramaian dan izin tinggal. 4. Izin keramaian diwajibkan bagi kegiatan yang biasa mendatangkan massa dalam jumlah banyak. Misalnya hiburan rakyat, ketoprak dan orkes, resepsi pernikahan. Izin ini selain ke pemerintah Kecamatan juga diteruskan ke Kelurahan/Muspika. 13

5. Izin tinggal diberlakukan kepada warga asing yang bertemu lebih dari 24  jam atau menginap terutama jika bukan keluarga dekat dengan warga setempat. 6. Pasar desa tidak ada, warga biasa datang ke pasar tradisional yang ada di Kelurahan Lapulu. 7. Untuk pengamanan skala sedang dan besar ditangani oleh POLSEK dan KORAMIL.

14

BAB III IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN LOKASI KKP

3.1. Potensi Masyarakat

Potensi yang dimiliki di Kecamatan Abeli berupa potensi sumber daya alam dari sumber daya manusia. Potensi sumber daya alam di kecamatan Abeli sangat baik mengingat dengan melihat letak wilayah yang cukup luas serta struktur tanah yang subur sangat memungkinkan untuk membuka lahan  pertanian dan di perkebunan namun selain dari bidang pertanian dan  perkebunan Kecamatan Abeli juga memungkinkan untuk mengembangkan di  bidang pertanian dan perkebunan. Kecamatan Abeli juga memungkinkan untuk pengembangan di bidang peternakan dan bidang perikanan. Pada masyarakat Kecamatan Abeli, potensi-potensi pendukung kemajuan Kecamatan Abeli banyak dimiliki oleh masing-masing kelurahan yang memiliki ciri khas tersendiri. Berbagai potensi-potensi tersebut  beranekaragam, sesuai dengan letak geografis suatu daerah.

Untuk di

Kecamatan Abeli, potensi yang dimiliki berupa pengembangan perikanan dan rumput laut yang tersebar di wilayah pesisir laut Kecamatan Abeli, seperti Kelurahan Pudai, Lapulu, Talia, Poasia, Bungkutoko, Sambuli, Nambo dan Tondonggedu yang memiliki potensi kelautan yang sangat besar yang dikarenakan sebagian besar pendukungnya bermata pencaharian sebagai nelayan dan pedagang. Hal ini juga merupakan faktor pemicu perkembangan

15

 perekonomian dan perdagangan untuk masyarakat yang berada di wilayah tersebut. Untuk wilayah lainnya seperti Kelurahan Benua Nirae, Tobimeita dan Anggalomelai potensi sumberdaya alam yang dimiliki berupa potensi  pertanian, hal ini dikarenakan wilayah-wilayah tersebut berada pada daerah  pegunungan, sehingga potensi pengembangan perekonomiannya berada pada sektor pertanian dan perkebunan. Adapun komoditi hasil dari daerah tersebut  berupa jagung, sayur-sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, kelapa, dll. Adapun untuk wilayah Kelurahan Abeli dan Petoaha, sebagian besar   penduduknya bekerja sebagai pegawai negeri. Dan dari keseluruhan wilayah Kecamatan Abeli, pusat perekonomian berada pada wilayah Kelurahan Lapulu, yang tepatnya berada di Pasar Lapulu yang merupakan pusat  perdagangan di Kecamatan Abeli. Potensi sumber daya manusia yang dimiliki masyarakat Kecamatan Abeli sudah cukup meningkat hal ini dapat dilihat dari berbagai segi misalnya tingkat pendidikan dan tingkat kesejahteraan sosial.

3.2. Permasalahan

Secara keseluruhan kurang dari satu setengah bulan (45 hari) berada di lokasi KKP Kecamatan Abeli Kota Kendari. Ada beberapa masalah yang dijumpai oleh mahasiswa peserta KKP yaitu : 1. Pemanfaatan ruang kantor yang belum cukup maksimal, sehingga masih ada ruangan kantor yang tidak terpakai.

16

2. Adanya pembenahan kantor Kecamatan yang belum rampung. 3. Kurangnya aktivitas kebersamaan warga.

3.3. Program Kerja

Adapun program kerja selama KKP di Kantor Kecamatan Abeli adalah sebagai berikut : 1. Perbaikan komputer kecamatan dan

pembenahan tata ulang Kantor 

Kecamatan Abeli 2. Kerja bakti secara rutin dilakukan setiap hari Selasa dan Jum’at. 3. Pembenahan Kantor Camat berupa pembersihan Kantor Camat. 4. Membantu menyelesaikan ADM surat-surat PPAT 5. Pengecatan di sekitar halaman Kantor Kecamatan. 6. Melakukan pencatatan surat masuk  7. Membantu masyarakat membangun sarana dan prasarana yang ada di tiap-tiap kelurahan kecamatan abeli 8. Sosialisasi masalah bahaya narkoba pada kalangan remaja khususnya  pada sekolah menengah pertama yang ada di kecamatan abeli yaitu SMAN 8 KDI 9. Mendigitalisasikan berkas-berkas data yang ada di kantor kecamatan Abeli

17

BAB IV PELAKSANAAN DAN KEGIATAN PROGRAM

4.1. Deskripsi Pelaksanaan Program Kerja

Sesuai dengan program kerja yang telah ditentukan oleh peserta Kuliah Kerja Profesi yang berlokasi di Kecamatan Abeli, maka ada  beberapa program kerja yang telah dilaksanakan. Adapun program kerja tersebut adalah sebagai berikut : 1. Memberikan pemahaman kepada aparat pemerintah kecamatan dan masyarakat tentang pengertian KKP pada saat perkenalan diri di gedung aula. 2. Mengadakan kegiatan partisipasi yakni kegiatan kebersihan lingkungan atau bakti sosial. 3. Membantu aparat kecamatan dalam peremajaan tempat wisata yang ada di kecamatan abeli yaitu pantai wisata Nambo 4. Membantu aparat kecamatan dalam melakukan pembenahan pada kantor  camat berupa pengecatan dan pembersihan kantor camat. 5. Memaintenance Komputer yang ada di kantor kecamatan Abeli

18

4.2. Faktor Pendukung Pelaksanaan Program Kerja

Berdasarkan hasil pengamatan selama berada di lokasi KKP yaitu Kecamatan Abeli, ada beberapa hal yang menunjang program-program kerja sehingga dapat terealisasi dengan baik, faktor-faktor pendukung tersebut adalah : 1. Peranan Camat dan Sekretaris Camat Peranan Camat yaitu sebagai penyelenggara pemerintahan dalam struktur organisasi Kecamatan sangat mendukung pelaksanaan program kerja mahasiswa KKP. Sekretaris Camat sebagai bawahan camat selalu menjadi pendukung ketika camat sedang menjalankan tugas. Adapun  bentuk dukungan tersebut adalah : a. Menjadi fasilisator dari setiap pelaksanaan kegiatan mahasiswa KKP  baik dengan masyarakat maupun dengan aparat pemerintahan kecamatan.  b. Membantu penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang  pelaksanaan program kerja mahasiswa KKP. c. Selalu mendampingi mahasiswa KKP dalam melaksanakan program kerja. 2. Peranan Masyarakat Dukungan masyarakat Kecamatan Abeli terhadap mahasiswa peserta KKP dirasakan cukup besar dalam mendukung setiap program kerja. Adapun bentuk dukungan yang diberikan oleh masyarakat Kecamatan adalah :

19

a. Ikut sertanya sebagian masyarakat dalam melaksanakan program kerja KKP.  b. Kesadaran masyarakat untuk memberikan informasi dan masukan yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa KKP pada saat di lokasi. 3. Peranan Pembimbing Dukungan pembimbing selama berada di lokasi KKP dirasakan cukup menunjang keberhasilan program kerja yang dilakukan oleh mahasiswa KKP. Hal ini disebabkan karena kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembimbing dalam memberikan ide-ide yang berguna bagi  pemecahan masalah yang dihadapi oleh mahasiswa KKP selama berada di lokasi. Selain itu juga pembimbing sangat berperan dalam memberikan bantuan moril berupa nasihat-nasehat yang berkaitan dengan kondisi budaya masyarakat setempat.

4.3. Faktor Penghambat

Selain faktor pendukung dalam pelaksanaan program kerja tersebut, terdapat beberapa hambatan yang ditemui, antara lain : a. Masih ada sebagian masyarakat yang belum memahami eksistensi dari mahasiswa peserta KKP sehingga menimbulkan pemahaman yang lain dari masyarakat terhadap mahasiswa KKP.  b. Terbatasnya sarana dan prasarana dalam menunjang program kerja c. Ada sebagian masyarakat yang tidak mau ikut berpartisipasi dalam  pelaksanaan program kerja dari mahasiswa KKP.

20

4.4. Rencana Kegiatan Mingguan

Rencana kegiatan mingguan dapat dilihat pada lampiran.

21

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari uraian yang dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, maka  pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) dapat disimpulkan  beberapa poin berikut : 1. KKP adalah suatu program yang tepat untuk membantu pemerintah dalam  proses pembangunan khususnya pembangunan di Kecamatan Abeli Provinsi Sulawesi Tenggara Kota Kendari. 2. Program KKP sebagai suatu program akademik dapat menunjang pola  pikir dan meningkatkan kepekaan dan kemampuan mahasiswa untuk  memecahkan berbagai masalah di masyarakat. 3. KKP

yang

dilaksanakan

di

Kecamatan

Abeli

telah

berhasil

merampungkan 95% dari semua rencana kerja yang telah ditentukan.

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan sebagai suatu masukan dari mahasiswa agar Kuliah Kerja Profesi (KKP) untuk kedepannya menjadi lebih  baik adalah : 1. Diharapkan pada mahasiswa agar lebih memahami dan mengetahui hakekat dan esensial dari Tridharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian masyarakat dalam hal ini pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi agar tidak  terjadi kesalahpahaman dalam pelaksanaan program kerja. 2. Dana Kuliah Kerja Profesi agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan  pelaksanaan KKP. 22

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN KECAMATAN ABELI

CAMAT

SEKRETARIS CAMAT

SUBAG. PERENCANAAN KEUANGAN & PELAPORAN

KASI PEMERINTAHAN & PELAYANAN UMUM

KASI PEKS. PEMBAG. & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

23

SUBAG. UMUM & KEPEGAWAIAN

KASI KEMASYARAKATAN & TIBUM

SURAT PERNYATAAN TELAH MEMBACA BUKU SAKU KKP, MEMAHAMI DAN MELAKSANAKAN SELURUH ISINYA

Yang bertanda tangan di bawah ini :  NAMA STAMBUK LOKASI KKP PEMBIMBING KKP

: : : :

ZULQIFLI HEDRIANTO TAHIR  E1E1 09 044 KANTOR KECAMATAN ABELI LA ODE MUH. GOLOK JAYA, ST., MT

Dengan ini menyatakan bahwa saya telah membaca Buku Saku KKP yang memuat berbagai ketentuan pelaksanaan KKP Angkatan XXI Universitas Haluoleo, dan seluruh isinya telah saya pahami, dan akan melaksanakan segala ketentuan

dalam

Buku

Saku

tersebut

secara

sungguh-sungguh,

guna

mengoptimalkan kemanfaatan KKP ini, baik bagi mahasiswa KKP, bagi lokasi KKP di desa/kelurahan beserta masyarakatnya, di instansi pemerintah dan swasta, maupun

bagi kepentingan Universitas Haluoleo dalam menjalankan peran

 pengabdiannya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pembangunan daerah, bangsa dan negara.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan bila ternyata saya tidak mematuhi ketentuan pelaksanaan KKP dalam Buku Saku ini, maka saya bersedia menerima sanksi digugurkannya kepesertaan saya pada KKP Angkatan XXI ini ataupun diturunkannya nilai sa ya.

Kendari,

Maret 2013

Diketahui Oleh Penasihat Akademik,

Yang membuat Pernyataan,

LD. MUH. GOLOK JAYA, ST.,MT

ZULQIFLI HEDRIANTO NIM. E1E1 09 044

 NIP. 19761020 200501 1 1 002

24

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF