Bab I Pendahuluan

June 25, 2019 | Author: Pangestia | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Bab I Pendahuluan...

Description

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anggaran

merupakan

rencana

kegiatan

yang

akan

dijalankan

olehmanajemen dalam satu periode yang tertuang secara kuantitatif. Informasi dapatdiperoleh dari anggaran diantaranya jumlah produk dan harga jualnya untuk tahun depan. Anggaran membantu manajemen dalam melakukan koordinasi dan penerapannya dalam upaya memperoleh tujuan yang tertuang di dalam anggaran. Anggaran memberikan gambaran kepada manajemen tentang sumber daya yangdibutuhkan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukandalam anggaran. Kemudian, anggaran juga menjelaskan koordinasi antar bagian dalam perusahaan sehingga tujuan bersama perusahaan tercapai. Adapun penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam jangkawaktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba (profit planing). Tujuan penyusunan anggaran bagi perusahaan adalah memprediksi tingkat aktivitas operasi dan keuangan perusahaan di masa mendatang. Sepertihalnya perusahaan menyusun anggaran kas yang nantinya akan kami bahas secara rinci dalam pertemuan kali ini.

1.2 Rumusan Masalah

1)

Bagaimana pengertian dan tujuan penyusunan anggaran kas?

2)

Bagaimana pendekatan dalam menyusun anggaran kas?

3)

Bagaimana pengendalian posisi kas?

1.3 Tujuan

1) 2)

Memaparkan pengertian dan tujuan penyusunan anggaran kas Memaparkan pendekatan dalam menyusun anggaran kas

3)

Memaparkan pengendalian posisi kas

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas

Anggaran kas merupakan anggaran yang menunjukkan aliran kas masuk

(cash inflows), aliran kas keluar (cash outflows), dan posisi akhir kas pada setiap periode. Penyusunan anggaran kas merupakan cara yang efektif untuk merencanakan dan mengendalikan arus kas (cash flows), taksiran kebutuhan kas, dan penggunaan kelebihan kas secara efektif. Formula Anggaran Kas Saldo kas awal

xxx

Penerimaan kas

xxx +

Kas tersedia

xxx

Pengeluaran kas

xxx -

Saldo kas akhir

xxx

Tujuan penyusunan anggaran kas, diantaranya: 1.

Menentukan posisi kas pada berbagai waktu.

2.

Memperikarakan kemungkinan defisit atau surplus.

3.

Memeprsiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek dan panjang.

4.

Sebagai dasar kebijakan pemberian kredit.

5.

Sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan.

6.

Dasar penilian terhadap realisasi pengeluaran anggaran.

2.2 Pendekatan Dalam Menyusun Anggaran Kas 2.2.1

Anggaran Kas Jangka Pendek.

Anggaran kas ini merupakan alat operasional pengendali kas sehari-hari. Anggaran kas jangka pendek umumnya disusun dengan cara menelusuri berbagai jejak kegiatan perusahaan yang mengakibatkan arus fisik masuk dan arus fisik keluar. Sumber Kas Dan Penggunaan Kas Sumber Kas Masuk yang Utama

1.

Hasil penjualan produk secara tunai.

2.

Hasil menagih piutang dagang.

3.

Pendapatan lain (bunga bank, jasa giro, dividen)

4.

Adanya pengurangan pada aktiva tetap.

5.

Adanya penerimaan yang bukan penghasilan.

6.

Penambahan modal sendiri oleh pemilik.

Penggunaan kas keluar yang utama adalah: 1.

Berbagai pembayaraan untuk keperluan operasional perusahaan sehari-hari.

2.

Pembayaran pada para kreditur baik berupa bunga atau angsuran.

3.

Penambahan berbagai aktiva tetap.

4.

Pembayaran pada pemilik modal.

5.

Pembayaran pada pemerintah. Karena anggaran kas disusun dengan mempertimbangkan seluruh

penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi dalam satu periode maka metode ini disebut dengan metode Penerimaan dan Pengeluaran Kas.

Kasus 3: Anggaran Kas Tahunan (Jangka Pendek) Berikut ini adalah data yang dimiliki PT. NIAGA KARYA yang dikumpulkan untuk melakukan penyusunan anggaran kas tahunan, pada semester 1 tahun 2A11: a.

Rencana penjualan selama semester 1 tahun 2A11 Harga/unit

Volume Penjualan

(Rp/unit)

(Rp)

5.000

3.000

15.000.000

Februari

5.500

3.000

16.500.000

Maret

6.000

3.000

18.000.000

April

7.000

3.000

21.000.000

Mei

8.000

3.000

24.000.000

Juni

7.000

3.000

21.000.000

Periode

Unit Penjualan

Januari

b. Sejak beroperasi, perusahaan selain menjual secara tunai, juga menjualsecara kredit. Adapun komposisi penjualannya adalah :



Sebesar 60% dari total penjualan adalah penjualan tunai dan sisanya adalah penjualan kredit. Untuk penjualan tunai manajemen menetapkan akan memberikan potongan harga sebesar 10%.



Untuk penjualan kredit, manajemen memberlakukan term of payment 5/10, n/60. Dari penjualan kredit diperkirakan sebesar 60% akan memanfaatkan periode potongan, sedangkan sisanya tidak memanfaatkan periode potongan. Dari pembeli yang tidak memanfaatkan potongan, 50%nya akan membayar pada bulan transaksi dan sisanya akan membayar pada bulan berikutnya.

c.

Besarnya cash opname awal tahun 2A11 adalah Rp 10.000.000.

d.

Perusahaan melakukan pembelian bahan baku yang merencanakan akan dibayar 30% secara tunai dan 70% dibayar bulan berikutnya. Adapun pembelian yang dilakukan adalah : Pembelian Bahan Baku Periode (Rp)

e.

Januari

5.000.000

Februari

6.000.000

Maret

8.000.000

April

7.500.000

Mei

9.000.000

Juni

11.000.000

Utang jatuh tempo yang harus dibayarkan adalah Januari Rp 2.500.000, Maret Rp 1.000.000, dan Juni Rp 3.000.000

f.

Dari data tersebut, diminta: 1.

Menyusun Skedul Pengumpulan Piutang untuk triwulan 1 tahun 2A11. Sertakan persiapan perhitungannya.

2.

Menyusun skedul penerimaan kas untuk triwulan 1 tahun 2A11.

3.

Menyusun skedul pengeluaran kas untuk triwulan 1 tahun 2A11.

4.

Menyusun skedul kas sementara untuk triwulan 1 tahun 2A11.

Penyelesaian Kasus 3: Anggaran Kas Tahunan (Jangka Pendek) a.

Penjualan Menurut Bentuk Pembayaran dan Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai Keterangan

Februari (Rp)

Maret (Rp)

Total penjualan

15.000.000

16.500.000

18.000.000

Penjualan Tunai (60%)

9.000.000

9.900.000

10.800.000

Pot. Penj Tunai (10%)

900.000

990.000

1.080.000

Penj Tunai Neto

8.100.000

8.910.000

9.720.000

Penjualan Kredit (40%)

6.000.000

6.600.000

7.200.000

300.000

330.000

360.000

5.700.000

6.270.000

6.840.000

Bad Debt (5%) Piutang Neto

b.

Januari (Rp)

Skedul Pengumpulan Piutang/Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit Keterangan

Januari (Rp)

Februari (Rp)

Maret (Rp)

Piutang neto

5.700.000

6.270.000

6.840.000

Piutang yg mendapat

3.420.000

3.762.000

4.104.000

171.000

188.100

205.200

3.249.000

3.573.900

3.898.800

2.280.000

2.508.000

2.736.000

1.140.000

1.254.000

1.368.000

1.140.000

1.254.000

5.967.000

6.520.000

hak discount (60%) Discount (5%) Piutang neto (setelah dikurangi discount) Piutang tdk mendapat discount (40%) Piutang tdk mendapat discount dilunasi: •

Pelunasan 50%



Pelunasan 50%

Total pengumpulan piutang

c.

Anggaran Penerimaan Kas

4.389.000

Sumber Penerimaan Kas

Januari (Rp)

Februari (Rp)

Maret (Rp)

Penjualan Tunai Neto

8.100.000

8.910.000

9.720.000

Piutang

4.389.000

5.967.000

6.520.000

Jumlah

12.489.000

14.877.900

16.240.800

Januari (Rp)

Februari (Rp)

Maret (Rp)

1.500.000

1.800.000

2.400.000

3.500.000

4.200.000

d.

Anggaran Pengeluaran Kas

Sumber Pengeluaran Kas

Pembelian bahan baku tunai Pembelian bahan baku kredit Pembayaran hutang

2.500.000

Jumlah

4.000.000

5.300.000

7.600.000

Januari (Rp)

Februari (Rp)

Maret (Rp)

Saldo Kas Awal

10.000.000

18.489.000

28.066.900

Penerimaan Kas

12.489.000

14.877.900

16.240.800

Kas Tersedia

22.489.000

33.366.900

44.307.700

Pengeluaran Kas

4.000.000

5.300.000

7.600.000

Saldo Akhir Kas

18.489.000

28.066.900

36.707.700

e.

1.000.000

Anggaran Kas Sementara Keterangan

2.2.2

Anggaran Kas Jangka Panjang

Anggaran kas jangka panjang disusun dengan cara membandingkan neraca yang disusun antara dua periode anggaran dan perhitungan rugi laba perusahaan yang terjadi selama periode antara kedua neraca tersebut. Berbagai transaksi yang menyebabkan meningkatnya atau menurunnya jumlah kas dapat dipolakan sbb :

Kasus 4: Anggaran Kas Jangka Panjang Untuk proses penyusunan anggaran kas jangka panjang, PT. NIAGA JAYA menyiapkan data sebagai berikut : 1.

Saldo kas riil di awal tahun 2A11 sebesar Rp 700.000, dan modal kerja non kas sebesar Rp 1.500.000. modal kerja non kas ini akan meningkat pada proporsi yang sama dengan meningkatnya penjualan.

2.

Rencana penjualan tahun 2A11 sebesar Rp 8.000.000 dan diharapkan akan meningkat setiap tahun sebesar Rp 400.000

3.

Perkiraan biaya variabel adalah sebesar 40% dari penjualan, sedangkan biaya tetap Rp 3.800.000, dan pada tahun 2A14 meningkat sebesar 10%.

4.

Biaya depresiasi dan amortisasi ditentukan 30% dari Rp 3.000.000 fixed cost.

5.

Sumber kas lainnya meliputi: 

Penjualan aktiva tetap pada tahun 2A11 sebesar Rp 1.500.000 akan bertambah Rp 500.000



Pembayaran modal selama 4 tahun adalah Rp 400.000, Rp 500.000, Rp 3.500.000 dan Rp 1.000.000.



Pembayaran deviden selama 4 tahun adalah Rp 250.000, Rp 300.000, Rp 300.000 dan Rp 300.000.

Berdasar data tersebut diminta: 1.

Menyusun proyeksi Laba Rugi tahun 2A11-2A14, jika besarnya pajak 30%.

2. 3.

Menyusun anggaran kas tahun 2A11-2A14. Perkiraan kebutuhan modal kerja non kas tahun 2A11-2A14.

Penyelesaian Kasus 4: Anggaran Kas Jangka Panjang 1.

Proyeksi Laba Rugi Tahun 2A11-2A14 Tahun 2A11

Tahun 2A12

Tahun 2A13

Tahun 2A14

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

Penjualan

8.000.000

8.400.000

8.800.000

9.200.000

FC

3.800.000

3.800.000

3.800.000

4.180.000

VC

3.200.000

3.360.000

3.520.000

3.680.000

TC

7.000.000

7.160.000

7.320.000

7.860.000

Laba Kotor

1.000.000

1.240.000

1.480.000

1.340.000

Pajak 30%

300.000

372.000

444.000

402.000

EAT

700.000

868.000

1.036.000

938.000

Tahun 2A12

Tahun 2A13

Tahun 2A14

(Rp)

(Rp)

(Rp)

700.000

1.200.000

4.218.000

3.854.000

EAT

700.000

868.000

1.036.000

938.000

Depr. &Amortisasi

900.000

900.000

900.000

900.000

Penj. Aktiva Tetap

50.000

50.000

500.000

50.000

Keterangan

2.

Anggaran Kas tahun 2A11-2A14 Tahun 2A11 Keterangan (Rp)

Saldo Kas Awal Penerimaan Kas :

Penj. Saham

1.000.000

Pinjaman Bank

2.000.000

Total Penerima Kas

1.650.000

3.818.000

3.436.000

1.888.000

Kas Tersedia

2.350.000

5.018.000

7.654.000

5.742.000

Pengeluaran Kas : Sinking Fund

500.000

Pengeluaran Modal

400.000

500.000

3.500.000

1.000.000

Membayar Dividen

250.000

300.000

300.000

300.000

Total Peng. Kas

1.150.000

800.000

3.800.000

1.300.000

Saldo Kas Akhir

1.200.000

4.218.000

3.854.000

4.442.000

3.

Perkiraan Kebutuhan Modal Kerja Non Kas Tahun 2A11-2A14 Keterangan

Tahun 2A11

Tahun 2A12

Tahun 2A13

Tahun 2A14

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

1.575.000

1.653.750

1.736.438

Saldo Kas Awal

700.000

Modal Kerja Non

1.500.000

Kas Total Modal Kerja

2.200.000

Kenaikan MK Non Kas 75.000 Meningkatnya Penjualan 2A11-2A12 = 40.000 : 800.000 = 0.05 (5%)

2.3 Pengendalian Posisi Keuangan

Dalam aspek pengendalian, kas berfungsi untuk menentukan posisi kas pada berbagai dimensi waktu. Pada umumnya, realisasi penerimaan dan pengeluaran kas berbeda dengan rencana ang telah ditetapkan dalam rencana laba. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh: 1.

Perubahan variabel-variabel yang mempengaruhi kas, seperti perubahan tingkat pajak.

2.

Kejadian-kejadian mendadak dan tidak diharapkan yang mempengaruhi operasi perusahaan.

3.

Kurangnya pengendalian kas. Sistem pengendalian kas yang efektif sangat penting mengingat akibat-

akibat potensial yang mungkin terjadi. Jika perusahaan menghadapi situasi yang bisa menyebabkan kesulitan kas maka manajemen dapat melakukan pengendalian sebagai berikut: 1.

Meningkatkan usaha pengumpulan piutang.

2.

Mengurangi biaya-biaya kas.

3.

Menunda pengeluaran modal.

4.

Menunda pembayaran utang.

5. 6.

Mengurangi persediaan Mengubah waktu operasi yang memengaruhi kas.

Pengendalian Kas sebaiknya dilakukan dengan dua prosedur sebagai berikut :

1.

Evaluasi

secara

terus-menerus

(continuous

evaluation)

dengan

memperhitungkan kemungkinan posisi kas di masa yang akan datang. 2.

Pengendalian kas dengan catatan data harian atau mingguan. Cara ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang permintaan kasnya tidak teratur atau perusahaan yang memiliki anak cabang sehingga dapat memindahkan saldo kas dari cabang satu ke cabang yang lain tanpa mengeluarkan biaya bunga.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anggaran kas menunjukkan rencana aliran kas masuk, aliran kas keluar, dan posisi akhir pada setiap periode. Penyusunan anggaran kas merupakan cara yang efektif untuk merencanakan arus kas, taksiran kebutuhan kas, dan penggunaan kelebihan kas secara efektif. Dalam penyusunannya, anggaran kas memiliki dua pendekatan yaitu anggaran kas jangka pendek dan anggaran kas jangka panjang.

3.2 Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, A & Yunita, A. 2011. Anggaran Bisnis, Yogyakarta: UPP STIM YKPN https://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran_kas https://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran https://suprie.wordpress.com/2012/11/26/penyusunan-anggaran-piutang-dan-kas/

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF