Bab I Pendahuluan
June 25, 2019 | Author: riska widianingsih | Category: N/A
Short Description
Download Bab I Pendahuluan...
Description
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telinga manusia terdiri dari 3 bagian : telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga bagian luar, tengah dan koklea pada telinga bagian dalam merupakan alat
alat alat
–
pendengaran, sedangkan saluran semisirkularis dan bagian-bagian lain pada telinga dalam mengontrol keseimbangan. Telinga luar terdiri dari daun telinga dan saluran pendengaran luar; suara masuk ke dalam saluran hingga sampai ke gendang telinga. Saluran pendengaran merupakan rongga pada tubuh manusia yang hanya dilapisi dengan jaringan epidermis (kulit). Saluran eksternal mempunyai panjang kira-kira 2,6 cm, dan pembengkakan pada saluran telinga ini akan terasa sangat menyakitkan karena tidak ada jaringan sub kutan untuk mengurangi tekanan dan peregangan kulit. Infeksi telinga bagian luar (otitis eksterna) biasanya meliputi sakit ketika menarik atau memindahkan cuping telinga, dan mungkin pula terjadi pengaliran lilin telinga. Kadang kadang diperlukan untuk memindahkan kotoran dan lilin –
telinga (serumen) dengan membasuh saluran telinga dan kemudian menambahkan larutan asam (asam asetat atau aluminium asetat yang diencerkan) untuk menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri. Telinga tengah terdiri dari gendang telinga dan rongga timpani. Lubang timpani adalah kantung yang berisi udara yang mengandung tulang
tulang
–
pendengaran, yaitu maleus, inkus, dan stapes. Rongga ini dihubungkan ke faring melalui saluran eustachius yang berfungsi berfungsi menjaga tekanan udara pada kedua sisi gendang telinga agar tetap berada dalam kesetimbangan. Infeksi telinga tengah biasanya bersamaan dengan infeksi pada bagian nasofaring melalui saluran eustachius. Pembengkakan pada telinga tengah disebut sebagai otitis media.
1
Telinga bagian dalam atau labirin merupakan rangkaian kompleks dari saluran saluran yang berisi cairan yang dalam sebagian besar berperan mengontrol
–
keseimbangan seseorang. Kelainan pada pada telinga antara lain adalah Radang telinga dapat terjadi di bagian luar maupun tengah. Otosklerosis yaitu penyakit ini merupakan tuli konduksr yang menahun karena tulang sanggurdi kaku dan tidak dapat bergerak secara leluasa. Tuli mendadak ( istilah medis : sudden deafness ) merupakan keadaan emergensi di telinga, dimana telinga mengalami ketulian secara mendadak, kadang tanpa disertai keluhan, umumnya mengenai satu telinga. Kesehata telinga penting kita jaga selain membebaskan kita dari rasa sakit atau nyeri dan infeksi juga menyelamatkan pendengaran dari kerusakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Tetes Telinga ? 2. Apa keguanaan tetes telinga ? 3. Sebutkan contoh obat tetes telingan ! 4. Bagaimana prosedur pemberian obat tetes telinga? 5. Apa yang di maksud dengan irigasi telinga ? 6. Apa prinsip kerja irigasi telinga? 7. Sebutkan contoh obat irigasi telinga ! 8. Bagaimana prosedur irigasi telinga ?
C. Tujuan
1. Agar memahami dan mengetahui teknik yang benar tentang prosedur pemberian obat melalui telinga dari alat bahan cara prinsip dan indikasi atau kontra indikasi nya. 2. Agar mengetahui macam macam obat untuk telinga 3. Agar menambah ilmu dan informasi mengenai macam macam pemberian obat salah satu nya pemberian obat pada telinga
2
BAB II ISI
1. Definisi Tetes Telinga
Tetes telinga adalah obat tetes yang digunakan untuk telinga dengan cara meneteskan obat ke dalam telinga. Kecuali dinyatakan lain, tetes telinga dibuat menggunakan cairan pembawa bukan air. Tetes telinga adalah bentuk larutan, suspensi atau salep yang digunakan pada telinga dengan cara diteteskan atau dimasukkan dalam jumlah kecil ke dalam saluran telinga untuk melepaskan kotoran telinga (lilin telinga) atau untuk mengobati infeksi, peradangan atau rasa sakit. Tetes telinga adalah bahan obat yang dimasukkan ke dalam saluran telinga, yang dimaksudkan untuk efek lokal, dimana bahan
bahan obat tersebut dapat
–
berupa anestetik lokal, peroksida, bahan bahan bahan antibakteri dan fungisida, yang –
berbentuk larutan, digunakan untuk membersihkan, menghangatkan, atau mengeringkan telinga bagian luar.
3
2. Kegunaan Tetes Telinga
Berikut ini beberapa kegunaan tetes telinga, antara lain : 1. Infeksi telinga luar Infeksi telinga luar dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara
lain :
kelembaban yang cukup tinggi, adanya sel sel epithelium, dan kondisi pH yang –
alkali yang menyediakan kondisi yang ideal untuk pertumbuhan mikroorganisme pada rongga yang hangat ini. Beberapa flora yang terdapat pada telinga luar adalah Micrococci (aureus dan ulbus) dan Corynebacteria. Kurang dari 1 % dari telinga normal mengandung Pseudomonas aeruginosa. Ketika sel epitel mengalami luka, infeksi dapat timbul, terutama sekali ketika telinga berada dalam kondisi yang lembab. Infeksi telinga luar (otitis eksternal) dapat diobati dengan kortikosteroid (suspensi atau larutan) dalam propilen glikol dan polietilen glikol. Penggunaan bahan ini juga kadang bersamaan dengan antibiotik yang selektif berdasarkan aktivitasnya melawan Pseudomonas aeruginosa. 2.
Infeksi telinga tengah
Pembengkakan
pada
telinga
tengah
biasanya
bersamaan
dengan
pembengkakan rongga hidung yang terhubung melalui saluran eustachius. Infeksi ini biasanya sangat sakit dan diikuti dengan kehilangan pendengaran secara parsial dan demam. Penggunaan antibiotik membawa perubahan yang sangat luar biasa dalam pengobatan otitis media. Bakteri yang dapat menyebabkan infeksi ini antara lain Proteus dan Pseudomonas. a. Untuk melepaskan kotoran telinga Kotoran telinga adalah campuran sekresi kelenjar keringat dan kelenjar sebasea dari saluran telinga bagian luar. Tumpukan kotoran telinga yang berlebihan dalam telinga dapat menimbulkan gatal, rasa sakit, gangguan
4
pendengaran dan merupakan penghalang bagi pemeriksaan secara otologik. Telah bertahun-tahun minyak mineral encer, minyak nabati, dan hydrogen peroksida biasan digunakan untuk melunakkan kotoran telinga yang terjepit agar dapat dikeluarkan. Baru-baru ini, larutan surfaktan sintetik dikembangkan untuk aktivitas cerumenolitik dalam melepaskan lilin telinga. Salah satu bahan ini, kondensat dari trietanolamin polipeptida oleat, dalam perdagangan diformulasikan dalam propilen glikol, yang digunakan sebagai pengemulsi kotoran telinga sehingga membantu pengeluarannya. Tata cara dalam membuang lilin atau kotoran telinga biasanya dimulai dengan menempatkan larutan otik pada saluran telinga dengan posisi kepala pasien miring 45o, lalu memasukkan gumpalan kapas untuk menahan obat dalam telinga selama 15
30 menit, disusul dengan menyemprot saluran telinga dengan air hangat
–
perlahan-lahan memakai penyemprot telinga dari karet yang lunak. b. Untuk antiinfeksi, antiradang, dan analgetik Obat-obat yang digunakan pada permukaan bagian luar telinga untuk melawan infeksi adalah zat zat seperti kloramfenikol, kolistin sulfat, neomisin, polimiksin –
B sulfat dan nistatin. Pada umumnya zat zat ini diformulasikan ke dalam bentuk –
tetes telinga (larutan atau suspensi) dalam gliserin anhidrida atau propilen glikol. Pembawa yang kental ini memungkinkan kontak antara obat dengan jaringan telinga yang lebih lama. Selain itu karena sifat higroskopisnya, memungkinkan menarik kelembaban dari jaringan telinga sehingga mengurangi peradangan dan membuang lembab yang tersedia untuk proses kehidupan mikroorganisme yang ada. Untuk membantu mengurangi rasa sakit yang sering menyertai infeksi telinga, beberapa preparat otik antiinfeksi juga mengandung bahan analgetika seperti antipirin dan anestetika local seperti lidokain dan benzokain. pH optimum untuk larutan berair yang digunakan pada telinga utamanya adalah dalam pH asam. Fabricant dan Perlstein menemukan range pH antara 5
–
7,8. keefektifan obat telinga sering bergantung pada pH-nya. Larutan alkali biasanya tidak diinginkan karena tidak fisiologis dan menyediakan media yang
5
subur untuk penggandaan infeksi. Ketika pH telinga berubah dari asam menjadi alkali, bakteri dan fungi akan tumbuh lebih cepat. Sering perbedaan dalam keefektifan antara dua obat yang sama itu adalah karena kenyataan bahwa yang satu asam sedangkan yang lainnya basa. Larutan untuk telinga biasanya memakai wadah botol drop dan harus jernih atau dalam bentuk suspensi yang seragam.
3. Beberapa Contoh Obat Tetes Telinga
1.
Erlamycetin Chloramphenicol
Komposisi : ERLAMYCETIN tetes telinga mengandung Chloramphenicol base 1% dalam larutan tetes telinga. Cara Kerja Obat : Chloramphenicol adalah antibiotika spektrum luas, bekerja sebagai bakteriostatik terhadap beberapa spesies, dan pada keadaan tertentu bekerja sebagaibakterisida. Efek Samping : Iritasi lokal seperti gatal, rasa panas, dermatitis vesikuler dan mokulopapular. 2. Forumen Tetes Telinga
6
Tiap ml mengandung Natrium Dokusat 5 mg.Natrium Dokusat mempunyai tegangan permukaan yang ren-dah dan mudah bercampur sehingga dengan cepat akan ber-penetrasi ke dalam massaserumen yang kering, mengubah material padat menjadi semi-padat (disintegrasi massa serumen). Indikasi : Sebagai bahan pembantu untuk mengeluarkan kotoran telinga Efek Samping : Rasa tersengat sesaat atau iritasi dapat terjadi. 3. Otopraf
Golongan Generik Fludrokortison asetat 1 mg, Polimiksin B Sulfat 10000 iu, Neomisin Sulfat 5 mg, Lidokain HCl 40 mg. Indikasi: Otitis eksterna (radang liang telinga luar) akut dan kronis, otitis media (radang rongga gendang), furunkulosis, kondisi peradangan pada tel inga.
4. SOP Pemberian Obat Topikal Pada Instilasi (Tetes) Telinga
Pemberian obat yang dilakukan pada telinga dengan cara memberikan tetes telinga. Obat tetes telinga ini pada umumnya diberikan pada gangguan infeksi telinga, khususnya pada telinga tengah (otitis eksterna). Obat yang diberikan dapat berupa antibiotik (tetes atau salep). Tujuan:
1.
Untuk memberikan efek terapi lokal (mengurangi peradangan, membunuh organisme penyebab infeksi pada kanal telinga eksternal)
2.
Menghilangkan nyeri
3.
Untuk melunakkan serumen agar mudah diambil
7
a. Persiapan alat 1. Botol obat tetes dengan penetes steril yang diperlukan 2. Handscoon sekali pakai(bila perlu) 3. Cotton bud/kapas lidi 4. Larutan NaCl/ Normal Salin (NS) 5. Nierbekken atau kantung plastik 6. Sarung tangan 7. Mangkok berisi air panas 8. Bola kapas 9. Tissue 10. Pen light
b. Persiapan pasien 1. Menjelaskan tujuan pemberian obat tetes 2. Menjelaskan langkah/ prosedur tindakan yang akan dilakukan 3. Beri klien kesempatan bertanya 4. Atur posisi pasien senyaman mungkin
c. Persiapan lingkungan 1. Menutup pintu/ jendela/ memasang sampiran 2. Jaga privasi Pasien
Prosedur Kerja
1)
Cek kembali pengobatan, waktu, jumlah dan dosis serta pada telinga bagian mana obat harus diberikan.
2)
Mencuci tangan
3)
Kenakan sarung tangan
4)
Siapkan pasien
a.
Identifikasi pasien dengan tepat dan tanyakan namanya
b.
Sediakan asisten bila diperlukan, untuk mencegah cidera pada bayi dan anak kecil
8
c.
Kaji struktur telinga luar dan salurannya
d.
Jelaskan prosedur pada pasien
e.
Atur posisi pasien miring kesamping (side lying) dengan telinga yang akan diobati pada bagian atas.
f.
Pastikan dan lihat serumen atau drainase yang menyumbat pada bagian paling luar saluran telinga dengan pen light.
5)
Bersihkan daun telinga dan lubang telinga yang sudah dihadapkan ke atas
a.
Dengan menggunakan cotton bud/lidi kapas yang dibasahi cairan, bersihkan daun telinga dan meatus auditory. Jangan mendorong serumen kedalam untuk menghambat atau menyumbat saluran.
6)
Hangatkan obat dengan tangan anda atau rendam obat ke dalam air hangat dalam waktu yang singkat
7)
Tarik daun telinga ke atas dan ke belakang (untuk dewasa dan anak-anak diatas 3 tahun), tarik daun telinga kebawah dan kebelakang (untuk bayi)
8)
Teteskan obat yang telah dihangatkan pada sisi liang telinga, pegang alat tetes 1 cm diatas saluran telinga
9)
Berikan penekanan/pijtan yang lembut beberapa kali pada tragus telinga dengan menggunakan jari tangan.
10)
Anjurkan pasien untuk tetap berada pada posisi miring selama
5
menit
11)
Pasang bola kapas ke bagian terluar saluran telinga jangan menekan kapas ke bagian terdalam saluran selama 15-20 menit, lalu lepaskan bola kapas tersebut.
12)
Bersihkan sisa obat disekitar telinga dengan tissue
13)
Rapikan alat dan buang peralatan yang sudah tidak dipakai
14)
Bantu pasien mengambil posisi yang nyaman setelah tetesan obat diabsorbsi
15)
Mencuci tangan
16)
Kaji respon pasien
9
a.
Kaji pada karakter dan jumlah pengeluaran, adanya ketidaknyamanan dan lain sebagainya. Lakukan segera setelah obat dimasukkan dan ulangi pada saat efek obat telah bekerja.
17)
Dokumentasikan semua tindakan
5. Definisi Irigasi Telinga
Irigasi
telinga
adalah
suatu
tindakan
medis
yang
bertujuan
untukmembersihkan liang telinga luar dari nanah, serumen, dan benda
benda
–
asing. Irigasi telinga adalah suatu usaha untuk memasukkan cairan (air hangat kuku) ke dalam telinga. Tujuan: Untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dari dalam telinga.
6. Prinsip Kerja Irigasi Telinga
Telinga irigasi dapat dilakukan dengan menggunakan jarum suntik 50-60-cc (suntik
20-30-cc
untuk
anak-anak).
Beberapa
perawat
memilih
untuk
melampirkan lubang yang besar IV (intravena) kateter (dengan jarum dihapus) untuk jarum suntik untuk arah lebih mudah fluida. Dengan menggunakan metode ini, cairan yang disedot ke dalam jarum suntik dan disemprotkan ke dalam liang telinga. Metode lain menggunakan larutan IV dan tubing, dengan konektor irigasi telinga pakai yang pas dan ke atas telinga luar. Bila menggunakan metode ini, IV diaktifkan dan arus fluida oleh gravitasi ke telinga untuk menciptakan irigasi. Bila
10
menggunakan metode IV, tas harus sekitar 6 inci (15 cm) atau kurang di atas kepala pasien untuk menciptakan tekanan fluida yang tepat. Setelah posisi pasien, daun telinga dari telinga yang terkena dampak harus diadakan kembali, dan sampai (belakang dan ke bawah untuk bayi). Ujung jarum suntik atau kateter irigasi harus ditempatkan di pintu masuk ke telinga Jaringan telinga tidak boleh disentuh. Saluran telinga tidak boleh tersumbat, atau solusi tidak akan dapat berlari kembali keluar dari telinga Dengan lembut mengarahkan aliran larutan irigasi terhadap aspek atas dari saluran telinga eksternal, perawat harus jarum suntik atau menjalankan dalam cairan IV pada tingkat lambat, stabil, yang memungkinkan cairan untuk melarikan diri keluar dari saluran telinga dan ke baskom. Jika menggunakan alat PIK gigi, pengaturan terendah harus digunakan.. Mengerahkan terlalu banyak tekanan dapat memaksa benda asing atau oklusi lilin lebih ke dalam liang telinga. Cairan kembali kemudian harus diperiksa sebelum jarum suntik diisi ulang-atau setelah 100cc cairan untuk dewasa, dan 30cc cairan bagi seorang anak. Perawat harus menyelidiki apakah objek lilin atau asing telah mengguyur dari telinga. Bila oklusi telah dihapus, 500cc cairan irigasi harus digunakan untuk-dewasa 100cc untuk anak, atau seperti yang diperintahkan oleh dokter. Prosedur ini harus terputus jika pasien mengeluh sakit atau pusing. a. Indikasi :
1.
Untuk mengeluarkan cairan, serumen, bahan-bahan asing dari kanal audiotory eksternal.
2.
Untuk
mengirigasi
kanal
audiotory
eksternal
dengan
lartutan
antiseptic. 3.
Untuk menghangatkan atau mendinginkan kanal audiotory eksternal. b. Kontra Indikasi :
1.
Perforasi membran timpani atau resiko tidak utuh (injurie sekunder, pembedahan, miringitomi).
2.
Terjadi komplikasi sebelum irigasi.
3.
Temperatur yg ekstrim panas dapat menyebabkan pusing, mual dan muntah.
11
4.
Bila ada benda penghisap air dalam telinga, seperti bahan sayuran (kacang), jangan diirigasi karena bahan2 tsb mengmbang dan sulit dikeluarkan. c. Kemungkinan Komplikasi :
1.
Ruptur (pecah) pada membran tympani.Kehilangan pendengaran.
2.
Trauma/injury kanal teling dalam.
3.
Vertigo, mual, nyeri selama dan setelah prosedur, stop segera bila terjadi, kemudian ulangi lagi dan pastikan tekanan dan temperatur yang cocok untuk mencegah berulangnya gejala. d. Bahaya :
1.
Infeksi Pecahnya gendang telinga.
2.
Ruptur membran timpani.
3.
Kehilangan pendengaran.
4.
Trauma/injury kanal telinga dalam.
7. Obat – obat yang berhubungan dengan irigasi telinga :
1. Obat obat ototoksik –
a. Diuretic : -
Asam etakrinik
-
Furosemid
-
Asetazolamid
b. Obat kemoterapi : -
Sisplatin
- Nitrogen mustard c. Antimalaria : -
Quinine
-
Kloroquin
d. Obat anti imflamasi : –
-
Salisilat (aspirin)
-
Indometasin
12
e. Bahan kimia : -
Alcohol
-
Arsenic
f. Antibiotika Aminoglikosida : -
Amikasin
-
Gentamisin
-
Kanamisin
- Netilmisin - Neomisin -
Streptomisin
-
Tobramisin
g. Antibiotika lain : -
Eritromisin
-
Mikrosiklin
-
Polimiksin
-
Vankomisin
h. Logam berat : -
Emas, Air raksa, timbale.
8. SOP Irigasi Telinga a. Alat dan Bahan : Baki berisi alat – alat yang steril
1.
Mangkok kecil berisi cairan dengan suhu 37o c.
2.
Semprot telinga.
3.
Pinset telinga.
4.
Corong telinga.
5.
Pemilin telinga.
6.
Pengail telinga.
Baki berisi alat – alat yang tidak steril :
13
1.
Bengkok 1 buah.
2.
Perlak dan alasnya.
3.
Lampu spiritus.
4.
Lampu kepala.
5.
Kapas dalam tempatnya.
6.
Ember kotoran
b. Prosedur Kerja
1) Beritahu tindakan apa yang akan dilakukan kepada klien. 2) Klien diberitahu dalam posisi duduk. Bila klien adalah anak kecil, harus di pangku sambil dipegang kepalanya. 3) Perlak dan alasnya dipasang pada bahu dibawah telinga yang akan dibersihkan. 4) Pasang lampu kepala. 5) Perawat cuci tangan. 6) Bersihkan kotoran telinga dengan kapas, memakai pemilin kapas yang telah di flamber terlebih dahulu. 7) Berikan bengkok pada pasien dan minta kerjasama pasien untuk memegang bengkok dengan posisi di bawah telinga. 8) Hisaplah cairan dengan menggunakan semprit dan keluarkan udara dari semprit. 9) Tariklah daun telinga klien ke atas kemudian ke belakang dan dengan tangan yang lain perawat memancarkan cairan ke dinding atas dari liang telinga. (Penyemprotan cairan harus perlahan lahan dan tepat ditujukan –
ke dinding atas liang telinga.) 10) Jika sudah bersih, keringkan daun telinga dengan kapas yang telah dipilin dan di flamber. 11) Lihat atau periksa kembali liang telinga klien apakah sudah bersih atau belum dengan menggunakan corong telinga 12) Perawat cuci tangan. 13) Bersihkan alat alat. –
14) Tulis hasil dalam catatan keperawatan.
14
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Telinga manusia terdiri dari 3 bagian : telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga bagian luar, tengah dan koklea pada telinga bagian dalam merupakan alat
alat
–
pendengaran, sedangkan saluran semisirkularis dan bagian-bagian lain pada telinga dalam mengontrol keseimbangan. Tetes telinga adalah bentuk larutan, suspensi atau salep yang digunakan pada telinga dengan cara diteteskan atau dimasukkan dalam jumlah kecil ke dalam saluran telinga untuk melepaskan kotoran telinga (lilin telinga) atau untuk mengobati infeksi, peradangan atau rasa sakit. Sedangkan Irigasi telinga adalah suatu tindakan medis yang bertujuan untuk membersihkan liang telinga luar dari nanah, serumen, dan benda benda asing. –
Kesehata telinga penting kita jaga selain membebaskan kita dari rasa sakit atau nyeri dan infeksi juga menyelamatkan pendengaran dari kerusakan.
15
DAFTAR PUSTAKA
A.Azis Alimul Hidayat, S.Kp , Musrifatul Uliyah, S.Kp;2004;Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia;Jakarta;Buku Kedokteran EGC http://profesionalnurse.blogspot.co.id/2009/01/prosedur-irigasi-telinga.html
(di
akses pada 14-052017 ) https://mikimikiku.wordpress.com/2013/09/07/makalah-sensori-persepsi-irigasitelinga-dan-tetes-telinga/(di akses pada 14-052017 ) https://www.scribd.com/doc/64969408/Prosedur-Pemberian-Obat-Telinga(di akses pada 14-052017 ) http://ngurahjayaantara.blogspot.co.id/2013/12/sop-pemberian-obat-topikal pada.html(di akses pada 14-052017 )
16
LAMPIRAN
1. Obat Bebas
Obat bebas sering juga disebut OTC (Over The Counter) adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Obat bebas ini dapat diperoleh di toko/warung, toko obat, dan apotik. Contoh : a.Paracetamol
Obat Parasetamol memiliki nama lain acetaminophen (baca: asetaminofen) obat ini termasuk sebagai analgesik (antinyeri) dan antipiretik (penurun panas) Dengan mengurangi produksi prostaglandin, parasetamol membantu meredakan rasa sakit, seperti sakit kepala, sakit/nyeri pada anggota tubuh lainnya dan demam atau panas. Paracetamol dapat kita peroleh dan dijual bebas tanpa harus menggunakan resep dokter Indikasi Paracetamol 17
Indikasi utama paracetamol yaitu digunakan sebagai obat penurun panas (analgesik) dan dapat digunakan sebagi obat penghilang rasa sakit dari segala jenis seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri pasca operasi, nyeri sehubungan dengan pilek, nyeri otot pasca-trauma, dll. Sakit kepala migrain, dismenore dan nyeri sendi juga dapat diringankan dengan obat parasetamol ini. Pada pasien kanker, parasetamol digunakan untuk mengatasi nyeri ringan atau dapat diberikan dalam kombinasi dengan opioid (misalnya kodein). Kontraindikasi Obat parasetamol tidak boleh digunakan pada orang dengan kondisi sebagai berikut: Alergi parasetamol atau acetaminophen Gangguan fungsi hati dan penyakit hati Gangguan Fungsi Ginjal Serius, Shock Overdosis Acetaminophen Gizi Buruk Dosis Parasetamol Dosis Parasetamol Dewasa untuk Demam dan Nyeri: Pedoman umum: 325-650 mg diminum setiap 4 sampai 6 jam atau 1000 mg setiap 6 sampai 8 jam. Paling sering adalah Paracetamol 500mg tablet: 500 mg tablet oral setiap 4 sampai 6 jam Dosis Paracetamol Anak untuk Demam dan Nyeri: Untuk mengukur dosis paracetamol anak dengan tepat maka kita harus mengetahui berat badan dan umur anak, karena ini akan menjadi pertimbangan 1 bulan
12 tahun: 10
–
15 m /kg
–
BB/dosis setiap 4 sampai 6 jam sesuai kebutuhan (maksimum: 5 dosis dalam 24 jam). Efek Samping Paracetamol Walaupun efek samping paracetamol jarang, namun jika itu terjadi maka ditandai dengan: Ruam atau pembengkakan
ini bisa menjadi tanda dari reaksi alergi
–
Hipotensi (tekanan darah rendah) ketika diberikan di rumah sakit dengan infus. Kerusakan hati dan ginjal, ketika diambil pada dosis lebih tinggi dari yang direkomendasikan (overdosis) Dalam kasus ekstrim kerusakan hati yang dapat
18
disebabkan oleh overdosis parasetamol bisa berakibat fatal. Carilah bantuan medis darurat jika Anda memiliki salah satu dari tanda-tanda reaksi alergi paracetamol seperti : gatal-gatal; kesulitan bernapas; pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. Berhenti menggunakan obat ini dan hubungi dokter apabila mengalami efek samping parasetamol yang serius seperti: Mual, sakit perut, dan kehilangan nafsu makan; Air seni berwarna gelap, tinja berwarna tanah liat; atau Jaundice (menguningnya kulit atau mata). Jika salah satu gejala overdosis berikut terjadi, maka segeralah mencari bantuan medis darurat: Diare Keringat berlebihan Kehilangan
nafsu
makan
Mual
atau
muntah
Kram
perut
atau
nyeri
Pembengkakan, atau nyeri di perut atau perut daerah atas b.Aspirin
Aspirin adalah obat antiinflamasi yang menghambat pembentukan prostaglandin. Aspirin bekerja dengan cara menghambat enzim COX (siklooksigenase) Indikasi Aspirin Fungsi aspirin adalah sebagai obat analgesik, antipiretik, antiinflamasi, dan antitrombotik, oleh karena itu kegunaan aspirin adalah untuk mengatasi rasa sakit, untuk mengatasi demam, untuk mengatasi peradangan tulang dan sendi, untuk mengatasi serangan jantung dan stroke. Selain kegunaan tersebut manfaat aspirin lainya adalah aspirin untuk jerawat karena aspirin memiliki kandungan aktif asam salisilat yang dapat digunakan untuk mengecilkan pori pori pada wajah serta –
mengatasi peradangan dan penggumpalan darah pada jerawat. Kontraindikasi
19
Aspirin tidak boleh diberikan pada penderita yang diketahui : mempunyai riwayat alergi terhadap aspirin atau komponen salisilat mempunyai riwayat asma mempunyai riwayat sakit maag dan tukak lambung mempunyai kelainan perdarahan mempunyai gangguan fungsi hati mempunyai gangguan fungsi ginjal mempunyai gagal jantung ibu hamil dan menyusui Dosis Aspirin Aspirin tersedia dalam bentuk tablet, dengan dosis aspirin yang tersedia adalah aspirin 80 mg, aspirin 320 mg, dan aspirin 500 mg. Adapun dosis aspirin yang sering digunakan untuk pasien dewasa antara lain : Bagi penderita nyeri dan demam dosis yang dianjurkan adalah 320 mg sampai 500 mg yang diberikan sebanyak 3 sampai 4 kali sehari Bagi penderita radang tulang dan sendi dosis yang dianjurkan adalah 1000 mg yang diberikan sebanyak 3 kali sehari Bagi penderita serangan jantung dosis yang dianjurkan adalah 160 mg sampai 320 mg yang diberikan sebanyak 1 kali sehari (pada saat serangan) dan 80 mg yang diberikan sebanyak 1 kali sehari (sebagai rumatan) Bagi penderita penyakit stroke dosis yang dianjurkan adalah 160 mg sampai 320 mg yang diberikan sebanyak 1 kali sehari (dalam waktu 48 jam setelah serangan) dan 80 mg yang diberikan sebanyak 1 kali sehari (sebagai rumatan) Dosis aspirin yang dapat digunakan pada pasien anak
anak yaitu : Bagi
–
penderita penyakit Kawasaki dosis yang dianjurkan adalah 20 -25 mg/Kg berat badan yang diberikan sebanyak 4 kali sehari selama 14 hari (pada saat demam) dan 3 -6 mg/Kg berat badan yang diberikan sebanyak 1 kali sehari (sebagai rumatan) Dosis obat yang merupakan ambang batas terjadinya keracunan adalah 200 mg/Kg berat badan Efek Samping Aspirin Efek samping aspirin yang dapat terjadi antara lain : Alergi berupa biduran hingga sindrom Steven Johnsons Serangan asma dan sesak napas Rasa tidak nyaman –
pada lambung Perdarahan spontan dan perdarahan saluran cerna Gangguang fungsi hati Gangguang fungsi ginjal
20
c.Librozym
Librozym tablet yang digunakan dalam perawatan, kontrol, pencegahan dan perbaikan penyakit, kondisi dan gejala berikut ini :
Pankreatitis akut
Pencernaan makanan
Penyakit radang pankreas
Komposisi dan Bahan-bahan Aktif Librozym Tablet dibuat dari bahan-bahan aktif berikut (garam) •
Amylase
•
Pancreatin
Efek samping Beberapa efek samping ini langka tetapi serius. Konsultasi pada dokter anda jika anda melihat efek samping berikut, terutama jika efek samping tidak hilang. •
Sakit perut
•
Perut kembung
•
Diare
21
•
Feses yang tidak normal
•
Kelelahan
•
Fibrosing coclonopathy
Penyimpanan dari Librozym Tablet •
Simpanan obat di temperatur ruangan, jauh dari panas dan cahaya langsung.
•
Jangan membuang obat ke toilet atau menuangkannya ke drainase kecuali diintruksikan seperti itu.
d.Promag
Promag digunakan untuk mengurangi gejala berkaitan dengan kelebihan asam lambung, gastritis, nyeri uluhati, nyeri lambung dan tukak usus 12 dan juga obat sakit mag. Komposisi •
200 mg hydrotalcite
•
150 mg Mg ( OH )2
•
50 mg simethicone
Dosis aturan pakai atau minum •
Untuk orang dewasa sehari 3 sampai 4 kali (masing-masing 1 sampai 2 tablet )
Efek samping
22
•
Diare , sebelit, muntah, mual dan gejala-gejala tersebut jika hilang jika pemakaian di hentikan.
Pringatan dan perhatian •
Pada pemberita yang gangguan fungsi ginjal pemberfian antasida yang memiliki kandungan magnesium bisa menimbulkan hipermagnesemia
•
Tak dianjurkan untuk digunakan secara trus menerus lebih dari 2 minggu.
•
Tak dianjurkan untuk anak-anak yang berumur di bawah 6 tahun.
e.entrostop
Obat yang digunakan untuk mengatasi diare nonspeksipik yang dapat kita temukan dengan mudah di berbagai apotek. Cara kerjanya adalah menyerap racun, virus atau toksin, yang menyebabkan diaare lalu mengeluarkannya melalui Feses. Dengan begitu, diare yang dideritapun akan berhenti setelah penyebabnya hilang di pencernaan. Komposisi seperti activated, coloidall, attapulgite sebanyak 650 mg dan pectin sebanyak 50 mg. Dimana kandungan tersebutlah yang akan menyerap racun dan mengeluarkannya untuk menghrntikan diare. •
Indikasi obat entrostop adalah untuk menghentikan keluhan gangguan pencernaan seperti diare nonspeksipik.
•
Kontra indikasi sebaiknya tidak diberikan kepada pendrita konstipasi
23
Efek samping yang paling memungkinkan dari penggunaan obat ini adalah terjadinya konstipasi atau sulit buangb air besar secara teratur dan tuntas. Cara pemberian obat Obat ini dapat dikonsumsi setelah makan, namun dapat juga minum obat sebelum makan karena obat ini memang tidak berbahaya untuk lambung. Dosis obat •
Untuk anak 6 sampai 12 tahun: 1 tablet setiap diare, maksimum hingga 6 tablet dalam 24 jam
•
Untuk dewasa dan anak >12 tahun : 2 tablet setiap diare maksimum hingga 12 tablet dalam 24 jam.
f.panadol
Merupakan obat golongan analges (non opioid dan antipiretik) keluaran sterling yang berfungsi untuk mengurangi nyeri dan meredakan demam. Obat ini memiliki awal kerja yang cukup cepat yaitu dibawah 1 jam setelah konsumsi dengan lama kerja sekita 4 sampai 6 jam. Efek samping jarang terjadi pada konsumsi panadol. Efek samping yang mungkin terjadi adalah reaksi hipersentivitas terhadap komponen panadol sampai yang terberat kelainan darah.
24
Dosis untuk pasien dewasa dosis pemberian adalah 500 mg sampai 1gram dapat diberikan sampai 3 sampai 4 kali perhari untuk anak-anak dosis yang dapat diberikan 10 sampai 15 mg kali pemberiab dengan 3 sampai 4 kali perhari.
2. Obat Bebas Terbatas (D aftar W: Warschuwing)
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras t etapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam. Disertai tanda peringatan dalam kemasannya: P1.Awas! Obat Keras. Bacalah Aturan Memakainya. P2.Awas! Obat Keras. Hanya untuk kumur, jangan ditelan P3.Awas! Obat Keras. Hanya untuk bagian luar dan badan. P4.Awas! Obat Keras. Hanya Untuk Dibakar. P5.Awas! Obat Keras. Tidak Boleh Ditelan. P6. Awas! Obat Keras. Obat Wasir, jangan ditelan . Contoh nya : a. Obat tremenza
25
Obat tramenza merupakan obat yang biasa diresepkan oleh dokter yang bisa diresepkan oleh dokter untuk mengatasi flu,dan infeksi saluran pernafasan. Obat ini bekerja pada reseptor adrenergik didalam mukosa saluran nafas untuk mukosa saluran nafas,yang terjadi karena sebab inflamasi.obat ini bekerja pada reseotor histamin H-1.Kontraindikasi Mengobati penyakit infeksi saluran pernafasan bawah Mengobati penyakit alergi yang menimbulkan asma Penderita yang memiliki priwayat penyakit jantung koroner
B.obat tilomix
Obat ini berfungsi untuk pengobatan batuk kering dan untuk batuk yang disebabkan oleh alergi Dosis Dewasa 3-4 kali 1 kaplet Anak 6-12 3-4 kali sehari 0,25-0,5 Efek samping Pusing,mual,konstipasi,mengantuk
26
c.theophiline
Merupakan obat dengan fungsi untuk mengobati dan mencegah nafas pendek dan kesulitan bernafas yang disebabkan oleh penyakit paru-paru yang sedang berlangsung (misalnya,asma,emfisema,bronkitis kronis). Obat ini bekerja dengan baik apa bila jumlah nya dalam tubuh anda berada pada tingkat yang konstan.oleh karena itu gunakan obat ini dengan teratur. Gunakan obat ini dengan atau tanpa makanan, Digunakan sekali atau dua kali sehari. Efek samping,Muntah parah dan menerus,Detak jantung yang cepat atau tidak rata,Kejang,Gemetar,Mual dan muntah Dosis Dosis pada orang dewasa yang dianjurkan adalah 1 tablet atau 10ml yang dapat diberikan sebanyak 3 sampai 4 kali dalam sehari.Sedangkan pada anak-anak usia 12 tahun dosis yang dianjurkan adalah 1 tablet atau 10ml yang dapat diberikan sebanyak 3 sampai 4 kali dalam sehari. Efek samping Merasakan kering pada hidung,mulut dan tenggorokan,merasa mengantuk,pusing dan sakit kepala,merasakan gelisah atau halusinasi.
27
d.bodrex extra
bodrex extra adalh obat yang digunakan untuk meredakan demam,sakit kepala,sakit gigi,sakit pada telinga,nyeri,ringan lainnya. Kontra indikasi Jangan diberikan pada pasien yang memiliki riwayat hipersentif terhadap paracetamol dan ibuprofen, Pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung sebaiknya jangan menggunakan bodrex extra. Efek samping Obat ini bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnnya mual dan muntah Efek samping serius,diare,hematemesis,dan hematuria. Dosis Dewasa dan anak diatas 12 tahun 1-2 tablet,3-4 kali sehari Anak 6-12 tahun : ½ - 1 tablet,3-4 swhari
28
e.allerin expectorant
Obat ini diindikasikan untuk perawatan mata merah,iritasi,gatal atau berair,pilek yang disebabkan oleh demam,alergi,pilek,iritasi pernafasan. Efek samping Mulut kering,hidung,dan tenggorokan,kantuk,pusing,mual,muntah,khilangan selera makan. Dosis pada dewasa 10 ml (2 sendok takar) Anak 6-12 tahun 5 ml (1 sendok takar) Anak 2-6 tahun 2.5 ml (1/2 sendok takar)
29
3. Obat Keras (Daftar G : Gevarlijk : berbahaya)
Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam. Obat keras ini dapat diperoleh di apotik, harus dengan resep dokter.contohnya : a.loratadine
Loratadine adalah obat anthihistamine untuk mengobati gatal-gatal,ingusan,mata berair,dan bersin karena alergi. Dosis pada orang dewasa 10mg diminum sehari sekali Dosis pasa anal 2-5 tahun :5 mg diminum sehari sekali Efek samping Sakit kepala,gugup,merasa lelah atau mengantuk,sakit perut,diare,mata merah dan pandangan kabur,ruang pada kulit. Kontraindikasi Loratadine tidak boleh diberikan pada pasien yang mnunjukan hipersensitif terhadap komponen obat ini.
30
b.pseudoephedrine
Obat ini termasuk kedalam golongan dekongestan,obat ini berfungsi untuk meredakan gejala idung tersuumbat.Obat ini juga dapat digunakan untuk menangani gejala telinga yang terasa penuh akibat inflamasi ata u infeksi telinga. Dosis obat Obat ini umumnya dianjurkan untuk pasien berusia 12 tahun keatas,tablet 60 mg,4 kali,dan jika cair 10 ml kali. Efek samping Gemetar,mual dan muntah,mulut kering,lemas,dan sakit kepala. Kontra indikasi Hipersensitif terhadap komponen obat ini..peka terhadap obat simpatomimetik lain,hipertensi berat.
31
C.alprazolam
Alprazolam adalah obat golongan benzodiazepine.obat ini berfungsi untuk menggangu cemas umum,cemas terkait depresi,dan gangguan panik.dan juga untuk depresi dan sindrom. Kontraindikasi Tidak boleh memiliki alergi atau reaksi hipersensitifas terhadap obt ini. Memiliki penyakit glaukoma sudut sempit,gangguan pernafasan,gangguan fungsi hati dan ginjal berat,kondisi berat dan fobia dan obsesi,dan psikosid kronik. Anak-anak dan balita Ibu hamil dan ibu menyusui Dosis obat Dosis umum 2x-4x sehari dengan dosis dari 0,25 mg,0,5 mg,1mg,atau 2 mg sesuai petunjuk dokter Efek samping Pusing atau melayang,mengantuk,hipotensi atau tekanan darah rendah Meningkatnya gairah seksual.
32
View more...
Comments