BAB I-IV KESTRADKOM

October 10, 2017 | Author: SaintDevis Bali | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

E...

Description

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengobatan telah dikenal dari sejak dulu, dimana pada jaman dahulu menggunakan tumbuhan obat dan teknik – teknik kuno dalam mediagnosa dan mengobati penyakit. Pengobatan tradisional memang tidak semaju dengan pengobat modern akan tetapi efektif dalam mencegah dan mengobati penyakit. Hal ini pada jaman yang telah maju ini pengobatan tradisional dan komplementer kembali dilakukan dan di dukung oleh pemerintah bukan saja di Indonesia tetapi di dunia juga dengan slogan back to nature. Penyelenggaran pengobatan komple-menter alternatif diatur dalam standar

pelayanan

medik

herbal

menurut

Kepmenkes

No.121/Menkes/SK/II/2008 yang meliputi melakukan anamnesis; melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi) maupun pemeriksaan penunjang (laboratorium, radiologi, EKG); menegakkan diagnosis secara ilmu kedokteran; memberikan obat herbal hanya pada pasien dewasa; pemberian terapi berdasarkan hasil diagnosis yang telah ditegakkan; penggunaan obat herbal dilakukan dengan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai contoh yang selama ini telah digunakan di beberapa rumah sakit dan PDPKT; mencatat setiap intervensi (dosis, bentuk sediaan, cara pemberian) dan hasil pelayanan yang meliputi setiap kejadian atau perubahan yang terjadi pada pasien termasuk efek samping pemeriksaan

1

penunjang (laboratorium, radiologi, EKG); menegakkan diagnosis secara ilmu kedokteran; memberikan obat herbal hanya pada pasien dewasa; pemberian terapi berdasarkan hasil diagnosis yang telah ditegakkan; penggunaan obat herbal dilakukan dengan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai contoh yang selama ini telah digunakan di beberapa rumah sakit dan PDPKT; mencatat setiap intervensi (dosis, bentuk sediaan, cara pemberian) dan hasil pelayanan yang meliputi setiap kejadian atau perubahan yang terjadi pada pasien termasuk efek samping 1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu: a. Apakah yang dimaksud dengan Kestradkom? b. Apa saja jenis – jenis pengobatan kestradkom? c. Apa saja jenis tumbuhan yang dapat menjadi obat? d. Bagaimanakah penatalaksanaan pengobatan dalam kestradkom? e. Bagaimanakah perkembangan kestradkom di dunia? 1.3 Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan pembahasan dari makalah ini, yaitu: a. Mengetahui pengertian Kesehatan tradisional dan Kmplementer. b. Mengetahui jenis – jenis Kesehatan tradisional dan Kmplementer. c. Mengetahui tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. d. Mengetahui penatalaksanaan pengobatan dengan kestradkom. e. Bagaimanakah perkembangan kestradkom di dunia.

BAB II

2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kestradkom

Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsepkonsep tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984) sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. Teori keperawatan menurut Barnum 1990 merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Menurut Newman (1979), ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori keperawatan, yaitu meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-teori ini kedalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik keperawatan serta menciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan teori keperawatan. Tujuan pengembangan teori keperawatan adalah menumbuh kembangkan pengetahuan yang di harapkan 3

dapat membantu dan mengembangkan praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan. B. Tujuan Teori Dan Model Konsep Keperawatan

Teori keperawatan sebagai salah satu bagian junci perkembangan ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai, diantaranya: 1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan

tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik untuk tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi. 2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk

memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan. 3. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam

keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan. 4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan

filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.

C.

Karakteristik Teori Keperawatan Dan Faktor Yang Mempengaruhi Teori Keperawatan 4

Menurut Torres ( 1985 ) dan Chinn-Jacob ( 1983 ) ada lima karakteristik dasar teori dan konsep keperawatan, yaitu: 1. Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang

spesifik dari konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit, keperawatan dan konsep lingkungan. 2. Teori keperawatan harus bersifat alamiah. Artinya, teori keperawatan

digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang logis. 3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya, teori keperawatan

dapat digunakan pada masalah yang sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi praktek keperawatan. 4. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge

keperawatan yang dilakukan melalui penelitian. 5. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki

kualitas praktek keperawatan

D. Faktor Yang Mempengaruhi Teori Keperawatan: 1. Filosofi Florence Nigtingale

5

Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal dengan teori lingkungannya. Selain Florence juga membuat standar pada pendidikan keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efesien.Beliau juga membedakan praktek keperawatan dengan kedokteran dan perbedaan perawatan pada orang yang sakit dengan yang sehat.

2. Kebudayaan

Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori keperawatan

diantaranya

dengan

adanya

pandangan

bahwa

dalam

memberikan pelayanan keperawatan akan lebih baik dilakukan oleh wanita karena wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring dengan perkembangan keperawatan sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulu budaya perawat dibawah pengawasan langsung dokter, dengan berjalannya dan diakuinya keperawatan sebagai profesi mandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah ada sehingga peran perawat dan dokter bukan di bawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.

6

3.

Sistem Pendidikan Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki sistem pendidikan keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori-teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.

4. Pengembangan Ilmu Keperawatan

Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokan ilmu keperawatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakan cabang ilmu keperawatan yang terus berkembang dan tidak menutup kemungkinan pada tahun-tahun yang akan datang akan selalu ada cabang ilmu keperawatan yang khusus atau subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu keperawatan sehingga teoriteori keperawatan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau lingkup bidang ilmu keperawatan.

E. Pandangan Beberapa Ahli Tentang Teori Dan Model Konsep Keperawatan

7

1. TEORI NIGHTINGALE (1860)

Teori Nicghtingale ini memposisikan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan atau tindakan keperawatan lebihketenangan, dan nutrisi yang adequate, dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori

tersebut

dalam

rangka

perawat

mampu

menjalankan

praktek

keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersiahn, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat (Ninghtingale, 1860; Torres, 1986). Torres (1986) mencatat bahan nightangle memberikan konsep dan penawaran yang dapat divalidasi dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan.

2. TEORI PEPLAU

Teori Hildegrad Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif ( Peplau, 1952); yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres,1986;Marriner-Tomey,1994).Berdasarkan teori ini klein adalah individu

dengan

interpersonal

dan

kebutuhan

prasaan,dan

terapeutik.Oleh

8

keperawatan

sebab

itu

dalam

perawat

proses

berupaya

mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat bertugas sebagai narasumber,konselor,dan wali. Teori

Peplau merupakan teori yang unik di mana hubungan kolaborasi

perawat dan klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan interpersonal yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien (Beeber, Anderson dan Sills,1990). Hubungan interpersonal perawatklien digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini :Orientasi,identifikasi,penjelasan,dan resolusi( Chinn dan Jacobs, 1995)

3. TEORI HENDERSON

Teori keperawatan Virginia Henderson (Harmer dan Henderson, 1955) mencakup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Henderson (1964) mendefinisikan keperawatan sebagai: Membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki kon-tribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya... dimana individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan, kemauan, dan pengetahuan yang dibutuhkan. Dan hal ini dilakukan dengan cara membantu mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin.

9

Kebutuhan berikut ini, sering kali disebut 14 kebutuhan dasar Henderson,

memberikan

kerangka

kerja

dalam

melakukan

asuhan

keperawatan (Henderson, 1966): a. Bernafas secara normal b. Makan dan minum cukup c. Eliminasi d. Bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki e. Istirahat dan tidur f.

Memilih cara berpakaian; berpakaian dan melepaskan pakaian

g. Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal h. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi i.

Menghindari bahaya dari lingkungan

j.

Berkomunikasi dengan orang lain

k. Beribadah menurut keyakinan l.

Bekerja yang menjanjikan prestasi

m. Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi n. Belajar, menggali atau memuaskan rasa keingin tahuan yang mengacu

pada perkembangan dan kesehatan normal

4. TEORI ABDELLAH

Teori keperawatan yang di kembangkan oleh Faye Abdellah et al.(1960) meliputi pemberihan asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memenuhi kebutuhan fisik,emosi,intelektual,sosial,dan spiritual baik klien

10

maupun keluarga. Dalam teori Abdellah mengidentifikasi kebutuhan klien secara spesifik,yang sering dikenal sebagai 21 masalah keperawatan abdellah: a. Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik b. Mempertahankan aktifitas,istirahat dan tidur yang optimal c. Mencegah terjadinya kecelakaan,cederah, atau trauma lain dan

mencegah meluasnya infeksi d. Menpertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencagah dan

memberbaiki defermitas e. Memfasilitasi masukan oksigen ke seluruh sel tubuh f.

Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh

g. Mempertahankan eliminasi h. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit i.

Mengenali respons – respons fisiologos tubuh terhadap kondisi penyakit-patologis,fisiologis dan kompensasi

j.

Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi

k. Mempertahankan fungsi sensorik l.

Mengidentifikasi dan menerima ekspresi,prasaan dan reaksi potif dan negatif

m. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal balik antara

emosi dan penyakit organik n. Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal o. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif p. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif q. Menghasikan dan /atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik

11

r.

Memfasillitasi kesadaran akan diri sendiri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik,emosi dan perkembangan yang berbeda

s. Menerima tujuan oktimal yang dapat dicapai sehubungan dengan

keterbatasan fisik dan emosional t.

Menggunakan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi masalah yang muncul akibat dari penyakit

u. Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang

mempengaruhui dalam munculnya suatu penyakit

5. TEORI ORLANDO

Bagi

Ida

Orlando

(1961),klien

adalah

individu

dengan

suatu

kebutuhan,dimana bila kebutuhan tersebut di penuhi maka stres akan berkurang,meningkatkan kepuasan atau mendorong pencapaian kesehatan optimal (Chinn dan Jacobs,1995). Teori Jean Orlando mengandung konsep kerangka kerja untuk perawat professional yang mengandung 3 elemen yaitu : perilaku klien, reaksi dan tindakan keperawatan , mengubah situasi perawat setelah perawat memperkirakan kebutuhan klien , perawat mengetahui penyebab yang mempengaruhi derajat kesehatan , lalu bertindak secara spontan atau berkolaborasi untuk memberikan pelayanan kesehatan.

6. TEORI LEVINA

Keperawatan adalah bagian budaya yang direfleksikan dengan ideide dan nilai-nilai, dimana perawat memandang manusia itu sama, merupakan

12

suatu rangkaian disiplin dalam menguasai organisasi atau kumpulan yang dimiliki individu dalam menjalin hubungan manusia sekitarnya.Intisari dari keperawatan adalah manusia. Asumsinya bahwa definisi teori tersebut adalah sebagai berikut : KondisiKlien memasuki system pelayanan kesehatan dalam bagian penyakit atau perubahan kesehatan. Responsibilitas tanggung jawabPerawat bertanggung jawab dalam mengenal respon (perubahan tingkah laku atau tingkat fungsi tubuh) sebagai adaptasi klien atau usaha untuk Rasa, Stress, Inflamasi beradaptasi terhadap lingkungan. 4 Sensorio respon antara lain : Fungsi perawat memasukkan intervensi takut untuk meningkatkan adaptasi terhadap penyakit dan evaluasi intervensi sebagai support (dorongan) atau terapeutik koping. Intervensi membantu mempertahankan status kesehatan dan mencegah penyakit lebih lanjut. Intervensi terapeutik meningkatkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan.4 prinsip perlindungan yang mendorong tujuan perawatan untuk seseorang ke status mempertahankan atau memulihkan Perlindungan terhadap energiKeseimbangan intake dan output energi untuk mencegah kesehatan : kelelahan Perlindungan terhadap integritas strukturaMempertahankan atau struktur tubuh (penyembuhan) pemulihan Perlindungan terhadap integritas personal. Mempertahankan atau pemulihan rasa identitas dan harga diri Perlindunga (mengenali kualitas diri) terhadap integritas sosialMemperkenalkan klien sebagai suatu makhluk sosial khususnya dengan orang lain. Teori Levine berfokus pada satu orang klien, teori ini mempunyai implikasi utama dalam pengaturan perawatan akut, dimana intervensi dapat bersifat mendorong atau terapeutik 13

7. TEORI JOHNSON

Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada bagaimana klien beradaptasi terhadap kondosi sakitnya dan bagai mana stres aktual atau torensial dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi. Tujuannya adalah menurunkan stres sehingga klien dapat bergerak lebih mudah melewati masa penyembuhannya ( Johnson,1968). Teori Johnson berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu pada pengelompokan perilaku berikut: a. Perilaku mencari keamanan b. Perilaku mencari perawatan c. Menguasahi diri sendiri dan lingkungan sesuai dengan standar

internalisasi prestasi d. Mengakomodasi diet dengan cara yang di terima secara sosial dan

kultural e. Mengeluarkan sampah tubuh dengan cara diterima secara sosial dan

kultural f.

Perilaku seksual dan identitas peran

g. Perilaku melindungi diri sendiri

8. TEORI ROGERS

Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan , pencegahan

14

penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia. Menurutnya kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai lingkungan hidup manusia dan pola pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Asumsi dasar teori rogers tentang manusia, Manusia adalah kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Kehidupan setiap manusia adalah sesuatu yang unik . tidak ada dua hal didalam kehidupan ini yang dapat diulang dengan cara yang sama dibawah keadaan yang sama . jalan hidup seseorang berbeda dengan yang lain. Perkembangan manusia dapat dinilai dari tingkah lakunya. Manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri misalnya dalam hal sifat dan emosi. Pada intinya Rogers memandang keperawatan sebagai ilmu dan m,endukung adanya penelitian keperawatan. Oleh sebab itu keperawatan menggembangkan pengetahuan dari ilmu-ilmu dasar dan fisiologi,begitu juga dengan ilmu keperawatan itu sendiri: Ilmu keperawatan bertujuan untuk mengembangkan penelitian ilmia dan analisis logis dan kemampuan menerapkanya dalam praktik keperawatan. Inti pengetahuan ilmiah keperawatan merupakan hasil penemuan terbaru keperawatan . . . keperawatan merupakan ilmu tentang humanispik.

9. TEORI OREM

Dorothea Orem (1971) Keperawatan adalah sebuah pertolongan atas pelayanan yang diberikan untuk menolong orang secara keseluruhan ketika

15

mereka atau orang yang bertanggung jawab atas perawatan mereka tidak mampu memberikan perawatan kepada mereka. Keperawatan merupakan salah satu daya atau usaha manusia untuk membantu manusia lain dengan melakukan atau memberikan pelayanan yang professional dan tindakan untuk membawa manusia pada situasi yang saling menyayangi antara manusia dengan bentuk pelayanan yang berfokus kepada manusia seutuhnya yang tidak terlepas dari lingkungannya. Menurut OREM asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang memperlajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini dikenal dengan Perawatan Diri Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care mereka. Orem mengklasifikasikan self care dalam 3 syarat : Syarat universal : fisiologi dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas dan istirahat, sosial, pencegahan bahaya. Syarat pengembangan : untuk meningkatkan proses perkembangan sepanjang siklus hidup. Penyimpangan kesehatan berhubungan dengan kerusakan atau penyimpangan cara, struktur norma dan integritas yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan self care. Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantungan atau kebutuhan pasien dan kemampuan pasien. Oleh karena itu ada tiga tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri. Perawat memberi keperawatan total ketika

pertama

kali

asuhan

keperawatan 16

dilakukan

karena

tingkat

ketergantungan pasien yang tinggi (system pengganti keseluruhan). Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan (system pengganti sebagian) Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (system dukungan/pendidikan).

10. TEORI KING

Tujuan yang ingin dicapai dari teori Imogene King (1971, 1981, 1987) berfokus pad interaksi tiga sistem: sistem personal, sistem interpersonal, dan sistem sosial. Ketiganya membektuk hubungan personal antara perawat dan klien. Hubungan perawat dan klien merupakan sarana dalam pemberian asuhan keperawatan, dimana proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh perawat dan klien dipengaruhi oleh perilaku satu dengan yang lain, demikian juga oleh sistem asuhan kesehatan yang berlaku (king, 1971, 1981). Tujuan perawat adalah memanfaatkan komunikasi untuk membantu klien dalam

menciptakan

dan

mempertahankan

adaptasi

positif

terhadap

lingkungan.

11. TEORI NEUMAN

Betty Neuman (1972), Keperawatan adalah suatu profesi yang unik dengan memperhatikan seluruh factor-faktor yang mempengaruhi respon individu terhadap penyebab stress, tekanan intra, inter dan ekstra personal.Perawatan berfokus kepada mencegah serangan stress dalam melindungi klien untuk

17

mendapatkan

atau

meningkatkan

derajat

kesehatan

yang

paling

baik.Perawatan menolong pasien untuk menempatkan primary, secondary dan tertiary. Metode pencegahan untuk mencegah stress yang disebabkan factor lingkungan dan meningkatkan system pertahanan pasien.Menurut Newman, asuhan keperawatan dilakukan untuk mencegah atau mengurangi reaksi tubuh akibat adanya stressor. penyakit yang terdiri dari pencegahanØPeran ini disebut pencegahan primer, sekunder dan tertier. Primer = meliputi tindakan keperawatan stressor, mencegah terjadinya reaksiØuntuk mengidentifikasi adanya

tubuh karena adanya stressor. Sekunder = tindakan keperawatan

untuk gejala penyakit atau reaksi tubuh lainnyaØmengurangi atau menghilangkan karena adanya stressor. Tersier = meliputi pengobatan rutin dan teratur serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi dari suatu penyakit.

12. TEORI ROY

Keperawatan adalah sebagai ilmu pengetahuan melalui proses analisa dan tindakan yang berhubungan untuk merawat klien yang sakit atau yang kurang sehat.Sebagai ilmu pengetahuan keperawatan Metode yang digunakan adalah terapeutik, scientik dan knowledge dalam memberikan pelayanan yang esensial untuk meningkatkan dan mempengaruhi derajat kesehatan. Roy menggambarkan metode adaptasi dalam keperawatan. Individu adalah makhluk biospikososial sebagai satu kesatuan yang utuh. Seseorang dikatakan

18

sehat jika mampu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan biologis, psikologis dan sosial.seluruh individu harus beradaptasi terhadap kebutuhan berikut: a. Pemenuhan kebutuhan fisiologis dasar b. Pengembangan konsep diri positif c. Penampilan peran sosial d. Pencapaian keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan

13. TEORI WATSON

Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia.Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial, (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia

19

seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dan meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

20

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Teori dan model keperawatan adalah suatu usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan serta berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan Karakteristik dasar teori dan model keperawatan, yaitu: Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep keperawatan, harus bersifat alamiah, bersifat sederhana dan umum, sebagai pedoman, serta berperan dalam memperbaiki kualitas praktek keperawatan Faktor yang mempengaruh teori dan model keperawatan, yaitu: Filosofi Florence Nightingale, kebudayaan, sistem pendidikan, dan pengembangan ilmu keperawatan

21

Teori dan model keperawatan menurut beberapa ahli, yaitu: teori Nightingale, teori Peplau, teori Henderson, teori Abdellah, teori orlando, teori levina, teori Johnson, teori Rogers, teori Orem, teori King, teori Neuman, teori Roy, teori Watson.

B. Saran

Adapun saran penulis terhadap pembaca, yaitu: Sebaiknya teori dan konsep yang telah diketahui oleh seorang perawat dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya.

22

DAFTAR PUSTAKA Asmadi,(2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC Damayanti,Denidya, (2013). Buku Pintar Perawat Profesional Teori & Praktik. Jakarta : Mantara Books Google. (2016,12 Desember). Nursing Theory . Diperoleh 12 Desember 2016, dari http://www.nursing-theory.org/theories-and-models/ Kustanto, (2004) . Pengantar Profesi dan Keperawatan Profesional. Diperoleh 12 Desember 2016, dari https://books.google.co.id/books/ Pengantar Profesi dan Keperawatan Profesional

23

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF