Bab 7 Right Issue - Final.pdf
November 14, 2017 | Author: Syarief Husein | Category: N/A
Short Description
Download Bab 7 Right Issue - Final.pdf...
Description
Bab 7
PENAWARAN UMUM TERBATAS (RIGHT ISSUE)
7.1. Pengertian dan Tujuan Right Issue Pasca penawaran umum perdana (IPO), emiten dapat melakukan penambahan modal yaitu dengan melakukan Penawaran Umum Terbatas atau yang lebih dikenal dengan sebutan right issue. Right Issue adalah suatu cara bagi emiten untuk meningkatkan jumlah modal disetornya dengan memberikan penawaran terlebih dahulu kepada pemegang saham lama untuk menambah modalnya di perusahaan tersebut. Jika seorang investor tidak ingin mengguna-kan hak tersebut, maka dia dapat menjual hak tersebut, atau dengan kata lain hak tersebut dapat diperjualbelikan, sehingga muncul periode perdagangan right. Right issue terkait erat dengan Pre-emptive Right (hak yang dimiliki oleh pemegang saham untuk mempertahankan persentase kepemi-likannya). Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No. IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu khususnya butir 2 disebutkan bahwa “Apabila suatu perusahaan yang telah melakukan Penawaran Umum saham atau Perusahaan Publik bermaksud untuk menambah modal sahamnya, termasuk melalui penerbitan Waran atau Efek Konversi, maka setiap pemegang saham harus diberi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanding dengan persentase pemilikan mereka. Ada beberapa alasan emiten melakukan Right Issue. Secara umum, right issue ditujukan untuk memperkuat permodalan suatu perusahaan. Dana dari hasil right issue dapat digunakan untuk berbagai tujuan misalnya melakukan ekspansi usaha, melunasi pembayaran utang, atau akuisisi internal. Beberapa emiten perbankan melakukan right issue untuk memperkuat struktur modal dan meningkatkan Rasio Kecukupan Modal (CAR). Pada prinsipnya, right issue merupakan bagian tidak terpisahkan dari strategi perusahaan dalam rangka memperkuat daya saing (competitive position). Namun demikian, tidak selalu strategi tersebut diterima dengan baik oleh investor sehingga terkadang dalam right issue terjadi pro dan kontra di kalangan investor. Bagi investor yang tidak tertarik dengan right issue maka investor tersebut tidak akan mengambil bagian
dan
konsekuensinya
akan
mengalami
dilusi
(penurunan
persentase
kepemilikan).
Hal:
57
7.2. Right Issue dan Kepentingan Investor Rencana right issue ditanggapi beragam oleh investor. Sebagaimana ketika harus mengambil keputusan apakah membeli saham atau tidak pada saat emiten melakukan penawaran Umum Perdana Saham, investor juga harus menelaah secara lebih detail rencana right issue yang akan dilakukan oleh suatu emiten. Investor harus melihat minimal pada hal-hal berikut:
Latar belakang dilakukannya right issue.
Tujuan right issue
Rencana penggunaan dana hasil right issue
Kinerja keuangan emiten setelah right issue.
Harga pelaksanaan dan rasio right issue.
Hasil penelaahan atas rencana right issue tersebut harus dikaitkan dengan tujuan investasi sang investor, jangka waktu investasi, dan pengaruh right issue terhadap dilusi kepemilikannya, dan pengaruh right issue terhadap nilai investasinya (harga saham emiten). Investor jangka panjang yang ingin mempertahankan tingkat kepemilikannya tentunya harus menggunakan haknya untuk membeli tambahan saham. 7.3. Ketentuan Pelaksanaan Right Issue Beberapa ketentuan yang terkait dengan right issue adalah: 1. Harus disetujui oleh RUPS. Hal ini sesuai dengan UU No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas pasal 34 ayat 1 yang menyatakan bahwa “Penambahan modal perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS”. 2. Harga pelaksanaan right issue tidak boleh lebih rendah dari nilai nominal (UU PT pasal 26). 3. Dalam Peraturan Bapepam No. IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (selanjutnya
disingkat
dengan
HMETD)
disebutkan
bahwa
untuk
dapat
melaksanakan RUPS dalam rangka penambahan modal dengan HMETD, emiten harus telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran dan dokumen pendukungnya kepada Bapepam dalam bentuk serta mencakup informasi yang ditetapkan dalam Penawaran Umum dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.D.2 selambat-lambatnya 28 hari sebelum RUPS. 4. Dalam Peraturan Pencatatan PT Bursa Efek Indonesia Nomor I-A poin V, tentang Persyaratan Pencatatan Saham Tambahan disebutkan ”Harga teoritis saham hasil
Hal:
58
Selain itu diatur pula teknis perhitungan harga teoritis yaitu ”Harga teoritis saham dihitung berdasarkan rata-rata harga penutupan saham perusahaan yang bersangkutan selama 25 (dua puluh lima) Hari Bursa berturut-turut di Pasar Reguler sebelum Perusahaan Tercatat melakukan iklan pengumuman mengenai akan dilakukannya pemanggilan Rapat Umum Pemegang saham Perusahaan Tercatat yang mengagendakan pemecahan saham, penerbitan saham bonus dan atau saham dividen, atau penerbitan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham. Dalam bahasan ini, Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) adalah masuk kategori Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham, sehingga ketentuan tersebut juga berlaku dalam penerbitan HMETD. 6.4. Harga Teoritis akibat Right Issue Sesuai dengan ketentuan yang diatur melalui Peraturan Perdagangan BEI No. II-A lampiran II-A.1. ditentukan tata cara perhitungan Harga Teoritis hasil right issue dengan formula sebagai berikut: Penghitungan Harga Teoritis Saham Baru: ( Pc x N ) + (Ps x M) Harga Teoritis Saham Baru (HTSB) = -----------------------------N+M Harga Teoritis HMETD = HTSB - Ps Keterangan:
Pc = Kurs penutupan saham pada Hari Bursa terakhir sebelum Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu diperdagangkan. Ps =
Harga pelaksanaan per-saham.
N=
Ratio jumlah saham lama yang diperlukan untuk mendapatkan sejumlah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tertentu.
M=
Jumlah saham baru hasil pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu berdasarkan pelaksanaan 1 (satu) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu memperoleh 1 (satu) saham baru.
Untuk memberikan gambaran nyata pelaksanaan right issue, berikut diberikan contoh kasus. Right issue III BNBR menjadi efektif sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham dalam RUPSLB ke-3 yang dilangsungkan pada tanggal 29 April 2005. Beberapa hal penting sehubungan dengan right issue tersebut, antara lain:
Hal:
59
Jenis Saham
Saham Biasa atas nama seri C
Rasio HMETD
25 : 62 setiap pemegang 25 saham berhak atas 62 HMETD untuk membeli sebanyak 62 saham baru.
Nilai Nominal
Rp100
Harga Pelaksanaan HMETD
Rp100
Adapun jadwal yang terkait dengan pelaksanaan right issue adalah sebagai berikut: Tanggal
Kegiatan
29 Apr 05
RUPSLB
29 Apr 05
Pernyataan Pendaftaran Penawaran HMETD menjadi efektif
09 Mei 05
Cum HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi
10 Mei 05
Ex HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi
12 Mei 05
Cum HMETD di Pasar Tunai
13 Mei 05
Ex HMETD di Pasar Tunai
12 Mei 05
Tanggal pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham yang Berhak atas HMETD
13 Mei 05
Distribusi HMETD
16 Mei 05
Tanggal Pencatatan HMETD di BEJ
16 Mei s/d 03 Jun 05
Periode Perdagangan HMETD
16 Mei s/d 03 Jun 05
Periode Pelaksanaan HMETD
07 Jun 05
Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Saham Tambahan
08 Jun 05
Tanggal Penjatahan
18 Mei s/d 07 Jun 05 10 Jun 05
Periode Distribusi Saham Hasil Pelaksanaan HMETD secara Elektronik Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Saham Tambahan yang Tidak memperoleh Penjatahan
Penyesuaian harga teoritis akan dilaksanakan tanggal 10 Mei 2005.
Kurs akhir cum HMETD di pasar reguler tanggal 9 Mei 2005 tercatat pada harga Rp130 sehingga perhitungan harga teoritis adalah: ( Rp130 x 25 ) + (Rp100 x 62) = -------------------------------------- = Rp108,62 25 + 62 dibulatkan menjadi Rp110 (sesuai dengan ketentuan tentang fraksi harga saham) untuk harga teoritis saham.
Lalu, apa yang menjadi patokan harga pertama kali ketika HMETD diperdagangkan? Di sinilah gunanya Harga Teoritis. Harga Teoritis ini ada dua yaitu satu untuk saham dan menjadi pedoman untuk transaksi saham, sementara harga teoritis HMETD berguna sebagai patokan tawar-menawar pertama kali.
Untuk menghitung harga teoritis HMETD, maka patokan harga adalah tanggal 13 Mei 2005 yaitu hari bursa terakhir sebelum HMETD diperdagangkan.
Hal:
60
Kurs akhir cum HMETD di pasar reguler tanggal 13 Mei 2005 tercatat pada harga Rp120 sehingga perhitungan harga teoritis adalah: (Rp120 x 25 ) + (Rp100 x 62) = -------------------------------------- = Rp105,75 25 + 62
Dibulatkan menjadi Rp106. Harga teoritis HMETD adalah: 106 – 100 = 6 Dengan demikian maka harga previous untuk HMETD BNBR sebesar Rp6.
Hal:
61
View more...
Comments