Bab 7 Permasalahan Proyek Dan Pemecahannya Toro

October 5, 2017 | Author: YeckastoroJanuwisesa | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

v...

Description

BAB VII PERMASALAHAN PROYEK DAN SOLUSI

7.1

Uraian Umum Tahap pelaksanaan merupakan tahapan untuk mewujudkan setiap rencana yang dibuat oleh pihak perencana. Pada tahap pelaksanaan fisik suatu proyek sangat mungkin timbul masalah-masalah yang tidak terduga dan tidak sesuai dengan gambar rencana yang telah direncanakan. Permasalahan tersebut tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja, untuk itulah diperlukan adanya rapat koordinasi untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah bersama-sama. Permasalahan tersebut harus dicari pemecahan dan solusi terbaik dengan segala pertimbangannya.

7.2

Permasalahan Proyek dan Penyelesaiannya Selama pelaksanaan Proyek Rancang Bangun Gedung Infomedia, timbul beberapa masalah yang menyebabkan terhambatnya progress pekerjaan. Berikut beberapa masalah yang timbul saat tahap pelaksanaan proyek berlangsung. A. Concrete Pump yang Macet pada saat Pengecoran Concrete pump merupakan alat yang sangat penting yang digunakan pada saat pengecoran. Dalam proyek ini memiliki masalah mengenai alat ini yaitu concrete pump yang macet pada saat pengecoran berlangsung. Masalah tersebut merupakan kendala yang sangat berpengaruh terhadap progress pekerjaan yang telah ditargetkan. Permasalahan bertambah jika concrete-pump macet sedangkan mobil mixer beton telah antri di lokasi pengecoran untuk menunggu digunakan. Beton yang telah dipesan dan telah berada di lokasi tidak dapat dikembalikan.

Solusi yang dapat dilakukan dalam permasalahan ini yaitu dengan merawat concrete pump sehingga mampu memompa beton dalam volume yang besar dan tidak macet. Jika alat concrete pump rusak, maka pengecoran dilakukan dengan tower crane melalui bucket untuk menghindari kerugian akibat beton yang telah dipesan sekaligus mengejar target progress pekerjaan pengecoran. Akan tetapi cara pengecoran dengan tower crane ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding menggunakan alat concrete-pump. B. Keterlambatan Kedatangan Ready Mix Ready Mix merupakan bahan yang sangat dibutuhkan untuk pengecoran. Pada proyek ini mengalami masalah yaitu keterlambatan kedatangan ready mix. Keterlambatan kedatangan ready mix ini sangat berpengaruh terhadap pengecoran. Pengecoran akan terhambat apabila ready mix telat datang. Apabila ready mix telat datang maka beton yang sudah dituangkan akan segera mengeras. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan dilakukan pengecoran pada malam hari sehingga terhindar dari kemacetan, memilih batching plant yang tidak terlalu jauh dari lokasi proyek sehingga ready mix dapat dating ke lokasi dengan cepat dan pengaturan jadwal pendatangan truck mixer lebih baik lagi. Sehingga tidak terjadi kembali kejadian tersebut. C. Faktor Cuaca Faktor alam yang menyebabkan terhambatnya kemajuan proyek adalah hujan. Air hujan dapat mengakibatkan terjadinya genangan pada galian dan memperlambat pekerjaan lainnya, misalnya pengecoran. Air hujan pula dapat mempengaruhi kadar air semen. Solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan mendirikan tenda tepat pada bagian yang akan dicor sebelum kegiatan pengecoran dimulai untuk menghalangi hujan jatuh ke lokasi tersebut. Selain itu, pemberian zat additive untuk mempercepat pengerasan beton juga ikut menjadi bagian dari solusi atas cuaca yang kurang mendukung.

D. Kurangnya Kesadaran Mengguunakan Alat Pengaman Diri Keselamatan dan kesehatan kerja atau yang sering kita kenal dengan sebutan K3 ini adalah hal yang terpenting yang harus dimiliki dalam setiap proyek konstruksi. K3 ini diberlakukan dalam upaya menghargai setiap nyawa pekerja yang ada di proyek tersebut dan juga melatih kedisiplinan kepada setiap pekerja. Akan tetapi tidak jarang kita jumpai di beberapa proyek yang tidak mengikuti peraturan yang dibuat oleh K3. Banyak dari para pekerja menyepelekan peraturan yang diberikan oleh K3. Begitu juga dengan para pekerja yang ada di Proyek Rancang Bangun Gedung Infomedia Buah Batu. Proyek ini banyak ditemukan pekerja yang tidak menggunakan apd (alat pelindung diri). Baik tidak menggunakan helmet, sarung tangan, sepatu boot, maupun alat safety pada badan. Sesungguhnya dengan tidak menggunakan apd, itu dapat menimbulkan kerugian pada diri mereka sendiri yaitu seperti luka robek, keinjak material tajam, ataupun luka berat yang dapat mengakibatkan pada kematian. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan adanya penyuluhan seminggu sekali mengenai pentingnya menggunakan apd serta mematuhi peraturan yang dibuat oleh K3 dan kerugian yang ditimbulkan akibat tidak menggunakan APD ataupun tidak mematuhi peraturan yang dibuat oleh K3. Kemudian diadakan sanksi tegas bagi pekerja yang tidak mematuhi peraturan seperti denda atau dikeluarkan dari proyek. E. Beton Keropos Beton keropos merupakan permasalahan yang sering ditemui setelah pengecoran. Permasalahan pengecoran berpengaruh pada proses finishing dan kualitas dari beton. Kerusakan akan menimbulkan kerugian dalam segi biaya maupun struktural. Dari segi finansial , terjadi penambahan anggaran pengeluaran akibat dari perbaikan, terlebih jika beton tersebut akan di expose. Permasalahan pengecoran ini biasanya dikarenakan

penggunaan vibrator yang tidak benar dan tinggi jatuhnya beton yang terlalu tinggi sehingga terjadinya pemisahan agregat. Solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menggunakan pipa tremie agar tinggi jatuhnya beton tidak terlalu tinggi dan pada saat menggunakan vibrator harus merata atau di pindah-pindah agar tidak terdapat lagi gelembung udara didalam beton tersebut. Apabila beton sudah terlanjur keras dan tidak sesuai dengan yang diharapkan atau beton keropos, kita dapat mengatasi masalah tersebut dengan cara patching, grouting dan injeksi sesuai dengan masalah atau kerusakkannya masing-masing. F. Tenaga kerja yang pulang ke kampung halaman Banyak dari tenaga kerja yang kurang disiplin pulang ke kampung halaman dikarenakan baru saja menerima bayaran gaji tiap 2 minggu sekali. Kebanyakan perkerja yang pulang ke kampung halaman hingga lebih dari 5 hari. Hal ini mengakibatkan kurangnya tenaga kerja yang dibutuhkan pada proyek ini, sehingga proyek mengalami keterlambatan. Solusi untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan menekan mandormandor tenaga kerja supaya lebih tegas kepada para anak buahnya. Selain itu mencari tenaga kerja pengganti untuk menggantikan tenaga kerja yang pulang ke kampung halaman.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF