Bab-4 Kesetimbangan Kimia.doc

July 20, 2018 | Author: Whayan Aguzz Theajjoum | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Bab-4 Kesetimbangan Kimia.doc...

Description

36

Bab 4 KESETIMBANGAN KIMIA

Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika dan kesetimbangan reaksi kimia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kompetensi Dasar : 3.5. 3.5. Menjel Menjelask askan an penger pengertia tian n reaksi reaksi keseti kesetimba mbanga ngan. n. 3.. Menyelidik Menyelidikii faktor faktor-fa -faktor ktor yang mempenga mempengaruhi ruhi pergeseran pergeseran aerah kesetimba kesetimbangan ngan dan menyimpulkan hasilnya serta penerapannya dalam industri. 3.!. 3.!. Menent Menentuka ukan n hubungan hubungan kuant kuantita itatif tif antar antara a pereaks pereaksii dengan dengan hasil hasil reaksi reaksi dari dari suatu suatu reaksi kesetimbangan. Untuk memperoleh gambaran konsep setimbang baiklah kita ambil contoh proses kesetimbangan air dengan uap air dalam sebuah sebuah botol. Bila air diletakkan didalam botol terbuka dan dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, maka air didalam didalam botol botol akan berkurang, berkurang, karena butil-butir air air mnguap dari permukaan air dan keluar dari botol. Pada botol tertutup uap air yang terjadi pada proses penguapan tidak keluar dari botol, akbibatnya bila uap telah menjadi jenuh ada sebagian uap air tersebut akan mengembun kembali menjadi bulir-bulir air yang menempel pada botol dan akhirnya mengalir lagi (Gb. 3..!.

Gambar.2.. Gambar.2.. esetimbangan dinamis pada penguapan air Proses ini berlangsung terus menerus. "engapa air dalam botol tetap, karena jumlah air yang menguap sama dengan jumlah uap air yang mengembun kembali menjadi air, atau dapat dikatakan bahwa bahwa didala didalam m botol botol terseb tersebut ut laju laju pengua penguapan pan air sama sama dengan dengan laju laju pengem pengembun bunan an air. air. Prose Prosess demikian demikian ini disebut dengan dengan kesetimbang kesetimbangan an dinamis, dinamis, yaitu proses bolak bolak balik dengan laju yang sama untuk kedua arah Proses Proses kesetimbanga kesetimbangan n dinamis ini dapat terjadi terjadi pula dalam suatu reaksi kimia. A. Reaksi Reaksi Ber Berkes kesuda udaha han n dan Dap Dapat at Balik Balik #eaksi kimia berdasar arahnya dibedakan menjadi reaksi berkesudahan (satu arah! dan reaksi dapat balik (dua (dua arah!. arah!. Pada Pada reaksi reaksi berkesudahan berkesudahan $at % $at hasil hasil tidak dapat dapat saling saling bereaksi bereaksi kembali kembali menjadi $at pereaksi. &ontoh ' a)* (a+!  *&l (a+! → a&l(a+!  *)(l!

Pada reaksi di atas reaksi hanya berlangsu ke arah kanan, sebab bila a&l dilarutkan ke dalam air tidak akan pernah menjadi a)* dan *&l. #eaks #eaksii dapat dapat balik balik dapat dapat berlan berlangsu gsung ng dalam dalam dua arah arah artinya artinya $at-$a $at-$att hasil hasil reaksi reaksi dapat dapat saling saling bereaksi untuk membentuk $at pereaksi kembali. &ontoh ' ika timbal (//! sul0at padat yang berwarna putih bila direaksikan dengan larutan natrium iodida akan

37

1ebaliknya bila padatan timbal(//! iodida yang berwarna kuning dari reaksi diatas ditambah larutan natrium sul0at, maka akan terbentuk kembali endapan warna putih dari timbal(//! sul0at dengan reaksi, (! Pb/ (s!  a1)2 (a+!     Pb1)2 (s!   a/ (a+! → (kuning! (putih! ika diamati diamati dari kedua reaksi reaksi tersebut maka akan akan tampak bahwa reaksi reaksi yang kedua merupakan merupakan kebalikan dari reaksi yang pertama, dan dengan demikian reaksi diatas dikatakan reaksi dapat balik atau. Bila kedua reaksi itu berlangsung secara bersamaan disebut juga sebagai reaksi bolak-balik dan ditulis ditandai dengan dua panah dengan arah arah berlawanan. Pb1)2 (s!   a/ (a+!



Pb/(s!  a1)2 (a+!

#eaksi kesetimbangan dinamis dapat terjadi bila reaksi yang terjadi me rupakan reaksi bolak % balik. B. Kead Keadaa aan n Seti Setimb mban ang g

"eskipun hampir semua reaksi merupakan reaksi dapat balik, tetapi tidak semua reaksi dapat dapat balik akan dapat menjadi menjadi reaksi setimbang. setimbang. Untuk dapat menjadi menjadi suatu reaksi reaksi setimbang diperlukan diperlukan persyaratan antara lain, reaksinya bolak-balik, sistemnya tertutup, dan bersifat dinamis. 1. Reak Reaksi si bola bolakk-ba bali lik. k. 1uatu reaksi reaksi kadang-kadan kadang-kadang g perlu adanya pengaruh pengaruh dari luar untuk dapat balik, oleh karena karena itu reaksi tersebut tidak dapat berlangsung secara bersamaan, misalnya reaksi antara timbal (//! sul0at deng dengan an laru laruta tan n natr natrium ium iodi iodida da diat diatas as,, tentu tentunya nya tida tidak k akan akan berl berlang angsu sung ng dala dalam m wakt waktu u yang yang bersamaan. 1uatu 1uatu reaksi reaksi dapat dapat menjadi menjadi reaksi reaksi kesetim kesetimban bangan gan bila bila reaksi reaksi balikny baliknya a dapat dapat dengan dengan mudah mudah berlangsung secara bersamaan, seperti yang terjadi pada pada proses penguapan penguapan air dan pengembunan air didalam botol pada awal bab ini. Proses penguapan dan pengembunan dapat berlangsung dalam waktu yang bersamaan. #eaksi-reaksi #eaksi-reaksi homogen ( 0asa pereaksi dan hasil reaksinya sama!, misalnya misalnya reaksi-reaksi gas atau larutan akan lebih mudah berlangsung bolak-balik dibanding dengan reaksi yang heterogen. heterogen. Umumnya reaksi reaksi heterogen heterogen dapat berlangsung bolak-balik pada suhu tinggi. &ontoh reaksi homogen yang berlangsung bolak-balik, (g!  3*(g!  *3(g! *(g!  /(g!   */ (g! 4e3 (a+!  1& -- (a+!   4e1& (a+! &ontoh reaksi heterogen yang dapat berlangsung bolak-balik pada suhu tinggi' &a&)3(s! &a)(s!  &)(g!  4e)3(s!  3&)(g!   4e(s!  3&)(g! 2. Sist Sistem em Tertutu rtutup p

1istem tertutup tertutup bukan berarti berarti reaksi reaksi tersebut dilakukan dilakukan pada ruang tertutup, tertutup, meskipun kadangkadangkadang memang diperlukan ruangan tertutup. Pada prinsipnya sistem tertutup yang dimaksud adalah tidak ada $at-$at $at-$at yang keluar dari sistem, misalnya misalnya pada reaksi reaksi timbal(//! timbal(//! sul0at dengan larutan natrium iodida, bagaimana mungkin reaksi akan dapat balik jika timbal (//! iodida yang terjadi pada reaksi tersebut dibuang (hilang ! dari sistem. 3. Bers Bersif ifat at Dina Dinami miss

Bers Bersi0 i0at at dina dinami miss artinya artinya se"ara se"ara mikroskopi mikroskopiss reaksi reaksi berlangsung berlangsung terus menerus dalam dua arah dengan laju reaksi reaksi pembentukan pembentukan sama dengan dengan laju laju reaksi reaksi baliknya. Berla erlang ngssungn ungnya ya suat suatu u reaks eaksii sec secara ara

makros makr osko kopis pis dapa dapatt dili diliha hatt dari dari peru peruba baha han n tekanan, konsentrasi atau warnanya.

suhu, suhu,

1ecara makroskopis reaksi dalam keadaan setimbang tidak menunjukkan adanya gejala - gejala tersebut, justru gejala gejala - gejala gejala tersebut tersebut akan akan tampak tampak pada saat saat reak reaksi si belu belum m seti setimb mban ang, g, kare karena na pada pada saat saat

38

Bila sejumlah gas )2  dimasukkan ke dalam botol tertutup, gas yang semula tak berwarna secara perlahan-lahan akan berubah menjadi coklat, semula perubahan itu tidak tampak tetapi secara bertahap akan menjadi semakin coklat. Pada suatu saat warna tersebut akan tidak bertambah pekat, pada saat inilah terjadi kesetimbangan. Pada saat setimbang tersebut masih ada gas )2, hal ini dapat dibuktikan dengan mendinginkan tabung tersebut, pada saat didinginkan warna coklat semakin pekat, ini menunjukkan bahwa gas )  terbentuk lebih banyak. adi pada saat setimbang baik pereaksi maupun hasil reaksi masih tetap ada dalam sistem. Penjelasan untuk peristiwa ini dapat dilihat pada kur6a perubahan konsentrasi dan laju reaksi (Gb. 3. dan Gb. 3.3!.

Perubahan laju reaksi selama berlangsungnya reaksi (gambar.3.3. ! menunjukkan bahwa laju reaksi terhadap gas )2 (#  )2! mula-mula maksimum, laju reaksi itu turun sejalan dengan makin berkurangnya gas )2  pada saat yang bersamaan mulai terbentuk gas )  (warna coklat mulai tampak!, dan pada saat itu mulai ada gas ) yang balik menjadi gas )2 dan laju reaksi terhadap gas ) (#  )! makin besar karena konsentrasi nya makin besar ( ingat bahwa laju reaksi dipengaruhi konsnetrasi!. adi #   )2 terus menurun dan #  )  meningkat sampai waktu tertentu (t! terjadi #  )2 sama dengan # ) dan pada saat itu tercapai keadaan setimbang. Proses ini berlangsung terus jika tidak ada pengaruh dari luar yang menyebabkan terjadinya ketidak setimbangan.

Gambar.3.2. ur6a esetimbangan )(g!  )2 (g! Pada saat setimbang konsentrasi )2 sama dengan konsentrasi ) Pada saat setimbang konsentrasi )2 lebih besar dari pada konsentrasi )  Pada saat setimbang konsentrasi )2 lebih kecil dari pada konsentrasi )  onsentrasi akan mengalami perubahan dengan pola yang sama, mula-mula yang ada hanya gas  )2 (konsentrasi )2 maksimum!, kemudian berkurang terus karena berubah menjadi gas ) , dan pada saat yang bersamaan gas ) yang semula tidak ada (konsentrasinya nol! akan mulai bertambah yang ditandai dengan mulai adanya warna coklat. onsentrasi gas )2 akan terus bertambah dan sejalan dengan itu gas ) terus bertambah sampai suatu saat konsentrasinya tetap (ditandai warna coklat yang tetap!, dan pada saat itu ( t waktu! tercapai suatu keadaan setimbang. 7an mulai saat itu tidak menunjukkan perubahan secara makroskopis ,misalnya warna tidak menjadi lebih pekat atau lebih terang, tekananannya tetap dan lain-lainnya. Pada kondisi setimbang ini maka,laju reaksi

39

.

!ukum Kesetimbangan dan Tetapan Kesetimbangan "K#

=elah dibahas dimuka bahwa konsentrasi $at-$at pada saat setimbang akan selalu tetap, dengan demikian bila dilakukan perhitungan aljabar (dikalikan, dibagi atau dipangkatkan ! akan didapat suatu harga yang tetap. Untuk menentukan operasi aljabar yang bagaimana yang menghasilkan harga yang tetap, pada tabel 3.. ditunjukkan beberapa hasil pengukuran konsentrasi dari $at-$at yang ada pada saat setimbang untuk beberapa reaksi. . #eaksi ' *  (g!  / (g! Perc. ke 8*9  , ? @-  @,D ? @- 3 @,>> ? @- 2 @,D ? @- A @,32 ? @- C @,C ? @-



*/ (g!

8/9 @, ?@- @,@ ? @- @,3 ? @- @, ? @- @,32 ? @- @,C ? @-

pada suhu >3  8*/9 ,A ? @- ,DC ? @- 3,32 ? @- 3,@ ? @- ,3A ? @- A,C ? @-

[ HI ] [ H 2 ][ I 2 2@ C@ 2@@ A@ D>@ >D@

. #eaksi setimbang ' (g!  3*(g!   *3 (g! pada suhu C>3  Perc. [ N 2 ][ H 2 ] e 89 8*9 8*39 [ NH 3 ]   3 2

@, @,A A,A@ ,A@

? ? ? ?

@-3 @-3 @- @-

@, ? @-3 @,AA ? @-3 C,A@ ? @- >,A @ ? @ -

,>3 ? @-> 2,A ? @-C ,C ? @- >,2@ ? @-

@,A @,333 @,2> ,D>3

[ H 2 ][ I 2 ] 2

[ HI ] 2C,2 2>,C 2C,> 2C,D 2C,2 2C,2

[ NH 3 ]2 @,@A@D @,@A@2 @,@AD @,@AD

8*98/98*/9 3,3 ? @-> A,22 ? @-> >,D> ? @-> C, ? @-> ,> ? @-> 2,33 ? @-

898*98*39 3,3@ ? @-3 C,D ? @- 3,@ ? @- ,3 ? @-3

3. #eaksi setimbang ' 5g (a+!  *3(a+!   85g(*3!9 (a+! pada suhu D  Perc. + [[ Ag ( NH 3 ) 2 ]+  [ ][  Ag   NH    3 e 85g 9 8*39 85g(*3!9 85g 98*39885g(*3!99   3 2

@,@@ @,@@ @,@@ @,@@

@,@@A @,@@ @,@@ @,@@

@,2@ @,@C @, @,@3

2 + [[ Ag ( NH 3 ) 2 ][ Ag  ][ NH 3 ]

,@ ,2A 3,@ ,C@

? ? ? ?

@ 2 @ 2 @ 2 @ 2

,C ? @> ,C ? @> ,C ? @> ,C ? @>

,@@ ? @-C ,C@ ? @- A, ? @-> C,22 ? @-

7ari setiap data hasil percobaan tersebut bila reaksi secara umum dituliskan sebagai, p5  + B



m& n7

maka didapat harga tetap (! untuk rumusan,

K  = #umusan

[ C] m [ D] n [ A] p [ B] q

ini disebut dengan hukum kesetimbangan,

yaitu bila suatu reaksi dalam keadaan setimbang maka hasil kali konsentrasi )at-)at hasil reaksi dipangkatkan koefisiennya dibagi dengan hasil kali konsnetrasi )at-)at pereaksi dipangkatkan koefisiennya akan mempunyai harga yang tetap.

=etapan kesetimbangan bagi suatu reaksi adalah khas untuk suatu reaksi dan harganya tetap pada suhu tertentu, artinya setiap reaksi akan mempunyai harga tetapan kesetimbangan yang cenderung tidak sama dengan reaksi yang lain meskipun suhunya sama, dan untuk suatu reaksi yang sama harga  akan berubah jika suhunya berubah. a. Makna *arga +etapan Kesetimbangan

! 7apat untuk mengetahui kondisi suatu reaksi bolak-balik Bila reaksi bolak balik pada suatu suhu tertentu sudah diketahui harga tetapan

40

"empunyai harga  : C@. Berdasar data tersebut selidikilah apakah sistem dalam keadaan setimbang atau tidak bila komposisi gas-gas dalam  liter ruangan adalah a! 8*9 : 8/9 : 8*/9 : @,@@ mol dm-3 b! 8*/9 : @,3@ mol dm -3 E 8*9 : @,@@ mol dm -3 E 8/9 : @,@@@ mol dm-3 8*/9

awab ' a!  :

  

8*98/9   (@,@@! :

  

 

  

(@,@@!(@,@@!

:  Padahal harga  : C@, adi sistem tidak dalam keadaan setimbang ( belum mencapai kesetimbangan ! (@,3@!

b! F

:

  

  

(@,@@!(@,A! : C@ (sama dengan harga  pada 3A@o &, jadi sistem dalam keadaan setimbang. ! 7apat Untuk "enentukan omposisi at - $at dalam eadaan 1etimbang 7engan mengetahui harga tetapan kesetimbangan suatu reaksi pada suhu tertentu dapat memberikan gambaran tentang komposisi $at - $at yang ada pada kesetimbangan pada suhu tersebut. &ontoh ' edalam wadah  liter dimasukkan @,@@ mol P&lA , kemudian dipanaskan sampai suhunya A@o& sehingga terurai menurut reaksi ' P&lA (g!  P&l3 (g!  &l(g! *arga tetapan kesetimbangan pada suhu tersebut adalah @,@3@. =entukan komposisi masingmasing gas pada saat tercapai kesetimabangan . awab ' #eaksi '

P&lA (g!



P&l3 (g!  &l (g!

ita anggap bahwa pada suhu tersebut P&lA  yang terurai sebanyak ? molHI, maka berdasar stoikiometri reaksinya didapat, Pada keadaan awal , P&lA : @,@@ molH liter P&l3 : @ molHI &l : @ molHI Pada saat tercapai kesetimbangan P&lA : (@,@@ - ?! molHI P&l3 : (@  ?! molHI : ? molHI &l : (@  ? ! molHI : ? molHI 5tau secara stoikiometris dapat dituliskan dengan cara sebagai berikut, P&lA (g! P&l3 (g!  &l (g!  mula-mula ' @,@@ molHI @ molHI @ molHI #eaksi(Perubahan ! ' - ? m olHI  ? molHI  ? molHI   

1aat 1etimbang ' (@,@@-?! molHI "enurut *ukum esetimbangan ,   8P&l39 8&l9  :      8P&lA9 maka, (?! ( ? ! @,@3@ :   

? molHI

? molHI

41

dengan menggunakan rumus abc, didapat ?-

?-

=

−b±

b-



2ac

-a =





@,@3-



2(!(−@,@3!

? : @,@2 dan ? : - @,@> ( harga minus tidak mungkin! maka didapat komposisi saat setimbang adalah, 8P&lA 9 : ( @,@@ - @,@2! mol HI : @,@A molHI 8P&l39 : 8&l9 : @,@2 molHI

3! 7apat memberikan /n0ormasi tentang *asil #eaksi *arga tetapan kesetimbangan merupakan hasil bagi dari konsentrasi $at hasil dipangkatkan koe0isiennya dengan konsentrasi pereaksi dipangkatkan koe0isiennya. arena konsentrasi hasil reaksi selalu sebagai pembilang maka besar kecilnya harga harga  menunjukkan besar kecilnya hasil reaksi pada suhu tertentu.  ika gharga K besar berarti hasil reaksinya banyak dan jika K ke"il berarti hasil reaksinya sedikit . b. *arga +etapan Kesetimbangan dan +ekanan as

Untuk reaksi yang melibatkan gas tetapan kesetimbangan dapat dinyatakan dari harga tekanan parsial masing-masing gas pada saat setimbang, sebab konsentrasi gas dalam suatu ruangan akan menentukan besarnya tekanan gas tersebut dalam ruangan. Untuk membedakan harga tetapan kesetimbangan yang diperoleh dari harga konsentrasi dan dari harga tekanan parsial, maka untuk selanjutnya harga tetapan kesetimbangan yang diperoleh berdasarkan kosentrasi diberi lambang K" sedangkan untuk tetapan kesetimbangan yang diperoleh dari harga tekanan diberi lambang Kp.

Untuk reaksi setimbang ' m 5 (g!  n B (g!



? & (g!  y 7 (g!

 (P&! ? (P7!y p :

  

( P5!m (PB!n 7imana ' P5 ' =ekanan parsial gas 5, P& ' =ekanan parsial gas & PB ' =ekanan parsial gas B, P7 ' =ekanan parsial gas 7 P5  PB  P&  P7 : P total ruangan Berdasar hukum tentang gas ideal PJ : n#= dapat dicari hubungan antara harga p dengan c, Untuk reaksi setimbang ' m5 (g!  n B(g!  ? & (g!  y 7 (g! (P&! ? (P7!y

maka , p :

  

( P5!m (PB!n sedangkan berdasar persamaan gas ideal PJ : n#= didapat bahwa P : nHJ (#=!, untuk gas besaran nHJ adalah merupakan konsentrasi gas dalam ruangan, sehingga dapat disubstitusikan menjadi, P5 : 859 #=E P& : 8&9 #= PB : 8B9 #=E P7 : 879 #= 8&9? (#=!? 879y (#=!y

maka , p :

   m

  

859 (#=!m 8B9n (#=!n atau 8&9?879y (#=!(?y! p : K   859m8B9n (#=! (mn : c (#=! (?y! - (mn! dan jika (?  y! - (mn! : ∆n yang menyatakan jumlah koe0isien gas-gas sesudah reaksi dikurangi dengan jumlah koe0isien gas-gas sebelum reaksi maka didapat hubungan p dan c

42

. Pada suhu >o& didalam ruangan dengan 6olume tertentu yang tekanannya  atm. terdapat gas )2 yang terurai menjadi gas ). ' )2 (g!   ) (g! Pada saat kesetimbangan tercapai ternyata didalam ruangan terdapat )  D, L. *itunglah harga p dan c pada suhu tersebut. awab ' a! 7ari persamaan reaksi ' )2 (g!   ) (g!  (  )! didapat p :     ( )2!  total :  atm mol )   ) :    ?  total mol total : D,H@@ ?  atm : @,D atm   )2 :  total -  ) :  atm - @,D : @,@ atm (@,D atm! p :    @,@ atm : @,2D atm b! p : c (#=! ∆n 7ari reaksi didapat harga n : , sehingga   c : pH #=   @,2D : KK   (@,@ ? D ! c : @,@ . 7alam suatu ruangan tertentu terdapat kesetimbagan '  (g!  3 *3 (g!   *3 (g! o *arga c pada suhu A@@ & adalah @,@2@ . *itunglah p pada suhu tersebut M awab ' 7ari Persamaan reaksi didapat harga n :  - (3! :  p : c ? (#=!- c p = ( #= ) @,@2@ p = ( @,@B- ? >>3 ) : D,D ? @-C 3. =etapan esetimbangan Untuk esetimbangan *eterogen Untuk reaksi kesetimbangan heterogen misalnya , &a&)3 (s!  &a) (s!  &)(g! berlaku hukum kesetimbangan, 8&a)9 8&)9  :    8&a&)39 )leh karena &a&)3  dan &a) merupakan $at padat maka konsentrasinya tetap (tidak mungkin berubah! meskipun ada perubahan 6olume dan suhu, sehingga 8&a&)39  ?

merupakan harga yang tetap,

  

8&a)9 dan 8&a&)39 

8&)  9

43

Pada kenyataannya bahwa untuk kesetimbangan daiatas jumlah gas &) yang dihasilkan hanya dipengaruhi oleh 6olume dan suhu tanpa dipengaruhi oleh jumlah &a&)3 yang dipanaskan. 7engan demikian berlaku bahwa untuk reaksi - reaksi heterogen $at-$at yang konsentrasinya tetap ( $at padat atau $at cair murni ! tidak tampak pada rumusan harga . &ontoh' a. #eaksi ' (*2!1 (s! c :

*3(g!  *1 (g!



8*39 8 *19

b. #eaksi ' & (s!  *) (s!



&)(g!  *(g!

8&)9 8*9 c :

  

8*)9 c. #eaksi ' *3(g!  *&l(g!

c

=

 [*3 ][ *&l]

d. #eaksi ' *3(a+!  *) (l!

c

=

*2&l (s!





*2 (a+!  )*-- (a+!

*+2 )*−

[*3 ]

D. Kesetimbangan Diss$siasi.

Peruraian suatu $at menjadi $at yang lebih sederhana dikenal dengan istilah dissosiasi. adi kesetimbangan dissosiasi adalah merupakan reaksi kesetimbangan yang melibatkan terurainya suatu $at menjadi $at yang lebih sederhana. &ontoh ' a. )2 (g!   ) (g! b.  1)3 (g!  1) (g!  ) (g! c. &a&)3 (s!  &a) (s!  &) (g! d. &*3&))* (a+!  &*3&))-- (a+!  * (a+! 7idalam sistem kesetimbangan dissosiasi dikenal adanya derajad dissosiasi / α  0 yang menyatakan seberapa bagian (persen! gas yang telah terurai pada saat tercapai kesetimbangan yang dinyatakan dengan rumusan,  jumlah yang terurai α :    jumlah $at mula-mula onsep derajad dissosiasi ini dapat membantu dalam perhitungan - perhitungan sistem kesetimbangan. &ontoh ' 7alam ruang satu liter dipanaskan gas */ hingga terurai membentuk reaksi setimbang '  */ (g! * (g!  / (g!  Pada suhu tertentu harga tetapan kesetimbangannya (c! adalah 2. =entukan , a. Berapa persen */ yang telah terurai b. omposisi masing-masing gas pada saat setimbang awab '  */ (g! *  (g!  / (g!  mula - mula '  mol --terurai ' α mol saat setimbang' ( - α ! mol N α mol N α mol

44

a. 3

2

=

=

8*- 98/- 9 8*/9-

( - α!( - α! ( − α!-

-

α

=

=

( - α!

( − α! α -

− α : 2HA

atau @L

b. omposisi pada saat setimbang ' */ :  - α : H A mol * : / : N ? 2HA : H A mol E.

%ergeseran Kesetimbangan

1uatu sistem dalam keadaan setinbang cenderung mempertahankan kesetimbangannya, sehingga bila ada pengsruh dari luar maka sistem tersebut akan berubah sedemikian rupa agar segera diperoleh keadaan kesetimbangan lagi. 7alam hal ini dikenal dengan a)as 1e 2hatelier   yaitu,  jika dalam suatu sistem kesetimbangan diberikan aksi, maka sistem akan berubah sedemikian rupa sehingga  pengaruh aksi itu seke"il mungkin. Beberapa aksi yang dapat menimbulkan perubahan pada sistem

kesetimbangan antara lain, . erubahan konsentrasi .

Bila suatu sistem kesetimbangan konsentrasi salah satu komponen dalam sistem ditambah maka kesetimbangan akan bergeser dari arah penambahan itu, dan bila salah satu komponen dikurangi maka kesetimbangan akan bergeser ke arah pengurangan itu. &ontoh ' Pada sistem kesetimbangan antara larutan 4e3 (kuning! , 1& --  (tak berwarna! dengan 4e1& (merah !, dengan reaksi kesetimbangan ' 4e3 (a+!  1& % (a+!   4e1& (a+! kuning tak berwarna merah ika ke dalam sistem tersebut ditambahkan larutan 1& -- maka campuran akan semakin merah, karena 1&-- yang ditambahkan akan bereaksi dengan 4e3 dalam sistem dan membentuk 4e1&   , ini berarti terjadi pergeseran kesetimbangan ke arah kanan, yang berakibat bertambahnya 84e1& --9 dan berkurangnya 8 4e3 9 7engan menggunakan hukum kesetimbangan dapat dijelaskan sebagai berikut, untuk reaksi setimbang ' 4e3 (a+!  1& % (a+!   4e1& (a+!

3   :

 

 

84e1& 9

  

84e3981& %9 Pada suhu yang tetap adalah tetap. ika pada suhu yang sama ditambahkan ion 1& % , maka 81& %9 bertambah besar, sehingga 84e1& 9   :    84e3981& %9 7engan bertambahnya 81& % 9 *arga  menjadi lebih kecil daripada  , karena harga  tetap pada suhu yang tetap, maka untuk mendapatkan harga  :   , 84e39 akan berkurang bersamaan dengan bertambahnya 84e1&9, dan itu berarti terjadi pergeseran kesetimbangan kekanan. *al yang sebaliknya bila 84e3 9 dikurangi (misalnya dengan mengikat 4e3 dengan ion *P)2 -! akan mengakibatkan  lebih besar daripada , dan untuk mengubah harga  agar menjadi

45

Bila 1istem esetimbangan , 4e3 (a+!  1& % (a+! 4e1& (a+!   kuning tak berwarna merah Jolumenya diperbesar dua kali dengan cara menambahkan air kedalamnya maka warna merahnya menjadi lebih muda, ini menunjukkan bahwa 84e1&9 berkurang sedangkan 84e39 dan 81& % 9 bertambah, atau kesetimbangan bergeser kekiri. 7engan menggunakan hukum kesetimbangan peristiwa tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut, 4e3 (a+!  1& % (a+!   4e1& (a+! 84e1& 9   :    84e3981& %9 7engan penambahan air sehingga 6olume larutan menjadi dua kali lebih besar, maka konsentrasi masing-masing komponen akan mengalami perubahan sebagai berikut, 84e39 menjadi : 84e39H 81& %9 menjadi : 8 1&--9H  84e1& 9 menjadi : 84e1&9H maka setelah 6olume diperbesar didapat harga  , 84e1& 9H   :    84e39H 81&--9H sehingga  menjadi lebih besar daripada  . arena suhunya tetap  : , maka untuk mendapatkan harga  sama dengan  konsentrasi ion 4e1& akan berkurang dan disertai dengan bertambahnya konsentrasi ion 4e3 dan 1& -- , dan itu berarti kesetimbangan bergeser kekiri. "arilah sekarang dengan cara yang sama kita selidiki untuk kesetimbangan, *(g!  / (g!   */ (g! 1ebelum diadakan perubahan 6olume harga tetapan kesetimbangannya adalah    8*/9  :

  

8*9 8/9 1etelah 6olumenya diperbesar menjadi dua kali lebih besar maka terjadi perubahan konsentrasi sebagai berikut, 8 */ 9 menjadi : 8*/9H 8* 9 menjadi : 8*9H 8/ 9 menjadi : 8 / 9H harga tetapan kesetimbangan setelah diadakan perubahan 6olume menjadi  (8*/9H !  :

  

  

8*9H 8/9H 8*/9H2

atau,  :

  

  

(8*9 8/9! H 2   8*/9  :

  

8*9 8/9 /ni menunjukkan bahwa adanya perubahan 6olume tidak menyebabkan pergeseran kesetimbangan untuk reaksi diatas. 7engan demikian dapat disimpulkan bahwa, • Bila suatu reaksi jumlah molekul-molekul atau partikel-partikel sebelum dan sesudah reaksi sama perubahan 4olume tidak menggeser letak kesetimbangan. • Untuk reaksi yang jumlah partikel - partikel sebelum dan sesudah reaksi tidak sama maka, ◊ ◊

bila #olume diperbesar kesetimbangan akan bergeser menuju ke ruas yang jumlah molekul atau partikel /jumlah koefisien reaksi0 yang besar. ila #olume diperke"il kesetimbangan akan bergeser menuju ke ruas yang jumlah molekul atau partikel /jumlah koefisien reaksi0 yang ke"il.

46

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perubahan tekanan terhadap sistem kesetimbangan gas dapat diingat kembali tentang persamaan gas ideal PJ : n #= P : (nHJ ! #= 7ari persamaan itu menunjukkan bahwa perubahan tekanan akan berakibat yang sebaliknya dengan perubahan 6olume, artinya bila tekanan diperbesar akan sama pengaruhnya dengan bila 6olume diperkecil dan sebaliknya bila tekanan diperkecil akan berakibat yang sama dengan bila 6olume diperbesar. adi dapat disimpulkan bahwa, • •

6ntuk reaksi kesetimbangan yang jumlah partikel sebelum reaksi sama dengan jumlah partikel sesudah reaksi, perubahan tekanan tidak akan menggeser letak kesetimbangan. 6ntuk reaksi kesetimbangan yang jumlah partikel sebelum reaksi tidak sama dengan jumlah  partikel sesudah reaksi jika, +ekanan diperbesar kesetimbangan akan bergeser ke jumlah partikel yang ke"il ◊ +ekanan diperke"il kesetimbangan akan bergeser ke jumlah partikel yang besar. ◊

Perhitungan jumlah partikel ini hanya dilakukan terhadap komponen kesetimbangan yang mudah berubah konsnetrasinya, artinya untuk kesetimbangan heterogen jumlah partikel hanya dihitung untuk $at-$at yang masuk pada rumusan harga tetapan kesetimbangan.

'. erubahan Suhu.

Perubahan suhu pada suatu reaksi setimbang akan menyebabkan terjadinya perubahan harga tetapan kesetimbangan (!. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perubahan suhu terhadap pergeseran kesetimbangan berikut disajikan data harga  untuk berbagai suhu dari dua reaksi kesetimbangan yang berbeda, =abel .3. 3.a. *arga p pada Berbagai 1uhu untuk #eaksi 1etimbang ∆* : - D k  (g!  3* (g!   *3 (g! 1uhu (! p ( ? @@!

D C,>C ? @A

A@@ 3,AA ? @-

>@@ >,>C ? @-A

D@@ ,@@ ? @-C

makin besar =abel. 3.3.b. *arga p pada Berbagai 1uhu untuk #eaksi 1etimbang * (g!  &) (g!  *) (g!  &) (g! ∆* :  2 k 1uhu (! D A@@ >@@ -A -3 p ,@@ ? @ >,>C ? @ ,3 ? @-

D@@ C,@ ? @-

makin kecil 7ari kedua tabel tersebut terdapat perbedaan, pada reaksi pertama jika suhunya diperbesar harga p makin kecil, ini berarti $at hasil makin sedikit yang diakibatkan oleh terjadinya pergeseran reaksi kekiri. Pada reaksi kedua justru terjadi sebaliknya, yaitu bila suhunya diperbesar harga harga p menjadi makin besar, berarti jumlah $at hasil makin banyak yang diakibatkan terjadinya pergeseran kesetimbangan kekanan. Perbedaan dari kedua reaksi tersebut adalah harga perubahan entalpinya. Untuk reaksi pembentukan gas *3 perubahan entalpinya negati0 ( #eaksi endoterm! yang menunjukkan bahwa reaksi kekanan melepaskan kalor. 1edangkan pada reaksi antara gas * dengan gas &) harga perubahan entalpinya berharga postip (#eaksi endoterm! yang menunjukkan bahwa reaksi kekanan adalah reaksi yang menyerap kalor. 7engan demikian pergeseran reaksi kesetimbangan akibat perubahan suhu ditentukan oleh jenis reaksinya endoterm atau eksoterm.

47

#eaksi pembuatan amonia dengan reaksi,  (g!  3 * (g!



 *3 (g!

∆*

: - D k

pada suhu @@o & akan mencapai keadaan setimbang bertahun - tahun. Bila kedalam reaksi tersebut diberi katalis kesetimbangan akan dapat tercapai hanya dalam waktu A menit sampai @ menit. 7engan demikian katalisator dapat mempercepat tercapainya suatu keadaan setimbang. 5pakah pengaruhnya jika suatu reaksi yang sudah dalam keadaan setimbang ditambahkan katalistor ke dalamnya. atalisator akan mempercepat laju reaksi pembentukan *3 tetapi sekaligus juga akan mempercepat laju reaksi peruraiannya menjadi gas   dan gas *   . Pengaruh ini sama kuatnya, dengan demikian dalam reaksi kesetimbangan katalisator tidak terjadi pergeseran letak kesetimbangan tetapi hanya memper"epat ter"apainya keadaan setimbang . &.

%r$ses Kesetimbangan Dalam Industri

Proses /ndustri umumnya akan mengikuti hukum ekonomi, yaitu dengan beaya yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh untung sebanyak-banyaknya. Prinsip ini didalam industri yang menghasilkan barang tentunya dapat diubah menjadi, dengan usaha dan beaya seminimal mungkin untuk menghasilkan barang industri sebanyak-banyaknya, untuk itu 0aktor-0aktor yang menghambat atau meperlambat pada proses itu diusahakan seminimal mungkin. Pada bagian ini akan dibahas bagaimana memperoduksi amoniak (*3! dan asam sul0at (*1)2! dalam industri. edua bahan kimia tersebut dalam proses pembuatannya melibatkan reaksi setimbang , yang merupakan tahap paling menentukan untuk kecepatan produksi. . roses *aber ada embuatan 7moniak.

5moniak (*3! merupakan senyawa penting dalam industri kimia, karena sangat luas penggunaannya, misalnya untuk pembuatan pupukE asam nitrat dan senyawa nitrat untuk berbagai keperluan. Produksi amoniak di /ndonesia dilakukan pada pabrik petrokimia di Gresik dan ujang . Proses pembuatan amoniak dilakukan melalui reaksi '  (g!  3* (g!



 *3 (g!

∆*

: - D k

&ara ini mulai diperkenalkan oleh 4rit$ *aber Bangsa erman pada tahun D3, dimana pada Perang 7unia / erman terkena Blokade =entara 1ekutu sehingga pasokan senyawa nitrat (1endawa &hili , )3! dari 5merika yang merupakan bahan pembuat amunisi tidak dapat masuk ke erman. #eaksi pembuatan amoniak ini merupakan reaksi setimbang, oleh sebab itu untuk mendapatkan amoniak sebanyak-banyaknya pada prosesnya digunakan 5$as Ie &hatelier, yaitu untuk menggeser kesetimbangan ke arah pembentukan *3 , konsentrasi  dan * diperbesar (dengan menaikkan tekanan kedua gas tersebut !, 4aktor lain yang sangat penting untuk diperhatikan adalah suhu dan tekanan. Dilihat dari reaksinya yang eksoterm seharusnya proses tersebut dilakukan pada suhu rendah, tetapi jika dilakukan pada suhu rendah reaksi antara $ % dan * % menjadi lamban, untuk itu dapat

diatasi dengan memberi katalisator 4e yang diberi promotor (bahan yang lebih mengakti0kan kerja katalisator! 5l)3 dan ). 1elain suhu 0aktor tekanan juga perlu diperhatikan, bila diperhatikan dari persamaan reaksinya *3 akan banyak terjadi pada tekanan tinggi, meskipun demikian harus juga memperhatikan beaya yang diperlukan dan konstruksi bangunan pabriknya. 7engan berbagai pertimbangan itu didapat kondisi optimum, dimana pada kondisi tersebut akan diperoleh amonia yang secara ekonomis paling menguntungkan. Pada tabel berikut dipaparkan berbagai kondisi temperatur dan tekanan serta amoniak yang dapat dihasilkan.

=abel. 3.2. Persentase 5moniak Pada 1aat 1etimbang Untuk berbagai 1uhu dan =ekanan

48

AA@ C@@

, ,>>

,2@ ,D>

3,AA C,D2

,3 @,>C

7engan pertimbangan konstruksi pabrik, beaya produksi dan berbagai pertimbangan diatas, kondisi optimum untuk operasional pabrik amonia umumnya dilakukan pada tekanan antara 2@ atm - 32@ atm dan temperatur antara 2@@o & - C@@ o &. %. embuatan 7sam Sulfat Dengan roses Kontak

5sam sul0at merupakan bahan indutri kimia yang penting, yaitu digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan pupuk. Proses /ndustri asam sul0at ( * 1)2! sebenarnya ada dua cara yaitu dengan proses amar timbal dan Proses ontak. Proses kamar timbal sudah ditinggalkan karena kurang menguntungkan, hanya tinggal satu pabrik di 5merika 1erikat yang masih beroperasi dan itupun dianggap sebagai museum industri. Proses kontak menghasilkan asam sul0at mencapai kadar DDL dan beayanya lebih murah, di /ndonesia pabrik asam sul0at antara lain di Petrokimia Gresik, Pusri Palembang dan ujang awa Barat. Pembuatan asam sul0at meliputi tiga tahap yaitu, !. Pembakaran belerang menjadi belerang dioksida, 1 (s!  )  (g! → 1) (g! !. )ksidasi 1) menjadi 1)3 ,  1) (g!  ) (g!   1)3 (g! ∆* : - DC k 3!. "ereaksikan 1)3 dengan air, 1)3 (g!  *) (l! → *1)2 (l! Belerang dioksida yang dihasilkan harus benar-benar murni sebab bila mengandung pengotor akan mengganggu proses selanjutnya. 7i Petrokimia Gresik gas 1) diperoleh dari sisa pengolahan tembaga atas kerjasama dengan P= 4reeport (/rian aya!. =ahapan paling menentukabn pada proses pembuatan asam sul0at adalah tahapan kedua, yaitu proses pengubahan 1)menjadi 1)3 . #eaksi pada proses ini merupakan reaksi kesetimbangan, maka untuk memperbanyak hasil harus memperhatikan a$as Ie &hatelier. !. #eaksi tersebut menyangkut tiga partikel pereaksi (  partikel 1) dan  partikel gas ) ! untuk menghasilkan  partikel 1)3 , jadi perlu dilakukan pada tekanan tinggi. !. #eaksi kekanan adalah reaksi eksoterm ( ∆* : - DC k! berarti harus dilakukan pada suhu rendah, tetapi permasalahannya pada suhu rendah reaksinya menjadi lambat. 1eperti pada pembuatan amoniak permasalahan ini dapat diatasi dengan penambahan katalisator J)A 7ari penelitian didapat kondisi optimum untuk proses industri asam sul0at dilakukan pada suhu antara 2@@ o & - 2A@o & dan tekanan  atm. *asil yang didapat berkadar D> - DDL *1)2 . )leh karena pada kondisi tersebut sudah didapat hasil yang kadarnya cukjup tinggi, maka tidak perlu dilakukan pada tekanan yang lebih tinggi, sebab hanya akan membuang beaya tanpa peningkatan hasil yang berarti.

49

Hypoxia Sympton dan Kadar Haemolobin +ubuh manusia terdapat suatu sistem kesetimbangan yang berperan didalam menjaga fungsi  fisiologis tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Salah satu proses adaptasi yang dilakukan oleh tubuh manusia adalah beradaptasi terhadap  perubahan ketuinggian yang tiba-tiba. Seseorang yang bertempat tinggal akarta dengan ketinggian  km diatas permuakaan laut pergi dengan pesa;at terbang ke Me. =uliskan rumusan hukum kesetimbangan (! untuk reaksi berikut ' a. P&lA (g!  P&I3 (g!  &l (g! b.  1)3 (g!   &I (g!   1)&l (g!  ) (g! c. &) (g!   * (g!  &*3)* (g! d. &u  (a+!  n (s!  n (a+!  &u (s! e.  *3 (g!  &) (g!  *&)*2 (s! . *arga tetapan kesetimbangan c untuk reaksi ' * (g!  / (g!   */ (g! o pada t  & adalah 2. =entukanlah tetapan kesetimbangan (c! bagi reaksi ' */ (g!  N *  N / (g! o D. Pada t  & dalamn ruangan @ liter terdapat dalam kesetimbangan @, mol P&l A E @,3 mol P&l3 dan @, mol &l menurut reaksi setimbangE P&lA (g!  P&l3 (g!  &l (g! =entukan harga tetapan kesetimbangan bagi reaksi tersebut pada to &. @. 7iketahui reaksi kesetimbangan dan harga c pada @@@  untuk reaksi -reaksi, &) (g!  N ) (g!  &) (g! c : , ? @ *) (g!  *(g!  ) (g! c : >, ? @- =entukan harga tetapan kesetimbangan (c! pada suhu @@@  untuk reaksi , &) (g!  *) (g!  &) (g!  * (g! . 7alam ruangan yang tekanannya 3 atm. dipanaskan @,A mol gas  dan ,A mol gas *  Pada suhu 2@@  terjadi reaksi setimbang,  (g!  3 * (g!   *3 (g! =ernyata pada saat setimbang didapai gas  sebanyak @,A mol, hitunglah p dan c pada saat itu. . Pada suhu >@@  terdapat kesetimbangan ,  1) (g!  ) (g!   1)3 (g! p : C,> ? @2 ika tekanan parsial gas 1)   : , atmE gas ) : 3,2 atm dan gas 1)3 : 2 atm. 1elidikilah apakah dalam sistem tersebut sudah dalam keadaan setimbang. 3. elaskan apa yang terjadi dengan sistem kesetimbangan berikut jika tekanannya dinaikkan , a. 2 *3 (g!  A ) (g!  2 ) (g!  C *) (g! b.  (g!  ) (g!   ) (g! 2. 7iketahui reaksi setimbang ' 4e)3 (s!  3 &) (g!   4e(s!  3 &) (g! ∆* :  2, k Bagaimanakah besi yang dihasilkan jika, a. tekanan diperbesar b. 6olume ruangan diperbesar c. ditambah 4e)3 d. konsentrasi gas &) diperbesar e. suhunya dinaikkan A. Pada ruangan @ liter terdapat kesetimbangan, &) (g!  * (g!  &) (g!  *) (g! Pada suhu to & terdapat dalam kesetimbangan gas &)  dan gas * masing-masing  molE &) dan uap air masing - masing 2 mol. Pada suhu yang tetap ditambahkan 2 mol gas &) , Bagaimanakan komposisi setelah tercapai kesetimbangan lagi.

C. 7iketahui data tentang harga p untuk berbagai suhu dari reaksi setimbang,  ) (g!  )2 (g! o 1uhu ( &! @@ A @ c , >@ 2@@ Berdasar data tersebut jelaskan reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm atau endoterm M >. "etanol didalam industri dibuat melalui reaksi setimbang, &) (g!   * (g!  &*3)* (g! ∆* : - D k 7alam industri proses tersebut dilakukan pada suhu A@@ . "engapa tidak dilakukan pada suhu

55

0'i K$mpetensi Soal ilihan anda

56

.

.

3.

1uatu sistem reaksi dalam keadaan setimbang bila Q . 5. reaksinya berlangsung dua arah pada waktu bersamaan B. #eaksi berlangsung dalam dua arah dalam laju reaksi yang sama &. jumlah mol $at yang ada pada keadaan setimbang selalu sama 7. masing-masing $at yang bereaksi sudah habis R. jumlah $at yang terbentuk dalam reaksi sama dengan pereaksi 1uatu sistem kesetimbangan bersi0at dinamis % mikroskopis berarti Q . 5. perubahan berlangsung terus menerus dan dapat diamati. B. reaksi terus berlangsung kekanan dan kekiri dan dapat diamati &. reaksi terus berlangsung kekanan dan kekiri tetapi tidak teramati 7. perubahan berlangsung terus berhenti sehingga tidak dapat diukur R. perubahannya terhenti dan dapat terukur.

Gas 5, B dan & masing-masing @,2 mol, @,C mol dan @, mol dicampurkan dalam ruang tertutup dan terjadi reaksi kesetimbangan ' 35(g!  B(g!   &(g! Pada saat setimbang @,3 mol gas 5 telah bereaksi, maka gas B yang ada dalam keadaan setim,bang adalah Q 5. @,A mol 7. @, mol B. @,2 mol R. @, mol &. @,3 mol

C.

Pada suhu tetap pada reaksi kesetimbangan ' &a&)3(s!  &a)(s!  &) (g! 6olume ruang diperbesar, maka Q . 5. &a) bertambah B. &a&)3 bertambah &. &a) dan &) bertambah 7. &a&)3 dan &) bertambah R. &a) dan &) bertambah

>.

5gar pada reaksi kesetiumbangan ' (g!  )(g!   )(g! ∆*  : @k jumlah gas ) yang dihasilkan maksimal maka tindakan yang diperlukan adalah Q . 5. menaikkan tekanan B. menurunkan tekanan &. mengecilkan 6olume 7. menaikkan suhu R. memperbesar 6olume

.

Pada suhu tertentu dalam ruang tertutup yang tekanannya @ atm terdapat dalam keadaan setimbagn @,3 mol gas 1) , @, mol gas 1)3 dan @, mol gas ) dengan reaksi '  1)3(g!  1) (g!  ) (g! harga p pada suhu tersebut adalah 5. 3C atm 7. 2,A atm B.  atm R. @,@A atm &. D atm Pada to& dalam ruang yang 6olumenya @ liter dipanaskan @,C mol gas 1)3 hingga terdissosiasi A@L menurut persamaan reaksi '  1)3(g!  1)(g!  )(g! *arga tetapan kesetimbangan (c! untuk reaksi tersebut adalah Q . 5. @,@@ 7. @,@A B. @,@A R. @,@3@ &. @,@@

#umusan *ukum kesetimbangan untuk reaksi ' &a&)3 (s!  &a)(s!  &) (g! yang paling tepat adalah Q .

5.

K&

B.

K&

[ C% =

2

][ C!% ]

[ C!C% ] 3 [ C!C% =

3

]

[C!%][C%

&.

K&

7.

K&

R. 2.

A.

2

]

[ C!%] =

[ C!C% ] 3 [ C!C% =

3

]

[ C!% ]

c : 8&)9

Gas  dengan 6olume @ mI direaksikan dengan A mI gas * , membentuk reaksi setimbang '  (g!  3 *(g!  *3(g! 6olume akhir pada saat setimbang adalah A mI (diukur pada P dan = yang sama!. Jolume gas *3 yang terjadi pada saat setimbang adalahQ 5. A mI 7. 3A mI B. @ mI R. 2@ mI &. A mI

D.

@.

7alam ruang  liter terdpat  mol gas */ yang terurai mewnurut reaksi'  */ (g!  *(g!  /(g!

57

*arga c pada saat itu adalah 2, jumlah gas *  yang ada pada saat setimbang adalah Q . 5. @, mol 7. @,2 mol B. @,C mol R. @, mol &. @,A mol . Pada temperatur tertentu, dalam ruang  liter terdapat kesetimbangan ' 1)3(g!  1)(g!  )(g! 1emula terdapat @,A mol gas 1)3 dan setelah tercapai kesetimbangan perbandingan jumlah mol 1)3 terhadap ) adalah 2 ' 3. *arga tetapan kesetaimbangannya adalah 5. ,A 7. @,C@ B. @,3 R. C,@@ &. @,33 3.

2.

A.

ika tetapan kesetimbangan ,c, bagi reaksi 5  B  & dan bagi reaksi 5  7  & berturut-turut adalah 2 dan , maka tetapan kesetimbangan, c, bagi reaksi ' &  7  B adalah 5. N 7.  B.  R. 2 &.  Pada sistem kesetimbangan manakah perubahan tekanan menyebabkan pergeseran Q 5. 1)3 (g!  1)  )(g@ B. (g!  )(g!   )(g! &. (g!  3*(g!  *3 (g! 7. P&lA (g!  P&l3(g!  &l(g! R. *(g!  )(g!  *) (g!

yang tidak

Pada sistem kesetimbangan ' *2&l(s!  *3(g!  &l(g! mempunyai harga p : a. =ekanan parsial gas &l pada saat itu adalah .. 5. a 7Na B. a R. Sa &. a

C. =etapan kesetimbangan untuk reaksi ' P&lA(g!  P&l3 (g!  &l (g! pada suhu >C@  adalah @,@A. ika konsentrasi awal P&lA @, molHI, maka pada keadaan setimbang P&lA  yang terurai adalahQ . 5. B. &.

,AL @,@L A,@L

7. 33,3 L R. A@,@L

>. 7alam ruang  liter terdapat kesetimbangan antara gas , * dan *3 dengan persamaan reaksi ' *3(g!  (g!  3*(g! Pada kesetimbangan tersebut terdapat @,@ mol   E @,@ mol *  dan @,@A mol *3. *arga konstanta kesetimnagan reaksi adalah 5.  ? @-T7. 2 ? @-A B. A ? @-A R.  ? @ -@ &. A ? @-@ . #eaksi &)(g!  )(g!  )(g!  &)(g! dilakukan dalam wadah A I. Pada keadaan awal terdapat 2,A mol &) dan 2 mol ), sesudah kesetimbangan ) yang masih tersisa adalah @,A mol. =etapan kesetimbangan reaksi tersebut adalah 5. ,A 7. 2D,@ B. 2,A R. C@,@ &. 3A,A D.

Pada ruang tertutup terdapat  mol gas *3 yang terdissosiasi A@L menurut persamaan reaksi '  *3 (g!   (g!  3 *(g! ika tekanan didalam ruangan tersebut 3 atm, maka harga p pada saat itu adalah Q . 5.  7. 2H3 B. HD R. HD &. DH

@. 7ari reaksi setimbang ' 4e3(a+!  1& % (a+!   4e1& (a+! ika ditambah  tets larutan jenuh 4e&l 3 maka 5. jumlah ion 1&- akan bertambah B. jumlah ion 4e3 akan berkurang &. jumlah 4e1& akan bertambah 7. jumlah ion 4e1& akan berkurang R. jumlah ketiga ion tetap.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF