Bab 3 Kerikil

December 13, 2017 | Author: Ownie O'oy | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

pengujian kerikil...

Description

Labsheet Teknologi Beton

BAB III PEMERIKSAAN BAHAN AGREGAT KASAR 1. ANALISA AYAKAN KERIKIL. A. Tujuan : Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat kasar dengan menggunakan ayakan. B. Kajian Teori : Gradasi agregat kasar ialah distribusi ukuran butiran dari agregat kasar. Bila butir-butir agregat

mempunyai ukuran yang sama

( seragam ) volume pori akan besar. Sebaliknya bila ukuran butiran bervariasi akan terjadi volume pori yang kecil. Hal ini karena butiran yang kecil mengisi pori di antara butiran yang lebih besar, sehingga pori-porinya menjadi sedikit. Sebagai pernyataan gradasi dipakai nilai prosentase dari berat butiran yang tertinggal atau lolos di dalam suatu susunan ayakan. Susunan ayakan ialah ayakan dengan lubang 3 “, 2 ½ “, 2 “, 1 ½ “,1 “,3/4 “, ½ “, 3/8 “, no.4 (4,80 mm), 8 (2,40 mm), 16 (1,20 mm), 30 (0,60 mm), 50 (0,30 mm) 100 (0,15mm), pan. Menurut peraturan di Inggris ( British Standart ) yang juga dipakai di Indonesia saat ini ( dalam SKSNI-T15-1991) kekasaran pasir dapat dibagi menjadi 3 kelompok menurut gradasinya, yaitu kerikil dengan butiran maks 10 mm, butiran 20 mm , butiran 30 mmdan butiran 40 mm. Gradasi kerikil masuk pada kurva 1 dan 2 akan diperoleh adukan beton yang kasar diperlukan factor air semen yang rendah , bila gradasi kerikil masuk kurva 3 dan 4 akan diperoleh adukan beton yang halus diperlukan factor air semen yang tinggi, jadi sebaiknya gradasi yang baik adalah masuk dalam kurva 2 dan 3. 30

Labsheet Teknologi Beton

Tabel 3.1. Prosen butiran yang lolos ayakan , ukuran maks kerikil 40 mm. Lubang

Kurva 1

Kurva 2

Kurva 3

Kurva 4

(mm) 38 19 9,6 4,8 2,4 1,2 0,6 0,3 0,15

100 50 36 24 18 12 7 3 0

100 59 44 32 25 17 12 7 0

100 67 52 40 31 24 17 11 2

100 75 60 47 38 30 23 15 5

Tabel 3.2. Prosen butiran yang lolos ayakan , ukuran maks kerikil 30 mm. Lubang

Kurva 1

Kurva 2

Kurva 3

(mm) 38 19 9,6 4,8 2,4 1,2 0,6 0,3 0,15

100 74 47 28 18 10 6 4 0

100 86 70 52 40 30 21 11 1

100 93 82 70 57 46 32 19 4

Tabel.3.3.Prosen butiran yang lolos ayakan , ukuran maks kerikil 20 mm. Lubang

Kurva 1

Kurva 2

Kurva 3

Kurva 4

31

Labsheet Teknologi Beton

(mm) 19 9,6 4,8 2,4 1,2 0,6 0,3 0,15

100 45 30 23 16 9 2 0

100 55 35 28 21 14 3 0

100 65 42 35 28 21 5 0

100 75 48 42 34 27 12 2

Tabel.3.4.Prosen butiran yang lolos ayakan , ukuran maks kerikil 10 mm. Lubang

Kurva 1

Kurva 2

Kurva 3

Kurva 4

100 30 20 16 12 4 0

100 45 33 26 19 8 1

100 60 46 37 28 14 3

100 75 60 46 34 20 6

(mm) 9,6 4,8 2,4 1,2 0,6 0,3 0,15

C. Keselamatan Kerja : 

Bersihkan lantai kerja sebelum melaksanakan pemeriksaan bahan.



Bersihkan bangku-bangku laboratorium dari kotoran-kotoran seperti sisa-sisa semen,pasir dan sebagainya.



Jagalah alat-alat dan perlengkapan kerja secara teratur dan rapi.

32

Labsheet Teknologi Beton



Hati-hatilah

dalam

bekerja

dan

konsentrasikan

dalam

perhatian kepada benda pekerjaan. 

Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindarilah bekerja sambil bergurau.



Hati-hati waktu menimbang kerikil jagalah dengan cermat jangan sampai ada yang hilang karena kurang hati-hati.



Hati-hatilah melihat nomor hasil timbangan kerikilnya.

D.Peralatan dan Bahan : Alat-alat yang diperlukan : 

Timbangan halus dengan ketelitian 0,2 % dari berat benda uji.



Satu set ayakan No.3”, 2 ½ “,2”,1 ½ “,1 “, ¾ “,1/2 “.3/8 “, 4,8,16,30,50,100 dan pan.



Oven,

yang

dilengkapi

dengan

pengatur

suhu

untuk

memanasi sampai 110oC. 

Alat pemisah contoh atau cawan seng



Mesin pengguncang saringan.



Talam-talam.



Kuas, sikat besi, sendok dan lainnya.

Benda uji : Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau dengan cara perempatan ( quartring ) sebanyak :

33

Labsheet Teknologi Beton



Agregat kasar ukuran maksimum 2,5 “ ,

berat minimum 25

kg. 

Agregat kasar ukuran maksimum 2 “ ,

berat minimum 20

kg. 

Agregat kasar ukuran maksimum 1 ½ “ ,berat minimum 16 kg.



Agregat kasar ukuran maksimum 1“ ,

berat minimum 12

kg. 

Agregat kasar ukuran maksimum ¾ “ ,

berat minimum 5

kg. 

Agregat kasar ukuran maksimum ½ “ ,

berat minimum

2,5 kg. 

Agregat kasar ukuran maksimum 3/8 “ ,

berat minimum 1

kg. E.Langkah kerja dan hasil : 

Benda uji dikeringkan didalam oven dengan suhu 110 oC sampai beratnya tetap.



Saring benda uji lewat susunan ayakan dengan ukuran ayakan yang paling besar diatas dan paling kecil dibawah.



Ayakan diguncang dengan tangan atau mesin penguncang selama 15 menit.



Hitung prosentase berat benda uji yang tertahan diatas masing-masing ayakan terhadap berat total benda uji. Tabel 3.5. Hasil Analisa ayakan kerikil :

Ayakan No 1½“

Tertinggal Gram % 993 6,21

Komulatif Tertinggal Lolos 6,21 93,79 34

Labsheet Teknologi Beton

1” ¾” 1/2” 3/8 “ No.4 8 16 30 50 100 Pan Jumlah

0 8691 0 4671 1436 209 0 0 0 0 0 16000

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0,15 9,60

19

0,30

0 54,32 0 29,19 8,98 1,30 0 0 0 0 0 100

0,60

0 60,53 0 89,72 98,70 100 100 100 100 100 0 755,16

1,20

0 39,47 0 10,28 1,30 0 0 0 0 0 0

2,40

4,80

40

Gambar 3.1. Grafik analisa ayakan kerikil.

F.Kesimpulan : Zone termasuk zone 2. FM ( Fineness Modulus ) = 755,16 : 100 = 7,55 G. Evaluasi / Pembahasan :

35

Labsheet Teknologi Beton

Dari grafik diatas dapat dibaca bahwa gradasinya masuk kedalam zone 2 menurut PBI 71 halaman 25 menyebutkan bahwa untuk mencapai suatu kekuatan beton tertentu pada suatu nilai slump tertentu,pada umumnya diperoleh penghematan semen sebanyak 25 kg/m3 beton pada zone 2. Nilai FM ( Fineness Modulus ) adalah dihasilkan = 755,16 : 100 = 7,55 ini menunjukkan baik karena menurut buku teknologi beton Kardijono Tjokrodimulyo adalah antara 3,00 – 8,00.

2. PEMERIKSAAN KEKERASAN KERIKIL. A.Tujuan : . Pemeriksaan

ini

dimaksudkan

untuk

menentukan

ketahanan

agregat kasar terhadap keausan dengan menggunakan mesin Los Angeles

Abration.

Keausan

tersebut

dinyatakan

dengan 36

Labsheet Teknologi Beton

perbandingan antara berat bahan aus lolos ayakan no.12 terhadap berat semula dalam prosen. B.Kajian Teori : Agregat untuk bahan bangunan sebaiknya dipilih yang memenuhi syarat sebagai berikut : Butir-butirnya tajam,kuat dan bersudut. Ukuran kekuatan agregat dapat dilakukan dengan pengujian ketahanan aus dengan mesin uji Los Angeles atau dengan bejana Rudeloff. Persayaratan menurut standart bidang pekerjaan umum dapat dibaca dibawah ini. Tabel 3.6.Persyaratan kekerasan agregat kasar Kuat beton

Bejana Rudeloff

Mesin Los Angeles

Kelas I

19-30 mm 30

9,5 – 19 mm 32

50

Sd 10 MPa Kelas II

22

24

40

10-20MPa Kelas III

14

16

27

> 20 Mpa

C. Keselamatan Kerja : 

Bersihkan lantai kerja sebelum melaksanakan pemeriksaan bahan.



Bersihkan bangku-bangku laboratorium dari kotoran-kotoran seperti sisa-sisa semen,pasir dan sebagainya.



Jagalah alat-alat dan perlengkapan kerja secara teratur dan rapi.

37

Labsheet Teknologi Beton



Hati-hatilah

dalam

bekerja

dan

konsentrasikan

dalam

perhatian kepada benda pekerjaan. 

Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindarilah bekerja sambil bergurau.



Hati-hati waktu mengisikan kerikil dalam bejana los angeles abration

jagalah dengan cermat jangan sampai ada yang

hilang karena angin. 

Hati-hatilah melihat nomor ukuran dalam timbangan.

D.Peralatan dan Bahan : 

Alat-alat yang diperlukan :



Mesin los angeles, mesin terdiri dari silinder baja tertutup pada kedua sisinya dengan diameter 71 cm, panjang dalam 50 cm. Silinder bertumpu pada dua poros pendek yang tak meneruis berputar pada poros mendatar. Silinder berlubang untuk memasukkan benda uji. Penutup lubang terpasang rapat

sehingga

terganggu.Dibagian

permukaan dalam

dalam

silinder

silinder

terdapat

bilah

tidak baja

melintang penuh setinggi 8,9 cm. 

Ayakan no.12



Timbangan dengan ketelitian 5 gram



Bola-bola baja dengan diameter rata-rata 4,68 mm dan merat rata-rata 390 gram – 445 gram.



Benda uji dan gradasi benda uji seperti tabel dibawah ini



Bersihkan benda uji dan keringkan dalam oven 110 oC sampai beratnya constant. Tabel 3.7.Penentuan jumlah benda uji kekerasan kerikil

38

Labsheet Teknologi Beton

Ukuran ayakan Lolos tertaha A

Berat dan gradasi benda uji ( gram ) B C D E F G

76,2

n 63,5

2500

63,5

50,8

2500

50,8

38,1

5000

38,1

25,4

1250

25,4

19,1

1250

19,1

12,7

1250

2500

12,7

9,51

1250

2500

9,51

6,35

2500

6,35

4,75

2500

4,75 2,36 Jumlah Bola Berat

12 5000

5000 5000

5000 5000

11 4584

8 3330

5000 6 2500

12 5000

12 5000

12 5000

Bola(gram) E.Langkah kerja dan Hasil : 

Benda uji dan bola-bola baja dimasukkan kedalam mesin Los Angeles.



Putar mesin dengan kecepatan 30 – 33 rpm sebanyak 500 putaran.



Setelah selesai pemutaran, keluarkan benda uji dari mesin kemudian saring dengan ayakan no.12. Butiran yang tertahan diatasnya dicuci bersih, selanjutnya dikeringkan dalam oven suhu 110oC.

Hasil : 

A = berat benda uji semula = 5000 gram

39

Labsheet Teknologi Beton



B = berat benda uji yang tertahan saringan = 3500 gram



Keausan =

a b x 100 % a



Keausan =

5000  3500 x 100 % = 30 % 5000

F.Kesimpulan : Karena keausan yang diperoleh adalah 30 % dapat dikatakan baik karena , untuk bangunan struktur bangunan beton maksimum aus adalah 50 % dam untuk bangunan jalan raya maksimum keausan adalah 40 %. G.Evaluasi / Pembahasan : Seandainya yang diperoleh lebih besar dari 50 % keausan maka kerikil tidak boleh digunakan untuk bangunan beton dan apabila lebih kecil dari 50 % diperbolehkan untuk pengecoran bangunan beton.

3.BERAT JENIS DAN PENYERAPAN KERIKIL A.Tujuan : 40

Labsheet Teknologi Beton



Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis kering permukaan jenuh ( saturated surface dry = ssd ),berat jenis kering oven, berat jenis semu dan penyerapan kerikil.

B.Kajian Teori : 

Berat jenis kering permukaan jenuh ( SSD = saturated surface dry ) yaitu perbandingan antara berat agregat kering pemukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.



Berat jenis kering oven

yaitu perbandingan antara berat

agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu. 

Berat jenis semu yaitu perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu tertentu.



Penyerapan ialah prosentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat kering.

C. Keselamatan Kerja : 

Bersihkan lantai kerja sebelum melaksanakan pemeriksaan bahan.



Bersihkan bangku-bangku laboratorium dari kotoran-kotoran seperti sisa-sisa semen,pasir dan sebagainya.



Jagalah alat-alat dan perlengkapan kerja lainnya secara teratur dan rapi.



Hati-hatilah

dalam

bekerja

dan

konsentrasikan

dalam

perhatian kepada benda pekerjaan. 

Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindarilah bekerja sambil bergurau. 41

Labsheet Teknologi Beton



Hati-hati waktu mengisikan

kerikil dalam cawan

jagalah

dengan cermat jangan sampai ada yang hilang karena kurang ketelitian. 

Hati-hatilah waktu menimbang hasil pengujian.

D.Peralatan dan Bahan : Alat-alat yang diperlukan : 

Keranjang kawat ukuran 3,35 mm atau 2,36 mm ( no.6 atau no.8) dengan kapasitas kira-kira 5 kg.



Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk pemeriksaan.



Timbangan dengan kapasitas 5 kg dengan ketelitian 0,5 % dari berat contoh yang ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung keranjang.



Ayakan no 4



Oven

yang

dilengkapi

dengan

pengatur

suhu

untuk

memanasi sampai 110oC. 

Talam

Bahan : 

Agregat kasar ( kerikil ) yang tertahan saringan no.4 diperoleh

dari

alat

pemisah

contoh

cara

peremapatan

sebanyak 3000 gram 

Air PDAM secukupnya.

E.Langkah kerja dan Hasil :

42

Labsheet Teknologi Beton



Keringkan benda uji dalam oven pada suhu 110 oC , sampai beratnya tetap, ambillah seberat 3000 gram lalu rendam dalam air selama mininam 24 jam.



Buang air perendam hati-hati, jangan ada butiran yang hilang, tebarkan kerikil diatas talam, keringkan diudara panas dengan cara mengelap dengan kain pel satu persatu hingga kering permukaan ( SSD )



Periksa

keadaan

kering

permukaan

jenuh

dengan

menggoreskan tembaga kedalam batu kalau kelihatan putih maka sudah dapat dikatakan kering udara. 

Segera setelah tercapai kering permukaan jenuh timbanglah 2500 gram( Bj ) masukkan benda uji ke dalam bejana dan timbanglah kerikil dalam air ( Ba ).



Setelah

ditimbang

dalam

air

keluarkan

kerikilnya

dan

keringkan oven dan timbanglah hasilnya ( Bk) Bj



Perhitungan : Berat jenis SSD = Bj  Ba



Berat jenis semu



Berat Jenis Kering oven



Penyerapan

=

Bk Bk  Ba Bk

= Bj  Ba =

Bj  Bk x 100 % Bk

Hasil : 

Berat kerikil kering oven

Bk = 2450 gram 43

Labsheet Teknologi Beton



Berat kerikil kering permukaan jenuh Bj = 2500gram



Berat kerikil dalam air



Berat jenis SSD = ( 2500 ) : (2500-1450)

Ba = 1550 gram

= 2,38

gram / cc 

Berat jenis Kering oven = (2450 ): (2500-1450)

= 2,33

gram/cc 

Berat jenis semu = (2450) : ( 2450-1450)

= 2,45

gram/cc 

Penyerapan = ((2500 – 2450 ) : (2450)) x 100 % = 2,04 %

F.Kesimpulan : 

Berat Jenis kering permukaan jenuh = 2,38 gram/cc ini menunjukkan bahwa kerikil cukup baik karena mempunyai berat jenis antara 2,0 – 3,0 gram/cc dan penyerapan 2,04 % cukup baik karena antara 1- 5 %.

G.Evaluasi / Pembahasan : 

Berat jenis ssd menunjukkan hasil yang baik karena kalau dibawah 2,0 gram/cc menunjukkan kerikil ringan dan baik untuk beton ringan tetapi kalau hasilnya antara 2,0 – 3,0 baik untuk campuran beton.



Penyerapan 2,04% menunjukkan bahwa lebih kecil dari 5 % baik untuk pembuatan beton karena terlalu besar dari 5 % biasanya untuk beton ringan.

44

Labsheet Teknologi Beton

4. BERAT ISI ATAU BERAT PER VOLUME KERIKIL. A.Tujuan : Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat isi kerikil, berat isi adalah perbandingan berat dan isi yang digunakan untuk mengkonversikan dari berat menjadi volume. B.Kajian Teori : Volume kerikil biasanya mengembang bila sedikit mengandung air. Pengembangan volume ini disebabkan karena adanya lapisan tipis air

disekitar

butir-butir

kerikil.

Ketebalan

lapisan

kerikil

itu

bertambah dengan bertambahnya kandungan air didalam kerikil, ini berarti pengembangan volume secara keseluruhan. Kerikil yang terlalu halus mengembang lebih banyak dari pada kerikil yang kasar. Besar pengembangan volume kerikil antara 25 – 40 persen dan kadar airnya antara 5 – 8 %.Berat isi kerikil antara 1 – 2 gram / cc. C. Keselamatan Kerja : 

Bersihkan lantai kerja sebelum melaksanakan pemeriksaan bahan.



Bersihkan bangku-bangku laboratorium dari kotoran-kotoran seperti sisa-sisa semen,pasir dan sebagainya.



Jagalah alat-alat dan perlengkapan kerja secara teratur dan rapi.



Hati-hatilah

dalam

bekerja

dan

konsentrasikan

dalam

perhatian kepada benda pekerjaan. 

Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindarilah bekerja sambil bergurau.

45

Labsheet Teknologi Beton



Hati-hati waktu mengisikan

kerikil dalam silinder

jagalah

dengan cermat jangan sampai ada yang hilang karena angin. 

Hati-hatilah waktu menimbang hasil pengujian.

D.Peralatan dan Bahan : Alat-alat yang diperlukan : 

Timbangan dengan ketelitian 0,1 % berat contoh.



Talam kapasitas cukup besar untuk mengeringkan agregat contoh.



Tongkat pemadat diameter 15 mm, panjang 60 cm dengan ujung bulat sebaiknya terbuat dari baja tahan karat.



Mistar perata.



Wadah baja yang cukup kaku berbentuk silinder berdiameter 15 cm ketinggian 30 cm.

Bahan : 

Kerikil

secukupnya

dimasukkan

kedalam

oven

untuk

ditimbang supaya beratnya tetap atau constant. E.Langkah kerja dan Hasil : 

Timbang dan catatlah beratnya silinder kosong = W1



Masukkan

kerikil

dengan

hati-hati

agar

tidak

terjadi

pemisahan butir –butir, dari ketinggian maksimum 5 cm ( 1/3 bagian silinder ) diatas wadah dengan menggunakan sekop sampai penuh. 

Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata.



Timbang dan catatlah berat wadah dan benda ujinya = W2



Hitung berat benda uji W3 = W1 – W2 46

Labsheet Teknologi Beton



Perhitungan berat isi =



V = volume dari silinder

W3 V

Hasil : 

Berat silinder



Berat silinder + kerikil W2 = 6800 gram



Berat pasir

W3 = 6800 – 2600 = 4200 gram



Volume takaran

V = ¼ x 3,14 x 152x15 = 2649 cm3



Berat isi

W1 = 2600 gram

= ( 4200 : 2649 ) = 1,58 gram / cc

F.Kesimpulan : Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kerikil tersebut baik karena dihasilkan antara 1,0 – 2,0. G.Evaluasi / Pembahasan : Bilamana berat isi terlalu ringan sebaiknya dapat digunakan untuk beton ringan dan bila berat isi mendekatai antara 1,5 – 2,0 maka sebaiknya dapat digunakan untuk beton normal.

47

Labsheet Teknologi Beton

5. KADAR LUMPUR DALAM KERIKIL. A.Tujuan : Pemeriksaan

ini

dimaksudkan

untuk

menentukan

berapa

banyaknya lumpur yang dikandung oleh kerikil . B.Kajian Teori : Agregat kasar atau kerikil tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 1 % ditentukan dari berat kering. Yang diartikan dengan Lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan no.200 atau 0,063 mm. Apabila kadar Lumpur melampoi 1 % , maka agregat halus harus dicuci. ( PBI 1971 hal.23 ) C. Keselamatan Kerja : 

Bersihkan lantai kerja sebelum melaksanakan pemeriksaan bahan.



Bersihkan bangku-bangku laboratorium dari kotoran-kotoran seperti sisa-sisa semen,pasir dan sebagainya.



Jagalah alat-alat dan perlengkapan kerja lainnya secara teratur dan rapi.



Hati-hatilah

dalam

bekerja

dan

konsentrasikan

dalam

perhatian kepada benda pekerjaan. 

Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindarilah bekerja sambil bergurau.

48

Labsheet Teknologi Beton



Hati-hati waktu mencuci kerikil dalam talam dan menumpah ke ayakan no. 200

jagalah dengan cermat jangan sampai

ada yang hilang karena guyuran air. 

Hati-hatilah waktu menimbang hasil pengujian.

D.Peralatan dan Bahan : Alat-alat yang diperlukan : 

Talam yang cukup besar



Tempat mencuci kerikil, pakai timba plastic



Saringan no. 200 atau 0,063 mm



Neraca analitis



Oven

Bahan : Kerikil dan air E.Langkah Kerja dan hasil : 

Kerikil diambil dan ditimbang sebanyak 2500 gram netto.( A )



Pasir dicuci dengan air PDAM, yang keruh dituangkan kedalam ayakan no.200 dan kerikil yang tertinggal dalam ayakan dikembalikan lagi kedalam talam kerikil tadi dan diusahakan jangan ada yang berceceran.



Pencucian dilakukan berkali-kali hingga air dalam kerikil jernih



Kerikil hasil cucian yang telah bersih dioven selama 24 jam dengan suhu 110oC.



Setelah 24 jam kerikil tersebut didinginkan , ditimbang beratnya.( B )



Kadar Lumpur =

A B x 100 % B

49

Labsheet Teknologi Beton

Hasil : 

Berat kerikil mula-mula A = 2500 gram



Berat kerikil bersih oven B = 2480 gram



Kadar Lumpur = ((2500-2480) : (2480))x 100 = 0,80 % < 1 % …….. ok

F.Kesimpulan : Hasil kadar Lumpur 0,80 % < 1 % maka memenuhi persyaratan

kerikil

dapat

langsung

dipergunakan

dalam

pengecoran beton karena tidak melebihi persyaratan 1 %.

G.Evaluasi / Pembahasan : Kadar Lumpur yang didapat < 1% kerikil dapat dikatakan baik dan dapat langsung digunakan dalam pengecoran beton. Dan apabila > dari 1 % maka kerikil harus dicuci dulu dengan air hingga kadar lumpurnya hilang, karena kalau beton mengandung Lumpur campuran tidak dapat lengket atau pastanya daya lekatnya berkurang, dengan demikian perlu diadakan test kadar Lumpur.

50

Labsheet Teknologi Beton

5. ANALISA AYAKAN CAMPURAN PASIR DAN KERIKIL. A.Tujuan : Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berapa prosen yang dibutuhkan untuk pasir dan berapa prosen untuk kerikil dalam suatu cam puran beton ( mix design ). B.Kajian Teori : Susunan

gradasi

campuran

merupakan

hal

yang

sangat

penting.Susunan gradasi agregat tersebut akan menentukan sifat dari beton yaitu kemudahan pengerjaan, ekonomis dari campuran beton. Gradasi agregat dapat mempengaruhi hal-hal sebagai berikut

:

a).

Jumlah

pemakaian

beton,pemadatan beton. b)

air,

Bleeding,pengecoran

Penyelesaian beton dan sifat-sifat

beton yang sudah mengeras. Gradasi yang baik akan dapat mengahsilkan density maksimum dan minimum void ( porositas ) dan minimum luas permukaan agregat.

Dalam

pelaksanaan

sedapat

mungkin

gradasi

ini

dipertahankan constant, karena ketidak seragaman gradasi akan mengakibatkan variasi kekuatan yang cukup besar. Pada

penjelasan

ini

tiadak

dibahas

mengenai

criteria

dan

persyaratan dari bahan beton. Pembahasan ini hanya menyangkut metode penggabungan agregat kasar dan agregat halus yang optimal sehingga didapat campuran beton yang murah dan gampang dikerjakan. Walaupun demikian batasan-batasan gradasi

51

Labsheet Teknologi Beton

agregat akan ditampilkan sebagai pegangan batasan maksimum dan minimum untuk modulus kehalusan butiran. Tabel 3.8.Pembatasan Modulus Kehalusan Type Agregat

Diameter maks

Agregat

Agregat ( mm ) 4,76

halus Agregat

Modulus Kehalusan Minimum Maksimum 2,0

3,5

20

6,0

6,9

kasar

40

6,9

7,5

Agregat

75 20

7,5 4,7

8,0 5,1

campuran

25

5,0

5,5

32

5,2

5,7

40

5,4

5,9

75

5,8

6,3

Untuk penyelesaian analisa ayakan campuran ini sebetulnya banyak cara menganalisa seperti : cara Grafis, Cara Matematis dan cara Numerik. Untuk hal numeric memakai persamaan dasar yaitu : Yp . x

Yk ( 100 – x )

A = ------------ + -------------------100

100

Dimana : Yp adalah komulatif yang tertinggal untuk pasir. Yk adalah komulatif yang tertinggal untuk kerikil. Tabel 3.9. Nilai A untuk persamaan dasar Diameter yang disamakan 19mm

Nilai A 100%

9,51mm

55%

4,76mm

35%

2,36mm

28% 52

Labsheet Teknologi Beton

1,18mm

21%

0,60mm

14%

0,30mm C. Keselamatan Kerja : 

3%

Bersihkan lantai kerja sebelum melaksanakan pemeriksaan bahan.



Bersihkan bangku-bangku laboratorium dari kotoran-kotoran seperti sisa-sisa semen,pasir dan sebagainya.



Jagalah alat-alat dan perlengkapan kerja lainnya secara teratur dan rapi.



Hati-hatilah

dalam

bekerja

dan

konsentrasikan

dalam

perhatian kepada benda pekerjaan. 

Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindarilah bekerja sambil bergurau.



Hati-hati menghitung prosentase baik dari bahan pasir maupun bahan kerikil.



Hati-hatilah waktu menghitung hasilnya.

D.Peralatan dan Bahan: 

Kalkulator



Buku skrip ( buku tulis )



Data-data dari analisa ayakan pasir maupun kerikil.



Tabel-tabel yang diperlukan.



Buat perhitungan persamaan yang telah disiapkan.



Bulatkan prosentase yang dihasilkan.

53

Labsheet Teknologi Beton

E.Langkah kerja dan hasil : 

Siapkan data-data dari analisa ayakan pasir Tabel 3.10. Hasil Analisa ayakan pasir

Ayakan No 4 8 16 30 50 100 Pan Jumlah

Tertinggal Gram % 38,90 7,78 30,10 6,02 43,40 8,68 120,55 24,11 220,40 44,08 41,90 8,38 4,75 0,95 500 100

Komulatif Tertinggal Lolos 7,78 92,22 13,80 86,20 22,48 77,52 46,59 53,41 90,67 9,33 99,05 0,95 0 0 280,37

Disiapkan data-data analisa ayakan kerikil Tabel 3.11. Hasil Analisa ayakan kerikil : Ayakan No 1½“ 1” ¾” 1/2” 3/8 “ No.4 8 16 30 50 100 Pan Jumlah

Tertinggal Gram % 993 6,21 0 0 8691 54,32 0 0 4671 29,19 1436 8,98 209 1,30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16000 100

Komulatif Tertinggal Lolos 6,21 93,79 0 0 60,53 39,47 0 0 89,72 10,28 98,70 1,30 100 0 100 0 100 0 100 0 100 0 0 0 755,16

Direncanakan campuran pasir dan kerikil yang tertinggal pada ayakan 4,76 mm sebesar :

54

Labsheet Teknologi Beton

Yp = adalah agregat halus yang tertinggal pada ayakan 4,76mm =7,78 % Yk = adalah agregat kasar yang tertinggal pada ayakan 4,76mm= 98,70% Persamaan dasar

Yp . x

Yk ( 100 – x )

A = ------------ + -------------------100 7,78 x 35

=

100 98,70 ( 100 – x )

--------------

+ ---------------------------

100 3500 = 3500 =

100

7,78 x - 98,70 x + 9870 - 90,92 x + 9870

90,92 x = 6370 6370 x = ----------90,92 x = 70 % Hasil : Prosentase pasir

= 30 %

Prosentase kerikil = 70 % Sebelum diplot dalam grafik maka dihitung dulu kedalam tabel campuran antara pasir dan kerikil. Tabel 3.12.Tabel analisa ayakan campuran Lubang

Pasir

Kerikil

ayakan

Komulatif

Komulatif

tinggal

tinggal

3” 11/2” ½” 3/8”

6,21 60,53 89,72

Campuran pasir + Kerikil Pasir Kerikil Jumlah 30 % 70 % 4,34 42,37 62,80

4,34 42,37 62,80 55

Labsheet Teknologi Beton

4,76mm 2,38mm 1,19mm 0,59mm 0,297mm 0,149mm Pan Jumlah FM

7,78 13,80 22,48 46,59 90,67 99,05 0 280,37 2,80

98,70 100 100 100 100 100 0 755,16 7,55

2,33 4,14 6,74 13,97 27,20 29,71 0

69,09 70 70 70 70 70 0

71,42 74,14 76,74 83,97 97,20 99,71 0 612,69 6,12

F.Kesimpulan : Berdasarkan tabel 3.8.tentang modulus kehalusan butir kerikil untuk diameter maksimum 11/2” maka FM minimum 5,40 dan untuk ini maka hasil dari campuran diatas termasuk baik karena 6,12 > 5,40 …. Oke. G.Evaluasi / Pembahasan : Yang perlu diperhatikan adalah analisa ayakan dari kedua bahan tersebut , apakah pada analisa ayakan pasir termasuk zone berapa, atau analisa ayakan kerikil pada daerah a,b,c,d.

56

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF