Bab 2 Osborn Reynold
December 7, 2017 | Author: Wahyuniarsih Sutrisno | Category: N/A
Short Description
Osborn reynold experrimental...
Description
Percobaan Osborne-Reynold
BAB II PERCOBAAN OSBORNE – REYNOLDS II.1
TUJUAN PERCOBAAN
1.
Menghitung besarnya bilangan Reynolds (Re) untuk menentukan macam aliran yang (laminer, transisi atau turbulen) dalam pipa percobaan.
2.
Mengamati profil kecepatan (berbentuk parabola) pada aliran dalam pipa percobaan.
II.2
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1.
Pesawat Osborne – Reynolds (O – R) SKET PESAWAT PERCOBAAN OSBORNE – REYNOLDS
Gelas Tinta Over Flow Bola Pemecah Energi
Stop Kran Pengurasan Gelas Ukur 2.
Termometer
3.
Stopwatch
4.
Gelas ukur
5.
Tampungan air dengan stop kran
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika (RC 091333)
3
Percobaan Osborne-Reynold
6.
Cairan berwarna yang berat jenisnya kurang lebih sama dengan berat jenis air dalam pesawat O–R.
II.3
TEORI
1.
Macam Aliran a. Aliran Laminer Adalah suatu aliran dimana gaya kekentalan relatif sangat besar dibanding dengan gaya kelembaman, sehingga aliran dipengaruhi oleh kekentalan. Dalam aliran ini, partikel-partikel cairan bergerak secara teratur menurut lintasan-lintasan arusnya dan berlapis-lapis seolah-olah lapisan yang satu menggelincir di atas lapisan yang lainnya. Pada aliran laminer bila kecepatan aliran dipercepat dengan memperbesar debit air yang mengalir, maka aliran akan berangsur bersifat turbulen. Distribusi kecepatan akan mengikuti bentuk parabolik dengan kecepatan maksimum terjadi pada sumbu pipa yang besarnya dua kali lebih besar dari kecepatan rata-rata. b. Aliran Turbulen Adalah suatu aliran dimana gaya kelembaman relatif sangat besar dibanding dengan gaya kekentalan sehingga aliran dipengaruhi oleh kelembaman. Dalam aliran ini, partikel-partikel cairan bergerak pada lintasan yang tidak teratur atau pada lintasan sembarang. Pada aliran turbulen terjadi pusaranpusaran sehingga aliran mendapatkan hambatan dari gesekan dan tumbukan antar partikel cairan itu sendiri. Distribusi kecepatannya lebih uniform daripada aliran laminer. Tegangan geser pada aliran turbulen dipengaruhi oleh viskositas dan gerak turbulensinya. c. Aliran transisi Adalah aliran yang berada diantara aliran laminer dan turbulen yang merupakan suatu aliran peralihan yang biasanya sulit untuk diamati kelakuannya.
2.
Bilangan Reynolds (Re) Adalah suatu bilangan/angka untuk menunjukkan perbedaan antara aliran
laminer dan turbulen yang didapat dari suatu percobaan dengan menggunakan
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika (RC 091333)
4
Percobaan Osborne-Reynold
bermacam-macam jenis aliran dan bermacam-macam diameter pipa yang dilakukan oleh Reynolds, yaitu : Re
v.d
Re
atau
4.Q .d .v
Dimana: Re = Bilangan Reynolds Q = Debit (m3/s) d = Diameter pipa (m) v = Kecepatan rata2 (m/s2)
= Viskositas kinematik (m2/s) Menurut hasil percobaan yang dilakukan oleh Reynolds menunjukkan : Re < 2000
adalah aliran laminer
Re > 2800
adalah aliran turbulen
2000 ≤ Re ≤ 2800 adalah aliran transisi 3.
Faktor Geseran (f ) Geseran yang dimaksud adalah geseran antara cairan dan dinding pipa atau
saluran yang menyebabkan kehilangan energi pada aliran tersebut. Harga faktor geseran berbeda menurut jenis alirannya. Untuk aliran laminer (Re < 2000) f
64 Re
Dimana: f
= Faktor gesek
Re = Bilangan Reynold Untuk aliran turbulen (Re > 2800), pipa licin : f
0,316 Re 0, 25
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika (RC 091333)
5
Percobaan Osborne-Reynold
Untuk aliran transisi (2000 ≤ Re ≤2800) : 1 2,51 2 log 3,7.d f Re . f
atau
f
1,325
5,74 ln 0,9 3,7.D Re
2
Dimana: ε = Tinggi kekasaran dinding pipa (m) 4.
Hubungan antara Faktor Gesek dengan Tegangan Geser f
8. .v 2
Dimana:
τ = Tegangan geser (N/m) ρ = Kerapatan air (kg/m3) v = Kecepatan rata-rata dalam aliran (m/s) 5.
Profil Kecepatan Profil kecepatan aliran adalah arus u yang terjadi pada suatu aliran. Kecepatan
garis arus terbesar umax pada pipa terjadi pada sumbunya. a. Aliran Laminer u umax
r r 0 r
1/ 7
umax = 2v b. Aliran Turbulen
r0 r0 r
u (1 1,33 f ).v 2,04 f .v. log umax (1 1,33
f ).v
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika (RC 091333)
6
Percobaan Osborne-Reynold
II.4
PROSEDUR PELAKSANAAN
1.
Untuk pengamatan aliran maka pesawat O-R dibuat mendatar posisinya sehingga pipa percobaan dalam posisi vertikal.
2.
Alirkan debit dalam pipa percobaan O-R dengan mengatur stopkran yang menghubungkan pesawat O-R dengan tampungan air.
3.
Jaga permukaan air dalam pesawat O-R tetap konstan dengan memasang pipa pembuang kelebihan air.
4.
Tabung zat warna diisi dan selanjutnya ujung injector diturunkan sampai mulut genta bagian atas.
5.
Diamkan air dalam pesawat O-R selama 5 menit kemudian ukur temperatur air dalam pesawat O-R tersebut.
6.
Buka stopkran pada pesawat O-R dengan mengatur besarnya aliran (debit) yang dikehendaki dalam pipa percobaan.
7.
Pengukuran debit yang lewat dalam pipa percobaan dilakukan dengan mengukur volume aliran (m3) yang terjadi dengan menampung air yang mengalir ke dalam gelas ukur selama selang waktu tertentu (detik) dengan menggunakan stop watch.
8.
Alirkan zat warna lewat jarum injector sehingga tampak macam aliran yang terjadi dalam pipa.
9.
Amati dan catat macam aliran yang tejadi dengan indikasi garis arus yang tebentuk oleh zat warna dalam pipa percobaan (aliran laminar atau turbulen).
10.
Ulangi percobaan di atas dengan variasi debit (paling sedikit 15 kali) sehingga akan terlihat macam aliran mulai laminer sampai turbulen.
11.
Untuk pengamatan profil kecepatan maka tutup stopkran pengatur aliran pada pipa percobaaan. Keluarkan zat warna pada mulut genta sampai terjadi tetesan bola zat warna .
12.
Keluarkan injector dari mulut genta kemudian buka stopkran pengatur aliran dalam pipa percobaan .
13.
Amati tetesan bola zat warna dalam pipa percobaan yang mengalami perubahan bentuk menjadi profil paraboloida.
14.
Lakukan pengamatan profil kecepatan ini dengan mengatur bukaan stopkran pengatur aliran dalam pipa sehingga diperoleh aliran laminer atau turbulen.
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika (RC 091333)
7
Percobaan Osborne-Reynold
SKET DISTRIBUSI KECEPATAN ALIRAN DALAM PIPA
Aliran Laminer
Aliran Transisi
Aliran Turbulen
II.5
TUGAS
1.
Menyatakan jenis aliran yang diamati terhadap besaran bilangan Reynolds dari hasil pengukuran yang dilakukan. Catatan: teoritis menyatakan bahwa untuk aliran laminer besaran Re < 2000 dan turbulen Re > 2800.
2.
Menyatakan hubungan antara bilangan Reynolds dengan faktor gesek (f) dan bilangan Reynolds dengan tegangan geser (τ). Menggambarkan kedua grafik hubungan tersebut.
3.
Menyatakan hubungan antara debit (Q) dengan tegangan geser (τ) dan menggambarkan grafik hubungan tersebut.
4.
Membuat perkiraan profil kecepatan aliran dari hasil percobaan yang dilakukan pada debit-debit yang menyebabkan aliran laminer dan turbulen dengan memakai persamaan-persamaan teoritis.
5.
Beri kesimpulan hasil percobaan yang saudara lakukan
II.6
DATA PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN Suhu air = 28°C, didapat ρ = 996,0261 kg/m3 = 0,8412.10-6 m2/s D = 0,013 m A = 1,327.10-4 m2
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika (RC 091333)
8
Percobaan Osborne-Reynold
1.
Pengamatan macam aliran terhadap besaran Bilangan Reynolds v2 v2 v3 3
v
No
suhu(⁰C)
V(cm3 )
t (s)
I
28 28
65 61
10 10
28
60
10
28
81
10
28
86
10
28
80
10
28
130
10
28
125
10
28
124
10
28
162
10
28
160
10
28
157
10
28
265
10
28
262
10
28
260
10
28
345
10
28
340
10
28
352
10
28
355
10
28 28
360 355
10 10
28
380
10
28
390
10
28
380
10
28
440
10
28
435
10
28
435
10
28
460
10
28
450
10
28
445
10
28
470
10
28
480
10
28
470
10
28 28
732 725
10 10
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI XII
Q
v t
volume rata2 (m3)
debit (m3/s)
kecepatan (m/s)
jenis aliran pengamatan
Re
jenis aliran teori
f
0,000062
0,0000062
0,04671
laminer
721,870
laminer
0,089
0,024
0,000082
0,0000082
0,06203
laminer
958,613
laminer
0,067
0,032
0,000126
0,0000126
0,09518
laminer
1470,908
laminer
0,044
0,049
0,000160
0,0000160
0,12029
laminer
1859,010
laminer
0,034
0,062
0,000262
0,0000262
0,19764
laminer
3054,365
turbulen
0,043
0,207
0,000346
0,0000346
0,26042
transisi
4024,621
turbulen
0,040
0,335
0,000357
0,0000357
0,26871
transisi
4152,695
turbulen
0,039
0,354
0,000383
0,0000383
0,28880
transisi
4463,177
turbulen
0,039
0,402
0,000437
0,0000437
0,32898
transisi
5084,140
turbulen
0,037
0,504
0,000452
0,0000452
0,34028
transisi
5258,787
turbulen
0,037
0,535
0,000473
0,0000473
0,35661
transisi
5511,053
turbulen
0,037
0,581
0,000731
0,0000731
0,55048
turbulen
8507,203
turbulen
0,033
1,242
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika (RC 091333)
9
Percobaan Osborne-Reynold
XIII
XIV
XV
XVI
XVII
XVII I
28
735
10
28
740
10
28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
736 742 745 760 785 782 777 775 805 778 800 377 375 385 400 405 407
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 5 5 5 5 5
2.
0,000739
0,0000739
0,55701
turbulen
8608,110
turbulen
0,033
1,268
0,000763
0,0000763
0,57509
turbulen
8887,543
turbulen
0,033
1,340
0,000778
0,0000778
0,58614
turbulen
9058,308
turbulen
0,032
1,386
0,000794
0,0000794
0,59845
turbulen
9248,478
turbulen
0,032
1,437
0,000379
0,0000758
0,57107
turbulen
8825,447
turbulen
0,033
1,324
0,000404
0,0000808
0,60874
turbulen
9407,600
turbulen
0,032
1,481
Hubungan antara Bilangan Reynolds dan Faktor Gesek, dan Tegangan Geser a.
Bilangan Reynolds dan Faktor Gesek Re 721,870 958,613 1470,908 1859,010 3054,365 4024,621 4152,695 4463,177 5084,140 5258,787 5511,053 8507,203 8608,110 8887,543 9058,308 9248,478 8825,447 9407,600
b.
f 0,089 0,067 0,044 0,034 0,043 0,040 0,039 0,039 0,037 0,037 0,037 0,033 0,033 0,033 0,032 0,032 0,033 0,032
Bilangan Reynolds dengan Tegangan Geser
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika (RC 091333)
10
Percobaan Osborne-Reynold
3.
4.
Re 721,870 958,613 1470,908 1859,010 3054,365 4024,621 4152,695 4463,177 5084,140 5258,787 5511,053 8507,203 8608,110 8887,543 9058,308 9248,478 8825,447 9407,600
0,024 0,032 0,049 0,062 0,207 0,335 0,354 0,402 0,504 0,535 0,581 1,242 1,268 1,340 1,386 1,437 1,324 1,481
Q 0,0000062 0,0000082 0,0000126 0,0000160 0,0000262 0,0000346 0,0000357 0,0000383 0,0000437 0,0000452 0,0000473 0,0000731 0,0000739 0,0000763 0,0000778 0,0000794 0,0000758 0,0000808
0,024 0,032 0,049 0,062 0,207 0,335 0,354 0,402 0,504 0,535 0,581 1,242 1,268 1,340 1,386 1,437 1,324 1,481
Hubungan antara Debit dan Tegangan Geser
Perkiraan Profil Kecepatan Aliran a.
Aliran Laminer
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika (RC 091333)
11
Percobaan Osborne-Reynold
0,04671 0,06203 0,09518 0,12029 0,08105 m/s 4
vla min er
u max 2.vla min er 2.0,08105 0,1621 m/s
Dimana : u umax
r r 0 r
r0 r r
Maka : u
1/ 7
1/ 7
.u max
ro = ½ d = ½ . 0,013 m = 6,5.10-3 m
Pias r (m)
Faktor r u/umax
u max (m/s)
u di pias r (faktor r.u max)
-0,0065 -0,006 -0,005 -0,004 -0,003 -0,002 -0,001 0 0,001 0,002 0,003 0,004 0,005 0,006 0,0065
0 0,6932 0,8110 0,8724 0,9154 0,9488 0,9764 1,0207 1,0000 0,9764 0,9488 0,9154 0,8724 0,8110 0,6932
0,1621 0,1621 0,1621 0,1621 0,1621 0,1621 0,1621 0,1621 0,1621 0,1621 0,1621 0,1621 0,1621 0,1621 0,1621
0,000 0,112 0,131 0,141 0,148 0,154 0,158 0,162 0,158 0,154 0,148 0,141 0,131 0,112 0,000
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika (RC 091333)
12
Percobaan Osborne-Reynold
b.
Aliran Turbulen uturbulen
uturbulen 6,088 0,435 m/s pengama tan 14
u max (1 1,33.
f ).uturbulen
Dimana :
f pengama tan
f rata rata
0,499 0,036 14
Maka : u max (1 1,33 0.036 ).0.435 0,544 m/s ro = ½ d = ½ . 0,013 m = 6,5.10-3 m Dimana kecepatan pada pias r:
r0 r0 r
u (1 1,33 f ).v 2,04 f .v. log
Pias r (m)
Faktor r u/umax
u max (m/s)
-0,0065 -0,006 -0,005 -0,004 -0,003
0 0,6932 0,8110 0,8724 0,9154
0,5441 0,5441 0,5441 0,5441 0,5441
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika (RC 091333)
u di pias r (faktor r x u max) #DIV/0! 0,3575 0,4374 0,4746 0,4991
13
Percobaan Osborne-Reynold -0,002 -0,001 0 0,001 0,002 0,003 0,004 0,005 0,006 0,0065
0,9488 0,9764 1,0207 1,0000 0,9764 0,9488 0,9154 0,8724 0,8110 0,6932
0,5441 0,5441 0,5441 0,5441 0,5441 0,5441 0,5441 0,5441 0,5441 0,5441
0,5173 0,5319 0,5441 0,5319 0,5173 0,4991 0,4746 0,4374 0,3575 #DIV/0!
KESIMPULAN
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika (RC 091333)
14
Percobaan Osborne-Reynold
1. Berdasarkan hasil perhitungan bilangan Re, diperoleh kategori jenis aliran yang berbeda dari hasil pengamatan percobaan pada waktu pelaksanaan praktikum. Hal ini dimungkinkan karena adanya kesalahan pembacaan jenis aliran yang ditunjukkan oleh zat warna pada pesawat Osborne-Reynolds. 2. Geseran (ƒ) terhadap kekasaran dinding pipa mempengaruhi kecepatan aliran sehingga aliran yang berada di tepi (bersentuhan langsung dengan dinding pipa) mempunyai kecepatan yang lebih kecil dibandingkan dengan aliran yang berada di tengah. 3. Semakin besar kecepatan aliran maka bentuk diagram alirannya semakin tumpul. Hal ini berarti kecepatannya makin mendekati merata.
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika (RC 091333)
15
View more...
Comments