Bab 2 Geologi Regional

January 28, 2018 | Author: Haldin Groove | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

dfsfsfsfsdf...

Description

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Geologi Regional Simandjuntak dalam Surono (2010), menjelaskan bahwa berdasarkan

sifat

geologi

regionalnya

Pulau

Sulawesi

dan

sekitarnya dapat dibagi menjadi beberapa mandala geologi yakni salah satunya adalah mandala geologi Sulawesi Timur. Mandala ini meliputi lengan Tenggara Sulawesi, Bagian Timur Sulawesi Tengah dan Lengan Timur Sulawesi. Lengan Timur dan Lengan Tenggara

Sulawesi

tersusun

atas

batuan

malihan,

batuan

sedimen penutupnya dan ofiolit yang terjadi dari hasil proses pengangkatan (obduction) selama Miosen. Sulawesi dan sekitarnya merupakan daerah yang kompleks karena merupakan tempat pertemuan tiga lempeng besar yaitu lempeng Indo-Australia yang bergerak ke arah utara, lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat dan lempeng Eurasia yang bergerak ke arah selatan-tenggara serta lempeng yang lebih kecil yaitu lempeng Filipina. Geologi Regional Kabupaten Konawe Utara berdasarkan himpunan batuan dan pencirinya, geologi Lembar Lasusua-Kendari dapat dibedakan dalam dua lajur, yaitu Lajur Tinodo dan Lajur Hialu. Lajur Tinodo dicirikan oleh batuan endapan paparan benua dan Lajur Hialu oleh endapan kerak samudra/ofiolit (Rusmana, dkk., 1985). Secara garis besar kedua mandala ini dibatasi oleh Sesar Lasolo.

4

Gambar 1. Pembagian Mandala Geologi Sulawesi (Surono, 2010). 1. Geomorfologi Regional Van Bemmelen (1949) membagi lengan Tenggara Sulawesi menjadi tiga bagian : ujung utara, bagian tengah, dan ujung selatan (Gambar 2). Kabupaten Konawe Utara memanjang dari Utara Barat dengan topografi yang sangat kontras antara bagian barat dengan bagian Timur. Berdasarkan bentuk bentang alamnya (morfologinya) Kabupaten Konawe Utara memiliki

topografi

permukaan

4

yang

pada

umumnya

bergunung, bergelombang dan berbukit yang mengelilingi dataran rendah

Gambar 2. Lengan Tenggara Sulawesi dari Citra SRTM yang Menggambarkan Perbedaan Morfologi Antara Ujung Utara, Bagian Tengah, dan Ujung Selatan (Sumber : Citra SRTM dari Surono,2013). 2. Statigrafi Regional Berdasarkan peta geologi lembar Lasusua- Kendari Sulawesi dengan skala 1:250.000 yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G), maka secara umum stratigrafi Kabupaten Konawe Utara, dapat dibagi

dalam

delapan

formasi

batuan

sebagai

berikut

(Penjelasan dari batuan yang tertua ke batuan yang termuda):

5

a. Batuan Afiolit (Ku) Batuan afiolit merupakan batuan beku yang tersusun oleh jenis batuan peridotit, harzburgit, dunit, gabro, dan serpentinit. b. Batuan Malihan Paleozoikum (Pzm) Tersusun oleh jenis batuan

sekis,

gneis,

filit,

kuarsit,

batu

sabak,

dan

sedikit pualam. c. Pualam Paleozoikum (Pzmm) Pualam Paleozoikum tersusun oleh jenis batu gamping dan pualam. d. Formasi Tokala (TRJt) Tersusun oleh jenis batu gamping, serpih, kalsilutit, napal, batu sabak dan batu pasir. e. Formasi Meluhu (TRJm) Jenis batuan penyusun formasi Meluhu adalah terdiri dari batu pasir, kuarsit, serpih hitam, serpih merah, filit, batu sabak, batu gamping, dan lanau. f. Formasi Matano (Km) Tersusun oleh jenis batu serpih dan rijang. g. Formasi Alangga tersusun oleh jenis batu pasir, batu lempung dan konglomerat. h. Endavan

Aluvium

(Qa)

Endapan

Aluvium

merupakan

endapan sekunder hasil rombakan batuan di permukaan yang telah terbentuk sebelumnya. Endapan terdiri dari material lepas batuan kerikil, kerakal, pasir dan lempung.

6

Gambar 3. Peta Geologi Lembar Lasusua- Kendari, Sulawesi Oleh E. Rusmana, Sukido, D. Sukarna, E. Haryono, T.O. Simanjuntak, (Sumber: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 1993) 3. Struktur Regional Struktur yang terbentuk di Pulau Sulawesi mempunyai berbagai skala (regional dan lokal) meliputi penunjaman dan zona tumbukan, sesar naik, sesar dan lipatan. Struktur geologi berskala regional yang berkembang di Sulawesi dan kawasan sekitarnya adalah parit Sulawesi Utara (North Sulawesi Trench), Sistem Sesar Palu-Koro, Sesar Naik Batui, Sesar Naik Poso, Sesar Walanae, dan pemekaran Samudra di Selat Makassar. Struktur geologi yang berkembang di lengan Tenggara Sulawesi dominasi oleh sesar berarah Barat Laut-Tenggara, yang utama terdiri atas Sesar Matano, kelompok Sesar Kolaka, kelompok Sesar Lawanopo dan kelompok Sesar Lainea. Berdasarkan hasil penggambaran struktur regional Sulawesi dan daerah sekitarnya (Surono, 2013). Daerah penelitian ini merupakan salah satu kawasan daerah yang masih mendapat pengaruh oleh sesar diantaranya sesar Lasolo.

7

Sesar dan kelurusan umumnya berarah barat laut-tenggara searah dengan sesar geser lurus mengiri Lasolo meliputi daerah Kecamatan Asera, Kecamatan Molawe,Kecamatan Lasolo, Kecamatan Lembo, sampai Kecamatan Sawa dan memanjang sampai ke Teluk Lasolo. Sesar Lasolo bahkan masih aktif hingga saat ini. Sesar tersebut diduga ada kaitannya dengan Sesar Sorong yang aktif kembali pada Kala Oligosen (Simandjuntak, dkk., 1983). Sesar naik ditemukan di daerah Wawo sebelah barat Tampakura dan di Tanjung Labuandala di selatan Lasolo, yaitu beranjaknya Batuan Ofiolit ke atas Batuan Malihan Mekonga, Formasi Meluhu, dan Formasi Matano.

Gambar 4. Sesar Utama di Lengan Tenggara Sulawesi (dikompilasi dari peta geologi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi).

8

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF