Bab 1
April 8, 2018 | Author: Bayu Indra | Category: N/A
Short Description
Download Bab 1...
Description
TERMODINAMIKA TEKNIK Michael J. Moran Howard N. Shapiro Edisi 4 Alih Bahasa Yulianto Sulistyo Nugroho
PENERBIT ERLANGGA 2004
Ir. Sudjud Darsopuspito, MT Jurusan Teknik Mesin FTI - ITS
BAB 1 Pendahuluan : Kata “Termodinamika“ berasal dari bahasa Yunani therme : kalor dynamis : gaya Kemampuan benda panas untuk menghasilkan kerja . Lingkup kajian Termodinamika meliputi energi dan hubungan antara sifat-sifat (properties) materi .
1.1 Aplikasi Termodinamika Tabel 1.1 : Berbagai Aplikasi Termodinamika Teknik • • • • • • •
Mesin Mobil Turbin Kompresor , Pompa Pembangkit Listrik berbahan bakar fosil dan nuklir Sistem propulsi pesawat terbang dan roket Sistem pembakaran Sistem pemanasan, ventilasi, dan pengkondisian udara Kompresi uap dan absorbsi refrijerasi Pompa kalor • Pendinginan peralatan elektronik • Sistem energi alternatif Pemanasan, pendinginan, dan pembangkit listrik surya Sistem geotermal Tenaga angin Pembangkit listrik termal laut, gelombang laut, dan pasang surut laut • Aplikasi Biomedis
2
3
Boiler
Ruang Bakar Boiler
Turbin Uap
4
Pompa
Heat Pump & Refrigeration
1.2 Definisi Sistem Dalam termodinamika , digunakan terminologi “sistem” untuk mengidentifikasikan subjek analisis . • Sistem adalah segala sesuatu yang ingin dipelajari . 5
Sistem dapat berupa sebuah benda bebas sederhana, atau sebuah kilang pengolahan bahan kimia yang komplek . • Segala yang berada di luar sistem dikatagorikan sebagai bagian dari lingkungan ( surrounding ) sistem . • Sistem dipisahkan dengan lingkungannya oleh batas sistem ( boundary ) , yang dapat berada dalam kondisi diam atau bergerak . Batas sistem ditunjukkan dengan garis putus-putus .
JENIS SISTEM Sistem dibedakan menjadi 2 jenis :
Sistem Tertutup : ( Closed System, Control Mass, Masa Atur ) Kajian hanya dilakukan pada materi dalam jumlah tertentu (masa konstan) . Selalu berisi materi yang sama , perpindahan masa melalui batas sistem tidak dimungkinkan . Jenis khusus dari sistem tertutup yang tidak dapat berinteraksi dengan cara apapun dgn lingkungannya disebut sistem terisolasi ( isolated system ) .
Sistem Terbuka : ( Open System, Control Volume, Volume Atur ) Analisa dilakukan dengan menentukan suatu ruang tertentu dimana masa mengalir . Kajian dilakukan di dlm suatu daerah yg telah ditetapkan . Daerah ini disebut sebagai volume atur . Masa dapat mengalir melalui batas sistem volume atur .
Batas sistem dalam masa atur dan volume atur disebut sebagai “permukaan atur” ( control surface ) .
6
7
1.3 Sistem dan Perilakunya ► Tinjauan : Makroskopik dan Mikroskopik Tinjauan Makroskopik : • Perilaku termodinamika dikaji secara keseluruhan , sering disebut sebagai termodinamika “klasik”. • Model struktur materi pada tingkat molekuler atau atomik tidak dipergunakan . • Evaluasi perilaku sistem melalui observasi sistem secara keseluruhan Tinjauan Mikroskopik : Kajian dilakukan pada tingkat struktur dari materi , dikenal sebagai termodinamika “statistik” . • Mempelajari perilaku rata-rata partikel penyusun sistem dengan menggunakan pengertian statistik . • Pendekatan mikroskopik merupakan instrumen utk mengha silkan data tertentu , seperti kalor spesifik gas ideal , dsb. •
Pada aplikasi teknik umumnya , termodinamika klasik memberi kan pendekatan analisis dan perancangan yang lebih jelas , namun juga menggunakan pemodelan matematika yang lebih sederhana . Dengan alasan tsb , buku ini akan mengadopsi pendekatan termodinamika makroskopik . Meskipun untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik , beberapa konsep dijelaskan dengan pendekatan termodinsmika mikroskopik .
► Sifat , Keadaan , dan Proses • Sifat ( Property ) : A quantity is a property if , and only if , it’s change in value between two states is independent of the process . Suatu besaran adalah sebuah sifat jika , dan hanya jika , perubahan nilai di antara dua keadaan tidak dipengaruhi oleh proses . Sifat sistem seperti : massa , volume , energi , tekanan dan temperatur merupakan karakteristik makroskopik sistem ,
8
dimana nilai numeriknya dapat diberikan pada suatu waktu tertentu tanpa mengetahui sejarah sistem itu sendiri . • Keadaan ( State ) : Merupakan kondisi sistem yang dapat ditentukan oleh sifat nya . Mengingat bahwa terdapat hubungan antara sifat-sifat sistem , keadaan dpt ditentukan berdasarkan nilai pasangan sifatnya . Sifat-sifat yang lain dapat ditentukan berdasarkan pasangan sifatnya . • Proses : Proses dapat terjadi pada sebuah sistem apabila terdapat perubahan sifat sehingga terjadi perubahan keadaan dari sistem tersebut . Proses merupakan transformasi dari suatu keadaan ke keadaan yang lain . • Kondisi tunak ( Steady state ) : A system is said to be a steady state if none of its properties changes with time . Sebuah sistem dikatakan dalam kondisi tunak ( steady state ) jika tidak satupun sifatnya berubah terhadap waktu . • Siklus termodinamika : Merupakan suatu urutan proses yang berawal dan berakhir pada keadaan yang sama . Pada akhir siklus , semua sifat akan memiliki nilai yang sama dengan kondisi awal . Dengan demikian , maka dalam suatu siklus , sistem tidak mengalami perubahan neto . ► Sifat Ekstensif dan Intensif • Sifat Ekstensif ( extensive property ) : Sifat dimana nilai dari keseluruhan sistem merupakan pe jumlahan nilai dari setiap bagian yang menyusun sistem tsb . Massa , volume , dan energi merupakan contoh dari sifat ekstensif . Sifat ekstensif dipengaruhi oleh ukuran sistem dan dapat berubah menurut waktu . • Sifat Intensif ( intensive property ) :
9
Nilai sifat intensif tidak dipengaruhi oleh ukuran sistem dan dapat bervariasi di setiap bagian sistem pada waktu yang berbeda . Sifat intensif merupakan fungsi posisi dan waktu , sementara sifat ekstensif umumnya hanya merupakan fungsi waktu . Contoh : volume spesifik , tekanan dan temperatur .
► Fase dan Zat Murni • Fase (phase) menggambarkan sejumlah materi yg homogen dalam komposisi kimia maupun struktur fisiknya . Berarti materi tersebut seluruhnya berada dalam kondisi : padat , cair , uap atau gas . Suatu sistem dapat terdiri dari satu fase atau lebih . • Zat Murni ( pure substance ) adalah sesuatu yang memiliki komposisi kimia yang sama dan tetap . Zat murni dapat muncul dalam keadaan satu fase atau lebih , namun komposisi kimianya harus sama dan tetap dalam setiap fasenya . ► Kesetimbangan Sistem dapat dikatakan berada pada keadaan kesetimbangan (equilibrium state) jika tidak terjadi perubahan sifatnya . Dalam mekanika , kondisi kesetimbangan dicapai oleh gayagaya yang sama besar dan bekerja berlawanan arah . Dalam termodinamika konsep kesetimbangan lebih luas , tidak hanya mencakup kesetimbangan gaya tetapi juga keseim10
bangan faktor berpengaruh lainnya . Dengan demikian berbagai jenis kesetimbangan harus tercapai secara individual untuk terjadinya kesetimbangan yang menyeluruh , seperti kesetimba ngan mekanis , panas , fase , dan kimia . ► Proses Kesetimbangan Aktual dan Kesetimbangan Sesaat Dalam proses aktual tidak disyaratkan agar sistem berada dlm keseimbangan selama proses . Sebagian atau seluruh keadaan yang berhubungan dapat berada dalam keadaan yang tidak setimbang . Proses kesetimbangan sesaat ( quasi equilibrium ) merupakan proses yang penyimpangannya dari keadaan kesetimbangan termodinamika sangatlah kecil .
1.4 Pengukuran Massa, Panjang, Waktu, dan Gaya “Satuan” adalah sejumlah tertentu dari besaran , yang dapat di gunakan utk mengukur besaran lain dari jenis yang sama dgn melakukan perbandingan . Satuan panjang Satuan waktu
: meter , kilometer , feed , mil , dsb : detik , menit , jam
“Dimensi” adalah nama yang diberikan kepada setiap besaran yang terukur . Panjang , waktu , massa , luas , kecepatan dll semuanya adalah dimensi . “Dimensi Utama” ( Primary Dimensions ) adalah dimensi dari berbagai besaran yg diberikan skala ukuran secara sembarang . “Dimensi Kedua” ( Secondary Dimensions ) adalah dimensi dari besaran lain yang diukur dengan menggunakan dimensi utama . We refer to physical quantities such as length , time , mass , and temperature as dimensions . In terms of particular system of dimensions all measurable quantities can be subdivided into two groups – primary quantities and secondary quantities . We refer to small group of dimensions from which all others can be formed as primary quantities . Primary quantities are those for which we set up arbitrary scales of measure ; secondary quantities are those quantities
11
whose dimensions are expressible in terms of the dimensions of the primary quantities . Units are the arbitrary names ( and magnitudes ) assigned to the primary dimensions adopted as standards for measurement. Dua set dimensi utama yang sering digunakan : 1. Dimensi utama : massa , panjang , dan waktu Sistem : M L T ............... ( M L t T ) 2. Dimensi utama : gaya , massa , panjang , dan waktu Sistem : F M L T ............ ( F M L t T ) Dimensi Utama tambahan diperlukan bila terdapat tambahan fenomena fisik yang ikut dikaji . Temperatur muncul dalam kajian termodinamika , arus listrik disertakan dalam aplikasi ke listrikan . Bila sejumlah dimensi utama telah dipilih , maka perlu ditetap kan “satuan dasar” (base unit) dari setiap dimensi utama tsb .
1.4.1
SATUAN : S I ( S I UNIT ) S I merupakan singkatan dari Système International d’Unités ( Sistem Satuan Internasional ) merupakan sistem yang secara legal diterima di banyak negara . Konvensi mengenai S I dipubli kasikan dan dikendalikan oleh organisasi perjanjian internasional . S I Unit menganut sistem M L T . Dimensi M untuk besaran “massa” Dimensi L untuk besaran “panjang” Dimensi T untuk besaran “waktu” • Satuan dasar SI untuk panjang adalah meter , m , yang didefinisikan sebagai panjang lintasan yang ditempuh oleh cahaya dalam kondisi vakum untuk kurun waktu tertentu . The SI base unit of length is the meter (metre) , m , defined as 1,650,763.73 wave-length in vacuum of the orange-red line of the spectrum of krypton-86 .
12
• Satuan dasar untuk waktu adalah detik , s , didefinisikan sebagai waktu untuk 9.192.631.770 siklus radiasi atom Cesium pada transisi tertentu . The second is defined as the duration of 9,192,631,770 cycles of the radiation associated with a specified transition of the cesium atom . Satuan Dasar SI ( SI Base Unit ) diberikan pada Tabel 1.2 : Tabel 1.2 Satuan Mekanika untuk SI Unit : Besaran
Dimensi
Panjang
L
Waktu Massa
Satuan
Nama lain
Simbol
meter
-
m
T
sekon
-
s
M
kilogram
-
kg
Kecepatan
L/T
m/s
-
-
Percepatan
L / T2
m / s2
-
-
Frekuensi
1/T
1/s
hertz
Hz
Newton
N
Pascal
Pa
Joule
J
Watt
W
Gaya
ML / T2
kg.m / s2
Tekanan
M / T2L
kg / (s2.m) = N / m2
ML2 / T2
Energi
kg.m2 / s2 = N.m
2
Daya
ML / T
3
2
kg.m / s =J/s
3
• Hukum kedua Newton mengenai gerak menyatakan bahwa gaya neto yang bekerja pada sebuah benda berbanding lurus dengan perkalian antara massa dan percepatan . F α ma dimana :
.........................................................
(1.1)
α = konstanta perbandingan = konstanta proporsionalitas
Satuan SI untuk gaya adalah Newton . Newton didefinisikan sedemikian sehingga perbandingannya sama dengan satu . Sehingga : F = ma 13
konstanta
....................... (1.2)
Satu Newton , N , adalah besarnya gaya yang dibutuhkan untuk mempercepat suatu massa sebesar 1 kg pada laju percepatan 1 meter per detik kuadrat .
1 N = ( 1 kg ) ( 1 m / s2 ) = 1 kg.m / s2 ............ (1.3)
• Catatan : Berat suatu benda selalu dipengaruhi oleh gravitasi . Yang dimaksud dengan berat suatu benda adalah besarnya gaya yang menarik benda tersebut ke bumi atau ke benda lain . Berat benda di hitung berdasarkan massa benda dan percepatan gravitasi setempat. Dengan demikian maka berat suatu benda dapat berubah akibat perbedaan percepatan gravitasi terhadap posisi setempat , tetapi massa benda adalah tetap . • Pada penggunaan sistem satuan SI , sering dijumpai perhitungan dgn nilai yang sangat besar atau sangat kecil . Untuk penyederhanaan di pergunakan awalan standar seperti pada Tabel 1.3 berikut : Tabel 1.3 Awalan Satuan SI :
1.4.2
Faktor
Awalan
Simbol
1012
tera
T
109
giga
106
Faktor
Awalan
Simbol
10-2
senti
c
G
10-3
mili
m
mega
M
10-6
mikro
µ
103
kilo
k
10-9
nano
n
102
hekto
h
10-12
piko
p
SATUAN : INGGRIS ( ENGLISH UNIT ) English Engineering Unit atau British Unit yang menganut sistem F M L T dimana : Dimensi F untuk besaran “gaya” Dimensi M untuk besaran “massa” Dimensi L untuk besaran “panjang” Dimensi T untuk besaran “waktu”
14
Satuan dasar untuk panjang adalah feet , ft , atau inci , in , dimana besarnya feet dalam meter adalah : 1 ft = 0,3048 m
1 ft = 12 in
1 m = 3,2808 ft = 39,37 in
1 in = 2,54 cm
Satuan Dasar Inggris ( English Base Unit ) diberikan pada Tabel 1.4 dibawah . Tabel 1.4 Satuan Mekanika untuk English Base Unit : Besaran
Dimensi
Panjang
L
Waktu
Satuan
Nama lain
Simbol
feed
-
ft
T
sekon
-
s
Massa
M
pound mass
-
lbm
Gaya
F
pound gaya
-
lbf
Kecepatan
L/T
m/s
-
-
Percepatan
L / T2
m / s2
-
-
Frekuensi
1/T
1/s
hertz
Hz
Tekanan
F / L2
lbf / ft2
-
psf*
Energi
FL
ft . lbf
-
-
Daya
FL/T
ft . lbf / s
-
-
psf* psi
: pound (lbf) per square foot lbf / ft2 : pound (lbf) per square inch lbf / in2
Dalam English Unit konstanta kesetaraan sesuai dengan hukum kedua Newton bisa dituliskan : F =
( 1 / gc ) m a
........................................
(1.4)
Dengan demikian maka pound gaya adalah besarnya gaya yang bekerja pada 1 (satu) pound massa yang terletak pada suatu lokasi di permukaan bumi dengan percepatan gravitasi standar 32,1740 ft / s2 . Persamaan (1.4) dapat ditulis : 1 lbf = ( 1 / gc ) ( 1 lbm ) ( 32,1740 ft / s2 ) Sehingga :
gc = 32,1740 ( lbm.ft ) / ( lbf.s2 ) 15
Dengan pendekatan seperti ini konstanta kesetaraan dalam hukum kedua Newton memiliki besaran dan nilai numerik yg tidak sama dengan 1 (satu).
Beberapa catatan tambahan : • We have three basic system of dimensions , corresponding to the different ways of specifying the primary dimensions : 1. Mass ( M ), length ( L ) , time ( t ) , temperature ( T ) . 2. Force ( F ), length ( L ) , time ( t ) , temperature ( T ) . 3. Force ( F ), Mass ( M ), length ( L ) , time ( t ) , temperature ( T ) . ( IFM )
• English System of Unit yang menganut sistem
MLT :
If the proportionality constant is arbitrarily set equel to unity and made dimensionless , the dimension of force are : ( F ) = (M) . (L) / ( t )2 and the unit of force is :
1 poundal = 1 lbm. ft / s2
( FHMT )
• In the Absolute Metric system of units , the unit of mass is the gram , the unit of length is the centimeter , the unit of time is the second , and the unit of temperature is the Kelvin . Since force is a secondary dimension , the unit of force , the dyne , is defined in terms of Newton’s second law as : 1 dyne ≈ 1 gr. cm / sec2
( IFM )
• In the British Gravitational system of units , the unit of force is the pound (lbf) , the unit of length is the foot , the unit of time is the second , and the unit of temperature is the Rankine ( R ) . Since mass is a secondary dimension , the unit of mass , the slug , is defined in terms of Newton’s second law as : 1 slug ≈ 1 lbf. sec2 / ft
( IFM )
• British Thermal Unit ( Btu ) as the unit of thermal energy . One British Thermal Unit will raise the temperature of 1 lbm of water at 68 oF by 1 oF .
16
It is equivalent to 778,16 ft .lbf , which is thermed the mechanical equivalent of heat .
1 Btu
= 778,16 ft .lbf
1 Btu menaikkan suhu 1 lbm air 1 oF pada 68 oF .
( FHMT )
1 kcal menaikkan suhu 1 kg air 1 oC pada 20 oC . • Since a force of 1 lbf accelerates 1 lbm at 32,2 ft / s2 , it would accelerate 32,2 lbm at 1 ft / s2 . A slug also is accelerated at 1 ft / s2 by a force of 1 lbf . Therefore :
1 slug ≈
32,2 lbm
( IFM
)
• In the SI and British Gravitational systems of units , the constant of proportionality in Newton’s law is dimensionless and has a value of unity . Consequently , Newton’s second law is written as F = ma . In these system , it follows that the gravitational force (the “weight”) on an object of mass , m , is given by :
W = m.g
( IFM )
g : gravity on Earth • Dari persamaan (1.4) maka dapat disimpulkan :
gc = 32,174 lbm.ft / lbf.s2 gc = 1 slug.ft / lbf.s2 gc = 1 gr.cm / dyn.s2 gc = 1 kg.m / N.s2 gc = 9,806 kgm.m / kgf.s2
(holman)
1-pon (pound) gaya akan mempercepat 1-lbm massa 32,17 ft / s2 . 1-pon (pound) gaya akan mempercepat 1-slug massa 1 ft / s2 . 1-dyne gaya akan mempercepat 1-gr massa 1 cm / s2 . 1-Newton gaya akan mempercepat 1-kg massa 1 m / s2 . 1-kilogram gaya akan mempercepat 1-kgm massa 9,806 m / s2 . (holman)
• In recent years there has been a strong trend toward worldwise usage of a standard set of unit . In 1960 the SI ( Système Interna-tional d’Unités ) system of units was defined by the Elevent General 17
Conference on Weight ang Measures and recomended as a worldwise standard . In response to this trend , the American Society of Mechanical Engineers (ASME) has required the use of SI units in all of its publications since July 1 , 1974 . ( FHMT )
• Tabel 1.5 : Beberapa konversi satuan ------------------------------------------------------------------------------------------• Length
:
1 1 1 1
• Massa
:
1 kg 1 slug
= 2,2046 lbm = 6,8521 x 10-2 slug = 1 lbf . s2 / ft = 32,174 lbm
• Force
:
1 N 1 dyn 1 lbf
= 1 kg . m / s2 = 0,22481 lbf = 1 gr . cm / s2 = 4,4482 N = 4,4482 x 105 dyn
• Pressure
:
1 Pa 1 bar 1 atm
= = = =
1 N / m2 = 1,4504 x 10-4 lbf / in2 105 Pa = 14,504 lbf / in2 = 106 dyn/cm2 101325 Pa = 14,696 lbf / in2 ( psia ) 1 kgf / cm2 = 760 torr
• Energy
:
1 1 1 1
= = = = =
4186,8 J (Joule) 1 kg.m2 / s2 = 9,4787 x 10-4 Btu 778,16 ft. lbf = 252 cal = 1055 J 0,9478 Btu = 0,23884 kcal 737,56 ft. lbf
• Power
:
1 W 1 hp
= 1 kg. m2 / s3 = 1 J / s = 3,413 Btu / hr = 550 ft. lbf / s = 2545 Btu / hr = 746
1 dK
= 75 kgf. m / s
in cm m ft
kcal J Btu kJ
= 0,0254 m = 0,3937 inch = 39,370 inch = 3,2808 ft = 12 inch = 0,3048 m
W
• Specific Heat
:
1 kJ / kg.K = 0,238846 Btu / lbm.oR 1 Btu / lbm.oR = 4,1868 kJ / kg.K
• Viscosity
:
1 Poise = 0,1 kg / m.s 1 Stoke = 0,0001 m2 / s
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
1.5 Dua Sifat Terukur : Volume Spesifik dan Tekanan 18
1.5.1 VOLUME SPESIFIK Volume spesifik - ( v ) adalah volume per satuan massa . Densitas ( density ) - ( ρ ) adalah massa per satuan volume .
1.5.2
v = 1/ ρ
;
ρ = 1 / v
Satuan v
: m3 / kg ; ft3 / lbm
Satuan ρ
: kg / m3 ; lbm / ft3
Ξ
TEKANAN Tekanan ( pressure ) adalah gaya per satuan luas . Dalam buku ini yg dimaksud tekanan adalah tekanan absolut kecuali jika diberikan penjelasan lain . Peralatan ukur tekanan umumnya memberikan perbedaan antara tekanan absolut dalam sistem dengan tekanan absolut dari atmosfer yang berada di luar alat ukur . Besarnya perbedaan ini disebut sebagai tekanan gage (gage pressure) atau tekanan vakum (vacuum pressure) . Tekanan gage digunakan jika tekanan sistem lebih tinggi dari tekanan atmosfer setempat , patm .
p (gage)
= p (absolut) + patm (absolut) .....(1.5)
Jika tekanan atmosfer setempat lebih tinggi dari tekanan sistem maka digunakan istilah tekanan vakum .
p (vakum) = patm (absolut) - p (absolut) ...... (1.6)
Catatan : psia pound per square inch absolut psig pound per square inch gage
19
Satuan tekanan :
1 Pascal (Pa) 1 psia 1 bar
= 1 N / m2 = 1 lbf / in2 = 105 N / m2
Meskipun tekanan atmosfer berubah terhadap lokasi di permukaan bumi , nilai referensi standard untuk atmosfer dan dibandingkan dengan satuan yang lain adalah :
1 standard atmosfer ( atm ) = 101325 N / m2 = 14,696 lbf / in2
1.6 Pengukuran Temperatur 1.6.1 KESETIMBANGAN TERMAL • Jika 2 benda yang satu lebih panas dari yang lain disatukan , akan terjadi interaksi termal (kalor) – ( thermal / heat inte raction ) akan terjadi perubahan sifat benda .
20
• Ketika perubahan sifat dan interaksi berakhir , tercapailah kondisi : kesetimbangan termal ( thermal equilibrium ) . • Dua benda akan berada dalam kesetimbangan termal apabila keduanya memiliki “temperatur” yang sama . • Insulator ideal dapat dibayangkan untuk mencegah terjadinya interaksi termal . Insulator ideal seperti ini disebut dinding adiabatik ( adiabatic wall ) . An ideal insulator can be imagined that would preclude them from interacting thermally . Any such ideal insulator is called an adiabatic wall . • Apabila suatu sistem yang dibatasi dinding adiabatik melaku kan proses , maka tidak akan terjadi interaksi termal dengan lingkungannya . Proses seperti ini disebut proses adiabatik (adiabatic process) . When a system undergoes a process while enclosed by an adiabatic wall , that process is an adiabatic process . • Proses yang berlangsung pada temperatur tetap disebut proses isotermal (isothermal process) . Suatu proses adiabatik tidak selalu berarti proses isotermal , begitu pula sebaliknya . 1.6.2 TERMOMETER • Apabila dua benda berada dalam kesetimbangan termal dgn benda ketiga , maka keduanya berada dalam kesetimbangan termal . Pernyataan seperti ini dikenal sebagai hukum ke-nol termodinamika ( zeroth law of thermodynamics ) , yang sering mendasari pengukuran temperatur . When two bodies are in thermal equilibrium with a third body , they are in thermal equilibrium with one another . This statement , which is sometimes called is the zeroth law of thermodynamics , is tacitly assumed in every measurement of temperature . • Benda apapun yang memiliki sedikitnya satu sifat yang berubah terhadap perubahan temperatur dapat digunakan sbg termometer . Sifat semacam ini disebut sebagai sifat termometrik ( thermometric property ) . Senyawa yang memiliki sifat termometrik disebut senyawa termometrik .
21
Termometer Gas :
mandiri Sensor temperatur lainnya :
mandiri 1.6.3 SKALA TEMPERATUR GAS DAN SKALA KELVIN • Berdasarkan persetujuan internasional digunakan titik standar berupa titik tripel ( triple point ) air , yang menunjukkan keadaan kesetimbangan antara fase air berupa : uap, es, dan cairan. Untu memudahkan , maka temperatur pada titik standar ini ditetapkan pada 273,16 kelvin atau 273,16 K . Berdasarkan hal ini maka interval temperatur antara titik es (273,15 K) dengan titik uap akan sama dengan 100 K shg sesuai dengan interval skala Celsius ( 100 derajat Celsius ) . Skala Gas :
mandiri Skala Kelvin :
mandiri 1.6.4 SKALA CELSIUS , RANKINE , DAN FAHRENHEIT • Skala temperatur Celsius (centigrade) menggunakan satuan derajat Celsius ( oC ) yang besarnya sama dengan Kelvin . Jadi , perbedaan temperatur pada kedua skala adalah sama besar . Namun , titik nol pada skala Celsius bergeser ke titik 273,15 K seperti ditunjukkan dalam hubungan berikut : T ( oC ) = T ( K ) - 273,15 ......................
(1.7)
Dari persamaan diatas tampak bahwa titik tripel air terjadi pada 0,01 oC pada skala Celsius , sedangkan 0 K setara dgn -273,15 oC . • Skala Rankine , dengan satuan derajat Rankine ( oR ) memiliki hubungan dengan temperatur Kelvin sbb : T ( oR ) = 1,8 T ( K ) .................................
22
(1.8)
• Skala Fahrenheit , dipergunakan derajat yang sama besarnya dengan skala Rankine , namun titik nol-nya digeser seperti pd persamaan berikut : T ( oF ) = T ( oR ) - 459,67 ......................
(1.9)
Dengan subtitusi pers. (1.7) dan (1.8) maka diperoleh : T ( oF ) = 1,8 T ( oC ) + 32 ......................
(1.10)
1.7 Perancangan dan Analisis Teknik Metodologi penyelesaian masalah teknik : 1. Know ( Diketahui ) 2. Find ( Ditanyakan ) 3. Schematic and Given Data (Gambar skema dan Data yg ada) 4. Assumptions ( Asumsi ) 5. Analysis ( Analisis ) 6. Comments ( Komentar )
23
View more...
Comments