Bab 17 Audit Siklus Investasi Dan Pembiayaan

April 27, 2017 | Author: SanliNIc | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Bab 17 Audit Siklus Investasi Dan Pembiayaan...

Description

BAB 17 AUDIT SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN  SIFAT SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN PENELAHAANAN ATAS SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN Secara teratur manajemen mengambil keputusan tentang bagaimana cara menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuannya. Sumber daya dapat digunakan pada operasi untuk mengelola proses-proses kunci. Sumber daya ini juga dapat digunakan pada pengeluaran modal yang diperlukan untuk mendukung kesinambungan dan pertumbuhan operasi. Auditor biasanya ingin memperoleh jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut ketika mengaudit siklus investasi dan pembiayaan.  Aktiva yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas, dan apakah rencana jangka panjang manajemen untuk menumbuhkan dasar aktiva entitas?  Aktiva apa yang diakuisisi, atau dilepaskan, selama periode berjalan?  Bagaimana aktiva yang baru diakusisi dibiayai dan apakah rencana jangka panjang manajemen untuk membiayai pertumbuhan entitas? Aktivitas investasi ( investing activities) adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan, peralatan, serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk dijual kembali. Aktivitas investasi juga mencakup pembelian dan penjualan instrumen keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan perdagangan. Suatu entitas mengakuisisi aktiva-aktiva ini karena aktiva itu diperlukan untuk mendukung operasi dan proses intinya. Sebagai pegangan, kebanyakan perusahaan akan mengakuisisi aktiva baru jika tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh aktiva-aktiva itu melebihi biaya marjinal sesudah pajak dari pembiayaan dengan hutang menyangkut akuisisi aktiva tambahan. Langkah pertama dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi pemahaman atas aktiva yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas bersangkutan ( misalnya: mesin, peralatan, fasilitas, tanah, atau sumber daya alam) dan tingkat pengembalian yang diharapkan perusahaan akan dicapai dari aktiva yang mendasarinya. Langkah kedua dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi penentuan aktiva apa yang akan diakuisisi selama periode berjalan. Aktiva jangka panjang biasanya cukup stabil bagi kebanyakan entitas. Dengan kata lain, sebagian aktiva tetap yang ada pada akhir tahun juga ada pada awal tahun. Karenanya, auditor sering memusatkan strategi audit pada audit perubahan aktiva jangka panjang, bukan pada keseluruhan populasi aktiva jangka panjang. Aktivitas pembiayaan ( financing activities) mencakup transaksi dan peristiwa dimana kas diperoleh dari atau dibayarkan kembali kepada kreditor atau pemilik. Aktivitas pembiayaan dapat meliputi misalnya, mendapatkan pinjaman, lease modal, menerbitkan obligasi, atau menerbitkan saham preferen atau saham biasa. Juga akan mencakup pembayaran untuk melunasi hutang, mengakuisisi kembali saham dan membayar dividen. Jika auditor

mengetahui perubahan yang terjadi dalam aktivitas investasi, maka perubahan pembiayaan seringkali dapat diprediksi. MENGGUNAKAN PEMAHAMAN TENTANG BISNIS DAN INDUSTRI UNTUK MENGEMBANGKAN STRATEGI AUDIT Ketika seorang auditor mengembangkan strategi audit berdasarkan transaksi, dari bawah ke atas untuk audit investasi dalam aktiva tetap, dan aktiva jangka panjang lain, proses ini biasanya merupakan produk sampingan dari siklus pengeluaran. Pengendalian internal atas transaksi pengeluaran juga mempengaruhi akuisisi, dan investasi dalam aktiva tetap. Apabila auditor mengembangkan pendekatan berdasarkan bisnis dari bawah ke atas untuk aktivitas investasi, maka ia akan sering mengaudit investasi dalam aktiva tetap, bersama pembiayaan dari investasi ini, karena hal itu saling berkaitan. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan juga harus mempertimbangkan bagaimana akan membiayai akuisisi itu. Jika auditor ingin mengembangkan ekspektasi mengenai laporan keuangan, maka penting untuk memahami bagaimana aktiva yang dimiliki mendukung operasi entitas itu, aktiva baru apa yang diakuisisi, dan bagaimana hal itu dibiayai.

 SIKLUS INVESTASI Tujuan audit spesifik unutuk siklus Investasi Kategori Asersi Keberadaan atau keterjadian

Kelengkapan

Tujuan Audit atas kelompok transaksi

Tujuan Audit saldo akun

Akuisisi yang tercatat dari transaksi aktiva tetap (EO1), pelepasan aktiva tetap (EO2), dan reparasi serta pemeliharaan (EO3) merupakan transaksi yang terjadi selama setahun berjalan. Semua ransaksi akuisisi aktiva tetap (C1) dan pelepasan aktiva tetap (C2) serta reparasi dan pemeliharaan (C3) yang terjadi selama periode berjalan telah dicatat.

Aktiva tetap yang tercatat merupakan aktiva produktif yang digunakan pada tanggal neraca (EO4)

Hak dan Kewajiban

Penilaian atau Alokasi

Transaksi untuk beban penyusutan dan penurunan nilai aktiva tetap telah dinilai dengan tepat (VA1)

Penyajian dan pengungkapan

Transaksi penyusutan, reparasi, dan pemeliharaan serta lease operasi telah diidentifikasi dengan benar dan diklasifikasikan dalam laporan keuangan (PD1)

Saldo aktiva tetap mencakup pengaruh semua transaksi yang terjadi selama periode berjalan (C4)

Entitas itu memiliki atau mendapatkan hak atas semua aktiva tetap yang dicatat pada tanggal neraca (RO1) Aktiva tetap dicatat pada harga pokok dikurangi akumulasi penyusutan (VA2) dan diturunkan nilainya sebesar penurunan nilai yang material (VA3) Aktiva tetap dan lease modal telah diidentifikasi dengan benar dan diklasifikasikan dalam laporan keuangan (PD2) Pengungkapan yang berkaitan dengan

harga pokok, nilai buku, metode penyusutan, dan umur manfaat dari kelas utama aktiva tetap, penggadaian aktiva tetap sebagai agunan, dan syarat-syarat utama dari kontrak lease modal sudah memadai (PD3). Untuk mencapai masing-masing tujuan audit spesifik ini, auditor menggunakan berbagai macam metodologi perencanaan dan pengujian audit. Ini mencakup evaluasi atas materialitas, risiko inheren, risiko prosedur analitis, dan risiko pengendalian ketika mengembangkan strategi audit. PERTIMBANGAN PERENCANAAN AUDIT 1. MATERIALITAS Aktiva tetap biasanya merupakan aspek material dari laporan keuangan. Pertimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas ini adalah menentukan besarnya salah saji yang akan mempengaruhi keputusan seorang pemakai laporan keuangan yang layak. Pertimbangan kedua adalah hubungan dengan biaya yang mendeteksi kesalahan. Audit atas aktiva tetap relatif murah dibandingkan dengan audit atas akun-akun piutang atau persediaan. Akibatnya auditor biasanya akan mengalokasikan secara proporsional materialitas yang lebih kecil ke aktiva tetap dibandingkan ke piutang atau persediaan. 2. RISIKO INHEREN Risiko inheren (inherent risk) yang berkaitan dengan asersi eksistensi/keberadaan seringkali rendah karena aktiva tetap tidak mudah dicuri. Akan keberadaan, risiko inheren dapat meningkat sampai ketingkat sedang atau tinggi karena potensi bahwa aktiva yang tidak digunakan lagi, mungkin tidak dihapuskan. Risiko inheren yang menyangkut asersi penilaian mungkin dinilai sedang atau tinggi dengan estimasi akuntansi dalam hubungan dengan estimasi penyusutan. 3. RISIKO PROSEDUR ANALITIS Risiko prosedur analitis unsur elemen dari risiko deteksi bahwa risiko analitis akan gagal mendeteksi kesalahan yang material. Prosedur analitis bersifat efektif dari segi biaya dan hal itu dapat membantu auditor dalam mengevaluasi kelayakan laporan keuangan. Aktiva tetap secara relatif harus stabil agar prosedur analitis dapat memberikan keyakinan tentang kewajaran penyajian laporan keuangan. Akan tetapi auditor harus menentukan tingkat skeptesisme profesional ketika mengevaluasi kelayakan beban penyusutan, termasuk kebijakan mengenai kapitalisasi lawan langsung membebankan aktiva tetap sebagai beban melalui beban perbaikan dan pemeliharaan. 4. RISIKO PENGENDALIAN Aspek yang sama dari pengendalian internal yang menetapkan kesadaran akan tingkat pengendalian yang tinggi seperti lingkungan pengendalian yang kuat, penilaian risiko yang efektif, akuntabilitas yang efektif atas penggunaan sumber daya, dan pemantauan system pengendalian adalah penting dalam konteks akuntansi untuk

aktiva tetap. Salah satu transaksi penting yang berkaitan dengan aktiva tetap adalah akuntansi awal untu akuisisi aktiva tetap. Pengendalian yang berkaitan dengan asersi pilihan mencakup pengendalian atas estimasi akuntansi menyangkut beban penyusutan. Seringkali program komputer digunakan untuk menghitung beban penyusutan dan biasanya program-program ini mencakup pengujian kelayakan seperti pengujian pengecekan yang terbatas untuk memastikan bahwa aktiva tidak disusutkan terlalu besar. Transaksi yang secara individu bersifat material, seperti akuisisi tanah atau bangunan, atau pengeluaran modal yang besar, biasanya merupakan pokok dari pengendalian terpisah yang mencakup anggaran modal dan otorisasi oleh dewan komisaris. Akibatnya, risiko pengendalian mungkin rendah untuk asersi keberadaan atau keterjadian. Prosedur Analitis yang Biasa Digunakan Untuk Audit Aktiva Tetap RASIO RUMUS SIGNIFIKASI AUDIT Perputaran aktiva tetap

Penjualan bersih : aktiva tetap rata-rata

Suatu kenaikan yang tidak terduga pada perputaran aktiva tetap dapat menunjukkan kelalaian dalam mencatat atau mengkapitalisasi aktiva yang dapat disusutkan.

Perputaran total aktiva

Penjualan bersih : total aktiva tetap rata-rata

Suatu kenaikan yang tidak terduga dalam perputaran total aktiva dapat menunjukkan kelalaian dalam mencatat atau mengkapitalisaiskan aktiva yang dapat disusutkan.

Pengembalian atas total aktiva

(laba bersih + (bunga X (1- tarif pajak )))/ total aktiva rata-rata

Suatu kenaikan yang tidak terduga pada pengembalian atas aktiva dapat menunjukkan kelalaian dalam mencatat atau mengkapitalisaiskan aktiva yang dapat disusutkan.

Beban penyusutan sebagai persen dari properti, pabrik dan peralatan.

Beban penyusutan / properti, pabrik dan peralatan rata-rata

Suatu kenaikan atau penurunan yang tidak terduga pada beban penyusutan sebagai presentase dari aktiva yang dapat disusutkan dapat menunjukkan suatu kesalahan dalam menghitung penyusutan.

Beban reparasi terhadap penjualan bersih

Beban reparasi dan pemeliharaan : Suatu kenaikan yang tidak terduga dalam penjualan bersih beban reparasi dan pemeliharaan dapat menunjukkan kemungkinan bahwa aktiva

yang seharusnya dikapitalisasi telah dictatat sebagai beban.

 PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO AKTIVA TETAP MENENTUKAN RISIKO DETEKSI Pengujian substantif yang dilakukan auditor akan jauh lebih ekstensif dalam audit pertama atas seorang klien dibandingkan dengan penugasan yang berulang. Dalam aduit pertama, harus diperoleh bukti tentang ketepatan saldo awal akun dan kepemilikan aktiva yang bersangkutan apabila klien tersebut sebelumnya telah diaudit oleh auditor independen lain, maka bukti-bukti ini akan lebih mudah diperoleh apabila auditor pengganti dapat menelaah kertas kerja auditor terdahulu. Akan tetapi jika klien belum pernah diaudit, maka auditor harus melaksanakan penyelidikan saldo dan kepemilikan unit utama pabrik yang saat ini sedang beroperasi. Bukti-bukti yang berkaitan dengan audit awal biasanya diikhtisar dan disimpan dalam kertas kerja permanen auditor. Dalam penugasan yang berulang, auditor akan memusatkan perhatian pada transaksi tahun berjalan. Biasanya proporsi terbesar dari aktiva tetap adalah aktiva yang ada pada awal tahun yang sebelumnya telah diaudit. Karena itu, akan lebih murah untuk memusatkan perhatian pada populasi yang lebih kecil dari transaksi tahun berjalan. Ketika menentukan risiko deteksi, auditor harus mempertimbangkan sejauh mana klien mempunyai aktiva konstruksi, lease modal yang signifikan, dan penambahan serta penarikan yang signifikan dari aktiva-aktiva itu. Auditor juga perlu mengevaluasi asumsi-asumsi kunci yang bertalian dengan estimasi akuntansi atas beban penyusutan. Akhirnya, riisko deteksi dalam penugasan yang berulang seringkali tergantung pada pengendalian internal atas siklus pengeluaran. Dalam penugasan yang berulang, auditor akan memusatkan perhatian pada transaksi tahun berjalan. Biasanya proporsi terbesar dari aktiva tetap adalah aktiva yang pada aeal tahun, yang sebelumnya telah diaudit. Ketika menentukan resiko deteksi, auditor harus mempertimbangkan sejauh mana klien mempunyai aktiva konstruksi, lease modal yang signifikan, dan penambahan serta penarikan yang signifikan dari aktiva-aktiva itu. Auditor juga perlu mengevaluasi asumsi-asumsi kunci yang berkaitan dengan estimasi akuntansi atas beban penyusutan MERANCANG PENGUJIAN SUBSTANTIF Pertimbangan risiko biasanya menghasilkan penekanan yang lebih besar tentang asersi keberadaan atau keterjadian serta penilaian atau alokasi. Pengujian substantif yang mungkin dilakukan atas saldo aktiva tetap dalam penugasan yang berulang dan tujuan audit atas saldo akun spesifik yang bertalian dengan pengujian itu dijelaskan sebagai berikut:  Prosedur Awal Suatu prosedur awal yang penting termasuk mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri bersangkutan. Prosedur ini juga memberikan sarana untuk mengevaluasi kelayakan bukti yang diperoleh pada tahap audit berikutnya dan juga melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan aktiva tetap yang akan mendapat pengujian lebih lanjut.  Prosedur Analitis Suatu bagian yang penting dari siklus investasi adalah menentukan bahwa informasi keuangan yang akan diaudit konsisten dengan ekspektasi auditor. Ketika melaksanakan prosedur analitis, auditor harus mempertahankan tingkat skeptisisme

profesional yang layak dan menyelidiki hasil-hasil yang tidak normal. Jika hasil prosedur analitis konsisten dengan ekspektasi auditor maka strategi audit dapat dimodofikasi untuk mengurangi luas pengujian rincian transaksi dan saldo.  Pengujian Rincian Transaksi Pengujian substantif ini mencakup tiga jenis transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap:  Memvouching penambahan aktiva tetap Semua penambahan yang normal harus didukung oleh dokumentasi berupa otorisasi dalam notulen rapat, voucher, faktur, kontrak dan cek-cek yang dibatalkan. Jumlah yang dicatat harus divouching untuk mendukung dokumentasi.  Memvouching pelepasan aktiva tetap Bukti-bukti tentang penjualan, penarikan, dan tukar tambah harus tersedia bagi auditor dalam bentuk nota pembayaran kas , otorisasi tertulis, dan perjanjian penjualan. Dokumentasi tersebut harus ditelaah secara seksama untuk menentukan ketepatan dan kelayakan catatan akuntansi termasuk pengakuan keuntungan atau kerugian.  Mereview ayat jurnal ke beban reparasi dan pemeliharaan Tujuan auditor dalam melaksanakan pengujian ini adalahuntuk menentukan kelayakan dan konsistensi pembebanan ke beban reparasi. Kelayakan meliputi pertimbangan meliputi pertimbangan mengenai apakah klien telah melakukan pembedaan yang tepat antara pengeluaran modal dan pendapatan.  Pengujian Rincian Saldo  Menginspeksi Aktiva Tetap Inspeksi aktiva tetap akan memungkinkan auditor untuk mendapatkan pengetahuan pribadi yang langsung mengenai eksistensinya. Dalam penugasan yang berulang, inspeksi yang terinci dapat dibatasi pada pos-pos yang tercantum pada skedul penambahan aktiva tetap. Akan tetapi, auditor harus mengunjungi aktiva tetap lainnya sambil tetap waspada terhadap bukti relevan lainnya tentang aktiva tetap.  Memeriksa Dokumen dan Kontrak Hak Kepemilikan Kepemilikan atas kendaraan dapat ditetapkan dengan memeriksa sertifikat hak (BPKB), sertifikat pendaftaran (STNK), dan Polis Asuransi. Untuk peralatan, perabotan, dan furniture, faktur yang telah “dibayar” mungkin merupakan bukti terbaik mengenai kepemilikan. Bukti tentang kepemilikan dalam industri real estatedapat ditemukan dalam akte pembelian, polis asuransi pemilikan, tagihan pajak property, tanda terima pembeyaran hipotek, dan polis asuransi kebakaran.  Pengujian Rincian Saldo : Estimasi Akuntansi  Review Penyisihan Untuk Penyusutan Dalam pengujian ini, auditor mencari bukti tentang kelayakan, konsistensi, dan ketetapan beban penyusutan. Titik tolak yang asensial bagi auditor dalam melakukan pengujian ini adalah memastikan metode penyusutan yang digunakan oleh klien selama tahun yang sedang diaudit.  Penurunan Nilai Aktiva Tetap

Auditor harus mengevaluasi apakan klien telah memperhitungkan secara layak penurunan nilai (impairment) aktiva tetap apabila terjadi perubahan yang material bagaimana suatu aktiva digunakan, atau apabila terjadi perubahan yang material dalam lingkungan bisnis. Bukti untuk mengevaluasi penurunan nilai ini didasarkan pada estimasi arus kas masa depan yang belum didiskontokan dari aktiva itu.  Perbandingan Penyajian Laoran Dengan GAAP Persyaratan penyajian laporan aktiva tetap dalam keuangan bersifat ekstensif (PD1,2,3). Sebagai contoh, laporan keuangan harus memperlihatkan beban penyusutan selama tahun berjalan, biaya dan nilai buku kelas utama aktiva tetap, serta metode penyusutan yang digunakan. Properti yang digadaikan sebagai jaminan atas pinjaman harus diungkapkan. Kelayakan pengungkapan klien yang berkaitan dengan aktiva menurut lease dapat ditentukan dengan melihat kembali ke pengumuman akuntansi atoritatif dan perjanjian lease yang berkaitan.

 SIKLUS PEMBIAYAAN Siklus pembiayaan mencakup dua kelompok transaksi utama sebagai berikut: 1. Transaksi hutang jangka panjang : mencakup peminjaman dari obligasi, hipotek, wesel, dan hutang, serta pembayaran pokok dan bunga yang berkaitan. 2. Transaksi ekuitas pemegang saham : mencakup penerbitan dan penarikan saham preferen serta saham biasa, transaksi saham treasuri atau treasury stock, dan pembayaran dividen. Penerbitan obligasi dan saham biasa biasanya merupakan sumber dana modal yang utama. Dengan demikian , perhatian akan dipusatkan terutama pada kedua sumber pembiayaan ini. Siklus pembiayaan berkaitan dengan siklus pengeluarah ketika kas dikeluarkan untuk membayar bunga obligasi, penarikan obligasi, dividen tunai,dan pembelian saham treasuri atau treasury stock. Akun-akun yang digunakan dalam mencatat transaksi siklus pembiayaan meliputi:

-

Transaksi hutang jangka panjang : Obligasi, hipotek, wesel, dan hutang pijaman Premi (diskonto) obligasi Hutang bunga Beban bunga Keuntungan(kerugian) atas penarikan obligasi

Transaksi ekuitas pemegang saham: Saham preferen Saham biasa Treasury stock Modal disetor Laba ditahan Dividen Hutang dividen

Tujuan audit untuk siklus pembiayaan Kategori Asersi Tujuan Audit atas Kelompok Transaksi Keberadaan atau Beban bunga yang dicatat dan Keterjadian transaksi laporan laba-rugi lainnya menyajikan pengaruh transaksi hutang jangka panjang dan peristiwa yang terjadi selama periode berjalan Kelengkapan Semua transaksi beban bunga dan pendapatan lainnya yang berkaitan dengan hutang jangka panjang yang terjadi selama periode berjalan telah dicatat

Hak dan Kewajiban

Penilaian atau Alokasi

Penyajian dan Pengungkapan

Transaksi beban bunga dan pendapatan lainnya yang berkaitan dengan hutang jangka panjang telah dinilai dengan tepat sesuai GAAP Transaksi hutang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham telah diidentifikasi serta diklasifikasikan dengan tepat dalam laporan keuangan

Tujuan Audit Saldo Akun Saldo hutang jangka panjang yang dicatat merupakan hutang yang ada pada tanggal neraca. Saldo ekuitas pemegang saham merupakan hak pemilik yang ada pada tanggal neraca Saldo hutang jangka panjang merupakan semua hutang kepada kreditor jangka panjang pada tanggal neraca. Saldo ekuitas pemegang saham merupakan klaim pemilik atas aktiva entitas yang melaporkan . Semua saldo hutang jangka panjang yang tercatat merupakan kewajiban entitas yang melaporkan. Saldo ekuitas pemegang saham merupakan klaim pemilik atas aktiva entitas yang melaporkan. Saldo hutang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham telah dinilai dengan tepat sesuai GAAP.

Saldo hutang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham telah diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan tepat dalam laporan keuangan. Semua syarat, ketentuan, komitmen, dan provisi terkait yang bersangkutan dengan hutang jangka panjang telah diungkapkan secara memadai. Semua fakta berkenaan dengan penerbitan saham seperti nilai pari atau nilai ditetapkan saham, saham yang diotorisasi dan diterbitkan, serta jumlah saham yang ditahan sebagai treasury stock atau terikat opsi telah diungkapkan

PERTIMBANGAN PERENCANAAN AUDIT 1. Materialitas Ekuitas pemegang saham jelas merupakan komponen neraca yang material. Pengaruh transaksi siklus pembiayaa n terhadap laporan laba rugi juga sangat bervariasi dalam hal signifikansinya seperti juga pengaruhdevidan terhadap laporan laba ditahan. Persyaratn pengungkapan untuk hutang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham biasanya signifikan. 2. Risiko Inheren Risiko salah saji dalam dalam melaksanakan dan mencatat transaksi siklus pembiayaan biasanya rendah. Dalam banyak perusahaan, transaksi ini tidak sering terjadi, kecuali untuk pembayaran devidan dan bunga, yang seringkali ditangani oleh age-agen diluar. 3. Risiko Prosedur Analitis Risiko prosedur analitis adalah unsur dari risiko deteksi bahwa prosedur analitis akan gagal mendetksi kesalahan yang material. Setelah auditor memahami aktivitas investasi entitas dan sifat bisnis, aktivitas pembiayaan entitas tersebut harus dapat diprediksi. 4. Risiko Pengendalian Aplikabilitas komponen pengendalian internal untuk transaksi dan saldo siklus pembiayaan serupa dalam banyak hal dengan yang telah di uraikan sebelumnya untuk siklus investasi. Unsur sistem akuntansi dari komponen informasi dan komunikasi umumnya akan menyediakan buku besar pembantu baik untuk hutang obligasi maupun modal saham. Ini dapat diselenggarakan oleh personil entitas atau agen dari luar. Penerapan dari masingmasing kategori aktivitas pengendalian dapat ditemukan dalam siklus pembiayaan dan akan disajikan dalan dua bagian berikut :  Dokumen dan Catatan yang Umum Beberapa dokuman yang disebutkan dalam siklus investasi, seperti sertifikat saham dan obligasi serta kontrak oblogasi, juga penting dalam siklus pembiayaan kecuali prespektifnya telah berubah dari investor ke penerbit.  Fungsi dan pengendalian yang berkaitan o Mengotorisasi obligasi dan modal saham o Menerbitkan oblogasi dan saham o Membayar obligasi dan deviden tunai o Penarikan dan reakuisisi obligasi serta modal saham o Pencatatan transaksi pembiayaan

Prosedur analitis yang biasa digunakan untuk mengaudit siklus pembiayaan: Rasio atau infomasi Rumus Signifikasi Audit keuangan lainnya Arus kas bebas Arus kas dari operasi Arus kas bebas yang negatif dikurangi pengeluaran akan menunjukkan kebutuhan modal dan akan mendekati jumlah dari pembiayaan yang diharapkan guna mencegah kekeringan kas atau investasi. Hutang berbunga Hutang berbunga : Memberikan kelayakan atas terhadap total aktiva aktiva proporsi hutang entitas yang dapat dibandingkan dengan penglaman tahun sebelumnya atau data industri. Ekuitas pemegang Ekuitas pemegang Memberikan kelayakan atas saham tenrhadap total saham: total aktiva proporsi hutang entitas yang aktiva dapat dibandingkan dengan pengalaman tahun sebelumnya atau data industri. Membandingkan Apakah ROA > biaya Jika sebuah perusahaan pengembalian atas Inkremental hutang. mampu menghasilkan tingkat aktiva dengan biaya ROA = (laba bersih + pengembalian yang lebih inkremental hutang. (bunga X (1- tarif pajak tinggi dari aktiva daripada )))/ total aktiva rata-rata biaya incremental hutangnya, maka ini merupakan tanda bahwa entitas dapat menggunakan pembiayaan dengan hutang untuk memperluas aktiva dan laba entitas tersebut. Pengembalian atas (Laba bersih – deviden Memberikan pengujian ekuitas saham biasa saham preveren): kelayakan atas ekuitas equitas pemegang pemegang saham dengan saham biasa rata-rata. adanya struktur laba dan pembiayaan perusahaan. Arus kas dari operasi Arus kas dari operasi : Suatu pengujian atas terhadap dividen dan hutang + dividen yang kemampuan entitas untuk hutang bagian lancar. jatuh tempo pada tahun memenuhi kewajiban berjalan keuangannya. Rasio yang kurang dari 1,0 menunjukkan adanya masalah likuiditas yang potensial.

Berapa kali bunga dihasilkan

Laba sebelum bunga dan pajak penghasilan : (beban bunga + bunga yang dikapitalisasi)

Beban bunga terhadap hutang berbunga

(Beban bunga + bunga yang dikapitalisasi) : hutang berbunga ratarata.

Pengujian atas kemampuan entitas untuk menghasilkan laba untuk menutup biaya pelunasan hutang. Rasio yang menunjukkan 1,0 bahwa laba entitas tidak mencukupi untuk menutupi biaya pembiayaan. Suatu pengujian kelayakan atas beban bunga yang dicatat yang harus mendekati biaya modal hutang rata-rata entitas.

 PENGUJIAN SUBTANTIF ATAS SALDO HUTANG JANGKA PANJANG Menentuan Resiko Deteksi Karena sifat dan jarang terjadinya sebagian besar jenis transakasi hutang jangka panjang, maka resiko inheren seringkali rendah untuk semua asersi saldo akun yang berkaitan kecuali kelengkapan dan penilaian atau alokasi. Tanpa memperhatikan apakah transakasi pembiayaan jarang terjadi atau tidak, auditor harus selalu waspada dengan kewajiban yang belum dicatat. Risiko inheren untuk asersi ini mungkin berada pada tingkat sedang atau tinggi karena kerumitan yang terlibat dalam menghitung amortisasi diskonto atau premi obligasi. Merancang Pengujian Substantif Auditor mengandalkan terutama pada :  Komunikasi langsung dengan sumber idependen dari luar  Penelaah dokumentasi  Perhitungan kembali untuk mendapatkan bukti kompeten yang mencukupi mengenai asersi yang bersangkutan dengan saldo hutang jangka panjang Kertas kerja audit, seperti analisis wesel bayar jangka panjang dan bunga digunakan untuk mendokumentasikan pengujian auditor. Masing-masing pengujian subtantif ini akan dijelaskan dalam bagian berikut :  Prosedur awal

Prosedur awal yang biasanya berlaku untuk saldo hutang jangka panjang. Disini penting untuk mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industrinya, menentukan kebutuhan entitas akan pembiayaan eksternal, dan kemampuan untuk melunasi hutang. Karena pembiayaan begitu jelas berkaitan dengan aktifitas investasi, maka auditor dapat melaksanakan prosedur-prosedur tersebut secara serentak. Melaksanakan Prosedur awal atas saldo dan catatan hutang jangka panjang yang akan mendapat pengujian lebih lanjut. a. Menelusuri saldo awal akun hutang jangka panjang ke kertas kerja yang tahun sebelumnya.

b. Mereview aktivitas disemua akun hutangjangka panjang dan akun-akun laporan laba









rugi yang berkaitan serta menyelidiki ayat jurnal yang tampak tidak biasa dari segi jumlah atau sumbernya. c. Mendapatkan skedul yang disiapkan klien dan menentukan bahwa hal itu secara akurat merupakan catatan akuntansi mendasar yang disiapkan darinya dengan: o Melakukan footing dan crossfooting dengan saldo buku pembantu dan buku besar yang bertalian. o Menguji kecocokan pos-pos dalam skedul dengan ayat jurnal dalam akun buku besar yang bertalian. Prosedur analitis Suatu bagian penting dari audit atas hutang jangka panjang adalah menentukan bahwa informasi keuangan yang akan di audit konsisten dengan harapan auditor. a. Menghitung rasio b. Menganalisis hasil-hasil rasio dibandingkan dengan ekspektasi berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya, anggaran, industry, dan data lainnya. Pengujian rincian transaksi  Memvouching ayat jurnal dalam akun hutang jangka panjang dan akun-akun lapran laba-rugi yang berkaitan. Pengujian rincian saldo  Menilai otorisasi dan kontrak hutang jangka panjang  Mengkonfirmasi hutang dengan pemberi pinjaman dan perwalian obligasi  Menghitung kembali beban bunga . Perbandingan penyajian laporan dengan GAAP Dalam mengevaluasi kelayakan klasifikasi dam pengungkapan hutang jangka panjang yang dibuat oleh klien, auditor selalu memperhatikan statement of financial accounting yang berlaku.

 PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO EKUITAS PEMEGANG SAHAM Seperti dalam kasus hutang jangka panjang, pengujian atas saldo ekuitas pemegang saham dapat di lakukan sebelum atau sesudah tanggal neraca. Untuk saldo-saldo ini, asersi penilaian atau alokasi dan penyajian atau pengungkapan adalah mempertahankan perbadaan antara modal disetor dan laba ditahan. Menentuan Resiko Deteksi Penilaian resiko inheren untuk asersi-asersi yang berkenaan dengan saldo ekuitas pemegang saham tergantung pada sifat dan frekuensi transaksi yang mempengaruhi akun-akun bersangkutan. Transaksi saham yang bersifat rutin dalam perusahaan terbuka sering di tangani oleh register dan agen transfer. Merancang Pengujian Substantif Suatu daftar pengujian substantif yang mungkin dilakukan atas saldo equitas pemegang saham.

 Prosedur Awal

Auditor harus mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri serta menentukan (1) kebutuhan entitas akan pembiayaan eksternal dan (2) manfaat menggunakan pembiayaan dengan equitas guna mendukung pertumbuhan entitas itu.  Prosedur Analitis Hubungan keuangan yang di nyatakan dalam rasio-rasio ini dapat bermanfaat untuk mengevaluasi kelayakan saldo-saldo equitas pemegang saham.  Pengujian Rician Transaksi Kategori pengujian ini mencakup vouching ayat jurnal dalam akun modal disetor dan laba ditahan seperti yang akan di jelaskan dalam bagian-bagian berikut :

-

Rasio

Rumus

Signifikansi audit

Pengembalian atas ekuitas pemegang saham biasa

(Laba bersih – Dividen saham preferen): Ekuitas pemegang saham biasa rata-rata

Ekuitas terhadap total kewajiban dan ekuitas Tingakat pembayaran dividen

Ekuitas pemegang saham : (ekuitas pemegang saham+ total kewajiban) Dividen tunai : laba bersih

Laba per saham

Laba bersih : rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar Pengembalian atas ekuitas saham biasa x (1-tingkat pembayaran deviden)

Memberikan suatu ukuran tingkat pengembalian yang di hasilkan dari investasi pemegang saham biasa. Auditor harus memahami faktor persaingan yang memungkinkan sebuah perusahaan mendapat pengembalian tinggi yang tidak biasa. Memberikan kelayakan proporsi ekuitas entitas tersebut yang dapat di perbandingkan dengan pengalaman tahun lalu atau data industri. Auditor biasanya akan menghrapkan tingkat pembayaran dividen yang rendah untuk perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi yang perlu mereinvestasikan laba guna mendanai investasi dalam modal kerja dan aktiva jangka panjang. Laba persaham berguna untuk di bandingkan dengan harga persaham. Rasio ini dapat di bandingkan dengan rasio laba harga industri untuk kelayakannya. Memberikan estimasi tingkat pertumbuhan penjualan yang dapat di peroleh tanpa mengubah profitabilitas atau struktur pembiayaan ketika pertumbuhan penjualan lebih cepat secara signifikan daripada tingkat pertumbuhan yang dapat di pertahankan.

Tingkat pertumbuhan yang dapat di pertahankan

o

Voucing ayat jurnal ke akun modal disetor Setiap perubahan dalam akun modal di setor harus divouching ke dokumen pendukung. untuk penerbitan saham baru, auditor dapat memeriksa surat kiriman uang dari hasil penerbitan itu. Jika pertimbangan untuk saham itu bukan kas, maka auditor harus memeriksa secara seksama dasar penilaian, seperti nilai pasar pertimbangan yang diterim atau di berikan. Untuk saham yang diterbitkan, kutipan harga pasar mungkin berguna dalam menentukan kelayakan penilaian; sementara apabila nilai properti yang diterima di gunakan, maka suatau penaksiran mungkin di perlukan.

o

Vouching ayat jurnal ke laba ditahan Setiap ayat jurnal pada laba di tahan kecuali posting laba bersih atau (rugi bersih) harus divouch ke dokumen pendukung. Sementara ayat jurnal untuk pengumuman deviden dan apropriasi laba ditahan di telusuri ke buku notulen rapat. Dalam menentukan kelayakan pembagian, auditor harus :  Menetapkan bahwa hak prerfensi atau hak lainnya dari pemegang saham dan setiap pembatasan pembagian deviden telah diakui.  Menetapkan jumlah saham yang beredar padam tanggal pencatatan dan memverifikasi ketepan total pengumuman deviden dengan menghitung kembali  Memastikan kelayakan ayat jurnal untuk mencatat pengumuman itu.  Menelusuri pembayaran deviden ke cek-cek yang di batalkan dan ddokumen lainnya.  Pengujian Rincian Saldo Pengujian substantif dalam kategori ini akan di jelaskan dalam 5 bagian berikut :  Review akte pendirian dan anggaran rumah tangga; Salinan akte pendirian dan anggaran rumah tangga harus disimpan dalam arsip kertas kerja permanen auditor ketika mengaudit klien yang berlanjut.  Review otorisasi dan persyaratan penerbitan saham; Semua terbitan saham, reakuisisi saham, dan pengumuman dividen harus di otorisasi oleh dewan direksi. Dengan demikian, suatu penelahaan atas notulen rapat herus memberikan bukti tentang transaksi ekuitas pemegang saham yang di otorisasi selama tahun berjalan.  Konfirmasi saham yang beredar dengan registrar dan agen transfer; Apabila klien menggunakan registrar, maka auditor dapat mengkonfirmasi total saham yang diotorisasi, diterbitkan, dan beredar pada tanggal neraca dengan register.  Memeriksa bukti sertifikat saham Pengujian ini di wajibkan apabila klien bertindak sebagai agen transfer bagi dirinya sendri. Pengujian ini akan melibatkan beberapa langkah. Pertama auditor haurus memeriksa buku sertifikat saham untuk menentukan bahwa (1) stubs untuk saham yang diterbitkan dan beredar telah di pisahkan, (2) sertifikat yang dibatalkan di gabungkan pada stubs yang asli, dan (3) semua sertifikat yang belum di terbitkan dalam keadaan utuh.  Memeriksa sertifikat saham yang di tahan sebagai treasury stock. Jika modal saham ditahan sebagai terasury stock, maka auditor harus menghitung sertifikat itu pada saat yang sama dengan perhitungan sekuritas lainnya. Idealnya, perhitungan itu harus di lakukan pada tanggal neraca.  Perbandingan Penyajian Laporan Pengungkapan atas perubahan dalam akun-akun terpisah yang terdiri dari ekuitas pemegang saham disyaratkan untuk membuat laporan keuangan yang cukup informatif. Pengungkapan. Tersebut dapat di buat pada laporan dasar dan catatan yang menyertainya atau disajikan dalam laporan terpisah.

JASA BERNILAI TAMBAH DALAM SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN Setelah menyelesaikan audit atas aktivitas investasi, auditor dapat mengevaluasi investasi entitas di bandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Auditor juga dapat memberikan dua jasa bernilai tambah yang penting. Pertama,auditor dapat mengevaluasi seberapa efektif entitas telah memanfaatkan aktivanya untuk menghasilkan penjualan, laba , dan arus kas, serta mencapai tujuan tujuan entitas.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF