Bab 16 Pengetikan Akt Manajemen

February 23, 2019 | Author: Yul Emri Yulis | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

bhnf...

Description

KETIKAN AKUNTANSI MANAJEMEN “TENTANG ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA:ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL”

DISUSUN OLEH : NAMA

: 1. WIDYA SARI 2. YESI SUSILAWATI 3. DELTA PINOLA

KELAS

: AKUNTANSI A

SEMESTER

: VI

FAKULTAS

: ILMU SOSIAL

MAKUL

: AKUNTANSI MANAJEMEN

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI TA. 2015/2016

BAB 16: ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA: ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL

Tujuan Belajar

Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan mampu: 1. Menentukan jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai impas atau menghasilkan target laba. 2. Menghitung jumlah pendapatan yang diperlukan untuk mencapai impas atau menghasilkan target laba. 3. Menerapkan analisis biaya- volume- laba untuk multiproduk. 4. Membuat grafik laba- volume dan grafik biaya- volume- laba, serta menjelaskan artinya masing-masing. 5. Menjelaskan dampak dari resiko, ketidakpastian, dan perubahan variabel terhadap analisis  biaya- volume- laba. 6. Mendiskusikan dampak dari perhitungan biaya berdasarkan aktivitas terhadap analisis  biaya- volume- laba. Skenario Selama bertahun-tahun, teman-teman dan keluarga Janet Mcfarland mengagumi selai dan saus buatannya Janet secara tradisional mengawetkan beberapa galon saus dalam kaleng, mengisinya kedalam botol kecil yang dekoratif, membungkus, dan mengirimnya sebagai hadiah, para temannya mengatakan: “ kau seharusnya menjual saus dan selai ini, kau akan menghasilkan banyak uang!”akhirnya, Janet memutuskan untuk mencoba melakukannya . Pertama, ia memutuskan untuk berkonsentrsasi pada satu produk saus. Kaktus hijau yang telah mendapat banyak pujian. Ia mencari sumber  –   sumber pemasok botol kecil,  penutup botol, dan pembuat label. Selain itu Janet menghubungi kantor pengembang  pertanian di daerahnya. Mempelajari banyak hal mengenai peraturan yang berkaitan dengan  penjualan makanan. Satu hal yang mengejutkannya adalah bahwa ia diharuskan untuk mendapat konfirmasi seorang ahli mengenai kandungan buatannya. Biasanya, Janet hanya menambahkan sedikit bahan ini dan itu untuk menambahkan pembuatan sausnya sampai menghasilkan rasa yang enak. Ia menemukan bahwa cara seperti yang dilakukannya itu tidak akan diterima. Makanan harus diberi label yang mencantumkan nama dari setiap produknya, sesuai dengan kandungannya. Tiba-tiba jenis ini apa yang digunakan dan beberapa bahannya menjadi suatu hal yang penting. Janet membutuhkan resep ...untuk itu, ia menemui seorang  pakar kimia makanan professional pro fessional untuk menganalisis men ganalisis resep dan...porsi dan ...porsi bahan-bahan sausnya. Janet mengunjungi sejumlah toko makanan dan toko hadiah di daerahnya.hanya Beberapa toko bersedia kerja sama dengan sistem konsinyasi dan menempatkan beberapa botol di kasir. Sementara beberapa toko lain menjamin tersedianya tempat memajang tetapi mengenakan label untuk hal itu. Janet memperkirakan bahwa melakukan dengan ke toko-toko untuk  pemeriksaan penjualan dan persediaan, serta mengunjungi calon pelanggan akan memakan waktu satu hari dalam seminggu.

Sebelum memulai produksi, Janet berkonsultasi dengan akuntan keluarganya, Bob Ryan. -benar bersemangat dengan peluang ini; segalanya tampak Janet: “Bob, saya benar -benar  berjalan sesuai dengan den gan yang diharapkan.” Bob: “saya turut gembira, Janet. Namun sebelumnya, mari kita lakukan beberapa  perencanaan. Saya perlu mempelajari perkiraanmu mempelajari perkiraanmu dalam hal biaya bia ya dan harga jualnya.” Janet: “saya pikir saya bisa mengenakan harga $3,50 per botol. Ini produk baru dan saya ingin membangun pasar untuk produk ini. Biaya-biayanya ada di lembar ini. Biayanya tidak setinggi yang diharuskan karena saya akan mulai secara pelan-pelan dan memasak sedikit demi sedikit saja dulu di dapur kami.” angka-angkanya tersebut beberapa menit) “Janet, Bob:  ( Setelah mempelajari angka-angkanya sadarkah anda bahwa dengan harga $3,50, dan dengan biaya variabel seperti ini, anda akan rugi! Anda tidak boleh melakukannya.” Janet: “Bagaimana jika saya menjual lebih banyak? Apakah akan membantu?” Bob : “Tidak,hal tersebut malah akan membuatnya lebih buruk. Mari kita hitung kembali dan melihat barang kali ada cara untuk menekan biaya variabel ini dan/atau menaikkan harga. Jika tidak, lebih baik anda tidak terlibat dalam bisnis ini.” Pertanyaan 1. Jenis biaya variabel dan tetap apakah yang menurut anda akan menjadi dalam usaha Janet? 2. Dengan melihat penilaian awal Bob bahwa biaya variabel lebih tinggi daripada harga, apa yang salah dengan pemikiran Janet bahwa menjual lebih banyak meerupakancara yang tepat untuk terus maju? 3. Seberapa pentingkah analisi mencapai impas bagi suatu perusahan? Apakah menurut anda  perusahaan besar melakukan melak ukan analisis mencari menca ri impas seperti juga perusahaan perusah aan kecil ? 4. Mengapa konsep pencapaian impas penting? Bukankah Janet ingin menghasilkan laba? 5. Janet tidak tahu berapa harga yang dikenakan. Bagaimana ia dapat memperoleh pengertian yang lebih baik?

Analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit analysis- CVP analysis) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Oleh karena analisis biaya-volume-laba (CVP) menekankan keterkaitan antara biaya kuantitas yang terjual, dan harga. Maka semua informasi keuangan perusahaanterkandung di dalamnya. Analisis CVP dapat menjadi suatu alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan  besarnya kesulitan ekonomi yang dihadapi suatu divisi dan membantu mencari  pemecahannya. Sebagai contoh, SAAB sedang berada dijurang keruntuhan pada tahun 1990 ketika General Motors  membeli $50 persen saham perusahaan tersebut. Dalam kurun waktu lima tahun, SAAB berhasil memotong biaya secara dramatis dan menurunkan titik impasnya dari 130.000 mobil menjadi 80.000 mobil. Analisis CVP dapat juga mengatasi banyak isu lainnya, seperti jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai impas, dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas, dan dampak kenaikan harga terhadap laba. Selain itu, analisis CVP. Memungkinkan para manajer untuk melakukan analisis sensitivitas dengan menguji dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya terhadap laba. Meskipun bab ini berkaitan dengan mekanika dan terminologi analisis CVP, namun anda harus tetap ingat bahwa analisis CVP merupakan suatu bagian integral dari perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan. Setiap akuntan dan manajer harus mengenal seluruh konsep-konsepnya, bukan hanya mekanikanya saja. Tujuan 1

Menentukan jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai impas atau menghasilkan target laba.

Titik Impas dalam Unit

Karena kita tertarik untuk mengetahui bagaimana pendapatan, beban dan laba berperilaku ketika volume berubah, adalah sesuatu yang lazim untuk memulai dengan menentukan titik impas perusahaan dalam jumlah unit yang terjual. Titik impas (break- event point)  adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya titik dimana laba sama dengan nol. Untuk menemukan titik impas dalam unit kita memfokuskan pada laba operasi. Pertama kita akan membahas cara untuk menentukan titik impas, dan kemudian melihat bagaimana  pendekatan kita dapat dikembangkan untuk menentukan jumlah unit yang harus dijual guna menghasilkan laba yang ditargetkan. Keputusan awal perusahaan dalam mengimplementasikan pendekatan unit yang terjual  pada analisis CVP adalah menentukan apa yang dimaksud dengan sebuah unit. Bagi  perusahaan manufaktur, jawabannya jelas. Procter & Gamble dapat mendefinisikan sebuah unit sebagai satu batang sabun mandi merek Ivory. Di pihak lain, perusahaan jasa

menghadapi pilihan yang lebih sulit.  Delta Airlines dapat mendefinisikan sebuah unit sebagai mil penumpang atau sebagai satu kali perjalanan jacksonville Naval Supply Center, yang menyediakan perlengkapan maritim industri, dan umum bagi kapal-kapal Angkatan Laut Amerika Serikat yang berpangkalan di wilayah timur laut Florida dan Karibia, mendefinisikan “unit produktif” untuk mengukur berbagai aktivitas yang terlibat dalam  pemberian jasa. Dengan cara tersebut, jasa yang lebih rumit dibebankan lebih banyak unit  produktif dari pada jasa yang tidak terlalu rumit, sehingga usaha jasa dapat distandardisasi. Keputusan kedua terpusat pada pemisahan biaya menjadi komponen tetap dan variabel. Analisis CVP memfokuskan pada berbagai faktor yang mempengaruhi perubahan dalam komponen laba. Karena kita membahas analisis CVP dalam kerangka unit yang terjual, maka kita perlu menentukan komponen tetap dan variabel dari biaya serta pendapatan yang  berkaitan dengan unit-unit. (Asumsi ini akan lebih longgar apabila kita menggabungkan  perhitungan biaya berdasarkan aktivitas ke dalam analisis CVP). Penting untuk disadari  bahwa kita sekarang ini memfokuskan pada perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu,  biaya-biaya yang sedang kita bicarakan adalah merupakan seluruh biaya dari perusahaan manufaktur, pemasaran, dan administratif. Jadi, apabila kita menyebut biaya variabel, maka yang kita maksudkan adalah semua biaya yang meningkat akibat lebih banyak unit yang terjual, termasuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel, dan biaya  penjualan dan administratif variabel. Demikian juga, biaya tetap mencakup overhead tetap dan beban penjualan dan administratif tetap. Penggunaan laba operasi dalam analisis CVP Laporan laba rugi merupakan suatu alat yang berguna untuk mengorganisasikan biaya-biaya  perusahaan kedalam kategori tetap dan variabel. Laporan laba rugi dapat dinyatakan sebagai  persamaan berikut:

Laba operasi = Pendapatan penjualan –  Beban variabel –  Beban tetap Perhatikan bahwa kita menggunakan istilah laba operasi untuk menunjukkan laba atau laba sebelum pajak penghasilan. Laba operasi (operating income) hanya mencakup  pendapatan dan beban dari operasional normal perusahaan. Kita akan menggunakan istilah laba bersih (netincome) untuk menyatakan hasil dari laba operasi dikurangi pajak  penghasilan. Setelah memiliki ukuran unit yang terjual, kita dapat mengembangkan persamaan laba operasi dengan menyatakan pendapatan penjualan dan beban variabel dalam jumlah unit dolar dan jumlah unit. Secara lebih spesifik, pendapatan penjualan dinyatakan sebagai harga  jual per unit dikali jumlah unit yang terjual, dan total biaya variabel adalah biaya variabel per unit dikali jumlah unit yang terjual. Dengan demikian, persamaan laba operasi menjadi: Laba operasi = (Harga x Jumlah unit terjual) –  (Biaya variabel per unit x Jumlah unit terjual) –  total biaya tetap Misalkan anda ditanya berapa jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai impas,atau untuk menghasilkan laba nol. Anda dapat mnjawab pertanyaan tersebut dengan menetapkan

laba operasi sama dengan nol dan kemudian memecahkan persamaan laba operasi untuk  jumlah unit. Sekarang mari kita gunakan contoh berikut mencari titik impas dalam unit. Anggaplah  bahwa Whittier Company memproduksi mesin pemotong rumput. Untuk tahun yang akan datang, pengawas telah menyusun proyeksi laporan laba rugi berikut: Penjualan (1.000 unit@$400) Dikurangi: Beban variabel Margin kontribusi Dikurangi: Beban tetap Laba operasi

$400.000 325.000 $ 75.000 45.000 $ 30.000

Kita lihat bahwa untuk Whittier Company, harga adalah $400 per unit, dan biaya variabel per unit adalah $325 ($325.000/1.000 unit). Biaya tetap adalah $45.000. Maka, pada titik impas, persamaan laba operasi adalah sebagai berikut: 0 = ($400 x Unit) –  ($325 x Unit) - $45.000 0 = ($75 x Unit) –  $45.000 $75 x Unit = $45.000 Unit = 600 Dengan demikian, Whittier harus menjual 600 pemotong rumput untuk sekedar menutupi semua beban tetap dan variabel. Suatu cara yang lebih baik untuk memeriksa  jawaban ini adalah dengan memformulasikan suatu laporan laba rugi berdasarkan 600 unit yang terjual. Penjualan (600 unit@ $400) Dikurangi : Beban Variabel Margin kontribusi Dikurangi: Beban tetap Laba operasi

$240.000 195.000 $ 45.000 45.000 $ 0

Jelaslah, penjualan 600 unit menghasilkan laba nol. Sebuah keunggulan penting dari pendekatan laba operasi adalah bahwa seluruh  persamaan CVP berikutnya diturunkan dari laporan laba rugi menurut perhitungan biaya variabel. Akibatnya, Anda dapat memecahkan setiap persoalan CVP dengan menggunakan  pendekatan ini. Jalan Pintas Untuk Menghitung Unit Impas Kita dapat lebih cepat menghitung unit impas dengan menfokuskan pada margin kontribusi. Margin kontribusi ( contribution margin ) adalah pendapatan penjualan dikurangi total biaya variabel. Pada impas, margin kontribusi sama dengan beban tetap. Apabila kita mengganti margin kontribusi perunit untuk harga dikurang biaya variabel per unit pada persamaan laba operasi dan memperoleh jumlah unit, maka kita akan mendapatkan persamaan dasar impas sebagai berikut:

Jumlah unit = Biaya Tetap/Margin Kontribusi Per Unit Dengan menggunakan Whittier Company sebagai contoh, kita dapat melihat bahwa margin kontribusi per unit bisa dihitung dengan salah satu dari dua cara berikut. Satu cara adalah dengan membagi total margin kontribusi dengan unit yang terjual untuk menghasilkan $75 per unit ($75.000/1.000). Cara kedua adalah dengan menghitung harga dikurangi biaya variabel per unit. Dengan cara itu, hasilnya sama saja, yaitu $75 per unit ($400 - $325). Untuk menghitung jumlah unit impas Whittier Company, gunakanlah  persamaan dasar impas sebagai berikut: Jumlah unit = $45.000/($400 - $325) = $45.000/$75 = 600 Tentu saja, jawabannya sama persis dengan yang dihitung menggunakan laporan laba rugi. Penjualan dalam Unit yang Diperlukan untuk Mencapai Target Laba Meskipun titik impas merupakan informasi yang berguna, namun kebanyakan perusahaan ingin memperoleh laba operasi lebih besar daripada nol. Analisis CVP menyediakan kita suatu cara untuk menentukan berapa unit yang harus dijual untuk menghasilkan target laba tertentu. Target laba operasi dapat dinyatakan sebagai sebuah jumlah dolar (misalnya, $20.000) atau sebagai suatu persentase dari pendapatan penjualan (contohnya, 15 persen dari  pendapatan). Baik pendekatan laba operasi maupun pendekatan margin kontribusi dapat dengan mudah disesuaikan untuk mencari target laba. Target Laba sebagai sebuah Jumlah Dolar. Anggaplah bahwa Whittier Company ingin memperoleh laba operasi sebesar $60.000. Berapakah mesin pemotong rumput yang harus dijual untuk mencapai hasil ini? Mari kita gunakan laporan laba rugi untuk mencari hasilnya:

$60.000 = ($400 x Unit) –  ($325 x Unit) - $45.000 $105.000 = $75 x Unit Unit = 1.400 Jika kita menggunakan persamaan dasar impas, kita hanya perlu menambahkan target laba sebesar $60.000 pada biaya tetap dan langsung menemukan jumlah unit: Unit = ($45.000 + $60.000)/($400 - $325) Unit = $105.000/$75 Unit = 1.400 Whittier harus menjual 1.400 mesin pemotong rumput untuk menghasilkan laba operasi sebesar $60.000. Laporan laba rugi berikut membuktikan hasil ini:

Penjualan (1.400 unit @$400) Dikurangi: Beban Variabel Margin kontribusi Dikurangi: Beban tetap Laba operasi

$560.000 455.000 $105.000 45.000 $ 60.000

Cara lain untuk memeriksa jumlah unit ini adalah dengan menggunakan titik impas. Seperti yang baru saja ditunjukkan, Whittier harus menjual 1.400 mesin pemotong rumput, atau 800 lebih banyak dari volume impas 600 unit, untuk menghasilkan laba sebesar $60.000. Margin kontribusi per mesin pemotong rumput adalah $75. Perkalian antara $75 dengan 800 unit mesin pemotong rumput di atas impas akan menghasilkan laba sebesar $60.000 ($75 x 800). Hasil ini menunujukkan bahwa margin kontribusi per unit untuk setiap unit di atas impas adalah sama persis dengan laba per unit. Karena titik impas telah dihitung, maka  jumlah mesin pemotong rumput yang akan dijual untuk menghasilkan laba operasi $60.000 dapat dihitung dengan membagi margin kontribusi per unit ke dalam target laba dan menambahkan hasilnya dengan volume impas. Secara umum, dengan mengasumsikan bahwa biaya tetap tidak berubah, dampak terhadap laba perusahaan yang dihasilkan dari perubahan jumlah unit yang terjual dapat dinilai dengan mengalikan margin kontribusi per unit dengan perubahan unit yang terjual. Sebagai contoh, jika 1.500 mesin pemotong rumput, bukan 400 yang terjual, maka berapa  jumlah laba yang akan diperoleh? Perubahan dalam unit yang terjual adalah suatu kenaikan sebanyak 100 mesin pemotong rumput, dan margin kontribusi per unit adalah $75. Dengan demikian, laba akan meningkat sebesar $7.500 ($75 x 100). Target Laba sebagai suatu Persentase dari Pendapatan Penjualan anggaplah bahwa Whittier Companyingi mengetahui jumlah mesin pemotong rumput yang harus dijual untuk menghasilkan laba yang sama dengan 15 persen dari pendapatan penjualan. Pendapatan  penjualan adalah harga dikalikan dengan kuantitas yang terjual. Jadi, target laba operasi adalah 15 persen dari harga dikalikan dengan kuantitas. Dengan menggunakan laporan laba rugi (yang lebih sederhana dalam kasus ini), diperoleh:

0,15 ($400) (Unit) = ($400 x Unit) –  ($325 x Unit) –  $45.000 $60 x Unit = ($400 x Unit) –  ($325 x Unit) –   $45.000 $60 x Unit = ($75 x Unit) –   $45.000 $15 x Unit = $45.000 Unit = 3.000 Apakah volume sebanyak 3.000 mesin pemotong rumput menghasilkan laba yang sama dengan 15 persen dari pendapatan penjualan? Untuk 3.000 mesin pemotong rumput, total  pendapatan adalah $1,2 juta ($400 x 3.000). Disini laba dapat dihitung tanpa harus menyusun laporan laba rugi yang formal. Ingat bahwa di atas impas, margin kontribusi per unit adalah laba per unit. Volume impas adalah 600 mesin pemotong rumput. Jika 3.000 mesin pemotong rumput terjual, maka ada 2.400 (3.000 –  600) mesin pemotong rumput diatas titik impas yang

terjual. Jadi, laba sebelum pajak adalah $180.000 ($75 x 2.400), yang merupakan 15 persen dari penjualan ($180.000/$1.200.000). Target Laba Setelah Pajak  pada saat menghitung titik impas, pajak penghasilan tidak  berperan. Ini disebabkan karena pajak yang dibayar atas laba nol adalah nol. Namun, ketika  perusahaan ingin mengetahui berapa unit yang harus dijual untuk menghasilkan laba bersih tertentu, maka diperlukan beberapa pertimbangan tambahan. Ingat kembali bahwa laba bersih adalah laba operasi setelah pajak penghasilan dan bahwa angka target laba kita dinyatakan dalam kerangka sebelum pajak. Dengan demikian, ketika target laba dinyatakan sebagai laba  bersih kita harus menambahkan kembali pajak penghasilan untuk memperoleh laba operasi. Umumnya, pajak dihitung sebagai persentase dari laba. Laba setelah pajak dihitung dengan mengurangkan pajak dari laba operasi (atau laba sebelum pajak).

Laba bersih = Laba Operasi –  Pajak Penghasilan = Laba Operasi –  (Tarif Pajak x Laba Operasi) = Laba Operasi (1Tarif –   Pajak) Atau Laba operasi = Laba Bersih/(1 –  Tarif Pajak) Jadi, untuk mengonversi laba setelah pajak menjadi laba sebelum pajak, cukup membagi laba setelah pajak dengan (1 –  Tarif pajak). Misalkan Whittier Company ingin memperoleh laba bersih sebesar $48.750 dan tarif  pajaknya adalah 35 persen. Untuk mengonversi target laba setelah pajak menjadi target laba sebelum pajak, selesaikanlah langkah-langkah berikut: $48.750 = Laba Operasi –  (0.35 x Laba operasi) $48.750 = 0,65 (Laba operasi) $75.000 = Laba operasi Dengan kata lain, jika tarif pajak adalah 35 persen, maka Whittier Company harus menghasilkan $75.000 sebelum pajak penghasilan untuk memperoleh $48.750 setelah pajak  penghasilan3. Dengan pengonversian ini, kita sekarang dapat menghitung jumlah unit yang harus dijual. Unit = ($45.000 + $75.000)/ $75 Unit = $120.000/$75 Unit = 1.600 Mari periksa jawaban ini dengan menyusun sebanyak 1.600 mesin pemotong rumput. Penjualan (1.600 @ $400) Dikurangi: Beban variabel Margin kontribusi Dikurangi: Beban tetap

laporan laba rugi berdasarkan penjualan $640.000 520.000 $120.000 45.000

Laba operasi Dikurangi: Pajak penghasilan (tarif pajak 35%) Laba bersih

$ 75.000 26.250 $ 48.750

Titik Impas Dalam Dolar Penjualan

Tujuan 2

.

Menetukan jumlah pendapatan yang diperlukan untuk mencapai impas atau menghasilkan target laba.

Dalam beberapa kasus ketika menggunakan analisis CVP, manajer mungkin lebih suka menggunakan pendapatan penjualan sebagai ukuran aktivitas penjualan daripada unit yang terjual. Suatu ukuran unit yang terjual dapat dikonversikan menjadi suatu ukuran pendapatan  penjualan hanya dengan mengalikan harga jual per unit dengan unit yang terjual. Sebagai contoh, titik impas Whittier Company dihitung pada 600 mesin pemotong rumput. Karena harga jual per unit mesin pmotong rumput adalah $400, maka volume impas dalam  pendapatan penjualan adalah $240.000 ($400 x 600). Setiap jawaban yang dinyatakan dalam unit yang terjual dapat secara mudah dikonversi menjadi suatu jawaban yang dinyatakan dalam pendapatan penjualan tetapi jawaban tersebut dihitung secara lebih langsung dengan mengembangkan rumus terpisah untuk kasus  pendapatan penjualan. Dalam kasus ini, variabel yang penting adalah dolar penjualan, sehingga pendapatan maupun biaya variabel harus dinyatakan dalam dolar, bukan unit. Karena pendapatan penjualan selalu dinyatakan dalam dolar, maka pengukuran variabel tidak menjadi masalah. Selanjutnya akan dibahas secara lebih mendalam mengenai biaya variabel dan melihat bagaimana biaya tersebut dapat dinyatakan dalam ukuran dolar penjualan. Untuk menghitung tiitik impas dalam dolar penjualan, biaya variabel didefinisikan sebagai suatu persentase dari penjualan bukan sebagai sebuah jumlah per unit yang terjual. Tampilan 16- 1 mengilustrasikan pembagian pendapatan penjualan menjadi biaya variabel dan margin kontribusi. Dalam tampilan tersebut harga adalah $10 dan biaya variabel adalah $6. Tentu saja, sisanya adalah margin kontribusi sebesar $4 ($10 - $6). Jika yang dijual adalah 10 unit, maka total biaya variabel adalah $60 ($6 x 10 unit). Atau, karena setiap unit yang dijual menghasilkan pendapatan sebesar $10 dan membutuhkan biaya variabel $6, maka kita dapat mengatakan bahwa 60% dari setiap dolar pendapatan yang dihasilkan diakibatkan oleh biaya variabel ($6/$10). Jadi, dengan memfokuskan pada pendapatan penjualan, kita dapat memperkirakan total biaya variabel sebesar $60 untuk pendapatan $100 (0,60 x $100). Angka 60 persen ini adalah rasio biaya variabel (variable cost ratio). Persentase ini merupakan bagian dari setiap dolar penjualan yang harus digunakan untuk menutup biaya variabel. Rasio biaya variabel dapat dihitung dengan menggunakan data total maupun data  per unit. Tentu saja, persentase dari dolar penjualan yang tersisa setelah biaya variabel tertutupi adalah merupakan rasio margin kontribusi. Rasio margin kontribusi (contribution margin ratio) adalah bagian dari setiap dolar penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba. Dalam

Tampilan 16-1

.

Hubungan Antara Pendapatan, Biaya Variabel, Margin Kontribusi, Dan Biaya Tetap

Tampilan 16-1, jika rasio biaya variabel adalah 60 persen dari penjualan, maka rasio margin kontribusi haruslah sisanya 40 persen dari penjualan. Dari sini dapat dipahami bahwa  pelengkap rasio biaya variabel adalah rasio margin kontribusi. Bagian dolar penjualan yang tersisa setelah biaya variabel tertutupi haruslah merupakan komponen margin kontribusi. Sama seperti rasio biaya variabel yang dapat dihitung dengan menggunakan angka total atau per unit, rasio margin kontribusi, yang sebesar 40 persen dalam tampilan tersebut, juga dapat dihitung dengan kedua cara tersebut. Yaitu, yang satu dapat membagi total margin kontribusi dengan total penjualan ($40/$100), atau yang satu dapat menggunakan margin kontribusi per unit dibagi dengan harga ($4/$10). Tentu saja, jika rasio biaya variabelnya diketahui, rasio ini dapat dikurangkan dari 1 untuk menghasilkan rasio margin kontribusi (10,60 = 0,40). Bagaimana dengan biaya tetap? Karena margin kontribusi merupakan pendapatan yang tersisa setelah biaya variabel tertutupi, maka margin kontribusi tersebut pastilah merupakan  pendapatan penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menyumbang laba. Tampilan 16-2 menggunakan data harga dan biaya variabel yang sama dengan Tampilan 16-1 untuk menunjukkan dampak biaya tetap terhadap laba. Dalam hal ini terdapat tiga kemungkinan: biaya tetap bisa sama dengan margin kontribusi; biaya tetap bisa lebih kecil dari margin kontribusi; atau biaya tetap bisa lebih besar dari margin kontribusi. Panel A dari tampilan 16-2 memperlihatkan biaya tetap yang sama dengan margin kontribusi. Tentu saja, labanya sama dengan nol (perusahaan berada dalam keadaan impas). Panel B memperlihatkan biaya tetap yang lebih kecil dari margin kontribusi. Dalam hal ini,  perusahaan menghasilkan laba. Terakhir, Panel C memperlihatkan biaya tetap yang lebih  besar dari margin kontribusi. Disini, perusahaan mengalami rugi operasi. Sekarang mari kita kembali ke beberapa contoh berdasarkan Whittier Company untuk mengilustrasikan pendekatan pendapatan penjualan. Disajikan kembali berikut ini adalah laporan laba rugi berdasarkan perhitungan biaya variabel Whittier untuk 1.000 mesin  pemotong rumput.

Dolar Penjualan Dikurangi: Biaya Variabel Margin kontribusi Dikurangi: Biaya tetap Laba operasi

$400.000 325.000 $ 75.000 45.000 $ 30.000

Persentase Penjualan 100,00% 85,25 18,75%

Perhatikan bahwa pendapatan penjualan, biaya variabel, dan margin kontribusi telah dinyatakan dalam bentuk persentase dari penjualan. Rasio biaya variabel adalah 0,125 ($325.000/$400.000); rasio margin kontribusi adalah 0,1875 (dihitung dari 1 –   0,8125, atau $75.000/$400.000). Biaya tetap adalah $45.000. Berdasarkan informasi dalam laporan laba rugi ini, berapakah pendapatan penjualan yang harus dihasilkan Whittier untuk mencapai impas? Laba operasi = Penjualan –  Biaya variabel –  Biaya tetap 0 = Penjualan –  Rasio biaya variabel x Penjualan) –  Biaya tetap 0 = penjualan (1 –  rasio biaya variabel) –  biaya tetap 0 = penjualan (1 –   0,8125) – $45.000 Penjualan (0,1875) = $45.000 Penjualan = $240.000

Tampilan 16-2

Hubungan Antara Margin Kontribusi, Biaya Tetap, Dan Laba Panel A: Biaya Tetap = Margin Kontribusi

Panel B: Biaya Tetap < Margin Kontribusi

.

Panel C: Biaya Tetap > Margin Kontribusi

Jadi, Whittier harus menghasilkan pembayaran sejumlah $240.000 untuk mencapai impas. (Anda mungkin ingin memeriksa jawaban ini dengan menyusun laporan laba rugi  berdasarkan pendapatan sebesar $240.000 dan membuktikan bahwa laba sama dengan nol). Perhatikan bahwa (1 –   0,8125) adalah rasio margin kontribusi. Kita dapat melewati beberapa langkah dengan mengetahui bahwa penjualan –  ( Rasio biaya variabel x penjualan) adalah sama dengan penjualan x Rasio margin kontribusi. Bagaimana dengan persamaan dasar impas yang digunakan untuk menentukan titik impas dalam unit? Kita dapat juga menggunakan pendekatan tersebut dalam kasus ini. Ingat kembali bahwa rumus titik impas dalam unit adalah: Unit impas = Biaya tetap/(Harga –  Biaya variabel per unit) Jika kita mengalikan kedua sisi persamaan dengan harga, maka sisi kiri akan sama dengan pendapatan penjualan pada saat impas. Unit impas x Harga = Harga x [(Biaya tetap/(Harga –  Biaya variabel per unit)] Penjualan impas = Biaya tetap x [Harga /(Harga –  Biaya variabel per unit) Penjualan impas = Biaya tetap x (Harga/Margin kontribusi)

Penjualan impas = Biaya tetap/Rasio margin kontribusi Sekali lagi, dengan menggunakan data Whittier Company, dolar penjualan impas adalah ($45.000/0,1875), atau $24.000. Hasilnya sama dengan di atas, meskipun menggunakan  pendekatan yang sedikit berbeda. Target Laba dan Pendapatan Penjualan Pertimbangkan pertanyaan berikut: Berapakah pendapatan penjualan yang harus dihasilkan Whittier untuk memperoleh laba sebelum pajak sebesar $60.000? (Pertanyaan ini mirip dengan yang ditanyakan sebelumnya dalam hal unit, tetapi pertanyaannya sekarang adalah langsung dalam hal pendapatan penjualan). Untuk menjawab pertanyaan tersebut tambahkanlah target laba operasi sebesar $60.000 kepada biaya tetap $45.000 dan bagilah dengan rasio margin kontribusi.

Penjualan = ($45.000 + $60.000)/$0,1875 = $105.000/0,1875 = $560.000 Whittier harus menghasilkan pendapatan $560.000 untuk mencapai target laba sebesar $60.000. Karena impas adalah $240.000, maka penjualan tambahan sebesar $320.000 ($560.000 - $240.000) di atas impas harus dihasilkan. Perhatikan bahwa perkalian antara rasio margin kontribusi dengan pendapatan di atas impas menghasilkan laba sebesar $60.000 (0,1875 x $320.000). Di atas impas, rasio margin kontribusi merupakan rasio laba; karena itu, rasio tersebut menggambarkan bagian dari setiap dolar penjualan yang dapat diperuntukkan  bagi laba. Dalam contoh ini, setiap dolar penjualan yang diterima di atas impas akan meningkatkan laba sebesar 0,1875. Secara umum, dengan asumsi bahwa biaya tetap tidak berubah, rasio margin kontribusi dapat digunakan untuk mengetahui dampak terhadap laba atas perubahan pendapatan  penjualan. Untuk memperoleh total perubahan dalam laba yang diakibatkan oleh perubahan  pendapatan, kalikan rasio margin kontribusi dengan perubahan dalam penjualan. Sebagai contoh, jika pendapatan penjualan adalah $540.000, bukan $560.000, bagaimana  pengaruhnya terhadap laba yang diharapkan? Penurunan pendapatan penjualan sebesar $20.000 akan mengakibatkan penurunan sebesar $3.750 (0,1875 x $20.000). Membandingkan Kedua Pendekatan Untuk pengaturan produk tunggal, pengubahan titik impas dalam unit menjadi impas dalam  pendapatan penjualan hanya merupakan masalah pengalian harga jual per unit dengan unit yang terjual. Lalu, mengapa kita menggunakan rumus terpisah untuk pendekatan pendapatan  penjualan? Ada dua alasan untuk ini. Pertama, rumus pendapatan penjualan memungkinkan kita untuk secara langsung mencari pendapatan dan jika hal tersebut yang dikehendaki. Kedua, pendekatan pendapatan penjualan jauh lebih mudah untuk digunakan dalam  pengaturan multiproduk, seperti yang akan dibahas dalam bagian berikut.

.

Tujuan 3

Menerapkan analisis biaya-volume-laba untuk multiproduk.

Analisis Multiproduk Analisis biaya-volume-laba cukup mudah ditetapkan dalam pengaturan produk tunggal.  Namun, kebanyakan perusahaan memproduksi dan menjual sejumlah produk atau jasa. Meskipun kompleksitas konseptual dari analisis CVP lebih tinggi dalam situasi multiproduk, namun pengoperasiannya tidak berbeda jauh. Mari kita lihat bagaimana mengatasi rumusrumus yang digunakan dalam pengaturan produk tunggal kedalam pengaturan multiproduk dengan mengembangkan contoh Whittier Company. Whittier Company telah memutuskan untuk menawarkan dua modal mesin pemotong rumput: mesin pemotong rumput manual dengan harga jual $400 dan mesin pemotong rumput otomatis dengan harga jual $800. Departemen pemasaran yakin bahwa sebanyak 1.200 mesin pemotong rumput manual dan 800 mesin pemotong rumput otomatis dapat dijual selama tahun depan. Pengawasan perusahaan telah menyusun proyeksi laporan laba rugi  berikut berdasarkan ramalan penjualan.

Mesin Manual

Penjualan Dikurangi: Beban Variabel Margin kontribusi Dikurangi: Beban tetap langsung Margin produk Dikurangi: Beban tetap umum Laba operasi

$480.000 390.000 $ 90.000 30.000 $ 60.000

Mesin Otomatis

$640.000 480.000 $160.000 40.000 $120.000

Total

$1.120.000 870.000 $ 250.000 70.000 $ 180.000 26.250 $ 153.750

Perhatikan bahwa pengawas telah memisahkan beban tetap langsung dari beban tetap umum. Beban tetap langsung (direct fixed expenses) adalah biaya tetap yang dapat ditelusuri ke masing-masing produk, dan akan hilang jika produk tersebut tidak ada. Beban tetap umum

adalah biaya tetap yang tidak dapat ditelusuri keproduk, dan akan tetap muncul meskipun salah satu produk dieliminasi.

Titik impas dalam unit Pemilik Whittier agak cemas terhadap penambahan lini produk baru dan ingin mengetahui  berapa banyak masing-masing model harus terjual untuk mencapai impas. Jika anda diberi tanggung jawab untuk menjawab pertanyaan ini. Bagaimana tanggapan anda? Salah satu tanggapan yang mungkin adalah dengan menggunakan persamaan yang telah kita kembangkan sebelumnya di mana biaya tetap dibagi dengan margin kontribusi. Namun  persamaan ini menimbulkan beberapa masalah. Persamaan ini dikembangkan untuk analisis  produk tunggal. Untuk dua produk, terdapat dua margin kontribusi per unit. Mesin pemotong rumput manual memiliki margin kontribusi per unit sebesar $75 ($400 - $325), dan mesin  pemotong rumput otomatis memiliki margin kontribusi sebesar $200 ($800 - $600).4 Salah satu pemecahan yang mungkin adalah dengan menerapkan analisis secara terpisah ke masing-masing lini produk. Dengan cara itu, akan diperoleh titik impas individu  jika laba didefinisikan sebagai margin produk. Impas untuk mesin pemotong rumput manual adalah sebagai berikut: Unit Impas Mesin Pemotong Rumput manual

= Biaya tetap/(Harga –  Biaya variabel per unit) = $30.000/$75 = 400 unit

Impas untuk mesin pemotong rumput otomatis adalah: Unit impas mesin Pemotong rumput otomatis

= Biaya tetap/(Harga –  Biaya variabel per unit) = $40.000/$200 = 200 unit Jadi, sebanyak 400 mesin pemotong rumput manual dan 200 mesin pemotong rumput otomatis harus dijual untuk mencapai margin produk impas. Namun, margin produk impas hanya menutup biaya tetap langsung; sementara biaya tetap umum masih belum menutupi. Penjualan kedua mesin pemotong rumput dalam jumlah tersebut akan menimbulkan kerugian sebesar biaya tetap umum. Belum ada titik impas perusahaan secara keseluruhan yang di identifikasi. Bagaimanapun, biaya tetap umum masih harus diperhitungkan dalam analisis. Pengalokasian biaya tetap umum kemasing-masing lini produk sebelum menghitung titik impas dapat mengatasi kesulitan ini. Permasalahan dalam pendekatan ini adalah bahwa alokasi biaya tetap umum bersifat acak. Jadi, tidak ada volume impas yang tampak secara langsung. Pemecahan lainnya yang mungkin adalah dengan mengonversikan masalah multiproduk menjadi masalah produk tunggal. Jika ini dapat dilakukan, maka seluruh metodologi CVP produk tunggal dapat diterapkan secara langsung. Kunci dari konversi ini adalah mengidentifikasi bauran penjualan bauran penjualan yang diharapkan, dalam unit dari

 produk-produk yang dipasarkan. Bauran penjualan ( sales mix) adalah kombinasi relatif dari  berbagai produk yang dijual oleh perusahaan. Penentuan Bauran Penjualan. Bauran penjualan dapat diukur dalam unit yang terjual atau dalam bagian dari pendapatan. Contohnya, jika Whittier berencana menjual 1.200 mesin  pemotong rumput manual dan 800 mesin pemotong rumput otomatis, maka bauran penjualan dalam unit adalah 1.200:800. Biasanya, bauran penjualan diturunkan sampai bilangan bulat terkecil. Jadi, bauran relatif 1.200 : 800 dapat diturunkan hingga 12:8 dan selanjutnya menjadi 3:2. Dengan kata lain, untuk setiap tiga mesin pemotong rumput manual yang terjual, ada dua mesin pemotong rumput otomatis yang terjual. Alternatif lainnya,bauran penjualan juga dapat dinyatakan dalam persentase dari total  pendapatan yang dikontribusikan ole masing-masing produk. Pada kasus diatas, pendapatan dari mesin pemotong rumput manual adalah $480.000 ($400 x 1.200), dan pendapatan dari mesin pemotong rumput otomatis adalah $640.000($800 x 800). Mesin pemotong rumput manual mencakup 42,86 persen dari total pendapatan dan mesin pemotong rumput otomatis mencakup 57,14 persen sisanya mungkin hal ini terlihat seperti bahwa kedua bauran  penjualan adalah berbeda. Bauran penjualan dalam unit adalah 3:2: yaitu, dari setiap lima mesin yang terjual 60 persen adalah mesin pemotong rumput manual dan 40 persen mesin  pemotong rumput otomatis. Namun bauran penjualan berdasarkan pendapatan adalah 42,86  persen untuk mesin pemotong rumput manual. Ada perbedaannya? Bauran penjualan dalam  pendapatan menggunakan bauran penjualan dalam unit dan memberikannya bobot menurut harganya. Jadi, meskipun proporsi yang mendasari mesin yang terjual tetap 3:2, namun mesin  pemotong rumput manual yang harganya lebih rendah diberi bobot lebih ringan pada saat harga dimasukkan dalam penghitungan. Untuk analisis CVP, kita harus menggunakan bauran  penjualan yang dinyatakan dalam unit. Sejumlah bauran penjualan yang berbeda dapat digunakan untuk menetapkan volume impas. Contohnya, bauran penjualan sebesar 2:1 akan menetapkan titik impas pada 550 mesin  pemotong rumput manual dan 275 mesin pemotong rumput otomatis. Total margin kontribusi yang dihasilkan oleh bauran ini adalah $96.250[($75 x 550) + ($200 x 275)]. Demikian juga,  jika 350 mesin pemotong rumput manual dan 350 mesin pemotong rumput otomatis terjual (untuk bauran penjualan 1.1), maka total margin kontribusi adalah juga $96.250 [($75 x 350) + ($200 x 350)]. Karena total biaya tetap adalah $96,250, maka kedua bauran penjualan merupakan titik impas. Untunglah, setiap bauran penjualan tidak perlu dipertimbangkan. Apakah Whittier dapat benar-benar mengharapkan bauran penjualan sebesar 2:1 atau 1:1? untuk setiap dua mesin pemotong rumput manual yang terjual, apakah Whittier berharap menjual satu mesin pemotong rumput otomatis? Atau untuk setiap mesin pemotong rumput manual yang terjual, mampukah Whittier menjual satu mesin pemotong rumput otomatis? Menurut studi pemasaran yang dilakukan Whittier, bauran penjualan sebesar 3:2 dapat diharapkan. Inilah rasio yang harus digunakan; sementara yang lainnya dapat diabaikan. Bauran penjualan yang diharapkan terjadilah yang seharusnya digunakan pada analisis CVP. Bauran penjualan dan analisis CVP  penentuan bauran penjualan tertentu memungkinkan kita untuk mengonversi masalah multiproduk ke dalam format CVP produk tunggal. Karena Whittier berharap untuk menjual tiga mesin pemotong rumput manual atas setiap dua mesin

 pemotong rumput otomatis, maka Whittier bisa mendefinisikan produk tunggal yang dijualnya sebagai suatu paket yang berisi tiga mesin pemotong rumput manual dan dua mesin  pemotong rumput otomatis. Dengan menetapkan produk tersebut sebagai suatu paket, masalah multiproduksi dikonversi menjadi masalah produk tunggal. Untuk menggunakan  pendekatan titik impas dalam unit, harga jual per paket dan biaya variabel per paket harus diketahui. Untuk menghitung nilai-nilai paket tersebut, bauran penjualan, harga setiap  produk, dan masing-masing biaya variabel diperlukan. Menurut data produk individu yang disajikan dalam proyeksi laporan laba rugi, nilai paket dapat dihitung sebagai berikut:

Produk

Mesin manual Mesin otomatis Total paket  

Harga Variabel Per Unit

$400 800

Biaya Kontribusi Per Unit

Margin Penjualan

Bauran Kontribusi Per Unit Paket

$325 600

$75 200

3 2

Margin

$225a 400 b $625

Angka ini diperoleh dengan mengalikan jumlah unit dalam paket (3) dengan margin kontribusi per unit ($75) Angka ini diperoleh dengan mengalikan jumlah unit dalam paket (2) dengan margin kontribusi per unit ($200)

Berdasarkan margin kontribusi per paket di atas, persamaan dasar impas dapat digunakan untuk menentukan jumlah paket yang perlu dijual guna mencapai impas. Dari  proyeksi laporan laba rugi Whittier, kita mengetahui bahwa total biaya tetap perusahaan adalah $96.950. jadi, titik impasnya adalah: Paket impas = Biaya Tetap/Margin kontribusi per paket = $96.250/$625 = 154 paket Whittier harus menjual 462 mesin pemotong rumput manual (3 x 154) dan 308 mesin  pemotong rumput otomatis (2 x 154) untuk mencapai impas. Laporan laba rugi yang memeriksa kebenaran solusi ini disajikan dalam tampilan 16-3. Untuk bauran penjualan tertentu, analisis CVP dapat digunakan seolah-olah perusahaan menjual produk tunggal. Namun, berbagai tindakan yang mengubah harga masing-masing  produk dapat memengaruhi bauran penjualan karena

Tampilan 16-3 Laporan Laba Rugi: Solusi impas

MESIN OTOMATIS MANUAL

Penjualan Dikurangi: Beban Variabel Margin Kontribusi Dikurangi: Beban Tetap Langsung Margin Segmen Dikurangi: Beban Tetap Umum Laba operasi

$184.800 150.150 $ 34.650 30.000 $ 4.650

MESIN TOTAL OTOMATIS

$246.400 184.800 $ 61.600 40.000 $ 21.600

TOTAL

$431.200 334.950 $ 96.250 70.000 $ 26.250 26.250 $ 0

Pelanggan mungkin membeli relatif lebih banyak atau lebih sedikit produk tersebut. Perlu diingat bahwa sebuah bauran penjualan yang baru akan mempengaruhi unit dari setiap  produk yang perlu dijual untuk mencapai target laba yang diinginkan. Jika bauran penjualan untuk periode mendatang tidak pasti, maka mungkin perlu untuk dipertimbangkan beberapa  bauran yang berbeda. Dengan cara ini, manajer dapat memperoleh tambahan pengetahuan mengenai berbagai hasil yang mungkin dicapai oleh perusahaan. Kompleksitas pendekatan titik impas dalam unit meningkat secara dramatis ketika  jumlah produk bertambah. Bayangkan penggunaan analisis ini pada perusahaan yang memproduksi ratusan produk. Observasi ini tampaknya berlebihan dibandingkan keadaan sebenarnya. Komputer dapat dengan mudah menangani suatu masalah yang melibatkan sangat banyak data. Lagipula, banyak perusahaan menyederhanakan masalah itu dengan menganalisis kelompok produk daripada produk individu. Cara lain untuk menangani meningkatnya kompleksitas tersebut adalah dengan beralih dari pendekatan unit yang terjual ke pendekatan pendapatan penjualan. Pendekatan ini mampu menyelesaikan analisis CVP multiproduk harus dengan menggunakan data ikhtisar yang terdapat dalam laporan laba rugi  perusahaan. Syarat-syarat yang diperlukan untuk perhitungan jauh lebih sederhana.

Pendekatan dolar penjualan Untuk mengilustrasikan titik impas dalam dolar penjualan, contoh yang sama akan digunakan. Akan tetapi, satu-satunya informasi yang diperlukan adalah proyeksi laporan laba rugi Whittier company secara keseluruhan.

Penjualan Dikurangi: Biaya variabel Margin kontribusi Dikurangi: Biaya tetap Laba operasi

$1.120.000 870.000 $ 250.000 96.250 $ 153.750

Perhatikan bahwa laporan laba rugi di atas sesuai dengan kolom total laporan laba rugi yang lebih terinci yang diperiksa sebelumnya. Proyeksi laporan laba rugi bersandar pada

asumsi bahwa 1.200 mesin pemotong rumput manual dan 800 mesin pemotong rumput otomatis akan terjual (bauran penjualan sebesar 3:2). Titik impas dalam pendapatan penjualan  juga bersandar pada bauran penjualan yang diharapkan (sama seperti pendekatan unit yang terjual, bauran penjualan yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda). Dengan laporan laba rugi tersebut, pertanyaan umum mengenai CVP dapat diajukan. Misalnya, berapa pendapatan penjualan yang harus dihasilkan untuk mencapai impas? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita bagi total biaya tetap $96.250 dengan rasio margin kontribusi 0,2232 ($250.000/$1.120.000).3 Penjualan impas = Biaya Tetap/Rasio margin kontribusi = $96.250/0,2232 = $431.228 Titik impas dalam dolar penjualan secara implisit menggunakan asumsi bauran  penjualan tetapi mengabaikan persyaratan penghitungan margin kontribusi per paket. Tidak ada pengetahuan terhadap data produk individual yang diperlukan. Upaya penghitungannya mirip dengan yang digunakan dalam pengaturan produk tunggal. Selain itu, jawabannya msih dinyatakan dalam pendapatan penjualan. Tidak seperti titik impas dalam unit, jawaban atas  pertanyaan CVP yang menggunakan dolar penjualan tetap dinyatakan dalam ukuran ikhtisar tunggal. Namun, pendekatan pendapatan penjualan mengorbankan informasi yang berkaitan dengan kinerja masing-masing produk. Tujuan 4 Membuat Grafik laba-volume dan grafik biaya-volume-laba, serta menjelaskan artinya masing-masing

Penyajian secara grafis hubungan CVP Untuk memahami secara lebih mendalam mengenai hubungan CVP dapat dilakukan melalui  penggambaran secara visual. Penyajian secara grafis dapat membantu para manajer melihat  perbedaan antara biaya variabel dan pendapatan. Hal itu juga dapat membantu mereka memahami dengan cepat dampak kenaikan atau penurunan penjualan terhadap titik impas. Dua grafik dasar yang penting,  grafik laba-volume dan grafik biaya-volume-laba,  akan disajikan berikut ini.

Grafik laba-volume Grafik laba-volume ( profit volume graph) menggambarkan secara visual hubungan antara laba dan volume penjualan. Grafik laba-volume merupakan grafik dari persamaan laba operasi (Laba operasi = (Harga x unit) –   (Biaya variabel per unit x Unit)  –   Biaya tetap). Dalam grafik ini, laba operasi merupakan variabel terikat, dan unit merupakan variabel bebas. Biasanya, nilai variabel bebas diukur pada sumbu horizontal dan nilai variabel terikat pada sumbu vertikal. Agar pembahasan ini lebih nyata, seperangkat data sederhana akan digunakan. Anggaplah bahwa Tyson Company memproduksi suatu produk tunggal dengan data biaya dan harga sebagai berikut:

Total biaya tetap Biaya variabel per unit Harga jual per unit

$100 5 10

Dengan menggunakan data tersebut , laba operasi dapat dinyatakan sebagai berikut: Laba operasi = ($10 x Unit) –  ($5 x Unit) –  $100 = ($5 x Unit) –  $100 Kita dapat membuat grafik hubungan ini dengan meletakkan unit di sepanjang sumbu horizontal dan laba (rugi) operasi di sepanjang sumbu vertikal. Dua titik diperlukan untuk menggambarkan suatu persamaan linier. Meskipun dua titik manapun dapat digunakan, kedua titik yang sering dipilih adalah titik-titik yang menggambarkan volume penjualan nol dan laba nol. Jika unit yang terjual adalah nol, maka Tyson mengalami rugi operasional sebesar $100 (atau laba $100). Karena itu, titik yang menggambarkan volume penjualan nol adalah (0, $100). Dengan kata lain, jika tidak ada penjualan yang dilakukan, perusahaan mengalami kerugian sebesar total biaya tetap. Jika laba operasi adalah nol, maka unit yang terjual sama dengan 20. Dengan demikian, titik yang menggambarkan laba nol (impas) adalah (20,$0). Kedua titik tersebut, yang ditunjukkan dalam tampilan 16-4, membatasi grafik laba yang diperlihatkan di sini. Grafik dalam tampilan 16-4 dapat digunakan untuk menilai laba (rugi) Tyson pada setiap tingkat aktivitas penjualan. Sebagai contoh, laba yang berkaitan dengan penjualan 40 unit dapat dibaca melalui grafik dengan (1) membuat garis vertikal dan sumbu horizontal ke garis laba dan (2) membuat garis horizontal dari garis laba ke sumbu vertikal. Seperti diilustrasikan dalam tampilan 16-4, laba dari penjualan 40 unit adalah $100. Grafik labavolume, meskipun mudah diinterpretasikan, gagal mengungkapkan bagaimana biaya berubah ketika volume penjualan berubah. Terdapat sebuah pendekatan alternatif dalam membuat grafik yang dapat menyediakan rincian ini. Grafik Biaya-Volume-laba Grafik biaya-volume-laba (cost-volume-profit graph) menggambarkan hubungan antara  biaya, volume, dan laba. Untuk mendapatkan gambar yang lebih rinci, perlu dibuat grafik dengan dua garis terpisah: garis total pendapatan dan garis total biaya. Kedua garis ini disajikan, masing-masing, dengan dua persamaan berikut: Tampilan 16-4

Grafik laba-volume

Pendapatan = Harga x Unit Total biaya = (Biaya variabel per unit x Unit) + Biaya tetap Pendapatan = $ Dengan menggunakan contoh Tyson Company, persamaan pendapatan dan biayanya adalah sebagai berikut: Pendapatan = 10 x Unit Total biaya = ($5 x Unit) + $100 Untuk menggambarkan kedua persamaan tersebut ke dalam grafik yang sama, sumbu vertikal diukur dalam dolar dan sumbu horizontal dalam unit yang terjual. Dua buah titik itu diperlukan untuk menggambarkan masing-masing persamaan. Kita akan menggunakan koordinat  –   x seperti pada grafik laba-volume. Untuk persamaan  pendapatan, menetapkan jumlah unit sebesar 0 menghasilkan pendapatan $0; menetapkan  jumlah unit sama dengan 20 menghasilkan pendapatan $200. Dengan demikian, kedua titik untuk persamaan pendapatan adalah (0,$0) dan (20,$200). Untuk persamaan biaya, unit yang terjual sebanyak 0 dan unit yang terjual sebanyak 20 menghasilkan titik-titik (0,$100) dan 20,$200). Grafik setiap persamaan tampak dalam tampilan 16-5. Perhatikan bahwa garis total pendapatan dimulai pada titik nol dan meningkat dengan kemiringan yang sama dengan harga jual per unit (kemiringan sebesar 10). Garis total biaya memotong sumbu vertikal pada sebuah titik yang sama dengan total biaya tetap dan

meningkat dengan kemiringan yang sama dengan biaya variabel per unit (kemiringan sebesar 5). Jika garis total pendapatan berada di bawah garis total biaya, maka akan muncul daerah rugi. Demikian juga, jika garis total pendapatan berada di atas garis total biaya, maka akan muncul daerah laba. Titik dimana garis total pendapatan dan total biaya berpotongan adalah titik impas. Untuk mencapai impas, Tyson Company harus menjual 20 unit dan dengan demikian memperoleh total pendapatan sebesar $200. Tampilan 16-5

Grafik Biaya-Volume-Laba

Sekarang mari kita bandingkan informasi yang tersedia dari grafik CVP yang tersedia dari grafik laba-volume. Untuk melakukannya, pertimbangkan penjualan sebesar 40 unit. Ingat kembali bahwa grafik laba-volume mengungkapkan bahwa penjualan 40 unit menghasilkan laba $100. Perhatikan kembali Tampilan 16-5 grafik CVP juga memperlihatkan laba sebesar $100, tetapi grafik itu memberikan lebih banyak informasi. Grafik CVP mengungkapkan bahwa total pendapatan sebesar $400 dan total biaya $300  berhubungan dengan penjualan 40 unit. Selanjutnya total biaya dapat dibagi menjadi biaya tetap sebesar $100 dan biaya variabel sebesar $200. Grafik CVP menyediakan informasi tentang pendapatan dan biaya yang tidak disediakan oleh grafik laba-volume.Berbeda dengan grafik laba-volume, beberapa penghitungan dibutuhkan untuk menentukan laba yang  berhubungan dengan volume penjualan tertentu .Meskipun demikian,karena mengandung informasi lebih banyak, para manajer kemungkinan besar mendapati bahwa grafik CVP merupakan suatu alat yang lebih berguna. Asumsi-asumsi pada Analisis Biaya-Volume-Laba

Grafik laba-volume-biaya dan biaya-volume laba yang baru saja diilustrasikan mengandalkan  pada beberapa asumsi penting. Beberapa dari asumsi tersebut adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.

Analisis mengamsumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya berbentuk linier. Analisis mengamsumsikan bahwa harga, total biaya tetap,dan biaya variabel perunit dapat diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan sepanjang rentang yang relevan. Analisis mengamsumsikan bahwa apa yang diproduksi dapat dijual. Untuk analisis multiproduk, diasumsikan bahwa bauran penjualan diketahui. Diasumsikan bahwa harga jual dan biaya diketahui dengan pasti.

Fungsi Linier  Asumsi yang pertama, yaitu fungsi biaya dan pendapatan linier memerlukan  pertimbangan tambahan. Mari kita lihat fungsi-fungsi pendapatan dari total biaya yang mendasarinya, yang diidentifikasikan dalam ilmu ekonomi. Pada tampilan 16-6, panel A menggambarkan fungsi pendapatan dan biaya yang berbentuk kurva linier.Kita melihat  bahwa pada saat kuantitas yang dijual meningkat, pendapatan juga meningkat, tetapi kemudian peningkatannya mulai setajam bila dibandingkan sebelumnya.Ini dijelaskan, dengan cukup mudah oleh kebutuhan untuk menurunkan harga ketika lebih banyak unit yang terjual. Fungsi total biasanya lebih rumit, yaitu pada awalnya naik tajam, kemudian agak mendatar (sejalan dengan terjadinya peningkatan tingkat pengembalian), dan kemudian kembali naik secara tajam (sejalan dengan terjadinya penurunan tingkat  pengembalian).Bagaimanakah kita dapat mengatasi hubungan yang kompleks ini? Rentang yang Relevan Beruntunglah, kita tidak perlu memperhitungkan seluruh rentang  produksi dan penjualan yang mungkin untuk sebuah perusahaan.Ingat bahwa analisis CVP merupakan alat pengambilan keputusan jangka pendek. (Kita mengetahui bahwa analisis ini  berorientasi jangka pendek karena sebagian biaya adalah tetap). Hal yang kita perlukan hanyalah menetapkan tentang operasi yang berjalan atau rentang yang relevan (relevant range), yang menggambarkan hubungan biaya dan pendapatan linier yang berlaku. Dalam tampilan 16-6, panel B mengilustrasikan rentang yang relevan dari 5.000 hingga 15.000 unit. Perhatikan bahwa hubungan biaya dan pendapatan secara garis besarnya adalah linier dalam rentang,

Tampilan 16-6 Rentang yang relevan

Panel A: Hubungan CVP Kurva Linier s

Unit Panel b: Rentang yang Relevan dan Hubungan CVP Linier S

Unit Memungkinkan kita untuk menggunakan persamaan CVP Linier. Tentu saja,jika rentang yang relevan berubah, maka biaya tetap dan variabel akan berbeda, dan harga yang berbeda  juga harus digunakan. Asumsi kedua ini berkaitan dengan penetapan rentang yang relevan. Segera setelah rentang yang relevan diidentifikasi, selanjutnya diasumsikan bahwa hubungan harga dan  biaya diasumsikan dan konstan.

Produksi Sama dengan Penjualan Asumsi ketiga adalah bahwa apa yang diproduksi dapat dijual. Tidak ada perubahan persediaan selama periode tersebut. Persediaan tidak memiliki dampak terhadap analisis impas merupakan hal yang dapat dimengerti. Analisis impas adalah teknik pengambilan keputusan jangka pendek, sehingga kita dapat menutup seluruh biaya  pada periode waktu tertentu. Persediaan mengandung biaya-biaya dari periode sebelumnya dan tidak dipertimbangkan.

Bauran Penjualan yang Konstan Dalam analisis produk tunggal bauran penjualannya tentu saja konstan-100 persen dari penjualan adalah satu produk. Analisis impas multiproduk mensyaratkan suatu bauran penjualan yang konstan. Namun, tentu saja tidak mungkin untuk memproduksikaan dengan pasti bauran penjualannya. Biasanya, kendala ini ditangani dalam  praktiknya dengan analisis sensiivitas. Dengan menggunakan kemampuan analisis  spreadsheet, sensitivitas variabel pada berbagai bauran penjualan dapat dengan cepat dinilai.

Harga dan Biaya Diketahui dengan Pasti Dalam kenyataannya, perusahaan jarang mengetahui harga, biaya variabel, dan biaya biaya tetap secara pasti. Suatu perubahan pada

satu variabel biasanya mempengaruhi nilai variabelnya. Seringkali terdapat suatu distribusi  probabilitas untuk diatasi. Selain itu, terdapat cara-cara formal untuk pengaturan secara eksplisit ketidakpastian kedalam model CVP. Pembahasan atas masalah-masalah seperti ini diperkenalkan pada bagian berikutnya.

Perubahan dalam Variabel CVP Karena perusahaan beroperasi dalam dunia yang dinamis, mereka harus memperhatikan  perubahan-perubahan yangterjadi dalam harga, biaya variabel dan biaya tetap. Perusahaan  juga memperhitungkan pengaruh risiko dan kepastian. Kita akan membahas pengaruh dari  perubahan harga margin kontribusi perunit, dan biaya tetap terhadap titik impas. Kita juga akan membahas cara-cara yang dapat ditempuh oleh para manajer menangani risiko membahas dan ketidakpastian dalam kerangka CVP. Misalkan bahwa Whittier Company baru-baru ini melakukan studi pasar tentang mesin pemotong rumput manual yang mengungkapkan 3 alternatif berbeda: 1. 2. 3.

 Alternatif 1: Jika pengeluaran iklan meningkat $8.000,penjualan akan naik dari 1.600 unit menjadi 1.725 unit.  Alternatif 2: Penurunan harga dari $400 menjadi $375 permesin pemotong rambut manual akan meningkatkan penjualan dari 1.600 unit menjadi 1.900 unit.  Alternatif 3: Menurunkan harga menjadi $375 meningkatkan penjualan dari 1.600 unit menjadi 2.600 unit.

Haruskah Whittier mempertahankan kebijakan harga dan iklannya saat ini, atau haruskah ia memilih dari salah satu dari ketiga alternatif yang digambarkan oleh studi  pemasaran tersebut? Pertimbangkan alternatif pertama. Apa pengaruhnya terhadap laba jika biaya iklan naik sebesar $8.000 dan penjualan naik sebanyak 125 unit? Pertanyaan ini dapat dijawab tanpa menggunakan persamaan-persamaan diatas tetapi dengan menerapkan margin kontribusi  perunit. Kita mengetahui bahwa margin kontribusi perunit adalh $75. Karena unit yang terjual naik sebanyak 125 unit, maka kenaikan tambahan total margin kontribusi adalah $9.375 ($75×125 unit). Akan tetapi, karena biaya tetap meningkat sebesar $8.000, maka kenaikan laba tambahan hanya sebesar $1.375 ($9.375-$8.000). Perhatikan bahwa kita hanya perlu melihat kenaikan tambahan dalam total margin kontribusi dan beban tetap untuk menghitung kenaikan total laba. Pada alternatif kedua, beban tetap tidak mengalami kenaikan. Dengan demikian,  pertanyaan diatas dapat dijawab dengan hanya melihat pengaruhnya terhadap total margin kontribusi. Untuk harga saat ini sebesar $400, margin kontribusi perunit adalah $75. Jika 1.600 unit terjual, maka total margin kontribusi dalah$120.000 ($75×1.600). jika harga turun menjadi $375, maka margin kontribusi turun menjadi $50 perunit ($375-$325). Jika 1.900 unit terjual dengan harga baru tersebut, maka total margin kontribusi yang baru adalah

$95.000 ($50×1.900). penurunan harga ini mengakibatkan penurunan laba sebesar $25.000 ($120.000-$95.000). Pengaruh-pengaruh dari alternatif kedua diikhtisarkan dalam Tampilan 16-8 Alternatif ketiga memperlihatkan penurunan harga jual perunit dan kenaikan biaya iklan. Seperti pada alternatif pertama, dampak laba dapat diinilai engan memperhatikan  pengaruh-pengaruh tambahan terhadap margin kontribusi dan beban tetap. Perubahan laba tambahan dapat diketahui dengan (1) menghitung perubahan tambahan dalam total margin kontribusi, (2) menghitung perubahan tambahan dalam beban tetap, dan (3) menjumlahkan kedua hasil penghitungan tersebut. Tampilan 16.7 Besar Pengaruh alternatif I SEBELUM KENAIKAN IKLAN

Unityang terjual…………………………………………… Margin kontribusi per unit……………………………….. Total margin Kontribusi………………………………….. Dikurangi Beban tetap……………………………………. Laba

1.600 X 575 $ 120.000 45000 $ 75.000

SETELAH KENAIKAN IKLAN

1.725 X 575 $ 129.375 53.000 $ 76.375 SELISIH LABA

Perubahan volume penjualan……………………………………………………….. Margin kontbusi per unit……………………………………………………………. Perubahan margi kontirbusi………………………………………………………… Dikurangi perubahan beban tetap………………………………………………….. Kenaikan laba………………………………………............................................

125 X $75 $9.375 8.000 $ 1.375

Tampilan 16.8 Besar Pengaruh alternative II

Unityang terjual…………………………………………… Margin kontribusi per unit……………………………….. Total margin Kontribusi………………………………….. Dikurangi Beban tetap……………………………………. Laba

SEBELUM PENURUNAN HARGA YANG DISUSULKAN 1.600 X 575 $ 120.000 45000 $ 75.000

Perubahan margin kontribusi ($95.000-$120.000)………………………………… Dikurangi: Perubahan Beban tetap………………………………………………… Penurunan laba ………………………………...................................................

DENGAN PENURUNAN HARGA YANG DISUSULKAN 1.900 X $50 $ 95.000 45.000 $ 50.000

SELISIH LABA $(25.000) $(25.000)

Seperti yang telah diperlihatkan, total margin kontribusi saat ini (untuk unit yang terjual) adalah $120.000. Karena margin kontribusi per unit yang baru adalah 550, maka total margin kontribusi adalah $130.000 ($50×2.600 unit). Dengan demikian, kenaikan tambahan total margin kontribusi adalah $ 10.000 ($130.000-$120.000). namun, untuk mencapai kenaikan margin kontribusi diperlukan kenaikan tambahan biaya tetap sebesar $8.000.  pengaruh bersihnya adalah kenaikan tambahan pada laba sebesar $ 2.000. pengaruh-pengaruh dari alternatif dari ketiga diikhtisarkan dalam tampilan 16-8. Dari ketiga alterntif yang diidentifikasi oleh studi pemasaran tersebut, alterntif yang menjanjikan keuntungan paling besar adalah alternatif ketiga.Alternatif 3 meningkatkan total laba sebesar $2.000.Alternatif 1 meningkatkan total laba sebesar $1.375,sedangkan alternatif 3 mala menurunkan laba sebesar $25.000 Semua contoh diatas didasarkan pada pendekatan unit yang terjual. Namun kita juga dapat dengan mudah menerapkan pendapatan penjualan. Hasilnya akan tetap sama.

Memperkenalkan Risiko dan Ketidakpastian Asumsi penting dari analisis CVP adalah bahwa harga dan biaya diketahui dengan  pasti.Namun hal tersebut jarang terjadi. Resiko dan ketidakpastian adalah bagian dari  pengambilan keputusan bisnis dan bagaimana pun hal tersebut harus ditangani secara formal, risiko berbeda dari ketidakpastian. Untuk risiko, distribusi probabilitas variabelnya tidak diketahui. Akan tetapi, untuk tujuan pembahasan kita, kedua istilah tersebut akan digunakan secara bergantian. Bagaimana para manajer berurusan dengan risiko dan ketidakpastian akan berbagai metode yang dapat digunakan. Pertama tentu saja, bahwa manajemen harus menyadari sifat ketidak pastian dari harga, biaya, dan kuantita dimasa depan.Selanjutnya, manajer bergerak dari pertimbangan titik impas ke pertimbangan yang biasa disebut “Kisaran titik impas”. Dengan kata lain, karena sifat data yang tidak pasti, mungkin suatu perusahaan mencapai titik impas kebijakan 1.800 sampai 2.000 unit yang dijual. Jadi, titik impas diestimasi pada satu titik tertentu, misalnya 1.900 unit. Selain itu, manajer dapat menggunakan analisis sensitivitas atau analisi bagaimana-jika. Dalam hal ini penggunaaan Spreadsheet  Tampilan 16.9 Ikhtisar Pengaruh alternatif 3

Unityang terjual…………………………………………… Margin kontribusi per unit……………………………….. Total margin Kontribusi………………………………….. Dikurangi Beban tetap…………………………………….

SEBELUM PENURUNAN HARGA YANG DISUSULKAN 1.600 X 575 $ 120.000 45000

DENGAN PENURUNAN HARGA YANG DISUSULKAN 2.600 X $50 $ 130.000 53.000

Laba

$ 75.000

Perubahan margin kontribusi ($95.000 - $120.000)………………………………… Dikurangi: Perubahan Beban tetap ($53.000-$45.000)…………………………… Kenaikan laba ………………………………....................................................

$ 77.000 SELISIH LABA $10.000 8.000 $2.000

Komputer akan membantu manajer dalam menentukan titk impas (atau target laba) dan kemudian memeriksanya untuk melihat dampak harga dan biaya yang bervariasi terhadap kuantitas yang terjual. Dua konsep yang bermanfaat bagi manajemen adalah margin  pengaman dan pengungkit operasi. kedua konsep ini dapat dipertimbangkan untuk mengukur risiko. Masing-masing konsep mensyaratkan pengetahuan mengenai biaya tetapdan biaya variabel. (margin of safety)  adalah unit yang terjual atau Margin Pengaman Margin Pengaman diharapkan untuk terjual atau pendapatan yang dihasilkan atau diharapkan untuk dihasilkan yang melebihi volume impas.sebagai contoh, jika volume impas perusahaan adalah 200 unit dann perusahaan menjual 500 unit, maka margin pengamannya adalah 300 unit (500-200). Margin pengaman dapat juga dinyatakan dalam pendapatan penjualan. Jika volume impas adalah $200.000 dan pendapatan saat ini adalah $350.000, naka margin pengamannya adalah $150.000. Margin pengaman dapat dipandang sebagai ukuran kasar risiko. Dalam kenyaataannya selalu muncul peristiwa,yang tidak diketahui ketika rencana disusun, yang dapat menurunkan  penjualan dibawah yang diharapkan. Jika margin pengaman perusahaan adalah besar atas  penjualan tertentu yang diharapkan ditahun depan, maka risiko menderita kerugian apabila  penjualan mengalami penurunan akan lebih kecil daripada jika margin pengamannya kecil. Manajer yang menghadapi margin pengaman yang rendah mungkin ingin mempertimbangkan berbagai tindakan untuk meningkatkan penjualan atau mengurangi biaya. Langkah-langkah tersebut akan meningkatkan margin pengaman dan mengurangi risiko menderita kerugian. Pengungkit operasi Dalam ilmu fisika, alat pengungkit adalah sebuah mesin sederhana yang digunakan untuk melipat gandakan kekuatan. Pada dasarnya, pengungkit tersebut melipatgandakan kekuatan tenaga kerja yang dikeluarkan untuk menghasilkan lebih banyak  pekerjaan. Semakin besar beban yang digerakkan oleh sejumlah tertentu tenaga, semakin  besar keunggulan mekanis dari alat tersebut. Dalam bidang keuangan, pengungkit operasi  berkaitan dengan bauran relatif biaya tetap dan biaya variabel dalam suatu organisasi. Kadangkala pengukuran biaya tetap dan biaya variabel adalah suatu hal yang mungkin untuk dilakukan. Pada saat biaya variabel turun, maka kontribusi per unit meningkat, yang membuat kontribusi setiap unit yang dijual menjadi lebih tinggi sebesar itu. Dalam kasus demikian, fluktuasi memiliki pengaruh yang meningkat atas probabilitas. Jadi, perusahaan yang merealisasikan biaya variabel yang lebih rendah karena meningkatkan proporsi biaya tetapnya, akan menikmati kenaikan laba yang lebih besar ketika penjualan meningkat dibandingkan dengan perusahaan dengan proporsi biaya tetap yang lebih rendah. Biaya tetap

digunakan sebagai pengungkit untuk meningkatkan laba. Sayangnya, perusahaan dengan  penungkit operasi yang lebih tinggi juga akan mengalami pengurangan laba yang lebih besar ketika penjualan turun. Oleh karena itu, pengungkit operasi (operating lavarage) merupakan  penggunaan biaya tetap untuk menciptakan perubahan persentase laba yang lebih tinggi ketika aktivitas penjualan berubah. Semakin besar tingkat pengungkit operasi, semakin banyak perubahan dalam aktivitas  penjualan yang akan mempengaruhi laba. Karena fenomena ini, bauran biaya yang dipilih organisasi memilikii pengaruh yang berarti terhadap risiko operasi dan tingkat laba.

Tingkat pengungkit operasi (degree of operating laverageI-DOL) untuk penjualan tertentu dapat diukur dengan menggunakan rasio magin kontribusi terhadap laba, sebagai  berikut: Tingkat pengungkit operasi = Margin kontibusi/Laba Jika biaya tetap digunakan untuk mengurangi biaya variabel sedemikian rupa sehingga margin kontribusi meningkat dan laba menurun, maka tingkat pengukuran operasinya naik –  yang menandakan adanya peningkatan risiko. Untuk mengilustrasikan pemanfaatan konsep ini, pertimbangkan perusahaan yang sedang merencanakan untuk menambah sebuah lini produk baru. Untuk itu perusahaan dapat memilih apakah akan mengandalkan lebih berat pada otomatisasi daripada tenaga kerja. Jika  perusahaan memilih untuk menekankan pada otomatisasi daripada tenaga kerja, maka biaya tetap akan lebih tinggi, dan biaya variabel per unit akan lebih rendah. Data yang relevan untuk tingkat penjualan sebesar 10.000 unit adalah sebagai berikut.

Penjualan Dikurangi Biaya Variabel Margin Kontribusi Dikurangi Biaya Tetap Laba Operasi Harga Jual Per unit Beban Variabel Per unit Margin Kontribusi perunit

Sistem Otomatis $1.000.000 500.000 $ 500.000 375.000 $ 125.000 $ 100 50 50

Sistem Manual $1.000.000 800.000 $ 200.000 100.000 $100.000 $ 100 80 20

Tingkat pengungkit operasi untuk sistem otomatis adalah 4,0 ($500.000×$125.000).Tingkat pengungkit operasi untuk sistem manual adalah 2,0 ($200.000×$100.000).Apa yang akan terjadi dengan laba pada masing-masing sistem jika  penjualan naik sebesar 40 persen.Kita dapat menyusun laporan laba rugi berikut untuk mengetahuinya.

Penjualan Dikurangi Biaya Variabel Margin Kontribusi Dikurangi Biaya Tetap Laba Operasi

Sistem Otomatis $1.400.000 700.000 $ 700.000 375.000 $ 325.000

Sistem Manual $1.400.000 1.120.000 $ 280.000 100.000 $ 180.000

Laba untuk sistem otomatis akan naik sebesar $200.000 ($325.000-$125.000) untuk kenaikan sebesar 160 persen. Pada sistem manual, laba meningkat hanya sebesar $80.000 ($180.000$100.000) atas kenaikan sebesar 80 persen. Sistem otomatis menghasilkan persentase kenaikan yang lebih besar karena memiliki tingkat pengungkit operasi yang lebih tinggi. Dalam memilih diantara kedua sistem ini, pengaruh pengungkit operasi merupakan suatu informasi yang berharga. Ketika penjualan naik 40 persen, pengaruh ini dapat member manfaat yang signifikan bagi perusahaan. Namun, pengaruh tersebut merupakan dua sisi dari mata pedang. Ketika penjualan turun, sistem otomatis juga akan menunjukkan penurunan  persentase yang lebih tinggi. Selain itu, kenaikan pengungkit operasi yang terjadi pada sistem otomatis disebabkan oleh adanya kenaikan biaya tetap. Titik impas untuk sistem otomatis adalah 7.500 unit ($375.000/$50), sedangkan titik impas untuk sistem manual adalah 5.000 unit ($100.000/$20). Jadi, sistem otomatis memiliki risiko operasi yang lebih besar. Tentu saja, risiko yang bertambah itu akan menyediakan potensi laba yang lebih tinggi (selama unit yang terjual melebihi 9.167). Dalam memilih diantara sistem yang otomatis dan sistem yang manual, manajer harus menilai kemungkinan terjadinya penjualan akan melebihi 9.167 unit. Jika, setelah diteliti, terdapat keyakinan yang kuat bahwa penjualan akan dengan mudah melebihi jumlah tersebut,  pilihannya jelas sistem otomatis. Dilain pihak, jika penjualan dikhawatirkan kurang dari 9.167 unit ,maka sistem manual lebih menguntungkan. Tampilan 16-10 mengikhtisarkan  perbedaan relatif antara sistem manual dan otomatis yang terkait dengan konsep CVP. Analisis Sensitivitas dan CVP

Meluasnya penggunaan komputer dan  spreadsheet telah memudahkan para manajer melakukan analisis sensitivitas. Merupakan sebuah alat yang penting, analisis sensitivitas ( sensitivity analysis) adalah sebuah teknik “bagaimana jika” yang menguji dampak dari  perubahan asumsi-asumsi yang mendasarinya terhadap suatu jawaban. Analisis ini relative mudah dengan memasukkan data mengenai harga, biaya variabel, biaya tetap, bauran  penjualan, serta dengan menggunakan rumus untuk menghitung titik impas dan laba yang diharapkan. Selanjutnya data dapat diubah-ubah sebagaimana diinginkan untuk mengetahui dampak perubahan-perubahan terhadap laba yang diharapkan. Dalam contoh sebelumnya mengenai pengungkit operasi, perusahaan menganalisis dampak pilihan penggunaan sistem otomatis dan manual terhadap laba. Perhitungan tersebut  pada dasarnya dilakukan secara manual, dan jika variasinya terlalu banyak, maka cara manual

menjadi tidak praktis. Dengan menggunakan komputer, akan merupakan hal yang mudah untuk mengubah harga jual dalam pertambahan $1 antara $75 atau $125, dengan asumsi yang  berkaitan. Tampilan 16.9 Perbedaan antara sistem manual dan otomatis

Sistem Manual Harga

Sistem Otomatis

Sama

Sama

Biaya variabel

Relatif Lebih Tinggi

Relatif Lebih Rendah

Margin kontribusi

Relatif Lebih Rendah

Relatif Lebih Tinggi

Titik impas

Relatif Lebih Rendah

Relatif Lebih Tinggi

Margin pengaman

Relatif Lebih Tinggi

Relatif Lebih Rendah

Tingkat pengungkit operasi

Relatif Lebih Rendah

Relatif Lebih Tinggi

Risiko Penurunan

Relatif Lebih Rendah

Relatif Lebih Tinggi

Potensi Kenaikan

Relatif Lebih Rendah

Relatif Lebih Tinggi

Tentang kuantitas yang terjual. Pada saat yang sama, biaya variabel dan tetap disesuaikan. Sebagai contoh, misalkan suatu sistem otomatis memiliki biaya sebesar $375.000 tetapi biaya tersebut mungkin dengan mudah naik sampai 2 kali lipat dalam tahun pertama, dan kembali turun dalam tahun kedua serta ketika kerusakan pada sistem telah diperbaiki dan pekerja telah terampil menggunakan mesin tersebut. Sekali lagi,  spreadsheet dapat dengan mudah menangani berbagai perhitungan tersebut. Akhirnya, kita harus memperhatikan bahwa spredsheet, meskipun sangat benar dalam menghasilkan jawaban numerik, tidak mampu melakukan pekerjaan terampil dalam analisis CVP. Pekerjaan tersebut adalah menentukan data pertama kali harus dimasukkan. Akuntan harus mengetahui distribusi biaya dan harga dalam perusahaan, serta dampak perubahan kondisi ekonomi terhadap variabel-variabel tersebut. Kenyataan bahwa variabel-variabel tersebut secara pasti, bukanlah menjadi alasan untuk mengabaikan dampak ketidakpastian dalam analisis CVP. Untunglah, analisis sensitivitas juga dapat melatih intuisi manajer untuk mengetahui sampai sejauh mana sebuah variabel yang diramalkan secara buruk akan mempengaruhi suatu jawaban.Ini juga merupakan suatu keunggulan.

Analisis CVP dan Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas Analisis CVP konvensional mengamsumsikan bahwa semua biaya perusahaan dapat dikelompokkan dalam dua kategori: biaya yang berubah sejalan dengan volume penjualan (biaya variabel) dan biaya yang tidak berubah (biaya tetap). Selanjunya, biaya diasumsikan sebagai fungsi linier dari volume penjualan. Namun, banyak perusahaan sekarang sadar  bahwa pembedaan antara biaya tetap dan variabel terlalu menyederhanakan masalah. Sebagai

contoh, apakah menurut anda biaya, sekoci penyelamat yang terdapat dipesawat udara termasuk biaya tetap atau variabel? Dalam satuan mil penumpang, biaya sekoci tersebut ($5.400 per unit, masing masing  penumpang) adalah tetap. Namun, dalam hal banyaknya pesawat jet, sekoci adalah biaya variabel. Dan akhirnya, konsumsi bahan bakar ditentukan oleh bobot pesawat serta jarak mil  penerbangan. Karena berat setiap sekoci antara 300 sampai 400 pon, maka setiap pesawat akan terkena biaya tambahan sekitar $19.000 pertahun untuk bahan bakar. Akibatnya, sejumlah perusahaan penerbangan telah mengurangi jumlah pesawat yang dilengkapi dengan sekoci penyelamat, yang diantaranya adalah Debt Continental, Northwest, dan  America Airlines. Pada sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, biaya dibagi dalam kategori  berdasarkan unit dan nonunit, Sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas mengakui  bahwa beberapa biaya berubah tergantung pada jumlah unit yanag diproduksi sedangkan  beberapa lainnya tidak. Namun, meskipun sistem perhutungan biaya berdasarkan nonunit lebih berkenaan dengan perubahan volume produksi, namun sistem perhitungan biaya  berdasarkan aktivitas juga memperlihatkan bahwa banyak biaya berdasarkan non unit  berubah berkenaan dengan penggerak aktivitas lainnya. Penggunaan sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas tidak berarti bahwa analisis CVP kurang bermanfaat. Dalam kenyataannya,analisis CVP menjadi lebih bermanfaat karena ia memberikan wawasan yang lebih akurat mengenai perilaku biaya. Wawasan tersebut menghasilkan keputusan yang lebih baik. Namun, analisis CVP dalam kerangka berdasarkan aktivitas harus dimodifikasi. Sebagai ilustrasi, anggaplah bahwa biaya perusahaan dapat dijelaskan dalam tiga variabel:penggerak aktivitas tingkat batch, yaitu jumlah pengaturan; dan penggerak tingkat produk, yaitu jam rekayasa (enginering hours). Persamaan biaya ABC selanjutnya dapat dinyatakan sebagai berikut: Total biaya = Biaya tetap + (Biaya variabel perunit × Jumlah unit) + (Biaya pengaturan × Jumlah pengaturan) + (Biaya rekayasa × jumlah jam rekayasa) Laba operasi, seperti sebelumnya ,adalah total pendapatan dikurangi total biaya. Hal ini dinyatakan sebagai berikut: Laba operasi = Total pendapatan -  [(Biaya tetap + Biaya variabel perunit × Jumlah unit) + (Biaya pengaturan × Jumlah pengaturan) + (Biaya rekayasa ×  jumlah jam rekayasa)] Mari kita gunakan pendekatan margin kontribusi untuk menghitung titik impas dalam unit. Pada impas, laba operasi adalah nol, dan jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai titak impas adalah sebagai berikut: Unit impas = [(Biaya tetap - (Biaya pengaturan × Jumlah pengaturan)

(Biaya rekayasa × Jumlah jam rekayasa)] / (Harga Biaya variabel per unit). Perbandingan antara titik impas ABC dengan titik impas konvensioner mengungkapkan dua perbedaan yang signifikan. Pertama, biaya tetapnya berbeda. Beberapa biaya yang sebelumnya diidentifikasi sebagai biaya tetap dapat berbeda dengan biaya penggerak nonunit, yang dalam hal ini adalah pengaturan dan biaya rekayasa. Kedua, pembilang pada persamaan impas. ABC memiliki dua istilah variabel nonunit: satu untuk aktivitas yang berkaitan dengan batch dan satu untuk aktivitas yang berkaitan dengan kelanjutan produk.

Contoh Pembandingan AnalisisKonvensional dan ABC Untuk membuat pembahasan ini menjadi lebih jelas, suatu pembandingan analisis biayavolume-laba konvensional dengan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas akan berguna. Mari kita asumsikan bahwa suatu perusahaan ingin menghitung jumlah unit yang harus dijual untuk menghasilkan laba sebelum pajak sebesar $20.000. Analisis ini didasarkan pada data berikut: Biaya Variabel Per Unit $ 10 1.000 30

Tingkat Penggerak Aktivitas 20 1.000

Penggerak aktivitas Unit yang terjual Pengaturan Jam rekayasa Data lainnya: Total biaya tetap (Konvensional) $100.000 Total biaya tetap (ABC) 50.000 Harga jual per Unit 20 Dengan menggunakan analisis CVP ,jumlah unit yang harus terjual untuk menghasilkan laba sebelum pajak sebesar $20.000 dihitung sebagai berikut: Jumlah unit = (Target Laba + Biaya tetap) / (Harga –  Biaya variabel per unit) = ($20.000 + $100.000)/($20-$10) = $120.000/$10 = 12.000 unit Dengan menggunakan persamaan ABC, jumlah unit yang harus terjual untuk menghasilkan laba operasi sebesar $20.000 dihitung sebagai berikut: Jumlah unit = [$20.000 ÷ $50.000 ÷ ($1.000 × 20) ÷ ($30 × 1.000)]/($20 × $10) = 12.000 unit Jumlah unit yang harus dijual adalah sama menurut kedua pendekatan. Alasannya sederhana. Kelompok total biaya tetap menurut perhitungan biaya konvensional terdiri dari biaya

variabel berdasarkan nonunit ditambah biaya tetap tanpa memperhatikan penggerak aktivitas. Sistem perhitungan berdasarkan aktivitas memilah-milah berbagai biaya variabel berdasarkan nonunit. Biaya-biaya ini berhubungan dengan tingkat tertentu dari setiap penggerak aktivitas. Untuk  penggerak aktivitas tingkat batch. Tingkatnya adalah 20 pengaturan. Untuk variabel tingkat  produk, tingkatannya adalah 1.000 jam rekayasa. Selama tingkat aktivitas penggerak biaya  berdasarkan nonunit tetap sama, maka hasil perhitungan konvensional dan ABC akan sama.  Namun tingkat-tingkat tersebut dapat berubah, dan karenanya informasi yang disediakan oleh keduan pendekatan dapat sangat berbeda. Persamaan ABC untuk analisis CVP merupakan representasi yang lebih lengkap mengenai perilaku biaya yang mendasari dan dapat memberikan pemahaman strategis yang penting.untuk melihat hal ini, mari gunakan data yang sama dan kita lihat pada suatu aplikasi yang berbeda.

Implikasi Strategis: Analisis CVP Konvensional versus Analisis ABC Misalkan bahwa setelah dilakukan analisis CVP konvensional, departemen pemasaran menyatakan bahwa penjualan 12.000 unit mustahil dicapai. Hanya 10.000 unit yang mungkin dapat terjual. Presiden direktur perusahaan kemudian memerintahkan para insinyur perancang  produk mencari suatu cara mengurangi biaya pembuatan produk. Para insinyur juga diminta untuk mempertahankan persamaan biaya konvensional, yaitu biaya tetap sebesar $100.000 dan biaya variabel perunit $10. Biaya variabel perunit sebesar $10 terdiri atas: tenaga kerja langsung, $4, bahan baku langsung, $5; dan overhead variabel. $1. Guna memenuhi  permintaan untuk mengurangi titik impas, departemen teknik memproduksi suatu rancangan  baru yang membutuhkan lebih sedikit tenaga kerja. Rancangan baru baru tersebut mengurangi biaya tenaga kerja langsung sebesar $2 per unit. Rancangan tersebut tidak akan mempengaruhi bahan baku atau overhead variabel. dengan demikian, biaya variabel yang  baru adalah $5 per unit, dan titik impas adalah sebagai berikut: Jumlah unit = Biaya tetap/(Harga-Biaya variabel per unit) = $100.000/($20-$5) = 8.333 unit

Proyeksi laba jika 10.000 unit terjual dihitung sebagai berikut: Penjualan ($20 × 10.000) Dikurangi: Beban variabel ($8 × 10.000) Margin kontribusi Dikurangi:Beban tetap Laba operasi

$200.000 80.000 $120.000 100.000 $ 20.000

Merasa senang, presiden direktur menyetujui rancangan baru tersebut. Satu tahun kemudian,  presiden direktur mendapati bahwa peningkatan laba yang diharapkan tidak terjadi. Sebaliknya,perusahaan mengalami kerugian. Mengapa? Jawabannya diberikan oleh  pendekatan ABC pada analisis CVP. Hubungan biaya ABC awal pada contoh tersebut adalah sebagai berikut: Total biaya = $50.000 + ($10 × Unit) + ($1.000 × pengaturan) + ($30 × jam rekayasa) Misalkan bahwa rancangan baru tersebut membutuhkan pengaturan yang lebih rumit,sehingga meningkatkan biaya pengaturan dari $1.000 menjadi $1.400. Juga misalkan rancangan baru itu,karena peningkatan kandungan teknik membutuhkan teknik tambahan sebesar 40 persen (dari 1.000 jam menjadi 1.400 jam). Persamaan biaya yang baru, termasuk  pengurangan biaya variabel tingkat unit, adalah sebagai berikut:

Total biaya =

$50.000 + ($8 × Unit) + ($1.600 × Pengaturan) + ($32 × Jam rekayasa)

Titik impas, dengan laba operasi nol dan menggunakan persamaan ABC dihitung sebagai berikut (anggap bahwa 20 pengaturan masih dilakukan).

Jumlah unit = [$50.000 + ($1.600 × 20) + ($30 × 1.400)]/($20 -$8) = $124.000/$12 = 10.333 unit

Dan laba operasi untuk 10.000 unit dihitung sebagai berikut (ingat kembali bahwa jumlah maksimal yang dapat terjual adalah 10.000 unit): Penjualan ($20 × 10.000) Dikurangi: Beban variabel berdasarkan unit ($8 × 10.000) Margin kontribusi Dikurangi: Beban variabel berdasarkan nonunit: Pengaturan ($1.600 × 20) Dukungan teknik ($30 × 1.400) Margin yang dapat ditelusuri Dikurangi: Beban tetap Rugi operasional

$200.000 80.000 $120.000 $32.000 42.000

74.000 46.000 50.000 $ (4.000)

Mengapa para insinyur tersebut melakukan kesalahan sedemikian rupa? Apakah mereka tidak mengetahui bahwa rancangan yang baru akan menaikkan biaya pengaturan dan dukungan teknik? Jawabannya ya dan tidak. Mereka mungkin menyadari kenaikan pada kedua variabel tersebut, tetapi persamaan biaya konvensional mengalihkan perhatian dari  perhitungan besarnya dampak perubahan pada kedua variabel tersebut. Informasi yang diberikan oleh persamaan konvensional kepada para insinyur memberikan kesan bahwa setiap pengurangan biaya tenaga kerja, yang dalam hal ini tidak mempengaruhi bahan baku atau overhead variabel akan mengurangi total biaya, karena perubahan dalam tingkat aktivitas tenaga kerja tidak akan mempengaruhi biaya tetap. Namun, persamaan ABC menunjukkan  bahwa pengurangan input tenaga kerja yang secara berlawanan mempengaruhi aktivitas  pengaturan atau dukungan teknik mungkin tidak menguntungkan. Dengan memberikan  pengertian yang lebih dalam, keputusan rancangan yang lebih baik dapat dibuat. Pemberian informasi biaya ABC kepada para insinyur tersebut mungkin membuat mereka memilih jalur yang berbeda, yaitu jalur yang akan lebih menguntungkan perusahaan. Jika suatu perusahaan menganut sistem JIT, maka biaya variabel per unit yang dijual  berkurang,dan biaya tetap bertambah. Sebagai contoh, tenaga kerja langsung sekarang dianggap sebagai tetap dan bukan variabel. Bahan baku langsung, dilain pihak, masih dianggap sebagai biaya variabel berdasarkan unit. sebenarnya penekanan pada mutu total dan  pembelian jangka panjang membuat asumsi bahwa biaya baku langsung benar-benar  proporsional dengan unit yang diproduksi menjadi semakin terbukti (karena limbah, sisa  bahan, dan diskon kuantitas dieliminasi). Biaya variabel berdasarkan unit lainnya seperti listrik dan komisi penjualan yang berlaku. selain itu, variabel tingkat batch  menjadi hilang (pada sistem JIT, batch-nya adalah satu unit). Dengan demikian, persamaan biaya pada JIT dapat dinyatakan sebgai berikut:

Total biaya = Biaya tetap - (Biaya variabel perunit × Jumlah unit) + (Biaya rekayasa × Jumlah jam rekayasa)

Oleh karena aplikasi JIT merupakan kasus khusus dari persamaan ABC, maka tidak ada contoh yang akan diberikan.

Ringkasan Tujuan Belajar 1.

Menentukan jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai impas atau menghasilkan target laba. Pada pengaturan, produk tunggal,titik impas dapat dihitung dalam unit dengan membagi  biaya tetap dengan margin kontribusi per unit. Pada intinya, jumlah unit yang cukup harus dijual hanya untuk menutupi seluruh biaya tetap dan variabel perusahaan.

2.

Menghitung jumlah pendapatan yang diperlukan untuk mencapai impas atau menghasilkan target laba. Pendapatan impas dihitung dengan membagi total biaya tetap dengan rasio margin kontribusi.Laba yang ditargetkan ditambahkan pada biaya tetap dalam menentukan jumlahh  pendapatan yang diperlukan untuk menghasilkan target laba. 3. Menerapkan analisis biaya-volume-laba untuk multiproduk. Analisis multiproduk mensyaratkan dibuatnya suatu asumsi sehubungan dengan bauran  penjualan yang diharapkan. Pada bauran penjualan tertentu, masalah multiproduk dapat dialihkan ke dalam analisis produk tunggal. Namun, harus diingat bahwa hasilnya akan  berubah jika bauran penjualannya berubah. Jika bauran penjualan berubah pada perusahaan multiproduk, maka titik impas juga akan berubah. Umumnya, kenaikan penjualan poduk yang memiliki margin kontribusi tinggi akan memperkecil titik impas, sementara kenaikan  penjualan produk dengan margin kontribusi rendah akan memperbesar titik impas. 4.

Membuat grafik laba-volume dan grafik biaya-volume-laba, serta menjelaskan artinya masing-masing. CVP didasarkan pada beberapa asumsi yang harus dipertimbangkan dalam menerapkannya  pada masalah-masalah bisnis. Analisis tersebut mengamsumsikan

Fungsi biaya dan pendapatan linier, tidak persediaan akhir barang jadi untuk bauran  penjualan yang konstan. Analisis CVP juga mengasumsikan bahwa biaya jual serta biaya tetap dan variabel diketahui dengan pasti. Asumsi-asumsi terjadi membentuk landasan bagi analisis grafis sederhana yang menggunakan grafik grafik laba-volume dan grafik biayavolume-laba. 5.

Menjelaskan dampak dari risiko, ketidakpastian, dan perubahan variabel terhadap analisis biaya-volume-laba. Ukuran-ukuran risiko dan ketidakpastian, seperti margin pengaman dan penggunaan operasi, dapat digunakan untuk memberikan manajer pemahaman yang mendalam atas hasil analisis CVP. Analisis sensitivitas memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pengaruh  perubahan pada variabel yang mendasari hubungan CVP. 6.

Mendiskusikan dampak dari perhitungan biaya berdasarkan aktivitas terhadap analisis biaya-volume-laba. CVP dapat digunakan dengan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, tetapi analisisnya harus dimodifikasi. Akibatnya, menurut ABC, suatu jenis analisis sensitivitas digunakan. Biaya tetap dipisahkan dari berbagai jenis biaya yang berubah-ubah dengan penggerak biaya tertentu. Dalam tahap ini, yang paling mudah adalah dengan mengelompokkan biaya variabel sebagai tingkat unit, tingkat batch, dan tingkat produk. Selanjutnya dampak keputusan terhadap batch dan produk dapat diuji dalam kerangka kerja CVP. Subjek dari biaya-volume-laba tentu saja dapat digunakan pada banyak persamaan. Beberapa persamaan yang paling sering digunakan dalam bab ini diikhtisarkan dalam tampilan 16-11.

Tampilan 16-11 Ikhtisar persamaan-persamaan penting

1. 2. 3. 4.

Pendapatan penjualan = Harga × Unit Laba operasi = (Harga × Unit) - (Biaya variabel per unit × unit) - Biaya tetap Titik impas dalam unit = Biaya tetap / (Harga Biaya variabel per unit) Rasio margin kontribusi = Margin kontribusi / Penjualan atau = (Harga - Biaya variabel per unit) / Harga 5. Rasio biaya variabel = Total biaya variabel / penjualan atau = Biaya variabel per unit / Harga 6. Titik impas dalam dolar penjualan = Biaya tetap /Rasio margin kontribusi atau = biaya tetap / (1 –  Rasio biaya variabel) 7. Margin pengaman = Penjualan –  Penjualan impas 8. Tingkat pengungkit operasi = Total margin kontribusi / Laba 9. Persentase perubahan laba = Tingkat pengungkit operasi Persentase perubahan penjualan 10. Pajak penghasilan =Tarif pajak penghasilan × Laba operasi 11. Laba setelah pajak = Laba operasi –  (Tarif pajak penghasilan × Laba operasi) 12. Laba sebelum pajak = Laba setelah pajak / (I –  Tarif pajak penghasilan) 13. Total biaya ABC = Biaya tetap + ( Biaya variabel per unit × Jumlah unit) + (Biaya tingkat batch × penggerak batch) + (Biaya tingkat produk × Penggerak produk) 14. Unit impas ABC = [Biaya tetap + (Biaya tingkat batch × Penggerak batch) + (Biaya tingkat produk × Penggerak produk)] / (Harga –  Biaya variabel per unit)

Istilah-istilah Penting Titik impas (break-event point) Margin kontribusi (contribution margin) Rasio marin kontribusi (contribution margin ratio) Grafik biaya-volume-laba (cost-volume profit graph) Tingkat pengungkit operasi (degree of operating laverage  –  DOL) Beban tetap langsung (direct fixed ex penses)

Margin pengaman (margin of safety) Laba bersih (net income) Laba operasi (operating income) Pengungkit operasional (operating leverege) Grafik laba-volume ( profit-volume graph) Rentang yang relevan (relevant range) Bauran penjualan ( sales mix) Analisis sensitivitas ( sensitivity analysis) Rasio biaya variabel (variable cost ratio)

Soal-soal Tinjauan 1. Analisis impas Proyeksi Laba Cutlas Company untuk tahun yang akan datang adalah sebagai  berikut:

Penjualan Dikurangi: beban variabel Margin kontribusi Dikurangi: Beban tetap Laba operasi

Total $200.000 120.000 $ 80.000 64.000 $ 16.000

Per Unit $20 12 $8

Diminta: 1. Hitunglah titik impas dalam unit. 2. Berapa unit yang harus dijual untuk menghasilkan laba sebesar $ 30.000? 3. Hitunglah rasio margin kontribusi. Dengan menggunakan rasio tersebut, hitunglah tambahan laba yang akan diperoleh Cutlass jika penjualan lebih tinggi $ 25.000 dari yang diperkirakan. 4. Misalkan Cutlass ingin menghasilkan laba operasi yang sama dengan 20 persen dari pendapatan penjualan. Berapa unit yang harus dijual untuk mencapai sasaran tersebut? Susunlah laporan laba rugi untuk membuktikan jawaban Anda. 5. Untuk proyeksi tingkat penjualan diatas, hitunglah margin pengamannya. Penyelesaian: 1. Titik impas dihitung sebagai berikut: Unit = Biaya tetap / (Harga –  Biaya variabel per unit) = $64.000/ ($20 - $12) = 8.000 unit 2. Jumlah unit yang harus dijual untuk menghasilkan laba sebesar $ 30.000 Dihitung sebagai berikut: Unit = ($64.000 + $30.000) × $8 = ($94.000/$8 = 11.750 unit 3. Rasio margin kontribusinya adalah $8/$20 = 0,40. Dengan tambahan penjualan sebesar $25.000,laba tambahan akan menjadi 0,40 × $25.000 = $10.000 4. Untuk mengetahui jumlah unityang dijual agar memperoleh laba 20 persen dari penjualan,anggaplah target laba sama dengan (0,20)(Harga × Unit) dan hitunglah jumlah unitnya.

Laba operasi = (Harga × Unit) –  (Biaya variabel per unit × Unit) - Biaya tetap

(0,20)($20) Unit = $20 (Unit) –  $12 (Unit) - $64.000 $4 (Unit) = $64.000 Unit =

16.000

Laporan laba ruginya adalah sebagai berikut: Penjualan (16.000 × $20) Dikurangi : Beban variabel (16.000 × $12 Margin kontribusi Dikurangi: Beban tetap Laba operasi

$320.000 192.000 $128.000 64.000 64.000

Laba operasi/penjualan = $64.000/$320.000 = 0,20 atau 20% 5. Margin pengamannya adalah 10.000 -8.000 = 2.000 unit, atau $40.000 Dalam pendapatan penjualan. 1. Analisis Titik impas dengan ABC Dory Manufacturing Company memproduksi kaos dengan logo berbagai tim olahraga. Setiap kaos dikenakan harga $10. Biaya-biayanya adalah sebagai berikut:

Penggerak Biaya Unit yang terjual  pengaturan Jam rekayasa Data lainnya: Total biaya tetap (konvensional) Total biaya tetap (ABC)

Biaya Variabel Per Unit $ 5 450 20

Tingkat Penggerak Biaya 80 500

$96.000 50.000

Diminta: 1. Hitunglah titik impas dalam unit dengan menggunakan analisis Konvensional. 2. Hitunglah titk impas dalam unit dengan menggunakan analisis ABC. 3. Misalkan Dory mampu mengurangi biaya pengaturan sebesar $150 per  pengaturan dan jumlah jam rekayasa menjadi 425.Berapa banyak unit yang harus dijual untuk mencapai impas dalam kasus ini?

Penyelesaian: 1. Unit impas = Biaya tetap / (Harga –  Biaya variabel perunit) = $96.000/($10 -$5) = 19.200 unit 2. Unit impas = [Biaya tetap + (Pengaturan × Biaya pengaturan) + (Jam rekayasa × Biaya rekayasa)]/(Harga –  Biaya variabel Per unit) = [$50.000 + ($450 × 80) + ($20 × 500)]/($10 - $5) = $96.000/$5 = 19.200 unit 3. Unit impas = [$50.000 + ($300 × 80) + ($20 × 425)]/($10-$5) = $82.500/$5 = 16.500 unit

Pertanyaan Esai dan Diskusi 1. 2.

Jelaskanlah bagaimana analisis CVP dapat digunakan pada perencanaa manajerial. Deskripsikanlah perbedaan antara pendekatan unit yang terjual pada analisis CVP dengan pendekatan pendapatan penjualan. 3. Sebutkan definisi titk impas. 4. Jelaskan mengapa margin kontribusi per unit menjadi laba per unit diatas titik impas. 5. Jika margin kontribusi per unit adalah $7 dan titik impas adalah 10.000 unit,berapa laba yang akan dihasilkan perusahaan jika penjualan mencapai 15.000. 6. Apakah yang dimaksud dengan rasio biaya variabel?Rasio margin kontribusi?Bagaimana hubungan diantara keduanya? 7. Misalkan suatu perusahaan memiliki biaya tetap sebesar $20.000 dan rasio margin kontribusi 0,4. Berapa pendapatan penjualan yang harus dihasilkan perusahaan untuk mencapai impas? 8. Misalkan suatu perusahaan dengan rasio margin kontribusi sebesar 0,3 meningkatkan  beban iklannya sebesar $10.00 dan menemukan penjualannya naik sebesar $30.000. Apakah langkah untuk meningkatkan beban iklan tersebut merupakan keputusan yang tepat? 9. Sebutkanlah definisi bauran penjualan dan berilah sebuah contoh untuk mendukung definisi Anda. 10. Jelaskanlah bagaimana analisis CVP yang dikembangkan untuk produk tunggal dapat digunakan dalam pengaturan multiproduk. 11. Anggaplah suatu perusahaan memiliki dua produk: A dan B Pada tahun lalu, telah terjual 2.000 unit produk A dan 1.000 unit produk B. Bauran penjualan yang serupa diharapkan untuk tahun berikutnya. Total beban tetap adalah $30.000, dan margin kontribusi per unit adalah $10 untuk A dan $5 untuk B.

Berapa unit produk A dan berapa unit produk B yang harus dijual untuk mencapai titik impas. 12.

13. 14. 15. 16. 17. 18.

Wilson Company memiliki rasio margin kontribusi sebesar 0,6. Titik impasnya adalah sebesar $100.000. Selama tahun berjalan, Wilson menghasilkan total pendapatan sebesar $200.000. Berpakah laba Wilson? Jelaskanlah bagaimana perubahan dalam bauran penjualan dapat mengubah titik impas  perusahaan. Sebutkanlah definisi dari margin pengaman. Jelaskanlah bagaimana ia dapat digunakan sebagi ukuran kasar dari risiko operasi. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan istilah  pengungkit operasi. Apakah dampak  peningkatan pengungkit terhadap risiko? Bagaimanakah analisis sensitivitas dapat digunakan dalam hubungannya dengan analisis CVP? Mengapa pendekatan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas pada analisis CVP menawarkan pengertian yang lebih mendalam daripada pendekatan konvensional? Bagaiman JIT mempengaruhi persamaan biaya perusahaan? Analisis CVP

Latihan Tampilan 16-1 Terminologi Impas TB1

Pasangkanlah istilah diKolom A dengan definisi yang tepat diKolom B Kolom A 1. Margin kontribusi 2. Rasio margin kontribusi 3. Rasio biaya variabel 4. Unit impas 5. Laba operasi

Kolom B a. Penjualan dikurangi total biaya variabel dikurangi total biaya tetap  b. Total biaya tetap dibagi margin kontribusi per unit c. Margin kontribusi per unit dibagi harga d. Total biaya variabel dibagi total  pendapatan e. Harga dikurangi biaya variabel per Unit

Tampilan 16-2 Memasangkan Terminologi Impas dengan Angka-angka TB1

Anggap bahwa Adams Company menjual suatu produk seharga $16. Biaya per unit adalah sebagai berikut: Bahan baku langsung

$3,90

Tenaga kerja langsung Overhead variabel Beban variabel penjualan

1,40 2,10 1,60

Total overhead tetap adalah $52.000 pertahun, dan total beban tetap penjualan dan adminstratif adalah $37.950. produksi normal adalah 13.000 unit pertahun. Pasangkanlah istilah diKolom A dengan angka yang tepat di Kolom B. Berdasarkan informasi diatas mengenai Adams Company. Tampilan 16-3 Impas dalam unit

Pengawas Kerissk Company menyiapkan proyeksi Laporan Laba rugi sebagai berikut: Penjualan(5.000 unit @$15 Dikurangi: Biaya Variabel Margin kontribusi Dikurangi: Biaya tetap Laba Operasi Diminta:

$75.000 62.000 $15.000 10.350 $ 4.650

1. Hitunglah jumlah impas dalam unit. 2. Buatlah laporan laba rugi untuk Kerissk pada impas. 3. Berapa banyak unit yang harus kerrisk jual untuk mendapatkan laba operasi $9.900 Tampilan 16-4

Rasio margin kontribusi, rasio biaya variabel, impas dalam pendapatan penjualan TB2

Mengacu pada data dilatihan 16-3 Diminta: 1. Berapakah margin kontribusi per unit bagi Kerrisk Company? Berapakah rasio margin kontribusinya? 2. Berapakah rasio biaya variabel bagi Kerrisk Company? 3. Hitunglah pendapatan impasnya. 3. Berapa banyak pendapatan yang harus didapatkan oleh Kerrisk untuk memperoleh Laba operasi $9.900? Tampilan 16-5 Laba sebagai fungsi penjualan TB1

Mengacu pada data dilatihan 16-3 Diminta:

1. Berapa unit yang harus Kerrisk jual untuk mendapatkan laba operasi sebesar 15 persen dari pendapatan? 2. Buatlah laporan laba rugi berdasarkan jumlah unit yang Anda hitung dalam pertanyaan 1 untuk membuktikan jawaban Anda.

Tampilan 16-3

Mengacu pada data dilatihan 16-3

Impas setelah pajak TB1

Diminta: 1. Anggaplah bahwa tarif pajak pendapatan adalah 40 persen,berapakah laba sebelum pajak yang Kerrisk harus hasilkan untuk memperoleh laba setelah pajak sebesar $6.000? Berapa banyak unit yang kerrisk harus jual untuk memperoleh laba setelah pajak sebesar $6.000? 2. Anggaplah bahwa tarif pajak pendapatan adalah 50 persen, berapakah laba sebelum pajak yang Kerrisk harus hasilkan untuk memperoleh laba setelah pajak sebesar $6.000? berapa banyak unit yang Kerrisk harus jual untuk memperoleh laba setelah pajak sebesar $6.000? 3. Anggaplah bahwa tarif pajak pendapatan adalah 30 persen, berpakah laba sebelum pajak yang Kerrisk harus hasilkan untuk memperoleh laba setelah pajak sebesar $6.000? berapa banyak unit yang Kerrisk harus jual untuk memperoleh laba setelah pajak sebesar $6.000?



Prachi Company memproduksi dan menjual panggangan sekali pakai pada para penjual eceran seharga $2,45 per panggangan. Biaya variabel per panggangan adalah sebagai  berikut: Bahan baku langsung Tenaga kerja langsung Overhead variabel Penjualan

$0,27 0,58 0,63 0,17

16-7

Unit yang Terjual untuk Impas dan untuk Mencapai Target Laba TB1

Total biaya tetap manufaktur adalah $131.650 per tahun. Total biaya administratif (semuanya tetap) $18.350.

Diminta

1. Hitunglah jumlah panggangan yang harus terjual agar Prachi mencapai impas?

2. Berapa banyak panggangan yang harus terjual agar Prachi memperoleh laba sebelum  pajak sebesar $12.600? 3. Berapakah biaya variabel per unit? Berapakah biaya variabel manufaktur per unit? Yang manakah yang digunakan dalam analisis biaya volumen laba, dan mengapa? 

Mengacu pada Latihan 16-7.

16-8

Laba Setelah Pajak; Margin Pengaman TB1, TB5

Diminta

1. Anggaplah bahwa tarif pajak adalah 40 persen, berapa banyak penggangan yang harus terjual untuk memperoleh laba setelah pajak sebesar $25.200? 2. Sekarang, anggaplah bahwa tarif pajak adalah 30 persen, berapa banyak penggangan harus terjual untuk memperoleh laba setelah pajak sebesar $25.200? 3. Sekarang, anggaplah bahwa tarif pajak adalah 50 persen, berapa banyak penggangan harus terjual untuk memperoleh laba setelah pajak sebesar $25.200? 4. Misalkanlah bahwa Prachi berharap untuk menjual 215.000 penggangan. Berapakah margin pengaman dalam jumlah unit penggangan? Berapakah margin pengaman dalam dolar? 

Informasi dari empat perusahaan yang tidak saling berhubungan adalah sebagai berikut. Hitunglah jumlah yang tepat untuk setiap tanda tanya.

A Penjualan Biaya variabel Margin kontribusi

$5.000

?

$

D ?

$9.000

9.750

?

11.700

$1.000

$ 3.900

?

4.000

?

750

?

$ 400

$2.850

?

1.300

125

?

5

?

$ 130

?

$ 500

Unit yang terjual Harga/unit

$

C

4.000

Biaya tetap Laba (rugi) operasi

B

$

$

$

?

$

?

Biaya variabel/unit

?

$

9

?

?

Margin kontribusi/unit

?

$

3

?

?

Rasio margin kontribusi

?

?

40%

?

Titik impas dalam unit

?

?

?

?

16-9

Margin Kontribusi; Jumlah Unit TB1, TB2



Aeveen Company memiliki pendapatan $930.000 tahun lalu dengan total biaya variabel $339.900 dan biaya tetap $307.800.

16-10

CVP, Margin Pengaman TB2, TB2

Diminta

1. 2. 3. 4.



Berapakah rasio biaya variabel bagi Aeveen? Berapakah rasio margin kontribusinya? Berapakah titik impas dalam pendapatan penjualan? Berapakah margin pengaman bagi Aeveen tahun lalu? Aeveen sedang mempertimbangkan untuk memulai suatu kampanye iklan multimedia yang seharusnya meningkatkan penjualan sebesar $7.500 per tahun. Kampanye akan memakan biaya sebesar $5.000. apakah kampanye iklan tersebut merupakan suatu ide yang harus bagus? Jelaskan.

Selesaikanlah problem-problem terpisah berikut ini.

16-11

CVP, TB1, TB2

Diminta

1. Titik impas Sarah Company adalah 1.500 unit. Biaya variabel per unit adalah $300; total biaya tetap adalah $120.000 per tahun. Berapakah harga yang dibebankan oleh Sarah? 2. Jesper Company menghargai produknya senilai $3,50; total biaya tetap $160.000 per tahun; dan titik impas adalah 128.000 unit. Berapakah biaya variabel per unit?



Candyland, Inc., memproduksi rich praline fudge (sejenis kue coklat). Masing-masing kotak seberat 10 ons dijual seharga $5,60. Biaya variabel per unit adalah sebagai berikut:

Kacang Pecan

$,070

Gula

0,35

Mentega

1,85

Bahan-bahan lain

0,34

Kotak, bahan pengepakan

0,76

Komisi penjualan

0,20

16-12

Margin, Kontribusi; CVP; Margin Pengaman TB1, TB2, TB5

Biaya overhead tetap adalah $32.300 per tahun. Biaya penjualan dan administrasi tetap adalah $12.500 per tahun. Candyland telah menjual 35.000 kotak tahun lalu.

Diminta

1. Berapakah margin kontribusi per unit untuk tiap kotak rich praline fudge? Berapakah rasio margin kontribusinya? 2. Berapa banyak kotakkah yang harus dijual untuk mencapai impas? Berapakah impas  pendapatan penjualannya? 3. Berapakah laba operasi Candyland tahun lalu? 4. Berapakah margin pengamannya? 5. Anggap bahwa Candyland, Inc., meningkatkan harga menjadi $6,20 per kotak namun telah mengantisipasi penurunan penjualan hingga 31.500 kotak. Berapakah titik impas yang baru dalam unit? Seharusnyakah Candyland menaikkan harga? Jelaskan. 

Pengwas Skelly Company telah mempersiapkan laporan laba rugi yang dianggarkan  berikut untuk tahun mendatang:

Penjualan Dikurangi: Beban variabel Margin kontribusi Dikurangi: Beban tetap Laba sebelum pajak

$315.000 126.000 $189.000 63.000 $126.000

Dikurangi: Pajak Laba setelah pajak

37.800 $ 88.200

16-13

Pendekatan Pendapatan Penjualan; Rasio Biaya Variabel; Rasio Margin Kontribusi; Margin Pengaman TB2, TB5

Diminta

1. Berapakah rasio biaya variabel Skelly? Berapakah rasio margin kontribusinya? 2. Anggaplah bahwa pendapatan aktual Skelly adalah $46.000 lebih besar dan yang dianggarkan. Berapa banyakka laba sebelum pajak akan meningkat? Berilah jawaban tanpa membuat laporan laba rugi yang baru. 3. Berapa banyakkah pendapatan penjualan yang harus Skelly peroleh untuk mencapai impas? Berapakah margin pengaman yang diharapkan? 4. Berapa banyakkah pendapatan penjualan yang harus Skelly peroleh untuk mendapatkan laba sebelum pajak sebesar $90.000? 5. Berapa banyakkah pendapatan penjualan yang harus Skelly dapatkan untuk memperoleh laba setelah pajak sebesar $56.000? siapakanlah suatu laporan laba rugi kontribusi untuk memverifikasi keakuratan jawaban Anda. 

Tom Flannery telah mengembangkan suatu resep baru ayam goreng dan merencanakan untuk membuka restoran take-out (beli bwa pulang) di Oklahoona City. Ayah mertuanya telah setuju untuk menginvestasikan $500.000 dalam pengoperasiannya sebagaimana Tom dapat meyakinkannya bahwa laba paling sedikit akan sebesar 20 persen dari pendapatan  penjualan. Tom memperkirakan bahwa total beban tetap akan sebesar $24.000 per tahun dan beban variabel akan kurang lebiih 40 persen dari pendapatan penjualan.

16-14

Analisis CVP dengan Target Laba TB1, TB2

Diminta

1. Berapa banyakkah pendapatan penjualan yang harus diperoleh untuk menghasilkan laba yang sebanding dengan 20 persen dari pendapatan penjualan? Siapkanlah suatu laporan laba rugi kontribusi untuk memeriksa kebenaran jawab Anda 2. Jika Tom merencanakan untuk menjual satu kemasan isi 12 ayam seharga masingmasing $10, berapa banyak kemasan yang yang harus ia jual untuk memperoleh laba sebanding dengan 20 persen dari penjualan? Dua puluh lima persen dari penjualan? Siapkanlah laporan laba rugi kontribusi untuk memeriksa kebenaran jawaban kedua.

3. Anggaplah bahwa ayah mertua Tom menginginkan laba setelah pajak harus sebesar 20 persen dari pendapatan penjualan. Dengan asumsi ini, berapa banyakkah  pendapatan penjualan yang harus dihasilkan oleh bisnis ayam Tom? (Anggaplah  bahwa tarif pajak adalah 40 4 0 persen.) 

Laporan laba rugi untuk dua perusahaan yang berbeda dalam industri yang sama adalah sebagai berikut:

Penjualan Dikurangi: Biaya variabel Margin kontribusi Dikurangi: Biaya tetap Laba operasi

Perusahaan A

Perusahaan B

$500.000

$500.000

400.000

200.000

$100.000

$300.000

50.000

250.000

$ 50.000

$ 50.000

16-15

Pengungkit Operasi TB5

Diminta

1. Hitunglah tingkat pengungkit operasi untuk tiap perusahaan. 2. Hitunglah titik impas tiap perusahaan. Jelaskanlah mengapa titik impas bagi Perusahaan B lebih tinggi. 3. Anggaplah bahwa kedua perusahaan mengalami peningkatan 50 persen dalam  perolehan pendapatan. Hitunglah persentase perubahan laba untuk tiap perusahaan. Jelaskan mengapa persentase peningkatan laba Perusahaan B jauh lebih besar dari  pada di Perusahaan A. 

Gernon Company memproduksi kalkulator ilmiah dan kalkulator bisnis. Untuk tahun mendatang, Gemon berharap untuk menjual 20.000 kalkulator ilmiah dan 100.000 kalkulator bisnis. Laporan laba rugi segmen untuk kedua produk tersebut adalah sebagai  berikut:

Penjualan Dikurangi: Biaya variabel Margin kontribusi

Ilmiah

Bisnis

Total

$500.000

$ 200.000

$ 500.000

240.000

900.000

1.140.000

$260.000

$1.100.000

$1.360.000

Dikurangi: Biaya tetap langsung Margin segmen

120.000

960.000

$140.000

$ 140.000

1.080.000 $

Dikurangi: Biaya tetap umum

280.000 145.000

Laba operasi

$

135.000

16-16

Analisis CVP dengan Multiproduk TB5

Diminta

1. Hitunglah jumlah kalkulator ilmiah dan jumlah kalkulator bisnis yang harus dijual untuk mencapai impas. 2. Dengan menggunakan informasi hanya dari kolom “Total” dari laporan laba rugi di atas, hitunglah pendapatan penjualan yang harus diperoleh bagi perusahaan untuk mencapai impas. 

Switzer Company memproduksi dan menjual dua jenis produk latihan yoga: kaset tentang  bagaimana melakukan melaku kan yoga dan satu set peralatan dasar d asar (blok, pengikat, dan d an bantal kecil). Tahun lalu, Switzer menjual 10.000 video dan 5.000 set peralatan. Informasi atas kedua  produk tersebut adalah ad alah sebagai berikut:

Harga Biaya variabel per unit

Video

Set Peralatan

$12,00

$15,00

4,00

6,00

Total biaya tetap adalah $70.000.

16-17

Impas Multiproduk; Pendapatan Penjualan Impas; Margin Pengaman TB2, TB3, TB5

Diminta

1. Berapakah bauran penjualan dari video dan set peralatan? 2. Hitunglah jumlah impas masing-masing produk. 3. Siapkanlah suatu laporan laba rugi bagi Switzer untuk tahun lalu. Berapakah rasio margin kontribusi keseluruhan? Pendapatan penjualan impas keseluruhan? 4. Hitunglah margin pengaman untuk tahun lalu. 

Mengacu pada Latihan 16-17. Anggaplah bahwa di tahun mendatang, Switzer merencanakan untuk memproduksi alas yoga ekstra tebal untuk penjualan ke pusat-pusat kebugaran. Perusahaan memperkirakan bahwa 20.000 alas akan terjual seharga $18 dan  biaya variabel per unit adalah $13. Biaya tetap harus dinaikkan sebesar $48.350 (menjadikan total biaya tetap $118.350). anggaplah bahwa penjualan produk lain tetap sama, begitu juga harga-harga serta biaya variabelnya.

16-18

Impas Multiproduk; Pendapatan Penjualan Impas; Margin Pengaman TB2, TB3, TB5

Diminta

1. Berapakah bauran penjualan video, serta peralatan, dan alas yoga? 2. Hitunglah jumlah impas untuk masing-masing produk. 3. Siapkanlah laporan laba rugi yang dianggarkan untuk Switzer di tahun mendatang. Berapakah rasio margin kontribusi keseluruhan? Berapakah pendapatan penjualan impas keseluruhan? 4. Hitunglah margin pengaman untuk tahun mendatang. 

Laporan laba rugi untuk Fellows, Inc., adalah sebagai berikut:

Penjualan Dikurangi: Beban variabel Margin kontribusi Dikurangi: Beban tetap Laba operasi

$650.000 240.000 $410.000 295.200 $114.800

16-19

Perubahan dalam Titik impas dengan Perubahan dalam Harga per Unit TB1, TB2

Fellows memproduksi dan menjual suatu produk tunggal. Laporan laba rugi adalah  berdasarkan pada penjualan 100.000 unit.

Diminta

1. Hitunglah titik impas dalam unit dan dalam pendapatan. 2. Anggaplah bahwa harga jual meningkat 10 persen. Apakah titik impas akan meningkat atau menurun? Hitung ulanglah. 3. Abaikan Pertanyaan no. 2, anggaplah bahwa biaya variabel per unit menigkat sebesar $0,35. Apakah titik impas akan meningkatkan atau menurun? Hitung ulanglah. 4. Dapatkah Anda memprediksikan apakah titik impas akan meningkat atau menurun  jika harga penjualan dan biaya variabel per unit meningkat? Hitung ulang titik impas  jika perubahan dalam Pertanyaan no. 2 dan 3 sama-sama diberlakukan. 5. Anggaplah bahwa total biaya tetap meningkat sebesar $50.000. (Anggaplah bahwa tidak ada perubahan lain dari data asli). Apakah titik impas akan meningkat atau menurun? Hitung ulanglah. 

Lotts Company memproduksi dan menjual satu produk. Harga jual adalah $10, dan biaya variabel per unit adalah $6. Total biaya tetap adalah $10.000.

16-20

CVP dan Grafik Laba Volume TB4

Diminta

1. Buatlah grafik CVP dengan “Unit yang Terjual” sebagai sumbu horizontal dan “Dolar” sebagai sumbu vertikal. Tandailah titik impas pada sumbu horizontal. 2. Buatlah grafik CVP untuk tiap skenario terpisah berikut: a. Biaya tetap meningkat sebesar $5.000.  b. Biaya variabel per unit meningkat menjadi $7. c. Harga jual per unit meningkat menjadi $12. d. Anggaplah bahwa biaya tetap meningkat sebesar $5.000 dan biaya variabel per unit adalah $7. 3. Siapkanlah suatu grafik laba volume dengan menggunakan data awal. Ulanglah dengan mengikuti skenario-skenario dalam Pertanyaan no. 2. 4. Yang manakah dari kedua grafik yang menurut Anda menyediakan hampir semua informasi? Mengapa? 

Zacarello Company memproduksi suatu produk tunggal. Laporan laba rugi yang diproyeksikan untuk tahun mendatang adalah sebagai berikut:

Penjualan (50.000 unit @ $50) Dikurangi: Biaya variabel

$2.500.000 1.440.000

Margin kontribusi Dikurangi: Biaya tetap Laba operasi

$1.060.000 816.412 $ 243.588

16-21

Konsep Dasar CVP TB1, TB2, TB5

Diminta

1. Hitunglah margin kontribusi per unit dan unit yang harus terjual untuk mencapai impas. Anggaplah bahwa 30.000 unit terjual di atas titik impas. Berapakah labanya? 2. Hitunglah rasio margin kontribusi dan titik impas dalam dolar. Anggaplah bahwa  pendapatan adalah $200.000 lebih banyak dari yang diharapkan. Berapakah total laba  jadinya? 3. Hitunglah margin pengamannya. 4. Hitunglah pengungkit operasinya. Hitunglah tingkat laba yang baru jika penjualan adalah 20 persen lebih tinggi dari yang diharapkan. 5. Berapa banyak unitkah yang harus terjual untuk memperoleh laba yang sebanding dengan 10 persen dari penjualan? 6. Anggaplah bahwa tingkat pajak adalah 40 persen. Berapa banyakkah unit yang harus terjual untuk memperoleh suatu laba setelah pajak sebesar $180.000? 

Pada Pottery memproduksi suatu lini vas dan suatu lini boneka keramik. Masing-masing lini menggunakan peralatan dan tenaga kerja yang sama; sehingga tidak terdapat biaya tetap yang dapat ditelusuri. Biaya tetap umum sebesar $30.000. Akuntan Parker telah memulai untuk menilai profitabilitas kedua lini dan telah mengumpulkan data tahun lalu sebagai berikut:

Vas

Harga Biaya variabel Margin kontribusi Jumlah unit

16-22

Impas Multiproduk TB3

Boneka

$40

$70

30

42

$10

$28

1.000

500

Diminta

1. Hitunglah jumlah vas dan jumlah boneka yang harus terjual oleh perusahaan untuk mencapai impas. 2. Parker Pottery mempertimbangkan untuk meningkatkan kapasitas pabriknya untuk memperbaiki kualitas produk-produknya. Peningkatan akan memakan biaya sebesar $5.260, dan jika berhasil, penjualan vas yang diproyeksikan akan sebesar 1.500 dan  penjualan boneka akan meningkat hingga 1.000 unit. Berapakah titik impas yang baru dalam unit bagi tiap produk?



Pilihlah jawaban terbaik untuk tiap pertanyaan pilihan ganda berikut:

16-23

Pertanyaan Pilihan Ganda TB1, TB2, TB3, TB4, TB5, TB6

Diminta

1. Jika biaya variabel per unit naik, Margin kontribusi Titik impas a. naik naik  b. naik turun c. turun turun d. turun naik e. turun tetap tidak berubah 2. Untuk menentukan jumlah pendapatan yang dibutuhkan untuk memperoleh suatu target laba, a.  biaya tetap harus dibagi dengan margin kontribusi.  b.  biaya tetap harus dibagi dengan rasio margin kontribusi. c. total biaya tetap ditambah laba yang ditargetkan harus dibagi dengan rasio margin kontribusi. d. laba yang ditargetkan harus dibagi dengan rasio margin kontribusi. e. laba yang ditargetkan harus dibagi dengan rasio biaya variabel. 3. Pendapatan impas untuk perusahaan dengan multiproduk dapat dihitung dengan, a. membagi total biaya tetap dengan rasio margin kontribusi keseluruhan.  b. membagi biaya tetap segmen dengan rasio margin kontribusi keseluruhan. c. membagi total biaya tetap dengan paket margin kontribusi. d. mengalikan total biaya tetap dengan rasio margin kontribusi. e.  pendapatan impas hanya dapat dihitung untuk perusahaan dengan produk tunggal. 4. Dalam grafik biaya volume laba, a. titik impas ditemukan di mana kurva total pendapatan memotong sumbu x.  b. area laba di sebelah kiri titik impas. c. area rugi tidak dapat ditentukan dari grafik ini. d. Kedua kurva total pendapatan dan kurva total biaya muncul di grafik ini.

e. Baik kurva total pendapatan maupun kurva total biaya tidak muncul pada grafik ini. 5. Satu asumsi penting dari analisis biaya volume laba adalah bahwa, a. kedua biaya dan pendapatan adalah fungsi linier.  b. semua hubungan biaya dan pendapatan terlihat dalam rentang relevan. c. tidak terdapat perubahan dalam persediaan. d.  bauran penjualan tetap konstan. e. semua jawaban di atas besar. 6. Penggunaan biaya tetap untuk mengurangi persentanse yang lebih tinggi mengubah laba sebagaimana aktivitas penjualan berubah adalah mengacu sebagai, a. margin pengaman.  b.  pengungkit operasi. c. tingkat pengungkit operasi. d. analisis sensitivitas. e.  penurunan biaya variabel. 7. Ketika perhitungan biaya berdasarkan aktivitas diterapkan untuk analisis biaya volum laba, a. margin kontribusi menjadi harga dikurangi biaya variabel per unit, per batch, dan  per produk.  b. unit yang dibutuhkan untuk mencapai suatu laba yang ditargetkan tidak dapat dihitung. c.  biaya tetap termasuk biaya batch, biaya tingkat produk, dan biaya tingkat fasilitas. d.  penyebut termasuk biaya batch, biaya tingkat produk, dan biaya tingkat fasilitas. e. Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas tidak pernah digunakan dalam analisis  biaya volume laba.

Soal-soal

16-24

Konsep Dasar CVP TB1, TB2, TB5



Graham Company memproduksi berbagai produk kimia. Satu divisi membuat reagent  untuk laboratorium. Proyeksi laporan laba rugi divisi untuk tahun mendatang adalah sebagai berikut:

Penjualan (110.000 unit @ $25) Dikurangi: Beban variabel Margin kontribusi Dikurangi: Beban tetap Laba operasi

$2.750.000 1.925.000 $ 825.000 495.000 $ 330.000

Diminta

1. Hitunglah margin kontribusi per unit, dan hitunglah titik impas dalam unit. (bulatkan ke jumlah unit terdekat). Hitunglah rasio margin kontribusi dan pendapatan penjualan impas. 2. Manajer divisional telah memutuskan untuk meningkatkan anggaran iklan. Sebesar $40.000. Ini akan meningkatkan pendapatan penjualan sebesar $400.000. Berapa  banyakkah laba operasi akan meningkat atau menurun sebagai hasil dari tindakan ini? 3. Anggaplah bahwa pendapatan penjualan melebihi jumlah yang diperkirakan pada laporan laba rugi sebesar $315.000. Tanpa mempersiapkan suatu laporan laba rugi yang baru, seberapa banyakkah laba telah diperkirakan terlalurendah? 4. Mengacu pada data awal. Berapa banyak unit harus terjual untuk memperoleh laba setelah pajak sebesar $360.000? Anggaplah bahwa tingkat pajak adalah 40 persen. 5. Hitunglah margin pengaman berdasarkan laporan laba rugi awal. 6. Hitunglah pengungkit operasi berdasarkan pada laporan laba rugi awal. Jika  pendapatan penjualan adalah 20 persen lebih besar dari pada yang giharapkan, berapa  persenkah kenaikan laba? 

Gosnell Company memproduksi dua produk. bujur sangkar dan lingkaran. Proyeksi laporan laba rugi untuk tahun mendatang, dibagi dalam segmen lini produk, sebagai  berikut:

Bujur Sangkar

Lingkaran

$300.000

$2.500.000

$2.800.000

Dikurangi: Beban variabel

100.000

500.000

600.000

Margin kontribusi

$200.000

$2.000.000

$2.200.000

28.000

1.500.000

1.528.000

$172.000

$ 500.000

$ 672.000

Penjualan

Dikurangi: Beban tetap langsung Margin produk Dikurangi: Beban tetap umum Laba operasi

16-25

Analisis Multiproduk; Perubahan Bauran Penjualan TB3

Harga jual adalah $30 untuk bujur sangkar dan $50 untuk lingkaran.

Total

100.000 $ 572.000

Diminta

1. Hitunglah jumlah unit tiap produk yang harus dijual oleh Gosnell Company untuk mencapai titik impas. 2. Hitunglah pendapatan yang harus diperoleh untuk menghasilkan laba operasi 10  persen dari pendapatan penjualan. 3. Anggaplah bahwa manajer pemasaran mengubah bauran penjualan kedua produk sehingga rasionya adalah tiga bujur sangkar sebanding dengan lima lingkaran. Ulangilah Pertanyaan 1 dan 2. 4. Mengacu pada data awal. Anggaplah bahwa Gosnell dapat meningkatkan penjualan  bujur sangkar dengan meningkatkan iklan. Iklan tambahan akan memerlukan biaya tambahan sebesar $45.000, dan beberapa pembeli potensial produk lingkaran akan  beralih ke bujur sangkar. Secara total, penjualan bujur sangkar akan meningkat sebesar 15.000 unit, dan penjualan lingkaran akan turun sebesar 5.000 unit. Apakah Gonsell akan menjadi lebih baik dengan melaksanakan strategi ini? 

Tressa Company memproduksi kombinasi shampo dan pelambab dalam botol-botol terpisah ke hotel-hotel. Masing-masing botol dijual seharga $0,36. Total biaya variabel tiap botol (bahan baku, tenaga kerja, dan overhead) $0,27. Total biaya tetap adalah $54.000. Selama tahun berjalan, 830.000 botol telah terjual. Presiden direktur Tressa tidak sepenuhnya puas dengan kinerja laba shampo. Ia kemudian mempertimbangkan beberapa  pilihan berikut untuk meningkatkan profitabilitas: (1) meningkatkan pembelanjaan  promisi; (2) meningkatkan kualitas kandungan dan, secara simultan, menaikkan harga  jual; (3) meningkatkan harga jual; dan (4) kombinasi dari ketiga-tiganya.

16-26

Persamaan CVP; Konsep Dasar; Penyelesaian untuk yang Tidak Diketahui TB1, TB2

Diminta

1. Manajer penjualan yakin bahwa kampanye iklan dapat meningkatkan volume  penjualan sebesar 50 persen. Jika tujuan presiden direktur perusahaan adalah untuk meningkatkan laba tahun ini sebesar 50 persen dari tahun lalu, berapakah jumlah maksimum yang dapat dihabiskan untuk iklan? 2. Anggaplah bahwa perusahaan memiliki suatu rencana untuk mencetak nama hotel  pembelo di tiap botol. Ini akan meningkatkan biaya variabel hingga $0,30. Berapa  banyakkah harga jual harus dinaikkan untuk mempertahankan titik impas yang sama? 3. Perusahaan telah memutuskan untuk meningkatkan harga jualnya hingga $0,40. Volume penjualan turun dari 830.000 menjadi 700.000 botol. Apakah keputusan untuk meningkatkan harga adalah baik? Hitunglah volume penjualan yang akan dibutuhkan dengan harga yang baru, agar perusahaan dapat memperoleh laba yang sama dengan tahun lalu.



We Care Lawn Service adalah suatu perusahaan jasa perawatan taman yang beroperasi di area metropolitan bagian utara. We Care menawarkan pupuk kimia, pengendalian serangga,dan pengendalian rumput liar bagi taman pelanggan dan yayasan. Empat

aplikasi kimia diberikan untuk tiap periode pertumbuhan, yang dapat bertahan dari April hingga Oktober. Empat kimia digunakan dalam bahan kimia pengaplikasiannya: dacthal untuk mengendalikan rumput liar, RoundupTM  untuk mengendalikan tanaman liar, pupuk urea, dan insektisida Dursban. Dalam pengaplikasian pertama, dacthal mencakup 75  persen dari biaya kimia diikuti dengan pengaplikasian pertama, dacthal   mencakup 75  persen dari biaya kimia diikuti dengan 10 persen RoundupO, 10 persen urea, dan 5 persen Dursban; dalam tiga pengaplikasian lainnya, dacthal tidak digunakan zat kimia ini tidak efektif setelah 31 Mei. We Care menawarkan dua jasa pelanyanan: perumahan dan komersial. Harga yang dibebankan untuk aplikasi per perumahan adalah $13,50. Area rata-rata perumahan adalah 0,1 hektar. Aplikasi komersial adalah untuk semua area yang lebih besar dari satu hektar dan  biayanya $40 per hektar per aplikasi. Biaya variabel We Care terdiri dari biaya bahan kimia, tenaga kerja langsung, bahan operasional truk, dan suplai operasional. Untuk aplikasi pertama, biaya bahan kimia adalah $40 per hektar; untuk aplikasi lainnya, biaya kimia sebesar $10 per aplikasi per hektar. We Care memiliki satu pegawai yang diklasifikasikan sebagai tenaga kerja langsung. Ia dibayar $6 per jam. Taman di perumahan seharusnya disemprot dengan tarif tiga taman per jam (termasuk waktu perjalanan). Aplikasi komersial desemprot dengan tarif 45 menit per hektar. Beban operasional untuk truk rata-rata $13,78 per hektar per aplikasi taman perumahan dan $5 per hektar per aplikasi komersial. Suplai operasional rata-rata adalah $4,13 per hektar per aplikasi, untuk setiap tipe pelayanannya. Biaya tetap untuk tahun berjalan adalah:

Sewa truk

$12.337

Depresiasi peralatan

1.747

Asuransi truk

1.339

Telepon

1.200

Pajak dan lisensi

1.085

Iklan

10.000

Gaji penyelia

12.000

Total

$39.708

16-27

Analisis CVP dengan Pelayanan Ganda TB3

Berdasarkan pengalaman tahun lalu, We Care melayani dua hektar properti  perumahan untuk tiap hektar properti komersial. Pemilik berharap bauran penjualan yang sama untuk tahun mendatang.

Diminta

1. Anggaplah bahwa tipe pelanggan menggunakan keempat aplikasi. Hitunglah jumlah hektar aplikasi perumahan dan hektar aplikasi komersial yang harus dilayani We Care agar impas. Dari jumlah hektar perumahan yang dilayani, hitunglah jumlah rata-rata  pelanggan perumahan. 2. Dari titik impas yang dihitung dalam Pertanyaan 1, tentukanlah jam tenaga kerja yang diperlukan untuk melayani volume impas. Apakah satu karyawan mencukupi? Anggaplah bahwa pegawai bekerja delapan jam sehari dari total 140 hari selama tujuh  bulan musim tumbuh. Berapa volume yang dibutuhkan sebelum pegawai kedua direktur? Diskusikanlah dampak analisis CVP jika tambahan pegawai diperlukan. 3. Anggaplah bahwa 60 persen dari semua pelanggan perumahan hanya menggunakan keempat aplikasi. Seluruh pelanggan komersial menggunakan keempat aplikasi. Ulangilah analisis impasnya. ( Petunjuk : Sekarang terdapat dua tipe pelanggan  perumahan, yang menghasilkan bauran dari tiga jenis pelayanan.) 

Fitzgibbons Company memproduksi kotak surat plastik. Proyeksi laporan laba rugi untuk tahun mendatang adalah sebagai berikut:

Penjualan Dikurangi: Biaya variabel Margin kontribusi Dikurangi: Biaya tetap Laba operasi

$840.000 353.052 $487.548 250.000 $237.548

16-28

Dasar dari Pendekatan Pendapatan Penjualan TB2, TB5

Diminta

1. Hitunglah rasio margin kontribusi untuk kotak surat. 2. Berapakah pendapatan yang harus dihasilkan oleh Fitzgibbons untuk mencapai impas?

3. Berapakah volume penjualan yang harus diperoleh jika Fitzgibbons ingin menghasilkan laba setelah pajak sebanding dengan 8 persen penjualan? Anggaplah  bahwa tarif pajak adalah 34 persen. 4. Apakah pengaruh pada rasio margin kontribusi jika harga jual per unit dan biaya variabel per unit masing-masing naik sebesar 10 persen? 5. Anggaplah bahwa manajemen telah memutuskan untuk memberikan 3 persen komisi atas semua penjualan. Hitung ulanglah rasio margin kontribusi dengan mengasumsikan bahwa komisi akan dibayarkan. Apakah pengaruhnya pada titik impas? 6. Jika komisi dibayarkan sebagaimana dijelaskan dalam Pertanyaan 5, manajemen  berharap pendapatan penjualan meningkat sebesar $80.000. apakah ini adalah keputusan yang tepat untuk mengimplementasikan komisi? Dukunglah jawaban Anda dengan perhitungan yang sesuai. Artistic Woordcrafting, Inc., dimulai pada tahun 2002 sebagai suatu operasi pembuat lemari yang dikerjakan oleh satu orang. Para pegawai ditambahkan sejalan dengan  berkembangnya bisnis. Pada tahun 2005, total volume penjualan adalah $850.000. Total volume untuk lima bulan pertama pada tahun 2006 adalah $600.000, dan penjualan yang diharapkan adalah $1,6 juta untuk tahun tersebut. Sayangnya, bisnis lemari dalam area di mana Aritstic Woodcrafting terletak sangat tinggi persaingannya. Lebih dari 200 toko lemari semua bersaing untuk bisnis yang sama. Artistic saat ini menawarkan lemari dengan dua kelas kualitas yang berbeda: Kelas I dan Kelas II; Kelas I untuk kualitas yang lebih tinggi. Harga jual per unit rata-rata, biaya variabel per unit, dan biaya tetap langsung adalah sebagai berikut: 

Harga

Biaya Variabel

Biaya Tetap

per unit

per Unit

Langsung

Kelas I

$3.400

$2.686

$95.000

Kelas II

1.600

1.328

95.000

Biaya tetap umum (biaya tetap tidak dapat ditelusuri pada kedua lemari) adalah $35.000. Saat ini, untuk tiap tiga lemari Kelas I yang terjual, ada tujuan lemari Kelas II yang terjual.

16-29

CVP dengan Multiproduk; Perubahan Bauran Perjualan; Perubahan Biaya tetap dan Variabel TB3

Diminta

1. Hitunglah jumlah lemari Kelas I dan Kelas II yang diharapkan terjual selama tahun 2006.

2. Hitunglah jumlah lemari Kelas I dan Kelas II yang harus dijual agar perusahaan mencapai impas. 3. Artistic Woodcrafting dapat membeli mesin yang terkomputerisasi untuk membuat  pintu, lemari laci dan bingkai. Jika mesin tersebut dibeli, maka biaya variabel untuk tiap jenis lemari akan turun sebesar 9 persen, tetapi biaya tetap umum akan naik sebesar $44.000. hitunglah pengaruhnya terhadap laba bersih tahun 2006, dan hitunglah juga titik impas barunya. Anggaplah mesin tersebut dibeli pada awal bulan keenam. Biaya tetap perusahaan terjadi secara merata sepanjang tahun. 4. Mengacu pada data awal. Artistic Woodcrafting sedang mempertimbangkan  penambahan toko. Rencana ini akan meningkatkan biaya tetap umum sebesar $70.000  per tahun. Akibat dari penambahan toko, publisitas tambahan dan penekanan pada mutu akan memungkinkan perusahaan untuk mengubah bauran penjualan menjadi 1:1. Toko baru itu juga diharapkan akan meningkatkan penjualansebesar 30 persen. Anggaplah bahwa toko tersebut dibuka pada awal bulan keenam. Hitunglah  prngaruhnya terhadap laba yang diharapkan perusahaan selama tahun 2006, dan hitunglah titik impas yang baru. Anggaplah biaya tetap terjadi secara merata sepanjang tahun. 

Carlyle Lighting Products memproduksi dua jenis lampu, yaitu lampu lantai dan lampu meja. Lampu lantai dijual dengan harga $30, sementara lampu meja dijual dengan harga $20. Proyeksi laporan laba rugi untuk tahun yang akan datang adalah sebagai berikut:

Penjualan Dikurangi: Biaya variabel Margin kontribusi Dikurangi: Biaya tetap Laba operasi

$600.000 400.000 $200.000 150.000 $ 50.000

16-30

Multiproduk; Analisis Impas; Pengungkit Operasi TB3, TB5

Pemilik Carlyle memperkirakan 60 persen dari pendapatan penjualan akan dihasilkan oleh meja lantai dan sisanya yang 40 persen dihasilkan oleh lampu meja. Lampu lantai juga  bertanggung jawab atas 60 persen dari beban variabel. Dari beban tetap, sepertiganya merupakan biaya umum bagi kedua produk itu, dan setengahnya dapat langsung ditelusuri ke lini produk lampu lantai.

Diminta

1. Hitunglah pendapatan penjualan yang harus dihasilkan Carlyle untuk mencapai. 2. Hitunglah jumlah lampu lantai dan lampu meja yang harus dijual untuk Carlylu mencapai impas. 3. Hitunglah tingkat pengungkit operasi untuk Carlyle Lighting Products. Sekarang anggaplah bahwa pendapatan aktual akan 40 persen lebih tinggi dari yang diproyeksikan. Berapa persenkah laba akan naik dengan perubahan dalam volume  penjualan ini? 

Polaris, Inc., memproduksi dua jenis cetakan logam untuk kebutuhan industri otomotif:  pengangan pintu dan hiasan mobil (trim kit ). Biaya tetap adalah $146.000. setiap  pengangan pintu dijual dengan harga $12 dan memerlukan biaya variabel sebesar $9; sedangkan setiap hiasan mobil dijual dengan harga $8 dan memerlukan biaya variabel sebesar $5.

16-31

Impas Multiproduk TB3

Diminta

1. Berapakah margin kontribusi per unit dan rasio margin kontribusi untuk pengangan  pintu dan hiasan mobil? 2. Jika Polaris menjual 20.000 pengangan pintu dan 40.000 hiasan mobil, berapakah laba operasinya? 3. Berapa banyak pegangan pintu dan berapa banyak hiasan mobil yang harus dijual agar Polaris mencapai impas? 4. Anggaplah bahwa Polaris berkesempatan menata ulang pabriknya untuk memproduksi hanya hiasan mobil. Jika ini dilakukan, biaya tetap akan turun sebesar $35.000 dan sejumlah 70.000 hiasan mobil dapat diproduksi dan dijual. Apakah ini merupakan gagasan yang baik? Jelaskan. 

Victoria Company memproduksi satu jenis produk. Laporan laba rugi tahun lalu adalah sebagai berikut:

Penjualan Dikurangi: Beban variabel Margin kontribusi Dikurangi: Beban tetap Laba operasi

16-32

$1.218.000 812.000 $ 406.000 300.000 $ 106.000

CVP, Margin Pengaman TB1, TB2, TB5

Diminta

1. Hitunglah titik impas dalam unit dan dolar penjualan. 2. Berapakah margin pengaman Victoria Company selama tahun lalu? 3. Misalkan Victoria Company sedang mempertimbangkan suatu investasi dalam teknologi baru yang akan meningkatkan biaya tetap sebesar $250.000 per tahun tetapi tetapi menurunkan biaya variabel menjadi 45 persen dari penjualan. Jumlah unit yang terjual tidak berubah. Susunlah laporan laba rugi yang dianggarkan dengan asumsi  bhawa Victoria memutuskan untuk melakukan investasi ini. Dengan investasi tersbut,  berapakah titik impas baru dalam unit dan dolar penjualan? Devisi PTO dari Galva Manufacturing Company memproduksi unit pembangkit daya untuk kebutuhan bisnis peralatan pertanian. Divisi PTO, yang berkantor pusat di Peoria, memiliki sebuah pabrik yang baru direnovasi di Peoria dan sebuah pabrik lama, yang kurang terotomatisasi di Moline. Kedua pabrik memproduksi unit penghasil daya yang sama untuk kebutuhan traktor pertanian yang dijual ke sebagian besar pasar domestik dan  produsen traktor di luar negeri. Divisi PTO berharap memproduksi dan menjual 192.000 unit pembangkit daya selama tahun depan. Manajer produksi divisi memiliki data berikut yang berkaitan dengan  biaya per unit, harga per unit, dan kapasitas produksi kedua pabrik. 

Peoria

Harga jual Biaya manufaktur variabel Biaya manufaktur tetap Komisi (5 persen) Beban umum dan administratif

Moline

$150,00 $72,00

$88,00

30,00

15,00

7,50

7,50

25,50

21,00

Total biaya per unit Laba per unit Tingkat produksi per hari

16-33

Impas Multipabrik TB3

$150,00

135,00

131,50

$ 15,00

$18,50

400 unit

320 Unit

Semua biaya tetap didasarkan pada tahun normal selama 240 hari kerja. Jika jumlah hari kerja melebihi 240 hari, maka biaya manufaktur variabel bertambah sebesar $3 per unit di Peoria dan $8 per unit di Peoria dan $8 per unit di Moline. Kapasitas masing-masing  pabrik adalah 300 hari kerja. Galva Manufacturing membebankan masing-masing pabriknya ongkos per unit untuk  jasa administratif seperti pembayaran gaji, akuntansi umum, dan pembelian krena Galva menganggap ketiga jasa tersebut sebagai fungsi dari pekerjaan yang dilakukan di pabrik. Bagi masing-masing pabrik, ongkos sebesar $6,50 menjadi bagian variabel dari beban umum dan administratif. Karena ingin memaksimalkan laba per unit yang lebih tinggi di Moline, manajer  produksi PTO telah memutuskan untuk memproduksi 96.000 unit di setiap pabrik. Rencana tersebut menjadikan Moline beroperasi dalam kapasitas penuh dan Peoria beroperasi dalam volume normal. Pengawas Galva keberatan dengan rencana ini; ia ingin mengetahui apakah akan lebih baik memproduksi lebih banyak di pabrik terotomastisasi di Peoria.

Diminta



1. Tentukanlah unit impas tahunan untuk masing-masing pabrik PTO. 2. Hitunglah laba operasi yang akan dihasilkan dari rencana manajer produksi divisi untuk memproduksi 96.000 unit di setiap pabrik. 3. Hitunglah laba operasi yang akan dihasilkan dari penjualan 192.000 unit pembangkit daya tersebut jika 120.000 nya diproduksi di pabrik Peoria dan sisanya di pabrik Moline. (Diadaptasi dari CMA) Marston Corporation memproduksi produk-produk farmasi yang dijual melalui jaringan agen penjualan yang berlokasi di Amerika Serikat dan Kanada. Agen-agen tersebut saat ini menerima komisi atas penjualan sebesar 18 persen; persentase ini digunakan ketika Marston sedang menyusun laporan laba rugi pro forma berikut untuk tahun fiskal yang  berakhir tanggal 30 juni 2006.

Marston Corporation Laporan Laba Rugi Pro Forma Untuk Tahun yang Berakhir 30 Juni 2006 (dalam ribuan)

Penjualan

$26.000

Harga pokok penjualan: Variabel

$11.700

Tetap

2.870

Margin kotor

14.570 $11.430

Beban penjualan dan administratif: Komisi Biaya iklan tetap Biaya administratif tetap Laba operasi Biaya bunga tetap Laba sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan (40%) Laba bersih

$ 4.680 750 1.850

7.280 $ 4.150 650 $ 3.500 1.400 $ 2.100

16-34

Analisis CVP dan Asumsi-asumsi TB2, TB5

Sejak pembuatan laporan ini selesai, Marston telah mempelajari bahwa agen-agen mereka sedang menuntut kenaikan tingkat komisi menjadi 23 persen untuk tahun yang akan datang. Akibatnya, presiden direktur Marston telah memutuskan untuk menyelidiki kemungkinan untuk menyewa staf penjualan sendiri yang ditempatkan dilokasi di mana  jaringan agen penjualan berada. Ia telah meminta Tom Ross, pengawas Marston, untuk mengumpulkan informasi mengenai biaya yang berkaitan denga perubahan ini. Tom memperkirakan bahwa Marston harus menyewa tenaga delapan orang penjualan untuk menutupi semua wilayah yang ada sekarang, dan biaya gaji tahunan setiap tenaga  penjualan rata-rata $80.000, termasuk berbagai beban tunjangan. Beban perjalanan dan  jamuan diperkirakan mencapai $600.000 setahun, dan biaya tahunan dari menyewa seorang manajer penjualan dan seorang sekretaris penjualan adalah $150.000. Selain gaji, setiap tenaga penjual akan menerima komisi 10 persen untuk penjualan $2 juta pertama dan 15  persen untuk penjualan di atas $2 juta. Untuk keperluan perencanaan, Tom berharap bahwa semua tenaga penjual akan menghasilkan penjualan di atas $2 juta dan penjualan akan sesuai dengan tingkat yang telah diproyeksikan sebelumnya. Tom yakin bahwa Marston juga harus menaikkan anggaran iklannya sebesar $500.000.

Diminta

1. Hitunglah titik impas Marston Corporation dalam dolar penjualan untuk tahun fiskal yang berakhir 30 Juni 2006, jika perusahaan mempekerjakan tenaga penjualan sendiri dan meningkatkan biaya iklannya. 2. Jika Marston Corporation tetap menjual melalui jaringan agen penjualannya dan membayar komisi yang lebih tinggi, tentukan estimasi volume dalam dolar penjualan untuk tahun fiskal yang berkhir 30 Juni 2006, yang diperlukan guna menghasilkan laba bersih yang sama seperti yang diproyeksikan dalam laporan laba rugi pro forma yang telah disajikan. 3. Uraikanlah asumsi umum yang mendasari analisis impas yang mungkin membatasi  penggunaannya dalam kasus ini. (Diadaptasi dari CMA)

Kasus-kasus Keputusan Manajerial

Danna Lumus, manajer pemasaran sebuah divisi yang memproduksi berbagai produk kertas, sedang mempertimbangkan permintaan manajer divisi mengenai prakiraan  penjualan untuk lini serbet kertas yang baru. Manajer divisi sedang mengumpulkan data agar ia dapat memilih salah satu dari dua proses produksi yang berbeda. Proses pertama akan memerlukan biaya variabel sebesar $10 per kotak dan biaya tetap $100.000. Proses kedua akan memerlukan biaya variabel sebesar $6 per kotak dan biaya tetap $200.000. harga jual adalah $30 per kotak. Danna baru saja menyelesaikan analisis pemasaran yang memproyeksikan penjualan tahunan sebanyak 30.000 kotak. Danna merasa enggan untuk melaporkan prakiraan penjualan sebanyak 30.000 kotak kepada manajer divisi. Ia tahu bahwa proses pertama merupakan proses padat karya, sedangkan proses kedua merupakan proses otomatisasi dengan kebutuhan tenaga kerja yang sedikit dan tidak membutuhkan pengawas produksi tambahan. Jika proses pertama di[ilih, Jerry Johnson, seorang teman baiknya, akan ditunjuk sebagai pengawas lini baru tersebut. Juka proses kedua yang dipilih, maka Jerry dan semua karyawan lini akan terkena PHK. Setelah mempertimbangkan situasi tersebut, Danna merevisi proyeksi penjualan turun menjadi 22.000 kotak. 

Danna percaya bahwa revisi penurunan tersebut dapat dibenarkan. Karena hal itu akan mendorong manajer divisi untuk memilih sistem manual, maka rivisi tersebut mamperlihatkan sensitivitas bagi kebutuhan karyawan yang ada saat ini sensitivitas yang ia khawatirkan tidak dimiliki oleh manajer divisinya. Manajer divisi terlalu memperlihatkan faktor-faktor kuantitatif pada saat mengambil keputusan dan biasanya mengabaikan aspekaspek kualitatif.

16-35

Etika dan Penerapan CVP TB1

Diminta

1. Hitunglah titik impas untuk masing-masing proses. 2. Hitunglah volume penjualan di mana kedua proses manual lebih sama besar. Identifikasikanklah rentang penjualan di mana proses manual lebih menguntungkan dari pada proses otomatis. Identifikasikanlah rentang penjualan di mana proses otomatis lebih menguntungkan dari pada proses manual. Mengapa manajer divisi menginginkan prakiraan penjualan? 3. Diskusikanlah keputusan Danna untuk mengubah prakiraan penjualan. Apakah Anda setuju dengan pilihan tersebut? Apakah ia berperilaku secara etis? Apakah keputusannya dapat dibenarkan karena ia membantu sejumlah karyawan mempertahankan pekerjaan mereka? Haruskah dampaknya terhadap karyawan tersebut dipertimbangkan dalam keputusan? Sesungguhnya, apakah tidak etis jika tidak mempertimbangkan dampak dari keputusan tersebut terhadap karyawan? 4. Meskipun Danna bukan seorang akuntan manajemen, namun apakah ada dari standar etika akuntan manajemen yang disajikan dalam Bab 1 yang dilanggarnya? Jelaskan. Utah Metropolitan Ballet berlokasi di Salt Lake City. Perusahaan itu berkantor di Capitol Theater, yaitu salah satu dari tiga gedung yang disebut Bicentennialarts Center di tengah kota Salt Lake City. Perusahaan hiburan tersebut mempertujukkan lima tarian baler per tahun. Untuk musim yang akan datang, lima tarian balet yang akan dipertunjukkan: The  Dream, Petrushka, The Nutcracker, sleeping Beauty dan Bugaku. Presiden direktur dan manajer umum telah menyusun jadwal sementara untuk sejumlah pertunjukan berikut untuk masing-masing tarian balet selama musim yang akan datang. 

 Dream

5

 Petrushka

5

 Nutcracker

20

Sleeping Beauty

10

 Bugaku

5

16-36

Organisasi Jasa; Multiproduk; Impas; Keputusan Penetapan Harga dan Penjadwalan TB1, TB2, TB3

Untuk setiap pertunjukan dari setiap tarian, biaya yang harus dikeluarkan adalah untuk seragam, peralatan panggung, latihan, royalti, honor artis tamu, koreo grafi, gaji staf  produksi, musik dan kostum. Biaya-biaya tersebut adalah tetap untuk tarian tertentu tanpa memperhatikan jumlah pertunjukkanny biaya tetap langsung untuk setiap tarian adalah sebagai berikut:

Dream

Petrushka

Nutcracker

Sleeping Beauty

Bugaku

$275.500

$145.500

$70.500

$345.000

$155.500

Biaya tetap lainnya yang terjadi adalah sebagai berikut:

Iklan Asuransi Gaji administratif Sewa kantor, telepon, dan sebagainya Total

$ 80.000 15.000 222.000 84.000 $401.000

Untuk setiap pertunjukan masing-masing tarian, juga terdapat biaya berikut:

Simfoni Utah Sewa auditorium Gaji penari Total

$3.800 700 4.000 $8.500

Auditorium tempat tarian dipertunjukkan memiliki 1.854 kursi, yang dapat diklasifikasikan sebagai A, B, dan C. Sudut pandang terbaik berbeda mulai dari kursi A sampai kursi C. Informasi yang berkaitan dengan jenis kursi yang berbeda adalah sebagai  berikut:

Jumlah

Kursi A

Kursi B

Kursi C

114

756

984

Harga

$35

$25

$15

 Nutcracker

100

100

100

Lainnya

100

80

75

Persentase yang terjual untuk setiap pertunjukan;*

* Berdasarkan pengalaman yang lalu, persentase serupa diharapkan berlaku untuk musim pertunjukan yang akan datang.

Diminta

1. Hitunglah pendapatan yang diharapkan dari pertunjukan yang telah dijadwalkan sementara. Susunlah laporan laba rugi menurut perhitungan biaya variabel untuk setiap tarian. 2. Hitunglah jumlah pertunjukan dari setiap tarian yang dibutuhkan untuk menghasilkan  pendapatan guna menutupi beban tetap langsung setiap tarian. 3. Hitunglah jumlah pertunjukan dari setiap tarian yang dibutuhkan agar perusahaan secara keseluruhan untuk mencapai impas. Jika Anda adalah presiden direktur dan manajer umum, bagaimana Anda akan merubahan jadwal pertunjukan sementara tersebut? 4. Misalkan dimungkinkan untuk menawarkan pertunjukan siang hari (matinne) untuk tarian  Nutcracker. Harga tiket akan lebih murah $5 dari hari harga tiket pertunjukan malam hari, dan sewa auditorium lebih murah $200. Presiden direktur dan manajer umum percaya bahan lima pertunjukan siang adalah mungkin untuk dilakukan dan  bahwa 80 persendari tiket setiap jenis kursi akan terjual. Pengaruh apakah yang diberikan oleh pertunjukan siang terhadap profitabilitas perusahaan? Terhadap titik impas keseluruhan? 5. Misalkan tidak ada pertunjukan malam tambahan yang dapat ditawarkan. Anggaplah  bahwa perusahaan akan menawarkan lima kalipertunjukkan siang hari atas tarian The  Nutcracker . Juga, perusahaan berharap menerima $60.000 hibah dari pemerintah dan sumbangan dari donatur seni. Apakah perusahaan akan mencapai impas? Bila tidak, tindakan apa yang akan Anda ambil agar pendapatan sesuai dengan biaya? Anggaplah  bahwa tidak ada pertunjukan tambahan untuk tarian The Nutcracker   yang mungkin untuk dilakukan.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF