Bab 13. Pemeliharaan Mesin Punch

December 2, 2018 | Author: fadli040289 | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Bab 13. Pemeliharaan Mesin Punch...

Description

194 Pemeliharaan Mesin Punch

BAB 13 PEMELIHARAAN MESIN PUNCH

Pada Pada Bab 13 ini akan diuraika diuraikann tentang: tentang: Konstru Konstruksi ksi mesin mesin punch, punch, prinsip prinsip kerja kerja mesin mesin punch, punch, prosedu prosedurr peng pengoper operasia asiann mesin mesin punch, pemeliharaan mesin punch, format pemeliharaan mesin punch

13.1 Konstruksi mesin punch

Mesin punch adalah salah satu mesin yang digunakan untuk mengurangi volume benda kerja (plat), yang tidak mengha men ghasi silk lkan an se serpi rpihh ata atauu sisa sisa be benda nda kerja kerja,, biasa biasanya nya digun digunaka akann untuk membuat benda kerja (plat) secara massal dalam bentuk yang sama sa ma,, da dann dike dikerj rjak akan an se seca cara ra be beru runt ntun un.. Ada Ada pu pula la me mesi sinn ya yang ng digunakan untuk membuat benda kerja tunggal, biasa dioperasikan dengan cara manual, mesin punch yang digerakkan dengan cara manual biasanya menggunakan sistem ulir, seperti dapat dilihat pada gamb ga mbar ar 13 13.1 .1.1 .1,, ag agar ar tena tenaga ga ya yang ng dike dikelu luar arka kann sa saat at me mela laku kuka kann pence pen cepl plosa osann tidak tidak be begit gituu besar besar,, ulir ulir ya yang ng digun digunak akan an ada adala lahh ulir  ulir  persegi, karena ulir persegi mempunyai kekuatan yang besar.

. Gambar 13.1.1 mesin punch manual Mesin penceplos atau punch secara prinsip terdiri dari dua bagian utama yaitu punch dan dies, punch merupakan bagian yang mendorong benda kerja dengan bentuk tertentu, sedangkan dies

195 Pemeliharaan Mesin Punch

adalah bagian pembentuk berupa lubang dengan bentuk yang sama dengan punch yang digunakan (Gambar 13.1.2).

Gambar 13.1.2 punch dan dies

13.2 Prinsip kerja mesin punch

Teknik penceplosan adalah pekerjaan bebas serpih (biasanya pengerjaan beruntun) benda kerja sebagai bentuk dengan sepasang perkakas (perkakas atas/punch dan perkakas bawah/dies). Benda kerja yang dikerjakan dengan menggunakan mesin ini adalah benda kerja yang berupa plat, yang dapat diceplos, ditarik dan dikempa, misalnya bentuk lembaran, dan sabuk. Jenis mesin punch ada beberapa macam, dibagi menurut bagaimana cara memotong atau benda kerja yang dihasilkan, beberapa jenis tersebut antara lain: pemotongan (blanking, piercing, notching, cropping, parting, shaving, trimming) dan pembentukan (bending, flanging, stamping, embosing, deep drawing, curling).

Prinsip kerja mesin punch hampir sama dengan mesin pemotong plat (gunting), mesin menggunakan gaya geser yang digunakan untuk menyayat benda kerja hingga terpotong, hanya saja pada mesin punch mata potong yang digunakan tidak berupa pisau, melainkan punch (atas) dan dies (bawah) digunakan untuk memotong benda kerja. (Gambar 13.2.1)

Gambar 13.2.1 pasangan pelubang

196 Pemeliharaan Mesin Punch

Gambar 13.2.2 Pembentuk

Sedangkan untuk mesin  punch yang digunakan untuk   pembentukan (stempel) bekerja seperti halnya mesin  press. Punch yang merupakan  penekan dari atas dan mempunyai bentuk tertentu, berpasangan dengan dies yang berada di bawah dan mempunyai bentuk yang  serupa dengan punch-nya akan tetapi dengan profil  cekung, kebalikan dari punch yang memiliki profil cembung  atau sebaliknya. (Gambar  13.2.2)

Prinsip kerja mesin punch adalah benda kerja (3) yang berada di bawah (2) punch yang mempunyai diameter (d ). Punch (2) ditekan ke bawah kearah landasan atau dies (1) yang mempunyai lubang yang mempunyai ukuran diameter  (d+0.1), dan lubang pada dies berbentuk tirus sehingga punch dapat dengan mudah mendorong sambil melubang benda kerja karena ada celah yang cukup untuk bergerak masuk (Gambar  13.2.3) Gambar 13.2.3 punch dan dies

13.3 Prosedur pengoperasian mesin punch 13.3.1 Pengecekan

Pengecekan perlu dilakukan sebelum penggunaan mesin punch untuk kelancaran pekerjaan dan diharapkan hasil pekerjaan sesuai dengan gambar kerja yang diperintahkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan mesin punch adalah, pengecekan punch dan dies (pisau), pengecekan kesejajaran, pengecekan bagian-bagian yang bergerak, pengecekan clearance dan pengecekan hidrolis (pada mesin punch hidrolik).

197 Pemeliharaan Mesin Punch

Pengecekan sebelum menggunakan mesin punch untuk proses melubang benda kerja adalah mengecek punch dan diesnya terlebih dahulu, punch dan dies berpasangan, perbedaan diameter (ukuran) berkisar antara 0.05 sampai 0.1 mm. Perbedaan ukuran dimaksudkan agar benda kerja yang berupa plat tipis tidak terselip diantara punch dan dies, pastikan juga bagian tepi punch dan bagian dalam dies mempunyai sisi yang tajam. (Gambar 13.3.1.1)

Gambar 13.3.1.2 Kesejaran punch dan dies Pada mesin punch manual yang digerakkan dengan menggunakan sistem ulir, perlu diperhatikan keadaan ulirnya, jangan sampai ada yang rusak, ataupun kotor, karena bisa mengganggu proses pelubangan, oleh karenanya perlu diadakan pemeliharaan dan pembersihan secara teratur. Agar ulir dapat bergerak lancar juga perlu dilumasi (Gambar 13.3.1.3)

Gambar 13.3.1.1 punch dan dies Pengecekan juga perlu dilakukan pada kesejajaran atau kelurusan antara sumbu punch dan lubang dies, karena jika keduanya tidak sejajar maka proses penceplosan tidak akan berhasil dan bisa merusak benda kerja bahkan punch itu sendiri. Karena terbentur  dengan dies yang keras dan tidak tepat ada posisinya. (gambar 13.3. 1.2)

Gambar 13.3.1.3 pengecekan ulir 

198 Pemeliharaan Mesin Punch

13.3.2 Penyetelan

Penyetelan yang dilakukan sebelum penggunaan mesin punch adalah menyetel kesejajaran sumbu punch dan lubang dies (gambar  13.3.2.1). Setelah keduanya sejajar  kunci kedudukan dies dengan menggunakan klem agar dies tidak bergerak. Ini dimaksudkan agar pada saat pekerjaan melubang benda kerja bisa berlangsung, dan lubang yang dihasilkan baik sesuai dengan gambar  kerja yang diminta. 13.3.3 Pengoperasian

Gambar 13.3.3.1 melepas baut pengikat

Gambar 13.3.2.1 menyetel kesejajaran

Penggunaan mesin punch untuk melubangi plat, dimulai dengan memasang punch dan dies pada tempatnya. Punch dipasang pada bagian atas, pertama kendurkan baut pengikat punch yang ada dengan menggunakan kunci pas atau kunci ring (gambar  13.3.3.1). Setelah itu masukkan punch dan kencangkan kembali baut pengikat dengan kunci. Posisi punch jangan terlalu turun, masukkan punch sampai mentok ke atas.

Setelah punch dipasang, kemudian selanjutnya memasang dies pasangan dari punch yang telah terpasang. Dies dipasang harus sejajar dengan punch (Gambar 13.3.3.2), untuk mengetahuinya punch dapat diturunkan hingga menyentuh dies,  jika sudah pas pasang dies dan kencangkan dengan menggunakan klem, agar pada saat penger jaan melubang benda kerja dies tidak bergeser. Gambar 13.3.3.2 kesejajaran

199 Pemeliharaan Mesin Punch

13.4 Pemeliharaan mesin punch 13.4.1 Preventive maintenance

Gambar 13.4.1.1 melumasi ulir 

Pemeliharaan mesin punch dilakukan salah satunya dengan melumasi ulir yang terdapat pada mesin punch, ulir bisa dilumasi dengan menggunakan oli, agar ulir  bisa berjalan dengan lancar  pada saat penggunaan mesin punch dan ulir lebih awet tidak cepat terkena korosi, karena bagian ini sering bergesekan dan harus lancar (gambar 13.4.1.1)

Pemeliharaan harian yang penting lainnya adalah penyimpanan punch dan dies ketika tidak digunakan. Agar tidak cepat rusak punch dan dies disimpan dengan rapi dan tidak dicampur, agar  punch atau dies tidak rusak dan terluka karena terbentur satu sama lain. Selain itu sebelum disimpan perlu diberi pelumas terlebih dahulu agar punch dan dies bisa awet dan tidak terkena korosi, sehingga dapat digunakan kembali untuk pekerjaan berikutnya. (Gambar 13.4.1.2)

Gambar 13.4.1.2 Penyimpanan punch dan dies manual Hal penting lain yang tidak boleh dilupakan adalah penyiapan komponen pengganti, atau sparepart cadangan, karena sewaktuwaktu bisa terjadi kerusakan pada komponen-kopmonen yang mudah rusak, oleh karena itu penyediaan komponen cadangan mutlak dilakukan agar ketika terjadi kerusakan pada salah satu komponen, bisa segera digantikan dengan yang baru agar proses produksi tidak terhenti.

200 Pemeliharaan Mesin Punch

13.4.2 Komponen yang mudah rusak dan memperbaikinya

Gambar 13.4.2.1 Punch yang rusak

Demikian pula dengan dies,  jika sudah mulai tumpul penanganannya juga sama dengan penanganan punch, yaitu dengan digerinda rata kembali permukaan atas dari dies (Gambar 13.4.2.2), sesuai dengan sudut potong yang diperbolehkan agar pemotongan tetap bisa berjalan. Karena jika sudut potong tidak terpenuhi maka pemotongan akan berat, karena seperti halnya gunting plat (guiletine), jika sudut potong terlalu tumpul atau terlalu lancip maka dapat merusak benda kerja, dan pengoperasiannya menjadi berat.

Komponen-komponen yang mudah rusak pada mesin punch manual antara lain adalah punch (penekan atas), karena sering digunakan dan langsung bersentuhan dengan benda kerja komponen ini lebih cepat tumpul, jika sudah tumpul maka akan berat digunakan untuk melubang atau menceplos benda kerja yang berupa plat. Masalah ini dapat diatasi dengan menggerinda kembali bagian bawah dari punch (sesuai dengan sudut potong maksimal yang diperbolehkan) agar bisa dipakai kembali. (Gambar 13.4.2.1).

Gambar 13.4.2.2 Dies yang rusak

201 Pemeliharaan Mesin Punch

13.5 Contoh Format pemeliharaan mesin punch Nama Sekolah : . ………………………………………. Nama Bengkel : ………………………………………… Nama Peralatan : ………………………………………… Nama bagian mesin yang diinspeksi Kegiatan pemeliharaan

Tgl Bln Thn

  n    k    i   s   a   r   e   e   m   g   r   n   e   a    b    k   n    h   a    i    i   s   r   g   e   a    b    b   m    i   s   e   a    M   m   u    l   e    M

Nama Petugas Inspeksi 1

2

3

  g   n   o    t   o   m   e   p    h   c   n   u   p    k   e   c   e   g   n   e    M

  g   n   o    t   o   m   e   p   s   e    i    d    k   e   c   e   g   n   e    M

4

5

  n    i   s   e   m   a   y   n   n   a    l   a    j    k   e   c   e   g   n   e    M

6

  e   c   n   a   r   a   e    l    C    k   e   c   e   g   n   e    M

   h   c   n   u   p    /   s   e    i    d    t   u   a    b    k   e   c   e   g   n   e    M

7

8

 .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .

 .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .

Paraf/ Catatan

9

Catatan: Beri tanda √ pada kolom pemeliharaan yang telah dikerjakan (...............) diisi oleh petugas jika ada kegiatan khusus lain. Petugas 1

( . . . . . . . . . . . . . . . .)

Petugas 2

( . . . . . . . . .. . . . . . .)

202 Pemeliharaan Mesin Punch

13.6

Keselamatan Kerja

1. Gunakan gep (clearance) yang sesuai pada punch dan dies untuk ketebalan benda kerja (plat) yang akan dilubang. 2. Jangan melubang plat baja yang keras. 3. Asahlah (tajamkan) punch dan dies jika sudah tumpul. 4. Ikutilah prosedur sebelum mengoperasikan mesin.

13.7 Pendalaman 1. Jelaskan, kerusakan jenis apa saja yang mungkin terjadi pada mesin punch? 2. Mengapa jadwal perawatan diperlukan bagi mesin pemotong punch? 3. Terangkan bagaimana cara merawat mesin punch agar usia pakainya menjadi lebih lama? 4. Terangkan bagaimana caranya melepas dan memasang kembali punch dan dies pada mesin? 5. Jelaskan penyebab kerusakan punch dan dies 6. Jelaskan cara mengoperasikan mesin punch.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF