BAB 10 Proses Penyusunan Anggaran AML.docx

March 23, 2019 | Author: Odhi Yudha | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download BAB 10 Proses Penyusunan Anggaran AML.docx...

Description

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN “ PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN ”

(Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen Lanjutan) Dosen : Dr. H. Raharja, Msi,Ak Badingatus Solikhah, SE,Msi,Ak

Disusun oleh :

ODHI YUDHA H

12030116220029

DIANTI PUJI RAHAYU

120301162200

PROGRAM PENDIDIKAN DAN PROFESI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO 2017

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat, karunia, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan  judul “PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN”  sebagai salah satu persyaratan guna memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen Lanjutan Lanjutan dalam program studi  pendidikan profesi akuntansi di Universitas Diponegoro. Diponegoro. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu  penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat berguna untuk penyempurnaan penyempurnaan tulisan ini ataupun bahan bahan perbaikan bagi penulisan penulisan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat  bagi semua pihak, khususnya khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

Semarang, 09 November 2017

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Penyusunan anggaran pada suatu perusahaan sangatlah erat kaitannya dengan manajemen, khususnya yang berhubungan dengan penyusunan rencana ( planning  ( planning ), ),  pengkoordinasian kerja (coordinating ) dan pengawasan kerja (controling  ( controling ). ). Oleh karena itu anggaran hanyalah sebagai alat bagi manajemen, maka dari itu meskipun suatu anggaran telah disusun dengan begitu baik dan sempurna, namun kehadiran manajer masih mutlak diperlukan. Anggaran yang baik dan sempurna tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan serta realisasinya nanti juga akan baik dan sempurna tanpa dikelola oleh tangan-tangan manajer yang terampil dan berbakat. Anggaran merupakan suatu kegiatan yang penting bagi perusahaan. Dalam anggaran,  perusahaan menganggarkan biaya  –   biaya yang akan dikeluarkan untuk tindakan  –  tindakan yang akan dilakukan pada periode mendatang. Anggaran juga dapat dipergunakan sebagai alat pengendalian, untuk melihat apakah kegiatan  –   kegiatan  perusahaan sudah berjalan sesuai dengan rencana. 2. Rumusan Masalah 

Apakah konsep anggaran yang dikemukakan pada tahun 1922 masih bisa diterapkan pada kondisi sekarang?



Bagaimana teknis cara penyusunan anggaran?

3. Tujuan Rumusan Masalah 

Mengetahui apakah konsep anggaran tetap sesuai dengan kondisi sekarang.



Mengetahui teknis –  teknis –  teknis  teknis punyusunan anggaran.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Arti dan Tujuan Penyusunan Anggaran Anggaran merupakan rencana jangka pendek perusahaan yang bersifat kuantitatif. Biasanya periode anggaran adalah satu tahun. Terdapat perbedaan yang mendasar antara anggaran, rencana ( plan),  plan), target dan forecast  dan forecast . Target merupakan suatu tujuan tujua n yang ingin dicapai perusahaan. Misalkan, perusahaan menginginkan target Return target Return on Equity sebesar Equity sebesar 20%. Untuk mencapai target tersebut perusahaan harus membuat rencana tindakan ( plan ( plan). ). Anggaran adalah biaya yang diperlukan untuk menjalankan rencana ( plan)  plan) tersebut sehingga target dapat tercapai. Kebanyakan proses penyusunan anggaran perusahaan dimulai pada bulan september, dan dibutuhkan sekitar tiga atau empat bulan untuk menyusun anggaran tersebut. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, anggaran disusun berdasarkan as umsi apa yang akan terjadi pada periode mendatang, misalkan asumsi mengenai tingkat inflasi, kurs dollar, dan sebagainya. Masalahnya adalah, sering sekali terjadi perbedaan antara asumsi yang dibuat perusahaan dengan kenyataan yang terjadi. Hal tersebut akan menyebabkan men yebabkan anggaran sering bukan menjadi alat yang membantu, namun menghambat kegiatan operasional perusahaan. Karena itu, muncul forecast  muncul forecast  yang  yang kemudian dipergunakan sebagai alat untuk membantu pengelolaan perusahaan untuk mencapai target yang diinginkan. Perbedaan antara anggaran dengan forecast  dengan  forecast  adalah  adalah segala sesuatu yang ada  pada forecast   pada forecast  harus  harus didasarkan pada asumsi yang terkini. Karena itu, forecast  itu,  forecast  akan  akan terus menerus diperbaharui sesuai dengan perubahan kondisi yang dihadapi perusahaan. Ada beberapa tujuan perusahaan menyusun anggaran, diantaranya : 1. Mengharuskan manajer membuat rencana. Penyusunan anggaran menjadi sangat  penting ketika terjadi pemisahan antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Sebagai pengelola perusahaan, dewan direksi (BOD) harus memperlihatkan rencana  –   rencana yang akan mereka lakukan pada periode mendatang, dan meminta persetujuan dari pemilik perusahaan. 2. Memberikan informasi yang dapat dipergunakan untuk memudahkan perusahaan dalam mengambil keputusan. Biasanya, semua hal  –   hal apapun yang akan

dilakukan pada periode mendatang, seperti keputusan investasi dan lain  –  lainnya,   lainnya, diputuskan pada saat penyusunan anggaran. 3. Dapat dipergunakan sebagai alat pengendalian dan penilaian kinerja. Hasil –  Hasil  –  hasil   hasil  pelaksanaan pekerjaan perusahaan akan diperbadingkan dengan apa yang direncanakan dalam anggaran. Jika terdapat hal yang tidak sesuai maka harus terdapat tindakan untuk melakukan perbaikan. 4. Sebagai alat untuk komunikasi dan koordinasi. Anggaran dibuat untuk mencegah terjadinya suboptimalisasi kegiatan yang hanya akan menguntungkan departemen  –  departemen  departemen tertentu, namun merugikan perusahaan secara keseluruhan. 2.2 Kelemahan –  Kelemahan –  kelemahan  kelemahan Anggaran Antara lain : a. Penyusunan anggaran memakan waktu yang lama. Kebanyakan perusahaan memulai  penyusunan anggaran pada bulan September, dan akan berlangsung selama empat  bulan. Penyusunan anggaran yang lama lebih banyak dikarenakan dilakukannya  proses bottom  –  up,  up, yang menyebabkan banyaknya negosiasi yang dilakukan.  b. Anggaran sulit untuk disesuaikan dalam lingkup yang cepat berubah. Anggaran disusun berdasarkan suatu asumsi tertentu yang dibuat saat anggaran dibuat. Dalam kondisi seperti sekarang ini, dimana terdapat ketidakpastian yang tinggi, seringkali  perusahaan tetap mengacu pada asumsi yang dibuat pada saat menyusun anggaran, walaupun keadaannya tidak demikian. c. Terdapat kecenderungan untuk membuat ”  slack  ” dalam penyusunan anggaran. ”  slack ” terjadi terjadi saat orang  –   orang dalam perusahaan tidak mengatakan yang sesungguhnya, dan cenderung untuk mempertinggi biaya yang diminta dibandingkan dengan yang seharusnya, dan sebaliknya selalu mencoba menegosiasikan target yang lebih rendah dari yang seharusnya. d. Terdapat kecenderungan untuk melakukan ”  gaming  ”. ”  gaming  ” terjadi apabila orang –  orang –  orang  orang yang bekerja pada perusahaan berusaha untuk mencapai angka  –  angka  angka yang ada dianggaran dengan segala macam cara, termasuk dengan cara  –   cara yang sebenarnya merugikan perusahaan. 2.3 Cara Penyusunan Anggaran Terdapat tiga cara untuk menyusun anggaran, yaitu : a.  Authoritative budgetting,  budgetting,  dengan cara ini, proses penyusunan anggaran sepenuhnya dilakukan oleh manajemen tingkat atas, dan bawahan hanya diberikan angka  –  angka   angka anggaran yang telah ditetapkan.

 b.  Participative budgetting ( budgetting  (bottom  –  up), up), dalam pendekatan ini semua orang yang ada dalah perusahaan terlibat dalam penyusunan anggaran. Penyusunan anggaran dimulai dari bawah, dan kemudian diakumulasikan pada tingkatan yang lebih atas untuk dinegosiasikan dan dimintakan persetujuannya. c. Consultative budgetting , cara ini mirip dengan authoritative budgetting , hanya dalam  proses penyusunan anggaran, atasan melakukan konsultasi dan meminta pendapat pendapat dari  bawahan. 2.4 Penyusunan Anggaran dengan mempergunakan konsep Three Wheels of Profit Plan Dalam konsep three wheel of profit plan, plan, terdapat tiga tahapan yang akan dilalui dalam  proses penyusunan anggaran, anggaran, yaitu: a.  Profit wheel  Perusahaan akan membuat anggaran penjualan dan semua anggaran biaya untuk menentukan besarnya anggaran laba perusahaan. Selain itu, perusahaan juga harus menentukan besarnya anggaran aset yang akan dikelola untuk menghasilkan target keuntungan tersebut.  b.  Return on Equity (ROE) wheel  wheel  c. Cash wheel  2.5 Penyusunan Anggaran Induk ( Master ( Master Budget ) Anggaran induk (master budget) yang dibuat perusahaan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: a. Anggaran operasional (operating (operating budget ), ), anggaran operasional berisi anggaran  penjualan dan anggaran biaya yang dikeluarkan perusahaan. Hasil akhir dari anggaran operasional adalah anggaran laporan laba –  laba –  rugi.  rugi.  b. Anggaran finansial ( financial budget ), ), anggaran ini berisi konsekuensi dari anggaran operasional yang disusun. Anggaran financial terdiri dari anggaran kas dan anggaran  posisi keuangan. c. Anggaran modal (capital (capital budget ), ), anggaran ini berisi mengenai perkiraan investasi aset tetap yang akan dilakukan perusahaan pada periode anggaran. 2.6 Penyusunan Anggaran Penjualan Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperkirakan anggaran unit terjual, yaitu: a. Sales Department Estimates, Estimates, dalam metode ini masing  –   masing tenaga penjualan akan disuruh membuat perkiraan unit yang mereka bisa jual pada periode mendatang.

Kemudian akan digabungkan menjadi angka unit terjual perusahaan secara keseluruhan. b. Customer Survey Method , metode ini kebanyakan dipakai untuk perusahaan yang tidak memiliki pelanggan dalam jumlah yang banyak. Dalam metode ini, perusahaan akan menanyakan pada pelanggan mereka berapa jumlah unit barang yang akan mereka pesan dari perusahaan. c. Share of the Market Method , dalam metode ini perusahaan akan menentukan besarnya target pangsa pasar yang akan dicapai pada periode mendatang, dan perusahaan akan menentukan jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai target pangsa pasar tersebut. d. Survey of Executive Opinion, Opinion , dalam metode ini, anggaran penjualan akan disusun  berdasarkan opini dari dewan direksi perusahaan. e.  Delphi Process, Process, dalam metode ini perusahaan akan menanyakan kepada ahli  –   ahli dibidangnya untuk membentuk asumsi  –   asumsi yang akan terjadi di periode mendatang.  f.  Analisis Regresi, Regresi, dalam model ini perusahaan membentuk model statistik untuk menentukan factor  –   factor apa saja yang secara  significant   akan mempengaruhi  penjualan perusahaan. 2.7 Anggaran Produksi Setelah anggaran penjualan dibuat, maka tahapan berikutnya adalah menyusun anggaran  produksi. Rumus untuk menyusun me nyusun anggaran produksi adalah anggaran penjualan + target  persediaan barang jadi akhir  –  persediaan   persediaan barang jadi awal. Anggaran produksi disusun  berdasarkan unit terjual yang terdapat pada anggaran penjualan. Jika Ji ka anggaran penjualan tidak dibuat secara rinci, maka anggaran produksi tidak akan bisa dibuat. 2.8 Anggaran Biaya Penyusunan anggaran biaya perusahaan manufaktur dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: a. Penyusunan anggaran biaya produksi  b. Penyusunan anggaran biaya periode Cara penyusunan anggaran biaya dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya: 1. Mempergunakan standar 2.  Incremental budget , konsep ini perusahaan akan melakukan ekstrapolasi dari angka anggaran dan realisasi pada periode sebelumnya. Angka tersebut kemudian

digabungkan dengan asumsi  –  asumsi   asumsi yang dibuat mengenai periode anggaran, untuk mendapatkan jumlah biaya yang akan dianggarkan. 3.  Zero Based Budgeting , konsep ini menganggap bahwa incremental budgetting  memiliki kelemahan utama, yaitu menggantungkan pada angka  –  angka  angka anggaran dan realisasi pada periode sebelumnya, padahal angka  –   angka tersebut belum tertentu mencerminkan angka yang efisien. 4.  Kaizen Budget , adalah anggaran yang banyak dipakai oleh perusahaan jepang, dan  biasanya dikaitkan dengan siklus hidup dari suatu produk. Kaizen memiliki makna  perbaikan berkelanjutan. Dalam anggaran, agar dapat mengantisipasi harga yang cenderung semakin menurun, maka biaya dianggarkan untuk produk tersebut terus menerus diefisienkan, agar dapat dijual dan menghasilkan laba yang menguntungkan. menguntungkan. 5.  Activity Based Budgetting , konsep ini anggaran disusun berdasarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan. 2.8.1

Penyusunan Anggaran dengan mempergunakan Standar Saat ini perusahaan menghadapi keadaan yang tidak pasti, yang menyebabkan asumsi  –   asumsi yang dibuat waktu perusahaan menyusun anggaran, kemungkinan besar tidak realistis lagi. Hal ini menyebabkan perusahaan harus bisa menyusun anggaran yang lebih fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan perubahan lingkungan tersebut. Supaya hal tersebut terjadi, maka semua anggaran biaya yang dibuat  perusahaan harus dikaitkan dengan anggaran penjualan atau produksi. Ada dua standar yang harus dibuat perusahaan yakni : standar kuantitas (quantity ( quantity standard ) dan standar harga ( price standard ). ).

2.8.2

Penyusunan Anggaran Biaya Bahan Mentah Langsung Biaya bahan mentah langsung merupakan contoh dari anggaran biaya yang dapat dihubungkan dengan anggaran produksi melalui standar. Untuk bahan mentah langsung, standar kuantitas ditetapkan berdasarkan rancangan produk perusahaan yang tertuang dalam bill of material  (BOM),   (BOM), sedangkan standar harga bahan mentah langsung ditetapkan dengan melakukan survey terhadap harga jual yang akan dipatok  pemasok pada perusahaan.

2.8.3

Penyusunan Anggaran Biaya Buruh Langsung Biaya buruh langsung dianggap sebagai biaya variable. Bila demikian keadaannya, maka penyusunan anggaran biaya buruh langsung memiliki kesamaan dengan  penyusunan anggaran biaya bahan mentah langsung.

2.8.4

Penyusunan Anggaran Biaya Overhead  Pabrik  Pabrik

Biaya overhead   pabrik merupakan kumpulan dari biaya  –   biaya produksi yang  bersifat tidak langsung. Dalam kaitannya dengan penyusunan anggaran, kumpulan dari biaya overhead pabrik rata  –   rata tidak dapat dibuat standar kuantitasnya, walaupun standar harganya bisa dibuat. 2.8.5  Activity Based Budgetting  Karena penyusunan anggaran dengan cara ini tidak sebaik dengan penyusunan anggaran dengan mempergunakan standar, maka muncul upaya untuk membuat biaya  –   biaya ini juga dapat disusun dengan mempergunakan standar. Caranya dengan menggunakan konsep (ABB). 2.8.6

Proses Penyusunan Forecast  Penyusunan Forecast  Penyusunan anggaran dengan mempergunakan standar membuat anggaran perusahaan dapat dimutakhirkan (update (update)) sesuai dengan perubahan yang terjadi. Hal ini membuat  proses  forecasting   yang dilakukan perusahaan menjadi lebih mudah dilakukan. Menurut Morlidge dan Player (2010), forecast yang baik harus memenuhi lima  persyaratan, yaitu: a. Timely b.  Actionable c.  Reliable d.  Aligned e. Cost Effective

2.8.7  Beyond budgetting  Konsep beyond budgetting diterapkan oleh perusahaan yang menganggap bahwa anggaran yang bersifat tradisional tidak lagi sesuai dengan kondisi saat ini yang memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi, sehingga perusahaan tersebut meilhat  bahwa anggaran lebih banyak bersifat menghambat dari pada membantu perusahaan dalam melakukan kegiatannya. Hal lainnya lainn ya adalah kelompok ini menganggap bahwa anggaran bersifat sentralisasi, bahkan jika ingin melakukan sesuatu diluar hal –  hal  –  hal  hal yang dianggarkan, maka revisi anggaranpun harus dimintakan persetujuannya.

BAB III KESIMPULAN

Anggaran merupakan rencana jangka pendek perusahaan yang bersifat kuantitatif. Biasanya periode anggaran adalah satu tahun. Terdapat perbedaan yang mendasar antara anggaran, rencana ( plan),  plan), target dan forecast  dan forecast . Target merupakan suatu tujuan tujua n yang ingin dicapai perusahaan. Misalkan, perusahaan menginginkan target Return target Return on Equity sebesar Equity sebesar 20%. Untuk mencapai target tersebut perusahaan harus membuat rencana tindakan ( plan ( plan). ). Anggaran adalah biaya yang diperlukan untuk menjalankan rencana ( plan)  plan) tersebut sehingga target dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2015. Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan. Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF