Bab 1 SPBU Jrengik
October 12, 2017 | Author: Agus Romadhon | Category: N/A
Short Description
Download Bab 1 SPBU Jrengik...
Description
PENDAHULUAN Dokumen Upaya Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL)
Pembangunan SPBU 54.69.207 Jrengik Sampang
1.1 Latar belakang SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum) merupakan prasarana umum yang disediakan oleh PT. Pertamina untuk masyarakat luas guna memenuhi kebutuhan bahan bakar. Pada umumnya SPBU menjual bahan bakar sejenis premium, solar, pertamax dan pertamax plus, serta tabung gas. Dalam melaksanakan kegiatannya SPBU memiliki sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi untuk memenuhi standart mutu pelayanan yang telah ditetapkan oleh PT. Pertamina. Oleh karena itu sebagai penjaminan kualitas terhadap pelayanan yang diberikan, PT. Pertamina dalam persyaratan perijinan SPBU mensyaratkan beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memenuhi persyaratan pemenuhan ijin baru SPBU. Salah satu hal yang perlu dipenuhi dalam pemenuhan ijin baru tersebut adalah dilengkapinya dokumen pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan skala kegiatan. Jumlah kendaraan bermotor semakin tahun semakin meningkat baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Kebutuhan bahan bakar semakin meningkat pula, sehingga banyak didirikannya SPBU hampir di setiap kecamatan. Hal ini mendorong pengelola untuk mendirikan SPBU 54.69.207 yang berlokasi di Bancelok Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang merupakan prasarana umum yang disediakan PT. Pertamina dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar masyarakat Kecamatan Kamal dan
sekitarnya.
Dalam
meningkatkan
pelayanan
dan
memenuhi
persyaratan dalam pemenuhan ijin, pengelola SPBU 54.69.207 berinisiatif melakukan pengelolaan lingkungan melalui perencanaan yang sistematis dan
terpadu
dalam
sebuah
dokumen
kegiatan
pengelolaan
dan
I -
1
pemantauan lingkungan.
Untuk melaksanakan perencanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan tersebut, diperlukan kegiatan penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) yang memuat kondisi eksisting, analisa sejumlah parameter kondisi lingkungan, langkah–langkah pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Pelaksanaan dari output kegiatan ini diharapkan merupakan bentuk jaminan produk dan
keselamatan
kerja
yang
diberikan
pemrakarsa sekaligus pengelola SPBU
pihak
pengelola
selaku
54.69.207 terhadap lingkungan
dan masyarakat.
1.2
Tujuan dan Kegunaan Untuk memenuhi peraturan pemerintah tentang pengekolaan
lingkungan, maka pengelola SPBU 54.69.207 dalam mendirikan SPBU
(Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum)
melakukan studi
dengan tujuan sebagai berikut : 1.
Melaksanakan
peraturan
dan
hukum
yang
berlaku
untuk
pengelolaan lingkungan hidup 2.
Memelihara kualitas lingkungan, baik di lokasi kegiatan maupun sekitar lokasi kegiatan
3.
Merumuskan tindakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dalam kegiatan Pendirian SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar
untuk Umum)
serta untuk mengembangkan dampak positif dan
mengurangi dampak negatif serta disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku 4.
Berkaitan dengan usaha pengelolaan pencemaran lingkungan secara dini, dokumen ini merupakan pedoman dalam pengelolaan pemantauan serta pengawasan lingkungan bagi pihak-pihak terkait. Sesuai tujuan tersebut diatas, maka dokumen Upaya Pengelolaan
dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL)
Pendirian SPBU (Stasiun
Pengisian Bahan Bakar untuk Umum), mempunyai kegunaan sebagai berikut :
I -
2
Pedoman bagi pengoperasian SPBU (Stasiun Pengisian Bahan
1.
Bakar untuk Umum) , tentang sistem dan cara pengelolaan dan pemantauan lingkungan
2.
Gambaran bagi pihak terkait tentang usaha-usaha yang telah dan akan dilakukan oleh pemrakarsa sekaligus pengelola SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum)
3.
Dikaitkan dengan usaha pengembangan pada umumnya, maka dokumen Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) ini
dapat
menunjang
upaya
pembangunan
yang
berwawasan
lingkungan, khususnya dalam bidang kesehatan lingkungan.
1.3 Dasar Hukum Dalam rangka mengupayakan pengelolaan lingkungan yang didasarkan pada kebijakan nasional secara terpadu, telah dihasilkan perundangan yang memuat ketentuan pokok pengelolaan sumberdaya alam
dan
lingkungan
hidup.
Peraturan
perundangan
yang
telah
ditetapkan oleh Pemerintah sebagai acuan dalam penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) yang terkait dengan penyusunan dokumen Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk
Umum). Dasar hukum yang menjadi dasar dilaksanakannya studi DPLH ini adalah :
1.
Undang-undang RI No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok Agraria, sebagai dasar penataan kepemilikan tanah dan fungsinya 2.
Undang-undang
Keselamatan
Kerja,
RI
No.
sebagai
1
dasar
Tahun
1970
untuk
tentang
melakukan
pengelolaan lingkungan pada tahap konstruksi Pembangunan Kolam renang maupun pada tahap operasional SPBU. 3.
Undang-undang
RI
No.
5
tahun
1990
tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya, sebagai dasar dalam melakukan upaya-upaya pengelolaan
I -
3
lingkungan yang terkait dengan sumber daya air, udara, maupun sumberdaya alam yang lain. 4. Sosial
Undang-undang RI No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan tenaga
Kerja,
sebagai
dasar
dalam
pelaksanaan
Jamsostek tenaga kerja 5.
Undang-undang
RI
No.
28
Tahun
2002
tentang
Bangunan Gedung, sebagai dasar perencanaan bangunan SPBU 6.
Undang-undang
RI
No.
13
Tahun
2003
tentang
Ketenaga kerjaan, sebagai dasar hukum di bidang ketenaga kerjaan 7.
Undang-undang
RI
No.
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah, sebagai dasar dalam penentuan tatanan organisasi yang terkait dengan institusi pemerintah yang terlibat dalam proses UKL-UPL maupun dalam kebijakankebijakan yang dibuat masing-masing yang dibuat masingmasing daerah/wilayah 8.
Undang-undang RI No. 38 tahun 2004 tentang Jalan,
sebagai dasar dalam menganalisa aspek transportasi yang dikaji dalam DPLH 9.
Undang-undang
RI
No.
26
Tahun
2007
tentang
Penataan Ruang, sebagai dasar penetapan kelayakan lokasi terkait dengan rencana tata ruang yang ada 10.
Undang-undang
RI
No.
18
Tahun
2008
tentang
Persampahan, sebagai dasar pengelolaan persampahan di wailayah studi 11.
Undang-undang
RI
No.
10
Tahun
2009
tentang
Pariwisata, sebagai dasar dalam menyelenggarakan kegiatan keparawisataan dalam wilayah SPBU 12.
Undang-undang RI No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan, sebagai pedoman dalam kegiatan pengaturan lalu lintas di lokasi proyek
I -
4
13.
Undang-undang
No.
32
Tahun
2009
tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkuangan Hidup, sebagai pedoman dalam penyusunan DPLH 14.
Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
sebagai dasar untuk proses analisis prakiraan dampak dan pengelolaannya terkait dengan aspek kesehatan masyarakat 15.
Peraturan Pemerintah RI No. 24 tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah, sebagai dasar untuk membuat sertifikat kepemilikan tanah 16.
Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara, sebagai dasar pedoman untuk pengelolaan dampak kualitas udara 17.
Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, sebagai dasar sebagai penentuan golongan peruntukan air dan pengelolaan kualitas air 18.
Peraturan pemerintah RI No. 16 Tahun 2004 tentang
Penatagunaan Tanah, sebagai dasar untuk pengaturan tata guna tanah atau lahan yang dimiliki 19.
Peraturan Pemerintah RI No. 42 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Air, sebagai dasar dalam pengelolaan dan pemanfaatan air 20.
Peratuan Pemerintah RI No. 41 Tahun 2009 tentang
pengendalian
pencemaran
udara
sebagai
dasar
dalam
pengelolaan parameter udara 21.
Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 2011 tentang
Manajemen dan Rekayasa, Analisa Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas. 22.
Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 22 Tahun
1990 tentang Pengendalian Dampak Lingkungan, sebagai pedoman dalam mengelola dampak lingkungan
I -
5
23.
Keputusan Presiden No. 34 Tahun 2003 tentang
Kebijikan Nasional di Bidang Tanah, sebagai dasar pengaturan tata guna tanah atas lahan yang dimiliki 24.
Paraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 378/KPS/1987
tentang Perencanaan Kawasan Prmukiman Kota, sebagai dasar agar terjadi senergitas yang tinggi antara pemukiman dan rencana pembangunan SPBU 25.
Peraturan
Menteri
416/Menkes/Per/IX/1990
Kesehatan
tentang
Syarat-syarat
RI
No.
Pengawasan
Kualitas Air, sebagai dasar dalam menetapkan kelayakan kualitas
air
bersih/minum
yang
dapat
dikonsumsi
oleh
masyarakat 26.
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Baku Mutu Kualitas Udara Ambien di Dalam Ruang, sebagai dasar dalam menetapkan kelayakan kulitas udara ambient di dalam gedung. 27.
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Baku Mutu Kualitas Udara Ambien di Dalam Ruang 28.
Peraturan Menteri Negara Lingkngan Hidup no. 11
Tahun 2006 tentang jenis Rencana Usaha dan atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi Dengan analisis Mengenai Dampak Lingkungan, sebagai dasar untuk menapis atau melingkup proyek atau kegiatan yang wajib AMDAL ataupun tidak wajib AMDAL 29. tentang
Peraturan Manteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006 Pedoman
Pesyaratan
Teknis
Bangunan
Gedung,
sebagai dasar dalam perencanaan teknis pembangunan SPBU 30.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 13 tahun
2010 tentang UKL dan UPL dan Surat Pernyataan Kesanggupan
I -
6
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup, sebagai dasar dan pedoman dalam menysun UKL-UPL pembangnan SPBU 31.
Peraturan
Menteri
Kesehatan
No.
492/Per/MENKES/IV/2010 Tentang Syarat-syarat Kualitas Air Minum sebagai dasar dalam penilaian dan penentan kualitas air minum bagi usaha SPBU 32.
Peraturan
Menteri
Kesehatan
No.
736/Per/MENKES/IV/2010 Tentang Syarat-syarat Pengawasan Kualitas Air Minum, sebagai dasar dalam proses pengawasan kelayakan kualitas air minum untuk keperluan SPBU 33.
Keputusan
Menteri
718/MENKES/PER/IV/1987
Kesehatan
tentang
No.
Kebisingan
yang
Berhubungan dengan Kesehatan, sebagai dasar menentukan tingkat kebisingan yang dapat diterima oleh masyarakat 34.
Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup No. kep-02/menKLH/1988 tentang Baku Mutu Air Kesehatan, sebagai acuan kualitas efluen hasil pengelolaan limbah domestik 35.
Keputusan
Menteri
Lingkngan
Hidup
No.
48/MENLH/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan, sebagai dasar penentu baku mutu kebisingan yang terjadi akibat adanya pembangunan SPBU 36.
Keputusan
Menteri
Lingkungan
Hidup
No.
49/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Getaran, sebagai dasar Tolok ukur dari getaran yang dapat dioperasikan dan aman bagi masyarakat sekitar 37.
Keputusan
Menteri
Lingkungan
Hidup
No.
50/MENLH/1996/ tentang Baku Mutu Tingkat Kebauan, sebagai dasar
dalam
mentukan
dan
menetapkan
suatu
kegiatan
bermasalah atau tidak terhadap munculnya bau.
I -
7
38.
Keputusan
Menteri
lingkngan
Hidup
No.
45/MENLH/10/1997 tentang Indeks Standar Pencemaran Udara, sebagai dasar dalam perhitungan untuk menentukan kriteria ISPU 39.
Keputusan
Menteri
Pkerjaan
Umum
RI
No.
441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Aksesbilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan, sebagai dasar untuk menilai kelayakan kemudahan pencapaian rencana kegiatan 40.
Keputusan
Menteri
Pekerjaan
Umum
RI
No.
20/KPTS/2000 tentang ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan, sebagai dasar untuk pengelolaan kebakaran yang mungkin dapat terjadi pada saat operasional SPBU 41.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup no. 112
Tahun 2003 tentang Baku Mutu Limbah Cair Domestik, untuk memberi batasan hasil pengelolaan limbah domestik yang aman dibuang keperairan 42.
Peraturan Daerah Jawa Timur No. 3 Tahun 1999
Tentang Pemakaian Air, sebagai dasar dalam penetapan pemakaian air untuk kegiatan operasional air untuk kegiatan operasional proyek 43.
Peraturan Dareah Jawa Timur No. 2 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di Propinsi Jawa Timur, sebagai dasar dalam melakukan pengelolaan pencemaran air 44.
Peraturan Gubenur Jawa Timur No. 10 Tahun 2009
tentang Baku Mutu Kualitas Udara Ambient dan Emisi Sumber Tidak Bergerak di Jwa Timur, sebagai dasar dalam menetapkan apakah pencemaran udara atau tidak akibat kegiatan yang akan dilakukan
I -
8
45.
Keputusan Gubenur Jawa Timur No. 14 tahun 2001
tentang Pengambilan contoh Uji Air, Limbah Cair, dan Udara di Propensi Jawa Timur, sebagai dasar dalam menentukan titik sample, pengambilan sample kualitas air dan udara 46.
Keputusan Gubenur Jawa Timur No. 10 Tahun 2004
Tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, sebagai pedoman dalam penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) SPBU 47.
Keputusan
188/21/KTPS/013/2005
Gubenur tentang
Jawa Penunjukan
Timur
No.
laboraturium
BBTKL-PPM sebagai Laboratorium Lingkungan Di Jawa Timur, berkaitan dengan laporatorium lingkungan di Jawa Timur yang terakreditasi 48.
Keputusan Gubenur Jawa Timur No. 29 Tahun 2009
tentang Tata cara permohonan izin Pembuangan Limbah cair ke Sumber-sumber Air di Propensi Jawa Timur, sebagai dasar dalam menetapkan rencana pembuangan air limbah ke perairan 49.
Peraturan Gubenur Jawa Timur No. 24 Tahun 2010
tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur No. 2 Tahun 2008 tentang pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di Propensi Jawa Timur, sebagai dasar dalam melakukan pengelolaan pencemaran udara 50.
Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan No. 10 Tahun
2009 Tentang RTRW Kabupaten Bangkalan 2009-2029, Sebagai dasar kebijakan penataan ruang untuk kegiatan pembangunan di Kabupaten Bangkalan
I -
9
View more...
Comments