BAB 1 minipro stbm

March 11, 2019 | Author: debby mariane | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

minipro stbm...

Description

BAB 1

1.1 Latar Belakang

Sanitasi merupakan upaya pengendalian semua faktor lingkungan fisik fisik manusia yang akan menimbulkan hal-hal yang merugikan bagi perkembangan fisik, kesehatan, dan daya tahan hidup manusia .World Health Organization (WHO) menginformasikan bahwa kematian yang disebabkan karena waterborne disease yang dipengaruhi oleh sanitasi buruk mencapai 3.400.000 jiwa/tahun . Salah satu penyakit akibat sanitasi yang buruk adalah diare.1 Diare merupakan penyebab kematian terbesar yaitu 1.400.000 jiwa /tahun. 2 Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitasnya masih tinggi. Menurut Riskesdas 2013, insiden diare berdasarkan gejala pada seluruh kelompok umur sebesar 7 %, pada balita sebesar 10,2%. Dari sekitar 10,277,628 penduduk DKI Jakarta, diperkirakan 243 ribu diantaranya menderita diare. Tiga wilayah Kota Administratif dengan jumlah perkiraan kasus diare terbesar adalah wilayah Jakarta Barat, Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Sepertiga total kasus diare di Provinsi DKI Jakarta berada di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat. Tinggin ya kasus diare di wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat sebesar 27 % disebabkan karena lingkungan padat dengan kebersihan lingkungan yang buruk serta angka kemiskinan yang tinggi di wilayah kota Administrasi Jakarta Barat.4 Diare menempati peringkat ketujuh pada daftar sepuluh penyakit teratas Puskesmas Palmerah 1 pada tahun 2017. Di negara berkembang, sekitar 88 % dari kasus penyakit diare diare diperkirakan berkaitan dengan air, sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat. Keseluruhuan penduduk Indonesia yang hidup dengan kondisi sanitasi buruk mencapai 72.500.000 jiwa yang tersebar di perkotaan ( 18 % ) dan  pedesaan (40%). 5 Saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan untuk menuntaskan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang menetapkan tarcapainya akses universal 100% air minum, 0% pemukiman kumuh dan 100% stop bebas buang air besar sembarangan (SBS). 5

Peran pemerintah dalam meningkatkan sanitasi dilaksanakan melalui Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Penerapan STBM berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 mengenai pendekatan dan paradigma baru pembangunan sanitasi di Indonesia yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku melalui penekanan pada pelaksanaan STBM. Program STBM merupakan adopsi dari keberhasilan  pembangunan sanitasi total dengan menerapkan model Community Led Total Sanitation (CLTS). Metode ini melakukan pendekatan dengan menjadikan masyarakat sebagai subyek, dan dilakukan stimulasi kepada mereka untuk melakukan  self assessment   terhadap kondisi sanitasi pada komunitas mereka. Tahap selanjutnya adalah memicu mereka untuk berubah pada k ondisi sanitasi yang lebih baik. Strategi ini pada dasarnya dilaksanakan dalam rangka memperkuat upaya  pembudayaan hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat 6 Disebut

dengan sanitasi total karena target yang ingin dicapai adalah ketika suatu

komunitas yang sudah mencapai kondisi (1) Tidak Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS), (2) Mencuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), (3) Mengelola Air Minum dan Makanan Rumah Tan gga (PAMM-RT), (4) Mengelola Sampah Rumah Tangga (PS-RT), dan (5) Mengolola Limbah Cair Rumah Tangga (PLC-RT).6 Menurut data dari Profil Nasional STBM sampai dengan awal tahun 2017, sebanyak 88%  puskesmas telah menjalankan program STBM. Rata-rata capaian nasional tahun 2016 adalah 42,24% dengan peringkat tertinggi DI Yogyakarta sebesar 96, 35 %. Sementara itu, DKI Jakarta masih menempati posisi tiga terbawah pada capaian nasional STBM yaitu sebesar 9,74%.4 STBM dinilai berhasil meningkatkan akses sanitasi 47 % serta menurunkan jumlah  penduduk pedesaan yang melakukan praktik buan g air besar sembarangan (BABS) tiga kali llipat dari rata-rata 0,6% pertahun menjadi 1,6 % pertahun sepanjang 2008-2015.8 Sementara itu kebiasaan cara mencuci tangan pakai sabun adalah sebesar 35%.3 Sampai saat ini, belum ada data mengenai pancapaian program STBM di Puskemas Palmerah 1. Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti merasa perlu melakukan penelitian tentang gambaran pengaruh sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat terhadap pengetahuan dan sikap masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Palmerah I, Kecamatan Palmerah,

Jakarta Barat. 1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh WHO, saat ini terdapat 3.400.000 jiwa/ tahun kematian yang disebabkan oleh sanitasi yang buruk. 2. Salah satu contoh penyakit yang disebabkan oleh sanitasi buruk adalah diare yang menurut Riskesdas 2013 terjadi gejala pada seluruh kelompok umur sebesar 7 %, pada balita sebesar 10,2 %. 3. Diare menyerang 243.000 orang dari jumlah 10.277.268 penduduk di DKI Jakarta yang sepertiganya ( 27%) berada di Wilayah Jakarta Barat. 4. Diare menempati peringkat ketujuh pada daftar sepuluh penyakit teratas Puskesmas Palmerah 1 pada tahun 2017. 5. DKI Jakarta menempati posisi tiga terbawah pada capaian nasional STBM yaitu sebesar 9,74%. 6. Belum ada data pencapaian program STBM pada Puskesmas Palmerah 1. 7. Belum ada penelitian tentang pengaruh sosialisasi STBM terhadap pengetahuan dan sikap masyarakat di wilayah kerja Puskesmas kelurahan Palmerah 1.

1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap tentang program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat pada warga di wilayah kerja kelurahan Palmerah 1 periode Maret  –  April 2018.

1.3.2

Tujuan Khusus

1. Mengetahui tingkat pengetahuan tentang program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Palmerah 1  periode Maret –  April 2018.

2. Mengetahuinya sikap masyarakat tentang program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Palmerah 1 periode Maret  –  April 2018. 3. Meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat tentang program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Palmerah 1 periode Maret –  April 2018.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1

Manfaat bagi Peneliti

1. Memperoleh pengalaman belajar dan pengetahuan dalam melakukan  penelitian. 2. Mengembangkan daya nalar, minat dan kemampuan dalam bidang penelitian. 1.4.2

Manfaat bagi Masyarakat

1. Menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Palmerah 1 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat sehingga masyarakat dapat sadar secara mandiri dan dapat berperilaku higienis sehingga terhindar dari penyakit. 1.4.3

Manfaat bagi Puskesmas

1. Membantu puskesmas dalam pelaksanaan program kesehatan lingkungan yaitu  program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dalam hal sosialisasi kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Palmerah 1.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF