Bab 1 Bencana Pak Adit Kel 1

August 24, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Bab 1 Bencana Pak Adit Kel 1...

Description

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Latar Belakang Belakang

Pr Pros oses es keper keperawa awata tan n ad adal alah ah se sera rang ngkai kaian an pe perb rbua uata tan n at atau au ti tind ndak akan an untuk  untuk  menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam rangka membantu memba ntu klien untuk mencapai mencapai dan memelihara memelihara kesehatannya kesehatannya seoptimal seoptimal mungkin. Langkah – langkahnya dimulai dari (1) pengkajian : pengumpulan data, analisis data da dan n

pe pene nent ntua uan n

masa masala lah, h, (2) (2)

diag diagno nosi siss

ke kepe pera rawa wata tan, n,

pe pere renc ncan anaa aan n

ti tind ndak akan an

keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan. (Wahit, 2005). Proses keperawatan kepera watan pada komunitas komunitas mencakup individu, individu, keluarga dan kelompok kelompok khusus yang memerlukan pelayanan asuhan keperawatan. Tahap akhir akhir dari dari proses proses keperaw keperawata atan n adal adalah ah evalua evaluasi si.. Evalua Evaluasi si mengac mengacu u kepada kep ada penilai penilaian, an, tahapa tahapan, n, dan perbai perbaikan. kan. Pada tahap tahap ini perawa perawatt menemu menemukan kan  penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal. Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi keperawatan yang telah diberikan dan meneta men etapkan pkan apa yang yang menjad menjadii sasara sasaran n dari dari rencana rencana keperaw keperawata atan n dapat dapat dit diteri erima. ma. Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evalua eva luasi si memerl memerlukan ukan beberap beberapaa ketera keterampi mpilan lan dalam dalam meneta menetapkan pkan rencan rencanaa asuhan asuhan keperawatan. kepera watan.,, termasuk termasuk pengetahuan pengetahuan mengenai mengenai standar standar asuhan keperawatan, keperawatan, respon respon klien yang normal terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan. Bencana dapat terjadi dimana saja dan kapan saja di seluruh penjuru dunia. Bencana dapat berdampak kepada individu, keluarga dan komunitas. Bencana adalah gangguan serius yang menganggu funsi komunitas atau penduduk yang menyebabkan manusi man usiaa mengal mengalami ami kerugi kerugian, an, baik baik kerugi kerugian an materi materi,, ekonom ekonomii atau atau kehilan kehilangan gan  penghidupan yang mana berpengaruh terhadap kemampuan koping manusia itu sendiri (intetnasional strategy for disaster reduction [ISDR, 2009).

1

 

1.2 Rumusan Rumusan masalah masalah 1. Apa peren perencan canaan aan peraw perawata atan n pada fase fase impa impact ct ? 2. Apa defi definis nisii dari dari korb korban an indi individ vidu u? 3. Bagaim Bagaimana ana etiolo etiologi gi dari dari korban korban bencana bencana indivi individu du ?

4. Defini Bagaim Baginisi aimana da mpak k bencana benc bagi bagiindi indi individ vidu 5. Def siana penata pendampa atalak laksan sanaan aanana korban korban individ vidu uu?? 6. Apa tujua tujuan n penatal penatalaks aksanaa anaan n korban korban indivi individu du ? 7. Bagaim Bagaimana ana penata penatalak laksan sanaan aan korban korban indiv individu idu ? 1.3 Tujuan ujuan 1. Mahasis Mahasiswa wa mampu mengeta mengetahui hui dan memahami memahami perencan perencanaan aan perawata perawatan n pada fase impact 2. Mahasiswa Mahasiswa mampu mampu mengetahui mengetahui dan memahami memahami definis definisii dari korban korban indivi individu du 3. Mahasis Mahasiswa wa mampu mengeta mengetahui hui dan memahami memahami etiolog etiologii dari dari korban korban bencana bencana individu 4. Maha Mahassis iswa wa mamp mampu u meng menget etah ahui ui dan dan memah emaham amii damp dampak ak benc bencan anaa bagi bagi individu 5. Maha Mahasi sisswa mamp mampu u meng menget etah ahui ui da dan n mema memaha hami mi pe pena nata tala laks ksan anaa aan n korb korban an individu 6. Maha Mahasi sisswa mamp mampu u meng menget etah ahui ui da dan n mema memaha hami mi pe pena nata tala laks ksan anaa aan n korb korban an individu 7. Maha Mahasi sisswa mamp mampu u meng menget etah ahui ui da dan n mema memaha hami mi pe pena nata tala laks ksan anaa aan n korb korban an individu

BAB 2 PEMBAHASAN

2

 

2.1 PERENCANAAN PERENC ANAAN PERAWA PERAWATAN PADA FASE FASE IMPACT IMPACT Peran perawat dalam situasi tanggap bencana Fase impact merupakan fase terjadinya klimaks dari bencana. Inilah saat-saat dimana manusia sekuat tenaga mencoba untuk bertahan hidup (survive). Fase impact imp act ini terus terus berlan berlanjut jut hingga hingga ter terjad jadii kerusa kerusakan kan dan bantuanbantuan-ban bantua tuan n darurat dilakukan. Peran perawat yang dapat dilakukan adalah: 1. Pengoba Pengobatan tan dan dan pemuli pemulihan han keseh kesehata atan n fisik  fisik  Bencana alam yang menimpa suatu daerah, selalu akan memakan korban dan kerusakan, baik itu korban meninggal, korban luka luka, kerusakan fasil fas ilita itass pribadi pribadi dan umum umum yang mungki mungkin n akan akan menyeb menyebabka abkan n isolas isolasii tempat, sehingga sulit dijangkau oleh relawan. Hal yang paling urgent dibutuhkan oleh korban saat ini adalah pengobatan dari tenaga kesehatan. Perawat bisa turut andil dalam aksi ini, baik berkolaborasi dengan tenaga keseha kes ehatan tan profes profesion ional, al, ataupu ataupun n juga juga melaku melakukan kan pengoba pengobatan tan bersam bersamaa  perawat lainnya secara cepat, menyeluruh dan merata di tempat bencana. Pengobatan yang dilakukan pun bisa beragam, mulai dari pemeriksaan fisik, pengobatan luka, dan lainnya sesuai dengan profesi keperawatan 2. Pe Pemb mber erii ba bant ntua uan n Pe Pera rawa wata tan n da dapa patt mela melakuk kukan an ak aksi si ga gala lang ng da dana na ba bagi gi ko korb rban an be benc ncana ana,, dengan den gan menghi menghimpu mpun n dari dari berbaga berbagaii kalang kalangan an dalam dalam berbaga berbagaii bentuk, bentuk, se seper perti ti maka makana nan, n, ob obat at-o -oba bata tan, n, keper keperlu luan an sa sanda ndang ng da dan n la lain in-l -lai ainn nnya ya.. Pemberian Pember ian bantuan bantuan tersebut tersebut bisa dilakukan dilakukan langsung langsung oleh perawat secara langsung di lokasi bencana dengan mendirikan posko bantuan. Selain itu, hal yang harus difokuskan dalam kegiatan ini adalh pemerataan bantuan di tempat bencana sesuai kebutuhan yang dibutuhkan oleh para korban saat itu, sehingga tidak akan ada lagi para korban saat itu, sehingga tidak akan ada lagi para korban yang tidak mendaptkan bantuan tersebut dikarenakan  bantuan yang menumpuk atau tidak tepat sasaran. 3. Pe Pemu muli lihan han kese keseha hata tan n menta mentall

3

 

Para korban suatu bencana biasanya akan mengalami trauma psikologis akibat kejadian yang menimpanya. Trauma tersebut bisa berupa kesedihan yang mendalam, ketakutan, ketakutan, dan rasa kehilangan. kehilangan. Tidak Tidak sedikit sedikit trauma ini meni me nimp mpaa wani wanita ta,, ibu, ibu, da dan n an anak ak an anak ak ya yang ng se seda dang ng da dala lam m mass massaa  pertumbuhan. Sehingga apabila hal ini terus berkelanjutan maka akan menga me ngaki kibat batka kan n st stre ress ss be bera ratt da dan n ga gang nggua guan n ment mental al bagi bagi pa para ra ko korb rban an  bencana. Hal yang dibutuhkan dalam penanganan situasi ini adalah  pemulihan kesehatan mental yang dapat dilakuakn oleh perawat. Pada oran orang g de dewa wasa sa,, pe pemu muli liha hann nnya ya bi bisa sa di dila laku kuka kan n de deng ngan an shar sharin ing g da dan n mendeng men dengark arkan an segala segala keluha keluhan-ke n-keluh luhan an yang yang dihadap dihadapiny inya, a, sel selanj anjutn utnya ya diberi dib erikan kan sebuah sebuah solusi solusi dan diberi diberi penyem penyemanga angatt untuk untuk tet tetap ap bangki bangkit. t. Sedangk Sed angkan an pada anak-an anak-anak ak yang berada berada pada pada masa masa bermai bermain. n. Per Perawa awatt dapat mendirikan mendirikan sebuah taman bermain, bermain, dengan bermain kepercayaan diri mereka akan kembali seperti sedia kala. 2.2 DEFINISI DEFINISI KORBAN INDIVID INDIVIDU U 1. Defi Defini nisi si ko korb rban an Menurut kamus Crime Dictionary yang dikutip seorang ahli (Abdussalam, 2010:5)) bahwa Victi 2010:5 Victim m atau korban adalah “orang “orang yang telah mendapat mendapat  penderitaan fisik atau penderitaan mental, kerugian harta benda atau mengakibatkan mati atas perbuatan atau suatu kejadian. 2. Definisi individu o

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat.

o

individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil

o

Korb Ko rban an indi indivi vidu du ad adal alah ah se seti tiap ap or oran ang g se seba baga gaii bagia bagian n te terk rkec ecil il da dari ri kelomp kel ompok ok masyar masyaraka akatt yang yang mendap mendapat at penderi penderitaa taan n baik baik jiwa, jiwa, fis fisik, ik, materil, maupun nonmaterial.

o

Korb Ko rban an be benca ncana na indi indivi vidu du ad adal alah ah ba bagi gian an te terk rkec ecil il dari dari kelom kelompo pok  k  masyarakat yang mendapat penderitaan baik jiwa, fisik, materil, maupun nonmaterialakibat suatu kejadian yang terjadi dan perlu mendapatkan 4

 

 pertolongan kesehatan dengan menggunakan sarana, fasilitas dan tenaga yang lebih dari yang tersedia sehari-hari.

2.3 ETIOLOGI KORBAN KORBAN BENCANA INDIVIDU 1)

Alam: Banjir, Gempabumi, Anginribut, tsunami, dan lain-lain.

2)

Teknolo eknologi: gi:Lump Lumpur ur Lapind Lapindo, o, tabrak tabrakanK anKA, A, roboh roboh nya gedung gedung dan sebagainya.

3)

Konflik: Konflikantaretnis, terorisme, parpol,dan lain sebagainya.

2.4 DAMPAK DAMPAK BENCANA BAGI INDIVIDU 1)

rasa sakit

2)

trauma

3)

gangguan emosional

4)

Post traumaticstres (PTS)

5)

Kematian

2.5 DEFINISI PENAT PENATALAKSANAAN KORBAN INDIVIDU Pe Penat natal alaks aksana anaan an korba korban n se seca cara ra indi indivi vidu du ad adal alah ah se sera rang ngkai kaian an ke kegi giat atan an keperawatan tanggap bencana dan darurat untuk membantu bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang mengalami dampak dari bencana yang sedang terjadi.

2.6 TUJUAN PENAT PENATALAKSANAAN KORBAN INDIVIDU 1)

Meminimalisasi penderitaan pada individu

2)

Meminimalisasi kecacatan pada individu

3)

Meminimalisasi trauma pada individu

4)

Membantu individu supaya dapat bertahan hidup

5)

Mencegah dan membatasi jumlah korban manusia

6)

Mencapai kemungkinan tingkat kesehatan terbaik individu yang terkena  bencana tersebut

5

 

2.7 PENAT PENATALAKSANAAN KORBAN INDIVIDU ·

Penatalksan Penatalksanaan aan pada korban bencana dilakukan dilakukan tepat setelah setelah keadaa keadaan n stabil.

·

Tindakan yang dilakukan : 1.

Pencarian, Penyelamatan. Prognosa tergantung dari kecepatan penemuan, kecepatan minta tolong dan kecepatan datangnya penolong

2. Melaks Melaksanakan anakan eskalas eskalas ipelayanan ipelayanan gawat darurat sehari-ha sehari-hari ri menjadi menjadi  pelayanan gawat darurat bencana. -Triase -Tri ase / Pemilihankorban. -Pertolonganpertama / live saving. 3. Evakuasi korban menuju fasilita skesehatan dan pengobatan. 4. Rujukan korban antar RS.

A. Pertolongan Pertama 1. Definisi Pember Pem berian ian pertol pertolong ongan an segera segera kepada kepada pender penderita ita sakit sakit atau atau korban korban ke kece cela laka kaan an ya yang ng meme memerl rluk ukan an pe pena nang ngan anan an medi mediss

da dasa sarr

untu untuk  k 

mencegah cacat atau maut. 2. Tujua ujuan n Pertol Pertolon onga gan n Pertam Pertamaa a. Menyelamatkan jiwa penderita  b. Mencegah cacat c. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan 3. Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama Dalam Dal am menjal menjalank ankan an tugasn tugasnya ya ada beberap beberapaa kewaji kewajiban ban yang yang harus harus dilakukan : a. Menj Menjag agaa kesel keselam amat atan an diri diri,, an angg ggot otaa ti tim, m, pe pende nderi rita ta da dan n or orang ang sekitarnya.  b. Dapat menjangkau penderita.

6

 

c. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa. d. Meminta bantuan/rujukan. e. Memb Member erik ikan an perto pertolo longa ngan n denga dengan n ce cepa patt da dan n te tepat pat be berd rdas asar arka kan n keadaan korban f. Membantu pelaku pertolongan pertama lainnya. g. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita. p enderita. 4.

Alat dan bahan pertolongan pertama Dalam Dal am menjal menjalanka ankan n tugasn tugasnya ya ada bebera beberapa pa per perala alatan tan dasar dasar yang yang sebaiknya tersedia dan mampudigunakan oleh penolong di antaranya : 1. Alat dan bahan memeriksa korban 2. Alat dan bahan perawatan luka 3. Alat dan bahan perawatan patah tulang 4. Alat untuk memindahkan penderita 5. Alat lain yang dianggap perlu sesuai dengan kemampuan

5.

Langkah langkah penilaian pada penderita 1.

Penilaian keadaan Pe Peni nila laia ian n ke keada adaan an dila dilaku kukan kan untuk untuk me mema mast stik ikan an si situ tuas asii ya yang ng dihadapi dalam suatu upaya pertolongan. Sebagai penolong kita harus memastikan apa yang sebenarnya kita hadapai, apakah ada  bahaya susulan atau hal yang dapat membahayakan seorang  penolong. Ingatlah selalu bahwa seorang atau lebih sudah menjadi korban kor ban,, jangan jangan ditamb ditambah ah lagi lagi dengan dengan penolon penolong g yang menjad menjadii korban. Keselamatan penolong adalah nomor satu.

2. Keamanan lokasi Pelak Pel aku u pe pert rtol olong ongan an perta pertama ma sa saat at menc mencapa apaii lo loka kasi si kejad kejadia ian, n, harusl har uslah ah tanggap tanggap dan dengan dengan serta serta merta merta melakuk melakukan an penilai penilaian an keadaan a. Bagaimana kondisi saat itu  b. Kemungkinan apa saja yang akan terjadi

7

 

c. Bagaimana mengatasinya Setela Set elah h keadaa keadaan n di atasi atasi barula barulah h kit kitaa mendek mendekati ati dan menolo menolong ng korban. Adakalanya kedua ini berjalan bersamaan. 3. Tindakan saat tiba di lokasi Bila anda sudah memastikan memastikan bahwa keadaan aman maka tindakan tindakan selanjutnya adalah : 1. Memastikan keselamatan penolong, penderita, dan orang-orang di sekitar lokasi kejadian. 2. Penolong harus memperkenalkan diri, bila memungkinkan: ·

Nama Penolong

·

Nama Organisasi

·

Permintaan izin untuk menolong dari penderita / orang

3. Menentukan keadaan umum kejadian (mekanisme cedera) dan mulai melakukan penilaian dinidari penderita. 4.

Mengenali ali

dan

mengatas asii

gangg ggu uan

/

cedera

yang

mengancamnyawa. 5. Stabilkan penderita dan teruskan pemantauan. Pelaksana harus mampu menstabilkan kondisi korban dengan cara meyakinkan bahwa tidak akan terjadi apa-apa dan segala traumanya yang dialami akan segera diberi pertolongan. Pelaksana wajib melakukan pemantauan secara berkala kepada korban. 6. Minta bantuan. 4. Sumber Informasi Info Inform rmas asii ta tamb mbah ahan an menge mengena naii ka kasu suss ya yang ng ki kita ta hadap hadapii da dapat pat diperoleh dari : ·

Kejadian itu sendiri.

·

Penderita (bila sadar).

·

Keluarga atau saksi.

·

Mekanisme kejadian.

8

 

·

Perubahan bentuk yang nyata atau cedera yang jelas.

·

Gejala atau tanda khas suatu cedera atau penyakit.

B. Penilaian Dini 1. Penilaian Dini Penolong harus mampu segera mampu untuk mengenali dan mengatasi keadaan yang mengancam nyawa korban. 2. Langkah-langkah penilaian dini a. Kesan umum Seiring Seiri ng mendekati mendekati penderita, penderita, penolong harus mementukan mementukan apakah situasi penderita tergolong kasus trauma atau kasus medis. Kasus Kas us Trauma rauma Mempuny Mempunyai ai tanda tanda tanda tanda yang yang jel jelas as ter terlih lihat at atau atau teraba. Kasus Medis Tanpa Tanpa tanda tanda yang terlihat atau teraba  b. Periksa Respon Caraa sederh Car sederhana ana untuk untuk mendapa mendapatka tkan n gambar gambaran an ganggua gangguan n yang yang  berkaitan dengan otak penderita. Terdapat 4 tingkat Respons penderita A= Awas Penderita sadar dan mengenali keberadaan danlingkungannya. S = Suara Penderita hanya menjawab/bereaksi bila dipanggil atau mendengar  suara.  N = Nyeri Penderita hanya bereaksi terhadap rangsang nyeri yang diberikan oleh penolong, misalnyadicubit, tekanan pada tulang dada. T= Tidak respon Penderita tidak bereaksi terhadap rangsang apapun yang diberikan oleh penolong. Tidakmembuka mata, tidak bereaksi terhadap suara atau sama sekali tidak bereaksi pada rangsangnyeri.

9

 

c. Memastikan jalan napas terbuka dengan baik (Airway). Jalan napas merupakan pintu gerbang masuknya oksigen ke dalam tubuh manusia. Apapaunusaha yang dilakukan, namun bila jalan napas tertutup semuanya akan gagal. a. Pasien dengan respon Cara sederhana untuk menilai adalah dengan memperhatikan  peserta saat berbicara.Adanya gangguan jalan napas biasanya akan berakibat pada gangguan bicara.  b. Pasien yang tidak respon Pada pender penderita ita yang tidak tidak respon, respon, penolo penolongl nglah ah yang harus harus meng me ngam ambi bill ini inisiat siatif if unt untukm ukmembu embuka ka ja jallan na pas pas. memb me mbuk ukaa

jal alan an

napa napass

yang yang

di dian anjjur urka kan n

ad adal alah ah

Cara Cara angk angkat at

dagutekan dahi. Pastikan juga mulut korban bersih, tidak ada si sisa sa maka makanan nan at atau au be benda nda la lain inya yang ng mung mungki kin n meny menyum umbat bat saluran napas. d. Menilai pernapasan (Breathing) Periksa ada tidaknya napas dengan jalan lihat, dengar dan rasakan, nilai selama 3-5 detik. Pernapasan yang cukup baik : 1. Dada naik dan turun secara penuh 2. Bernapas mudah dan lancar  3. Kualitas pernapasan normal(
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF