BA

December 23, 2016 | Author: Syahfiq Ismail | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

bi...

Description

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Tujuan

utama pembangunan kesehatan

adalah

untuk meningkatkan

derajat

kesehatan masyarakat yang optimal, sehat fisik, mental dan sosial untuk suatu kehidupan sosial

ekonomi

berkesinambungan

yang

produktif

serta tatanan

berbangsa

dan

bernegara

secara

(Depkes RI,1999). Upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan

publik menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) adalah melalui penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai tolak ukur untuk mengetahui tingkat kualitas pelayanan publik dengan menilai public unsure pelayanan sehingga menjadi pendorong bagi setiap unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.1 Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan dan pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien, dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat (Pasal 19 UU No. 36 Tahun 2009). Salah satu upaya tersebut yaitu dengan peningkatan ketersediaan dan pemerataan fasilitas pelayanan kesehatan dasar seperti puskesmas di setiap daerah. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai penyelenggara upaya kesehatan tingkat pertama memiliki tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat yang secara administratif berdomisili di wilayah kerjanya. Dengan adanya puskesmas diharapkan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan bermutu dengan akses termudah dan biaya yang terjangkau. (Bappenas, 2009)1 Visi pembangunan kesehatan tahun 2010 adalah mewujudkan masyarakat, bangsa dan negara yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajad kesehatan yang setinggi- tingginya diseluruh wilayah Republik Indonesia. Misi pembangunan kesehatan yaitu melaksanakan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya tersebut dilaksanakan disemua

tempat pelayanan kesehatan dari Puskesmas sampai rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta (DepKes RI, 2001).

Visi

pembangunan

kesehatan

yang

diselenggarakan

oleh puskesmas adalah

tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat pada tahun 2010. Kecamatan sehat mencakup 4 indikator utama, yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat, cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu dan derajat kesehatan penduduk. Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010.1

Menurut Kotler (1997) Mutu atau kualitas pada umumnya dapat diukur ( tangible ) namun mutu jasa pelayanan agak sulit diukur, karena umumnya bersifat subyektif, sebab menyangkut kepuasan seseorang, bergantung pada persepsi, latar belakang, sosial ekonomi, norma, pendidikan, budaya, bahkan kepribadian seseorang. Terdapat lima determinan kualitas jasa/pelayanan yang dapat dirinci sebagai berikut : Responsiveness (ketanggapan), Reliability (kehandalan), Assurance (jaminan), Empathy (empati), dan Tangible (bukti langsung).6

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pelayanan kesehatan yang terdiri daripada Responsiveness (ketanggapan), Reliability (kehandalan), Assurance (jaminan), Empathy (empati), dan Tangible (bukti langsung) dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Kecamatan Tebet.

1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah terdapat hubungan antara bukti langsung (tangibles) dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Kecamatan Tebet? 2. Pakah terdapat hubungan antara kehandalan(reliability) dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Kecamatan Tebet? 3. Apakah terdapat hubungan antara ketanggapan(responsiveness) dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Kecamatan Tebet? 4. Apakah terdapat hubungan antara jaminan(assurance) dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Kecamatan Tebet? 5. Apakah ada hubungan antara perhatian(empathy) dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Kecamatan Tebet?

1.3

Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan antara mutu pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Kecamatan Tebet sekaligus memberikan masukan kepada manajemen puskesmas dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi memenuhi kepuasan pasien yang lebih baik di masa depan.

Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui adanya hubungan antara bukti langsung(tangibles) dengan tingkat kepuasan pasien yang di rawat inap 2. Untuk mengetahui adanya hubungan antara ketanggapan(responsiveness) dengan tingkat kepuasan pasien yang di rawat inap. 3. Untuk mengetahui adanya hubungan antara kehandalan(reliability) dengan tingkat kepuasan pasien yang di rawat inap. 4. Untuk mengetahui adanya hubungan antara jaminan (assurance) dengan tingkat kepuasan pasien yang di rawat inap. 5. Untuk mengetahui adanya hubungan antara perhatian (empathy) dengan tingkat kepuasan pasien yang di rawat inap.

1.4

Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntun atau mengarakan penyelidikan selanjutnya (Husein, 2003) Berdasarkan definisi tersebut maka perumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari bukti langsung (Tangibles) terhadap kepuasan pasien yang di rawat inap. 2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari Kehandalan (Reliability) terhadap kepuasan pasien yang di rawat inap. 3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari daya tanggap (Responsivenes) terhadap kepuasan pasien yang di rawat inap. 4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari jaminan (Assurance) terhadap kepuasan pasien yang di rawat inap. 5. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari perhatian (Empaty) terhadap kepuasan pasien yang di rawat inap.

1.5

Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan hasilnya dapat berguna baik bagi kami, masyarakat, institusi dan pengembangan penelitian yaitu :

1. Bagi peneliti -

Penelitian ini berguna untuk mengaplikasikan teori yang didapat saat kuliah ke dalam praktek lapangan sesungguhnya, dengan demikian diharapkan dapat menambah wawasan kami, khususnya terkait bidang ilmu kesehatan masyarakat dan penelitian.

-

Melatih kerjasama dengan teman dalam sebuah kelompok.

-

Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan serta mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas

2. Bagi masyarakat

-

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, masyarakat khususnya para responden yaitu ara pasien dapat berpartisipasi untuk memberikan saran dan kritik yang membangun terhadap pelayan Puskesmas Kecamatan Tebet.

-

Diharapakan penelitian ini memberikan gambaran kepada masyarakat tentang pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Tebet.

3. Bagi institusi o Puskesmas Kecamatan Tebet 

Diharapkan temuan dari penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pihak puskesmas dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan guan untuk memenuhi kepuasan pasien yang leih baik di masa akan datang

o Fakultas Kedokteran Trisakti 

Sebagai bahan penambahan karya ilmiah pada bagian ilmu kesehatan masyarakat .

1.6

Keterbatasan Penelitian Penelitian ini dibuat dengan dengan keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga. Namun demikian, peneliti berusaha melaksanakan penelitian ini sebaik mungkin.

1.7

Ruang Lingkup Penelitian Ruang Lingkup Tempat : Ruang lingkup tempat dalam penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Tebet khususnya di ruangan rawat inap.

Ruang Lingkup Waktu : Ruang lingkup waktu dalam penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2014.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF