AUDIT SAP 6
April 8, 2019 | Author: tami | Category: N/A
Short Description
audit...
Description
RMK PENGAUDITAN II (EKA446 C3) SAP 6
Disusun oleh : KELOMPOK 6
Ida Ayu Tari Purnama Sasti
(1506305018 / Absen 04)
Komang Dessica Indriyanti
(1506305074 / Absen 09)
A.A. Gede Indra Pramana
(1506305075 / Absen 10)
Made Pradnyandari Puteri Utami
(1506305096 / Absen 13)
PROGRAM REGULER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2017
6.1
Siklus Persediaan dan Penggudangan
Siklus persediaan dan penggudangan erat hubungannya dengan siklus transaksi-transaksi yang lain, misal pada sebuah perusahaan manufaktur, bahan baku masuk ke siklus persediaan dan penggudangan dari siklus pembelian dan pembayaran, sedangkan biaya tenaga kerja langsung masuk melalui penggajian dan personalia. Siklus persediaan dan penggudangan berakhir dengan terjadinya penjualan barang dalam siklus penjualan dan penerimaan piutang. 6.1.1 Fungsi-Fungsi Bisnis dalam Siklus dan Dokumen serta Catatan yang Bersangkutan (1) Pembuatan Order Pembelian Permintaan pembeliaan merupakan formulir yang digunakan untuk meminta agar bagian pembelian memesan persediaan. Permintaan ini bisa diinisiasi oleh pegawai gudang ketika bahan baku digunakan, atau oleh perangkat lunak komputer yang terotomatisasi untuk memesan barang ketika persediaan mencapai tingkat tertentu, dipesan ketika ada permintaan untuk kebutuhan produksi, atau dipesan secara rutin setelah dilakukan perhitungan persediaan periodik. (2) Penerimaan Bahan Baku Penerimaan bahan baku juga merupakan bagian dari siklus pembelian dan pembayaran yang meliputi inspeksi atas barang yang diterima untuk memeriksa kebenaran jumlah maupun kualitasnya. Bagian penerimaan membuat laporan penerimaan barang yang menjadi salah satu dokumen sebelum pembayaran bisa dilakukan. Setelah diperiksa, bahan baku dikirim ke gudang dan copy dari laporan penerimaan barang atau notifikasi elektronik mengenai penerimaan barang, biasanya dikirim juga ke bagian pembelian, bagian gudang dan bagian utang usaha. (3) Penggudangan Bahan Baku Setelah diterima, bahan baku biasanya disimpan dalam gudang. Apabila bagian lain memerlukan bahan baku untuk produksi, pegawai dari bagian produksi mengirimkan permintaan bahan baku yang telah mendapat otoris asi dari kepala bagian produksi, perintah kerja, atau dokumen serupa itu, yang menyebutkan jenis dan jumlah material yang diperlukan. Dokumen permintaan ini digunakan untuk memutahirkan master file persediaan perpetual dan mencatat pengiriman dari bahan baku ke akun persediaan barang dalam proses.
1
(4) Pengolahan Barang Sistem akuntansi biaya menghasilkan informasi untuk perencanaan dan pengawasan manajemen dan penilaian persediaan untuk penyusunan laporan keuangan. Terdapat dua jenis sistem akuntansi biaya yaitu: 1) Sistem harga pokok pesanan; 2) Sistem harga pokok proses. Catatan akuntansi biaya terdiri dari master files, spreadsheets, dan laporan yang mengumpulkan bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik per pesanan atau proses ketika biaya biaya tersebut terjadi. Ketika pesanan atau produk selesai, biaya pokok yang terkait ditransfer dari barang dalam proses ke barang jadi berdasarkan laporan bagian produksi. (5) Penyimpanan Barang Jadi Setelah barang jadi selesai, barang-barang tersebut disimpan di gudang, menunggu pengiriman ke konsumen. Pengendalian atas barang jadi sering dipandang sebagai bagian dari siklus penjualan dan penerimaan piutang. (6) Pengiriman Barang Jadi Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penerimaan piutang. Pengiriman barang ke konsumen dalam pertukaran dengan kas atau aset lainnya, seperti misalnya piutang usaha, menciptakan pertukaran asset yang diperlukan untuk memenuhi kriteria pengakuan pendapatan. (7) Master Files Persediaan Perpetual Master file persediaan perpetual adalah suatu catatan yang biasanya secara khusus digunakan untuk bahan baku dan barang jadi. Master files persediaan perpetual biasanya berisi informasi tentang jumlah unit persediaan yang dibeli, dijual, dan sisa dalam persediaan. Catatan ini juga meliputi harga pokok per unit apabila sistem komputer dirancang dengan baik. 6.1.2 Bagian-bagian dalam Pengauditan Persediaan Tujuan keseluruhan pengauditan siklus persediaan dan penggudangan adalah untuk memberikan asurans bahwa laporan keuangan menyajikan bahan baku, barang dalam proses, dan persediaan barang jadi secara wajar. Audit sikus persediaan dan penggudangan dapt dibagi menjadi lima aktivitas dalam siklus sebagai berikut: (1) Pembelian dan pencatatan bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead.
2
Auditor harus memperoleh pemahaman tentang pengendalian internal ketiga fungsi ini dan kemudian melakukan pengujian pengendalian serta pengujian substantif golongan transaksi pada kedua siklus, yaitu siklus pembelian dan pembayaran, serta siklus penggajian dan personalia. (2) Transfer aset dan biaya internal. Transfer aset dan biaya internal meliputi fungsi memproduksi barang dan menyimpan barang jadi. Klien mencatat aktivitas ini dalam catatan akuntansi biaya yang independen terhadap siklus lain dan diuji sebagai bagian dari audit atau siklus persediaan dan penggudangan. (3) Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya. Karena ini merupakan bagian dari siklus penjualan dan pengumpulan piutang, auditor memperoleh pemahaman dan menguji pengendalian internal atas pencatatan pengiriman sebagai bagian dari pengauditan atas siklus tersebut, termasuk prosedur-prosedur untuk memeriksa ketelitian pengkreditan atas catatan persediaan dalam master file persediaan perpetual. (4) Observasi penghitungan fisik persediaan. Auditor harus mengobservasi penghitungan fisik persediaan yang dilakukan klien untuk memastikan bahwa persediaan yang dilakukan klien untuk memastikan bahwa persediaan terbukukan sungguh-sungguh ada pada tanggal neraca dana telah dihitung dengan benar oleh klien. (5) Penetapan harga dan kompilasi persediaan Prosedur audit yang digunakan untuk memeriksa biaya perolehan ini disebut pengujian harga. Selain itu, auditor juga harus melakukan, pengujian kompilasi persediaan
yaitu
pengujian
yang
dilakukan
untuk
memeriksa
apakah
penghitungan fisik telah diikhtisarkan dengan benar, jumlah dan harga telah dikaitkan dengan benar, dan hasil perkalian tersebut telah dijumlahkan vertikal untuk kemudian dicocokkan dengan saldo buku besar. 6.1.3 Pengauditan Akuntansi Biaya Pengendalian akuntansi biaya adalah pengendalian yang berkaitan dengan proses yang memengaruhi persediaan fisik dan jejak biaya sejak bahan baku diminta hingga selesai hasil produksi dan memindahkan ke gudang. Pengendalian ini dapat dibagi menjadi dua kategori utama sebagai berikut:
3
(1) Pengendalian fisik atas persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. (2) Pengendalian atas biaya yang bersangkutan. Master file persediaan perpetual diselenggarakan oleh orang yang tidak bertugas menyimpan aset atau tidak memiliki akses ke aset adalah pengendalian akuntansi biaya lainnya untuk mencapai tujuan-tujuan berikut:
Menyediakan catatan tentang persediaan yang ada, yang digunakan untuk menginisiasi produksi atau permintaan tambahan bahan baku atau barang.
Menyediakan suatu catatan tentang pemakaian bahan baku dan penjualan barang jadi, yang bisa diriview untuk melihat ada tidaknya barang jadi, yang bisa diriview untuk melihat ada tidaknya barang yang sudah usang atau lambat laku.
Menyediakan catatan yang dapat menunjukan penanggungjawabnya apabila terjadi selisish antara hasil perhitungan fisik dengan jumlah yang tercantum dalam catatan perpetual.
6.1.4 Observasi Fisik Persediaan Auditor seringkali baru mengenal persediaan yang terdapat pada perusahaan klien, setelah melakukan inspeksi langsung dengan meninjau ke fasilitas-fasilitas persediaan klien, seperti misalnya tempat penerimaan bahan baku yang dibeli, penyimpanan di gudang, area produksi, perencanaan dan pencatatan pembukuan. Peninjauan sebaiknya dipandu oleh mandor ( supervisor) yang dapat menjawab pertanyaan tentang produksi, terutama tentang setiap perubahan dalam pengendalian internaldan proses lainnya sejak tahun yang lalu. Dengan memahami pengaruh dari bisnis dan bidang usaha klien terhadap persediaan, auditor menilai risiko bisnis klien untuk menentukan apakah risiko tersebut meningkatkan kemungkinan terjadinya kesalahan penyajian material dalam persediaan. 6.1.5 Audit Penetapan Harga dan Kompilasi Auditor harus memeriksa bahwa perhitungan fisik atau catatan kuantitas perpetual telah ditentukan harganya dan kompilasi dengan benar. Kompilasi persediaan meliputi pengujian atas pengikhtisaran perhitungan fisik persediaan yang
4
dibuat klien, perhitungan ulang harga dikalikan kuantitas, penjumlahan vertical ikhtisar persediaan, dan menelusuro totalnya ke buku besar. Pengendalian internal sekitar penetapan harga pokok per unit yang terintegrasi dengan catatan produksi dan akuntansi lainnya memberikan asurans bahwa klien menggunakan biaya perolehan (harga pokok) yang benar untuk persediaan akhir. Klien perlu memiliki pengendalian internal untuk kompilsi persediaan untuk memastikan bahwa hasil perhitungan fisik diikhtisarkan dengan tepat, diberi harga sesuai dengan harga yang tercantum dalam catatan, dikalikan dan dijumlahkan dengan benar, dan dimasukkan ke dalam master file persediaan perpetual serta ke akun buku besar persediaan dengan jumlah yang tepat. Pengendalian internal terpenting untuk ketetapan harga pokok per unit, perkalian, dan penjumlahan, adalah verifikasi internal oleh pegawai yang kompeten dan independen yang mengandalkan pada dokumen dan catatan yang memadai yang digunakan untuk perhitungan fisik persediaan. 6.2
Siklus Penggajian dan Personalia
Siklus penggajian dan personalia merupakan siklus yang terkait dengan ketenagakerjaan dan pembayaran kompensasi kepada para karyawan perusahaan. Pengauditan siklus penggajian dan personalia mencakup hal-hal berikut : mendapatkan pemahaman tentang pengendalian internal, menilai risiko pengendalian, melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantif golongan transaksi, melakukan pengujian analitis, dan melakukan pengujian rincian saldo. 6.2.1 Perbedaan Antara Siklus Penggajian dan Personalia dengan Siklus Lainnya Perbedaan antara siklus penggajian dan personalia dengan siklus-siklus lainnya secara umum meliputi sebagai berikut. (1) Dalam penggajian hanya terdapat satu golongan transaksi. (2) Transaksi umumnya jauh lebih signifikan daripada saldo akun neraca yang bersangkutan. (3) Pengendalian internal atas penggajian pada umumnya efektif pada hampir semua perusahaan. 6.2.2 Akun-akun dan Transaksi-transaksi dalam Siklus Penggajian dan Personalia Akun-akun yang umumnya terdapat dalam siklus penggajian dan personalia yaitu : (1) Utang upah, gaji, bonus, dan komisi; (2) Kas di Bank; (3) Biaya tenaga
5
kerja langsung; (4) Utang PPh karyawan dan potongan lainnya; (5) Utang beban PPh karyawan, dan (5) Beban PPh karyawan. 6.2.3 Fungsi-fungsi Bisnis dalam Siklus dan Dokumen serta Catatan yang Bersangkutan Auditor harus memahami fungsi-fungsi bisnis dan dokumen-dokumen serta catatan-catatan sebelum melakukan penilaian risiko pengendalian dan merancang pengujian pengendalian serta pengujian substantif transaksi. Fungsi-fungsi bisnis tersebut yaitu sebagai berikut. (1) Bagian Sumber Daya Manusia (Bagian Personalia) Bagian SDM merupakan bagian yang secara independen mewawancara dan mengangkat personil yang memenuhi syarat sesuai dengan kebutuhan entitas.
Catatan Kepegawaian Meliputi data seperti tanggal pengangkatan, data pribadi karyawan, tingkat gaji/upah, potongan-potongan wajib, evaluasi kinerja, dan pemberhentian sebagai karyawan.
Formulir Potongan Wajib Digunakan untuk memotongan gaji/upah yang bersifat wajib.
Surat Keputusan Penetapan Gaji/Upah Digunakan untuk menetapkan tingkat upah atau gaji sesuai dengan peraturan yang berlaku.
(2) Pencatatan Waktu Kerja dan Pembuatan Daftar Gaji/Upah Catatan waktu kerja dan pembuatan daftar gaji/upah digunakan dalam pengauditan penggajian karena keduanya berhubungan langsung dengan biaya tenaga kerja untuk setiap periode.
Catatan Waktu Kerja Merupakan dokumen, dalam bentuk kertas maupun elektronik, yang menunjukkan waktu kerja pegawai sejak mulai hingga akhir bekerja setiap hari serta jumlah total jam kerja seorang pegawai.
Kartu Waktu per Job Merupakan formulir yang umumnya dikerjakan secara elektronik yang menunjukkan untuk job mana seorang pegawai bekerja pada suatu periode waktu tertentu.
File Transaksi Penggajian
6
File ini mencakup seluruh transaksi penggajian yang diproses oleh sistem akuntansi untuk suatu periode waktu tertentu.
Jurnal Penggajian atau Daftar Jurnal dibuat dari file transaksi penggajian dan biasanya mencakup nama, tanggal, jumlah pendapatan kotor dan pendapatan bersih, jumlah potongan-potongan, dan klasifikasi akun untuk setiap transaksi.
Master File Penggajian Merupakan file komputer yang digunakan untuk mencatat transaksi penggajian untuk setiap pegawai dan menyelenggarakan total upah yang dibayarkan kepada pegawai sampai saat ini dalam suatu tahun tertentu.
(3) Pembayaran Gaji/Upah
Pembayaran Gaji Upah Pembayaran diberikan kepada para pegawai sebagai kompensasi atas jasa yang telah mereka berikan kepada perusahaan. Jumlah yang dibayarkan adalah sebesar pendapatan kotor pegawai dikurangi dengan PPh karyawan yang bersangkutan serta potongan-potongan lain yang dilakukan perusahaan selaku juru potong.
Rekonsiliasi Akun Bank Penggajian Rekonsiliasi bank secara independen penting dilakukan untuk semua akun kas di bank, termasuk akun bank yang disediakan khusus untuk membayar gaji/upah pegawai, untuk mendeteksi kemungkinan adanya kesalahan atau kecurangan.
(4) Pembuatan Bukti Potong PPh dan Pembayaran Pajak Undang-undang Pajak Penghasilan mewajibkan perusahaan selaku wajib potong atas penghasilan karyawan untuk melakukan pemotongan dan membayarkannya ke kas negara secara tepat waktu.
Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 Sesuai dengan ketentuan undang-undang, perusahaan berkewajiban untuk
memotong
pajak
penghasilan
karyawannya
(perusahaan
merupakan wajib pungut).
Surat Setoran Pajak (SSP)
7
Hasil pemotongan pajak penghasilan karyawan bulanan selanjutnya disetorkan ke Kantor Pajak dengan disertai Surat Setoran Pajak (SSP) selambat-lambtanya tanggal 10 bulan berikutnya. 6.2.4 Memahami Pengendalian Internal - Siklus Penggajian dan Personalia Pengendalian internal untuk pengganjian biasanya sangat terstruktur dan dikendalikan dengan baik untuk mengelola pengeluaran kas, untuk mengurangi pengaduan dan ketidakpuasan karyawan, serta menekan kemungkinan terjadinya kecurangan. Berikut pengendalian-pengendalian kunci untuk siklus penggajian dan personalia. (1) Pemisahan Tugas yang Memadai Pemisahan tugas sangat penting dalam siklus penggajian dan personalia, terutama untuk mencegah terjadinya pembayaran berlebih dan pembayaran kepada pegawai fiktif. Pembuatan daftar gaji/upah juga harus dipisahkan dari pembayaran atau penyerahan gaji/upah kepada para karyawan. (2) Pengotorisasian yang Tepat Hanya bagian sumber daya manusia yang berwenang untuk menambah atau mengurangi tenaga kerja dari daftar gaji atau melakukan perubahan atas tarif gaji/upah, serta menetapkan potongan-potongan. (3) Dokumen dan Catatan yang Memadai Catatan waktu kerja diperlukan untuk pegawai-pegawai yang dibayar dengan gaji tetap bulanan. Untuk pegawai-pegawai lain yang dibayar berdasarkan jumlah yang dihasilkan, diperlukan catatan yang berbeda. (4) Pengawasan Fisik atas Aset dan Catatan Akses untuk terjadinya check gaji tidak bertandatangan harus dicegah. Check harus ditandatangani oleh petugas yang ditetapkan perusahaan, dan gaji harus dibayarkan oleh seseorang yang independen daru fungsi pembuatan daftar gaji dan fungsi pencatatan waktu. (5) Pengecekan Independen atas Pelaksanaan Kerja Perhitungan dalam daftar gaji harus diverifikasi secara independen, termasuk dengan melakukan perbandingan antara batch total dengan laporan ikhtisar. Salah seorang anggota manajemen atau petugas yang ditunjuk lainnya harus mereview hasil perhitungan gaji/upah apabila terjadi kesalahan penyajian atau jumlahnya tidak lazim.
8
DAFTAR PUSTAKA
Jusup, Al. Haryono. 2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA) Edisi 2. Yogyakarta : STIE YKPN.
9
View more...
Comments