Audit Report Reviews and Replies
June 18, 2019 | Author: Srie Zanra | Category: N/A
Short Description
Audit Report Reviews and Replies...
Description
AUDIT REPORT REVIEWS AND REPLIES Makalah Mata Kuliah Audit Internal I Dosen : Dr. Rita Anugerah, SE, MAFIS, Ak, CA
KELOMPOK 4 : TEGUH ADE PUTRA PUTRI NURJANNAH 1510248296 NISA FITRIA RAHAYU 1510248484 RIZA PRAMITA ANUGERAH 1510248223
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS RIAU 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Review Laporan Audit. Kami berterima kasih kepada ibu Dr. Rita Anugerah, SE, MAFIS, Ak, CA selaku dosen mata kuliah Audit Internal I yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai bagaimana laporan audit disajikan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Pekanbaru, 14 Juli 2017
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Chapter 15. Audit Report and Internal Audit Communication Techniques Laporan adalah kesempatan bagi auditor internal untuk mendapatkan perhatian penuh dari manajemen. Begitulah seharusnya cara seorang auditor memandang pelaporan sebagai sebuah kesempatan dan bukan sebuah tugas yang membosankan, kesempatan yang sempurna untuk menunjukkan kepada manajemen bagaimana seorang auditor dapat memberikan bantuan. Seringkali auditor membuang kesempatan emas yang mampu membuka mata manajemen ini, untuk menunjukkan kepada manajemen apa-apa yang telah mereka capai dan apa-apa yang dapat mereka capai, untuk menjelaskan hal-hal yang perlu diketahui dan dikerjakan oleh manajemen. Auditor internal membuang kesempatan ini dengan menggunakan cara penulisan yang datar, merasa puas atas format pelaporan yang tidak menarik, membuat tuduhan-tuduhan yang tidak dapat menahan sanggahan, mengambil kesimpulan-kesimpulan yang tidak berdasar dan tidak logis, serta melaporkan temuan tanpa memberikan solusinya. Auditor hendaknya mengunakan laporan-laporan mereka seperti seorang vendor yang mengunakan sebuah kesempatan untuk mempresentasikan produk produknya kepada direktur suatu perusahaan, sebuah peluang untuk melakukan presentasi yang telah disiapkan, teruji dan tervisualisasikan dengan baik.
B. TUJUAN PENULISAN Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Audit internal 1 dan untuk mengetahui tujuan dan cara penyajian dari laporan audit, termasuk berbagai format dan metode dalam menyajikan hasil kerja audit kepada manajemen dan pihak organisasi terkait.
BAB II PEMBAHASAN
15-1 Reports and Communications Pengembangan dan penerbitan laporan audit merupakan fase atau tahapan terpenting dari keseluruhan proses kegiatan audit internal. Hal ini merupakan cara utama dalam memberitahukan hasil pekerjaan dan kegiatan audit internal kepada pihak yang berkepentingan dalam organisasi termasuk pihak dalam dan luar organisasi. Laporan audit merupakan jenis bukti yang menguatkan karakter profesional seorang auditor internal. Laporan audit yang efektif harus didukung oleh kerja/kegiatan audit yang baik atau berkualitas baik. Namun hasil kerja yang baik bisa dikatakan buruk apabila laporan yang dibuat atau dihasilkan berkualitas buruk. Penyusunan laporan audit yang jelas dan efektif menjadi fokus utama para internal auditor, mulai dari direktur audit internal yang bertanggung jawab atas keseluruhan program audit hingga anggota staff tim audit yang melaksanakan audit dan mendapatkan hasil auditnya. Laporan audit harus mencerminkan filosopi dasar dan konsep yang berkaitan dengan keseluruhan kinerja audit organisasi, termasuk tujuan audit, strategi pendukung audit, dan kebijakan utama, prosedur yang mencakup pekerjaan audit dan kinerja profesional staf audit. Laporan audit merupakan komunikasi utama. Laporan audit menyatakan bahwa pemeriksaan audit telah dilakukan sesuai dengan norma pemeriksaan akuntan, disertai dengan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan organisasi yang diperiksa.
15-2 Purpose and Types of Audit R eports Laporan audit berfungsi untuk manajemen yang selalu mempertimbangkan hasil pengauditan dan untuk auditor sebagai kelengkapan kerja audit. Laporan berupa dokumen formal atau informasi informal yang disampaikan diakhir pengauditan. Laporan audit internal harus memiliki empat tujuan dasar, yaitu :
1. Disclosure of findings / Pengungkapan temuan. Laporan audit harus merangkum dan menjelaskan kondisi yang ditemukan dengan sebenarnya. Kondisi baik atau pun kondisi buruk, sehingga dapat menjadi informasi untuk manajemen mengenai bagaimana kondisi operasional organisasi. 2. Descriptions of findings / Deskrisi temuan. Laporan audit harus menggambarkan kondisi dengan detail. Laporan harus menggambarkan apa yang salah atau jika ada kesalahan dalam kondisi tersebut. 3. Suggestions for corrections / Saran untuk koreksi. Rekomendasi hasil audit menjadi kerangka untuk kegiatan perbaikan kondisi dan mengetahui penyebab terdapatnya temuan dengan tujuan meningkatkan operasional organisasi. 4. Documentations of plans and Clarification of views of Auditee / Dokumentasi rencana dan klarifikasi pandangan Auditee. Auditee menginginkan adanya pengurangan atau mitigasi untuk beberapa temuan dengan memberikan klarifikasi atas temuan tergantung pada format laporan. Laporan audit memiliki tiga fungsi bagi klien atau manajemen, yaitu mengkomunikasikan, menjelaskan, dan mempengaruhi. Kemudian laporan audit memiliki tiga tujuan utama. Di dalam laporannya, auditor hendaknya berusaha untuk: a. Menginformasikan, yaitu menceritakan hal-hal yang mereka temui. b. Mempengaruhi, yaitu meyakinkan manajemen mengenai nilai dan validasi dari temuan audit. c. Memberikan hasil, yaitu mengerakkan menajemen kearah perubahan dan perbaikan. Internal audt membutuhkan banyak waktu dalam mempersiapkan laporan auditnya. Auditor internal menyiapkan laporan auditnya ditujukan untuk manajemen. Namun manajemen memiliki tingkatan, dari manajemen biasa hingga manajemen level tinggi yang bertanggung jawab dalam organisasi. Setiap tingkatan manajemen memiliki tujuan dan kepentingan masing-masing. Biasannya, manajemen berusaha terlihat baik oleh manajemen tingkat atas. Apa artinya semua ini dalam hal audit internal adalah bahwa manajer menginginkan bantuan, tapi menginginkannya dengan dasar yang tidak mendiskreditkan mereka dengan manajemen tingkat senior. Audit internal mencoba untuk membantu manajemen melakukan pekerjaan yang lebih efektif dan mengetahui bahwa untuk mengidentifikasi masalah pengendalian dan merekomendasikan solusi potensial, audit internal harus memiliki kerjasama penuh dan hubungan kemitraan yang dekat dengan manajemen tersebut.
Namun, sikap kooperatif ini dapat memberi tekanan pada audit internal jika diminta untuk menarik tegurannya dalam laporan audit dengan salinan yang diserahkan ke manajemen senior. Audit internal mungkin merasa bahwa kekhawatiran yang dilaporkan akan segera dilaksanakan jika tidak mengkritik manajemen terlalu kasar dalam laporan audit yang diterbitkan. Sambil memberikan layanan kepada manajemen, kewajiban audit internal sampai pada komite audit dewan direksi. Sebagai titik awal untuk menyelesaikan tuntutan yang berpotensi bertentangan ini, kedua kelompok manajemen harus diberi pemahaman komprehensif tentang kebutuhan masing-masing dan juga keinginan audit internal untuk melayani keduanya. Ada kebutuhan untuk meningkatkan tingkat toleransi dan fleksibilitas masing-masing. Cara kedua untuk meminimalkan masalah adalah meskipun meningkatkan tingkat temuan dan isu-isu yang dianggap cukup penting untuk menjamin dimasukkannya laporan audit. Dengan cara ini, audit internal dapat menghilangkan banyak hal yang lebih kecil yang seharusnya bisa diselesaikan di tingkat manajemen inti tanpa melibatkan manajer tingkat tinggi. Ketiga, upaya patungan yang lebih menentukan ada antara manajer lokal dan audit internal untuk menyelesaikan tindakan tindak lanjut yang diperlukan selama audit berlangsung. Efek umum dari semua tindakan ini adalah mendorong audit internal lebih ke arah konsep "layanan terhadap manajemen lokal" dan jauh dari pandangan sebagai mata-mata kantor pusat. Pendekatan ini harus terus mengakui bahwa audit internal masih memiliki tanggung jawab pelaporan akhir yang penting kepada manajemen senior dan komite audit.
15-3 F ormal written audit reports Laporan audit internal mempunyai berbagai format dan gaya yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah laporan cetak formal mengenai rekomendasi audit internal. Hasil audit dapat dilaporkan dalam spektrum format yang luas. Format laporan audit tertulis standar secara rinci. Beberapa dokumen menggambarkan pekerjaan audit yang dilakukan, situasi yang ditemukan, rekomendasi audit internal, dan tanggapan manajemen yang dipublikasikan terhadap temuan tersebut. Beberapa cara alternatif yang kurang formal dan lebih disingkat dimana audit internal dapat melaporkan hasil kerjanya meliputi :
a. Oral Reports/Laporan lisan Dalam beberapa situasi, audit internal mungkin ingin melaporkan hasil kerjanya dan rekomendasi apapun secara oral. Sampai batas tertentu hal ini akan selalu terjadi ketika tim audit menugaskan laporan hasil pekerjaan mereka sebagai bagian dari konferensi penutupan di lapangan kerja audit. Laporan lisan pada umumnya tidak mempunyai catatan permanen. b. Interim or Informal Memo Reports/Laporan memo sementara atau tidak resmi Dalam situasi di mana dianjurkan untuk memberi tahu manajemen mengenai perkembangan signifikan selama audit menyiapkan semacam laporan tertulis sementara. Laporan ini mungkin hanya berkaitan dengan masalah yang sangat penting dimana ada kebutuhan untuk tindakan perbaikan yang cepat atau laporan tersebut bisa disebut sebagai jenis laporan kemajuan c. Questionaire Type Audit Reports/Laporan audit jenis kuesioner Prosedur yang biasa adalah bahwa beberapa jenis laporan tertulis disiapkan pada saat penyelesaian tugas audit individual. Satu jenis alternatif laporan akhir dibuat seputar format kuesioner yang lengkap. Format ini bekerja paling baik dimana ruang lingkup kajian audit membahas masalah prosedural yang cukup spesifik dan biasanya pada tingkat operasional yang cukup rendah. d. Regular Descriptivw Audit Reports/Laporan audit deskriptif reguler Pada sebagian besar tugas audit, pekerjaan harus diakhiri dengan penyusunan laporan audit deskriptif formal. Bentuk pastinya dan tentunya isi laporan tertulis tersebut akan sangat bervariasi, baik antara tugas audit individu maupun audit internal internal. Mereka mungkin pendek atau panjang e. Summary Audit Reports/ Ringkasan laporan audit Beberapa organisasi mengeluarkan laporan tahunan atau lebih sering yang merangkum berbagai laporan individual yang dikeluarkan dan menggambarkan rentang konten nya. Laporan ringkasan ini seringkali terutama disiapkan untuk komite audit atau anggota manajemen senior lainnya.
a. Approaches to publish audit report (Pendekatan untuk menerbitkan laporan audit) Laporan audit harus memiliki elemen berikut: 1. Report addressees and carbonees
Laporan audit harus selalu ditujukan kepada satu orang, biasanya setidaknya satu tingkat organisasi di atas auditee, dan juga beberapa list atau daftar yang ditentukan oleh audit internal. 2. Tittle of Report and Objectivities of Review/laporan dan objektivitas review. Judul singkat dan definitif memberi tahu pembaca apa yang ada dalam laporan audit dan juga akan berguna untuk berbagai laporan ringkasan. 3. Audit Scope and Date of Fieldwork /lingkup audit dan tanggal kerja lapangan Secara umum disertakan dengan pernyataan objektivitas audit yaitu beberapa informasi yang disingkat mengenai lingkup umum audit dan perkiraan tanggal kerja lapangan audit. 4. Locations Visited and Timing of Audit /lokasi yang dikunjungi dan waktu audit Karena penundaan waktu berpotensial dalam menyusun laporan audit yang disebabkan berbagai macam alasan. Waktu pelaksanaan antara waktu kerja lapangan hingga laporan audit akhir yang dipublikasikan 5. Detailed Explanations of Audit Findings/ detail penjelasan temuan audit Beberapa laporan audit internal masuk ke rincian yang cukup banyak tentang hasil dari berbagai upaya audit. Meskipun liputan di sini mungkin tampak tidak agresif, sangat diragukan adanya sejumlah besar temuan audit atau sejumlah besar rincian yang menjelaskan temuan tersebut menyajikan tujuan yang cukup berguna. 6. A Highly Summarized Report /sebuah laporan yang sangat ringkas Di sisi lain, beberapa departemen audit internal memuat laporan yang sangat ringkas yang hanya memberikan informasi bahwa audit internal telah meninjau wilayah laporan dan tidak menemukan pengecualian pengendalian yang signifikan. Laporan ini seringkali tidak lebih dari sekedar menyatakan bahwa audit internal telah meninjau dan area dan menemukan beberapa item kecil 7. Focus on Significant Issues/fokus pada masalah yang signifikan Format terbaik yang hanya berfokus pada isu-isu penting seperti peraturan dan kebijakan yang berpotensi penting, pendekatan operasional, penggunaan sumber daya, kinerja karyawan dan hasil yang dicapai atau dapat dicapai.
Format laporan audit aktual dan metode penyajiannya akan bervariasi dari satu organisasi ke organisasi lainnya. Sekali, laporan audit secara formal diketik dokumen. Perangkat lunak pengolah kata pada minicomputer telah mengubah gaya dan format banyak laporan hari ini. Laporan audit sekarang dapat diterbitkan
dengan font jenis huruf yang menarik, dengan grafis pendukung, atau bahkan dalam format elektronik lengkap dari intranet proprietary. Penggunaan grafik dan grafik akan dibahas pada paragraf berikut mengenai temuan laporan audit.
b. E lement of an audit report finding / persiapan laporan audit Dalam proses review, auditor yang ditunjuk mungkin akan menghadapi pengecualian terhadap banyak hal untuk dikaji sebagaimana yang diuraikan dalam program audit, pengecualian audit tersebut menjadi subjek temuan audit. Program audit mengarahkan auditor untuk memeriksa sampel kupon biaya perjalanan untuk memastikan bahwa disetujui dengan benar dan untuk memastikan bahwa biaya yang dilaporkan sesuai dengan kebijakan perjalanan yang dipublikasikan. Jika audit internal menemukan bahwa beberapa sampel yang dipilih tidak disetujui dengan benar atau tidak sesuai dengan kebijakan perjalanan, audit internal akan memiliki satu atau lebih laporan audit potensial. Auditor akan menemukan banyak dan berbagai variasi pengecualian dalam proses peninjauan. Beberapa mungkin penting seperti penemuan sejumlah voucher yang diajukan untuk pembayaran yang tidak memiliki tanda persetujuan yang benar. Temuan laporan audit yang baik harus berisi sebagai berikut : 1. Statement of condition/pernyataan kondisi Kalimat pertama biasanya harus meringkas hasil review audit internal yang berguna untuk memberikan perbandingan apa yang harus menjadi atau apa yang merangkum kondisi atau penilaian yang dilakukan oleh audit internal berdasarkan fakta yang diungkapkan dalam peninjauan. Tujuannya adalah untuk menangkap perhatian pembaca laporan. 2. What was found /Apa yang ditemukan Temuan nya harus membahas prosedur dan hasil prosedur tersebut dan tergantung pada kompleksitasnya, temuan tersebut dapat dirangkum dalam satu kalimat atau mungkin memerlukan pembahasan. 3. Internal Audit’s criteria for presenting the findings Temuan audit harus selalu mempunyai kriteria atau sebuah pernyataan. Internal audit harus mempertimbangkan sebagai berikut : -
Criteria of extremes/kriteria ekstrim Kinerja jelas tidak memadai atau relatif mudah untuk dinilai
-
Criteria of comparables/kriteria sebanding
Perbandingan yang dapat dibuat antara operaso/kegiatan yang sama untuk menentukan keberhasilan atau kurangnya keberhasilan dan penyebab perbedaan -
Criteria of the elements/kriteria elemen Dalam beberapa kasus auditor internal yang tidak benar menyatakan kriteria kinerja mereka dalam hal luas seperti tidak mungkin untuk mengevaluasi kondisi untuk dilaporkan pada kriteria ini semua manajer harus membuat keputusan yang bak.
-
Criteria of expertise/kriteria keahlian Dalam beberapa kasus, audtor internal harus menemukan temuan yang berguna untuk membantu keahlian mengevaluasi kegiatan lainnya
-
The effort of the reported finding /upaya temuan yang dilaporkan Auditor internal harus selalu mempertimbangkan pertanyaan tentang “seberapa penting?” ketika memutuskan apakah akan menyertakan item-item dalam laporan audit. Auditor internal harus mempertimbangkan jika temuannya tidak signifikan.
-
The cause or reason for the audit deviation Jawaban dari pertanyaan “mengapa” penting khususnya untuk manajemen ketika membaca sebuah laporan audit. Alasan untuk deviasi pada persyaratan atau standar atau kebijakan harus dijelaskan sebaik-baiknya
- Internal audit’s recommendation Temuan laporan audit harus menyimpulkan dan merekomendasikan rindakan koreksi yang tepat dan merupakan kesimpulan laporan audit “apakah selesai?”
c. Balanced audit report presentation gui delines Untuk memberikan tingkat keseimbangan, audit internal harus memilah-milah positif dan negatif data yang dikumpulkan selama review. Beberapa teknik untuk memberikan keseimbangan adalah sebagai berikut : - Provide audit reports with prespective / menyediakan laporan audit dengan perspektif auditor internal harus menghindari godaan dan mendukung kesimpulan audit internal. Perspektif akan selalu ditambahkan saat seluruh temuan ditinjau. Laporan temuan harus mengungkapkan yang sesuai. - Report auditee accomplishments/melaporkan pencapaian audit ketika mengevaluasi proses melibatkan aspek kepuasan atau tidak kepuasan dari operasi audit mengingat tujuan audit. Pencapaian audit harus diungkapkan secara
ringkas di laporan. kesimpulan audit mempengaruhi prestasi dan temuan mengungkapkan dengan rinci tentang pencapaian yang diinginkan atau kebutuhan. -
Show planned actions Pada situasi dimana audit harus diambil atau membuat rencana untuk diambil, tindakan korektif dilakukan sebelum pengaduan audit. Laporan audit harus dibuat seusai dengan fakta yang ada. Contohnya, auditor mendapatkan kontrak dengan konsultan pihak luar untuk membantu mengimplementasikan internal kontrol sistem komputer pada laporan audit. Maka laporan harus memuat apa apa saja kelemahan pada kontrol tersebut
- Report mitigating circumstances/laporan kekurangan keadaan Pada umumnya mengurangi keadaan terdiri dari beberapa faktor yang berhubungan dengan masalah atau kondisi
yang dibahas pada laporan audit
dimana manajemen memiliki sediki atau bahkan tidak ada kontrol. - Include the audit responses as part of the audit report /sertakan tanggapan audit sebagai bagian dari laporan audit tanggapan audit untuk temuan harus berisi informasi yang menyediakan keseimbangan pada laporan audit. Audit harus mengindikasikan hal yang berhubungan atau fakta yang dikutip dan keadaan lainnya. - Improving audit report tonal quality/mengungkapkan kualitas audit Penggunaan positif dan konstruktif kata lebih baik daripada menggunakan bahasa yang mengutuk dan negatif karena akan memberikan sebuah bahasa yang bagus pada laporan audit. Laporan audit harus menghindari pengungkapan yang menunjukan audit gagal untuk dicapai, tidak dilakukan, tidak memadai.
15-4 Audit Reporting Cycle Dimulai pada tahap awal kerja audit internal, seringkali diinginkan untuk berkembang kerangka kerja untuk laporan akhir, mengisi sebanyak mungkin saat audit bergerak sepanjang. Informasi dan statistik daerah yang diaudit dapat dikumpulkan selama Tahap survei dan disertakan dalam workpapers, seperti yang dibahas di Bab 16. Melakukan Ini akan memastikan bahwa informasi yang dibutuhkan diperoleh di awal audit, dan akan terjadi Mencegah keterlambatan dalam proses penulisan laporan akhir. Selain itu, tujuan dan ruang lingkup peninjauan, yang ditetapkan pada awal audit, harus disesuaikan dengan Audit berlangsung Seiring temuan audit dikembangkan dan diselesaikan, mereka dapat dimasukkan ke dalam
bagian laporan yang tepat, bersama dengan komentar pendahuluan oleh audit laporan audit yang diselesaikan kemudian hanya satu langkah - meski sangat penting satudalam keseluruhan proses audit internal untuk mengevaluasi dan mengomentari adkesamaan kontrol internal untuk melayani kebutuhan manajemen. Laporan audit proses dimulai dengan identifikasi temuan, penyusunan draf laporan sampai diskusikan temuan dan rekomendasi terkait, diskusi tentang masalah audit diidentifikasi dengan manajemen bersamaan dengan penyajian draf laporan, pletion tanggapan manajemen terhadap temuan laporan audit, dan publikasi laporan audit formal yang mencakup area yang ditinjau. Mengingat departemen audit internal dapat mengubah beberapa langkah ini sedikit untuk memodifikasi melaporkan kebutuhannya sendiri, langkah-langkah ini umumnya adalah proses yang diperlukan untuk mengeluarkan laporan audit internal yang sesuai seiring temuan dikembangkan, tim audit internal di tempat harus memeriksanya dengan anggota manajemen auditee, meminta perspektif mereka untuk berkembang temuan audit Kemungkinan penyebab temuan audit juga harus dibahas dan di informasi khusus dikumpulkan untuk membuktikan atau membantah kondisi laporan audit potensial. a) Draft Audit reports Setelah pekerjaan lapangan audit selesai dan audit internal telah membahasnya usulan temuan audit dengan auditee, draf laporan audit umumnya harus dilakukan siap. Kami telah menggunakan istilah tersebut umumnya karena terkadang draf laporan tidak diperlukan jika laporan investigasi khusus dibuat untuk presentasi untuk mengelola. Misalnya, audit internal biasanya tidak mempersiapkan penyelidikan kecurangan draf laporan untuk ditinjau dengan orang-orang yang terlibat dalam kecurangan potensial. Paling banyak Kasus, audit internal harus menyiapkan draf laporan dengan usulan temuan dan rekomendasi bersama dengan ruang untuk tanggapan manajemen. Rancangannya adalah saat itu dikirim ke pengelola langsung bertanggung jawab atas area yang diaudit. Ini adalah orang yang merespon dan menguraikan tindakan perbaikan yang akan dilakukan. Audit internal kemudian menggabungkan tanggapan auditee ini dengan halaman header laporan asli dan draft temuan dan rekomendasi untuk menghasilkan laporan audit akhir, Laporan draf akhir ini biasanya disajikan sebagai yang terakhir kesempatan bagi auditee untuk membaca dan memahami nada dan isi laporan audit yang akan diterbitkan rapat penutupan dan draf laporan merupakan langkah penting untuk memvalidasi kecukupan dan
keakuratan temuan yang dilaporkan dan tingkat kesehatan dari rekomendasi yang terkait. Dari sebelum rilis laporan audit akhir. Sedangkan fondasi utama untuk validasi ini adalah pekerjaan audit yang dilakukan oleh staf audit internal, pekerjaan tersebut perlu dilengkapi dengan review dan konfirmasi personil auditee. Manfaat dari validasi tambahan ini ada dua. Pertama, ia menyediakan, Memeriksa keakuratan, kelengkapan, dan kualitas kerja audit. Fakta-fakta penting mungkin telah diabaikan atau salah ditafsirkan. Mungkin juga ada yang lain faktor-faktor yang mempengaruhi beberapa hal tertentu yang hanya diketahui oleh orang-orang tertentu. Itu dengan paparan auditee maka pemeriksaan penting apakah temuan tersebut dan rekomendasi akan berdiri di bawah pengawasan nanti. Manfaat kedua adalah untuk membantu mempromosikan
hubungan
kemitraan
dengan
manajemen
lokal
yang
akan
menciptakan keduanya semangat kooperatif dan komitmen untuk menyelesaikan solusi yang memadai. Jenis validasi ini harus terus berlanjut selama semua tahap tinjauan. Salah satu hal terpenting yang dilakukan adalah melalui presentasi draf laporan untuk auditee manajemen bergantung pada sifat tujuan audit dan kompleksitas temuan audit, draf laporan dapat dipresentasikan pada saat penutupan konferensi di akhir kerja lapangan, tepat sebelum keberangkatan lapangan personil audit, atau dikirim ke auditee setelah selesainya penelitian lapangan. strategi untuk menentukan waktu pembuatan laporan draft meliputi:
At the exit coference. Audit internal umumnya sulit untuk disampaikan laporan audit rancangan penuh pada konferensi keluar akhir lapangan. Banyak audit terlalu rumit, dan mungkin ada terlalu banyak pertanyaan atau klarifikasi akhir,Atau pengeditan diperlukan agar laporan audit dapat disampaikan pada saat keluar konferensi Memberikan draf laporan di konferensi keluar biasanya berhasil hanya untuk audit tipe kepatuhan di lapangan atau lokasi cabang yang lebih kecil dimana rekomendasi adalah untuk memperbaiki masalah yang kurang signifikan, seperti mispriced barang di cabang ritel lokal.
Before depature of the field audit team / Sebelum keberangkatan tim audit. Disini tim audit telah membahasnya keprihatinan dengan manajemen lokal dalam sebuah konferensi keluar resmi dan kemudian mempersiapkannya draf laporan, termasuk komentar atau klarifikasi tambahan yang mungkin dilakukan hasil dari konferensi itu. Dalam kebanyakan situasi, pendekatan ini
lebih realistis daripada menyajikan draft laporan pada saat konferensi keluar. Namun, tekanan untuk menyelesaikan pekerjaan audit dan pulang bisa menyebabkan tim audit untuk mengambil jalan pintas dalam keinginan mereka untuk menyelesaikan pertunangan lapangan. Sekali lagi, ini strategi bekerja paling baik dengan tugas audit yang relatif sederhana.
After the completion of fieldwork / Setelah selesainya kerja lapangan Dengan strategi ini, tim audit memiliki keluar konferensi tapi kembali ke kantor pusat untuk merancang laporan audit selama beberapa hari ke depan atau
bahkan
berminggu-minggu.
Banyak
perusahaan
audit
internal
menemukan pendekatan ini bekerja terbaik Manajemen audit memiliki kesempatan untuk meninjau ulang tim lapangan bekerja dan melakukan penyesuaian, jika sesuai, dengan draf laporan audit. Itu risiko di sini adalah tim audit internal yang bertanggung jawab atas peninjauan ulang akan ditarik ke arah lain dan tidak akan menyelesaikan draf laporan audit secara tepat waktu mode. Konferensi keluar atau penutupan audit harus mencakup anggota tim audit dan manajemen setempat bertanggung jawab atas area yang ditinjau. Di konferensi itu, mayor temuan dan usulan rekomendasi ditinjau, dan, seja uh hal tersebut kesepakatan sudah tercapai antara audit dan perusahaan lokal pada khususnya masalahnya, ada kesempatan untuk menginformasikan manajemen yang bertanggung jawab di daerah tersebut ditinjau dan untuk mendapatkan kesepakatan lebih lanjut mengenai temuan dan rekomendasi audit. Konferensi penutup memberikan audit internal dengan kesempatan besar untuk mengonfirmasi kesehatan hasil audit dan untuk melakukan modifikasi yang diperlukan draft laporan audit dibenarkan. Ini juga merupakan kesempatan besar untuk mendemonstrasikan layanan konstruktif dan profesional bisa memberikan audit internal. Pertemuan ini, meski terkadang kontroversial, bisa menjadi sarana utama untuk membangun kemitraan yang baik hubungan dengan auditee tujuannya adalah untuk mendapatkan kesepakatan sebanyak, agar laporan audit bisa menunjukkan tindakan yang telah selesai. Dalam banyak situasi, draf laporan diteruskan ke manajemen setempat komentar review dan tindakan korektif mereka sebelum finalisasi formal atau laporan terakhir. Manajemen lokal dan auditee sebenarnya diberikan secara terbatas Jumlah waktu untuk meninjau draf laporan ini, untuk menyarankan perubahan pada nada keseluruhannya atau untuk temuan spesifik, dan untuk mempersiapkan tanggapan audit mereka. Sedangkan
audit internal seharusnya mendorong manajemen auditee untuk meminta perubahan draf laporan, penekanannya harus berada pada isu substantif dalam draft laporan dan bukan pada kata-katanya. Audit internal harus meminta tanggapan formal dalam waktu 14 hari setelahnya diterimanya draf laporan. Meski ini adalah waktu yang relatif singkat, mengingat waktu yang telah dihabiskan tim audit untuk penelitian lapangan dan rancangan laporannya, manajemen auditee harus bisa mengembangkan respon yang agak cepat karena itu menyadari temuan dan rekomendasi yang disarankan dari konferensi keluar. Namun, baik audit internal maupun manajemen auditee harus mencoba beroperasi di kerangka waktu umum yang sama. Artinya, jika audit internal menghabiskan banyak sekali saat menyusun draf laporannya, manajemen auditee harus diberi yang lebih besar lagi jumlah waktu untuk menyiapkan tanggapan laporan auditnya. Pengajuan draft laporan kepada manajemen auditee pada tahap selanjutnya patut dilakukan melalui demonstrasi audit internal terhadap pertimbangan tulus auditee. Namun, audit internal harus bekerja sama dengan manajemen auditee agar tidak berlebihan keterlambatan dalam menyelesaikan laporan. Sebagian besar efektivitas laporan tersebut adalah sejauh mana dikeluarkan segera. b)
Laporan Audit: Tindak Lanjut dan Ringkasan
Begitu manajemen menyampaikan tanggapan laporan auditnya, audit internal seharusnya dilakukan gabungkan tanggapan ini dengan draf temuan dan rekomendasinya untuk dilepaskan laporan audit akhir Laporan ini ditujukan kepada manajemen minimal satu tingkat di atas manajemen auditee, dengan tembusan kepada dewan komisaris dan komite audit lainnya petugas yang tepat dari perusahaan tersebut. Contoh representatif singkat seperti itu tapi laporan audit akhir yang lengkap ditunjukkan pada Tampilan 17.7. Begitu laporan audit terakhir dikeluarkan, audit internal harus menjadwalkan tindak lanjut review untuk memastikan bahwa tindakan yang diperlukan berdasarkan audit sebenarnya diambil Dalam beberapa kasus, manajemen dapat meminta prosedur ini. Sedangkan keinginannya dari tindak lanjutnya sendiri sangat jelas, pertanyaan bisa diajukan apakah ini tanggung jawab audit internal, dan apakah tindakan tersebut dilakukan oleh audit internal melemahkan tanggung jawab dasar manajer yang bertanggung jawab atas aktivitas meskipun standar audit internal, seperti yang dibahas di Bab 8, dihimbau untuk ditindaklanjuti review, mereka dapat menempatkan audit internal lebih dalam peran petugas polisi dan bisa konflik dengan hubungan kemitraan yang
sedang berlangsung dengan auditee. Audit internal hanya boleh memainkan peran spesifik yang terbatas setelah laporan audit telah dirilis, seperti membuat dirinya tersedia untuk menanggapi pertanyaan, dan juga tinjau lagi situasi pada saat audit terjadwal berikutnya di daerah tersebut. Banyak perusahaan telah mengadopsi jenis pendekatan menengah di mana koordinat untuk rekomendasi laporan audit tindak lanjut dilakukan di tangan pihak lain kantor-biasanya di dalam fungsi pengendali atau beberapa administrasi yang lebih netral kelompok layanan Tindakan korektif tersebut kemudian diprakarsai oleh pihak yang bertanggung jawab atau manajer staf, namun tanggapan diberikan kepada kelompok koordinasi. Jika ada yang tidak semestinyaketerlambatan dalam berurusan dengan rekomendasi, kantor koordinasi dapat mengeluarkan laporan status tindak lanjut Dengan pendekatan ini, salinan tanggapan ini juga bisa dipasok ke audit internal untuk informasi, atau audit internal dapat memelihara dengan kelompok koordinator. Tidak ada jawaban terbaik untuk bagaimana ini upaya tindak lanjut harus ditangani, namun seimbang, nampaknya paling baik untuk bawahan peran formal audit internal di dalamnya. Bantuan audit internal selalu diminta khusus, baik oleh kantor koordinasi atau oleh manajer perorangan. Dalam audit, Kurangnya tindakan dapat disorot pada saat internal dijadwalkan berikutnya review audit. Audit internal memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan laporan audit yang dapat dibaca, untuk bisa dimengerti, dan persuasif. Tujuannya adalah untuk mengeluarkan laporan yang akan memerintahkan perhatian para manajer yang memiliki tanggung jawab untuk berbagai operasional kegiatan dan untuk mendorong mereka melakukan tindakan korektif yang tepat. Sekunder tujuannya adalah untuk laporan audit yang akan membangun penghormatan terhadap usaha audit internal. Audit internal menerima hasil akhir berdasarkan pengetahuannya tentang tindakan yang dilakukan Auditee berdasarkan rekomendasi laporan audit internal. Kombinasi dari keterampilan teknis audit internal dan kemampuan untuk mengkomunikasikan hasil kepada orang - orang di Indonesia cara yang paling baik memastikan penerimaan dan dukungan aktif mereka adalah elemen pelaporan audit yang baik Pentingnya bagian dari pekerjaan audit internal ini menggarisbawahi kebutuhan untuk memberikan laporan audit dengan cermat. Ini berarti CAE seharusnya terlibat secara aktif dalam proses laporan audit, dan semua tingkat staf audit internal harus memikirkan kebutuhan laporan akhir. Dalam hubungan ini, masalah pengembangan laporan juga harus mendapat perhatian yang layak dalam
pelatihan audit internal program. Ketika laporan kemudian diedarkan, dirujuk, dan diimplementasikan, mereka menjadi pernyataan kredensial audit internal. Laporan audit biasanya faktor utama dimana reputasi departemen audit internal ditetapkan.
15-5 E ffective Audit Communication Opportunities Komunikasi merupakan elemen penting dalam fase aktivitas audit internal. Auditor internal berkomunikasi dengan orang lain melalui laporan audit formal, melalui pertemuan tatap muka seperti dalam kerja lapangan atau pertemuan audit, dan melalui komunikasi formal dan informal lainnya. Ketika terjadi kesalahpahaman atau konflik atau ketika rekomendasi auditor tidak dimengerti, kesulitan terjadi pada masalah komunikasi. Auditor internal harus menjaga komunikasi dengan hampir semua hal yang berkaitan dengan aktivitas audit. Semua auditor, dan manajer audit khususnya, harus memahami bagaimana memaksimalkan kepuasan kerja, dan komunikasi, dan menangani konflik organisasi. (A) MEMAKSIMALKAN KEPUASAN KERJA Kepuasan kerja merupakan hal utama yang diharapkan seperti kondisi yang cukup menyenangkan, kompensasi yang adil (termasuk keuntungan yang wajar), dan super berkualitas. Karena kepuasan ini diharapkan, mereka bukanlah faktor pendorong utama bagi karyawan. Jika tidak disediakan, mereka bisa menjadi sumber utama irigasi dan ketidakpuasan. Jenis kepuasan kerja kedua berasal dari tingkat ekspresi diri dan pemenuhan diri yang lebih tinggi. Termasuk penugasan tanggung jawab pekerjaan yang lebih besar, lebih banyak wewenang, kesempatan untuk belajar dan berkembang, pembukaan peluang karir yang lebih luas, dan diberi kebebasan lebih besar untuk mencapai hasil tanpa pembatasan yang memberatkan. Jenis kepuasan kerja kedua ini dicapai melalui kompetensi manajerial yang kuat dalam perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan, dan pengendalian kegiatannya, dan dalam cara menyediakan sumber daya. Karyawan biasanya senang menjadi bagian dari organisasi yang dikelola dengan baik, sebagaimana dibuktikan dengan reputasi, profitabilitas, dan pertumbuhan di atas rata-rata, oganisasi yang menawarkan kesempatan luas bagi orang-orang yang berkualitas. (B) KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Komunikasi yang efektif baik secara pribadi dan dengan organisasi merupakan komponen kunci keberhasilan audit internal. Audit internal modern harus memiliki pemahaman yang baik tentang beberapa masalah yang terkait dengan upaya
komunikasi dan pemahaman tentang bagaimana mengatasi masalah. Situasi terus muncul dalam operasi sebuah organisasi ketika dua orang perlu berkomunikasi satu sama lain. Ini termasuk memberikan instruksi lisan kepada staf dan mendiskusikan masalah operasional selama rapat keluar audit, mewawancarai calon karyawan, atau melakukan penilaian kinerja staf. (C) Konflik dan perubahan organisasi Kehidupan seseorang berhubungan dengan persaingan, konflik, dan kerja sama. Secara tradisional, konflik dipandang sebagai hal yang merusak dan karenanya tidak diinginkan. Namun, bila dikelola dengan baik, konflik dapat bermanfaat dalam mencapai tarif organisasi. Ini tidak berarti bahwa konflik tidak bisa lepas kendali. Auditor internal berusaha memanfaatkan konflik sampai pada titik di mana konstruktif dan mengendalikannya mengancam untuk tidak terkendali. Untuk melakukan ini secara efektif tergantung pada kebaikan orang dan banyak pertimbangan praktis. Tugas audit internal dan tanggung jawab kelompok secara tak terhindarkan menghasilkan panggung untuk persaingan dan potensi konflik individu secara terus menerus dalam hal kinerja untuk mendapatkan penghargaan atas pengakuan pribadi, pekerjaan yang lebih baik, dan kompensasi. Unit organisasi juga bersaing untuk mendapatkan pengakuan dan layanan sumber daya, dan dukungan manajemen lainnya. Untuk sebagian besar, kompetisi tersebut menimbulkan pemikiran imajinatif dan suara dan kinerja kerja tingkat tinggi.
15-6 UnderstandingPeople in I nternal Audit Diskusi tentang pembuatan laporan audit internal yang efektif ini berfokus dari hubungan semua auditor internal dengan komite audit, manajemen senior, antar satu sama lain. Sementara semua ini menarik kepada auditor internal sebagai bagian dari tinjauan dan analisis pengendalian internal mereka juga harus menarik bagi CAE dan komite audit. Beberapa masalah spesifik menghadapi auditor internal dalam aktivitas termasuk citra masalahnya, karena auditor sering dianggap memusatkan perhatian secara berlebihan pada masalah kepatuhan dan dipandang oleh banyak pihak sebagai ancaman.
Auditor internal menghadapi beberapa masalah serius dalam mengubah citra. Auditor internal bertanggung jawab atas perlindungan tertentu yang cenderung dibuat orang lain di perusahaan yang menilainya sebagai antagonis atau petugas polisi. Peran audit internal harus jauh melampaui peran sempit untuk menyediakan layanan perlindungan. Auditor internal modern saat ini bukan lagi petugas polisi, sebaliknya auditor internal memperhatikan kesejahteraan perusahaan secara keseluruhan dalam setiap kegiatannya. Dalam semua aspek, komunikasi dan hubungan dengan orangorang melanjutkan tantangan yang melibatkan target audit internal yaitu selalu bergerak maju Keberhasilan audit internal dalam memenuhi tantangan tersebut Salah satu peluang terbesar yang tersedia untuk melayani perusahaan dan untuk mencapai tujuannya kesejahteraan maksimal. Kemampuan untuk menggambarkan kerja audit internal dan membuat rekomendasi audit internal yang efektif. Pembahasan merupakan persyaratan internal audit internal CBOK. Namun, dalam menyiapkan tugas dan menyampaikan rekomendasi audit internal yang efektif, semua auditor internal harus berusaha menjadi komunikator yang hebat rekan tim audit internal dan semua anggota perusahaan mereka secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Pickett, K.H. Spencer. 2005. The Essential Handbook of Internal Auditing. John W. Wiley. Moeller, Robert R. 1999. Brink’s Modern Internal Auditing. Fifth Edition. John Wiley&Sons, Inc. Drs. Amin Widjaja Tunggal, Ak, CA, CPA, MBA, 2016. Teknik – Teknik Audit Internal. Harvarindo.
View more...
Comments