Audit Energi Pada Rumah Tangga.docx
December 8, 2017 | Author: TriLestari | Category: N/A
Short Description
Download Audit Energi Pada Rumah Tangga.docx...
Description
BAB I Pendahuluan Dewasa ini, penggunaan terhadap energi listrik di rumah tangga semakin menibgkat seiring meningatnya taraf hidup manusia, terutama di Indonesia yang menjadi salah satu negara dengan konsumsi energi yang tinggi. Karena banyaknya keperluan rumah tangga sehari-hari, maka diperlukan adanya system pengaturan penggunaan energy listrik pada setiap peralatan rumah tangga agar didapatnya efektifitas konsumsi pemakaian energi. Usaha pemerintah dalam menghadapi krisis energi salah satunya dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2009 tentang Konsevarsi Energi. Bagian pokok konversi energi meliputi adanya audit energi yaitu mengetahui profil penggunaan energi, mengidentifikasi pemborosan energi dan menyusun langkah pencegahannya ( Magdalena, 2009). Audit energi dapat dilakukan pada penggunaan listrik di suatu bangunan, misalnya rumah tangga. Rumah tangga merupakan salah satu sektor negara dengan konsumsi energi 23% dari konsumsi energi total seluruh sektor (Saptono, 2010). Di dalam rumah tangga terdapat banyak peralatan elektronik yang dalam pemakaiaanya mengkonsumsi energi listrik. Akan tetapi, konsumsi energi di kalangan rumah tangga tergolong. Hal ini dikarenakan masyarakat belum bisa mengatur konsumsi energi listrik di dalam rumah tangga dengan baik. Selain itu, belum adanya sistem yang tepat untuk diterapkan pada rumah tangga juga menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat keborosan penggunaan energi dalam rumah tangga. Energi listrik yang terus menerus digunakan semakin lama akan menjadi habis, Sementara itu, pengembangan energi alternatif membutuhkan waktu yang cukup lama. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan penghematan energi listrik. Keborosan konsumsi energi listrik dapat ditekan jika penggunaan energi telah direncanakan sebelumnya. Pengamatan yang dilakukan kali ini dillakukan untuk melihat peluang penghematan energi listrik dengan melakukan audit energi. Dari hasil audit energi dapat disusun langkah-langkah dan strategi yang akan dilakukan agar mendapatkan penghematan konsumsi energi listrik optimum pada rumah tangga.
Disamping itu, juga diperoleh suatu sistem yang langsung dapat diterapkan dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar konsumsi listrik yang dapan dihemat pada rumah tangga serta menciptakan suatu system baru yang dapat menghemat konsumsi energi listrik pada rumah tangga. 1. Pengertian Audit Energi Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2012 tentang manajemen energi, audit energy merupakan proses evaluasi pemanfaatan energi dan identifikasi peluang penghematan energi serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada pengguna energi dan pengguna sumber energi dalam rangka konservasi energi. Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009, Pasal 12 tentang konservasi energi yang berisi : 1. Pemanfaatan energi oleh pengguna sumber energi dan pengguna energi wajib dilakukan secara hemat dan efisien. 2. Pengguna energi/sumber energi yang mengkonsumsi energi lebih besar atau sama dengan 6.000 (enam ribu) setara ton minyak per tahun wajib dilakukan konservasi energi melalui manajemen energi. 3. Manajemen energi sebagaimana dimaksud dilakukan dengan : a. menunjuk manajer energy b. menyusun program konservasi energy c. melaksanakan audit energi secara berkala. d. melaksanakan rekomendasi hasil audit energy e. melaporkan pelaksanaan konservasi energi setiap tahun kepada menteri, gubernur, bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya masing–masing Tujuan audit energi untuk menentukan cara yang terbaik untuk mengurangi penggunaan energi per satuan output (produk) dan mengurangi biaya operasi (biaya produksi). Pentingnya audit energi dikarenakan alasan berikut: a. Kurangnya awareness konsumen terhadap efisiensi energi b. Kompleksitas peralatan pengguna energi (di industri/komersial) c. Prosedur pemeriksaan energi lebih efektif dan komprehensif
d. Identifikasi penghematan energi dapat dilakukan secara cermat e. Accountability terhadap pengelolaan energi lebih baik f. Kuantifikasi didalam program penurunan beban lebih akurat g. Program pengurangan/manajemen beban lebih terarah 2. Rincian Langkah Audit Energi a. Penentuan Target dan Sasaran Audit Energi (Persiapan) Target adalah besaran penghematan energi yang ingin dicapai (%). Sedangkan sasaran berarti cakupan area kegiatan audit energi yang dibatasi berdasarkan
target
penghematan
dan
kemampuan
untuk
melakukannya
(Parlindungan Marpaung, 2014): 1. Penentuan Target Penentuan Target dapat dilakukan dengan berbagai metode yaitu : a. Tanpa Kriteria: Metode ini sulit atau terlalu mudah dicapai karena metode ini menentukan target tanpa pertimbangan internal maupun eksternal. b.
Berdasarkan Informasi Internal: Cara ini adalah cara yang terbaik dalam menentukan target penghematan energi yang digunakan karena target yang didapatkan berdasarkan informasi baseline EEI (Energy Efficiency Index) atau rekomendasi hasil audit energi.
c. Berdasarkan Informasi External: Penentuan target dengan cara ini berdasarkan benchmarking (EEI) dengan perusahaan yang sejenis. Misalnya EEI adalah 425 kWh/kg, sedangkan di perusahaan lain yang sejenis industrinya memiliki EEI rata–rata 400 kWh/kg, EEI tertinggi 450 kWh/kg dan EEI terbaik yaitu 350 kWh/kg. Maka target dapat diset misalnya 400 kWh/kg. 2. Target Penghematan Audit Energi Target Penghematan Audit Energi harus dinyatakan secara spesifik pada area tertentu dengan besaran yang dapat dijangkau dalam suatu periode yang ditentukan. Target memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi (Parlindungan Marpaung, 2014) yaitu : a. Harus sesuai dan memenuhi kriteria kebijakan perusahaan b. Besarnya target harus realistis
c. Target harus terukur dan bisa dilakukan d. Mendapat dukungan dari seluruh unit kerja terkait. 3. Perhitungan Konsumsi Listrik Rumah Tangga Dari data alat elektronik yang digunakan dapat terlihat daya masing-masing alat yang digunakan. Kemudian diamati lama pemakaian peralatan elektronik tersebut sehingga dapat diperkiran jumlah konsumsi listrik yang kemudian disesuaikan dengan data konsumsi listrik pada bulan Maret dari struk pembayaran listrik dari PT. PLN Indonesia. Tabel Perkiraan Konsumsi Energi Listrik dalam satu Bulan pemakaian Jenis Pemakaian Llistrik Lampu
Merk
Jumla h
Daya (watt )
Philips 3 14 Panasoi 2 10 c Setrika Maspion 1 300 TV Samsun 1 120 g LED Kipas Angin Maspion 1 103 Charger Laptop Acer 1 65 Charger HP Nokia 1 5 Samsun 1 5 g Penanak Nasi - Memasak nasi 300 Yong 1 75 MA Menghangatka n nasi Printer Canon 1 11 Total Pemakaian Listrik dalam 1 bulan Harga listrik Pembayaran per-bulan Biaya lain-lain Tota
12 4
Total Pemakaia n (kWh/hari ) 0.3 0.056
5.04 1.20
0.07 1
0.021 0.12
0.63 3.60
10 2 0.01 1
1.03 0.13 0.00005 0.005
30.9 3.9 0.0015 0.15
1 10
0.395 0.77
9 22.5
0.25
0.00275 0.0825 84.894 Rp. 1.034,00 Rp. 100.413,22, Rp 2.029,78 Rp. 102.443,00
Lama Pemakaia n (jam/hari)
Pemakaia n dalam 1 bulan (kWh)
Dari data yang ada, jumah perhitungan dari perkiraan konsumsi listrik berdasarkan pengamatan dan jumlah konsumsi listrik data dari PT. PLN Indonesia hamper sama. 4. Peluang Pengehematan Energi Listrik Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk penghematan energy yaitu : 1. Mematikan lampu kamar dan ruang tengah apabila sudah tidak digunakan 2. Mencabut charger laptop dan hp apabila sudah tidak menggunakannya lagi 3. Mengganti lampu berdaya 14 watt dengan lampu 12 watt dan lampu 12 watt dengan lampu 10 watt. 4. Mematikan peralatan elektronik seperti penanak nasi, kipas angina dan tv apabila sudah tidak digunakan kembali.
View more...
Comments