audit atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas

March 31, 2017 | Author: Ici Jayanti | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download audit atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas...

Description

TUGAS KELOMPOK

Audit keuangan negara

Disusun oleh : Nurul Yusyawiru (1102120570) Rici Ermajayanti (1102136423) Rustiana Hanur D. (1102136300)

Fakultas ekonomi UNIVERSITAS RIAU 2011/2012

1

KATA PENGANTAR Kami ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok ini. Tugas ini kami kerjakan dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan topik Audit atas Transaksi Penerimaan dan Pengeluaran Kas serta mencari referensi lainnya di internet . Tugas ini dapat terselesaikan karna adanya rasa tanggung jawab anggota kelompok dan adanya kemauan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Kami harap apa yang kami kerjakan ini dapat membantu Anda dalam memahami topik ini . dan karena kami hanyalah manusia biasa, kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam pembuatan tugas ini. Terima kasih. Pekanbaru, 3 November 2014

2

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2 DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3 BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 4 A.

Latar Belakang.................................................................................................. 4

B.

Rumusan Masalah............................................................................................. 4

BAB II ISI..................................................................................................................... 5 A.

Tujuan Audit...................................................................................................... 5

B.

Sifat Transaksi................................................................................................... 5

C. Pengujian Pengendalian.................................................................................... 8 D. Prosedur Analitis............................................................................................. 10 E.

Pengujian Substantive..................................................................................... 11

REFERENSI................................................................................................................ 12

3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telah kita ketahui bahwa auditing merupakan suatu proses untuk membandingkan laporan keuangan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah laporan keuangan yang dibuat telah sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Selain itu, dengan mengaudit suatu laporan keuangan dapat terlihat kecurangan-kecurangan apa saja yang ada dalam suatu organsisasi. Dalam mengaudit, seorang auditor juga harus terlebih dahulu memahami bidang keahliannya, karena ketelitian dalam mengaudit merupakan 4sset4 yang penting dalam mengaudit. Banyak hal yang harus dipahami auditor dalam mengaudit, tetapi disini penulis akan membahas mengenai audit kas dan bank. Kas merupakan harta 4sset4 perusahaan yang sangat menarik dan mudah diselewengkan. Hal itu karena banyaknya transaksi yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Selain itu, kas lebih mudah menjadi objek pencurian dibandingkan jenis 4sset lainnya karena kebanyakan 4sset harus dikonversikan terlebih dahulu ke kas agar dapat diuangkan. Untuk itu tujuan dilakukannya audit atas kas adalah untuk memeriksa apakah saldo kas yang ada di neraca per tanggal neraca benar-benar ada dan dimiliki perusahaan. Untuk mengetahui mengenai hal tersebut, maka penulis akan menjelaskan tentang audit atas kas agar penulis dan pembaca mengetahui bagaimana prosedur untuk mengaudit kas.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut. 1. 2. 3. 4.

Apa saja sifat dari transaksi pada kas? Bagaimana kegiatan pengendaliannya? Bagaimana resiko pengendaliannya? Apa saja pengujian dan prosedur yang harus dilakukan?

4

BAB II ISI A. Tujuan Audit Saldo kas meliputi kas yang ada ditangan, kas yang ada di bank, dan kas kecil. Dalam rangka memperoleh pembuktian terhadap saldo kas, terlebih dahulu auditor harus merumukan tujuan audit yang antara lain sebagai berikut: 1. Eksistensi atau Okurensi  Catatan saaldo kas pada saat tanggal neraca benar-benar ada.

2. Kesempurnaan Pencatatan saldo rekening kas meliputi semua transkasi kas beserta pengaruhnya terhadap

peristiwa yang membentuknya.  Transfer kas pada akhir tahun di antara bank-bank klien telah dicatat dengan layak

3. Hak-hak dan Kewajiban  Semua saldo rekening kas yang disajikan oleh klien pada saat tanggal neraca merupakan

hak yang secara hukum sah. 4. Penilaian atau Alokasi  Pencatatan saldo rekening kas direalisasi oleh jumlah-jumlah yang dinyatakan dalam

neraca dan telah cocok dengan daftar pendukungnya 5. Penyajian dan Pengungkapan 

Saldo rekening kas telah diidentifikasi dan disajikan dalam neraca dengan layak. Pembatasan terhadap penggunaan saldo kas yang disajikan dalam neraca telah disajikan dan

diungkapkan dengan selayaknya. 

Saldo-saldo rekening kompensasi, lines of credit, dan utang kontinjensi dengan

bank telah diungkapkan dengan layak.

B. Sifat Transaksi Sifat-sifat kas adalah: 1. Kas selalu terlibat dalam hampir semua transaksi-transaksi perusahaan. 2. Kas merupakan harta yang siap dan mudah untuk digunakan dalam transaksi dan ditukarkan dengan harta lain, mudah dipindahkan dan seragam, tanpa tanda pemilikan. 5

3. Jumlah uang kas yang dimiliki oleh perusahaan harus dijaga sedemikian rupa sehingga tidak terlalu banyak dan tidak kurang. Jumlah uang kas yang terlalu banyak bagi perusahaan tidak efisien, karena penyimpanan uang membutuhkan biaya dan nilai uang yang selalu menurun. Sedangkan jumlah yang kurang, bagi perusahaan juga merugikan karena perusahaan tidak dapat segera memanfaatkan kesempatan yang ada. SIFAT TRANSAKSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS Laporan penerimaan dan pengeluaran kas akan dapat digunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan kas di masa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada, atau dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan kas. Penyusunan laporan sumber dan pengeluaran kas dapat dilakukan dengan meringkas jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas. Cara ini memakan waktu yang lama karena harus menggolongkan setiap transaksi kas menurut sumber masing-masing dan tujuannya. Transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi kas antara lain : 

Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi dan deplesi terhadap aktiva tetap.



Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki dan penghentian dari penggunaan aktiva tetap karena aktiva yang bersangkutan telah habis disusut atau tidak dipakai lagi.

Arus kas yang timbul dari aktivitas operasi dapat dilaporkan atas dasar arus kas bersih dalam hal: a) Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan penerima manfaat arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pihak lain daripada aktivitas pemerintah. Salah satu contohnya adalah hasil kerjasama operasional (KSO). b) Penerimaan dan pengeluaran kas untuk transaksi-transaksi yang perputarannya cepat, volume transaksi banyak, dan jangka waktunya singkat.

6

KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN KAS Tujuan prosedur Audit berikut ini adalah untuk memastikan bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah terpenuhi, yaitu : 1. Kas di Bendahara Penerimaan mencakup seluruh kas, baik itu saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan. 2. Kas di Bendahara Penerimaan yang disajikan dalam neraca adalah kas yang benar-benar menjadi hak negara pada tanggal Neraca. 3. Kas di Bendahara Penerimaan disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam valuta asing, maka dikonversi menjadi rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal Neraca. Saldo Kas di Bendahara Penerimaan diperoleh dari Laporan Keadaan Kas (LKK) Bendahara Penerimaan yang dilampiri bukti penerimaan kas dari wajib pungut. Pada akhir tahun, saldo Kas di Bendahara Penerimaan harus nihil, namun apabila tidak nihil maka harus disajikan dalam Neraca. Dokumen yang Diperlukan : 

Rekening Koran;



Buku Kas Umum;



Buku Kas Pembantu;



Berita Acara Pemeriksaan Kas;



Register Penutupan Kas;



Memo Penyesuaian Kas di Bendahara Penerimaan;



SSBP dan SSP.

Langkah-langkah Audit Kas di Bendahara Penerimaan a) Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Penerimaan yang disajikan di Neraca hanya mencakup hak negara yang belum disetorkan dan tidak mencakup uang milik pihak

7

ketiga (seperti uang hasil lelang pihak ketiga dan uang jaminan), melalui perbandingan dengan perhitungan yang dibuat oleh unit teknis. b) Pastikan bahwa saldo kas di Bendahara Penerimaan pada akhir tahun anggaran adalah nihil, melalui penelusuran ke Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Register Penutupan Kas. Apabila saldo kas tidak nihil, maka pastikan bahwa saldo tersebut telah disetorkan ke Kas Negara, melalui penelusuran ke dokumen SSBP-nya. c) Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Penerimaan telah disajikan sebesar nilai rupiahnya dengan menelusuri Register Penutupan Kas. Apabila terdapat saldo kas dalam valuta asing, pastikan bahwa saldo tersebut telah dikonversi ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal Neraca, melalui permintaan keterangan dan perbandingan ke kurs tengah Bank Indonesia per tanggal Neraca.

KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN KAS Tujuan prosedur Audit berikut ini adalah untuk memastikan bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah terpenuhi, yaitu : 1. Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola, dan di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran, yang berasal dari sisa Uang Persediaan (UP) dan Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang belum dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke Kas Negara per tanggal Neraca. 2. Kas di Bendahara Pengeluaran mencakup seluruh saldo rekening Bendahara Pengeluaran, uang logam, uang kertas dan lain-lain kas termasuk bukti pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan yang sumbernya berasal dari dana UP yang belum disetor kembali ke Kas Negara per tanggal Neraca. Kas di Bendahara Pengeluaran disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam valuta asing, maka dikonversi ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal Neraca. Dokumen yang Diperlukan : 

Rekening Koran;



Buku Kas Umum; 8



Buku Kas Pembantu;



Berita Acara Pemeriksaan Kas;



Register Penutupan Kas;



Surat Setoran Bukan Pajak(SSBP)/Surat Setoran Pajak(SSP);



SPM, SP2D-UP dan SP2D-TUP;



Memo Penyesuaian Kas di Bendahara Pengeluaran;



Bukti-bukti pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan.

Langkah-langkah Audit Kas di Bendahara Pengeluaran a) Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Pengeluaran yang disajikan di Neraca hanya mencakup UP dan TUP dengan membandingkan saldo kas (Uang Tunai di Brankas, Saldo rekening Koran di Bank, bukti-bukti pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan, dan tidak termasuk Jasa Giro) dengan SP2D-UP dan SP2D-TUP. b) Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Pengeluaran telah disajikan sebesar nilai rupiahnya, dengan melakukan penelusuran ke Register Penutupan Kas. Apabila terdapat saldo kas dalam valuta asing, pastikan bahwa saldo tersebut telah dikonversi ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal Neraca, melalui permintaan keterangan dan perbandingan ke kurs tengah Bank Indonesia per tanggal Neraca. c) Pastikan bahwa saldo kas di Bendahara Pengeluaran pada akhir tahun anggaran adalah nihil, melalui penelusuran ke Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Register Penutupan Kas. Apabila saldo kas tidak nihil, maka pastikan bahwa saldo tersebut telah disetorkan ke Kas Negara, melalui penelusuran ke dokumen SSBP-nya. d) Pastikan bahwa jumlah pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan adalah sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Kas, Register Penutupan Kas, dan bukti-bukti pengeluarannya, melalui penelusuran ke dokumen-dokumen dimaksud. KEGIATAN PENGENDALIAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS Pengendalian terhadap kas dilakukan oleh menteri/ pimpinan lembaga/ gubernur/ bupati/ walikota/ kepala kantor/ satuan kerja. 9

a) Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang. b) Pembukuan dan penutupan rekening kas harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang. c) Pencatatan dalam jurnal pengeluaran harus didasarkan pada bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap. d) Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya. MENDAPATKAN

PEMAHAMAN

DAN

MENILAI

RISIKO

PENGENDALIAN

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS Membuat penelaahan teknis terhadap statemen keuangan, membuat penaksiran akhir terhadap transaksi penerimaan dan pengeluaran yang dirasa tidak sesuai dengan bukti , memformulasikan pendapat dan menuliskan konsep laporan audit, membuat penelaahan akhir terhadap kertas kerja audit. PENGUJIAN PENGENDALIAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS 

Pahami sistem dan prosedur yang berkaitan dengan pengelolaan, pencatatan dan pelaporan kas di bendaharawan. Deskripsikan dalam bentuk flowchart atau narasi



Pastikan apakah entitas: a) Melaksanakan cek fisik kas (kas di bendaharawan) yang dilakukan secara rutin dan disaksikan pejabat yang berwenang, yang dibuktikan dengan adanya Berita Acara Pemeriksaan Kas; b) Menerima rekening koran secara periodik; c) Melakukan prosedur rekonsiliasi dengan Bank atas perbedaan saldo rekening koran dengan buku kas di bendahara pengeluaran

C. Prosedur Analitis Rekonsiliasi bank akhir tahun diaudit secara ekstensif. Karena itu, penggunaan prosedur analitis untuk menguji kewajaran saldo kas menjadi kurang penting dibandingkan untuk sebagian besar audit lainnya.

10

Umumnya auditor membandingkan saldo akhir pada rekonsiliasi bank, setoran dalam perjalanan, cek yang beredar, dan item rekonsiliasi lainnya dengan rekonsiliasi tahun sebelumnya. Demikian juga, auditor biasanya membandingkan saldo akhir kas dengan saldo bulan sebelumnya. Prosedur analitis tersebut mungkin akan mengungkap salah saji dalam kas. 1. Lakukan prosedur analitik - Hitung ratio berikut ini : (1) Ratio kas dengan aktiva lancar - Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan pada data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lain - Bandingkan saldo kas dengan jumlah yang dianggarkan atau saldo kas akhir tahun yang lalu 2. Pengujian terhadap transaksi Rinci 3. Lakukan pengujian pisah batas transaksi kas - Buatlah rekonsiliasi saldo kas menurut cut off bank statement dengan saldo kas menurut catatan klien - Usut setoran dalam perjalanan (deposit in trnsit) pada tanggal neraca ke dalam cut off bank statement - Periksa tanggal yang tercantum didalam cek yang beredar pada tanggal neraca - Periksa adanya cek kosong yang tercantum di dalam cut off bank statement - Periksa semua cek didalam cut off bark statement mengenai kemungkinanan hilangnya cek yang tercantum sebagai cek yang beredar pada tanggal neraca. 4. Buatlah daftar transfer bank dalam periode sebelum dan sesudah tanggal neraca untuk menemukan kemungkinan terjadinya check kitting. 5. Buatlah dan lakukan analisis terhadap rekonsiliasi bank 4 kolom 6. Periksa adanya kemungkinan penggelapan kas dengan cara lapping penerimaan dan pengeluaran kas  Pengujian terhadap akun Rinci 7. Hitung kas yang ada ditangan klien 8. Rekonsiliasi catatan kas klien dengan Rekening Koran bank yang bersangkutan 9. Lakukan konfirmasi saldo kas di bank 10. Periksa cek yang beredar pada tanggal neraca kedalam rekening Koran bank Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan Kas 11. Bandingkan penyajian utang usaha dengan prinsip akuntansi berterima umum

11

-

Periksa jawaban konfirmasi dari bank mengenai batasan yang dikenakan terhadap pemakaian rekening tertentu klien di bank

-

Lakukan wawancara dengan manajemen mengenai batasan penggunaan kas klien

PROSEDUR ANALITIS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS Bandingkan saldo tahun lalu dengan tahun sekarang lalu analisis fluktuasinya. Hasil analisa dapat digunakan untuk menentukan fokus pemeriksaan substantif atas transaksi

D. Pengujian Substantive Karena saldo kas dipengaruhi oleh semua siklus lain kecuali persediaan dan pergudangan, ada banyak sekali transaksi yang mempengaruhi kas. Sebagai contoh, pengendalian terhadap penerimaan kas seperti transaksi kas diaudit sepanjang pengujian siklus transaksi tersebut 1. Verifikasi kecermatan saldo rekening kas beserta daftar pendukungnya 2. Gunakan prosedur analitikal 3. Lakukan penghituangan kembali kas yang ada ditangan 4. Buatlah analisis terhadap pengujian cutoff transaksi kas 5. Buatlah konfirmasi rekening koran bank dan saldo pinjaman dari bank 6. Lakukan konfirmasi terhadap kesepakatan lainnya dengan bank 7. Siapkan dan review daftar rekonsiliasi bank 8. Buatlah analisis terhadap cutoff statemen bank 9. Lakukan penulusuran terhadap transfer bank 10. Siapkan proof of cash 11. Bandingkan penyajian dalam neraca dengan Prinsip akuntansi yang lazim. PENERIMAAN KAS 1. Tanyakan daftar no rekening bank a.n Bendahara Penerimaan 2. Dapatkan rekening koran a.n Bendahara Penerimaan tahun 2009, telusuri mutasi tambah kurang dalam rekening koran ke dokumen pendukungnya antara lain bukti transfer PNBP dari para wajib bayar dan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) 3. Teliti apakah terdapat saldo kas di rekening koran bendahara yang belum disetorkan ke kas negara dan telusuri apakah saldo kas tersebut telah dicatat secara berjenjang dalam neraca satker PENGELUARAN KAS

12

1. Dapatkan saldo kas bendaharawan pengeluaran di Neraca dan bandingkan dengan rinciannya dari tingkat Eselon I sampai tingkat satker (satker Kantor Pusat/KP, Kantor Daerah/KD, Tugas Pembantuan/TP dan Dekonsentrasi/DK). Jika ada perbedaan, telusuri penyebabnya; 2. Untuk tingkat satker, Lakukan pengujian secara uji petik atas keberadaan kas di bendaharawan pengeluaran dengan : a) Dapatkan berita acara penutupan kas akhir tahun dan BKU b) Lakukan perhitungan ulang saldo kas menurut berita acara penutupan kas dan BKU. Yakinkan saldo kas BKU hasil perhitungan ulang sesuai dengan saldo menurut BA penutupan kas hasil perhitungan ulang. Jika terdapat perbedaan, lakukan penelusuran penyebabnya. c) Teliti apakah terhadap jumlah saldo di Bendahara Pengeluaran per tanggal 31 Desember 2009 tersebut telah dibuat SPM GU Nihilnya dan apabila masih ada saldo yang belum diSPM GU Nihilkan, apakah saldo tersebut disetor ke KPPN atau diluncurkan ke tahun anggaran 2009; d) Jika tim meragukan validitas rekening koran, lakukan konfirmasi ke Bank atas keabsahan rekening koran tersebut. 3. Secara uji petik, yakinkan bahwa saldo kas bendaharawan pengeluaran di satker TP, DK, KD dan KP secara berjenjang telah dilaporkan di laporan keuangan eselon I untuk selanjutnya dilaporkan di neraca; 4. a) Lakukan pengujian tambah, kurang atas perhitungan saldo dan cek ke buku pendukungnya untuk menyakini keakurasian angkanya; b) Secara uji petik dapatkan dokumen sumber penambahan dan pengurangan kas yang terdiri dari SP2D LS UP, SP2D LS TUP, SP2D GU nihil, SSBP pengembalian UP. Telusuri bahwa saldo kas satker telah dicatat dalam neraca sesuai dengan dokumen sumbernya. 5. a) Yakinkan bahwa penyajian dan pengeluaran di kas bendaharawan pengeluaran telah sesuai dengan nature of account-nya;

13

b) Jika setelah tanggal 31 Desember 2009 saldo kas di bendahara pengeluaran telah disetorkan, yakinkan Eselon I yang telah melakukan penyetoran diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan

14

REFERENSI http://tiasaccountingworld.blogspot.com/2013/10/audit-terhadap-kas.html https://www.academia.edu/4303577/tugas_auditing_PEMERIKSAAN_KAS_DAN_SETARA_K AS_edit https://andinurhasanah.wordpress.com/2013/05/28/audit-saldo-kas/ http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pemeriksaan_akuntansi_2/bab_8_audit_terhadap_tra nsaksi_kas.pdf

15

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF