Audit Atas Siklus Penjualan Dan Penerimaan Kas
March 26, 2019 | Author: MochammadAwwalSholahudin | Category: N/A
Short Description
Download Audit Atas Siklus Penjualan Dan Penerimaan Kas...
Description
AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS
HAKIKAT SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS Tujuan audit ini adalah: 'untuk mengevaluasi apakah saldo-saldo yang dipengaruhi oleh siklus ini telah disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum." Perkiraan-perkiraan utama yang terdapat pada siklus penjualan dan penerimaan kas : penjualan, cadangan cadangan dan retur penjualan, beban piutang tak tertagih, potongan tunai yang diambil, piutang dagang, penyisihan piutang tak tertagih, kas di bank .
Terdapat lima kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus penjualan dan penerimaan kas sbb : Kelompok
Akun
Fungsi Bisnis
Dokumen & Catatan
Transaksi Penjualan
Penjualan, piutang
- Pemrosesan
- Pesanan pelanggan,
dagang
pesanan
pesanan penjualan
pelanggan - Persetujuan
- Pesanan pelanggan atau
penjualan kredit
pesanan penjualan
- Pengiriman
- Dokumen pengiriman
barang - Penagihan ke
- Faktur penjualan, jurnal
pelanggan &
penjualan, laporan ikhtisar
pencatatan
penjualan, master file A/R,
penjualan
neraca saldo A/R, laporan bulanan.
Penerimaan
Kas bank (debit dari
Pemrosesan dan
Nota pembayaran (R/A),
kas
penerimaan kas),
pencatatan
daftar awal penerimaan kas,
piutang dagang
penerimaan kas
jurnal penerimaan kas. kas.
Cadangan &
Cadangan & retur
Pemrosesan dan
Memo kredit, Jurnal
retur penjualan
penjualan, piutang
pencatatan
cadangan dan retur
dagang
cadangan & retur
penjualan
penjualan
Penghapusan
Piutang dagang,
Penghapusan
Formulir otorisasi saldo
akun tak
Cadangan utk
piutang dagang tak
yang tak tertagih
tertagih
Penghapusan
tertagih
Piutang Beban piutang
Beban piutang ragu-
Penyisihan untuk
ragu-ragu
ragu, Cadangan utk
piutang ragu-ragu
-
Akun Tak tertagih FUNGSI BISNIS PADA SIKLUS DAN DOKUMEN SERTA CATATAN YANG BERHUBUNGAN
Fungsi bisnis pada siklus penjualan dan penerimaan kas terdiri dari : 1. Pemrosesan Pesanan Pelanggan Merupakan awal dari siklus dan berupa penawaran untuk membeli barang dengan ketentuan
tertentu.
Dokumen
yang
berhubungan
:
Pesanan
pelanggan
(customer order), Pesanan penjualan (sales order) 2. Persetujuan Penjualan Kredit Praktek yang lemah menyebabkan piutang tak tertagih besar. Persetujuan penjualan kredit ditandai oleh persetujuan untuk mengirim barang. 3. Pengiriman Barang Nota pengiriman disiapkan saat penjualan dan dokumen pengiriman (bill of lading) dibuat untuk keperluan penagihan atas pengiriman ke pelanggan. Dokumen yang berhubungan : a) Dokumen pengiriman (shipping document) b) Faktur penjualan (sales invoice) c) Jurnal penjualan
f) Laporan Bulanan ( Monthly Statement ) g) Berkas induk piutang dagang (A/R Master file)
(sales journal) d) Neraca saldo A/R e) Laporan ikhtisar penjualan (summary sale report) 4. Pemrosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas Meliputi penerimaan, penyimpanan, dan pencatatan kas baik kas maupun berupa cek. Pertimbangan utama adalah seluruh kas harus disetor ke bank dalam jumlah yanng benar dengan tepat waktu dan dicatat ke berkas transaksi penerimaan kas
yang digunakan untuk membuat jurnal penerimaan kas dan memutakhirkan berkas induk piutang usaha. Dokumen yang berhubungan :
Nota pembayaran (Remittance Advice)
Daftar awal penerimaan kas
Jurnal penerimaan kas.
1. Pemrosesan dan Pencatatan Cadangan dan Retur Penjualan. Dokumen yang berhubungan :
Kredit memo
Jurnal cadangan dan retur penjualan.
1. Penghapusan Piutang Tak Tertagih. Jika perusahaan berkesimpulan bahwa suatu jumlah akan tidak tertagih lagi, jumlah tersebut harus dihapuskan dan sering terjadi setelah pelanggan pailit atau piutang dialihkan ke agen penagihan. Formulir yang digunakan adalah uncollectible account authorization
form
yaitu
dokumen
yang
digunakan
secara
intern
yang
mengindikasikan adanya otorisasi untuk menghapuskan piutang usaha. 2. Penyisihan Piutang Ragu-ragu. Harus cukup untuk mencerminkan bagian dari penjualan periode sekarang yang diperkirakan tidak dapat ditagih di masa depan.
METODOLOGI PERANCANGAN PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI PENJUALAN
1. Memahami SPI-Penjualan. Dengan mempelajari bagan arus klien, menyiapkan kuisioner pengendalian intern dan melaksanakan uji 'walkthrough' untuk penjualan. 2. Memperkirakan Risiko Pengendalian Yang Direncanakan- Penjualan. Dengan 4 langkah dasar :
1. Auditor membutuhkan kerangka dasar untuk memperkirakan risiko pengendalian 2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian intern kunci dan kelemahan atas transaksi pengendalian. 3. Auditor menghubungkan pengendalian dan kelemahan dengan tujuan. 4. Auditor memperkirakan risiko pengendalian pada setiap tujuan dengan mengevaluasi pengendalian dan kelemahan untuk setiap tujuan Pengendalian kunci terdiri dari : A. Pemisahan tugas yang memadai. B. Otorisasi yang semestinya. C. Dokumen/catatan yang memadai. D. Dokumen yang prenumbered. E. Pengiriman monthly statement. F. Prosedur verifikasi intern. 3. Mengevaluasi Untung Rugi Pengujian atas Pengendalian. 4. Merancang Pengujian atas Pengendalian untuk Transaksi Penjualan. 5. Merancang Pengujian Substantif atas Transaksi Penjualan. Bertujuan untuk :
Penjualan yang dicatat benar-benar ada.
Terdapat dua kemungkinan salah saji : penjualan dicatat untuk pengiriman yang tidak pernah dilakukan dan pengiriman dilakukan ke pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan. Sifat pengujian tergantung sifat kelemahan Internal Control ; dengan menelusuri dari jurnal ke dokumen dasar ( test of ommission )
Transaksi penjualan yang terjadi telah dicatat.
Dengan menelusuri dari dokumen dasar ke jurnal dimana dokumen sebagai direction of test.
Penjualan dicatat secara akurat.
Kebenaran penilaian transaksi penjualan berkenaan dengan pengiriman jumlah barang yang dipesan, kebenaran penagihan atas jumlah yang dikirim dan kebenaran pencatatan jumlah yang ditagih dalam catatan akuntansi
Penjualan yang dicatat telah diklasifikasikan sebagaimana mestinya.
Pengujian atas klasifikasi penjualan merupakan bagian pengujian penilaian.
Penjualan dicatat pada tanggal yang tepat.
Penjualan ditagih dan dicatat sesegera mungkin setelah terjadinya pengiriman untuk mencegah hilangnya transaksi dari catatan tanpa sengaja dan untuk menjamin bahwa penjualan dicatat pada periode yang sesuai.
Transaksi penjualan dicatat dengan semestinya di berkas induk dan diikhtisarkan dengan benar.
RETUR PENJUALAN dan PENGURANGAN PENJUALAN Perbedaan pengendalian salah saji dalam nota kredit dan penjualan berkaitan dengan : 1. Materialitas ; retur dan pengurangan harga penjualan sangat tidak material sehingga dapat diabaikan dalam pelaksanaan audit. 2. Tujuan ; penekanan pada pengujian keabsahan transaksi yang dicatat sebagai cara untuk menemukan pengalihan kas dari penerimaan penagihan piutang yang telah diterima dengan retur dan pengurangan harga fiktif.
PENGENDALIAN INTERN, PENGUJIAN PENGENDALIAN, & PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI PENERIMAAN KAS
Prosedur audit yang paling mungkin menyebabkan salah pengertian : 1. Menentukan apakah kas yang diterima telah dicatat. Defalkasi kas yang paling sulit dideteksi : yang terjadi sebelum kas dicatat pada jurnal penerimaan kas atau catatan kas yg lain. Pencegahan : pengendalian yang tergantung pada bisnis masing-masing.
2. Menyiapkan Pembuktian atas Penerimaan Kas. Digunakan jika IC lemah. Pengujian dilakukan dengan menjumlah penerimaan kas yang dicatat dijurnal penerimaan kas pada periode tertentu dan direkonsiliasi dengan setoran aktual yang dilakukan ke bank untuk periode yang sama. Prosedur ini digunakan untuk membongkar : - penerimaan kas yang belum disetor - pinjaman tidak dicatat - setoran yang tidak dicatat - pinjaman bank yg langsung disetor ke R/K 3. Pengujian untuk menemukan lapping piutang.
Lapping , merupakan fraud yang umum yaitu menangguhkan pencatatan penerimaan piutang untuk menyembunyikan adanya kekurangan kas dan dicegah melalui pemisahan fungsi.
Dideteksi dengan membandingkan nama, jumlah, tanggal dalam nota pembayaran dengan jurnal penerimaan kas dan deposit slip.
PENGUJIAN AUDIT UNTUK PIUTANG TAK TERTAGIH
Pertimbangan utama auditor untuk memverifikasi penghapusan piutang tak tertagih adalah keabsahan dan kepantasan otorisasi dengan perhatian utama : kemungkinan klien untuk menutupi defalkasi dengan menghapus piutang yang telah ditagih.
Prosedur yg lazim adalah memeriksa persetujuan dari orang yang berwenang dan memeriksa
korespondensi
dalam
arsip
klien
yang
mendukung
ketidak
kolektibilitasannya.
PENGENDALIAN INTERN TAMBAHAN ATAS TRANSAKSI NERACA
Jika IC untuk golongan transaksi efektif dan pengujian substantif mendukung maka kemungkinan salah saji L/K berkurang. Mungkin ada IC yang berkaitan secara langsung dengan akun yang belum diidentifikasi sebagai bagian pengujian pengendalian atau pengujian substantif atas transaksi.
Siklus Penjualan dan Penerimaan Kas paling tidak berdampak pada 3 tujuan audit :
1. Realizable value. Penting karena kolektibilitas piutang sering merupakan pos utama L/K dan merupakan masalah sejumlah kasus tentang tanggungjawab akuntan. Pengendalian yang lazim : persetujuan kredit, penyiapan neraca saldo A/R secara
periodik untuk ditelaah dan ditindaklanjuti dan kebijaksanaan penghapusan piutang tak tertagih. 2. Hak & Kewajiban. Pengendalian dengan penggunaan akuntan yang kompeten 3. Penyajian dan pengungkapan. Pengendalian dengan penggunaan akuntan yang kompeten.
DAMPAK HASIL PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN TRANSAKSI
Bagian audit yang sangat dipengaruhi : saldo piutang usaha, kas, beban piutang tak tertagih, dan penyisihan piutang tak tertagih.
Saat penyelesaian pengujian atas transaksi, perlu untuk untuk menganalisa setiap pengecualian dari pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, untuk menentukan sebab dan dampak pengecualian tersebut terhadap tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan, yang dapat mempengaruhi risiko penemuan yang didukung sehingga mempengaruhi sisa pengujian substantif.
Dampak terbesar pengujian ini adalah terhadap konfirmasi A/R meliputi jenis, ukuran sampel dan saat peangujian.
View more...
Comments