ATP IPA
July 26, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download ATP IPA...
Description
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN IPA SMP
Nama Sekolah Alamat Sekolah Mata Pelajaran Fase/Kelas/Semester Tahun Pelajaran
: : : : :
SMP Negeri 2 Watumalang Jl. Watumalang km. 05 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) D/7/Gasal 2022/2023
A. Rasional Metode ilmiah adalah dasar dari segala ilmu pengetahuan tidak hanya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) saja, karena suatu pengetahuan belum dapat disebut sebagai ilmu apabila belum diuji dengan menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah elemen dasar untuk siswa mengikuti kegiatan pembelajaran, khususnya pembelajaran IPA. Demikian juga halnya dengan pengukuran. Pengukuran adalah faktor berikutnya setelah metode met ode ilmiah yang harus diajarkan paling awal dalam mengikuti pembelajaran IPA. Jadi dalam hal ini metode ilmiah dan pengukuran seperti kepingan sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, karena pengukuran termasuk ter masuk bagian dalam metode ilmiah pada fase pengumpulan data percobaan, analisis data dan pengambilan kesimpulan. Alur dan Tujuan Pembelajaran (ATP) yang disusun ini berlandaskan pada pemikiran logis dan saintis menata tahapan perencanaan pembelajaran dan konten-konten konten -konten pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik dengan mempertimbangkan: (1) Manfaat bagi kehidupan peserta didik di masa depan, (2) Relevan dengan permasalahan hidup sebagian besar orang,
(3) Ada pesan moral balik materi akan dipelajari, (4) pembelajaran Ada tujuan-tujuan pembelajaran yang ingindidicapai. Sebagaiyang bahan evaluasi penulis,dan bahwa yang ada saat ini (Kurikulum 2013) penilaian sikap masih menyita banyak waktu, karena masalah penilaian sikap harus berkoordinasi dengan beberapa beberapa guru mata pelajaran yang terkait. Alur dan tujuan pembelajaran (ATP) ini disusun secara lebih sederhana dengan tetap mempertimbangkan elemen dasar pembelajaran IPA dan Profil Pelajar Pancasila. Capaian pembelajaran yang diturunkan dalam ATP ini lebih banyak memberikan ruang kepada para guru untuk menentukan metode pembelajaran, media dan sumber belajar yang ada di sekitar lingkungan sekolah masing-masing. Alur dan tujuan pembelajaran ini juga memberikan kesempatan kepada bapak ibu tentang teknis penilaian yang lebih fleksibel dengan tetap memperhatikan tiga ranah penilaian, yaitu: penilaian sikap (afektif), penilaian pengetahuan (kognitif) dan penilaian keterampilan (psikomotorik). Alur dan Tujuan Pembelajaran ini dibuat dengan memperhatikan urutan kaidah pembelajaran (materi prasyarat) sehingga peserta didik terhindar dari kebuntuan atau salah konsep, misalnya untuk mempelajari pesawat sederhana peserta didik harus sudah belajar terlebih dahulu tentang gaya dan gerak serta usaha dan energi sebelum berlanjut ke mate materi ri pesawat sederhana. Konten-konten materi yang ada pada ATP disusun secara rasional sesuai dengan perkembangan peserta didik dan alokasi w waktu aktu yang disesuaikan disesuaikan dengan kalender kalender pendidikan nasional. Materi pelajaran pada ATP diharapkan dapat dipahami oleh para guru IPA dan diajarkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada di ATP mengingat pada Capaian Pembelajaran (CP) mencantumkan dua elemen dasar yaitu: (1) Pemahaman IPA, (2) Keterampilan proses. 1. Pemahaman adalah salah satu elemen yang harus dicapai oleh siswa dalam pembelajaran IPA. Pemahaman atau paham adalah a dalah suatu bentuk keyakinan diri terhadap suatu masalah yang sedang dipelajari dan dikuasai. Peserta didik akan memiliki kompetensi berpikir ilmiah jika peserta didik memiliki pemahaman sains yang utuh. Pemahaman IPA selalu dapat dikaitkan dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS), seperti kemampuan
bernalar, mensintesis, dan mengomunikasikan. 2. Keterampilan Proses mengevaluasi merupakan keterampilan atau kemampuan yang dipelajari oleh peserta didik ketika mereka melakukan kerja ilmiah, seperti mengajukan pertanyaan.,
melakukan pengamatan (observasi), mengajukan hipotesis (dugaan), menganalisis (mengklasifikasikan, menafsirkan, meramalkan), dan mengomunikasikan. Penting bagi guru dalam setiap pembelajaran memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Mengapa ini penting, karena bertanya adalah syarat agar peserta didik memahami tujuan pembelajaran. Eric Schmidt, (Paul Sloane, 2010,42), CEO Google, berkata, "Kami menjalankan organisasi ini diatas pertanyaan-pertanyaan, bukan jawaban-jawaban?", Jadi dalam pembelajaran keaktifan peserta didik dalam bertanya sangat penting agar tujuan pembelajarannya semakin jelas. Demikian halnya dengan tahapan pembelajaran saintifik 5M (Mengamati-MenanyaMendata-menganalisis-dan-mengomunikasikan). Mendata-menganalisis-danmengomunikasikan). “M” kelima yaitu mengomunikasikan kepada peserta didik lain, tahapan ini dimaksudkan agar peserta didik dapat menjelaskan proses kegiatannya dari awal samapi akhir kegiatan belajar. Mengomunikaiskan berarti berbicara, menurut Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya Belajar Cerdas (2005,118) mengatakan, “berbicara adalah kecakapan sensor motorik yang memerlukan kerja sama yang sangat baik antara jutaan otot , wajah, lidah, mulut dan mata serta memerlukan kerja sama proprioseptor pada wajah, berbicara memungkinkan kita untuk mengatur pikiran dan menyimpan meny impan ingatan ”. Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses adalah pembelajaran yang melibatkan seluruh panca indera i ndera dan anggota gerak, guru terkadang lupa bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran dianggap sebagai bentuk kegaduhan, sesungguhnya tidak demikian, menurut Eric Jensen (2008,47) mengatakan, pembelajaran secara fisik (praktik) dapat mengubah cara kerja otak karena setiap pengalaman baru yang dilakukan peserta didik sebenarnya dapat mengubah pengabelan (penyambungan) elektrokimia pada sistem saraf kita . Alur dan tujuan pembelajaran yang kami susun ini dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi sub-sub konten atau materi yang diturunkan dalam rencana pembelajaran dengan proporsi 40% konsep (teori) dan 60% aktifitas (pembelajaran aktif). Proporsi 40 : 60 ini merupakan kondisi minimal dari dar i ciri pembelajaran sains sai ns yang berpijak pada prinsip konstruktivisme, dibangun dibangun berdasarkan berdasarkan pada pengalaman yang dialami dialami siswa selama pembelajaran “aktif” “ aktif” baik di kelas maupun di luar kelas guna mengembangkan profil pelajar pancasila, keterampilan keterampilan kognitif kognitif (berpikir) dan keterampilan keterampilan motorik (gerak) siswa. Dengan demikian dalam diri siswa akan timbul rasa ingin tahu, berkembangnya daya imajinatif dan daya cipta dan berujung pada fitrah ber-Tuhan, artinya fenomenafenomena yang dipelajari dalam sains akan bermuara pada kekuasaan Tuhan. Pembelajaran aktif yang dimaksud tidak selalau dengan kegiatan eksperimen, tetapi dapat dilakukan juga dalam berbagai cara belajar seperti diskusi, observasi di lapangan, membuat mind map dan proyek. Demikian halnya dengan waktu belajar yang dirasa terlalu panjang (Ratih D. Adiputri,2019,127), menjadi pertimbangan penulis dalam penyusunan ATP Peserta didik adalah aset bangsa masa depan. Untuk meyakinkan bahwa pelajar adalah generasi penerus bangsa yang memiliki jiwa dan nilai-nilai Pancasila, maka sangat tepat jika dalam ATP juga mengintegrasikan pengembangan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yaitu: (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, (2) berkebhinekaan global, (3) bergotong-royong, (4) mandiri, (5) bernalar kritis, dan (6) kreatif. Dan pada akhirnya, ATP yang penulis susun ini dapat menjadi sumber inspirasi untuk membuat ATP-ATP turunannya yang lebih baik, lebih kontekstual dengan kondisi kondisi keadaan dan lingkungan lingkungan peserta didik. Pasti Bapak-Ibu guru masih bertanya-tanya, dimana posisi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang nanti akan dikembangkan oleh guru di sekolah masing-masing. masing-masi ng. Perhatikan gambar di bawah ini:
Jadi, Tujuandalam Pembelajaran (ATP) ini posisinya berada di antara CP dannanti MA,akan dan sangatAlur strategis menentukan konten dan tujuan pembelajaran yang dikembangkan oleh para guru di sekolah masing-masing.
3. Analisis Pemetaan Konten Materi Alur Tujuan Pembelajaran SMP Konten-konten dalam capaian pembelajaran dikelompokan menjadi empat, yaitu: Makhluk hidup, zat dan sifatnya, energi dan perubahannya, serta bumi dan antariksa. Dalam Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Ilmu Pengetahuan Alam, konten-kontennya diturunkan dari CP (Capaian Pembelajaran) dengan memperhatikan urutan pembelajaran (pre-requisite) pada materi-materi tertentu. Penjabaran konten dalam ATP juga j uga memperhatikan m emperhatikan urgensi dan tujuan pembelajaran IPA, yaitu : siswa menjadi paham dan diperkuat dengan aktivitas melalui pendekatan keterampilan proses. Adapun konten-konten dalam pembelajaran IPA tersebut dibagi dalam beberapa fase dan jenjang yaitu, kelas 7, 8, dan 9. Tabel: 1 Konten Materi IPA Setiap Fase dan Jenjang Dalam Satu Tahun Pelajaran Kelas VII
Kelas VIII
Kelas IX
1. Metode Ilmiah dan pengukuran 2. Klasifikasi Makhluk hidup dan benda 3. Tingkatan organisasi
1. Sistem tata surya 2. Kedudukan matahari, bumi dan bulan 3. Lapisan-lapisan bumi 4. Gerak dan Gaya
1. Sistem organ pernapasan, ekskresi, dan reproduksi beserta gangguannya 2. Rangkaian listrik 3. Kemagnetan
kehidupan 4. Sifat dan karakteristik zat 5. Suhu dan Kalor 6. Atom, molekul, senyawa, campuran dan pemisahannya 7. Perubahan sifat fisika dan kimia
5. Usaha dan energi 6. Pesawat sederhana 7. Pemantulan pembiasan dan alat optik 8. Zat aditif dan adiktif 9. Sistem pencernaan dan gangguannya 10. Sistem saraf, panca indera dan gangguannya
4. 5. 6. 7. 8.
Tekanan Getaran dan gelombang Pewarisan Sifat Bioteknologi Lingkungan
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN KELAS 7 Pada akhir kegiatan pembelajaran di kelas 7 peserta didik dapat menerapkan konsep metode Ilmiah dan pengukuran sebagai bekal dalam mengikuti me ngikuti pembelajaran di kelas 7 dan di jenjang berikutnya di kelas 8 dan 9. Metode ilmiah juga akan selalu berkaitan dengan pengukuran, karena dalam metode ilmiah pengukuran merupakan bagian dari metode ilmiah dan pada akhirnya siswa dapat: memahami berbagai materi lain seperti; klasifikasi, tingkatan organisasi kehidupan, sifat dan karakteristik zat, partikel zat dan perubahan zat (fisika dan kimia) sebagai dasar pengetahuannya dan panca indera C. TUJUAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN SMP Kelas 7 Ruang Lingkup Kode Tujuan Pembelajaran Materi
Metode Ilmiah dan pengukuran,
7.1
7.2
Klasifikasi makhluk hidup dan benda
7.3
Tingkatan organisasi kehidupan
7.4
Sifat dan karakteristik zat
7.5
Menerapkan konsep metode konsep metode ilmiah, ilmiah, meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan dan menyajikan fakta dan data secara sistematis, terpercaya guna menumbuhkan sikap-sikap ilmiah bahwa ilmiah bahwa pengukuran sebagai bagian dari metode ilmiah Mendiskusikan satuan ukuran Standar Internasional dengan konversinya dan melakukan penerapan metode ilmiah melalui penyelidikan ilmiah (rumusan masalah-observasi-membuat dugaaneksperimen-dan kesimpulan) observasi, percobaan, dan pengamatan, serta standar pengukuran tidak baku. Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup, Menjelaskan ciri-ciri mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda, dan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan karakteristiknya melalui kegiatan observasi di lingkungan sekolah Mengidentifikasi sistem organisasi Mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme, pengamatan organisme, pengamatan sel dan jaringan dan jaringan hewan dan tumbuhan menggunakan mikroskop menggunakan mikroskop atau media lain, dan menggambarkan hasil pengamatan sel, jaringan dan diferensiasinya Mengidentifikasi sifat fisika (massa Mengidentifikasi sifat jenis) dan sifat dan sifat kimia (asam-basa) dan karakteristik lain yang membedakan antara zat padat, cair dan gas, dan mendiskusikan serta
Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis dan mandiri
lokasi P
15
Bernalar kritis
Gotong royong
15
Mandiri
20
Bernalar kritis
20
Suhu dan Kalor
7.6
Atom, molekul, senyawa, campuran dan pemisahannya Perubahan sifat fisika dan kimia
7.7
7.8
Total JP
mempresentasikan susunan partikel zat padat, cair dan gas . Menganalisis konsep suhu konsep suhu,, pemuaian, kalor pemuaian, kalor,, menentukan perpindahan / pelepasan kalor, dan menerapkan azas Black, membuat Black, membuat termometer sederhana yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan konsep partikel materi partikel materi atom,, molekul , dan menyajikan atom contoh konkrit bentuk konkrit bentuk senyawa senyawa,, campuran dan dan pemisahan pemisahan Membedakan perubahan Membedakan peruba han benda secara fisika dan kimia dan manfaat perubahan perubaha n wujud benda wujud benda dari fisika ke kimia atau sebaliknya dalam kehiduan seharihari 140 JP
Bernalar kritis
20
Kreatif
20
Bernalar kritis
15
CAPAIAN PEMBELAJARAN KELAS 8
Pada akhir kegiatan pembelajaran di kelas 8 peserta didik dapat memahami konsep alam semesta sebagai sebuah sistem yang saling terkait. Namun demikian planet bumi yang ditempati oleh manusia adalah satu-satunya tempat terbaik yang dapat dijadikan sebagai media beraktifitas sebagai usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya melala pembelajaran materi gerak dan gaya, usaha dan energi, pesawat sederhana, dan pemantulan serta pembiasan dan optik.Capaian selanjutnya dari pembelajaran yang dilaksanakan pada fase ini adalah pengenalan zat aditif dan adiktif yang berpengaruhnya pada pad a sistem pencernaan dan sistem koordinasi dan panca indera TUJUAN PEMBELAJARAN SMP Kelas 8
Ruang Lingkup Materi
Kode
Tyjuan Pembelajaran
Profil Pelajar pancasila
Alokasi Waktu
tata surya
8.1
Iman dan taqwa serta akhlak mulia
15
Kedudukan matahari, bumi dan bulan
8.2
Iman dan taqwa dan berakhlak mulia
15
Lapisan-lapisan bumi
8.3
Menjelaskan sistem tata surya dengan matahari sebagai pusat peredaran (heliosentris) melalui kegiatan diskusi dan studi literasi untuk memperkirakan perubahan musim, membantu penanggalan, dan pemanfaatan ruang angkasa untuk kesejahteraan manusia Menghubungkan posisi matahari terhadap bumi dan bulan, peristiwa gerhana matahari, gerhana gerhana bulan serta pasang naik dan pasang surut air laut Menjelaskan struktur lapisan-lapisan bumi menggunakan kata-katanya sendiri, melakukan studi literasi
Gotong royong kreatif
20
Gerak dan gaya
8.4
Usaha dan energi
8.5
Pesawat sederhana
8.6
Pemantulan, pembiasan dan alat optik
8.7
Zat aditif dan adiktif
9.8
Sistem organ pencernaan dan gangguannya
8.9
Sistem saraf dan panca
8.10
indera dan gangguannya
bencana terkait dengan bumi sebagai sebuah sistem untuk memahami fenomena bencana seperti gunung berapi , gempa, dan tsunami serta membuat kampanye mitigasi bencana sebagai solusi pemecahannya serta mempublikasikannya Mendiskusikan gaya dan gerak berdasarkan Hukum Newton dengan pemahaman sendiri, melakukan penelitian dan percobaan yang bekerja dengan prinsip Hukum Newton dan pemecahan Mendeskripsikan konsep usaha dan merumuskan secara matematis persamaan usaha dan energi tersebut, memahami konsep energi potensial dan energi kinetik serta sumber energi dalam fotosintesis Menjelaskan konsep pesawat sederhana, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk kerja otot pada struktur rangka manusia. Menentukan sifat-sifat bayangan dan pemantulan pada cahaya dan cermin cekung, cermin cembung, perbesaran bayangan pada cermin cekung serta menentukan tinggi bayangan pada cermin cembung, membedakan bagian-bagian, cara kerja , manfaat alat-alat optik optik yang ada di sekitar siswa melalui investigagi dan kolaborasi kelompok. Menjelaskan berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman terkait dengan penggunaan zat pewarna, pengawet, pengawet, penyedap, dan pemanis pemanis, serta mencegah penggunaan zat adiktif (psikotropika) serta dampaknya terhadap kesehatan Menjelaskan struktur dan fungsi sistem pencernaan, gizi makanan, uji makanan dan uji vitamin, memahami bahwa tubuh merupakan alat deteksi dini terhadap timbulnya gangguan serta penyakit dalam sistem pencernaan Menjelaskan struktur dan fungsi sistem saraf dan panca indera manusia melalui pemahaman konsep dan percobaan yang terkait dengan gerak
Gotong royong Dan bernalar kritis
15
Mandiri dan Berpikir kritis
15
Mandiri
10
Kreatif dan gotong royong
15
Imtaq dan akhlak mulia
10
Kreatif dan gotong royong
15
Mandiri dan gotong
15
royong
sadar , gerak tak sadar serta fungsi panca indera sebagai deteksi dini terhadap gangguan dan penyakit yang menyertainya. Jumlah
145 JP
CAPAIAN PEMBELAJARAN KELAS 9 Pada akhir kegiatan pembelajaran di kelas 9 peserta didik dapat memahami konsep kelistrikan dan kemagnetan, tekanan dan getaran dan gelombang sebagai bagian dari fenomena alam dan berpengaruh pada sistem organ tubuh manusia seperti; sistem pernafasan, transportasi, ekresi dan reproduksi yang berpengaruh pada proses pewarisan sifat dan bioteknologi yang berkaitan dengan zat aditif dan adiktif dan kelestarian lingkungan. TUJUAN PEMBELAJARAN SMP Kelas 9 Ruang Lingkup Materi Rangkaian listrik
Kode
Tujuan Pembelajaran
9.1
Menerapkan konsep rangkaian listrik , energi dan daya listrik, sumber energi listrik dalam kehidupan sehari-hari eksplorasi (literasi) energi terbarukan, misalnya mengenali
Kemagnetan
9.2
Tekanan
9.3
Getaran dan gelombang
9.4
Sistem organ pernafasan,
9.5
Pewarisan Sifat
9.6
sumber energi terbarukan yang dapat dikembangkan di daerah masing-masing sesuai potensi daerah, serta merancang pemanfaatannya melalui pola hidup disiplin hemat energi Menerapkan konsep kemagnetan, induksi elektromagnetik, dan pemanfaatan medan magnet dalam kehidupan sehari-hari, percobaan membuat magnet termasuk pergerakan/navigasi hewan laut atau darat untuk mencari makanan dan migrasi. Menjelaskan tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk percobaan tekanan darah, osmosi s, s, dan gejala kapilaritas jaringan angkut pada tumbuhan. Menganalisis konsep getaran, gelombang gelombang, dan bunyi dalam kehidupan sehari-hari, membuat percobaan getaran termasuk sistem pendengaran manusia dan sistem sonar pada hewan, infrasonik dan ultrasonik Menjelaskan struktur dan fungsi tubuh manusia yang berkaitan dengan sistem pernafasan, transportasi, ekskresi dan reproduksi Menjelaskan proses penurunan sifat berdasarkan prinsip-prinsip hukum Mendel dengan bahasanya sendiri, melakukan d, eksperimen persilangan monohibri d,
Profil Pelajar pancasaila Kreatif dan gotong royong
Alokasi Watu
Kreatif dan mandiri
15
Mandiri kreatif
15
Bernalar kritis Dan mandiri
15
Kreatif dan gotong royong
20
Mandiri dan gotong royong
15
20
Bioteknologi
9.7
lingkungan
9.8
dihibrid , dan peta silsilah dan cakram genetik yang dapat digunakan sebagai petunjuk atau solusi dari permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari Menerapkan konsep bioteknologi konvensional dan modern melalaui rekayasa genetika dan seleksi guna menghasilkan bibit unggul dalam bidang pertanian dan peternakan dan perannya dalam kehidupan manusia, konsep ini dapat diperjelas melalaui percobaan pembuatan makanan dengan bioteknologi konvensional (Bioteknologi konvensional dapat dipraktikkan, bioteknologi modern dengan literasi dan presentasi) Menganalisis lingkungan hidup terkait dengan masalah pencemaran, perubahan iklim (pemanasan global), polusi, ketersediaan air dan makanan serta membuat karya nyata mengatasi salah satu masalah lingkungan sekitar. Jumlah JP
Mandiri
13
Kebhinekaa n global
15
128 JP
D. Kata kunci: perubahan sifat, fisik, kimia, atom, partikel, suhu, kalor, ciri makhluk hidup, metode ilmiah, pengukuran
tata surya, bumi, bulan, matahari, lapisan bumi, gerak, usaha, energi, pesawat sederhana, pemantulan, pembiasan, optik, zat aditif, adiktif, sistem organ, pencernaan, saraf, panca indera dan gangguan lainnya. pewarisan sifat, bioteknologi, tekanan, getaran dan gelombang, pemanasan global, sistem organ, magnet, listrik, lingkungan Kritikal poin: Kata-kata yang tercetak miring dan tebal perlu dibantu dengan konsep, gambar, dan lembar kerja kegiata E. Glosarium Analogi Induksi elektromagnetik Klasifikasi
Taksonomi
Zat aditif
Zat adiktif
persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan. fenomena timbulnya arus listrik karena adanya perubahan fluks magnetik. proses pengelompokkan benda berdasarkan ciri-ciri persamaan dan perbedaan. cabang ilmu (dari biologi) yang mendefinisikan kelompok organisme biologis atas dasar kesamaan karakteristik dan memberikan nama untuk kelompok-kelompok tersebut. zat yang ditambahkan ke suatu produk makanan atau minuman, yang dimaksudkan untuk mempercantik dan memperpanjang masa penyimpanannya. zat yang menimbulkan ketagihan dan ketergantungan.
F. Materi/Topik Inti 1. Hakekat ilmu sains dan metode ilmiah : https://storage.googleapis.com/toolkitpublic-production/Buku%20Murid%20IPA%20%20Ilmu%20Pengetahuan%20Alam%20Bab%201 %20Ilmu%20Pengetahua n%20Alam%20Bab%201%20-%20Fase%20D.pd %20-%20Fase%20D.pdf f 2. Zat dan Perubahannya : https://storage.googleapis.com/toolkit-publicproduction/Buku%20Murid%20IPA%20%20Ilmu%20Pengetahuan%20Alam%20Bab%202%20-%20Fase%20D.pdf 3. Suhu Kalor dan pemuaian : https://storage.googleapis.com/toolkit-publicproduction/Buku%20Murid%20IPA%20%20Ilmu%20Pengetahuan%20Alam%20Bab%20 %20Ilmu%20Pengetahua n%20Alam%20Bab%203%20-%20Fase%20D.pdf 3%20-%20Fase%20D.pdf terlampir terlampir
G. Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila 1. Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia Mulia Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak berakhl ak dalam hubungannya hubun gannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan d an (e) akhlak bernegara. a.
Akhlak beragama beragama Pelajar Pancasila mengenal sifat-sifat Tuhan dan menghayati bahwa inti dari sifat-sifat-Nya adalah kasih dan sayang. Ia juga sadar bahwa dirinya adalah makhluk yang mendapatkan amanah dari Tuhan sebagai pemimpin pemimpi n di muka bumi yang mempunyai mempuny ai tanggung tanggu ng jawab untuk mengasihi dan menyayangi dirinya, sesama manusia dan alam, serta menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Pelajar Pancasila senantiasa menghayati dan mencerminkan sifat-sifat Ilahi tersebut dalam perilakunya perilakun ya di kehidupan kehidu pan sehari-hari. sehari -hari. Penghayatan Penghay atan atas sifatsifat-sifat sifat Tuhan ini juga menjadi landasan dalam pelaksanaan ritual ibadah atau sembahyang sepanjang hayat. Pelajar Pancasila juga aktif mengikuti acara-acara keagamaan dan ia terus mengeksplorasi guna memahami secara mendalam ajaran, simbol, kesakralan, struktur keagamaan, sejarah, tokoh penting dalam agama dan kepercayaannya serta kontribusi hal-hal tersebut bagi peradaban dunia.
b. Akhlak
pribadi pribadi Akhlak yang mulia diwujudkan dalam rasa sayang dan perhatian pelajar kepada dirinya sendiri. Ia menyadari bahwa menjaga kesejahteraan dirinya penting dilakukan bersamaan dengan menjaga orang lain dan merawat lingkungan sekitarnya. Rasa sayang, peduli, hormat, dan menghargai diri sendiri terwujud dalam sikap integritas, yakni menampilkan tindakan yang konsisten dengan apa yang dikatakan dan dipikirkan. Karena menjaga kehormatan dirinya, Pelajar Pancasila bersikap jujur, adil, rendah r endah hati, bersikap serta berperilak b erperilaku u dengan d engan penuh hormat. Ia selalu berupaya mengembangkan dan mengintrospeksi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Sebagai wujud
merawat dirinya, Pelajar Pancasila juga senantiasa menjaga kesehatan fisik, mental, dan spiritualnya dengan aktivitas olahraga, aktivitas sosial, dan aktivitas ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing- masing. Karena karakternya ini, ia menjadi orang yang selalu dapat dipercaya dalam d alam perkataan, perkat aan, tindakan, tindak an, dan pekerjaan, pekerja an, serta berkomitmen berkomit men untuk setia pada ajaran agama dan kepercayaannya serta nilai-nilai kemanusiaan. c.
Akhlak kepada manusia manusia Sebagai anggota masyarakat, Pelajar Pancasila menyadari bahwa semua manusia setara di hadapan Tuhan. Akhlak mulianya bukan hanya tercermin dalam rasa sayangnya pada diri sendiri tetapi juga dalam budi luhurnya pada sesama manusia. Dengan demikian ia mengutamakan persamaan dan kemanusiaan di atas perbedaan serta menghargai perbedaan yang ada dengan orang lain. Pelajar Pancasila mengidentifikasi persamaan dan menjadikannya sebagai pemersatu pe mersatu ketika ada perdebatan atau konflik. Ia juga mendengarka mende ngarkan n dengan den gan baik pendapat penda pat yang ya ng berbeda be rbeda dari pendapatny pend apatnya, a, menghargainya, dan menganalisisnya secara kritis tanpa memaksakan pendapatnya pendap atnya sendiri. Pelajar Pancasila Pancasi la adalah pelajar yang moderat moder at dalam dala m beragama. berag ama. Ia menghindari menghin dari pemahaman pemah aman keagamaan keaga maan dan kepercayaa keper cayaan n yang yan g eksklusif dan ekstrim, sehingga ia menolak prasangka buruk, diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan terhadap sesama manusia baik karena perbedaan ras, kepercayaan, maupun agama. Pelajar Pancasila bersusila, bertoleransi dan menghormati penganut agama dan kepercayaan lain. Ia menjaga kerukunan hidup sesama umat beragama, menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan deng an agama dan kepercayaannya masingmasing, tidak memberikan label negatif negatif pada penganut agama dan kepercayaan lain dalam bentuk apapun, serta tidak tidak memaksakan agama dan kepercayaannya kepada orang lain. Pelajar Pancasila juga senantiasa berempati, berem pati, peduli, murah hati dan welas asih kepada kepad a orang lain, terutama teruta ma mereka yang lemah atau tertindas. Dengan demikian, ia selalu berupaya aktif menolong orang-orang yang membutuhkan dan mencarikan solusi terbaik untuk mendukung keberlangsungan kehidupan mereka. Pelajar Pancasila juga senantiasa mengapresiasi kelebihan orang lain dan mendukung mereka dalam mengembangkan kelebihan itu. itu.
d. Akhlak
kepada alam alam Sebagai bagian dari lingkungan, Pelajar Pancasila mengejawantahkan akhlak mulianya dalam tanggung jawab, ja wab, rasa sayang, dan da n peduli terhadap lingkungan alam sekitar. Pelajar Pancasila menyadari bahwa dirinya adalah salah satu di antara bagian-bagian dari ekosistem bumi yang saling mempengaruhi. Ia I a juga menyadari bahwa sebagai manusia, ma nusia, ia mengemban tugas dalam menjaga dan melestarikan alam sebagai ciptaan Tuhan. Hal tersebut membuatnya menyadari pentingnya merawat lingkungan sekitar sehingga ia menjaga agar alam tetap layak dihuni dihuni oleh seluruh makhluk hidup saat ini maupun generasi mendatang. Ia tidak merusak atau menyalahgunakan lingkungan alam, serta mengambil peran untuk menghentikan perilaku yang merusak dan menyalahgunakan lingkungan alam. Pelajar Pancasila juga senantiasa reflektif, memikirkan, dan membangun kesadaran tentang konsekuensi atau dampak dari perilakunya terhadap lingkungan alam. Kesadarannya ini menjadi dasar untuk membiasakan diri menerapkan gaya hidup peduli lingkungan, sehingga ia secara aktif berkontribusi untuk untuk menjaga kelestarian lingkungan.
e.
Akhlak bernegara bernegara Pelajar Pancasila memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik serta menyadari perannya sebagai warga
negara.
Ia
menempatkan
kemanusiaan,
persatuan,
kepentingan,
dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Akhlak pribadinya mendorong Pelajar Pancasila untuk peduli dan membantu memb antu sesama, untuk bergotongbergoto ng-royon royong. g. Ia juga mengutamakan musyawarah musyawa rah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, bersam a, sebagai dampak dampa k dari akhlak pribadinya pribadiny a dan juga akhlaknya akhla knya terhadap sesama. Keimanan dan ketakwaannya juga mendorongnya untuk aktif menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai wujud cinta yang dimilikinya untuk negara. negara. Adapun alur dari perkembangan dimensi beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa, dan berakhlak mulia sebagai berikut. berikut.
Tabel 1. Alur Perkembangan Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia Sub Elemen Mengenal dan Mencintai Tuhan Yang Maha Esa
Di Akhir Fase D (Kelas VII - IX, usia 13-15 tahun) tahun) Elemen akhlak beragama Memahami kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan pemahama pemahamannya nnya tentang kualitas atau sifatsifat Tuhan dengan konsep peran manusia di bumi sebagai makhluk Tuhan yang bertanggung jawab. jawab.
emahaman Agama/ Kepercayaan
Memahami makna dan fungsi, unsur-unsur utama agama /kepercayaan dalam konteks Indonesia, membaca kitab suci, serta memahami ajaran agama/ kepercayaan kepercayaan terkait hubungan sesama manusia dan alam semesta.
Pelaksanaan Ritual Ibadah
Melaksanakan ibadah secara rutin dan mandiri sesuai dengan dengan tuntunan tuntunan agama/kepercayaan, serta berpartisipasi pada perayaan hari-hari besar Elemen akhlak Pribadi Berani dan konsisten menyampaikan kebenaran atau fakta serta memahami konsekuensi- konsekuensinya untuk diri sendiri dan orang lain
Integritas Merawat Diri secara Fisik, Mental, dan Spiritual
Mengidentifikasi pentingnya menjaga keseimbangan kesehatan jasmani, menyeimbangkan menyeimbangka n aktivitas fisik, sosial dan ibadah. Elemen akhlak kepada manusia
mental, dan rohani
serta
berupaya
Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan
Mengenal perspektif dan emosi/perasaan dari sudut pandang orang atau kelompok lain lain yang tidak pernah dijumpai atau dikenalnya. Mengutamakan Mengutamakan persamaan dan menghargai perbedaansebagai alat pemersatu dalam keadaan konflik atau perdebatan.
lain Berempati kepada orang lain
Memahami perasaan dan dan sudut pandang pandang orangdan/atau orangdan/atau kelompok kelompok lain lain yang tidak tidak pernah pernah dikenalnya.
Memahami Keterhu-bungan Keterhu-bungan Ekosistem Bumi Menjaga Lingkungan Ala m Sekitar Melaksanakan Hak dan dan Kewajiban sebagai Warga Negara 1Indonesia
Elemen akhlak kepada alam Memahami konsep sebab-akibat di antara berbagai ciptaan Tuhan dan mengidentifi mengidentifikasi kasi berbagai sebab yang mempunyai dampak baik atau buruk, langsung maupun tidak langsung, terhadap alam semesta.
Mewujudkan rasa syukur dengan berinisiatif untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan alam sekitarnya dengan mengajukan alternatif solusi dan mulai menerapkan solusi tersebut. Elemen akhlak bernegara Menganalisis peran, hak, dan kewajiban sebagai warga negara, memahami perlunya mengutamakan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi sebagai wujud dari keimanannya kepada Tuhan YME.
-
2.
Dimensi Berkebhinekaan Global Global Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa r asa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan bertent angan dengan denga n budaya buday a luhur bangsa. bangsa . Elemen kunci dari berkebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan. kebinekaan. a. Mengenal dan menghargai budaya budaya Pelajar Pancasila mengenali, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan berbagai berb agai macam kelompok berdasarkan perilaku, perilaku, jenis kelamin, cara komunikasi, dan budayanya, budaya nya, serta mendeskripsi mend eskripsikan kan pembentukan pembe ntukan identitas identita s dirinya dan kelompok, juga menganalisis bagaimana menjadi anggota kelompok sosial di tingkat lokal, regional, nasional, dan global. global. dan interaksi antar budaya budaya Pelajar Pancasila berkomunikasi dengan budaya yang berbeda dari dirinya secara setara dengan memperhatikan, memahami, menerima keberadaan, dan
b. Komunikasi
menghargai keunikan k eunikan setiap budaya sebagai sebuah kekayaan perspektif p erspektif sehingga terbangun kesalingpahaman dan empati terhadap sesama. sesama. c. Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan kebinekaan Pelajar Pancasila secara reflektif memanfaatkan kesadaran dan pengalaman kebinekaannya agar terhindar dari prasangka dan stereotip terhadap budaya yang berbeda, termasuk perundungan, intoleransi dan kekerasan, dengan mempelajari keragaman budaya dan mendapatkan pengalaman dalam kebinekaan. Hal ini membuatnya menyelaraskan perbedaan budaya agar tercipta kehidupan yang setara dan harmonis antarsesama. antarsesama. d. Berkeadilan Sosial Sosial Pelajar Pancasila peduli dan aktif berpartisipasi dalam mewujudkan keadilan sosial di tingkat lokal, regional, nasional, danglobal. Ia percaya akan kekuatan dan potensi dirinya sebagai modal untuk menguatkan demokrasi, untuk secara aktif-partisipatif membangun masyarakat yang damai dan inklusif, berkeadilan sosial, serta berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan. berkelanjutan. Adapun alur perkembangan dari dimensi berkebinekaan globasl sebagai berikut. berikut.
-
Tabel 2. Alur Perkembangan Dimensi Berkebinekaan Global Global Subelemen Subelemen
Di Akhir Fase D (Kelas VII - IX, usia 13-15 tahun) tahun) Elemen mengenal dan menghargai budaya
memahami perubahan budaya seiring waktu dan sesuai konteks, baik dalam skala lokal, regional, dan Mendalami budaya dan identitas nasional. Menjelaskan identitas diri yang terbentuk dari budaya bangsa. budaya mengekspl orasi dan membandingkan pengetahuan Memahami dinamika budaya yang mencakup pemahaman, kepercayaan, dan praktik keseharian dalam budaya, kepercayaan, serta konteks personal dan sosial. sosial. praktiknya praktiknya Menumbuhkan rasa menghormati Memahami pentingnya melestarikan dan merayakan tradisi budaya untuk mengembangkan identitas Terhadap keanekaragaman budaya budaya pribadi, sosi al, dan bangsa Indones ia serta mulai berupaya melestarikan budaya dala m kehidupan seharihari. Elemen komunikasi dan interaksi antar budaya Mempertimbangkan dan Menjelaskan asumsi-a sumsi yang mendasari perspektif tertentu.Mem perkirakan d dan an mendeskripsika n menumbuhkan berbagai perspektif perasaan serta motivasi ko munitas yang berbeda dengan dirinya yang berada dalam situasi yang sulit. Elemen refleksi dan bertanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan Refleksi terhadap pengalaman
Merefleksikan s ecara kritis gambaran berbagai kelompok budaya yang ditemui dan cara meres ponnya.
Menghilangkan stereotip dan
Mengkonfirmasi, mengklarifikasi dan menunjukkan sikap menolak stereotip serta prasangka tentang
prasangka Menyelaraskan perbedaan budaya
Aktif membangun masyarakat yang inklusif, adil, da n berkelanjutan
Berpartisipasi dala m proses pengambilan kep utusan bersama Memahami peran individu dalam demokrasi
gambaran identitas kelompok dan suku bangsa. Mengidentifikasi dan menyampaikan isu-isu tentang penghargaan terhadap keragaman dan kesetaraan budaya. Elemen Berkeadilan Sosial Mengidentifikasi masa lah yang ada di sekitarnya s ebagai akibat dari pilihan yang dilakukan oleh manusia, s erta dampak masalah terse but terhadap sistem ekonomi, sosi al dan lingkungan, serta mencari solusi yang memperhatikan memperhatikan prinsip-prinsip keadilan t erhadap manusi a, alam dan masyarakat Berpartisipasi dalam menentukan kriteria dan metode yang disepakati bersama untuk menentukan pilihan dan ke putusan untuk k epentingan bersam a melalui proses bertukar pikira n secara cermat dan terbuka dengan panduan pendidik Memahami konsep hak dan kewajiban ser ta implikasinya terhadap ekspresi dan perilakunya. M ulai aktif mengambil sikap dan langkah untuk melindungi hak orang/kelompok lain.
3.
Dimensi Bergotong Royong Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong bergoto ng royong royo ng adalah ada lah kolabora ko laborasi, si, kepedulian, kepe dulian, dan berbagi berbag i a. Kolaborasi Pelajar Pancasila Panca sila memiliki kemampuan kolaborasi, yaitu kemampuan untuk bekerja bekerj a bersama bersa ma dengan orang lain disertai diserta i perasaan perasa an senang ketika berada bersama bersam a dengan orang or ang lain dan menunjukk me nunjukkan an sikap positif terhadap terha dap orang oran g lain. Ia terampil untuk bekerja sama dan melakukan koordinasi demi mencapai tujuan bersama dengan mempertimbangkan keragaman latar belakang setiap anggota kelompok. Ia mampu merumuskan tujuan bersama, menelaah kembali tujuan yang telah dirumuskan, dirumu skan, dan mengevaluasi tujuan selama proses
bekerj a sama. Ia juga memiliki bekerja memilik i kemampuan kemamp uan komunikasi, komuni kasi, yaitu kemampuan kema mpuan mendengar dan menyimak pesan dan gagasan orang lain, menyampaikan pesan dan gagasan gagasa n secara efektif, mengajukan meng ajukan pertanyaan pertany aan untuk
mengklarifikasi, dan memberikan umpan-balik secara kritis dan positif. Pelajar Pancasila juga menyadari bahwa ada saling-ketergantungan yang positif antarorang. Melalui kesadaran ini, ia memberikan kontribusi optimal untuk meraih tujuan bersama. Ia menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya semaksimal mungkin dan mengapresiasi upaya yang telah dilakukan anggota lain dalam kelompoknya. kelompoknya. b. Kepedulian Kepedulian Pelajar Pancasila memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi di lingkungan fisik dan sosial. Ia tanggap terhadap kondisi yang ada di lingkungan dan masyarakat untuk menghasilkan kondisi yang lebih baik. Ia merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang lain, memahami perspektif perspek tif mereka, mereka , dan menumbuhkan menum buhkan hubungan hubung an dengan denga n orang dari beraga be ragam m budaya yang menjadi bagian penting dari kebinekaan kebine kaan global. glo bal. Ia memiliki memili ki persepsi persep si sosial yang baik ba ik sehingga sehi ngga ia memahami memah ami mengap me ngapa a orang lain l ain bereaksi bere aksi tertentu dan melakukan tindakan tertentu. Ia memahami dan menghargai lingkungan sosialnya, serta menghasilkan situasi sosial yang sejalan dengan pemenuhan pemenu han kebutuhan ke butuhan berbagai berba gai pihak piha k dan pencapaian penc apaian tujuan. tujua n. c.
Berbagi Berbagi Pelajar Pancasila memiliki kemampuan berbagi, yaitu memberi dan menerima me nerima segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi dan bersama, serta mau dan mampu menjalani kehidupan bersama yang mengedepankan penggunaan bersama bersam a sumber daya dan da n ruang ruan g yang ada ad a di masyara m asyarakat kat secara sec ara sehat. seh at. Melalui Mela lui kemampuan berbagi, ia mampu dan mau memberi serta menerima hal yang dianggap berharga kepada/dari teman sebaya, orang-orang di lingkungan sekitarnya, dan lingkungan yang lebih luas. Ia mengupayakan diri dan kelompoknya untuk memberi hal yang dianggap penting dan berharga kepada orang-orang yang membutuhkan baik di lingkungannya maupun di masyarakat yang lebih luas (negara dan dunia). dunia). Adapun alur perkembangan dari dimensi bergotong royong adalah sebagai berikut.. berikut
-
Tabel 3. Alur Perkembangan Dimensi Bergotong-Royong
Subelemen Subelemen
Di Akhir Fase D (Kelas VII - IX, usia 13-15 tahun) Elemen Kolaborasi
Kerja sama sama
Komunikasi untuk Mencapai tujuan bersama bersama
Salingketergantung ketergantung an positif Koordinasi Sosial Salingketergantungan
Menyelaraskan tindakan sendiri dengan tindakan orang orang lain untuk melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan kelompok di lingkungan bersama. sekitar, serta memberi semangat kepada orang lain untuk bekerja efektif dan mencapai tujuan bersama. Memahami informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan keprihatinan yang diungkapkan oleh orang lain menggunakan berbagai simbol dan media secara efektif, serta memanfaatkannya u ntuk meningkatkan kualitas hubungan interpersonal interpersonal guna mencapai tujuan bersama. bersama. Mendemonstrasikan kegiatan kelompok yang menunjukkan bahwa anggota kelompok dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing perlu dan dapat saling membantu memenuhi kebutuhan. kebutuhan. Membagi peran dan menyelaraskan tindakan dalam kelompok serta menjaga tindakan agar selaras untuk mencapai tujuan bersama. Mendemonstrasikan kegiatan kelompok yang menunjukkan bahwa anggota kelompok dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing perlu dan dapat saling membantu memenuhi kebutuhan. kebutuhan.
positif Koordinasi Sosial
Membagi peran dan menyelaraskan tindakan dalam kelompok serta menjaga tindakan agar selaras untuk mencapai tujuan bersama. bersama. Elemen Kepedulian
terhadap Tanggap terhadap Lingkungan Sosial Sosial
Tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan peran sosialnya dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Persepsi sosial sosial
Menggunakan pengetahuan tentang sebab dan alasan orang lain menampilkan reaksi tertentu untuk menentukan tindakan yang tepat agar orang lain menampilkan respon yang diharapkan. diharapkan. Mengupayakan memberi hal yang dianggap penting dan berharga kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan di sekitar tempat tinggal
4.
Dimensi Mandiri Mandiri Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung bertan ggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. belajarn ya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri. diri. a. Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi dihadapi Pelajar Pancasila yang ya ng mandiri senantiasa melakukan refleksi terhadap kondisi dirinya dan situasi yang dihadapi mencakup refleksi terhadap kondisi diri, baik kelebihan maupun keterbatasan dirinya, serta situasi dan tuntutan perkembangan yang dihadapi. Hal ini akan membuat ia mengenali dan menyadari kebutuhan pengembangan dirinya yang sesuai dengan perubahan peruba han dan perkembanga perkem bangan n yang yan g terjadi. Kesadaran Kesada ran tersebut terseb ut akan membantunya untuk dapat menetapkan tujuan pengembangan diri yang sesuai dengan kondisi diri dan situasi yang dihadapi, memilih strategi yang sesuai, serta mengantisipasi tantangan dan hambatan yang mungkin m ungkin terjadi. terjadi. b. Regulasi diri Pelajar Pancasila yang mandiri mampu mengatur pikiran, perasaan, dan perilaku dirinya d irinya untuk unt uk mencapai menc apai tujuan tuju an belajar belaja r dan pengemban peng embangan gan dirinya baik di bidang akademik akadem ik maupun maupu n non akademik. akad emik. Ia I a mampu mamp u menetapkan menet apkan tujuan pengembangan dirinya serta merencanakan strategi untuk mencapainya dengan penilaian atas kemampuan dirinya dan tuntutan situasi yangdidasari dihadapinya. Pelaksanaan aktivitas pengembangan diri dapat dikendalikan olehnya sekaligus menjaga perilaku dan semangat agar tetap optimal untuk mencapai tujuan pembelajarannya. Ia senantiasa memantau dan mengevaluasi upaya yang dilakukan dan hasil yang dicapainya. Ketika menemui permasalahan dalam belajar, ia tidak mudah menyerah dan akan berusaha mencari st strategi rategi atau metode yang lebih sesuai untuk menunjang keberhasilan pencapaian tujuannya. tujuannya.
Tabel 4. Alur Perkembangan Dimensi Mandiri Mandiri Subelemen Subelemen
Di Akhir Fase D (Kelas VII - IX, usia 13-15 tahun) Elemen Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi
Mengenali kualitas dan dan minat diri serta tantangan yang dihadapi dihadapi
Membuat penilaian yang realistis terhadap kemampuan dan minat , serta prioritas pengembangan diri berdasarkan pengalaman belajar d an aktivita s lain yang dilakukannya.
Mengembang kan refleksi refleksi diri
Memonitor kemajuan belajar yang dicapai serta memprediksi tantangan pribadi dan akademik yang akan muncul berlandaskan pada pengalamannya untuk mempertimbangkan strategi belajar yang sesuai. Elemen Regulasi Diri Memahami dan memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresianny a dan menyusun langkahlangkah untuk mengelola emosinya dalam pelaksanaan belajar dan berinteraksi dengan orang lain. Merancang strategi yang sesuai untuk menunjang pencapaian tujuan belajar, prestasi, dan pengembangan diri dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan diri nya, serta situasi yang dihadapi.
Regulasi Emosi
Penetapan tujuan belajar, prestasi, d an pengembangan diri serta rencana strategis untuk mencapainya Menunjukka n inisiatif dan bekerja secar a mandiri Mengembangkan pengendalian pengendalia n dan disiplin diri Percaya diri, tangguh (resilient ), ), dan adaptif
Mengkritisi efektivitas dirinya dalam bekerja secara mandiri dengan mengidentifikasi hal-hal yang menunjang ma upun menghambat dalam mencapai tujuan. Berkomitmen dan menjaga konsistensi pencapaian tujuan yang yang telah direncanakannya untuk mencapai tujuan belajar dan pengembangan diri yang diharapkannya Membuat rencana baru dengan mengadaptasi, dan memodifikasi strategi yang sudah dibuat ketika upaya sebelumnya tidak berhasil, serta menjalankan kembali tugasnya dengan keyakinan baru.
5.
Dimensi Bernalar Kritis Kritis Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara a ntara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran pemikira n dan proses prose s berpikir dalam dala m mengambilan menga mbilan keputusan. keputu san. a. Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan gagasan Pelajar Pancasila memproses gagasan dan informasi, baik dengan data kualitatif maupun kuantitatif. Ia memiliki rasa keingintahuan yang besar,
mengajukan pertanyaan yang relevan, mengidentifikasi dan mengklarifikasi gagasan dan informasi inform asi yang diperoleh, serta mengolah informasi tersebut. Ia juga mampu membedakan memb edakan antara isi informasi inform asi atau gagasan gaga san dari penyampainya. penyam painya. Selain itu, ia i a memiliki kemaua k emauan n untuk mengumpul men gumpulkan kan data atau fakta yang berpotensi menggugurkan opini atau keyakinan pribadi. Berbekal kemampuan tersebut, Pelajar Pancasila dapat mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan informasi dari berbagai sumber yang relevan dan akurat. akurat. b. Menganalisis dan mengevaluasi penalaran. penalaran. Pelajar Pancasila menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan logika dalam pengambilan keputusan dan tindakan dengan melakukan analisis serta evaluasi dari gagasan dan informasi yang ia dapatkan. Ia mampu menjelaskan alasan yang relevan dan akurat dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan. Akhirnya, ia dapat membuktikan penalarannya penalar annya dengan berbagai berbag ai argumen argume n dalam mengambil menga mbil suatu simpulan atau keputusan. keputusan. c. Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri. sendiri. Pelajar Pancasila melakukan refleksi dan evaluasi terhadap pemikirannya sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai bagaimana jalann jalannya ya proses pros es berpikir tersebut terseb ut sehingga ia sampai sampa i pada suatu simpulan. simpulan . Ia menyadari menya dari proses berpikirnya berpikir nya beserta besert a putusan yang pernah perna h dihasilkannya, dihasilk annya, dan menyadari perkembangan serta keterbatasan daya pikirnya. Hal ini membuatnya menyadari bahwa ia dapat terus mengembangkan kapasitas dirinya melalui proses refleksi, usaha memperbaiki strategi, dan gigih dalam mengujicoba berbagai berbagai alternatif solusi. solusi. Selain itu, ia memiliki kemauan untuk mengubah opini atau keyakinan pribadi tersebut jika memang bertentangan dengan bukti yang ada. Adapun alur perkembangan dimensi bernalar kritis sebagai berikut. berikut.
-
Tabel 5. Alur Perkembangan Dimensi Bernalar Kritis Kritis Subelemen Subelemen
Di Akhir Fase D (Kelas VII VII - IX, usia 13-15 tahun) tahun) Elemen memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
Mengajukan Pertanyaan Mengidentifikasi,
Mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi dan interpretasi informasi, serta mencari tahu penyebab dan konsekuensi dariinformasi tersebut. Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan menganalisis informasi yang relevan sertamempriorita sertamemprioritaskan skan beberapa
mengklarifikasi, dan mengolah mengolah informasi dan gagasan gagasan
gagasan tertentu. tertentu.
Elemen menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya
Elemen menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya
Menalar dengan berbagai argumen dalam mengam bil suatu simpul an atau keputusan.
Elemen refleksi pemikiran dan proses berpikir
Merefleksi dan mengevaluasi Menjelaskan asumsi yang digunakan, menyadari kecenderungan dan konsekuensi bias pada pemikirannya, serta berusaha Pemikirannya Pemikirann ya sendiri Mempertimbangkan perspektif yang berbeda.
6.
Dimensi Kreatif Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan
yang orisinal serta memiliki keluwesan berpikir dalam m mencari encari alternatif solusi perma salahan. permasalahan. a. Menghasilkan gagasan yang orisinal orisinal Pelajar yang kreatif menghasilkan gagasan atau ide yang orisinal. Gagasan Gaga san ini terbentuk dari yang paling sederhana seperti ekspresi pikiran dan/atau perasaan sampai dengan gagasan yang kompleks. Perkembangan gagasan ini erat kaitannya dengan perasaan dan emosi, serta pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan oleh pelajar tersebut sepanjang hidupnya. Pelajar yang kreatif memiliki kemampuan berpikir kreatif, dengan mengklarifikasi dan mempertanyakan banyak hal, melihat sesuatu dengan perspektif yang berbeda, berbe da, menghubungkan gagasan-gagasan yang ada, mengaplikasikan ide baru sesuai dengan konteksnya untuk mengatasi persoalan, dan memunculkan berbagai alternatif penyelesaian. penyelesaian. b. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal orisinal Pelajar yang kreatif menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal berupa representasi kompleks, gambar, desain, penampilan, luaran digital, realitas virtual, dan lain sebagainya. Ia menghasilkan karya dan melakukan tindakan didorong oleh minat minat dan kesukaannya pada pada suatu suatu hal, emosi yang ia rasakan, sampai dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya. Selain itu, pelajar yang kreatif cenderung berani mengambil risiko dalam menghasilkan karya dan tindakan. tindakan. c. Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan permasalahan Pelajar yang kreatif memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan perma salahan yang ia hadapi. Ia mampu menentukan menen tukan pilihan ketika dihadapkan pada beberapa beber apa alternatif kemungkinan untuk memecahkan permasalahan perma salahan.. Ia juga mampu mengidentifik meng identifikasi, asi, membandingka memba ndingkan n gagasangagasa ngagasan kreatifnya, serta mencari solusi alternatif saat pendekatan pendekatan yang diambilnya tidak berhasil. Pada Pada akhirnya, pelajar kreatif mampu bereksperimen dengan d engan berbagai pilihan secara kreatif Ketika menghadapi perubahan situasi dan kondisi. kondisi. Adapun alur perkembangan dimensi kreatif sebagai berikut. berikut.
-
Tabel 6. Alur Perkembangan Dimensi Kreatif Subelemen Subelemen
Di Akhir Fase D (Kelas VII - IX, usia 13-15 tahun) tahun) Elemen menghasilkan gagasan yang orisinal
Menghubungkan gagasan yang ia miliki dengan informasi atau gagasan baru untuk menghasilkan kombinasi gagasan baru baru dan imajinatif untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya. perasaannya. Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampaknya bagi orang lain lain Elemen memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan
alternatif dengan mengadaptasi mengadaptasi berbagai gagasan dan umpan balik untuk menghadapi situasi dan permasalahan
Watumalang, 2 Juli 2022 Mengetahui Kepala SMP Negeri 2 Watumalang
Guru Mapel IPA
Mardiani, S.Pd.,M.M. NIP. 19711114 199412 2 001
Lestari, S.Pd NIP. 197905142006042020
View more...
Comments