Atlas Hematology 2nd Ed

February 1, 2019 | Author: hendra ari | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

read and learn...hope be good for all...

Description

NORMOBLAS terdiri dari empat tahap : NORMOBLAS a. pronorm pron ormobl oblas; as; paling paling besar, besar, sitopl sitoplasm asmany anya a biru, kromat kromatinn innya ya halus halus dan nukleol nukleolusn usnya ya selalu selalu tampak; tampak; b. normoblas normob las basofi basofil; l; sitop sitoplasman lasmanya ya biru, biru, kromat kromatinnya innya agak kasar, nukleo nukleolusnya lusnya tidak selalu tampak tampak;; c. Normoblas Normob las polik polikrom; rom; sitop sitoplasman lasmanya ya merah kebirua kebiruan n (karena (karena mengan mengandung dung hemog hemoglobin lobin), ), kromat kromatinnya innya kasar, nukleolusnya tidak tampak; d. Normoblas Normob las ortokro ortokrom, m, ukuran ukuran dan warna warna sitopl sitoplasmanya asmanya mende mendekati kati eritros eritrosit, it, kromat kromatinnya innya kasar & menunjuk menunjukkan kan tanda piknosis. dari pronormoblas sampai normoblas ortokrom terjadi empat kali mitosis. Normoblas ortokrom tidak bermitosi,

ERITROSIT dalam arti yang luas terdiri dari retikulosit dan eritrosit yang sebenarnya. Pada pewarnaan supravital dengan biru metilen retikulosit tampak mengandung bintik atau serabut. Kiri, retikulosit, khas karena serabutnya yang berwarna biru, ukurannya lebih besar daripada ukuran eritrosit (yang tidak mengandung serabut biru); Tengah, eritrosit normal, berbentuk bundar dengan bagian tengah yang tipis (kelihatan pucat), ukurannya semua hampir  sama. Kanan, sferosit, bentuknya bulat, bagian tengahnya tidak pucat, ukurannya biasanya lebih kecil daripada ukuran

DERET ERITROSIT, menampilkan tiga bentuk abnormal; ovalositosis, stomasitosis & kodositosis (codocyte = target cell). Ovalositosis adalah keabnormalan hereditar yang menyebabkan kelainan pada membran eritrosit. Jika dalam hapusan darah ditemukan banyak ovalosit pada tempat tertentu saja dan semua terletak teratur dengan sumbu panjang sejajar dengan arah hapusan darah, ovalosit itu terjadi pada membran, sehingga eritrosit kelihatan seperti bermulut (stoma = mulut). Kodositosis di temukan pada penderita talasemia (kelebihan membran dibanding isi sel) dan pada gangguan metabolisma lemak (banyak koles terol dalam membran).

DERET ERITROSIT, ovalo-stomasitosis (kiri) dan poikilositosis disertai fragmentasi (kanan). ovalo–stomasitosis merupakan dua keabnormalan hereditar yang terdapat pada satu eritrosit. Kelainan ini dapat menyebabkan anemia hemolisis, seperti kasus pada gambar ini. Perhatikan adanya anisositosis (tanda penting anemia hemolisis). Poikilositosis disertai fragmentasi terdapat pada berbagai keadaan yang merusak keutuhan endotel pembuluh darah, sehingga secara mekanik merusak membran eritrosit yang menyentuhnya.

DERET NETROFIL khas karena granulanya yang berwarna ungu pada pewarnaan Romanowsky a.

meloblas; sitoplasmanya biru tidak bergranula, kromatinnya sangat halu, nukleolusnya tampak sangat  jelas; b. Promel Pro melosi osit; t; sito sitopla plasma smanya nya biru biru keme kemerah rahan an menga mengandu ndung ng gran granula ula berw berwarn arna a ungu; ungu; intin intinya ya bula bulatt & besar kromatinnya agak kasar, nukleolusnya dapat tampak atau tidak; c. Melosi Mel osit; t; sitop sitoplasm lasmany anya a merah merah muda, muda, meng mengand andung ung gra granul nula a spesif spesifik, ik, inti intinya nya lonj lonjong ong dan lebi lebih h kecil kecil dibanding inti promelosit d-e metamelosit; mudah dibedakan dengan melosit, karena bentuknya intinya yang cekung pada satu sisinya; f-g batang bat ang;; intiny intinya a berben berbentuk tuk bat batang ang,, lurus lurus atau atau bengk bengkok, ok, krom kromoti otinya nya kas kasar; ar; h-jj hsegm se gmen, en, kh khas as kar karen ena a int intin inya ya be bers rseg egme menn-se segm gmen en

DERET BASOFIL khas karena granulanya yang berwarna coklat tua sampai hitam, tersebar tidak merata dan ada yang menaungi inti. Ada kalanya inti tidak jelas tampak karena “tertutup” “tertutup” oleh granula. Granula basofil mudah larut dalam dalam cairan fiksasi waktu pewarnaan; yang tinggal tersisa hanya sebagian saja. Granula yang larut meninggalkan “bekas” berupa vakuol dalam sitoplasma (tampak jelas pada sel dikiri bawah).

EOSINOFIL khas karena granulanya granulanya yang merah muda, sama besar dan tersebar merata diseluruh sitoplasmanya; Jika lobusnya lebih dari dua, lobus ya yang l. ng terdapat ditengah, biasanya jauh lebih keci kecil.

DERET MONOSIT, disebut juga sistem fogosit berinti satu, untuk menggantikan nama lama : sistem retikulo-endotelium. retikulo-endotelium. Deret monosit terdiri dari monoblas monoblas (tidak ada dalam gambar, sukar dibedakan dengan meloblas), promonosit (tiga sel di kiri atas), monosit (semua sel lainnya) dan makrofag (tidak ada pada gambar, terdapat dalam jaringan). Promonosit; intinya oval berlekuk dangkal, terkadang mengandung nukleolus, sitoplasmanya berwarna abu; Monosit; khas karena intinya besar, berlekuk dalam pada satu sisinya, seperti bentuk ginjal; sitoplasmanya abu kemerahan mengandung granula halus yang terisi enzim proteolisis. Monosit keluar dari pembuluh darah, lalu tersebar di seluruh jaringan menjadi makrofag.

DERET THROMBOSIT terdiri dari megakaryoblas, promegakaryosit, megakaryosit dan thrombosit. Megakaryosit terbentuk karena endomitosis dari sel yang yang yang lebih muda, sedangkan thrombosit terbentuk karena fragmentasi sitoplasma megakaryosit. Megakaryoblas poliploid (dua sel di sebelah kiri); khas karena besarnya dan karena sitoplasmanya berjurai-jurai tanpa granula; pada promeganula dalam sitoplasmanya, biasanya mulai dibagian tepi; Megakaryosit; intinya berlonus, sitoplasmanya merah muda sarat dengan granula yang akan menjadi thrombosit; Thrombosit; bagian tengahnya berwarna ungu tua bergranula, bagian te pinya merah muda tanpa granula. g ranula.

DERET LIMFOSIT, terdiri dari limfoblas, prolimfosit, limfosit dan plasmasit (khusus untuk  limfosit B). Menurut ukurannya, ukurannya, limfosit lim fosit dalam darah limfosit kecil, limfosit darah dibedakan menjadi limfosit limfosit sedang & limfosit besar. Limfosit kecil biasanya biasanya hanya tampak sebagai inti saja; sitoplasmanya sukar dilihat karena sedikitnya (gambar limfosit besar (satu sel di gambar kanan), inti inti dan sitoplasmanya tampak jelas. Limfosit dalam darah terutama terutama (kira-kira 80%) adalah adalah limfosit limfosit kecil, sisanya adalah adalah limfosit lliimfosit mfosit sedang dan besar. Limfosit kecil umumnya berumur panjang, termasuk limfosit T d an emngalami resirkulasi berulang kali.

PLASMOSIT, ialah tahap maturasi akhir dari limfosit B; aktif mensitesis dan mengekresikan imunolglobulin; terdapat terutama dalam jaringan limfoid dan sumsum tulang, jarang dalam darah. Ciri utama : inti terletak menepi, sekitar inti tampak zona bening, dalam sitoplasma sering terdapat vakuol. Kadang-kadang masih masih dapat bermitosis (bawah, tengah, tengah, profas

TALASEMIA MAJOR menunjukkan menunjukkan gambaran eritrosit yang khas : leptositosis (leptocyte = sel tipis) disertai disertai banyak sel target, sel berkerut, fragmentasi dan normablastosis. normablastosis. Butir Howell-Jolly dapat ditemukan dalam eritrosit atau normoblas (dalam gambar, dua eritrosit mengandung butir H-J). Perubahan diatas akan bertambah hebat setelah penderita displenektomi, seperti kasus ini. Tampaknya dalam ekadaan ekadaan tanpa limpa eritrosit eritrosit yang abnormal dan normoblas dapat bertahan lebih lama dalam d rah, sehingga jumlahnya meningkat.

ANEMIA KURANG KURA NG BESI ASAM FOLAT tampak pada eritrosis dan netrofilnya. netrofiln ya. KURANG BESI DAN ASAM BESI netrofilny a. Eritrosit yang hipokrom, mikrositosis anemia beebrapa sel cerutu (cigar cell) khas untuk anemia kurang besi. Kekurangan asam folat tampak pada netrofilnya yang menunjukkan hipersegmentasi dan besar (pada gambar tampak batang yang besar dengan inti melengkung). Gambaran makrositosis yang khas pada anemia kurang asam folat tidak tampak, karena pengaruh anemia kurang besi. a. objekti 40x, perhatikan tebaran mikrosit yang ddiselangiselangselingi sel cerutu yang panjang; posisi eritrosit yang saling berjauhan berhubungan dengan derajat anemianya. b. objektif 100x, untuk melihat sel demi sel dengan lebih seksama (bandingkan dengan gambar eritrosit normal dalam gambar yang bersangkutan)

ANEMIA MEGALOBLAS terutama disebabkan kekruangan asam folat, kadang-kadang karena kurang vitamin B12. Ciri khas yang tampak pada gambar meliputi : ovalomakrositosis, anisositosis dan hipersegmentasi. Bandingkan ukuran eritrosit dengan den gan ukuran limfosit li mfosit yang tampak  tam pak  denga n ukuran lim fosit yang tampa k  dalam gambar. gamb ar. megaloblas karena gamba r. Anemia megaloblas karena kurang asam folat mudah terjadi, terjadi, karena cadangan asam folat dalam tubuh sangat terbatas, berbeda dengan cadangan vitamin B12 yang sangat besar (cukup untuk 1-2 tahun).

LEKEMIA MELOBLAS MELOBLAS AKUT, hapusan ha pusan (meloblas). Perhatikan hapu san darah dengan infiltrasi sel lekemia (meloblas). ciri-ciri meloblas yang tampak : sitoplasma berwarna biru tanpa granula, kromatin yang halus serta nukleolus yang tampak lekemi a berbentuk  tampak dengan jelas. Pada gambar juga tampak sel lekemia tampak lekemia Pelger Huet semu semu (atas dan dan kiri b awah). Perhatikan kromatinnya kromatinnya yang yang kasar dan warna sitoplasmanya yang merah muda dengan sedikit se dikit granula. Meloblas dengan batang Auer tampak di k iri atas. Catatan : LMA dibagi menjadi dua jenis, LMA LMA “tanpa” “tanpa” diferensiasi diferensiasi dan dan LMA LMA dengan dengan diferensiasi, diferensiasi, yang yang

LEKEMIA PROMELOSIT PROMELOSIT AKUT A KUT menunjukkan sel lekemia lekemia dalam hapusan darah. darah. Sel lekemia AK UT menunjukkan (promelosit) mengalami hipergranulasi dan kadang-kadang mengandung sejumlah batang Auer yang menggerombol ( ---- ). Granula yang kaya dengan enzim enzi m ini bertindak sebagai enzim tromboplastin, jika keluar dari sel setelah sel lekemia mati dan lisis. Dengan demikian merangsang merangsang proses koagulasi dalam dalam pembuluh darah. darah. Tidak mengherankan darah. mengherankan   jika pada lekemia jenis ini gangguan hemostasis akibat koagulasi dalam pembuluh darah sering menjadi penyulit yang serius, berupa trombosis dan/atau perdarahan.

LEKEMIA MELOMONOSIT MELOMONOSIT Akut dengan dengan dua populasi sel lemekia, meloblas meloblas dan monosit. mon osit. mono sit. Kedua  jenis sel lekemia dapat dibedakan dengan jelas, jika hapusan darah diwarnai dengan pewarnaan peroksidas, seperti gambar ini. Meloblas memberi reaksi positif kuat kuat dan tampak tampak berwarna berwarna coklat kehijauan, sedangkan monosit tidak bereaksi dan tampak sebgai lazimnya pada pewarnaan Ramonowsky. Perbandingan meloblas dengan monosit berbeda pada tiap penderita dan mungkin berbeda pada satu penderita dalam waktu berbeda.

LEKEMIA MONOSIT AKUT, AKUT, sel lekemia mencapai monosit. Ciri khas mencapai tahap maturasi sampao monosit. monosit jelas tampak pada gambar. gambar. Pada reaksi peroksidas ini jelas jelas tampak semua semua sel adalah peroksidas negatif, keucali satu (kanan bawah) yang positif lemah; sel ini mungkin monoblas atau promonosit yang kadang-kadang bereaksi positif positif lemah. Pada penderita LMoA sering terjadi pembengkakan dan perdarahan gusi, karena infiltrasi dari sel lekemia yang sudah matur (monosit).

Eritrolekemia(M6): menunjukkan dua populasi sel lekemia,monosit dan eritroblas.Eritroblas pada lekemia ini menunjukkan gangguan morfologi berupa: megaloblastoid,lobulasi inti dan multinukleasi. Perbandingan jml monosit dan eritroblas berbeda pada tiap penderita dan bahkan berubah-ubah dalam satu penderita pada waktu yang berbeda. Biasanya pada stadium akhir,

LEKEMIA LIMFOBLAS AKUT, sel lekemia terdiri dari limfoblas dengan ciri: sitoplasma tampak samar-samar, karena sel hampir terisi penuh oleh inti; intinya jarang mengandung nukleolus dan jika ada, tampak samar-samar (berbeda dengan nukleolus pada meloblas); pada pewarnaan PAS tampak butir-butir coklat dalam sitoplasmanya yang terdiri dari glikogen (gambar tengah); pada reaksi peroksidas hasilnya negatif (gambar kanan); sel dibawah adalah netrofil yang bereaksi positif.

LEKEMIA GRANULOSIT KRONIK, sel lekemia terdiri dari deret netrofil dengan berbagai tahap maturasi. Pada beberapa kasus sel lekemia juga meliputi deret basofil dan eosinofil (bercampur); kadang-kadang basofil dan eosinofil yang dominan dan disebut lekemia basofil/eosinofil kronik. Pada gambar tampak satu meloblas dan satu netrofil berinti dua; sel ini adalah sel lekemia yang mengalami maturasi (menjadi segmen), tetapi mengalami mitosis yang tidak sempurna ketika masih dalam tahap yang lebih muda. Hal ini sering didapatkan pada lekemia.

LEKEMIA LIMFOSIT KRONIK, sel lekemia terdiri dari limfosit B, kecuali pada beberapa pulau di Jepang, kebanyakan limfosit T. Sel lekemia mudah pecah dan dalam hapusan darah tampak seperti bercak, disebut sel penyet (kiri bawah). Ada kalanya sel penyet demikian banyaknya, sehingga mendominasi pandangan. Lekemia limfosit kronik sering sukar dibedakan dengan limfoma, menyebar dalam aliran darah (keutuhan jaringan limfoid sudah terganggu).

MELOMA MULTIPEL, sel meloma umumnya besar sekali, k arena sarat dengan imunoglobulin karena (dibandingkan besarnya dengan netrofil disampingnya). Pada sel meloma, sifat umum plasmosit masih jelas tampak: letak inti menepi, sitoplasmanya disekitar inti lebih bening, dalam sitoplasmanya sering tampak vakiol. Sel meloma terutama terdapat dalam sumsum tulang, jarang sekali dalam darah. Sel meloma dapat dibagi menjadi dua fraksi: fraksi yang aktif membentuk imunoglobulin (seperti pada gambar) dan fraksi yang yang aktif berproliberasi. Fraksi ini morfologinya morfologinya seperti limfosit, sukar dibedakan dengan limfosit normal dan jumlahnya sedikit sekali, hanya beberapa persen.

SEL. LE merupakan tanda klasik dari penyakit lupus eritematosus; biasanya disertai pembentukan roset. SEL LE terbentuk dari netrofil yang telah memfasgosit inti netrofil yang sudah mati dan mengalami dekomposisi. Untuk pembentukan sel LE in vitro harus ada : antibodi terhadap inti, netrofil yang sudah mati dan netrofil yang masih hidup. Antibodi ada dalam serum penderita, netrofil yang mati dan yang masih hidup terdapat pada waktu inkubasi. Pada gambar tampak sel LE dan roset yang khas.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF