Asuhan Keperawatan Teoritis Isk
August 7, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Asuhan Keperawatan Teoritis Isk...
Description
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah KMB II Disusun Oleh Kelompok : 7
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Carmel Carmelita ita Gusmao Gusmao Da Silva Silva Kadek Yuni Kartika Luh Ade Alit Juwita Anjani Ida Ayu Putu Aniaka Dewi Ni Made Rai Sri Widari Ni Luh Ariska Dewi
(17C1007 (17C10074) 4) (17C10077) (17C10079) (17C10082) (17C10083) (17C10089)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makala mak alah h ini dengan baik dan tepat tepat pada waktu waktunya. nya. Dalam makalah makalah ini kami membahas mengenai “Asuhan Keperawatan Teoritis Infeksi Saluran Kemih”. Dalam penyususnan makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan, masukan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Dosen pembimbing atas bimbingan selama ini serta teman-teman teman-teman kelompok atas kerjasama beserta ide-ide yang yang telah diberikan. Kamii menyada Kam menyadari ri bahwa bahwa masih masih banyak banyak kekurang kekurangan an yang mendasa mendasar r pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang mengundan g pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Denpasar, 14 Mei 2019
Penulis
DAFTAR DAFT AR IS ISII
KATA PENGANTAR................................................................................................i DAFTAR DAFT AR ISI ............................................. .................................................................... ..............................................................ii .......................................ii BAB I PENDAHULUAN............................ PENDAHULUAN................................................... ............................................................1 .....................................1 1.1 LAT LATAR BELAKANG.............................. BELAKANG..................................................... ......................................................... ..................................1 1 1.2 RUMUSAN MASALAH...................................... MASALAH............................................................. ............................................2 .....................2 1.3 TUJUAN PENULISAN................................ PENULISAN....................................................... ....................................................3 .............................3 BAB II PEMBAHASAN.............................. PEMBAHASAN..................................................... .................................................... ....................................4 .......4 2.1 TINJAUAN TINJAUAN TEORI INFEKSI INFEKSI SALURAN SALURAN KEMIH...... KEMIH.......... ......... .......... .......... ............ ...............5 ........5 2.2 KONSEP ASUHAN KEPERAW KEPERAWATAN INFEKSI SALURAN KEMIH..........6 BAB III PENUTUP................................. PENUTUP........................................................ .............................................. ..........................................4 ...................4 3.1 KESIMPULAN.................................. KESIMPULAN......................................................... .............................................. ........................................ .................5 5 3.2 SARAN..................................... SARAN............................................................ .............................................. ............................................... ..........................6 ..6 DAFTAR DAFT AR PUSTAKA...................... PUSTAKA............................................. .............................................. ..................................................4 ...........................4
BAB I PENDAHULUAN
1. 1.1 1 Lata Latarr Bela Belaka kang ng Infek Infeksi si Salu Saluran ran Kemi Kemih h (ISK (ISK)) adala adalah h suatu suatu keada keadaan an yang yang diseba disebabka bkan n karena adanya invasi bakteri pada saluran kemih. Menurut WHO pada tahun 2011, infeksi saluran kemih termasuk kedalam kumpulan infeksi paling sering didapatkan oleh pasien yang sedang mendapatkan perawatan di pelayanan kesehatan (Health care-associatedinfection). Bahkan tercatat infeksi saluran
kemih kem ih menemp menempati ati posisi posisi kedua kedua terserin tersering g (23,9%) (23,9%) di negara negara berkemba berkembang ng setel set elah ah infeks infeksii lu luka ka operas operasii (29,1% (29,1%)) sebag sebagai ai infek infeksi si yang yang pali paling ng seri sering ng didapatk dida patkan an oleh oleh pasien pasien di fasilit fasilitas as kesehata kesehatan. n. ISK merupak merupakan an penyebab penyebab morbiditas dan mortalitas yang cukup signifikan. Infeksi saluran kemih juga lebih sering dijumpai pada wanita dari pada laki-laki. Di Indonesia, ISK merupakan penyakit yang relatif sering pada semua usia mulai dari bayi sampai orang tua. Semakin bertambahnya bertambahnya usia, insidensi ISK lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki karena uretra wanita lebih pendek dibandingkan laki-laki (Purnomo, 2014). Menurut data penelitian epidemiologi klinik melaporkan 25%-35% semua perempuan dewasa dew asa pernah pernah menga mengala lami mi IS ISK. K. Nati Nationa onall Ki Kidne dney y and Urolo Urology gy Di Dise sease ase Informa Info rmatio tion n Clearin Clearinghou ghouse se (NKUDI (NKUDIC) C) juga mengung mengungkapk kapkan an bahwa bahwa pria jarang terkena ISK, namun apabila terkena dapat menjadi masalah serius (NKUDIC, 2012). Infeksi saluran kemih (ISK) diperkirakan mencapai lebih dari 7 juta kunjungan per tahun, dengan biaya lebih dari $ 1 miliar. Sekitar 40% wanita akan mengalami ISK setidaknya sekali selama hidupnya, dan sejumlah besar perempuan ini akan memiliki infeksi saluran kemih berulang (Gradwohl, 2011). 9 Prevalensi pada lanjut usia berkisar antara 15 sampai 60%, rasio antara wanita dan laki-laki adalah 3 banding 1. Prevalensi muda sampai dewasa muda wanita kurang dari 5% dan laki-laki kurang dari 0,1%. ISK adalah sumber penyakit utama dengan perkiraan 150 juta pasien pertahun diseluruh dunia dan memerlukan biaya ekonomi dunia lebih dari 6 milyar dollar (Karjono, 2009). Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang diatas kamii tertari kam tertarik k untuk untuk menyusu menyusun n makalah makalah mengena mengenaii “Asuhan “Asuhan Keperaw Keperawatan atan Teoritis Infeksi Saluran Kemih”.
1. 1.2 2 Rumu Rumusan san Masal Masalah ah 1.2.1 Bagaimana Bagaimana tinjauan tinjauan teori dari infeksi infeksi saluran kemih? kemih? 1.2.2 1.2. 2 Bagaim Bagaimana ana konsep konsep asuhan asuhan keperaw keperawatan atan pada pasien pasien infeksi infeksi saluran saluran kemih?
1. 1.3 3 Tujuan ujuan Penu Penuli lisa san n 1.3.1 Untuk mengetahui mengetahui tinjauan tinjauan teori dari infeksi saluran saluran kemih. 1. 1.3.2 3.2 Untuk Untuk menge mengetah tahui ui konsep konsep asuha asuhan n kepera keperawa wata tan n pada pada pasie pasien n infeks infeksii saluran kemih.
BAB II PEMBAHASAN
2. 2.1 1 Tinjaua injauan n Teo Teori ri a. Definisi Infeksi
Saluran
Kencing
(ISK)
adalah
infeksi
akibat
berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam kead keadaa aan n no norm rmal al air air ke kemi mih h ti tida dak k meng mengan andu dung ng ba bakt kter eri, i, viru viruss atau atau mikro mi kroor organ ganis isme me lain lain.. Infeks Infeksii salur saluran an kemih kemih dapat dapat terj terjadi adi pa pada da pria pria maupun wanita dari semua umur, dan dari kedua jenis kelamin ternyata wanita lebih sering menderita infeksi ini daripada pria. (Nurharis Huda ; 2009).
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah suatu keadaan dimana kuman atau mikroba tumbuh dan berkembang biak dalam saluran kemih dalam jumlah bermakna (IDAI, 2011). Istilah ISK umum digunakan untuk menandakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih (Haryono, 2012 2012). ). ISK ISK meru merupa paka kan n pe peny nyak akit it de deng ngan an ko kond ndis isii dima dimana na terd terdap apat at mikroorganisme dalam urin yang jumlahnya sangat banyak dan mampu menimbulkan infeksi pada saluran kemih (Dipiro dkk, 2015). Klasifikasi ISK: Menurut M. Clevo Rendy dan Margareth TH ( 2012, hal 220), jenis infe infeks ksii
ka kand ndun ung g
ke kemi mih h
da dapa patt
dikl diklas asif ifik ikas asik ikan an
peradangan yaitu: 1. Kandu andung ng kem kemih (sist sistit itis is)) yait yaitu u or orga gan n
be berd rdas asar arka kan n
leta letak k
yang yang be bert rtan angg ggug ug jawa jawab b
mengel men geluark uarkan an air kemih. kemih. Gejala Gejala utamany utamanya, a, meningka meningkatnya tnya frekuen frekuensi si berkemih, nyeri saat berkemih dan kadang-kadang darah dalam air kemih, kem ih, intensi intensitasn tasnya ya bervaria bervariasi si dari satu orang orang ke orang orang yang lain. Sistitis lebih cenderung mengenai wanita. Tanda pertama pada wanita adalah ada lah rasa panas, panas, kadang-ka kadang-kadang dang nyeri nyeri seperti seperti
disayat disayat pisau pisau saat
berkemih, yang perlahan-lahan menjadi nyeri tajam di bagian bawah perut. Saat peradangan
menyambar, penderita merasakan
sakit
punggung yang tidak jelas disertai tidak enak en ak badan. 2. Uretra Uretra (uretriti (uretritis) s) adalah adalah peradang peradangan an atau atau infeksi infeksi uretra, uretra, saluran saluran yang mengangkut urine dari kandung kemih keluar dari tubuh. 3. Prostat Prostat (prostati (prostatitis) tis) adalah peradangan peradangan (inflamas (inflamasi) i) yang terjadi terjadi pada kelenjar prostat, yaitu kelenjar yang memproduksi cairan mani yang berfungsi untuk memberi member i makan dan membawa sperma. Prostatitis Prosta titis bisa b isa terjadi pada semua lakilaki dari segala usia. 4. Ginjal Ginjal (pielonefr (pielonefriti itis) s) adalah adalah penyakit penyakit infeksi infeksi pada ginjal ginjal disebabk disebabkan an oleh bakteri atau virus. Kandung kemih menyimpan urine sebelum di kelurkan oleh tubuh. Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut, dibedakan menjadi: a.
ISK uncomplicated (simple)
ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik, anatomic maupun fungsional normal. ISK ini pada usi lanjut terutam ter utamaa mengena mengenaii penderit penderitaa wanita wanita dan infeksi infeksi hanya hanya mengena mengenaii mukosa superficial kandung kemih. b.
ISK complicated Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas, kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika, sering terjadi bakterimia, sepsis dan shock. ISK ini terjadi bila terdapat keadaan-keadaan sebagi berikut: 1) Kelainan Kelainan abnormal saluran saluran kencing, misalnya misalnya batu, reflex reflex vesiko uretr ure tral al obstr obstruks uksi, i, atoni atoni kandu kandung ng ke kemi mih, h, parapl parapleg egia ia,, katet kateter er kandung kencing menetap dan prostatitis. 2) Kelainan Kelainan faal ginjal: ginjal: GGA maupun GGK. GGK. 3) Gangguan Gangguan daya daya tahan tahan tubuh tubuh 4) Infeksi yang disebabkan disebabkan karena karena organisme organisme virulen virulen sperti prosteus prosteus spp yang memproduksi urease.
b. Etiologi Infeksi saluran kemih sebagian besar disebabkan oleh bakteri,virus bakteri,virus dan jamur tetapi bakteri yang sering menjadi penyebabnya. 1. Jenis Jenis-je -jeni niss mikro mikroor organ ganism ismee yang yang menye menyeba babka bkan n Infek Infeksi si Salur Saluran an Kencing : a. E. co coli 90% menyebabkan ISK Uncomplicated Uncomplicated b. Pseudo Pseudomna mnas, s, prost prosteus eus,, Klebs Klebsiell iella a : penyebab ISK Complicated c. Enterobact Enterobacter er,, staphyloc staphylococus ocus epidemis, epidemis, enter enterococu ococuss dan lain-lain. 2. Prevalensi Prevalensi penyebab penyebab ISK pada usia usia lanjut lanjut antara lain : a. Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat b. c. d. e. f.
pengososngan kandung k andung kemih yang kurang k urang efektif. Mobilisasi yang menurun menuru n Nutr Nutris isii yan yang g kur kuran ang g bai baik k Sistem Sistem imunita imunitass yang yang menuru menurun, n, baik baik selul selular ar maupu maupun n humoral humoral Adan Adanya yaha hamb mbat atan an pad padaa alir aliran an uri urin n Hi Hila langn ngnya ya efe efek k bakter bakteris isid id dari dari sek sekres resii prost prostat at
3. Etiologi ISK berdasarkan jenisnya a. Sistis 1) Disebabkan Disebabkan oleh oleh bakteri bakteri dari dari vagina vagina yang yang berpindah berpindah dari uretra uretra ke kandung kemih. 2) Wanita yang menderita menderita isk setelah setelah melakukan hubungan hubungan intim, dikarenakan uretra yang cidera. 3) Vis istul tulaa vesik vesikova ovagin ginal al (hubun (hubungan gan abnorm abnormal al an antar taraa ka kandu ndung ng kemih dan vagina ) 4) Akib Akibat at pemasa pemasanga ngan n katet kateter er atau atau alat alat yang yang diguna digunaka kan n selam selamaa pembedahan b. Urethritis 1) Penyebab bisa berupa bakteri, jamur atau virus yang berasal dari usus besar sampai ke vagina melalui anus. 2) Ness Nesser eria ia gono gonorr rrho hoea ea penyebab gonore, bakteri yang masuk ke vagina atau penis pada saat melakukan hubungan seksual. 3) Paling sering disebabkan oleh gonococus c. Pr Pros osta tatt ttit itis is Disebabkan Disebabkan oleh pertumbuhan pertumbuhan bakteri di akibatkan akibatkan oleh urin
ya yang ng tert tertah ahan an pa pada da ka kand ndun ung g ke kemi mih h sehi sehing ngga ga menj menjal alar ar da dan n terjadilah radang pada prostat
Faktor risiko adalah hal-hal yang secara jelas mempermudah terjadinya
suatu kejadian. Faktor risiko yang berpengaruh terhadap timbulnya ISK oleh MDRO yaitu: 1. Usia Prev Preval alen ensi si ISK ISK me meni ning ngka katt seca secara ra sign signif ifik ikan an pa pada da manu manula la.. Bakteriuria meningkat dari 5-10% pada usia 70 tahun menjadi 20% pada usia 80 tahun.21 Pada usia tua, seseorang akan mengalami penurunan sistem imun, hal ini akan memudahkan timbulnya ISK. Wanita anita yang tel telah ah menopau menopause se akan mengala mengalami mi perubaha perubahan n lapisan lapisan vagina dan penurunan estrogen, hal ini akan mempermudah timbulnya ISK. 2. Diab Diabet etes es Mili Militu tuss
Insidensi pyelonefritis akut empat sampai lima kali lebih tinggi pada individu yang diabetes daripada yang tidak. Hal itu dapat terjadi karena disfungsi vesica urinaria sehingga memudahkan distensi vesica urinar urin aria ia sert sertaa penu penuru runa nan n kont kontra rakt ktil ilit itas as detr detrus usor or dan dan hal hal ini ini meningk men ingkatka atkan n residu residu urin maka maka mudah mudah terjadi terjadi infeksi. infeksi. Faktor Faktor lai lain n yang dapat menyebabkan ISK adalah menderita diabetes lebih dari 20 tahun, retinopati, retinopati, neuropati, neuropati, penyakit jantung, dan penyakit pembuluh darah perifer. Konsentrasi glukosa urin yang tinggi juga akan merusak fu fungs ngsii fagosi fagositt dari dari leuko leukosi sitt polim polimorf orfonu onukle klear ar.. Komb Kombina inasi si da dari ri beberapa faktor diatas menjadi penyebab peny ebab insidensi insid ensi ISK dan d an keparahan ISK pada pasien diabetes mellitus 3. Kateter Sebag Sebagia ian n besar besar IS ISK K terj terjadi adi setel setelah ah pemasa pemasanga ngan n katet kateter er atau atau instrumentasi urin lainnya. Pada pasien yang terpasang kateter, bakteri da dapat pat mema memasuk sukii vesica vesica urinar urinaria ia mela melalui lui 4 temp tempat at : the the meat meatususcathether junction, the cathether-drainage tubing junction, the drainage tubing-bag junction, dan pintu drainase pada kantung urin 4. Ant ntiibiot otiik Penggunaan antibiotik yang terlalu banyak dan tidak rasional dapat menimbulka menimb ulkan n resisten resistensi. si. Pengguna Penggunaan an antibiot antibiotik ik yang tidak tidak rasional rasional mengura men gurangi ngi jumlah jumlah bakteri bakteri lactobac lactobacill illus us yang melindu melindungi. ngi. Hal ini menimbulkan jumlah pertumbuhan E. coli yang tinggi di vagina.
c. Mani Manife fest stas asii Klin Klinis is 1) AnyangAnyang-anya anyangan ngan atau atau rasa ingin ingin buang air kecil kecil lagi, lagi, meski sudah sudah di coba untuk berkemih namun tidak air yang keluar. 2) Se Seri ring ng ke kenc ncin ing g da dan n ke kesa saki kita tan n saat saat ke kenc ncin ing, g, air air ke kenc ncin ingn gnya ya bisa bisa bewarna putih,coklat, atau ata u kemerahan dan baunya baun ya sangat menyengat.
3) Warna air air seni kental/pe kental/pekat kat seperti seperti air teh, teh, kadang kadang kemerahan kemerahan bila bila ada darah. 4) Nyer Nyerii pada pada pi pingg nggang ang.. 5) Demam emam atau atau meng menggi gigi gil, l, yang yang dapa dapatt menan enanda daka kan n infe infeks ksii tela telah h mencapai ginjal (diiringi rasa nyeri di sisi bawah belakang rusuk, mual muntah). 6) Pe Pera rada dang ngan an kr kron onis is pa pada da ka kand ndun ung g ke kemi mih h ya yang ng be berl rlan anju jutt da dan n tida tidak k sembuhsem buh-sem sembuh buh dapat dapat menjadi menjadi pemicu pemicu terjadi terjadinya nya kanker kanker kandung kandung kemih. d. Pat atof ofis isio iolo logi gi e. Komplikasi Komp Ko mpli likas kasii ya yang ng dapat dapat terja terjadi di pada pada infeks infeksii salura saluran n kemih kemih ini adalah karena adanya proses reflux atau mikroorganisme yang di dapat secara asendens, yaitu menyebabkan: 1. Pyelo yelone nefr frit itis is Infek feksi yang nai naik
dari ur ureeter
ke
gin ginjal,
tubu ubulus
re refflux
urethrov uret hrovesik esikal al dan jaringa jaringan n intesti intestinal nal yang terjadi terjadi pada satu atau atau kedua ginjal. 2. Gagal agal Ginj Ginjal al Terjadi dalam waktu yang lama dan bila infeksi sering berulang atau ata u tidak tidak diobati diobati dengan dengan tuntas tuntas sehingga sehingga menyeba menyebabkan bkan kerusaka kerusakan n ginjal baik secara akut dan kronik. f. Peme Pemeri riks ksaa aan n Penu Penunj njan ang g 1. Labor Laborato atori rium um a. Urinali Urinalisa sa untuk untuk melihat melihat adanya adanya infeksi infeksi hematuria hematuria b. Ureum, kreatinin, elektrolit untuk u ntuk melihat fungsi ginjal gin jal . 2. Pengukuran Pengukuran berat derajat obstruksi obstruksi a) Menentu Menentukan kan jumlah jumlah sisa sisa urin setelah setelah penderi penderita ta berkemih berkemih spontan spontan (normal,sisa urin kosong dan batas intervensi sisa urin lebih dari 100 cc) b) Pancaran urin (oroflowmetri) Syarat : jumlah urin dalam vesika 125 sampai dengan 150 ml. Angka normal rata-rata 10-12 ml/ detik, obstruksi ringan 3. Pemeri Pemeriksaa ksaan n lai lain n
a. BNO ( Blass Nier Overzicht) /I /IVP (Intra (Intravenou venouss Pyleogram) Pyleogram) adalah studi sinar x terhadap ginjal, rahim dan saluran kemih, dilak dil akuka ukan n untuk untuk menen menentuk tukan an ad adany anyaa diver diverti tikel kel,, peneba penebala lan n bladder. b. Trans abdominal USG Dilakukan untuk mendeteksi bagian prostat yang meonjol ke buli-b buli-bul uli, i, ya yang ng di dipak pakai ai untuk untuk meram meramalk alkan an de deraj rajat at berat berat obstruksi apabila ada batu di dalam vesika. c. Si Sito tosc scop opy y , ya yait itu u un untu tuk k meli meliha hatt ap apak akan an ad adaa pe pene neba bala lan n pa pada da bladder. g. Pena Penata tala laks ksan anaa aan n Menurut M. Clevo Rendy TH (2012 : hal. 221), pengobatan infeksi sa salur luran an ke kemi mih h bertu bertujua juan n untuk untuk mengh menghil ilang angkan kan gejal gejalaa denga dengan n cepat cepat,, membebaskan saluran kemih dari mikroorganisme dan mencegah infeksi berulang, sehingga dapat menurunkan angka kecacatan serta angka kematian. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan: 1. Pera Perawa wata tan n dap dapat at berupa berupa:: a. Me Meni ning ngka katk tkan an in inta take ke cair cairan an 2 – 3 lite liter/ r/ha hari ri bila bila tida tidak k ada ada kontra indikasi b. Perubahan pola hidup diantaranya: d iantaranya: 1) Members Membersihka ihkan n perineum perineum dari dari depan depan ke belak belakang ang 2) Pakaian Pakaian dalam dalam dari dari baha bahan n katun katun 3) Menghi Menghinda ndari ri kopi kopi,, alkoh alkohol ol 2. Obat-o at-oba battan: a. Antibi Antibiotik: otik: Untuk menghilangkan menghilangkan bakteri. 1) Antibiotik Antibiotik jangka pendek pendek dalam waktu 1 –2 minggu 2) Antibiot Antibiotik ik jangka panjang panjang ( baik baik dengan obat yang sama atau di ganti ) dalam jangka waktu 3 – 4 minggu 3) Pengo Pengoba batan tan pr profi ofila lakti ktik k denga dengan n dosis dosis rendah rendah satu satu ka kali li sehari sebelum tidur dalam waktu 3 – 6 bulan atau lebih ini merupakan pengobatan lanjut bila ada komplikasi lebih lanjut. h. Pathway 2.2 Konsep Konsep Asuhan Asuhan Kepera Keperawat watan an a. Pe Peng ngka kaji jian an Keper Keperaw awat atan an
Pengkajian merupakan tahapan pengumpulan data tentang status keseh kesehat atan an pasie pasien n secar secaraa siste sistema mati tis, s, menye menyelur luruh, uh, ak akura urat, t, singk singkat at dan berkesinambungan. Data dapat diperoleh melalui anamnesa, observasi, obs ervasi, dan pemeriksaan penunjang penun jang dan kemudian didokumetasikan. dido kumetasikan. 1. Data ata Bi Biog ogra rafi fi.. a) Iden Identita titass pasien pasien yaitu nama, umur, umur, jenis jenis kelamin kelamin,, agama, agama, suku atau bangsa, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, alamat, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian. b) Keluarga terdekat yang dapaat dihubungi yaitu nama, umur, u mur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat, dan sumber informasi, beserta nomor telpon. 2. Ri Riwa waya yatt Kese Keseha hata tan n a) Keluhan Utama/Alasan Utama/Alasan Masuk Rumah Sakit Biasa Biasanya nya kl klien ien menge mengelu luhka hkan n nyeri nyeri pada pada saat saat berkem berkemih, ih, pasien juga mengeluh sering buang air kecil berulang ulang (anyang-anyangan) (anyang-an yangan) terbangun untuk berkemih berkemih pada malam hari, perasaan ingin berkemih b erkemih yang sangat mendesak. mend esak. b) Ruwayat Kesehatan Sekarang Riwa Riwaya yatt ke kese seha hata tan n saat saat ini ini be beru rupa pa ur urai aian an meng mengen enai ai penyakit yang di derita oleh klien dan mulai timbulnya keluhan yang yan g di rasak rasakan an sampai sampai klien klien di bawa bawa ke Ruma Rumah h Sakit Sakit,, dan apakah pernah memeriksakan diri ke tempat lain sekalin Rumah Sakit umum serta pengobatan apa yang pernah di berikan dan bagaimana perubahan perubah an data yang didapatkan didapatk an saat periksa. c) Riw Riwayat ayat Keseh Kesehata atan n Dahulu Dahulu Apakah pasien pernah menderita infeksi saluran kencing sebelumnya, dan apakah pasien pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya dengan keluhan yang sama d) Riwayat Riwayat Kesehata Kesehatan n Keluar Keluarga ga Perlu ditanyakan pada keluarga apakah salah satu anggota keluraga ada yang pernah mengalami sakit yang sama dengan pasien atau penyakit penyak it yang lain yang ada di d i dalam keluarga.
e) Riw Riwayat ayat Psikoso Psikososial sial Meliputi informasi mengenai perilku, perassan dan emosi yang dialam dialamii penderit penderitaa sehubung sehubungan an dengan dengan penyakit penyakitnya nya serta serta tanggapan keluarga terhadap penyakit penderita. 3. Pol olaa Kebi Kebias asaa aan n a. Pola Kebiasaan Kebiasaan (14 Kebutuhan Kebutuhan Dasar Dasar Virgini Virginiaa Henderson) 1. Benafas Irama nafas meningkat, dyspnea, disfungsi neuromuskuler 2. Makan dan Mi Minum Kebi Ke bias asaa aan n di diit it bu buru ruk k (r (ren enda dah h sera serat, t, adit aditif if,, ba baha han n pengawet), anoreksia, mual/muntah, mulut rasa kering, intoleransi makanan mak anan,, perubaha perubahan n berat berat badan, badan, perubaha perubahan n kelemba kelembaban/ ban/tur turgor gor kulit, perubahan membrane mukosa 3. Eliminasi Perubahan pola defekasi konstipasi atau diare, perubahan eliminasi urin, perubahan bising usus, distensi abdomen. 4. Gera Gerak k dan dan Akti Aktivi vita tass Kelema Kel emahan han atau atau keletiha keletihan n akibat akibat adanya adanya faktor faktor yang mempengaruhi seperti nyeri. 5. Isti Istira raha hatt dan dan Tid idur ur Perub Perubaha ahan n pada pada pola pola istir istiraha ahatt karena karena ad adany anyaa fa fakto ktorrfaktor yang mempengaruhi tidur seperti nyeri. 6. Keber bersih sihan Diri Kele Ke lema mahan han atau atau kele keleti tihan han akibat akibat adanya adanya facto factorr ya yang ng mempengaruhi nyeri dapat mengakibatkan pasien kesulitan dalam memenuhi ADL. 7. Rasa Rasa Nya Nyama man n Masalah seksual misalnya dampak hubungan, perubahan pada tingkat kepuasan. kepu asan. Jika terdapat nyeri nye ri harus dikaji PQRST PQRST.. a) Pro Provoki voking ng incident incident Nyeri setelah beraktivitas dan tidak berkurang dengan istirahat. b) Quality - Seperti apa rasa nyeri yang dirasakan klien atau digambarkan klien. - Si Sifat fat kelu keluhan han nyer nyerii sepert sepertii ter tertek tekan. an. c) Regio egion n Identifikasi lokasi nyeri, penyebarannya. d) Severit Severity y ( scale scale ) of pain pain
4. Pe Peme meri riks ksaa aan n Fi Fisi sik k a. Kesadaran Umum Di dapatkan klien tampak lemah Normal GCS 4-5-6
1. system pernafasan : pernafasan normal yaitu 16-20 x per menit 2. system Kardiovaskuler : terjadi penurunan tekanan darah 3. System neurologi : Terjadi penurunan sensori, parathesia, anastesia, mengantuk, reflek lambat, kacau mental, disorientasi 4. system perkemihan : Inspeksi : pada pasien ISK, Lakukan inspeksi pada daerah meatus (pembukaan yang dilalui urine untuk meninggalkan tubuh) apakah terjadinya adanya oliguria dan dysuria. Palpasi : pada palpasi biasanya terjadi nyeri Hebat dan distensi Perkusi : pada perkusi terdapat nyeri tekan pada abdomen bagian bawah abdomen dan nyeri ny eri saat berkemih 5. system pencernaan : terdapat polipagia, polidipsi, mual, muntah, diare, diar e, konstipa konstipasi, si, dehidras dehidrasii , perubaha perubahan n berat berat badan, badan, peningka peningkatan tan lingkar abdomen, obesitas. 6. system integument : turgor kulit menurun, kulit kering
b. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri Nyeri berhubun berhubungan gan dengan dengan inflama inflamasi si dan infeksi infeksi urethra, urethra, kandung kandung kemih dan struktur traktus urinarius lainnya. 2.Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan obstruksi mekanik pada kandung kemih ataupun strikur urinari lainnya. 3. Retensi urin berhubungan dengan sumbatan, tingginya tekanan urethra yang disebaabkan oleh kelamahan destrusor, inhibisi arkus refleks, sfingter yang kuat ) 4. Hipertermi
5. Intoleransi aktivitas c. Inte Interv rven ensi si Kepe Kepera rawa wata tan n Dx I (Nyeri berhubungan dengan inflamasi urethra, kandung kemih, dan striktur traktus urinaris lainnya) NOC 1. Pa Pain in le leve vell 2. Pa Pain in cont contro roll 3. Comfor Comfortt leve levell Kriteria hasil : melapor mel aporkan kan nyeri nyeri hilang/ hilang/ berkuran berkurang g dengan dengan menggun menggunakan akan teknik teknik managem managemen en nyeri Mamp Ma mpu u
meng mengon ontr trol ol
ny nyer erii
(tah (t ahu u
pe peny nyeb ebab ab,m ,mam ampu pu
meng menggu guna naka kan n
tekn teknik ik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri , mencari bantuan ) Mampu mengenali skala nyeri (skala intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) Pasien tampak rileks Pasien tidak meringis Tanda-tanda vital dalam batas normal , TD : 120/80 – 130/90 mmHg N : 80 – 100 x/menit R : 16 – 24 x/ menit S : 36,5 – 37,5 NIC GUIDANCE 1. Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensifnmeliputi komprehensifnmeliputi lokasi, karakteristik, karakteristik, awitan, dan durasi, frekuansi, kulaitas, intensitas atau keparahan nyeri dan faktor presipitasinya.R/ Mengumpulkan Mengu mpulkan informasi atau data yang dapat membantu dalam menentukan pilihan /keefektifan intervensi. 2.Obser 2.O bservasi vasi isyarat isyarat nonverba nonverball ketidak ketidaknyam nyamanan anan,, khususny khususnyaa bagi mereka mereka yang tidak mampu berkomunikasi efektif. R/ memperkuat data sebelumnya dalam penentuan intervensi 3. Minta pasien untuk untuk menilai nyeri atau atau ketidaknyamanan ketidaknyamanan pada skala 0-10 ( 0 = tidak ada nyeri , 10 = nyeri hebat )/ R/ Mengetahui derajat / tingkat keparahan nyeri
SUPPORT 1. Berik Berikan an tinda tindakan kan kenyam kenyaman anan an sepert sepertii pijat pijatan an pada pada punggu punggung, ng, memb membant antu u
pasien mendapatkan posisi nyaman, mendorong penggunaan relaksasi napas dalam di dalam aktivitas teraputik.
R/
Meningk Meningkatk atkan an relaksasi relaksasi , memfoku memfokuskan skan kembali kembali perthatia perthatian, n, dan dapat dapat
meniingkatkan kemampuan koping. 2. Bantu pasien pasien untuk lebih fokus fokus pada aktivitas, aktivitas, bukan pada nyeri dan dan rasa tidak nyama nya man n dengan dengan mela melakuk kukan an penga pengali lihan han mela melalui lui tele televi visi, si, radio radio,, tape, tape, dan interaksi dengan pengunjung. R/ Membantu Membantu pasien dalam managemen managemen nyeri nyeri dan menurunkan menurunkan tingkat nyeri pasien TEACHING 1. Aj Ajark arkan an pasien pasien teknik teknik nonfar nonfarma makol kologi ogiss (misa (misalny lnyaa umpan umpan ba bali lik k biolo biologis gis,, Transcut ranscutane aneous ous electric electrical al nerve nerve stimula stimulatio tion n (TENS) (TENS),, hipnosis hipnosis,, relaksas relaksasi, i,
imajinasi terbimbing, terapi musik, distraksi, terapi bermain, terapi aktivitas, ko komp mpre ress ha hang ngat at di ding ngin in da dan n ju juga ga masa masase se)) sebe sebelu lum, m, sesu sesuda dah h da dan n bila bila memungk mem ungkinka inkan n selama selama aktivit aktivitas as yang menimb menimbulka ulkan n nyeri nyeri , sebelum sebelum nyeri nyeri terjadi atau meninigkat, dan bersamaan dengan teknik peredaan nyeri yang lainnya. R/Me R/Meni ning ngka katk tkan an
kem kemampu ampuan an
dan dan
peng penget etah ahua uan n
pasi pasien en
dala dalam m
up upay ayaa
meringk mer ingkanka ankan n atau atau menghil menghilangk angkan an nyeri nyeri sampai sampai pada tingkat tingkat kenyama kenyamanan nan yang dapat diterima oleh pasien. 2. Instruks Instruksika ikan n pasien pasien untuk untuk menginf menginform ormasik asikan an kepada kepada perawat perawat bila peredaan peredaan nyeri tidak dapat dicapai. R/ Memu Memungk ngkin inkan kan ti tinda ndaka kan n cepat cepat untuk untuk mela melakuk kukan an inter interven vensi si lain lain bila bila intervensi pertama tidak berhasil. DEV. ENVIRONTMENT DEV. 1. Ci Cipt ptak akan an li ling ngku kung ngan an ya yang ng aman aman da dan n ny nyam aman an sepe sepert rtii meng mengin info foma masi sika kan n
keluarga untuk tidak memadati ruangan. R/Meminimalka R/Memi nimalkan n pengunjung dapat membuta suasana lebih tenang dan pasien dapat beristirahat dengan baik. COLABORATION 1. Berkolab Berkolaboras orasii dengan dengan dokter dokter untuk untuk pemberia pemberian n medikas medikasii pengenda pengendalian lian nyeri
sebelum nyeri menjadi lebih berat R/ Pemberian analgetik dapat menghilangkan nyeri dan juga mencegah nyeri menjadi lebih berat. 2. Laporka Laporkan n kepada kepada dokter bila tindakan tindakan tidak tidak berhasil berhasil dan jika keluhan keluhan saat ini merupakan perubahan yang bermakna dari pengalaman nyeri di masa lalu. R/ Memudahkan intervensi tambahan bila intervensi awal tidak berhasil.
Dx II (Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan obstruksi mekanik pada kandung kemih dan striktur traktus urinarius lainnya) NOC 1. Kont ontines nesia urin rin 2. Eliminasi Ur Urin Kriteria hasil : 1. Menunjukkan Menunjukkan kontinesia urin urin yang dibuktikan dibuktikan dengan indikator indikator sebagai berikut berikut : ( selalu, sering, kadang, jarang atau tidak pernah ditunjukkan ) : 2. Infeksi saluran saluran kemih kemih ( SDP : < 100.000) 100.000) 3. Kebocora Kebocoran n urin diantara diantara berkemi berkemih h 4. Menunj Menunjukk ukkan an konti kontines nesia ia urin urin yang yang di dibuk bukti tika kan n oleh oleh indika indikator tor beriut beriut (tida (tidak k pernah, jarang. kadang-kadang, kad ang-kadang, sering atau at au selalu ditunjukkan ditunjukka n ) : 5. Elimin Eliminasi asi secara secara mandi mandiri ri 6. Mempertahankan Mempertahankan pola pola berkemih berkemih yang dapat di duga Contoh lain , Pasien akan menunjukkan : 1. Konti Kontines nesia ia uri urin n 2. Menunjuk Menunjukkan kan pengetahuan pengetahuan yang adekuat tentang tentang obat yang mempengar mempengaruhi uhi 3. 4. 5. 6. 7. 8.
fungsi berkemih Eliminasi Eliminasi urin urin yang yang tidak tidak tergangg terganggu u Bau, jumlah, jumlah, warna warna urin dalam dalam rentang rentang yang diharapkan diharapkan Tidak ada hematur hematurii Pengeluaran Pengeluaran urin tanpa nyeri, nyeri, kesulitan kesulitan di awal berkemih berkemih atau atau urgensi BUN, kreatinin kreatinin serum serum dan berat jenis jenis urin dalam batas batas normal. normal. Protein, glukosa, glukosa, keton, keton, pH, dan dan elketrolit elketrolit urin dalam batas batas normal .
NIC GUIDANCE
Pantau eliminasi urin meliputi frekuensi, konsistensi, bau, volume, dan warna urin bila perlu R/ Pengumpulan data yang dapat digunakan untuk memudahkan intervensi dan mempertahankan pola eliminasi urin yang optimum. 1. Kumpulkan Kumpulkan porsi urin spasimen spasimen tengah tengah untuk urinalisis urinalisis bila perlu perlu R/ Memudahkan dalam mendapatkan data penunjang untuk mengakaji adanya kemungkina pertumbuhan mikroorganisme di urin .
SUPPORT 1. Membantu Membantu pasien untuk toileting toileting secraa berkala R/ Memaksimalkan fungsi miksi pasien. TEACHING 1. Ajarkan Ajarkan pasi pasien en tentan tentang g tanda tanda dan gejal gejalaa infeksi infeksi salur saluran an kencing kencing.. R/ Memudahkan pasien untuk mendapatkan informasi seputar penyakitnya. 2. Inst Instru ruks ksik ikan an pa pasi sien en da dan n ju juga ga ke kelu luar arga ga un untu tuk k menc mencat atat at ha halu luar aran an ur urin in bila bila
3.
diperlukan R/ Membantu dalam pengumpulan data seputar haluaran urin pasien. Anju Anjurk rkan an pa pasi sien en un untu tuk k minu minum m 20 200 0 ml caira cairan n saat saat maka makan, n, diant diantar araa wakt waktu u makan, dan di waktu petang. R/ Menghindari terjadinya koonstipasi dan pencegahan impaks tinja
DEV. ENVIRONTMEN DEV. 1. Meran Merangsa gsang ng refleks refleks kandun kandung g kemih kemih dengan dengan menera menerapka pkan n dingi dingin n untuk untuk perut perut
atau mengusap dengan air. R/ Menciptakan suasana dingin dapat merangsang klien untuk berkemih.
COLABORATION 1. Rujuk Rujuk ke dokter dokter jika jika terdap terdapat at tanda tanda dan geja gejala la infeksi infeksi salur saluran an kemih. kemih. R/ Mempertahankan pola eliminasi urin yang optimum dengan mengobati
penyakitnya. Dx III (Retens (Re tensii urin berhubun berhubungan gan dengan dengan sumbatan sumbatan,, tingginy tingginyaa tekanan tekanan urethra urethra yang disebaabkan oleh kelamahan destrusor, inhibisi arkus refleks, sfingter yang kuat ) NOC 1. Konti Kontines nesia ia uri urin n 2. El Elim imina inasi si Urin Urin Kriteria hasil : Menunjuk Menu njukkan kan kontines kontinesia ia urin, urin, yang dibuktik dibuktikan an oleh indikato indikatorr berikut berikut berikut berikut ( selalu,sering, kadang-kadang, jarang , atau tidak pernah ditunjukkan : Kebocoran diantara berkemih, urin residu pasca berkemih > 100- 200 cc . Contoh lain , pasien akan : 1. Menu Menunj njuk ukka kan n peng pengos oson onga gan n kand kandun ung g kemi kemih h deng dengan an pr pros osed edur ur bers bersih ih 2.
kateterisasi intermitten mandiri Mendes Mendeskri kripsi psikan kan renc rencan anaa peraw perawat atan an di ruma rumah h
3.
Tetap etap bebas bebas dari dari infek infeksi si sal salura uran n kemih kemih
4. 5. 6.
Melap Melapork orkan an penur penuruna unan n spasm spasmee kandun kandung g kemih kemih Mempun Mempunyai yai kese keseim imban banga gan n asupan asupan halu haluara aran n 24 jam Menggolo Menggolongka ngkan n kandun kandung g kemih kemih secara secara ruti rutin n dan dan tuntas tuntas..
NIC GUIDANCE
1. 2.
Identif Identifikas ikasii dan dokume dokumentas ntasikan ikan pola pola pengos pengososna osnan n kandung kandung kemi kemih h Moni Monito tori ring ng tand tandaa da dan n ge geja jala la in infe feks ksii salu salura ran n ke kemi mih h (p (pan anas as,, he hema matu turi ria, a, perubahan bau dan da n kontinesia urin) R/Pe R/Pengu ngump mpula ulan n data data untuk untuk memp memper erkua kuatt diagno diagnosis sis da dan n memp memper ermu mudah dah
3. 4.
intervensi Pa Pant ntau au asup asupan an da dan n hal halua uara ran n R/ Menjaga keseimbangan cairan dan juga elektrolit Pantau Pantau deraja derajatt distensi distensi kandung kandung kemi kemih h melalu melaluii palapasi palapasi dan perkus perkusii R/ Mengumpulakan data analisa untuk memudahkan intervensi.
SUPPORT 1. Bantu Bantu pasien pasien untuk untuk berkemi berkemih h ke toilet toilet dan dan berikan berikan waktu waktu untuk untuk berkem berkemih ih 10
2. 3.
menit R/ Memaksimalkan fungsi berkemih pasien Lakuk Lakukan an manuv manuver er crade crade bila bila perlu perlu Dukung Dukung pasien pasien dalam dalam elimin eliminasi asi dengan dengan menyed menyediaka iakan n privacy privacy untuk untuk eliminas eliminasii R/ Membantu pasien untuk miksi secara spontan tanpa hambatan dan juga gangguan
TEACHING 1. Anjur Anjurkan kan pasie pasien n tenta tentang ng tanda tanda dan gejal gejalaa infek infeksi si salura saluran n kemi kemih h yang yang harus harus
dilaporkan (misalnya demam gigil,nyeri pinggang, hematuri , serta perubahan konsistensi warna dan juga bau ) R/ Memudahkan pasien untuk mendapatkan informasi seputar penyakit dan 2.
memdahkan di dalam penanganan Inst Instru ruks ksik ikan an pa pasi sien en da dan n ju juga ga ke kelu luar arga ga un untu tuk k menc mencat atat at ha halu luar aran an ur urin in bila bila diperlukan R/ Membantu dalam mengumpulkan data seputar jumlah haluaran urin pasien
DEV . ENVIRONTMEN ENVIRONTMEN
1. Ci Cipt ptak akan an li ling ngku kung ngan an ya yang ng ad adek ekua uatt un untu tuk k memb memban antu tu be berk rkem emih ih sepe sepert rtii peningkatan privacy da dan n pe pemb mber eria ian n ko komp mpre ress ding dingin in pa pada da pe peru rutt un untu tuk k merangsang berkemih. R/ Meningkatkan keinginan berkemih pasien melalui managemen lingkungan. COLABORATION 1. Rujuk Rujuk ke perawat perawat terapi enterostom enterostomaa untuk untuk instruks instruksii katetri katetrisasi sasi intermitt intermitten en
mandiri menggunakan prosedur bersih setiap 4- 6 jam pada saat terjaga R/ Pema Pemasan sanga gan n katet kateter er ke kandu kandung ng kemih kemih untuk untuk semen sementa tara ra waktu waktu atau atau permanen untuk pengeluaran pe ngeluaran urin 2. Rujuk ke ke spesialisasi spesialisasi kontinesia kontinesia bila perlu R/ Membantu meredakan distensi / retensi kandung kemih Dx IV HIPERTERMIA NOC 1. Termo ermoreg regula ulasi si 2. Termoreg ermoregulas ulasii : Neonatus Neonatus 3. Tanda-tand anda-tandaa vital vital Tujuan dan kriteria Hasil : 1. Pasie Pasien n akan akan menun menunju jukka kkan n term termore oregul gulasi asi,, ya yang ng dibuk dibukti tika kan n oleh oleh indika indikator tor gangguan sebagai berikut (sebutkan gangguan 1-5 : gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan, atau tidak ada gangguan) : a. b. c. d.
Penin eningk gkat atan an su suhu hu ku kuli litt Hipertermia Dehidrasi Mengantuk
2. Pasien akan menunjukkan termoregulasi yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut (sebutkan 1-5 : gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan atau tidak ada gangguan ) : a. Berkeringat saat panas b. Denyut nadi radialis c. Frekuensi pernapasan
NIC GUIDANCE
1. 2. 3. 4.
Pantau Pantau aktiv aktivita itass kejang kejang Pantau Hidrasi Hidrasi ( misalnya misalnya turgor turgor kulit, kelembaban kelembaban memran memran mukosa) mukosa) Pantau tekanan tekanan darah, darah, denyut nadi, nadi, dan frekuensi frekuensi pernafasan pernafasan Kaji ketepatan ketepatan jenis pakaian pakaian yang digunakan, digunakan, sesuai dengan suhu lingkungan lingkungan R/ Mengump Mengumpulka ulkan n dan mengana menganalisa lisa data kardiova kardiovaskul skular ar,, pernapas pernapasan, an, suhu suhu tubuh untuk menentukan serta mencegah komplikasi
SUPPORT 1. Gunakan waslap waslap dingin ( atau atau kantong es yang dibalut dibalut dengan kain kain ) di aksila, aksila,
kening, tengkuk dan lipatan paha R/ pengguna penggunaan an waslap waslap dingin dingin dapat dapat membant membantu u untuk untuk menurun menurunkan kan derajat derajat hipertemi 2. Bantu Bantu pasien pasien untuk melepaskan melepaskan pakaian pakaian yang berlebi berlebihan han dan tutupi tutupi pasien dengan selimut saja R/ pengg pengguna unaan an pa pakai kaian an ya yang ng terla terlalu lu tebal tebal dapat dapat meni meningk ngkatk atkan an deraja derajatt hipertemi pasien, dan menyulitkan untuk pengeleuaran panas dari dalam tubuh
TEACHING 1. Ajarka Ajarkan n pasien dan keluarg keluargaa dalam mengukur mengukur suhu untuk untuk mencegah mencegah
dan
mengenal meng enalii secara secara dini hiperter hipertermia mia (misaln (misalnya ya sengatan sengatan panas, panas, dan keletih keletihan an akibat panas) R/ pence pencegan ganaa ko komp mpli likas kasii ak akiba ibatt hiper hiperte temi mi dengan dengan menge mengeta tahui hui deraj derajat at hipertermi 2. Aj Ajar arkan kan in indik dikasi asi kelet keletih ihan an akiba akibatt panas panas da dan n tinda tindakan kan kedar kedarura urata tan n yang yang diperlukan jika perlu. R/ Intervensi cepat dapat mencegah komplikasi akibat hipertermi 3. Anjurkan asupan cairan oral sedikitnya 2 liter sehari, dengan tambahan cairan selama aktivitas yang berlebihan atau aktivitas yang berlebihan atau aktivitas sedang dalam cuaca panas. R/ Asupan cairan yang cukup dapat mencegah dehidrasi akibat peningkatan suhu, dan asupan oral yang cukup dapat menurunkan derajat panas. DEV.. ENVIRONTMEN DEV
1. Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman dengan menggunakan kipas yang berputar di ruangan pasien . R/ pengaturan lingkungan yang sejuk dapat meminimalisir rasa tidak nyaman akibat hipertermi COLABORATION 1. Berikan obat antipiretik bila perlu R/ mengatasi panas secara farmakologi 2. Gunakan matras dingin dan mandi air hangat untuk mengatasi ganguan suhu
tubuh Dx V Intoleransi aktivitas NOC 1. Tol oler eran ansi si Akt Aktiv ivit itas as 2. Ketahanan 3. Pe Peng nghe hem matan atan Ener Energi gi 4. Kebuga bugarran Fisik sik 5. Eerg ergi Psi Psik komot omoto or 6. Perawa Perawatan tan Diri Diri : Aktivit Aktivitas as kehi kehidupa dupan n sehari sehari hari 7. Perawa Perawatan tan diri diri : Aktiv Aktivita itass kehidupan kehidupan sehari sehari-- hari instr instrumen umental tal (AKSI (AKSI))
Tujuan dan Kriteria Hasil 1.
Menol Menolera eransi nsi aktivit aktivitas as yang yang biasa biasa dilakuk dilakukan an,, yang yang dibukt dibuktika ikan n oleh oleh toler tolerans ansii aktivitas, Ketahan, Penghematan energi, kebugaran fisik, Energi Psikomotor,
2.
dan perawatan : Aktivitas kehidupan hari Menunj Men unjukk ukkan an diri to tole leran ransi si aktivi aktivita tas, s, ya yang ng sehari dibuk dibukti tika kan n oleh oleh indika indikato torr sebag sebagai ai berikut (gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan, atau tidak mengalami
gangguan ) : a. Saturas Saturasii oksigen oksigen saat berakti beraktivita vitass b. Frekuensi pernafasan saat beraktivitas c. Kemampuan Kemampuan untuk untuk berbicara berbicara saat saat aktivitas aktivitas fisik d. Kemampuan Kemampuan untuk berbicara berbicara saat beraktivi beraktivitas tas fisik 3. Mendem Mendemons onstr trasi asika kan n penghe penghema mata tan n en ener ergi gi yang yang dibuk dibukti tika kan n oleh oleh indika indikato tor r sebagai seba gai berikut berikut (tidak (tidak pernah, pernah, jarang, jarang, kadang kadang kadang, kadang, sering, sering, atau atau selalu selalu ditampilkan ) : a. Menya Menyadar darii kete keterba rbatas tasan an ener energi gi b. Menyeimbangkan aktivitas aktiv itas dan juga istirahat
c. Mengatu Mengaturr jadwal jadwal akti aktivita vitass untuk untuk menghem menghemat at energ energii GUIDANCE
1. Kaji tingkat tingkat kemampuan kemampuan pasien untuk berpindah berpindah dari tempat tempat tidur tidur,, berdiri berdiri,, ambulasi, dan melakukan AKS dan juga AKSI 2. Kaji respon emosi, emosi, sosial sosial dan juga spritual spritual terhadap terhadap aktivitas aktivitas 3. Evaluasi motivasi motivasi dan juga juga keinginan keinginan pasien untuk meningkatk meningkatkan an aktivitas R/ Mengumpulkan data analisa mengenai tingkat aktivitas dan juga energi pasien .
SUPPORT
1. Bantu pasien untuk untuk mebgubah posisi secara secara berkala, bersandar bersandar,, duduk, berdiri berdiri dan juga ambulasi sesuai dengan toleransi. R/ peru peruba baha han n dan dan peng pengat atur uran an po posi sisi si seca secara ra ru ruti tin n
dapa dapatt
mem membant bantu u
mempertahnkan kekuatan tonus otot dan juga mencegah keletihan . 2. Bantu pasien pasien untuk mengident mengidentifikasi ifikasi pilihan pilihan aktivitas aktivitas R/ pengaturan pilihan aktivitas dapat membantu pasien menentukan aktivitas yang dapat dilakukan sesuai dengan kekuatan dan juga energi nya. 3. Bantu Bantu pasien pasien dengan dengan aktiv aktivita itass fi fisik sik terat teratur ur seper seperti ti (ambul (ambulasi asi,, berpin berpindah dah,, mengubah posisi, dan perawatan personel ) bila perlu R/ Mem Memfasi fasili lita tasi si lati latiha han n ot otot ot resi resist stif if seca secara ra ru ruti tin n
dapa dapatt
memb memban antu tu
mempertahankan dan juga meningkatkan massa otot. 4. Bantu Bantu pasie pasien n dalam dalam melak melakuka ukan n pema pemant ntaun aun mandi mandiri ri denga dengan n memb membua uatt dan menggunakan dokumentasi tertulis yang mencatat asupan , kalori, dan juga energi bila perlu. R/ pemantauan mandiri dilakukan dengan tujuan untuk mencegah keletihan akibat aktivitas dengan menyesuaikan tingkat energi dan kalori tang dibuthkan.
TEACHING
1. Ajarkan Ajarkan kepada pasien pasien dan juga orang terdekat terdekat tentang tentang teknik perawat perawatan an diri yang akan meminimalka meminimalkan n konsumsi oksigen oksigen (misalnya (misalnya pemantauan pemantauan mandiri dan teknik langkah dalam melakukan AKS )
2. Aj Ajark arkan an tent tentang ang pengat pengatura uran n aktiv aktivit itas as dan tekni teknik k manag managem emen en waktu waktu untuk untuk mencegah kelelahan. R/Pengaturan penggunaan energi dilakukan untuk mengatasi atau mencegah kelelahan dan mengoptimalkan fungsi. DEV.. ENVIRONTMEN DEV
1. Bata Batasi si rangs rangsang angan an lingk lingkung ungan an yang yang berle berlebih bihan an misal misalnya nya cahay cahayaa dan dan juga juga kebisingan R/ pengatu pengaturan ran lingkung lingkungan an yang baik dapat dapat membant membantu u pasien pasien dalam dalam upaya upaya relaksasi.
COLABORATION
1. Berikan Berikan pengobat pengobatan an nyeri sebelum sebelum aktivit aktivitas as , apabila apabila nyeri nyeri merupakan merupakan salah salah satu faktor penyebab R/ menga mengata tasi si keluha keluhan n sebel sebelum um mela melakua kuaka kan n terapi terapi dapat dapat memp memperm ermuda udah h intervensi lebih efektif 2. Kolabora Kolaborasi si dengan ahli ahli terapi okupasi okupasi fisik fisik misalnya misalnya untuk untuk latihan latihan ketahanan ketahanan atau relaksasi dan rekreasi untuk merencanakan program aktivitas bila perlu
d. Impl Implem ement entas asii Kepe Keperaw rawat atan an Pelaksanaan/implementasi merupakan tahap keempat dalam proses keper keperaw awata atan n
denga dengan n
mela melaksa ksana nakan kan
berba berbagai gai
str strat ategi egi
keper keperaw awata atan n
(tindakan (tindaka n keperawatan) keperawatan) yang telah direncanakan. direncanakan. Dalam tahap ini perawat harus mengetahui berbagai hal, diantaranya bahaya fisik dan perlindungan kepada pasien, teknik komunikasi, kemampuan dalam prosedur tindakan, pemahaman tentang hak-hak pasien tingkat perkembangan pasien. Dalam tahap tahap pe pelak laksan sanaan aan terda terdapat pat dua tinda tindakan kan yait yaitu u tinda tindakan kan mandi mandiri ri dan tindakan kolaborasi (Aziz Alimul, 2009, page 111). Agar implementasi / pelaksanaan perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif maka perlu mengide men gidentif ntifikas ikasii priorita prioritass perawat perawatan, an, memanta memantau u dan mencata mencatatt respon respon
pasien
terhadap
setiap
intervensi
yang
dilaksanakan
serta
mendokumentasikan pelaksanaan perawatan e. Eval Evalua uasi si Kep Keper eraw awat atan an Evaluasi merupakan perkembangan kesehatan pasien dapat dilihat dari hasilnya hasilnya,, tujuann tujuannya ya adalah adalah untuk untuk mengeta mengetahui hui sejauh sejauh mana mana tujuan tujuan perawatan dapat dicapai dan memberikan umpan balik terhadap asuhan keperawatan yang diberikan. Evaluasi yang digunakan mencangkup dua bagian yaitu evaluasi formatif yang disebut juga evaluasi proses dan evaluasi jangka pendek adalah evaluasi yang dilaksanakan secara terus-menerus terhadap tindakan yang tel telah ah dil dilakuk akukan. an. Sed Sedangk angkan an eval evaluasi uasi suma sumatif tif yang dise disebut but juga evaluasi akhir adalah evaluasi tindakan secara keseluruhan untuk menilai keberhasilan keberhasi lan tindakan yang dilakukan dan menggambarkan perkembangan perkembangan dalam da lam me menca ncapai pai sas sasara aran n yan yang g tel telah ah di dite tentu ntukan kan.. Be Bentu ntuk k eva evalua luasi si in inii lazimnya
menggunakan
format
“SOAP”.
Eval Ev aluas uasii
kepera keperawa wata tan n
disesuaikan dengan rencana tujuan yang telah disusun sebelumnya, yaitu: 1. Nyeri Nyeri berhubun berhubungan gan dengan dengan inflama inflamasi si dan infeksi infeksi urethra, urethra, kandung kandung kemih dan struktur traktus urinarius lainnya sudah teratasi. 2.Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan obstruksi mekanik pada kandung kemih ataupun strikur urinari lainnya sudah teratasi. 3. Retensi urin berhubungan dengan sumbatan, tingginya tekanan urethra yang disebaabkan oleh kelamahan destrusor, inhibisi arkus refleks, sfingter yang kuat ) sudah teratasi. 4. Hipertermi sudah teratasi. 5. Intoleransi aktivitas sudah teratasi.
BAB III PENUTUP
3.1 3.1 Kesi Kesimp mpul ulan an 3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Darso Da rsono. no. (2016) (2016).. Asuhan Asuhan Keper Keperawa awata tan n pada pada pasie pasien n Infek Infeksi si Salu Saluran ran Kemi Kemih h (ISK).Banjarmasin Pri rice ce,, Sylv Sylvia ia Andr Andrso son. n. (1 (199 995) 5).. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses proses-proses penyakit: pathophysiologi clinical concept of disease processes. Alih
Bahasa: Peter Anugrah. Edisi: 4. Jakarta: EGC Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddart. Alih Bhasa: Agung Waluyo. Waluyo. Edisi: 8. Jakarta: EGC.
Mawaddah, I. (2018, November 19). Asuhan Keperawatan Pada Klien Infeksi Saluran Kemih (ISK) Dengan Masalah Gangguan Eliminasi Urine.
View more...
Comments