ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TOTAL HIP REPLACEMENT.pptx
July 28, 2019 | Author: Ririn Halimatus Sa'diah | Category: N/A
Short Description
Download ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TOTAL HIP REPLACEMENT.pptx...
Description
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TOTAL HIP REPLACEMENT
Oleh: Ririn Halimatus S
TULANG PANGGUL Tulang panggul atau hip bone merupakan tulang yang dibentuk oleh penyatuan tiga ruas tulang yang berbeda yaitu ilium, iskium, dan pubis. Tulang panggul berfungsi sebagai penyambung antara tubuh bagian atas dan tubuh bagian bawah bawah (Gibson, 2003).
BAGIAN_BAGIAN TULANG PANGGUL
hip joint adalah sambungan tulang yang terletak diantara pinggul dan pangkal tulang paha atas. Hip joint pada manusia terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: femur, femoral head, dan rounded socket. Di dalam hip joint yang normal terdapat suatu jaringan lembut dan tipis yang disebut dengan selaput synovial .
Selaput ini membuat cairan yang melumasi dan hampir menghilangkan efek gesekan di dalam hip joint
Permukaan tulang juga mempunyai suatu lapisan tulang rawan (articular cartilage) yang merupakan bantalan lembut dan memungkinkan tulang untuk bergerak bebas dengan mudah.
TOTAL HIP REPLACEMENT
Definisi
Total hip replacement adalah penggantian panggul yang rusak berat dengan sendi buatan (Smeltzer & Bare, 2002). Sendi buatan ini terdiri dari 3 bagian yaitu mangkuk (acetabular), caput dan batang (stem) (Sulaiman, 2011).
T UJUAN
Total hip replacement adalah penggantian sendi total dengan prostesis untuk memberikan stabilitas dan gerakan yang dilakukan pada penderita penyakit atau trauma sendi (Tucker, 1998). Total hip replacement dapat dilakukan pada kedua panggul pada saat yang bersamaan, atau pembedahan dapat dilakukan pada satu panggul yang lain setelah panggul yang pertama sembuh
KOMPONEN TOTAL HIP REPLACEMENT
Komponen sambungan tulang pinggul buatan terdiri dari sistem acetabular dan femoral .
Dalam sistem acetabular terdiri dari komponen acetabular shell dan acetabular liner ,
Sistem femoral terdiri dari komponen femoral head dan femoral stem.
Stem femoral
KOMPONEN TOTAL HIP REPLACEMENT Acetabular shell adalah bagian terluar dari total hip joint replacement sebagai metal cup yang menempel pada acetabulum Bagian permukaan luar acetabular shell terdapat porous (permukaan kasar yang mirip dengan jaring-jaring): merangsang tulang agar tumbuh dan merekat pada acetabular shell secara alami. Sebagai penguat acetabular shell ditanam baut kedalam tulang pelvis secara permanen Acetabular liner untuk menopang femoral head yang direkatkan pada cetabular shell. Femoral head: pengganti caput atau bonggol tulang femur yang telah dinyatakan secara medis rusak/tidak berfungsi. Femoral stem: Bagian dari THR yang ditanam pada bagian sponge tulang femur
INDIKASI 1.
kerusakan sendi pinggul yang ireversibel. Penyebab: Arthritis rheumatoid
Osteoarthritis (penyakit sendi degeneratif)
Trauma
2.
Deformitas kongenital
3.
fraktur kolum femoralis,
4.
kegagalan pembedahan rekonstruksi sebelumnya
(Smeltzer & Brunner, 2002).
KLASIFIKASI TOTAL HIP REPLACEMENT
Cemented Total Hip Replacement (dengan semen tulang)
Total Hip Replacement cementless(tanpa semen tulang)
MATERIAL UNTUK APLIKASI
ORTOPEDI
Metal Tiga material yang biasa digunakan adalah Titanium, Stainless Steel dan Paduan CobaltChromium
Polimer
Keramik
KOMPLIKASI
Dislokasi Prostesis Panggul. Ketika otot dan kapsul sendi mulai sembuh, kemungkinan dislokasi akan menurun. Stres terhadap sendi panggul yang baru harus sangat minimal selama 3 samapi 6 bulan pertama.
Drainase Luka
Trombosis Vena Profunda.
Infeksi.
KEGAGALAN PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN Aspek medis yang banyak menyebabkan kegagalan sistem sambungan tulang pinggul buatan antara lain: Alergi Daya tahan dan kekebalan tubuh manusia berbedabeda. Dalam pemasangan sambungan tulang pinggul buatan harus juga diperhatikan efek dari material penyusun terhadap tubuh pasien Infeksi Dalam penanaman sambungan tulanng pinggul sangatlah penting menjaga kehigienisan baik pada alat yang digunakan maupun sambungan tulang pinggul buatan itu sendiri. Infeksi karena kuman maupun bakteri akan mempercepat kegagalan penanaman sambungan tulang pinggul buatan.
Kesalahan pemasangan Penanaman sambungan tulang pinggul buatan dibutuhkan ketelitian pemasangan yang sangat ekstra. Kesalahan posisi pemasangan akan semakin membuat keausan yang lebih cepat atau mengurangi kestabilan sistem
ASPEK TRIBOLOGI YANG ADA ANTARA LAIN
Wear Wear resistance yang tinggi akan lebih baik digunakan daripada wear resistance yang rendah. Wear akan mempercepat keausan dari head maupun cup. Keausan ini akan menyebabkan ketidakstabilan sistem yang memungkinkan terlepasnya head dari cup.
Load
Load atau pembebanan dari tubuh akan mempengaruhi kekuatan system artificial hip joint . Femoral stem akan patah atau berubah bentuk jika pembebanan yang diberikan melebihi yield strength dari material femoral stem.
Friction Friction yang tinggi akan menyebabkan cepatnya keausan pada ball bearing. Seperti halnya wear , friction yang tinggi juga menyebabkan ketidakstabilan sistem.
Tekanan kontak Tekanan kontak akan sangat berpengaruh pada lama tidaknya umur dari sambungan tulang pinggul buatan. Distribusi tekanan kontak yang terkonsentrasi akan mempercepat keausan dari permukaan kontak.
AMBULASI Ambulasi merupakan latihan yang dilakukan dengan hati-hati tanpa tergesa-gesa untuk memperbaiki sirkulasi dan mencegah flebotrombosis (Hinchliff, 1999).
Ambulasi ada 2 yaitu ambulasi dini dan ambulais lanjut
ADA TIGA JENIS WEIGHT BEARING AMBULASI BERDASARKAN LEWIS ET AL, 1998 YAITU Non weight bearing: tidak menggunakan alat bantu jalan sama sekali. Dilakukan selama 3 minggu setelah operasi.
Partial Weight bearing menggunakan alat bantu jalan pada sebagian aktivitas. Tungkai diberi beban hanya dari beban tungkai itu sendiri dilakukan mulai dari 3-6 minggu setelah kallus terbentuk
Full Weight bearing. Berjalan menggunakan beban penuh dari tubuh dilakukan setelah 3 bulan paska operasi dimana tulang telah terjadi konsolidasi
Alat bantu yang digunakan untuk ambulasi adalah: kruk; dapat digunakan sementara ataupun permanen, terbuat dari logam dan kayu, misalnya Conventional, Adjustable dan Lofstrand . Kruk biasanya digunakan pada pasien fraktur hip dan ekstremitas bawah Canes (tongkat) adalah alat yang ringan, mudah dipindahkan, setinggi pinggang, terbuat dari kayu atau logam, digunakan pada pasien yang mengalami kelemahan pada satu kaki, terdiri dari dua tipe yaitu: single straight-legged dan quad cane walker adalah suatu alat yang sangat ringan, mudah dipindahkan, setinggi pinggang, terbuat dari pipa logam, dan mempunyai empat penyangga yang kokoh (Gartland, 1987; Potter & Perry, 2006; Wahyuningsih, 2005).
AMBULASI DINI
Latihan nafas dalam dan batuk efektif
Ankle pumping
Lakukan 50 kali dalam sehari s
BUTTOCK CONTRACTIONS Dilakukan 5 kali sampai 10 kali selama 3-4 hari
STATIC QUADRICEPS STRENGTHENING
AMBULASI LANJUT
HIP AND KNEE BENDING
ISOMETRIC HAMSTRINGS
QUADRICEPS STRENGTHENING OVER A ROLL
HIP ABDUCTION
Abdominal Activation
STANDING HIP BENDING
STANDING HIP ABDUCTION
HAMSTRING CURLS
STANDING HIP EXTENSION
POSISI YANG TEPAT
Pasang bantal diantara dua kaki hingga 6 minggu setelah operasi (Community care access centre, 2011)
TURUN DARI TEMPAT TIDUR
BERDIRI DARI TEMPAT TIDUR ATAU KURSI
Tekuk bagian yang tidak di operasi
Jaga bagain ynag dioperasi tetap lurus
Jangan membungkuk
Gunkana kedua tangan untuk mendorong atau mengangkat tubuh
POSISI DUDUK
Tempat duduk harus lebih tinggi dari pada lutut
Jangan duduk pada kursi yang mempunyai kursi yang lembut
L ANGKAH-LANGKAH DUDUK
MENGGUNKAN W ALKER
Gerakkakn walker diikuti bagian yang dioprasi
Kemudian gerakkan kaki yang sehat
Letakkan beban tubuh pada walker
KELUAR DARI MOBIL
DIAGNOSA KEPERAWATAN Pre Operasi
Ansietas berhubungan dengan prosedur penggantian panggul total.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan informasi
Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan.
Kerusakan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kehilangan integritas struktur tulang
Post Operasi Kerusakan mobilitas berhubungan dengan keharusan tirah baring setelah penggantian sendi pinggul. Resiko infeksi berhubungan dengan luka post operasi Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan pembatasan mobilitas fisik Kurang pengetahuan mengenai prosedur perawatan di rumah berhungan dengan kurangnya informasi Nyeri akut berhubungan dengan efek anestesi berkurang/ hilang
INTERVENSI KEPERAWATAN
View more...
Comments