Asuhan Keperawatan Pada Pasien Cidera Kepala Sedang

August 15, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Asuhan Keperawatan Pada Pasien Cidera Kepala Sedang...

Description

 

ASUHAN KEPERAWA KEPERAWATAN PADA PASIEN CIDERA KEPALA SEDANG

A.  PENGERTIAN

Cidera kepala adalah kerusakan neurologi yang terjadi akibat adanya trauma pada jaringan otak ota k yang terjad terjadii secara secara langsu langsung ng maupun maupun efek efek sekund sekunder er dari dari trauma trauma yang yang ter terjad jadii (sylvi (sylviaa anderson Price, 1985 !isebut cedera kepala sedang bila "C# 9$1%, kehilangan kesadaran atau terjadi amnesia lebih dari %& jam bahkan sampai berhari$hari' esiko utama pasien yang mengalami cedera kepala kep ala adalah adalah kerusa kerusakan kan otak otak akibat akibat perdar perdarahan ahan atau atau pembeng pembengkaka kakan n otak otak sebagai sebagai respon respon terhadap cedera dan menyebabkan peningkatan )*+'

B.  PATOFISIOLOGI Cedera kulit kepala

+arena bagian +arena bagian ini banyak banyak mengan mengandung dung pembul pembuluh uh dar darah, ah, kulit kulit kepala kepala berdar berdarah ah bil bilaa mengalami cedera dalam' +ulit kepala juga merupakan tempat masuknya infeksi intrakranial' )rauma dapat menimbulkan abrasi, kontisio, laserasi atau avulsi'

Fraktur te!k"rak 

raktur tengkorak adalah rusaknya kontinuitas tulang tengkorak disebabkan oleh trauma' *ni dapat terjadi dengan atau tanpa kerusakan otak' -danya fraktur tengkorak biasanya dapat menimbulkan dampak tekanan yang kuat' raktur tengkorak diklasifikasikan terbuka.tertutup' /ila fraktur terbuka maka dura rusak dan fraktur tertutup dura tidak rusak' raktur kubah kranial menyebabkan bengkak pada sekitar fraktur dan karena alasan yang kurang akurat tidak dapat ditetapkan tanpa pemeriksaan dengan sinar 0, fraktur dasar tengkorak cenderung melintas sinus  paranasal pada tulang frontal atau lokasi tengah telinga di tulang temporal, juga sering menimbulkan hemorragi dari hidung, faring atau telinga dan darah terlihat di baah konjungtiva' raktur dasar tengkorak dicurigai ketika C## keluar dari telinga dan hidung' Cidera "tak 

+ejadian cedera 2 3inor 2 dapat menyebabkan kerusakan otak bermakna' 4tak tidak dapat menyimp meny impan an oksige oksigen n dan glukos glukosaa sampai sampai deraja derajatt ter terten tentu tu yang yang bermak bermakna na sel$se sel$sell cerebra cerebrall membutuhkan supalai darah terus menerus untuk memperoleh makanan' +erusakan otak tidak 

 

dapat pulih dan sel$sel mati dapat diakibatkan karena darah yang mengalir tanpa henti hanya  beberapa menit saja dan kerusakan neuron tidak dapat mengalami regenerasi'

K"#"$i"

+omosio cerebral setelah cedera kepala adalah kehilangan fase neuologik sementara tanpa kerusakan struktur' ika jaringan otak dan lobus frontal terkena, pasien dapat menunjukkan  perilaku yang aneh dimana keterlibatan lobus temporal dapat menimbulkan amnesia disoreantasi'

K"tu$i"

+ontusio cerebral merupakan C+/, dimana otak mengalami memar dan kemungkinan adanya ada nya daerah daerah hemora hemoragi' gi' Pasien Pasien berada berada pada pada periode periode ti tidak dak sadark sadarkan an diri' diri' Pasien Pasien ter terbar baring ing kehilangan gerakan, denyut nadi lemah, pernafasan dangkal, kulit dingin dan pucat'

He#"ra!i %raial 6ematoma 6emat oma ( pengumpulan darah  yang terjadi dalam tubuh tubuh kranial adalah akib akibat at paling

serius dari cedera kepala' -da 7 macam hematoma  1' 6emato 6ematoma ma pidur pidural al (hemato (hematoma ma kstra kstradur dural al #etelah terjadi cedera kepala, darah berkumpul di dalam ruang epidural (ekstradural diantara tengkorak di dura' +eadaan ini sering diakibatkan dari fraktur tulang tengkorak yang menyebab meny ebabkan kan arteri arteri mening meningkat kat tengah tengah putus putus atau atau rusak rusak (l (lase aseras rasi, i, dimana dimana art arteri eri ini berada berada diantaraa dura diantar dura dan tengkor tengkorak ak daerah daerah fronta frontall inferi inferior or menuju menuju bagian bagian tipis tipis tulang tulang tempora temporal, l, hemoragi karena arteri ini menyebabkan penekanan pada otak'

%' hema hemato toma ma subd subdur ural al hematoma subdural adalah pengumpulan darah diantara dura dan dasar otak, yang pada keadaan kea daan normal normal diisi oleh cairan cairan'' 6emora 6emoragi gi sub dural dural lebih lebih sering sering ter terjad jadii pada pada vena vena dan meru me rupak pakan an akib akibat at putus putusny nyaa pembul pembuluh uh darah darah ke keci cill yang yang menj menjem emba bata tani ni ru ruan ang g su subdu bdura ral' l' 6ematoma subdural dapat terjadi akut, sub akut atau kronik tergantung pada ukuran pembuluh

 

darah yang terkena dan jumlah perdarahan yang ada' 6ematoma subdural akut dihubungkan dengan cedera kepala mayor yang meliputi kkontusio atau laserasi' 6ematoma subdural subakut sekrela kontusio sedikit berat dan dicurigai pada bagian yang gagal untuk menaikkan kesadaran setelah trauma kepala' 6ematoma subdural kronik dapat terjadi karena cedera kepala minor dan terjadi paling sering pada lansia' :ansia cenderung mengalami cedera tipe ini karena atrofi otak, yang diperkirakan akibat proses penuaan'

7' 6emora 6emoragi gi *ntra *ntra cere cerebra brall dan hematom hematomaa hematom hem atomaa intrace intracereb rebral ral adalah adalah perdara perdarahan han ke dalam dalam substa substansi nsi otak' otak' 6em 6emora oragi gi ini  biasanya terjadi pada cedera kepala dimana tekanan mendesak kepala sampai daerah kecil' 6emora 6em oragi gi in didala didalam m menyebab menyebabkan kan degener degenerasi asi dan ruptur ruptur pembulu pembuluh h darah, darah, ruptur ruptur kanton kantong g aneorima vasculer, tumor infracamal, penyebab sistemik gangguan perdarahan' )rauma otak mempengaruhi setiap sistem tubuh' 3anifestasi klinis cedera otak meliputi  $ 

"angguan kesadaran



+onfusi



#akit kepala, vertigo, gangguan pergerakan



)iba$tiba defisit neurologik 



Perubahan ));



"angguan penglihatan



!isfungsi sensorik 

$  $ 

lemah otak 

C. 

)rauma kepala   PATHWA&S

 

  A.  TANDA DAN GE'ALA • 

Pola pernafasan Pusat pernafasan diciderai oleh peningkatan )*+ dan hipoksia, trauma langsung atau interupsi aliran darah' Pola pernafasan dapat berupa hipoventilasi alveolar, dangkal'

• 

+erusakan mobilitas fisik  6emisfer atau hemiplegi akibat kerusakan pada area motorik otak'

• 

+etidakseimbangan hidrasi

 

)erjadi )erjadi karena adanya kerusakan kelenjar hipofisis atau hipotalamus dan peningkatan )*+  • 

-ktifitas menelan eflek melan dari batang otak mungkin mungk in hiperaktif atau menurun sampai hilang sama sekali

• 

+erusakan komunikasi Pasien mengalami trauma yang mengenai hemisfer serebral menunjukkan disfasia, kehilangan kemampuan untuk menggunakan bahasa'

B.  PE(ERIKSAAN PENUN'ANG • 

C) #can

• 

;entrikulografi udara

• 

-ngiogram

• 

!iagnostik Peritoneal :avage (!P:



 

sampai diperoleh -"! dan dapat dilakukan penyesuaian yang tepat terhadap i4%'



)indakan hiperventilasi dilakukan hati$hati untuk mengoreksi asidosis dan menurunkan secara cepat )*+ pada penderita dengan pupil yang telah berdilatasi' PC4% harus dipertahankan antara %5$75 mmhg'

%'  Circulation 6ipotensi dan hipoksia adalah merupakan penyebab utama terjadinya perburukan pada C+#' 6ipote 6ip otensi nsi merupak merupakan an petunj petunjuk uk adanya adanya kehilan kehilangan gan darah darah yang yang cukup cukup berat, berat, alaupu alaupun n tidak  tidak  tampak' ika terjadi hipotensi maka tindakan yang dilakukan adalah menormalkan tekanan darah' :akukan pemberian pemberian cairan untuk mengganti volume yang hilang hilang sementara sementara penyebab hipotensi dicari' 7'  disability (pemeriksaan neurologis

 



Pada penderita penderita hipotensi hipotensi pemeriksaan pemeriksaan neurologis tidak dapat dipercaya kebenarannya' kebenarannya' +arena  penderita hipotensi h ipotensi yang tidak menunjukkan menunju kkan respon terhadap stimulus apapun, ternyata menjadi normal kembali segera tekanan darahnya normal



Pemeriksaan neurologis meliputi pemeriksaan "C# dan reflek cahaya pupil

D.  PENGKA'IAN PRI(ER 

a'  -iray +aji adanya obstruksi jalan antara lain suara stridor, gelisah karena hipoksia, penggunaan otot  bantu pernafasan, sianosis  b'  /reathing *nspeksi *nspe ksi frekuensi frekuensi nafas, apakah terjadi terjadi sianosis sianosis karena luka tembus dada, fail chest, chest, gerakan otot pernafasan tambahan' +aji adanya suara nafas tambahan seperti ronchi, hee?ing' c'  #irkulasi +aji adanya tanda$tanda tanda$tanda syok seperti seperti hipotensi, hipotensi, takikardi, takipnea, hipotermi,p hipotermi,pucat, ucat, akral dingin, kapilari refill@% detik, penurunan produksi urin' d'  !isability +aji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum' e'  ksposure /uka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka' E.  PENGKA'IAN SKUNDER 



+epala +elainan atau luka kulit kepala dan bola mata, telinga bagian luar dan membrana timpani, cedera  jaringan lunak periorbital



:eher  -danya luka tembus leher, vena leher yang mengembang meng embang



 Aeurologis Penilaian fungsi otak dengan "C#



!ada Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga, suara nafas dan jantung, pemantauan +"



-bdomen +aji adanya luka tembus abdomen, pasang A") dengan trauma tumpul abdomen

 



Pelvis dan ekstremitas +aji adanya fraktur, denyut nadi perifer pada daerah trauma, memar dan cedera yang lain

F.  DIAGNOASA KEPERAWATAN &ANG (UNCUL

1'  "angguan perfusi jaringan serebral b'd penurunan aliran darah ke serebral, edema serebral %' 

Pola nafas tidak efektif b'd kerusakan neuro muskuler (cedera pada pusat pernafasan otak, kerusakan persepsi .kognitif

7'  +erusakan pertukaran gas b'd hilangnya control volunteer terhadap otot pernafasan &'  *nefektif bersihan jalan nafas b'd akumulasi sekresi, obstruksi jalan nafas 5'  "angguan pola nafas b'd adanya depresi pada pusat pernafasan B'  esiko "angguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b'd penurunan kesadaran '  esiko cedera b'd kejang, penurunan kesadaran 8'  "angguan eliminasi urin b'd kehilangan control volunteer pada kandung kemih

G.  RENC RENCANA ANA KEPERAW KEPE RAWA ATAN TAN

1'  !iagnosa  gangguan perfusi jaringan serebral b'd penurunan aliran darah ke serebral, edema serebral )ujuan  mempertahankan tingkat kesadaran, kognisi dan fungsi motorik dan sensorik *ntervensi  $ 

+aji faktor penyebab penurunan kesadaran dan peningkatan )*+ 



3onitor status neurologis



Pantau tanda$tanda vital dan peningkatan )*+ 



valuasi pupil, batasan dan proporsinya terhadap cahaya



:etakkan kepala dengan posisi 15$&5 derajat lebih tinggi untuk mencegah peningkatan )*+ 



+olaburas pemberian oksigen sesuai dengan indikasi, pemasangan cairan *;, persiapan operasi sesuai dengan indikasi

%'  !iagnosa  Pola nafas tidak efektif b'd kerusakan neuro muskuler (cedera pada pusat pernafasan otak, kerusakan persepsi .kognitif )ujuan  pola nafas pasien efektif  *ntervensi 

 



+aji pernafasan (irama, frekuensi, kedalaman catat adanya otot bantu nafas



+aji reflek menelan dan kemampuan mempertahankan jalan nafas



)inggikan bagian kepala tempat tidur dan bantu perubahan p erubahan posisi secara berkala



:akukan pengisapan lendir, lama pengisapan tidak lebih dari 1=$15 detik 



-uskultasi bunyi paru, catat adanya bagian yang hipoventilasi dan bunyi tambahan(ronchi, hee?ing



Catat pengembangan dada



+olaburasi  aasi seri "!-, berikan oksigen tambahan melalui kanula. masker sesuai dengan indikasi



3onitor pemakaian obat depresi pernafasan seperti sedatif 



:akukan program medik 

7'  !iagnosa  kerusakan pertukaran gas b'd hilangnya control volunteer terhadap otot pernafasan tujuan  pasien mempertahankan oksigenasi adekuat



intervensi  +aji irama atau pola nafas



+aji bunyi nafas



valuasi nilai -"!



Pantau saturasi oksigen

&'  !iagnosa  *nefektif bersihan jalan nafas b'd akumulasi sekret, obstruksi jalan nafas )ujuan  mempertahankan potensi jalan nafas intervensi  $ 

-uskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas misal krekels, mengi, ronchi



+aji frekuensi pernafasan



)inggikan posisi kepala tempat tidur sesuai dengan indikasi



:akukan penghisapan lendir bila perlu, catat arna lendir yang keluar 



+olaburasi  monitor -"!

5'  !iagnosa  resiko cedera b'd penurunan kesadaran tujuan  tidak terjadi cedera pada pasien selama kejang, agitasi atu postur refleksif  intervensi 

 



Pantau adanya kejang pada tangan, kaki, mulut atau ajah



/erikan keamanan pada pasien dengan memberikan penghalang tempat tidur 



/erikan restrain halus pada ekstremitas bila perlu



Pasang pagar tempat tidur 



ikaa terjad ik terjadii kejang, kejang, jangan jangan mengika mengikatt kaki dan tangan tangan tet tetapi api berila berilah h bantal bantalan an pada area area sekitarnya' Pertahankan jalan nafas paten tapi jangan memaksa membuka rahang



Pertahankan tirah baring

B'  esiko "angguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b'd penurunan kesadaran )ujuan  tidak terjadi kekurangan kebutuhan nutrisi tepenuhi *ntervensi  $ 

Pasang pipa lambung sesuai indikasi, periksa posisi pipa lambung setiap akan memberikan makanan



)inggikan bagian kepala tempat tidur setinggi 7= derajat untuk mencegah terjadinya regurgitasi dan aspirasi



Catat makanan yang masuk 



+aji cairan gaster, muntahan



+olaburasi dengan ahli gi?i dalam pemberian diet yang sesuai dengan kondisi pasien



:aksanakan program medik 

'  !iagnosa  "angguan eliminasi urin b'd hilangnya control volunter pada kandung kemih tujuan  mempertahankan urin yang adekuat, tanpa retensi urin intervensi  $ 

+aji pengeluaran urin terhadap jumlah, kualitas dan berat jenis



Periksa residu kandung kemih setelah berkemih



Pasang kateter jika diper diperlukan, lukan, pertahankan pertahankan teknik teknik steril steril selama selama pemasangan pemasangan untuk mencegah mencegah infeksi http://worldhealth-bokepz z.blogspot.co.id/2012/03/asuha .id/2012/03/asuhan-keperawa n-keperawatan-padatan-padahttp://worldhealth-bokepzz.blogspot.co pasien-cidera.html

 

A$u)a Kepera*ata Klie de!a Cedera Kepala Seda! -' )injauan )eoritis )eoritis Cedera +epala #edang 1' !efinisi Cedera +epala adalah suatu gangguan ga ngguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai  perdarahan interstitial dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya terputusnya kontinuitas otak (3uttaDin, %==8' Cedera +epala adalah kerusakan otak akibat perdarahan atau pembengkakan otak sebagai respon terhadap cedera dan menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial (#melt?er, %===  %%1=' )rauma kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala, tulang tengkorak, atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepala (#uriadi dan ita juliani, %==1' Cedera +epala sedang adalah suatu trauma yang menyebabkan +ehilangan kesadaran dan amnesia lebih dari 7= menit tetapi kurang dari %& jam dapat mengalami fraktur tengkorak dengan "C# 9$1%' %' tiologi a' )rauma tumpul +ecepatan tinggi  tabrakan motor dan mobil +ecepatan rendah  terjatuh atau dipukul  b' )rauma tembus luka tembus peluru dari cedera tembus lainnya (3ansjoer, %===7 c' atuh dari ketinggian d' Cedera akibat kekerasan e' Cedera otak primer  adanya kelainan patologi otak yang timbul segera akibat langsung dari trauma' !apat terjadi memar otak dan laserasi f' cedera otak sekunder  kelainan patologi otak disebabkan kelainan biokimia metabolisme, fisiologi yang timbul setelah trauma'

 

7' Patofisiologi 4tak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapat terpenuhi' nergi yang dihasilkan didalam sel$sel saraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi' 4tak tidak mempunyai cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran darah ke otak alaupun sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi' !emikian pula dengan kebutuhan oksigen sebagai bahan bakar metabolisme otak tidak boleh kurang dari %= mg >, karena akan menimbulkan koma' +ebutuhan glukosa sebanyak %5 > dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa  plasma turun sampai = > akan terjadi gejala$gejala permulaan disfungsi cerebral' Pada saat otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen melalui proses metabolik anaerob yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah' Pada kontusio berat, hipoksia atau kerusakan otak akan terjadi penimbunan asam laktat akibat metabolisme anaerob' 6al ini akan menyebabkan asidosis metabolik' !alam keadaan normal cerebral blood flo (C/ adalah 5= E B= ml . menit . 1== gr' jaringan otak, yang merupakan 15 > dari cardiac output' )rauma kepala meyebabkan perubahan fungsi jantung sekuncup aktivitas atypical$myocardial,  perubahan tekanan vaskuler dan udem paru' Perubahan otonom otono m pada fungsi ventrikel adalah  perubahan gelombang ) dan P dan disritmia, disritmia, fibrilasi atrium dan vebtrikel, takikardia' -kibat adanya perdarahan otak akan mempengaruhi tekanan vaskuler, dimana penurunan tekanan vaskuler menyebabkan pembuluh darah arteriol akan berkontraksi ' Pengaruh persarafan simpatik dan parasimpatik pada pembuluh darah arteri dan arteriol otak tidak begitu besar' &' )anda dan "ejala a' +eadaan kulit kepala dan tulang tengkorak' )rauma kepala tertutup )rauma kepala terbuk   b' )rauma pada jaringan otak  +onkosio  di tandai adanya kehilangan kesadaran sementara tanpa adanya kerusakan jaringan otak, terjadi edema serebral' +ontosio  di tandai oleh adanya perlukaan pada permukaan jaringan otak yang menyebabkan  perdarahan pada area yang terluka, perlukaan pada permukaan jaringan otak ini dapat terjadi  pada sisi yang terkena ( coup atau pada permukaan sisi yang berlaanan (contra coup' :aserasi  ditandai oleh adanya perdarahan ke ruang subaraknoid, ruang epidural atau subdural'Perdarahan yang berasal dari vena menyebabkan lambatnya pembentukan hematome, karena rendahnya tekanan' :aserasi arterial ditandai oleh pembentukan hematome yang cepat karena tingginya tekanan'

 

c' 6ematom epidural' Perdarahan anatara tulang tengkorak dan duramater' :okasi tersering temporal dan frontal' #umber  pecahnya pembuluh darah meningen dan sinus venosus' +atagori talk and die' "ejala  (manifestasi adanya proses desak ruang' Penurunan kesadaran ringan saat kejadian FE periode :ucid (beberapa menit E beberapa jam  F$ penurunan kesadaran hebat F koma, deserebrasi, dekortisasi, pupil an isokor, nyeri kepala hebat, reflek patologik positip' d' 6ematom subdural' Perdarahan antara duramater dan arachnoid' /iasanya pecah vena F akut, sub akut, kronis' -kut  $ "ejala %& E &8 jam' $ #ering berhubungan dnegan cidera otak G medulla oblongata' $ P)*+ meningkat' $ #akit kepala, kantuk, reflek melambat, bingung, reflek pupil lambat' #ub -kut  $ /erkembang  E 1= hari, kontosio agak berat, adanya gejal )*+ meningkat F kesadaran menurun' +ronis  $ ingan , % minggu E 7 E & bulan' $ Perdarahan kecil$kecil terkumpul pelan dan meluas' $ "ejala sakit kepala, letargi, kacau mental, kejang, disfagia' e' 6ematom intrakranial' Perdarahan intraserebral H %5 cc atau lebih'

 

#elalu diikuti oleh kontosio' Penyebab  raktur depresi, penetrasi peluru, gerakan akselerasi E deselerasi mendadak' 6erniasi merupakan ancaman nyata, adanya bekuan darah, edema lokal' Pengaruh )rauma +epala  #istem pernapasan #istem kardiovaskuler' #istem 3etabolisme' 5' Pemeriksaan Penunjang a' C)$#can C)$#can (dengan. tanpa kontras mengidentifikasi adanya hemoragik, menentukan ukuran ventrikuler, pergeseran jaringan otak'  b' -niografi Cerebral 3enunjukkan kelainan sirkulasi serebral, seperti pergeseran jaringan otak akibat edema, ede ma,  perdarahan, trauma c' 0$ay 3engidentifikasi atau mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur, perubahan struktur garis (perdarahan. edema d' -"! (-nalisa "as !arah 3endeteksi ventilasi atau masalah pernapsan (oksigenisasi jika terjadi peningkatan intrakranial e' lektrolit atau glukosa &= > atau gliserol 1= >' -ntibiotika yang mengandung barrier darah otak (penisillin atau untuk infeksi anaerob diberikan metronidasol' 3akanan atau cairan, Pada trauma ringan bila muntah$muntah tidak dapat diberikan apa$apa, hanya cairan infus deItrosa 5 >, amnifusin, aminofel (18 jam pertama dari terjadinya kecelakaan, % E 7 hari kemudian diberikan makanan lunak' Pada trauma berat' +arena hari$hari pertama didapat penderita mengalami penurunan kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit elek trolit maka hari$hari pertama (%$7 hari tidak terlalu banyak cairan' !eItosa 5 > 8 jam pertama, ringer deItrosa 8 jam kedua dan deItrosa 5 > 8 jam ketiga' Pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah makanan diberikan melalui nasogastric tube (%5== E 7=== )+)P' Pemberian Pe mberian protein tergantung nilai ure nitrogen Pembedahan' ' omplikasi a' Cedera otak sekunder akibat hipoksia dan hipotensi  b' dema Cerebral  )erutama )erutama besarnya massa jaringan di otak di dalam rongga tulang tengkorak  yang merupakan ruang tertutup' c' Peningkatan tekanan intrakranial  terdapat perdarahan di selaput otak  d' infeksi e' hidrosefalus 8' Prognosis )ingkat kecelakaan di jalan raya di dunia berdasarkan laporan J64 mencapai 1, % juta k korban orban meninggal dan lebih dari 7= juta korban luka$luka.cacat akibat kecelakaan lalu lintas per tahun (%'79 jia dan luka$luka B7'=17 jia per hari Cedera kepala bertanggung jaab atas separuh kematian karena cedera' !itemukan pada 5> korban teas karena kecelakaan lalu$lintas, untuk setiap kematian terdapat dua kasus dengan cacat tetap, biasanya sekunder terhadap cedera kepala /' )injauan )eoritis )eoritis -suhan keperatan Cedera +epala #edang 1' Pengkajian a' -ktivitas.*stirahat -ktivitas.*stirahat "ejala  3erasa lemah, lelah, kaku, hilang keseimbangan'

 

)anda )anda  Perubahan kesalahan, letargi, hemisparase, Duadriplegia, ataksia cara berjalan tak tegap, masalah dalam keseimbangan, cedera (trauma ortopedi, kehilangan k ehilangan tonus otot, otot spastik'  b' #irkulasi "ejala  Perubahan tekanan darah atau normal (6ipertensi, perubahan frekuensi jantung (bradikardia, takikardia, yang diselingi dengan bradikardia, distritmia' d istritmia' c' *ntegritas go "ejala  Perubahan tingkah laku atau kepribadian (tenang atau dramatis' )anda )anda  Cemas, mudah tersinggung, !elirium, -gitasi, bingung, depresi dan impulsif' d' liminasi "ejala  *nkontinensia kandung kemih.usus atau mengalami gangguan fungsi' e' 3akanan.Cairan "ejala  3ual.muntah dan mengalami perubahan selera' )anda )anda  3untah (mungkin proyektil, gangguan menelan (batuk, air liur keluar, dispagia,  berkeringat, penurunan berat badan, penurunan massa otot.lemak subkutan' f' Aeurosensori "ejala  +ehilangan kesadaran sementara, -mnesia seputar kejadian, ;e ;ertigo, rtigo, #inkope, tinnitus, kehilangan pendengaran, tingling, baal pada ekstrimitas, perubahan pola dalam penglihatan seperti ketajamannya, diplopia, kehilangan sebagian lapang pandang, fotofobia, gangguan  pengecapan dan penciuman )anda kesadaran bisa sampaipada koma, perubahan status mental, perubahan (respon Perubahan terhadap cahaya simetris.deviasi mata, ketidakmampuan meng mengikuti' ikuti' pupil +ehilangan pengindraan seperti pengecapan, penciuman dan pendengaran, ajah tidak simetris, genggaman lemah, tidak seimbang, refleI tendon dalam tidak ada atau lemah, apraksia, Duadriplegia, kejang, sangat sensitif terhadap sentuhan dan gerakan, kehilangan sensasi sebagian tubuh' g' Ayeri.kenyamanan "ejala  #akit kepala intensitas dan lokasi yang berbeda, biasanya lama' )anda )anda  Jajah menyeringai, respon menarik pada rangsangan nyeri yang hebat, gelisah tidak dapat beristirahat, merintih' h' Pernafasan )anda )anda  Perubahan pola nafas (apnoe yang diselingi oleh hiperventilasi, nafas berbunyi stridor, tersedak, ronkhi, mengi positif' (kemungkinan adanya adan ya aspirasi' i' +eamanan "ejala  )rauma baru.trauma karena kecelakaan' )anda )anda  raktur.dislokasi, gangguan penglihatan' +ulit  laserasi, abrasi, perubahan arna, seperti 2raccoon eyeK e yeK tanda battle disekitar telinga (merupakan tanda adanya trauma, adanya aliran (drainage dari telinga.hudung (C##, gangguan kognitif, gangguan rentang gerak, tonus otot hilang, kekuatan secara u umum mum mengalami pralisis, demam dan gangguan dalam regulasi suhu tubuh'  j' *nteraksi #osial )anda )anda  -fasia motorik atau sensorik, berbicara tanpa arti, bicara berulang$ulang, disartria' k' Penyuluhan.pembelajaran "ejala  Penggunaan alkohol atau obat lain' encana pemulangan  membutuhkan bantuan pada peraatan diri, ambulasi, transportasi, menyiapkan makan, belanja, peraatan, pengobatan, tugas$tugas rumah tangga, perubahan tata

 

ruang, dan pemanfaatan fasilitas lainnya di rumah sakit' %' !iagnosis +eperaatan !iagnosa +eperaatan yang biasanya muncul adalah a' )idak efektifnya pola napas sehubungan dengan depresi pada pusat napas di otak'  b' )idakefektifnya )idakefektifnya kebersihan jalan napas sehubungan dengan penumpuk penumpukan an sputum' c' "angguan perfusi jaringan otak sehubungan dengan udem otak  d' +eterbatasan aktifitas sehubungan dengan penurunan kesadaran (soporos E coma e' esiko tinggi gangguan integritas kulit sehubungan dengan immobilisasi, tidak adekuatnya sirkulasi perifer' 7' *ntervensi +eperaatan )idak efektifnya pola napas sehubungan dengan depresi pada pusat napas di otak' )ujuan  3empertahankan pola napas yang efektif melalui ventilator' +riteria evaluasi  Penggunaan otot bantu napas tidak ada, sianosis tidak ada atau tanda$tanda hipoksia tidak ada dan gas darah dalam batas$batas normal' encana tindakan  6itung pernapasan pasien dalam satu menit' pernapasan yang cepat dari pasien dapat menimbulkan alkalosis respiratori dan pernapasan lambat meningkatkan tekanan Pa Co% dan menyebabkan asidosis respiratorik' Cek pemasangan tube, untuk memberikan ventilasi yang adekuat dalam pemberian tidal volume' 4bservasi ratio inspirasi dan ekspirasi pada fase ekspirasi biasanya % I lebih panjang p anjang dari inspirasi, tapi dapat lebih panjang sebagai kompensasi terperangkapnya udara terhadap gangguan  pertukaran gas' Perhatikan kelembaban dan suhu pasien keadaan dehidrasi dapat mengeringkan sekresi . cairan  paru sehingga menjadi kental dan meningkatkan resiko infeksi' Cek selang ventilator setiap aktu (15 menit, adanya adan ya obstruksi dapat menimbulkan tidak adekuatnya pengaliran volume dan menimbulkan penyebaran udara yang tidak adekuat' #iapkan ambu bag tetap berada di dekat pasien, membantu membarikan ventilasi yang adekuat  bila ada gangguan pada ventilator'

 

)idak efektifnya kebersihan jalan napas sehubungan dengan penumpukan sputum' )ujuan  3empertahankan jalan napas dan mencegah aspirasi +riteria valuasi  #uara napas bersih, tidak terdapat suara sekret pada selang dan bunyi alarm karena peninggian suara mesin, sianosis tidak ada' encana tindakan  +aji dengan ketat (tiap 15 menit kelancaran kelanc aran jalan napas' 4bstruksi dapat disebabkan  pengumpulan sputum, perdarahan, bronchospasme atau masalah terhadap tube' valuasi pergerakan dada dan auskultasi dada (tiap 1 jam ' Pergerakan yang simetris dan suara napas yang bersih indikasi pemasangan tube yang tepat dan tidak adanya penumpukan sputum' :akukan pengisapan lendir dengan aktu kurang dari 15 detik bila sputum banyak' Pengisapan lendir tidak selalu rutin dan aktu harus dibatasi untuk mencegah hipoksia' :akukan fisioterapi dadaaliran setiapserta % jam' 3eningkatkan memberikan kelancaran pelepasan sputum'ventilasi untuk semua bagian paru dan "angguan perfusi jaringan otak sehubungan dengan udem otak  )ujuan  3empertahankan dan memperbaiki tingkat kesadaran fungsi motorik' +riteria hasil  )anda$tanda )anda$tanda vital stabil, tidak ada peningkatan intrakranial' encana tindakan  1 3onitor dan catat status neurologis dengan menggunakan metode "C#' efleks membuka mata menentukan pemulihan tingkat kesadaran' espon motorik menentukan kemampuan berespon terhadap stimulus eksternal dan indikasi keadaan kesadaran yang baik' eaksi pupil digerakan oleh saraf kranial oculus motorius dan untuk menentukan refleks batang otak' Pergerakan mata membantu menentukan area cedera dan tanda aal peningkatan tekanan intracranial adalah terganggunya abduksi mata'

 

% 3onitor tanda$tanda vital tiap 7= menit' Peningkatan sistolik dan penurunan diastolik serta penurunan tingkat kesadaran dan tanda$tanda  peningkatan tekanan intrakranial' -danya pernapasan yang irreguler indikasi terhadap terhadap adanya  peningkatan metabolisme sebagai reaksi terhadap infeksi'
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF