Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal
April 1, 2019 | Author: Arba'ani | Category: N/A
Short Description
ASKEP LANSIA...
Description
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL
KELOMPOK 2 Anggota Kelompok: 1. Kurmalatasari 2. Luqmanul Hakim 3. Hanifah Dwi Saputri 4. Debby Clara Sinta 5. Azeis Rianang 6. Nona Tunjung S. W 7. Dwi Safitri 8. Ita Kiswarsiki 9. Arba’ani 10. Yohana Augustin F 11. Lia Ayu K. D 12. Ratih Larasati 13. Hakim Anasulfalah
J210140002 J210140006 J210140011 J210140015 J210140020 J210140024 J210140030 J210140034 J210140038 J210140042 J210140047 J210140050 J210140055
S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah “ ASUHAN ASUHAN
KEPERAWATAN KEPERAWATAN
MUSKULOSKELE MUSKULOSKELETAL TAL
PADA
LANSIA
DENGAN DENGAN
GANGGUAN GANGGUAN
”
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembacanya mengenai asuhan keperawatan pada lansia.Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangankekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Makalah ini membahas mengenai proses pengkajian kasus pada lansia, diagnose, hingga intervensi keperawatan yang diberikan kepada lansia berdasarkan kasus. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekali lagi penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan serta memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Surakarta, 12 Desember 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................... ......................................................................................................... ................................................................ ............ 2 DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 3 BAB I ................................................... ...................................................... ............................................................................................ ...................................... 4 PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 4 1.1 Latar Belakang ............................................. ..................................................... .......................................................................... ..................... 4 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 4 1.3 Tujuan .................................................................................................................................... 5 1.4 Manfaat .................................................................................................................................. 5 BAB II ............................................................................................................................................. 6 PEMBAHASAN .................................................... ......................................................................................................... .......................................................................... ..................... 6 2.1 Pengkajian ........................................................................................................................... 12 2.2 Diagnosa .............................................................................................................................. 25 2.3 Intervensi ............................................................................................................................. 25
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, terus-menerus, dan berkesinambungan. Selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh, sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan (Maryam, 2008). Secara umum kondisi fisik seseorang yang telah memasuki usia lanjut mengalami perubahan, dan sebagian besar perubahan itu terjadi ke arah yang memburuk/ mengalami penurunan, misalnya, organ reproduksi lebih cepat usang dibanding organ yang lain, perubahan penampilan, perubahan panca indra, perubahan seksual (Hurlock, 1999). Bertambahnya usia selalu meninggalkan bekas pada setiap makhluk hidup.,dan hidup.,dan prinsip ini berlaku bagi semua tingkat oragnisasi(molekul,sel, organ, danorganism). Rentang hidup manusia menunjukkan periode perkembangan secara bertahap dengan meningkatnya efisiensi efisiensi tubuh pada masa anak-anak dan remaja sampa sampa mencapai tingkat kematangan. Setelah melalui periode yang panjang dengan perubahan yang kecil, terjadilah penurunan bertahap dalam kekuatan ,khususnya kekuatan fisik. Ini biasa disebut periode menua.(Padila, 2013). Proses penuaan adalah proses yang yang tersembunyi, dan permulaannya berbeda beda antara tiap individu, demikian pula kecepatan penurunannya. Perubahan ini meliputi perubahan kekuatan jantung, penurunan sekresi cairan pencernaan ,penurunan aktivitas
endokrin.
Pada tingkatan
psikologis,
proses penuaan
ini
ditandai
dengan melambatnya waktu beraksi, melambatnya proses belajar, serta penurunan daya ingat dan efisiensi intelektual. (Sunaryo, 2016). 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat merumuskan apa saja yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu : 1. Apa dan bagaimana pengkajian pada lansia?
2. Apa saja diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan pada lansia ini? 3. Bagaimana intervensi keperawatan pada lansia tersebut?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diperoleh tujuan apa saja yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu : 1. Untuk mengetahui pengkajian pada lansia. 2. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan pada lansia ini 3. Untuk mengetahui intervensi keperawatan pada lansia tersebut.
1.4 Manfaat
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diperoleh manfaat apa saja yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu : 1. Bagi dosen: Untuk bahan ajar kepada mahasiswa. 2. Bagi mahasiswa: Mampu mengetahui cara mengkaji lansia dengan baik dan benar serta mampu menentukan diagnose pada lansia hingga dapat menegakan intervensi yang sesuai.
BAB II PEMBAHASAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA Makalah diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Community Community Nursing Program II yang di bimbing oleh Bhakti Permana S.Kep., M.Kep., M.Si.
disusun oleh:
Dea Fairuz Hasna Latifah
:
043-315-13-1-008
Difa Juliana
:
043-315-13-1-011
Hesti Ariyanti
:
043-315-13-1-016
Irma Nurmala
:
043-315-13-1-020
Juan Carlo Triatmaka
:
043-315-13-1-022
Lisa Tri Astuti
:
043-315-13-1-026
Mahesa Abirestu Sidiq :
043-315-13-1-027
Neng Risma
:
043-315-13-1-028
Yola Laudia
:
043-315-13-1-042
KELAS 2A PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKEP PPNI JAWA BARAT BANDUNG 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah “ ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA” ini
sebatas pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki.
Penulis berterima kasih kepada Pak Bhakti Permana S.Kep., Ners., M.Kep., M.Si selaku tutor yang telah memberikan tugas ini kepada tim penulis. Tiada gading yang tak retak. Andaipun retak jadikanlah sebagai ukiran, begitupun dengan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu melalui kata pengantar ini tim penulis sangat terbuka menerima kritik serta saran yang membangun sehingga penulis dapat memperbaikinya. Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembacanya mengenai asuhan keperawatan pada lansia . Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan kekurangan -kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Makalah ini membahas mengenai proses pengkajian kasus pada lansia, diagnose, hingga intervensi keperawatan yang diberikan kepada lansia berdasarkan kasus. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekali lagi penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan serta memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Bandung, 27 April 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................. ............................. ...... 2 DAFTAR ISI....................................................... ............................................................................. ............................................ ............................................ ................................. ........... 3 BAB I ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ............................................. ................................. .......... 4 PENDAHULUAN .......................................... ................................................................. ............................................. ............................................. .................................... ............. 4 1.1 Latar Belakang .......................................... ................................................................ ............................................ ............................................. ................................. .......... 4 1.2 Rumusan Masalah ............................................ ................................................................... ............................................. ............................................. ......................... .. 4 1.3 Tujuan ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ............................................ ...................... 5 1.4 Manfaat .......................................... ................................................................ ............................................ ............................................ ............................................ ...................... 5 BAB II...................................................... ............................................................................ ............................................ ............................................ ............................................ ...................... 6 PEMBAHASAN ............................................. .................................................................... ............................................. ............................................. .................................... ............. 6 2.1 Pengkajian........................................................ ............................................................................... .............................................. ............................................. ...................... 12 2.2 Diagnosa ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................. ...................................... ............... 25 2.3 Intervensi..................... Intervensi............................................ ............................................. ............................................ ............................................. ...................................... ............... 25
BAB I PENDAHULUAN 1.5
Latar Belakang Penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, terus-menerus, dan
berkesinambungan. Selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh, sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan (Maryam, 2008). Secara umum kondisi fisik seseorang yang telah memasuki usia lanjut mengalami perubahan, dan sebagian besar perubahan itu terjadi ke arah yang memburuk/ mengalami penurunan, misalnya, organ reproduksi lebih cepat usang dibanding organ yang lain, perubahan penampilan, perubahan panca indra, perubahan seksual (Hurlock, 1999). Bertambahnya usia selalu meninggalkan bekas pada pada setiap makhluk hidup.,dan hidup.,dan prinsip ini berlaku bagi semua tingkat oragnisasi(molekul,sel, organ, danorganism). Rentang hidup manusia menunjukkan periode perkembangan secara bertahap dengan meningkatnya efisiensi efisiensi tubuh pada masa anak-anak dan dan remaja sampa mencapai tingkat kematangan. Setelah melalui periode yang panjang dengan perubahan yang kecil, terjadilah penurunan penurunan bertahap dalam kekuatan ,khususnya kekuatan fisik. Ini biasa disebut periode menua.(Zarb G.A,2002). Proses penuaan adalah proses yang tersembunyi, dan dan permulaannya berbeda-beda antara tiap individu, demikian demikian pula kecepatan penurunannya. Perubahan ini meliputi perubahan kekuatan jantung, penurunan sekresi cairan pencernaan ,penurunan aktivitas endokrin. Pada tingkatan psikologis, psikologis, proses penuaan ini ditandai dengan melambatnya waktu
beraksi, melambatnya melambatnya
proses belajar, serta penurunan daya ingat dan dan
efisiensi intelektual. (G.A, 2000).
1.6
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat merumuskan apa saja yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu : 4. Apa dan bagaimana pengkajian pada lansia? 5. Apa saja diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan pada lansia ini? 6. Bagaimana intervensi keperawatan pada lansia tersebut?
1.7
Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diperoleh tujuan apa saja yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu : 4. Untuk mengetahui pengkajian pada lansia. 5. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan pada lansia ini 6. Untuk mengetahui intervensi keperawatan pada lansia tersebut.
1.8
Manfaat
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diperoleh manfaat apa saja yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu : 3. Bagi dosen: Untuk bahan ajar kepada mahasiswa. 4. Bagi mahasiswa: Mampu mengetahui cara mengkaji lansia dengan baik dan benar serta mampu menentukan diagnose pada lansia hingga dapat menegakan intervensi yang sesuai.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengkajian 1. Identitas Klien
a. Nama
:
Nenek Y
b. Umur
:
03 April 1947, 68 tahun
c. Agama
:
Islam
d. Pendidikan
:
SD
e. Pekerjaan
:
Pedagang
f. Suku/bangsa
:
Indonesia
g. Status marital
:
-
h. Tanggal pengkj :
11 Desember 2017
i. Ruang
:
ruang 09
j. Alamat
:
Gonilan
2. Identitas Penanggungjawab
a. Nama
:
Ny. M
b. Umur
:
34 Tahun
c. Agama
:
Islam
d. Pendidikan
:
SMA
e. Pekerjaan
:
Ibu Rumah Tangga
f. Hub. Dgn klien: Anak g. Alamat
:
Gonilan
3. Status Kesehatan Saat Ini Kesehatan saat ini tidak terlalu baik (tangan kanan klien tidak dapat digerakan, pada kaki kanan klien terjadi deformitas tulang, dan pada kaki kiri klien terdapat luka cedera), klien mengatakan kaki dan tangan nya sakit dan sulit saat digerakkan.
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang Pasien mengeluh kesakitan pada saat berjalan dan duduk akibat cedera pada kakinya, kaki kiri klien terdapat sejumlah luka dan balutan luka yang masih basah. b. Kesehatan dahulu Pasien memiliki riwayat terkena Diabetes Melitus (DM) dan Hipertensi. Pasien mengalami kecelakaan beberapa tahun silam c. Kesehatan keluarga Keluarga mempunyai riwayat kesehatan dengan penyakit hipertensi.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum Tingkat kesadaran
:
Compos Mentis (Kesadaran penuh)
Penampilan
:
Rapi & bersih
Tanda vital Tekanan Darah:
150/90mmHg
Nadi
:
96 x/menit
Respiratory Rate
:
20x/menit
Suhu
:
36,80C
b. Kepala dan leher Rambut
: Tampak beruban
Kulit kepala
: Tampak bersih
Bentuk kepala : Simetris, mesocepal Bentuk leher
: Simetris
c. Sistem respirasi Inspeksi Palpasi
: Dada simetris, bernafas tanpa batuan otot tambahan : Tidak ada pembesaran abnormal, ictus cordis teraba
Perkusi
: Suara paru kanan kiri sama dan seimbang
Auskultasi
: Suara pekak, redup dan tanpa wheezing
d. Sistem kardiovaskuler Inspeksi Palpasi
: Keadaan umum baik : Tidak ada pelebaran pembuluh darah, dan tidak ada pembesaran
jantung Perkusi
: Tidak ada suara redup, pekak dan lainnya
Auskultasi
: Irama jantung teratur
e. Sistem gastrointestinal Klien mengkonsumsi makanan yang disiapkan oleh anaknya. Ditambah dengan konsumsi kopi. Klien mampu menghabiskan 1 porsi makan yang disediakan tanpa keluhan mual. Klien setelah operasi membuatnya makan teratur. Klien makan 3x/hari dengan snack 2x/hari dan tambahan susu, teh atau kopi sehingga klien
merasa badannya lebih gemuk. BB sekarang 56kg, keadaan gigi klien sudah ompong, klien mengatakan tidak kesulitan menelan dan mengunyah.
f. Sistem genitourinaria Klien mengatakan biasa buang air kecil dikamar mandi, frekuensi 3-4x perhari, jumlah biasa (100cc). Tidak mengalami ngompol. Akan tetapi setelah sakit klien tidak dapat ke kamar mandi sendiri dan menggunakan pispot. g. Sistem musculoskeletal klien tidak mampu berjalan sendiri karena terjadi cidera pada kaki kiri, kaki kanan klien mengalami deformitas dan tangan klien tidak dapat digerakkan. Skala nyeri 6 seperti tersayat – sayat, saat berjalan klien sering tersandung.
h. Sistem integumen Kulit terlihat keriput, kendor dan terdapat bekas luka pada kaki kiri
i. Sistem neurosensori Respon komunikasi klien baik , biicara normal jelas suara tidak pelo, bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia dan jawa Keadaan mata kanan terdapat sekret, penglihatan agak kabur akan tetapi mampu pergi keluar rumah. Klien mampu melihat dalam jarak pandang 50meter. Kemampuan pedengaran agak menurun sehingga lawan bicara harus bicara agak keras agar klien mendengar.
j. Sistem endokrin Klien mengatakan menderita kencing manis. Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid. 6. Pengkajian Psikososial dan Spiritual
1) Psikososial Kondisi psikososialnya baik (klien bersahabat), mampu komunikasi dengan baik dan terbuka namun pendengaran agak menurun.
2) Emosional Kondisi emosional stabil
Identifikasi masalah emosional :
Pertanyaan tahap I
Apakah klien mengalami sukar tidur ? Tidak
Apakah klien sering merasa gelisah Iya (kadang-kadang) (kadang-kadang)
Apakah klien sering murung atau menangis sendiri? Tidak
Apakah klien sering was-was atau khawatir ? Iya
Lanjutkan ketahap 2 bila minimal ada satu jawaban “ya” pada tahap I
Pertanyaan tahap II
Keluhan lebih dari 3 bulan/lebih dari 1 kali dalam 1 bulan? Tidak
Ada masalah atau banyak pikiran ? Klien sering memikirkan keadaan cucu dan anak-anaknya
Ada gangguan/masalah dengan keluarga klien ? Tidak
Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter ? Tidak menggunakan obat
Cenderung mengurung diri ? Iya, klien cenderung mengurung diri (lebih suka di kamar daripada di luar)
Jika ada minimal 1 jawaban “ya” maka : masalah emosional (+)
Masalah emosisonal klien : (+)
3) Spiritual Baik, klien rajin beribadah, melakukan solat 5 waktu dan mengikuti pengajian.
7. Pengkajian Fungsional Klien a.
Kartz Indeks
A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB/BAK), menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu fungsi diatas C. Mandiri kecuali mandi dan salah satu fungsi yang lain D. Mandiri kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain E.
Mandiri kecuali mandi, berpakaian,
ke toilet, dan salah satu fungsi yang lain F.
Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan salah satu fungsi yang lain
G. Ketergantungan semua fungsi di atas H. Lain-lain
b.
Bartel Indeks
No
Kriteria
Dengan Bantuan
Ket
Mandiri
Makan
Frekuensi : 3x sehari
1.
10
Minum
Jumlah
: seimbang
Jenis
: sayur dan lauk
Frekuensi : Sering
2.
10
Jumlah
: Seimbang
Jenis
: Air putih
Berpindah dari kursi roda ke 3.
15
tempat tidur atau sebaliknya Personal toilet (cuci muka,
4.
menyisir rambut, dan gosok
Frekuensi : 0
Dituntukan oleh keluarga
5
Klien dimandikan dan sering BAK
gigi) Keluar masuk toilet (mencuci 5.
pakaian, menyeka tubuh, atau menyiram)
6. 7. 8. 9.
Mandi
sembarangan
Jalan di permukaan datar Naik turun tangga Mengenakan pakaian
5 5 5
Kontrol bowel 10. 11.
Kontrol bladder
Frekuensi : 1x sehari
5
Dapat berjalan dengan baik Tidak mampu Dipakaikan oleh keluarga Frekuensi : terkadang
5
sembarangan
5
Frekuensi : jarang
12.
Olahraga dan latihan
Jenis
Rekreasi dan pemanfaatan
Klien tidak merajut, tidak
waktu luang
5
: olahraga senam
melakukan aktivitas, hanya duduk-duduk
Total Score :
70
Klien Ketergantungan sebagian
Jadi bartel indeks klien, termasuk kategori : Mandiri
: 130
Ketergantungan sebagian
: 65-125
Ketergantungan total
: < 60
8. Pengkajian Status Mental Gerontik a. Short Portable Mental Status Quisioner Benar
Salah
X X X
1
Tanggal berapa hari ini ?
2
Hari apa sekarang ?
3
X X X X X
X
Apa nama tempat ini ?
4
Dimana alamat anda ?
5
Berapa umur anda ?
6
Kapan anda lahir ?
7
Siapa presiden Indonesia sekarang ?
8
X
Total score :
Pertanyaan
No
Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
9
Sebutkan nama ibu anda ?
10
Kurang 3 dari 20 terus menerus secara menurun
Salah 4
Jadi klien mengalami : Fungsi intelektual utuh
: jika jumlah salah 0-3
Fungsi intelektual ringan
: jika jumlah salah 4-5
Fungsi intelektual sedang
: jika jumlah salah 6-8
Fungsi intelektual berat
: jika jumlah salah 9-10
b. Mini Mental Status Exam No
Aspek kognitif
Nilai
Nilai
Maks
Klien
Kriteria
Menyebutkan dengan benar o o
1
Orientasi
5
0
o o o
Tahun Musim Tanggal Hari Bulan
Dimana kita berada ? o o
Orientasi
5
5
o o o
Negara Indonesia Provinsi Jawa Barat Kota Bandung PSTW....... Wisma ......
Sebutkan nama 3 objek oleh pemeriksa masing-masing 1 detik kemudian minta klien untuk menyebutkan ulang ketiga 2
Registrasi
3
3
objek tersebut ? o o o
Objek ..... Objek ..... Objek .....
Minta klien untuk memulai angka 100 dikurangi 7 sampai 5 kali/tingkat o
3
Perhatian dan kalkulasi
o
5 5
o o o
93 86 79 72 65
Minta klien untuk mengingat objek pada 4
Mengingat
3
3
nomor 2 (registrasi) dan nilai 1 poin untuk jawaban benar untuk masing-masing masing-masing objek
Tunjukkan pada klien suatu benda dan minta pada klien menyebutkan namanya Jam tangan o Pulpen Minta klien untuk mengulang kata-kata o
5
Bahasa
9
4
berikut “tak ada jika atau tetapi”
Pernyataan benar 2 buah : tak ada, tetapi
Minta klien untuk mengikuti perintah yang terdiri dari 3 langkah : “ambil kertas ditangan anda, lipat dua dan taruh dilantai” o o o
Ambil kertas ditangan anda Lipat dua Taruh dilantai
Perintahkan klien untuk mengikuti hal berikut : o
“Tutup mata anda”
Perintahkan klien untuk membuat kalimat dan suatu gambar o o
Total Nilai
30
Tulis satu kalimat Manyalin gambar
20
Total Score : Aspek kognitif dan fungsi mental baik
: jika total skor > 23
Kerusakan aspek fungsi mental ringan : jika total skor 18-22
Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
: jika total skor < 17
9. Pengkajian Status Mental Gerontik
Nilai 1 : Jika klien klien menunjukkan menunjukkan kondisi di bawah ini Nilai 0 : Jika klien klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini Komponen
Langkah
Kriteria
Nilai
utama dalam bergerak
Perubahan
Mata dibuka
Tidak bangun dari tempat
posisi/gerakan
Bangun dari
duduk dengan satu gerakan,
keseimbangan
kursi
tetapi mendorong tubuhnya keatas dengan tangan atau
1
bergerak ke depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali Duduk ke kursi
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk duduk ditengah kursi
Menahan
Pemeriksa mendorong
dorongan pada
sternum (perlahan-lahan
sternum
sebanyak 3 kali). Klien menggerakkan kaki,
1
1
memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya Mata ditutup
Kriteria sama dengan kriteria
Bangun dari
untuk mata terbuka
1
kursi Duduk ke kursi
Kriteria sama dengan kriteria untuk mata terbuka
Menahan
Kriteria sama dengan kriteria
dorongan pada
untuk mata terbuka
sternum Perputaran
Menggerakkan kaki,
leher
memegang obyek untuk
1
1
dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya,
0
keluhan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil Gerakan
Tidak mampu untuk
menggapai
menggapai sesuatu dengan
sesuatu
bahu fleksi max, sementara
1
berdiri pada ujung-ujung jari kaki tidak stabil, memegang sesuatu untuk dukungan Membungkuk
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri,
1
memerlukan usaha-usaha multiple untuk bangun Gaya berjalan
Minta klien
Ragu-ragu tersandung,
dan gerak
untuk berjalan
memegang objek untuk
ke tempat yang
dukungan
1
ditentukan Ketinggian
Kaki tidak naik dari lantai
langkah kaki
secara konsisten (menggeser
(saat berjalan)
atau menyeret kaki),
1
mengangkat kaki terlalu tinggi (>50 cm) Kontinuitas
Setelah langkah-langkah awal,
langkah kaki
langkah-langkah menjadi tidak
(diobservasi
konsisten, memulai
dari sampinh
mengangkat satu kaki
klien)
sementara yang lain
1
menyentuh tanah Kesimetrisan
Tidak berjalan pada garis
langkah
lurus, bergelombang dari sisi
(diobservasi
ke sisi
dari samping klien) Penyimpangan
Tidak berjalan pada garis
0
jalur pada saat
lurus, bergelombang dari sisi
berjalan
ke sisi
(diobservasi
0
dari belakang klien)
Berbalik
Berhenti sebelum berbalik, jalan sempoyongan,
1
bergoyang, memegang obyek untuk dukungan
Total Score :
11
0-5
: Resiko jatuh rendah
6-10
: Resiko jatuh sedang
11-15
: Resiko jatuh tinggi
Analisa Data
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
Berdasarkan data pengkajian data di atas diperoleh lah data sebagai berikut.
akibat
1) DO:
-
Ditemukan deformitas pada Terdapat luka cidera padaa kaki kiri klien
-
Tangan kanan klien tidak dapat digerakkan
DS:
-
tulang kecelakaan
beberapa tahun silam kaki kanan klien
-
deformitas
Klien mengatakan tangan dan
kakinya
digerakkan
sulit
saat
Gangguan mobilitas fisik
2) DO:
-
P: saat digerakkan Q: tersayat-sayat R: kaki kiri S: 6 T: kadang-kadang
-
Pada
kaki
kiri
klien
ditemukan sejumlah luka dan terdapat balutan luka yang masih basah. DS:
-
Klien mengeluh kaki kirinya sakit dan terus memegang balutan luka.
-
Klien mengatakan kakinya sering / tersandung.
-
Klien
memiliki
riwayat
Diabetes Melitus (DM)
3) DO:
-
Bentuk tulang klien tidak sama (tidak simetris)
-
Klien tidak mampu untuk berjalan dengan baik
-
Deformitas pada kaki kanan
DS:
-
Klien
mengatakan
sering
tersandung ketika berjalan
-
Klien mengatakan dibantu ketika berjalan
Agen cedera fisik Nyeri
Gangguan pada kaki. Resiko jatuh
1.2 Diagnosa
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas tulang akibat kecelakaan beberapa tahun silam 2. Nyeri berhubungan dengan Agen cedera fisik 3. Resiko jatuh berhubungan dengan gangguan fisiologis (Deformitas kaki kanan)
2.3
Intervensi
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas tulang akibat kecelakaan beberapa tahun silam Tujuan atau kriteria hasil yang diharapkan:
-
Klien mampertahankan kekuatan dan ketahanan sistem muskuloskeletal dan fleksibilitas sendi-sendi dibuktikan oleh tidak adanya kontraktur. Intervensi Keperawatan
Rasional
i. Observasi tanda dan gejala penurunan Memberikan informasi sebagai dasar dan mobilitas
sendi,
dan
kehilangan pengawasan keefektifan intervensi.
ketahanan
ii. Observasi status respirasi dan fungsi jantung klien.
iii. Observasi lingkungan terhadap bahayabahaya keamanan yang potensial. Ubah
Memberikan informasi tentang status respirasi dan fungsi jantung klien.
lingkungan untuk menurunkan bahayabahaya keamanan.
iv. Ajarkan tentang tujuan dan pentingnya
Mencegah risiko cedera pada lansia
latiha
v. Ajarkan penggunaan alat-alat bantu yang tepat
Meningkatkan harga diri: meningkatkan rasa kontrol dan kemandirian klien Membantu
perawatan
diri
dan
kemandirian pasien.
2. Nyeri berhubungan dengan Agen cedera fisik Tujuan atau kriteria hasil yang diharapkan:
-
Klien menyatakan nyeri terkontrol
-
Klien mampu membatasi fungsi posisi dengan pembatasan kontraktur
-
Klien mampu mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan fungsi kompensasi tubuh.
-
TTV dalam batas normal Intervensi Keperawatan
Rasional
1. Evaluasi atau lanjutkan pemantauan
Tingkat aktifitas atau latihan tergantung
tingkat inflamasi atau rasa sakit pada sendi.
dari perkembangan atau resolusi dari proses inflamasi
2. Bantu dan ajari keluarga klien untuk pertahankan istirahat tirah baring atau
Istirahat
sistemik
duduk jika diperlukan, jadwal aktifitas
eksaserbasi
untuk memberikan periode istirahat yang
penyakit yang penting untuk mencegah
akut
dianjurkan dan
selama
seluruh
fase
terus menerus dan tidur dimalam hari yang
kelelahan
tidak terganggu.
kekuatan.
3.
Bantu
dan
ajari keluarga
dan
mempertahankan
dengan
rentang gerak aktifatau pasif, demikian juga latihan resistif dan isometric jika memungkinkan.
Mempertahankan
atau
menigkatkan
fungsi sendi, kekuatan otot dan stamina umum.
Catatan:
latihan
yang
tidak
adekuat dapat menyebabkan kekakuan 4. Ajari klien dan keluarga ubah posisi
sendi
dengan sering dengan personel cukup serta demonstrasikan
atau
bantu
tehnik
pemindahan dan penggunaan bantuan mobilitas, mis: trapeze.
Menghilangkan tekanan pada jaringan dan
meningkatkan
sirkulasi,
tehnik
pemindahan yang tepat dapat mencegah robekan abrasi kulit.
5. Dorong klien mempertahankan postur tegak dan duduk tinggi, berdiri, berjalan.
Memaksimalkan 6. Ajarkan keluarga untuk memberikan
fungsi
sendi,
mempertahankan mobilitas.
lingkungan yang aman, mis: menaikkan kursi atau kloset, menggunakan pegangan tangga pada bak atau pancuran dan toilet,
Menghindari cedera akibat kecelakaan
penggunaan alat bantu mobilitas atau kursi
atau jatuh.
roda
3. Resiko jatuh berhubungan dengan gangguan fisiologis (Deformitas kaki kanan) Tujuan atau kriteria hasil yang diharapkan :
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Nugroho, 2000). Proses penuaan dapat ditinjau dari aspek biologis, sosial dan psikologik. Teori-teori biologis sosial dan fungsional telah ditemukan untuk menjelaskan dan mendukung berbagai definisi mengenai proses proses penuaan. pendekatan pendekatan multi disiplin mengenai teori penuaan, perawat harus memiliki kemampuan untuk mensintesa berbagai teori tersebut dan menerapkannya secara total pada lingkungan perawatan klien usia lanjut termasuk aspek fisik, mental/emosional mental/emosional dan aspek-aspek sosial. Dengan demikian demikian pendekatan eklektik
akan
menghasilkan menghasilkan
dasar
yang
baik
saat
merencanakan
suatu
asuhan keperawatan berkualitas berkualitas pada klien lansia.
3.2 Saran Penulis sadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan dan mungkin jauh dari tahapan kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan demi tercapainya penyusunan makalah yang jauh lebih baik dimasa dimasa yang akan datang
DAFTAR PUSTAKA
View more...
Comments