Asuhan Keperawatan Pada Anak Sehat
February 5, 2018 | Author: Dek EkaDewi | Category: N/A
Short Description
Askep Anak Sehat...
Description
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK SEHAT (TUMBUH KEMBANG)
OLEH: KELOMPOK 1 1. 2. 3. 4. 5.
Ni Made Eka Dewi Putu Tiara Anggi Permana Ni Wayan Sundariani A.A.Istri Citra Pratika N. Ni Made Kartika Dewi
Kp.06.13.001 Kp.06.13.002 Kp.06.13.004 Kp.06.13.005 Kp.06.13.006
Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana 2014/2015 LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK SEHAT (TUMBUH KEMBANG)
A. DEFINISI Pertumbuhan
merupakan
peningkatan
jumlah
dan
ukuran
sedangkan
perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dan tingkat yang paling rendah dan kompleks melalui proses maurasi dan pembelajaran (Whalex dan Wone, 2000). Tumbuh kembang adalah suatu proses, dimana seseorang anak tidak hanya tumbuh menjadi besar tetapi berkembang menjadi lebih terampil yang mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan. 1. Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam jumlah besar, ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur berat, panjang, umur tulang dan keseimbangan elektrolit. 2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil antara lain proses pematangan termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil dengan lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologis, psikosoisal dan perilaku yang merupakan proses yang unik dan hasil akhir berbeda- beda yang memberi ciri tersendiri pada setiap anak. B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG 1. Faktor keturunan (herediter) Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak, melalui instruksi genetik dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Gangguan pertumbuhan selain disebabkan oleh kelainan kromosom (contoh : Syndrome Down, Syndrom Turner) juga disebabkan oleh faktor lingkungan yang kurang memadai. a. Jenis kelamin : pertumbuhan dan perkembangan pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan b. Ras : ras/suku bangsa dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, beberapa suku bangsa memiliki karakteristik.
2. Faktor lingkungan a. Lingkungan internal 1. Intelegensi Pada umumnya intelegensi tinggi, perkembangan lebih baik dibandingkan jika intelegensi rendah. 2. Hormon Hormon yang mempengaruhi anak yaitu somatotropik untuk pertumbuhan tinggi badan terutama pada masa kanak-kanak, hormon tiroid menstimulasi pertumbuhan sel interstitiil testis, memproduksi testosterone dan ovarium, memproduksi estrogen yang mempengaruhi perkembangan alat reproduksi 3. Emosi Hubungan yang hangat dengan orang tua, saudara, teman sebaya serta guru berpengaruh terhadap perkembangan emosi, sosial, intelektual anak, cara anak berinteraksi dengan keluarga akan mempengaruhi interaksi anak di luar rumah. b. Lingkungan eksternal 1. Kebudayaan Budaya keluarga/masyarakat mempengaruhi bagaimana anak mempersepsikan dan memahami kesehatan berperilaku hidup sehat. 2. Status sosial ekonomi Anak yang berbeda dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sosial ekonomi yang rendah serta banyak punya keterbatasan untuk memenuhi kebutuhan primernya. 3. Nutrisi Untuk tumbuh kembang anak secara optimal memerlukan nutrisi adekuat yang didapat dari makanan bergizi. 4. Iklim/cuaca Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak. 5. Olahraga/latihan fisik Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan psikososial anak. 6. Posisi anak dalam keluarga Posisi anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah, anak bungsu akan mempengaruhi pola anak setelah diasuh dan dididik dalam keluarga. C. PERIODE PERKEMBANGAN Menurut Donna, L Wong (2000) perkembangan anak secara umum terdiri dari : 1. Periode prenatal
Terjadi pertumbuhan yang cepat dan sangat penting karena terjadi pembentukan organ dan sistem organ anak, selain itu hubungan antara kondisi itu memberi dampak pada pertumbuhannya. 2. Periode bayi Periode ini terdiri dari neonatus (0-28 hari) dan bayi (28-12 hari). Pada periode ini, pertumbuhan dan perkembangan yang cepat terutama pada aspek kognitif, motorik dan sosial. 3. Periode kanak-kanak awal Terdiri atas usia anak 1-3 tahun yang disebut toddler dan prasekolah (3-6 tahun). Toddler menunjukkan perkembangan motorik yang lebih lanjut pada usia prasekolah. Perkembangan fisik lebih lambat dan menetap. 4. Periode kanak-kanak pertengahan Periode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan pertumbuhan anak laki-laki sedikit lebih meningkat dari pada perempuan dan perkembangan motorik lebih sempurna.
5. Periode kanak-kanak akhir Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk usia remaja pada usia 11-18 tahun. Perkembangannya yang mencolok pada periode ini adalah kematangan identitas seksual dengan perkembangannya organ reproduksi. D. PERKEMBANGAN ANAK BALITA Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, keadaan sosial emosional dan intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa-masa ini. Sehingga setiap kelainan/penyimpangan seksual apapun, apabila tidak terdeteksi dan tidak ditangani dengan baik maka akan mengurangi kualitas perkembangan. Krasenburg,dkk (1981) melalui DDST (Denver Development Screening Test) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu : 1. Personal social (kepribadian/tingkah laku social) Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan. 2. Fine Motor Adaptif (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh dan dilakukan otot-otot kecil memerlukan koordinasi yang cermat, misal : keterampilan menggambar. 3. Language (bahasa) Kemampuan untuk member respon terhadap suara, mengikuti perintah berbicara spontan. 4. Gross Motor (Motorik Kasar) Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Beberapa “milestone” pokok yang harus diketahui dalam mengikuti taraf perkembangan secara awal. Milestone adalah tingkat perkembangan yang harus dicapai anak umur tertentu, misalnya : a. 4-6 minggu : tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemudian b. 10-16 minggu : menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke arah suara c. 20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya d. 26 minggu : dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya e. 9-10 bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda dengan dengan jari telunjuk dan ibu jari f. 13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal E. PENGKAJIAN ANAK SEHAT 1. Identitas/ Biodata Nama : Identitas Umur :Umur paling rawan adalah masa balita untuk mengetahui dasar perkembangan anak (Soetjiningsih, 1995 : 10). 2. Jenis kelamin Pada masyarakat awam, wanita mempunyai status yang lebih rendah dibanding lakilaki, sehingga angka kematian bayi dan malnutrisi masih tinggi pada wanita (Soetjiningsih, 1995 : 10). 3. Anak Ke… Jumlah anak yang banyak dalam keluarga dengan keadaan sosial ekonominya cukup akan mengakibatkan kurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima, belum ditambah lagi bila jarak anak terlalu dekat (Soetjiningsih, 1995 : 10). 4. Agama Pengajaran agama harus sudah ditanamkan pada anak-anak sedini mungkin, karena dengan memahami agama akan menuntut umatnya untuk berbuat kebaikan dan kebajikan (Soetjiningsih, 1995 : 10). 5. Penanggung Jawab a. Nama orang tua sebagai penanggung jawab b. Pendidikan ayah/ ibu
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam tumbuh kembang anak karena dengan pendidikan yang lebih baik maka orang tua dapat menerima sebagai informasi tentang kesehatan anaknya. c. Dengan pendapatan keluarga yang memadai menunjang tumbuh kembang anak karena orang tua dapat menyediakan segala kebutuhan anak. d. Alamat Untuk mengetahui dimana tempat tinggal sewaktu dibutuhkan. 6. Riwayat Kesehatan Anak Masa Lalu Riwayat kesehatan ibu, gizi ibu hamil jelas sebelum terjadinya kehamilan maupun sedang hamil, akan menghasilkan BBLR atau bayi lahir mati dan menyebabkan cacat bawaan, juga menghambat pertumbuhan otak janin, anemia pada BBL, mudah terkena infeksi, abortus dan lain-lain (Soetjiningsih, 1995 : 2). 7. Riwayat Parental (Riwayat kesehatan ibu) Gizi ibu hamil jelas sebelum terjadinya kehamilan maupun sedang hamil, akan menghasilkan bayi berat lahir rendah (BBLR) atau bayi lahir mati dan menyebabkan cacat bawaan, juga menghambat pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, BBL mudah terkena infeksi, abortus dan lain-lain (Soetjiningsih, 1995 : 2). 8. Riwayat Kelahiran Bayi baru lahir harus bisa melewati masalah transisi, dari suhu sistem yang teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya, ke suatu sistem yang tergantung pada pada kemampuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri. Masa prenatal yaitu masa antara 28 minggu dalam kandungan sampai 7 hari setelah dilahirkan, merupakan masa awan dalam proses tumbuh kembang anak khususnya tumbuh kembang otak. Trauma kepala akibat persalinan akan berpengaruh besar dan dapat meninggalkan cacat yang permanen (Soetjiningsih, 1995 : 4-5). 9. Riwayat Kesehatan Keluarga Dalam keluarga bila ada yang menderita sakit menular dapat menularkan pada bayinya. Juga faktor genetik merupakan modal dasar mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang (Soetjiningsih, 1995 : 2). 10. Riwayat Tumbuh Kembang Dengan mengetahui ilmu tumbuh kembang, dapat mendeteksi berbagai hal yang berhubungan dengan segala upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik, mental, dan sosial, juga menegakkan diagnosa dini setiap kelainan tumbuh kembang dan kemungkinan penanganan yang efektif serta mencegah dan mencari penyebabnya (Soetjiningsih, 1995:7). 11. Riwayat Imunisasi
Dengan pemberian imunisai diharapkan anak terhindar dari penyakit-penyakit tertentu yang bisa menyebabkan kecacatan dan kematian. Dianjurkan anak sebelum umur 1 tahun sudah mendapat imunisai lengkap (Soetjiningsih, 1995: 7). 12. Pola kebiasaan sehari-hari a. Nutrisi/ gizi Pemberian nutrisi pada anak harus cukup baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya seperi : protein, lemak, karbohidrat dan mineral serta vitamin (Ilyas, dkk, 1993 : 10-11). b. Eliminasi BAB/ BAK Anak umur 1,5-2 tahun berhenti mengompol pada siang hari. 2,5-3 tahun berhenti mengompol pada malam hari. Anak perempuan lebih dulu berhenti mengompol, bila umur 3-4 tahun masih mengompol, dicari penyebabnya. Toilet training (latihan defekasi perlu dimulai penyebabnya agar evakuasi sisa makanan dilakukan secara teratur yang mempermudah kelancaran pemberian makanan) (Abdoerrachman, dkk, 1985 : 55). c. Istirahat dan tidur Anak yang sudah mulai besar akan berkurang waktu istirahtnya. Karena kegiatan fisiknya meningkat seperti bermain. Kebutuhan tidur 2 hingga 3 jam tidur siang dan 7 hingga 8 jam pada saat malam hari. (Suryanah, 1996 : 80). d. Olahraga dan Rekreasi Olahraga akan meningkatkan sirkulasi, aktifitas fisiologi dan dimulai perkembangan otot-otot (Ilyas, dkk, 1993 : 16). e. Personal Hygiene Anak mandi 2x sehari, keramas 3x seminggu, potong kuku 1 kali seminggu, membersihkan mulut dan gigi. f. Tanda-tanda Vital Suhu,tekanan darah,nadi dan respirasi.
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1.Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi yang terjadi di lingkungan 2.Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang peran sebagai orangtua baru 3.Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbuh kembang dan lingkungan.
4.Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan tumbuh kembangnya. 5.Gangguan rasa aman (cemas) berhubungan dengan kurang pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak 6.Kesiapan meningkatkan status imunisasi berhubungan dengan keinginan untuk meningkatkan status imunisasi G. PERENCANAAN 1. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi yang terjadi di lingkungan a.Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia Rasional: agar orang tua mampu melakukan tugas tumbuh kembang pada anak b.Tingkatkan rangsangan dengan menggunakan berbagai mainan dalam tempat tidur anak. Rasional: mainan dapat meningkatkan rangsangan anak dalam tumbuh kembang c.Berikan tindakan nyaman setelah prosedur yg menyebabkan rasa takut. Rasional: mengurangi rasa ketidaknyamanan d.KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan. Rasional: mengetahui adanya keluhan dalam tumbuh kembang anak 2. Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang peran sebagai orangtua baru. a. Jelaskan pada orang tua tentang perawatan anak seperti makanan yang baik sesuai umur anak, cara menggendong, cara memberikan ASI yang baik dan bagaimana menyendawakan bayi. Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap perawatan anak b. Jelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua sangat penting sebagai role model anaknya. Rasional: memberi pemahaman orang tua supaya bisa memberi contoh yang baik bagi anaknya c. Jelaskan pada orang tua tentang tahapan tumbuh kembang yang harus dilewati anak sesuai dengan umurnya Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbuh kembang. 3.Risiko terhadap cedera berhubungan dengan keadaan tumbuh kembang dan lingkungan. a. Awasi anak saat makan, mandi, bermain, eliminasi Rasional: mengurangi risiko cedera pada saat anak beraktivitas b. Lindungi kaki anak dengan sandal/ sepatu Rasional: mengurangi risiko cedera pada kaki anak
c. Beri makanan yang aman untuk usia anak Rasional: mencegah risiko keracunan makanan d. Periksa suhu air mandi sebelum dimandikan Rasional: mengurangi risiko cedera yang diakibatkan oleh air mandi yang terlalu panas 4.Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan tumbuh kembangnya. a. Jelaskan pada orang tua tentang proses tumbuh kembang yang terjadi Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbuh kembang b.Bantu ibu/ orang tua untuk mengerti dan mengetahui tentang tahapan tumbuh kembang yang dilewati anak dengan masa pertumbuhandan perkembangan Rasional: agar orang tua mengetahui tentang tumbuh kembang anaknya c. Anjurkan ibu membaca berbagai tips perawatan anak Rasional: meningkatkan pemahaman tentang perawatan anaknya 5.Gangguan rasa aman (cemas) berhubungan dengan kurang pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak a.Bantu ibu mengetahui tahapan yang seharusnya terjadi pada anak saat ini sesuai umur Rasional: agar ibu paham tentang tumbuh kembang anaknya b.Bantu menurunkan tingkat kecemasan dengan informasi yang diberikan Rasional: mengurangi kecemasan ibu c.Beri dukungan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya dan tetap memantau pertumbuhan dan perkembangan anak Rasional: agar kesehatan anak tetap terjaga 6. Kesiapan meningkatkan status imunisasi berhubungan dengan keinginan untuk meningkatkan status imunisasi a.Memberi penjelasan tentang imunisasi yang seharusnya didapatkan oleh anaknya Rasional: meningkatkan pemahaman tentang imunisasi yang harus didapatkan oleh anak b.Memberi penjelasan tentang imunisasi tambahan yang dapat diberikan kepada anaknya selain imunisasi yang harusnya didapatkan Rasional: memberikan pemahaman tentang imunisasi tambahan c.Menganjurkan ibu untuk memberikan imunisasi tambahan untuk mencegah penyakit yang bisa diderita oleh anaknya Rasional: mencegah penyakit yang mungkin diderita anak. G. PELAKSANAAN Tindakan keperawatan yang diberikan disesuaikan dengan rencana keperawatan.
H. EVALUASI A.Dx 1 : Orang tua mengetahui tugas pekembangan anak yang sesuai dengan kelompok usia. B. Dx 2 : Orang tua mengerti bagaimana cara merawat anaknya C. Dx 3 :Anak bebas dari cedera dan fraktur potensial berbahaya diidentifikasi dan lingkungan rumah. Keluarga akan menekankan dan mendemonstrasikan kegiatan yang aman di rumah. D. Dx 4 : Ibu tidak cemas dan mampu menggambarkan proses tumbang pada anaknya dan informasi yang diberikan. E. Dx 5 :Orang tua mampu memahami dan dapat memantau harapan perkembangan anak F. Dx 6 : ibu dapat memberikan imunisasi tambahan yang bisa didapat oleh anaknya selain imunisasi yang harus didapat oleh anaknya.
DAFTAR PUSTAKA Carpenito,Lynda Juall.2000.Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8.Jakarta:EGC Soetjiningsih.1995.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGC http//:www.scribd.com Berhrman, Kliegman, & Arvin. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Hidayat, A.Z. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.. Muscari, Mary.E. 2005. Keperawatan Pediatrik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Supartini. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakart:. Buku Kedokteran EGC. Wong, D.L,dkk. 2004. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
View more...
Comments