Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit
August 27, 2018 | Author: Nurma Priyatika | Category: N/A
Short Description
MAteri dari dosen...
Description
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK SAKIT ELFI Q
TIU • Setelah mengikuti pembelajaran, mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada anak sakit
materi 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Konsep perspektif kesehatan anak Konsep family center care& atraumatic care Stress Hospitalisasi Komunikasi pada anak dan keluarga Konsep bermain sebagai intervensi Konsep patopsikologi anak bermasalah : autis
FILOSOFI KEPERAWATAN ANAK • Merupakan keyakinan/pandangan yg dimiliki perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada anak yg berfokus pd keluarga (family center care), pencegahan terhadap trauma (atraumatic care), dan manajemen kasus
family center care Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak, mengingat anak bagian dari keluarga (Wong 2002) Seorang perawat, harus mampu: 1. Memfasilitasi keluarga dalam berbagai bentuk pelayanan kesehatan (langsung,pendidikan kes) 2. Memperhatikan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi (pola kehidupan anak selanjutnya& tumbang anak)
family center care 3. Memperhatikan kemampuan keluarga dalam menentukan kekuatan dan kelemahan (fasilitas, tk ekonomi, tk pengetahuan, peran, bentuk keluarga) 4. Dukungan keluarga (tumbang stabil) 5. Keterlibatan keluarga (bermain, program perawatan di RS&dirumah) 6. Memperhatikan keamanan dan kenyamanan bagi orang tua selama anaknya diberikan perawatan
atraumatic care • Perawatan yg tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga • Anak sebagai individu dlm proses kematangan, jika terdapat hambatan akan mengganggu perkembangan anak • atraumatic care diberikan kepada anak dan keluarga dg mengurangi dampak psikologis dari tindakan yg diberikan
atraumatic care Prinsip yg dapat dilakukan perawat : 1. Menurunkan/mencegah dampak perpisahan dari keluarga 2. Meningkatkan kemampuan ortu dalam mengontrol perawatan anak 3. Mencegah/mengurangi cidera dan nyeri (dampak psikologis) 4. Tidak melakukan kekerasan pada anak 5. Modifikasi lingkungan fisik
Sakit dan dirawat di rumah sakit • Perubahan (status kesehatan, lingkungan) • Keterbatasan mekanisme koping untuk menghadapi kejadian yg bersifat menekan • Dipengaruhi : tingkat perkembangan usia, pengalaman sebelumnya, sistem pendukung, ketrampilan koping menangani stress
Reaksi anak yang dirawat di RS 1. Cemas karena perpisahan – Usia 6 bulan –pra sekolah – Respon perilaku anak : 1. Tahap protes /protest: menangis kuat, agresif, verbal 2. Tahap putus asa/despair : tegang, menarik diri, nafsu makan↓ 3. Tahap menolak/denial : menerima perpisahan, mulai tertarik dengan sekitar
Reaksi anak yg dirawat di RS 2. Kehilangan kendali – Anak kehilangan kebebasan pandangan egosentris dalam mengembangkan otonominya – Ketergantungan lama menyebabkan menarik diri
3. Luka pada tubuh dan rasa sakit – Reaksi terhadap tindakan yg menyakitkan = tidak menyakitkan – Menangis, menggigit bibir, menyeringai, agresif – Balita akhir dapat mengkomunikasikan rasa
Reaksi keluarga 1. Reaksi orang tua – Penolakan, marah atau merasa bersalah, ketakutan, kecemasan, frustasi, depresi
2. Reaksi saudara – Kesepian, ketakutan, khawatir, marah , cemburu
3. Penurunan peran anggota keluarga
Reaksi keluarga • Dipengaruhi oleh : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Tingkat keseriusan penyakit Pengalaman sebelumnya Prosedur pengobatan Sistem pendukung Kekuatan ego individu Kemampuan penggunaan koping Kebudayaan dan kepercayaan Komunikasi dalam keluarga
Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian – Dilakukanbersamaan dengan prosedur tindakan medis – Melibatkan orang tua/orang terdekat – Area yg penting dikaji : rasa nyeri/sakit – Tumbuh kembang anak, kebutuhan psikososial, kebutuhan pendidikan, efek hospitalisasi
Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian rasa nyeri (QUESTT) – Question, bertanya pada anak : gambaran rasa nyeri dan lokasi – Use pain rating scale, balita akhir, skala peringkat wajah – Evaluate behaviour and physiologic changes (balita-prasekolah) : menjerit, “ow sakit“, memukul dengan tangan dan kaki, menjauh dari stimulus, tidak kooperatif, berpegang orang tua
Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian rasa nyeri (QUESTT) – Secure parents involvement-libatkan orang tua • Mengenali rasa nyeri&mengetahui cara membuat rasa nyaman – Take cause of pain-tentukan penyebab nyeri – Take action and evaluate result-tindakan dan evaluasi hasil • Tindakan :dengan dan tanpa obat • Evaluasi : verbal dan nonverbal
Asuhan Keperawatan 2. Diagnosa Keperawatan – Cemas/takut b.d. Perpisahan dg orang tua, lingkungan asing, prosedur tindakan – Kehilangan kendali b.d. Dirawat – Cemas/takut b.d. Kondisi anak yg kritis, perubahan fungsi peran, perubahan lingkungan – Penurunan dalam proses keluarga b.d. Anak yg dirawat, situasi anak yg kritis
Asuhan Keperawatan 3. Perencanaan-tujuan – – – – – – –
Menyiapkan anak untuk hospitalisasi Meminimalkan dampak perpisahan Meminimalkan perasaan kehilangan kendali Meminimalkan perlukaan tubuh Penanganan nyeri Memenuhi kebutuhan bermain Memaksimalkan manfaat hospitalisasi
Asuhan Keperawatan 4. Tindakan Keperawatan – Meminimalkan dampak perpisahan • Rooming in-orang tua &anak tinggal bersama • Partisipasi orang tua • Membuat ruang perawatan seperti situasi dirumah
Asuhan Keperawatan 4. Tindakan Keperawatan – Meminimalkan perasaan kehilangan kendali • Mengusahakan kebebasan bergerak • Mempertahankan kegiatan rutin anak • Dorongan anak untuk independen
Asuhan Keperawatan 4. Tindakan Keperawatan – Meminimalkan perlukaan tubuh dan rasa nyeri: persiapan prosedur, distraksi – Memenuhi kebutuhan bermain – Memaksimalkan manfaat hospitalisasi • Membantu perkembangan hubungan anakortu • Memberikan kesempatan untuk pendidikan • Meningkatkan pengendalian diri • Memberikan kesempatan sosialisasi
Komunikasi pada anak dan keluarga • Komunikasi dengan orang tua – Informasi tentang anak : observasi langsung, informasi anak dan orang tua – Mendorong orang tua untuk berbicara – Mengarahkan fokus – Mendengarkan dan kesadaran budaya – Menggunakan teknik diam
Komunikasi pada anak dan keluarga • Komunikasi dengan orang tua – Bersifat empati – Mendefinisikan masalah – Menyelesaikan masalah – Memberikan pedoman antisipasi – Menghindari hambatan komunikasi – Berkomunikasi dengan keluarga melalui penerjemah
Komunikasi pada anak dan keluarga • Berkomunikasi dengan anak – Komunikasi yang berhubungan dengan perkembangan proses pikir – Teknik komunikasi – permainan
Dunia anak adalah dunia bermain
Bermain sebagai intervensi • Bermain : kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenang/kepuasan • Terapi : penerapan sistematis dari sekumpulan prinsip belajar terhadap suatu kondisi yang dianggap menyimpang dengan tujuan melakukan perubahan
Bermain sebagai intervensi • Terapi bermain : usaha mengubah tingkah laku bermasalah, dengan menempatkan anak dalam situasi bermain • Terapi keluarga : usaha mengubah tingkah laku yang masalahnya berkaitan dengan bagaimana keluarga saling berinteraksi
Bermain sebagai intervensi • Harus ada keseimbangan bermain aktif & pasif • Kategori bermain : 1. Bermain bebas : tanpa aturan&tuntutan 2. Bermain terstruktur : direncanakan &dipandu
Bermain sebagai intervensi • hal hal yang perlu diperhatikan dalam bermain 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Energi ekstra/tambahan Waktu Alat permainan Ruangan untuk bermain Pengetahuan cara bermain Teman bermain reward
Bermain sebagai intervensi • Fungsi bermain di RS 1. Memfasilitasi anak beradaptasi dg lingkungan 2. Memberi kesempatan membuat keputusan&kontrol 3. Membantu mengurangi stress 4. Memberi kesempatan mempelajari bagian tubuh, fungsinya, dan penyakit 5. Memperbaiki konsep salah tentang penggunaan, tujuan peralatan, dan prosedur medis
Bermain sebagai intervensi • Fungsi bermain di RS 6. Memberi peralihan (distraksi) dan relaksasi 7. Membantu anak merasa lebih aman di lingkungan 8. Mengeksplorasi perasaan 9. Menganjurkan berinteraksi &mengembangkan sikap positif terhadap orang lain 10. Mengekspresikan ide kreatif dan minat 11. Memberi cara mencapai tujuan terapeutik
Prinsip permainan di RS 1. tidak boleh bertentangan dengan pengobatan yang sedang dijalankan 2. tidak membutuhkan banyak energi, singkat, dan sederhana 3. Mempertimbangkan keamanan anak 4. Melibatkan kelompok umur yang sama 5. Melibatkan orang tua
Bermain sebagai intervensi • Bermain dalam prosedur di RS 1. Bermain bahasa • Kenali gambar dan kata mengenai peralatan RS • Sesuatu yang saya suka dan tidak suka di RS • Menggambar bagian tubuh yang sakit, perawat saya
Bermain sebagai intervensi • Bermain dalam prosedur di RS 2. Ilmiah • Buat organ dari lilin mainan • Bagaimana cara kerja obat 3. Matematika • Menggunakan materi RS dengan mengukur berat, panjang, volume dalam satuan yg tepat • Menggunakan situasi RS (menghitung jumlah perawat)
Bermain sebagai intervensi • Bermain dalam prosedur di RS 4. Ilmu sosial • Berapa jumlah orang yg bekerja di RS • Keahlian yang diperlukan untuk pekerjaan 5. Geografi • Buat peta RS • Buat gambar apa yg dilihat dari jendela RS
Bermain sebagai intervensi • Aktivitas bermain untuk prosedur khusus 1. Injeksi • Biarkan anak memegang spuit, vial, alkohol, dan berikan injeksi pada boneka • Gambarkan lingkaran ajaib sebelum injeksi dilakukan • Biarkan anak mengkoleksi spuit tanpa jarum • Minta anak menghitung 1 sampai 10 selama injeksi
Bermain sebagai intervensi • Aktivitas bermain untuk prosedur khusus 2. Ambulasi • Berikan anak sesuatu untuk didorong • Main tarik dorong (toddler) • Mendekorasi tiang infus (usia sekolah) • Membuat parade topi
Alat bermain 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Tidak menyebabkan anak tersedak Tidak mengandung bahan berbahaya Tidak ada bagian atau tepi yang tajam Tidak ada bagian mainan yang dapatmenjepit Tidak mudah terjatuh Kuat, tahan lama, tidak mudah terbakar Petunjuk penggunaan jelas Ukuran dan berat sesuai usia anak
Tempat bermain • • • •
Kamar pasien, ruang khusus, halaman Tergantung situasi dan kondisi anak 1 tahun, ruang bermain dan halaman
Apakah autisme itu? • Dari bahasa Yunani “autos“ yang artinya self • Sindroma keanner • Seseorang yang bersibuk diri dengan dunianya sehingga kelihatannya tidak tertarik pada orang lain
Penyebab autisme • Penyebab pasti belum jelas 1. Faktor genetik : usia ibu&ayah saat hamil 2. Masalah pada kehamilan dan proses melahirkan : alkohol, rubella, infeksi, obat 3. Vaksinasi : zat pengawet MMR (thimerosal) 4. Racun dan logam berat dari lingkungan (merkuri, timbal, timah)
Penyebab autisme 5. Gangguan pencernaan : alergi&daya tahan tubuh lemah • Struktur usus abnormal tidak mampu mengolah protein peptide mengganggu pengolahan informasi di otak
Jenis autisme 1. Jenis persepsi – Autisme yg timbul sebelum lahir, – Gejala : rangsangan dari luar baik kecil maupun kuat dapat menimbulkan kecemasan
2. Jenis reaksi – – – –
Gejala :anak membuat gerakan tertentu berulang Dapat diamati usia 6-7 tahun Memiliki sifat rapuh, mudah terpengaruh Kadang disertai kejang
Jenis autisme 3. Jenis autisme yang timbul kemudian – Diketahui setelah anak agak besar dan mengalami kesulitan dalam mengubah perilakunya
Ciri utama autisme 1. Masalah interaksi sosial timbal balik – Suka menyendiri, kontak mata
View more...
Comments