ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK ISK Revisi

September 19, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK ISK Revisi...

Description

 

 

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK ISK”

Oleh kel :

Noeril zain firdaus (18010035) Evi alfiah ulfa (18010036) Durrotul Qomariyah (18010037) Zainullah (18010049)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr.SOEBANDI JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN TAHUN AKADEMIK 2020/2020

 

KATA PENGANTAR 

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah keperawatan anak 2 tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “asukan keperawatan pada anak isk” dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah ini bias bermanfaat .

Kami menyadari makalah bertema ini masih memerlukan memerlukan penyempurnaan, terutama  pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini ini dapat  bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

Jember, 1 oktober 2020

 

DAFTAR ISI………………………………………………………………………

1.1 Latar Belakang……………………………………………………… Belakang………………………………………………………………….. ………….. 1.2 Tujuan Penulisan ………………………… ……………………………………………………… ……………………………………. ………. a. Tujuan Tujuan Umum…… Umum…………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… …………… …………. …….  b. Tujuan Khusus…………………………………………………… Khusus……………………………………………………………… ………… BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………. 2.1 Definisi …………………………………………………… ………………………………………………………………………... …………………... 2.2 Etiologi…………………………………………… Etiologi………………………………………………………………………… …………………………… 2.3 Patofisiologi………………………………………… Patofisiologi…………………………………………………………………… ………………………… 2.4 Tanda dan Gejala …………………………………………………… ……………………………………………………………… ………… 2.5 Pemeriksaan Penunjang …………………………………………………… ………………………………………………………. …. 2.6 Penatalaksanaan Medis ……………………………………………………….. ……………………………………………………….. ……………………………………………………………... ……... BAB III PATHWAY ……………………………………………………… BAB IV KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN………………………………...

4.1 Pengkajian………………………………………………………… Pengkajian……………………………………………………………………… …………… 4.2 Analisa Data…………………………………………………… Data…………………………………………………………………… ……………… 4.3 Diagnosa Keperawatan……………………………………………………… Keperawatan………………………………………………………... ... 4.4 Intervensi ……………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………… 4.5 Evaluasi …………………………………………………… ……………………………………………………………………….. ………………….. BAB V KESIMPULAN …………………………………………………………... DAFTAR PUSTAKA  ……………………………………………………………..

 

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 latar latar belakang belakang

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu penyakit infeksi yang yan g sering  pada anak selain infeksi saluran nafas atas dan diare. ISK perlu mendapat  perhatian para dokter maupun orangtua karena berbagai alasan, antara lain ISK sering sebagai tanda adanya kelainan pada ginjal dan saluran kemih yang serius seperti refluks vesiko-ureter (RVU) atau uropati obstruktif, ISK adalah salah satu penyebab utama gagal ginjal terminal, dan ISK menyebabkan gejala yang tidak menyenangkan bagi pasien.1-6 Diperkirakan 20% kasus konsultasi  pediatri terdiri dari kasus ISK dan pielonefritis pielonefritis kronik. Manifestasi klinis ISK sangat bervariasi dan tergantung pada umur, mulai dengan asimtomatik hingga gejala yang berat, sehingga ISK sering tidak terdeteksi baik oleh tenaga medis maupun oleh orangtua. Kesalahan dalam menegakkan diagnosis (underdiagnosis atau overdiagnosis) akan sangat merugikan. Underdiagnosis dapat berakibat penyakit berlanjut ke arah kerusakan ginjal karena tidak diterapi. Sebaliknya overdiagnosis menyebabkan anak akan menjalani pemeriksaan dan pengobatan yang tidak perlu. Bila diagnosis ISK sudah ditegakkan, perlu ditentukan lokasi dan beratnya invasi ke jaringan, karena akan menentukan tata laksana dan morbiditas penyakit. Diagnosis dan tata laksana ISK yang adekuat bertujuan untuk mencegah atau mengurangi risiko terjadinya komplikasi jangka panjang seperti parut ginjal, hipertensi, dan gagal ginjal kronik.1,2,4,6,7,8,9 Dalam literatur, sering dijumpai perbedaan dalam hal kriteria diagnostik, tata laksana, rencana pemeriksaan penunjang, pemberian antibiotik profilaksis, maupun pelaksanaan tindakan bedah pada ISK. Hal ini aering menjadi bahan  perdebatan.

 

BAB 2 PEMBAHASAN   2.1 definisi

Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. ( Agus Tossy , ardaya,suwanto 2001). Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi disepanjang disepanjang saluran kemih, termasuk ginjal itu sendiri, sendiri, akibat poliferasi poliferasi satu mikroorganisme(corwin J. Hal 718) Infeksi saluran saluran kemih (ISK) atau atau urinarius tractus infection infection (UTI) adalah suatu keadaan adanya infeksi bakteri pada saluran kemih k emih (enggram,barbara 1998). Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik laki-laki maupun perempuan dari semua umur baik pada anak-anak remaja, dewasa maupun lanjut usia. Akan tetapi, dari dua jenis kelamin ternyata wanita lebih sering dari pria. Infeksi traktus urinarius merupakan akibat dari menyebarnya infeksi yang berasal dari uretra seperti seperti juga pada wanita. wanita. Namun demikian, panjang uretradan jauhnya jarak antara uretra dari rektum pada pria dan adanya bakterisidal dalam cairan prostatik melindungi pria dari infeksi traktus urinarius.

  2.2 Etiologi  

Escherichia coli (E.coli) merupakan kuman penyebab tersering (60-80%) pada ISK serangan pertama.1-6,13,14 Penelitian di dalam negeri antara lain di RSCM Jakarta juga menunjukkan hasil yang sama.15 Kuman lain penyebab ISK. yang sering adalahProteus mirabilis, Klebsiella pneumonia, Klebsiella oksitoka, Proteus vulgaris, Pseudomonas aeroginosa, Enterobakter aerogenes, dan Morganella morganii, Stafilokokus, dan Enterokokus.13 Pada ISK kompleks, sering ditemukan kuman yang virulensinya rendah seperti Pseudomonas, golongan Streptokokus grup B, Stafilokokus aureus atau epidermidis. 4,6,14 Haemofilus influenzae dan parainfluenza dilaporkan sebagai

 

 penyebab ISK pada anak. Kuman ini tidak dapat tumbuh pada media biakan standar sehingga sering tidak diperhitungkan sebagai penyebab ISK.6  

Bila penyebabnya Proteus, perlu dicurigai kemungkinan batu struvit (magnesiumammonium-fosfat) karena kuman Proteus menghasilkan enzim urease yang memecah ureum menjadi amonium, sehingga pH urin meningkat menjadi 8-8,5. Pada urin yang alkalis, beberapa elektrolit seperti kalsium, magnesium, dan fosfat akan mudah mengendap

 

2.3 patfisiologi

Patofisiologi infeksi saluran kemih (ISK) umumnya melibatkan infeksi bakteri yang dapat terjadi melalui jalur ascending  atau  atau hematologi dan limfatik.  E.Coli  E.Coli adalah  adalah  bakteri yang paling umum untuk menyebabkan infeksi seluran kemih. Patofisiologi ISK melalui jalur hematogen melibatkan mikroorganisme seperti Staphylococcus aureus, Candida sp., Salmonella sp. dan dan Mycobacterium  Mycobacterium tuberculosis,, yang menyebabkan infeksi primer ditempat lain pada tubuh manusia. Ginjal tuberculosis merupakan lokasi yang sering ditemukan abses pada pasien dengan bakterimia atau endokarditis yang disebabkan oleh bakteri gram positif, Staphylococcus Aureus Pada sebagian besar kasus ISK, infeksi awal bermula dari uretra lalu ke kandung kemih melalu jalur ascending . Infeksi yang naik dan berkelanjutan ke ureter dan ginjal merupakan jalur utama penyebab infeksi pada parenkim ginjal. Hal ini memberikan  penjelasan yang logis terhadap tingkat kejadian ISK yang lebih tinggi pada wanita, dimana saluran uretra wanita yang lebih pendek dibandingkan pria akan memudahkan  bakteri untuk menginfeksi saluran kemih.

2.4 tanda dan gejala 

Menangis saat buang air kecil karena merasakan nyeri.

 

 



Frekuensi buang air kecil yang yan g lebih sering namun jumlah urine sedikit.



Anak menjadi lebih rewel karena rasa tidak nyaman pada area organ intim dan saluran kemih.



Urine memiliki bau yang menyengat dan berbusa.



Warna urine berubah menjadi lebih pekat.



Urine bercampur dengan darah.



Anak mengalami penurunan nafsu makan yang disertai berat badan turun.



Demam.

2.5 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa ISK adalah urinalisis berupa tes dipstick urin, dan kultur urin. Tes Dipstik Urin Pada tes dipstik urin, hasil positif dari nitrit menunjukkan kecurigaan terhadap ISK dikarenakan Enterobactericeae dikarenakan Enterobactericeae merupakan  merupakan grup mikroorganisme yang dapat merubah nitrat menjadi nitrit. Hal tersebut dapat terjadi jika urin telah berada dalam kandung kemih minimal 4 jam. Jumlah nitrit harus cukup pada urin untuk mencapai ambang batas pemerikaan. Hasil positif palsu dari nitrit dapat muncul akibat penundaan pemeriksaan p emeriksaan yang mengakibatkan perkembang biakan bakteri di luar saluran kemih. Hasil negatif palsu dari nitrit dapat diakibatkan oleh diet vegetarian yang menghasilkan nitrat dalam jumlah cukup banyak, terapi antibiotik, organisme  penyebab tidak mereduksi nitrat, kadar asam askorbat yang tinggi, urin tidak dalam kandung kemih < 4-6 jam (pada penderita dengan frekuensi urin meningkat), atau berat jenis urin tinggi.

 

Pemeriksaan leukosit esterase medeteksi enzim yang terdapat pada sel leukosit PMN di urin, baik sel yang masih utuh ataupun sudah lisis, sehingga hasil leukosit esterase yang positif juga menunjukkan adanya ISK. Kultur Urin Pemeriksaan baku emas untuk ISK adalah kultur urin. Namun sayangnya, hasil kultur baru tersedia 24 jam setelahnya, pengidentifikasian mikroorganisme tertentu juga memerlukan tambahan waktu 24 jam. Hasil jumlah koloni yang mencapai ambang batas > 100 pada wanita mengidentifikasikan sistitis,sedangkan  pada pria mencapai > 1000.

 

2.6 Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan infeksi saluran kemih (ISK) berbeda-beda pada wanita, pria, dan anak-anak karena masing-masing memiliki kecenderungan etiopatogenesis yang berbeda sehingga memerlukan terapi yang berbeda pula. Tujuan penatalaksanaan infeksi saluran kemih (ISK) adalah eradikasi infeksi, mencegah komplikasi dan menghilangkan gejala pada pasien. Pengobatan dini direkomendasikan untuk mengurangi risiko progresi penyakit ke arah yang lebih berat. Penelitian menunjukkan bahwa hasil ISK yang mendapat terapi antibiotik jauh lebih baik dibandingkan terapi plasebo. Pilihan dari penatalaksanaan penatalaksanaan ISK bergantung pada jenis ISK tersebut, simpleks atau rumit. Terapi antibiotik yang adekuat untuk ISK sangatlah penting untuk mencegah kegagalan terapi dan peningkatan dari resistensi antibiotik. antibiotik. Pemilihan antibiotik harus  berdasarkan dari: spektrum dan pola kerentanan uropatogen, kemanjuran pada indikasi tertentu pada studi klinikal, harga, ketersediaan obat, tolerabilitas dan efek yang merugika

 

BAB III PATHWAY

Hambatan pada aliran BATERI (E.Coli,

urine,hilangnya efek bakteri,

pseudonas,dll)

sistem imun turun

Kontaminasi fecal,

Distensi kantong kemih

pemakaian kateter

yang berlebihan

Naaiknya bakteri ke VU

Penurunan resistensi terhadap invasi bakteri

Menyebar ke trakus urinaris

infeksi

ISK 

Infeksi sal

Anoreksia,mual

Lemah,leh,

Kurang

kemih

,muntah

lesu

informasi

Suhu tubuh

Pemenuhan

meningkat

nutrisi kurang dari

Intoleransi akvitas

gelisah

Kurang

ansietas

pengetahuan

pemenuhan hipertensi Frekuensi berkemih meningkat

Perubahan pola eliminasi urine

 

BAB IV KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

 

4.1 Pengkajian

a. Identitas klien :  Nama

: RAGIL

Umur

: 6 thn

Alamat

:patrang jember 

  a.Pemerikasaan fisik : dilakukan secara head to toe dan system tubuh

 b.Riwayat atau adanya faktor-faktor resiko : 1)Adakah riwayat infeksi sebelumnya? 2)Adakah obstruksi pada saluran kemih?

c.Adanya faktor yang menjadi predisposisi pasien terhadap infeksinosokomial. 1)Bagaimana dengan pemasangan kateter foley? 2)Imobilisasi dalam waktu yang lama. 3)Apakah terjadi inkontinensia urine?

d.Pengkajian dari manifestasi klinik infeksi saluran kemih 1)Bagaimana pola berkemih pasien? untuk mendeteksi factor predisposisi terjadinya ISK  pasien (dorongan, frekuensi, dan jumlah) 2)Adakah disuria? 3)Adakah urgensi? 4)Adakah hesitancy 5)Adakah bau urine yang menyengat? 6)Bagaimana haluaran volume orine, warna (keabu-abuan) dankonsentrasi urine?

 

7)Adakah nyeri-biasanya suprapubik pada infeksi saluran kemih bagian bawah? 8)Adakah nyesi pangggul atau pinggang-biasanya pada infeksi salurankemih bagian atas? 9)Peningkatan suhu tubuh biasanya pada infeksi saluran kemih bagianatas.

e.Pengkajian psikologi pasien: 1)Bagaimana perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan pengobatanyang telah dilakukan? 2)Adakakan perasaan malu atau takut kekambuhan terhadap penyakitnya

4.2 Analisa Data

 No

Data

Masalah

Etiologi

. 1.

DS : klien mengtakan nyeri tekan di

nyeri

Inflamasi / infeksi saluran

 bagian kiri perut bawah

kemih

DO : klien tampak meringis kesakitan

~ KU : sedang 2.

~ terpasang RL 20tts/m DS : klien mengatakan hanya BAK 1x

Perubahan pola

dalam sehari

eliminasi

DO :

~ ku : sedang ~ terpasang RL 20tts/m ~ BAK = 480cc ~ Balance cairan o Intake ~ makan = 3 x 100 = 300cc ~ minum ~ infuse = 4 kolf     o Output : 1080

= 500cc = 2000cc ---------------+ 2800cc

Infeksi saluran kemih

 

3.

DS : -

infeksi

Bakteri pada saluran kemih

bakteri (+2) DS : klien mengatakan tidak tahu tentang

Kurangnya

Defisit volume tentang

 penyakitnya.

 pengetahuan

 penyakitnya

 Nyeri uluh hati

Peningkatan asam lambung

DO :

TTV = ~ TD : 100/70 ~N

: 68x/m

 

~ RR : 16x/m

 

~S

: 34,9



Hasil Lab tgl 22 Februari 2012



Darah samar (+1)



leukosit : 20-25

     



 

4.

 

DO : klien tampak bingung ketika di

5.

Tanya tentang penyakitnya. DS : klien mengatakan nyeri di uluh hatinya

DO :

~ skala nyeri 6 ~ ku : sedang ~ terpasang RL 20tts/m B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri b/d peningkatan asam lambung 2. Gangguan perubahan pola eliminasi urine b/b infeksi saluran kemih 3. iInfeksi b/d adanya bakteri pada saluran kemih 4. Kurangnya pengetahuan b/d kurangnya informasi tentang proses penyakit

C. PERENCANAAN KEPERAWATAN

 

Tgl.

No. Diagnosa keperawatan ( PES

Tujuan dan Kritea

Rencana

Hasil

Tindakan

Rasional

Paraf &

)

nama  jelas

22

1.

nyeri b/d inflamasi

Setelah di lakukan 1.

berikan

Febuar 

dan infeksi

tindakan

tindakan

relaksasi

i 2012

kandung kemih,

keperawatan selama

nyaman

menurunkan

3x24 jam

seperti pijatan

tegangan otot

DS : klien

diharapkan nyeri

di daerah

untuk

mengtakan nyeri

 berkurang

 perut

tekan di bagian kiri perut bawah

2.

1.

2.

mencegah

berikan

Kh :

 perawatan

~Klien tampak

 perineal

meningkatkan

kontaminasi uretra 3.

relaksasi,

DO : klien tampak  relaks 3. alihkan sedikit meringis ~melaporkan nyeri  perhatian pada

menghindari terlalu

~ ku : sedang

hilang dengan

hal yang

merasakan

~ skala nyeri 6

spasme terkontrol

menyenangka

nyeri

~menunjukkan

n

mengevaluasi

 perilaku mengontrol 4.

catat lokasi,

tempat

nyeri.

lamanya

obstruksi dan

intesitas nyeri

 penyebab

skala (1-10)

nyeri

5.

anjurkan

5.

untuk

minum

membantu

 banyak 2-3

klien dalam

liter jika tidak

 berkemih

ada kontra

6.

4.

6.

untuk

indikasi

mengidentifik 

pantau

asi indikasi

 perubahan

kemajuan atau

warna, pola

 penyimpangan

 

kemih,

dari hasil yang

masukkan dan

di harapkan

keluarkan setian 8 jam dan pantau hasil urinalisa ulang

kolaborasi

1.

berikan obat analgetik sesuai dengan  program terapi ranitidin

analgetik memblok 2.

gangguan

Setelah dilakukan 1.

lintasan nyeri bantu klien ke 1. untuk

 perubahan pola

tindakan

kamar kecil,

memudahkan

eliminasi urine b/d

keperawatan selama

memakai

klien di dalam

infeksi saluran

3x24 jam

 pispot / urinal

 berkemih

kemih.

diharapkan klien

bantu klien 2.

supaya klien

dapat

mendapatkan

tidak sukar

mempertahankan

 posisi

untuk

mengatakan hanya  pola eliminasi

 berkemih

 berkemih

BAK 1x dalam

yang nyaman3.

untuk

anjurkan

mencegah

KH :

untuk

terjadinya

~klien dapat

 berkemih

 penumpukkan

 berkemih setiap 3

setiap 2-3 jam

urine dalam

DS : klien

secara edukasi

sehari

DO :

1.

ku : sedang

2.

3.

 

2.

3.

terpasang RL

 jam

20tts/m BAK = 480cc

ukur dan catat 4.

untuk

~klien tidak

urin setiap kali

mengetahui

kesulitan pada saat

 berkemih

adanya

 berkemih

4.

5.

palpasi

 perubahan

~klien dapat bak

kandung

warna dan

dengan berkemih

kemih tiap 4

untuk

 jam

mengetahui input/output

1.

2.

Kolaborasi 5.

untuk

awasi

mengetahui

 pemeriksaan

adanya

lab : elektrolit,

distensi

 bun, kreatinin

kandung

lakukan

kemih

tindakan untuk memelihara asam urin:

3.

1.

pengawasan

tingkatan

terhadap di

masukkan sari

fungsi ginjal

 buah beri dan2.

asam urin

 berikan obat-

menghalangi

obatan untuk

timbulnya

meningkatkan

kuman.

infeksi b/d adanya

asam urine. Setelah di lakukan 1. anjurkan 1.

untuk

 bakteri pada

tindakan

 pasien untuk

mencegah

saluran kemih,

keperawatan selama

mengosongka

adanya

3x24 jam

n kandung

distendi

diharapkan pasien

kemih secara

kandung

memperlihatkan

komplit setiap

kemih

DS : -

 

DO :

tidak adanya tanda-

kali berkemih2.

untuk

TTV = ~ TD :

tanda infeksi.

berikan

menjaga

2.

100/70  

~N

:

68x/m  

~ RR :

16x/m  

~

S

: 34,9



 

Hasil Lab tgl…..



 

 perawatan

kebersihan dan

KH :

 perineal,

menghindari

~tanda – tanda

 pertahankan

 bakteri yang

dalam batas normal

agar tetp

membuat

~nilai kultur urine

 bersih dan

infeksi uretra

negative

kering

~urine berwarna

3.

efek

 bau

ulang urine

 pengobatan

kultur dan

leukosit : 2025



 

seberapa jauh

 pemeriksaan

(+1)  

monitor

mengetahui

 bening dan tidak

Darah samar



3.

bakteri (+2) 4.

4.

untuk

sensivitas

mencegah

untuk

statis urine

menentukan 5.

ttv

respon terapi

menandakan

anjurkan

adanya

 pasien untuk

 perubahan di

minum 2-3

dalam tubuh

liter jika tidak ada kontra indikasi 5.

kaji tubuh  pasien setiap 4  jam dan lapor  jika suhu d

4.

kurangnya

atas 38,50c Setelah dilakukan 1. berikan waktu 1.

mengetahui

 pengetahuan b/d

tindakan

kepada pasien

sejumlah mana

kurangnya

keperawatan

untuk

ketidaktahuan

informasi tentang

(penkes) selama

menanyakan

n pasien

 

 proses penyakit.

1x20 menit di

apa yang tidak  tentang

harapkan klien

diketahui

DS : klien

mengerti tentang

tentang

mengatakan tidak

 penyakitnya

 penyakitnya

tahu tentang  penyakitnya.

2.

 penyakitnya

kaji ulang

KH :

 proses

~mengatakan

 penyakit dan

 pengetahuan

DO : klien tampak  mengerti tentang

harapan yang

dasar dimana

 bingung ketika di

kondisi

akan datang

 pasien dapat

Tanya tentang

~tindakan

berikan

membuat

 penyakitnya.

 perawatan diri

informasi

 pilihan

 preventif 

tentang:

 berdasarkan

~klien tenang

sumber

informasi

3.

infeksi,

3.

memberi

pengetahuan

tindakan

yang di dapat

untuk

mengurangi

mencegah

ansietas dan

 penyebaran.

membantu

Jelaskan

mengembangk 

 pemberian

an kepatuhan

antibiotik,

klien terhadap

 pemeriksaan

rencana

diagnosis,

terapetik 

tujuan,

4.

2.

4.

pasien sering

 perawatan

menghentikan

sesudah

obat mereka,

 pemeriksaan

 jika tanda –

anjurkan

tanda penyakit

 pasien untuk

mereda, cairan

menggunakan

menolong

obat yang

membalas

 

diberikan,

ginjal

minum sebanyaknya kurang lebih 8 5.

nyer uluh hati b/d

gelas/hari Setelah dilakukan 1. berikan

 peningkatan asam

tindakan

tindakan

rasa nyaman

lambung

keperawatan selama

kenyamanan

relaks pada

2x24 jam

minsal, posisi

klien

DS : klien

diharapkan nyeri

mengatakan nyeri

ulu hati berkurang 2.

di uluh hatinya

atau hilang

1.

memberikamn

alihkan  pasien dari

2.

rasa nyeri

dengan melakukan

DO : ~ skala nyeri 6

KH : ~menyatakan nyeri

aktivitas  pasien dapat

~ ku : sedang

hilang

melupakan

~ terpasang RL

~ttv dalam keadaan

 perhatian dari

20tts/m

normal

rasa nyeri 3.

kaji tingkat nyeri yang di 3.

untuk

alami klien

mengetahui  beberapa berat

4.

tingkatkan

nyeri yang di

telah baring,

alami

 bantulah

4.

menurunkan

kebutuhan

gerakan yang

 perawatan

dapat

yang penting

meningkatkan nyeri

Kolaborasi

1.

pemberian

 

obat analgetik  2.

ranitidin

1.

mengurangi nyeri

2.

untuk mengurangi nyeri uluh hati.

4.5. EVALUASI

 No.

Hari/tgl/jam Evaluasi Hasil ( SOAP )

DK  1,2

 Nama Jelas 24 Februari

S : ~ klien mengatakan nyeri ulu hati

2012

 

~ klien mengatakan lemas

 

~ klien mengatakan nyeri perut bagian kiri bawah bila di

tekan

O : ~nyeri ulu hati berskala 6  

~TD : 100/70 S: 34,9 RR: 16x/m N: 68x/m

 

~ infuse Rl 20tts/m

A : masalah belum teratasi

1,2,4

Paraf dan

24 Februari

P : intervensi di lanjutkan S : ~ klien mengatakan sudah tidak nyeri

2012

 

~ klien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya

 

~ klien mengatakan hanya 1 BAK dalam sehari

O : ~ TD : 140/90 N : 84x/m S : 35,70c RR : 24x/m

 

 

~ klien tampak mendengarkan penkes yang diberikan

oleh mahasiswa

A : masalah teratasi

1,2,3,

21 Februari

P : intervensi di hentikan S : klien mengatakan sudah tdk nyeri dan jauh mendingan,

4

2012

 badan sudah enak 

O : TD : 120/70 S : 35,3 N : 60 RR : 58x/m

A : masalah teratasi

P : intervensi dihentikan Pasien sudah pulang kemarin sore atas izin dokter 

BAB V KESIMPULAN

 

  A. Kesimpulan

Infeksi saluran kemih atau ISK adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih Infeksi saluran kencing merupakan masalah kesehatan yang cukup serius bagi jutaan orang di setiap tahun. Infeksi Saluran Kemih merupakan penyakit infeksi nomor 2 yang paling banyak menyerang manusia di muka bumi.Umumnya penyakit ini menyerang kaum wanita tapi sering juga ditemukan laki-laki yang menderita Infeksi Saluran Kemih. Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi ketika suatu organisme penginfeksi, biasanya suatu  bakteri gram negatif seperti E.coli seperti E.coli,, masuk ke saluran kencing.Radang area lokal terjadi, diikuti dengan infeksi ketika organisme bereproduksi.Bakteri radang muncul di kulit area genital dan memasuki saluran perkemihan melalui pembukaan uretra.Ada dua jalur utama terjadi isk, yaitu ansending dan hematogen.Dalam penyakit ISK ini terdapat beberapa klasifikasi yaitu Infeksi Saluran Kemih Bawah dan Infeksi Saluran Kemih Atas.Pemeriksaan diagnostik penyakit ISK ada beberapa macam pemeriksaan seperti, tes kultur dan sensitivitas, cystoscopy, studi sinar x ginjal, ureter, kandung kemih (KUB), prostate spesific antigen (PSA) test, pengumpulan urin 24  jam, urinalysis, urine flow studies, voiding cystogram. cystogram.

  B . Saran

Untuk perawat atau teman sejawat agar dapat memprioritaskan masalah sesuai kebutuhan dasar manusia dan masalah utama klien tersebut, dan rencana tindakan dapat dilakukan dengan  baik. Untuk perawat agar dapat mendokumentasikan semua data pada klien baik subjektif maupun obyektif dengan benar sehingga dapat membuat evaluasi dengan baik. Untuk menunjang  pendokumentasian pihak rumah sakit harus menyediakan lembaran renpra untuk perawat ruangan. Dan saran untuk penderita penyakit ISK agar lebih menjaga kebersihan alat genital supaya tidak terjadi atau menderita penyakit yang sama, dan juga seperti memperhatikan kelembaban daerah kelamin ketika cebok atau membersihkan alat kelamin harus benar-benar  bersih dan dikeringkan dengan handuk.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF