Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Cerebral Palsy

August 1, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Cerebral Palsy...

Description

 

 ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN PADA PADA ANAK ANAK DENGAN CEREB CEREBRAL RAL PALSY  PALSY 

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Setiap orangtua tentu menginginkan anaknya lahir dengan sempurna, memperoleh pendidikan dan pekerjaan yang layak. Ketika hal tersebut tidak terpenuhi, tak jarang di antara mereka yang kecewa bahkan tidak ingin menyekolahkan anaknya yang berkebutuhan khusus. Sebenarnya Sebenar nya tidak ada anak cacat melainkan anak berkebutuhan khusus, karena anak-anak yang dianggap cacat itu sebenarnya sama saja dengan anak-anak pada umumnya, punya kelebihan dan kekurangan. Tetapi karena pemahaman sebagian masyarakat yang kurang, maka masyarakatlah yang memberi label cacat itu. Untu Un tuk k itu itu pe perl rlu u dipa dipaham hamii se sebu buah ah pe pend ndeka ekata tan n kepad kepadaa masy masyar arak akat at bahwa bahwa mere mereka ka ya yang ng mempunyai keterbatasan ada dalam lingkungan mereka, sama-sama mempunyai hak yang sama dengan anak yang normal pada umumnya. Jikaa kita Jik kita melihat melihat anak-a anak-anak nak yang yang mengala mengalami mi kecacat kecacatan an mental mental,, mungki mungkin n kita kita berang beranggapa gapan n  bahwa mereka mengalami jenis kecacatan mental yang sama. Namun kita harus mengetahui kecacatan mental yang dialami anak-anak tersebut berbeda penyebabnya yang dalam hal ini adalah cerebral palsy. alaup laupun un pe perk rkem emba bang ngan an da dan n kemaj kemajua uan n da dala lam m bi bida dang ng ob obst stet etri rik k da dan n pe peri rina nato tolo logi gi ak akan an menga engaki kiba battkan kan

penu penurrunan unan angk angkaa

kem kemat atia ian n

bay bayi

yang ang

pesa pesatt,

nam namun

ti tida dak k

dapa dapatt

mencegah peningkatan jumlah anak cacat. !ni disebabkan, meskipun bayi berhasil diselamatkan dari keadaan gawat, akan tetapi biasanya meninggalkan gejala sisa akibat kerusakan jaringan otak yang gejala-gejalanya dapat terlihat segera ataupun di kemudian hari. Cerebral Palsy adalah Palsy adalah salah satu gejala sisa yang cukup banyak dijumpai. !stilah Cerebral Palsy (CP)  pe (CP) pert rtam amaa

kali kali

dike dikemu muka kaka kan n

oleh oleh "hel "helps ps.. Ce Cerrebral bral

: yang ang

berh berhub ubun unga gan n

deng dengan an

otak# Palsy otak#  Palsy : ketidaksempurnaan : ketidaksempurnaan $ungsi otot. %alam kepustakaan, &" sering juga disebut diplegia spastik, tetapi nama ini kurang tepat,sebab &" tidak hanya bermani$estasi spastik dan mengenai ' anggota gerak saja, tetapi juga dapat ditemukan dalam bentuk lain dan dapat mengenai ke ( anggota gerak. Nama lain ialah ) *ittle+s disease, disease, oleh  oleh karena dokter John *ittle adalah orang yang pertama pada pertengahan abad ke  menguraikan gambaran klinik &".

 

akalah akala h ini menguraikan menguraikan secara singkat singkat ) de$inisi, de$inisi, insi insidensi densi,, etiologik, etiologik, neuro$isiol neuro$isiologik ogik dan  patologik, gambaran klinik dan klasi$ikasi, diagnosis, diagnosis banding, pemeriksaan khusus, penanganan, pencegahan dan prognosis &". B. RUMUSAN MASALAH

%ari uraian latar belakang makalah diatas, kami ingin menguraikan beberapa rumusan masalah sebagai berikut ) 1.

Apa pe pengertian da dari Ce Cereb rebral P Pa alsy ?

2.

Baga Bagaim iman ana a iins nsid iden ensi si dari dari ka kasu sus s Cer Cereb ebra rall Pal Palsy sy ?

3.

Apa etiologi dari Cerebral Pa Palsy ?

4.

Apa Apa saj saja a gej gejal ala a kli klini nis s pad pada a kli klien en yang yang meng mengal alam amii Cer Cereb ebra rall P Pal alsy sy ?

5.

Bagaimana Penatalaksanaannya ?

6.

Baga Bagaim iman ana a Asu Asua an n !epe !epera ra"a "ata tan n pada pada kli klien en den denga gan n Cere Cerebr bral al Pal Palsy sy ?

C. TUJUAN

Tujuan penulisan makalah dengan studi kepustakaan ini adalah ) . /gar mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang permasalahan yang timbul  pada kasus &erebral "alsy. '. emperoleh pemahaman konsep yang benar tentang &erebral "alsy sehingga nantinya dapat diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien. 0. /suhan keperawatan keperawatan yang kita berikan akan lebih bermut bermutu u bila ada keseimbangan keseimbangan antara  pengetaahuan teori dan kecakapan praktice. (. emenuhi tugas mata kuliah Keperawatan "ediatrik. "ed iatrik. BAB II KONSEP DASAR  A. DEFINISI

1erbaga 1er bagaii de$ini de$inisi si telah telah dikemu dikemukaka kakan n oleh oleh para para sarjan sarjana. a. &la &lark rk 23(4 23(4 mengemu mengemukaka kakan, n, yang dimaksud dengan &" ialah suatu keadaan kerusakan jaringan otak pada pusat

 

motorik atau jaringan penghubungnya, yang kekal dan tidak progresi$, yang terjadi pada masa  prenatal, saat persalinan atau sebelum susunan sara$ pusat menjadi cukup matur, ditandai dengan adanya paralisis, paresis, gangguan kordinasi atau kelainan-kelainan $ungsi motorik. "ada tahun 3( World Commission on Cerebral Palsy mengemukakan Palsy  mengemukakan de$inisi &" sebagai berikut ) &" adalah adal ah suatu suatu kelain kelainan an dari dari $ungsi $ungsi gerak gerak dan sikap sikap tubuh tubuh yan yang g disebab disebabkan kan karena karena adanya adanya kelainan atau cacat pada jaringan otak yang belum selesai pertumbuhannya. Sedangkan 5ilroy dkk 2674, mende$inisikan &" sebagai suatu sindroma kelainan dalam cerebral control  terhadap  terhadap $ungsi motorik sebagai akibat dari gangguan perkembangan atau kerusakan pusat motorik atau  jaringan penghubungnya dalam susunan sara$ pusat. %e$inisi lain ) &" ialah suatu keadaan kerusakan jaringan otak yang kekal dan tidakprogresi$, terjadi pada waktu masih muda 2sejak dilahirkan4, dan merintangi perkembangan otak normal dengan gambaran klinik yang dapat berubah selama hidup, dan menunjukkan kelainan dalam sikap dan pergerakan, disertai kelainan neurologik berupa kelumpuhan spastik, gangguan ganglia  basalis dan serebelum.  

B. INSIDENSI

"ara peneliti dari berbagai berbagai negara melaporkan melaporkan insidensi insidensi yang yang berbeda-beda berbeda-beda yaitu) ,0 per 888 kelahiran di %enmark 29rik :ansen4# 7 per .888 anak di /merika Serikat 25ilroy4, dan 6 per  88.888 kelahiran kelahiran di /merika /merika 2"helps4# 2"helps4# 3 per .888 kelahiran kelahiran hidup di /merika /merika 2!ngram, 2!ngram, 77 dan Kurland,7 Kurland,764. 64. %i !ndonesia, !ndonesia, belum ada data mengenai mengenai insidensi insidensi &". &". "ada K;N!K/ K;N!K/ < edan 2=4, >. Suhasim dan Titi Sularyo melaporkan ',(3? dari jumlah penduduk !ndonesia menyandang menyand ang gelar gelar cacat, dan di antaranya antaranya @ ' juta adalah anak. &" merupakan jenis cacat pada anak yang terbanyak dijumpai. %i Jaipur, eenakshi Sharma dkk 2=4 menyelidiki ' &", 78 di antaranya antaranya adalah laki-laki dan 3 perempuan. perempuan. Terd Terdiri iri dari (' anak umur kurang  tahun, 0 antara  - 7tahun, 7' antara 7 - 8 tahun dan ' di atas 8 tahun. /ngka kejadiannya sekitar  A 7 per 888 anak. *aki-laki lebih banyak dari pada wanita. Sering terdapat pada anak pertama, mungkin anak pertama lebih sering mengalami kesulitan pad waktu dilahirkan. /ngka kejadiannya lebih tinggi pada bayi 11*> dan anak kembar. Umur ibu sering lebih dari (8 tahun, lebih-lebih pada multipara. Branky 2(4 pada penelitiannya di >SU" Sanglah %enpasar, mendapatkan bahwa 7=,0 ?  penderita cerebral palsy yang diteliti adalah laki-laki, 3',7 ? anak pertama, umur ibu semua dibawah 08 tahun, =6,7 ? berasal dari persalinan spontan letak kepala dan 67 ? dari kehamilan cukup bulan. C. ETIOLOGI

 

&" bukan merupakan satu penyakit dengan satu penyebab. &" merupakan group penyakit dengan masalah mengatur gerakan, tetapi dapat mempunyai penyebab yang berbeda. Untuk menentukan  penyebab &", harus harus digali mengenai hal ) bentuk &", riwayat riwayat kesehatan ibu dan anak, dan onset  penyakit. %i US/, sekitar 8 A '8 ? disebabkan karena penyakit setelah lahir 2prosentase tersebut akan lebih tinggi pada negara-negar negara-negaraa yang belum berkembang4. berkembang4. &" dapat juga merupakan hasil dari kerusakan otak pada bulan-bulan pertama atau tahun-tahun pertama kehidupan yang merupakan sisa dari in$eksi otak, misalnya meningitis bakteri atau enchepalitis Cirus, atau merupakan hasil dari trauma kepala yang sering akibat kecelakaan lalu lintas, jatuh atau penganiayaan anak. Seba Sebabb-se seba bab b

yang yang

da dapa patt

meni menimb mbul ulka kan n

&"

pa pada da

umul umulnn nnya ya se seca cara ra

kr kron onol olog ogis is

dikelompokkan sebagai berikut )  "renatal

)

• gangguan

pertumbuhan otak 

  • penyakit

metabolisme

  • penyakit

plasenta

• penyakit  

ibu ) toksemia graCidarum, toksopiasmosis, rubella, si$ilis si$ilis dan radiasi



   Natal )

  • partus

lama

• trauma

kelahiran dengan perdarahan subdural

• prematuritas  

  • penumbungan

• atelektasis

• aspirasi

• sedasi



 

atau lilitan talipusat

yang menetap

isi lambung dan usus

berat pada ibu

"ost natal )

da dapa patt

 

• penyakit  

• lesi

in$eksi ) ense$alitis

oleh trauma, seperti $raktur tengkorak 

• hiperbilirubinemiaDkernikterus

• gangguan

sirkulasi darah seperti emboliDtrombosis otak 

FAKTOR RESIKO

Baktor-$aktor resiko yang menyebabkan kemungkinan terjadinya &" semakin besar antara lain adalah ) . *etak sungsang. '. "roses persalinan sulit.

asalah Caskuler atau respirasi bayi selamaa persalinan merupakan tanda awal yang menunjukkan adanya masalah kerusakan otak atau otak bayi tidak berkembang secara normal. Komplikasi tersebut dapat menyebabkan kerusakan otak permaanen. 0. /pgar score rendah. /pgar score yang rendah hingga 8 A '8 menit setelah kelahiran. (. 11*> dan prematuritas. >esiko &" lebih tinggi diantara bayi dengan berat lahir EF 7. Kehamilan ganda. 3. al$ormasi SS". Sebagian besar bayi-bayi yang lahir dengan &" memperlihatkan mal$ormasi SS" yang nyata, misalnya lingkar kepala abnormal 2mikrose$ali4. :al tersebut menunjukkan bahwa masalah telah terjadi pada saat perkembangan SS" sejak dalam kandungan. 6. "erdarahaan maternal atau proteinuria berat pada saat masa akhir kehamilan. "erdarahan Caginal selama bulan ke  hingga 8 kehamilan dan peningkatan jumlah  protein dalam urine berhubungan dengan peningkatan resiko terjadinya &" pada bayi.

 

=. :ipertiroidism maternal, mental retardasi dan kejang. . Kejang pada bayi baru lahir. D. NEUROFISIOLOGIK DAN PATOLOGIK 

"erubahan "eruba han neurop neuropato atolog logik ik pada pada &" bergan bergantun tung g pada patogen patogenesi esis, s, deraja derajatt dan lokali lokalisas sasii keru kerussakan akan dala dalam m su susu suna nan n sa sarra$ pusa pusatt 2SS"4 SS"4.. Sem Semua ja jari ring ngan an SS" SS" peka peka ter erha hada dap p kekurangan oksigen. Kerusakan yang paling berat terjadi pada neuron,kurang pada neuroglia dan  jaringan penunjang (supporting  tissue) dan n pa pali ling ng mini minima mall pa pada da pe pemb mbul uluh uh da dara rah h ot otak ak.. tissue)  da %erajat %eraj at kerusakan kerusakan ada hubungannya hubungannya acute neuronal necrosis t necrosis tanpa anpa kerusakan kerusakan pada neuroglia. neuroglia. "enyemb "eny embuhan uhan terjad terjadii dengan dengan $agosi $agositos tosis is bagian bagian yang yang nekroti nekrotik, k, proli$ proli$era erasi si neurogl neuroglia ia dan  pembentukan jaringan parut yang diikuti dengan retraksi sekunder. "ada hipoksia yang lebih  berat, terjadi kerusakan baik padaneuron maupun neuroglia, mengakibatkan terjadinya daerah dengan perlunakan, penyembuhan yang lambat, atro$i dan pembentukan jaringan parut yang yan g luas. luas. Kerusa Kerusakankan-ker kerusa usakan kan yang yang paling paling berat berat ter terjad jadii pada bagian bagian SS" yang sangat sangat  pekaterhadap hipoksia yaitu korteks serebri, agak kurang pada ganglia basalis dan serebelum, sedangkan batang otak dan medula spinalis mengalami kerusakan yang lebih ringan. "erdarahan ringan oleh trauma persalinan biasanya diabsorpsi tanpa kerusakan yang menetap. :ematoma subdur sub dural al yang yang biasany biasanyaa unilat unilatera erall terser tersering ing ditemu ditemukan kan pada bagian bagian Cer Certek teksi si dekat dekat sinus sinus longit lon gitudi udinal nalis, is, menyebab menyebabkan kan kerusa kerusakanj kanjari aringan ngan otak otak yang yang berada berada di bawahny bawahnyaa oleh oleh karena karena nekrosis tekanan, menghasilkan ense$alo malaria yang akhirnya terjadi atro$i dan pembentukan  jaringan parut. "erdarahan intraserebral jarang menghasilkan porencephalic menghasilkan porencephalic cavity. cavity. . enurut "erlstein dan 1arnett, suatu trauma kepala dan perdarahan intrakranial pada umumnya ak akan an meli meliba batk tkan an si sist stem em pira pirami mida dal, l, se seda dang ngka kan n an anok oksi siaa te teru ruta tama ma meng mengen enai ai ekstrapiramidal. ani$estasi klinik kelainan ini bergantung pada hebatnya dan

si sist stem em

loka lokali lisa sasi si lesi lesi yang yang te terj rjad adi, i, ap apak akah ah ia di ko kort rtek ekss se sere rebr bri, i, ga gang ngli liaa ba basa sali liss at atau auka kah h di serebelum. Kernikterus menyebabkan kerusakan pada masa nukleus yang dalam, ditandai dengan warrna wa

kuni kuning ng,,

keru kerusa saka kan n

ber berupa upa nekr nekros osiis

dan dan

li lisi siss

neur neuron on

yang ang

di diik ikut utii

deng dengan an

 proli$erasi neuroglia dan pengerutan yang hebat. "ada kelainan bawaan otak, misalnya agenesisDhipogenesis bagian-bagian otak dan hidrose$alus, akan terjadi gangguan perkembangan. E. GAMBARAN KLINIS DAN KLASIFIKASI

ani$estasi klinik &" bergantung pada lokalisasi dan luasnya jaringan otak yang mengalami kerusakan, apakah pada korteks serebri, ganglia basalis atau serebelum. %engan demikian secara

 

klinik dapat dibedakan 0 bentuk dasar gangguan motorik pada &", yaitu ) spastisitas, atetosis dan ataksia. a) Spastisitas.

Spastisitas terjadi terutama bila sistem piramidal yang mengalami kerusakan, meliputi 78--37? kasus &". Spastisitas ditandai dengan hipertoni, hiperre$leksi, klonus, re$leks patologik positi$. Kelump Kel umpuhan uhan yang yang terjad terjadii mungki mungkin n monople monoplegi, gi, dipleg diplegiDh iDhemi emiple plegi, gi, tri triple plegi gi atau atau tet tetrap raplegi legi.. Kelumpuhan tidak hanya mengenai lengan dan tungkai, tetapi juga otot-otot leher yang ber$ungsi menegakkan kepala. b) Atetosis.

/tetosis meliputi '7? kasus &", merupakan merupakan gerakan-gerakan abnormal yang timbul spontan dari lengan, tungkai atau leher yang ditandai dengan gerakan memutar mengelilingi sumbu GkraniokaudalG,, gerakan kaudalG gerakan bertambah bertambah bila dalam keadaan emosi.Kerusakan emosi.Kerusakan terletak terletak pada ganglia ganglia basalis basalis dan disebabkan oleh as$iksi berat atau jaundice. ) Ata!sia.

1ayiDa 1ay iDanak nak dengan dengan ataksi ataksiaa menunju menunjukkan kkan ganggua gangguan n koordin koordinasi asi,, ganggua gangguan n keseim keseimban bangan gan dan adanya nistagmus. /nak berjalan dengan langkah lebar, terdapat intention tremor intention  tremor meliputi @ 7?. *okalisasi lesi yakni di serebelum. ") Ri#i"itas.

erupak er upakan an bentuk bentuk campura campuran n akibat akibat kerusa kerusakan kan otak otak yang di$us. di$us. %i sampin samping g gejalagejala-gej gejala ala moto otorik, juga dapa patt disertai  perkembangan mental, retardasi

ge gejjala-gejala bu buk kan mot oto orik, pertumbuhan, kejang-kejang,

misalnya nya ga gan nggua uan n gangguan sensibilitas,

 pendengaran, bicara dan gangguan mata. Ga$##%a$ Pe$"e$#a&a$

Terda Terdapat pat pda 7 A 8 ? anak anak dengan dengan &erebra &erebrall "alsy "alsy.. 5angguan 5angguan berupa berupa kelain kelainan an neurogen neurogen terutama persepsi nada tinggi, sehingga sulit menangkap kata-kata. Ga$##%a$ Bia&a

 

%isebabkan oleh gangguan pendengaran atau retardasi mental. 5erakan yang terjadi dengan sendirinya di bibir dan lidah menyebabkan sukar mengontrol otot-otot tersebut sehingga anak  sulit membentuk kata-kata dan sering tampak anak berliur. Ga$##%a$ Mata

5angguan mata biasanya berupa strabismus konCergen dan kelainan re$raksi. "ada keadaan as$iksia yang berat dapat terjadi katarak. :ampir '7 ? penderita &erebral "alsy menderita kelainan mata.

1erdasarkan 1erdas arkan mani$estas mani$estasii klinik klinik &", &", /merican /merican /cedemy /cedemy $or &erebral &erebral "alsy mengemukakan mengemukakan klasi$ikasi sebagai berikut. K'asi(i!asi $e%&ooto&i! 

. Spastik, ialah adanya penambahan pada stret pada stretch ch reflex dan reflex dan deep tendon reflex meninggi pada bagian-bagian yang terkena. 2.

Ateto Atetosis sis## karak karakte teris ristik tik iala iala  ge gerak rakan an$ge $gerak rakan an lemb lembut ut meny menyeru erupai pai %a%i %a%ing ng## in&olu in&olunte nter# r# tid tidak ak

terkontrol dan tidak bertujuan.

 

3.

'i 'igi gidi dita tas. s. (ika (ika bagia bagian n yang yang terke terkena na dige digera rakk kkan an akan akan ada ada tta aan anan an kont kontin inu# u# baik baik dala dalam m

ot otot ot

ag agon onis is

maup maupun un

anta antago goni nis. s. )eng )engga gamb mbar arka kan n

ad adan anya ya

sens sensas asii

memb membon ongk gkok okka kan n

*pipa tima* (lead pipe rigidity). 4.

At Atak aksi sia. a. )en )enun unju jukk kkan an ada adany nya a gang ganggu guan an kes kesei eimb mban anga gan n dala dalam m ambu ambula lasi si..

5.

+r +rem emor or.. ,era ,eraka kan$ n$ge gera raka kan n in in&o &olu lunt nter er## ti tida dak k te terk rken enda dali li## reciprocal  dengan dengan irama irama yang yang

teratur. 6. Mixed.

Dist&ib%si topo#&a(i! "a&i !ete&'ibata$ $e%&ooto&i! 

. "araplegi. Hang Hang terkena ialah ekstremitas in$erior, selalu tipe spastik. '. :emiplegi. Terkena hanya  ekstremitas in$erior dan  superior pada pihak yang sama. :ampir selalu spastik, kadang-kadang ada yang atetosis. 0. Triplegi. Terkena Terkena 0 ekstremitas, biasanya spastik. (. Iuadriplegi atau tetraplegi. Te Terkena rkena semua ekstremitas. Klasi$ikasi berdasarkan beratnya. lalah berdasarkan beratnya keterlibatan neuromotorik yang membatasi kemampuan penderita untuk menjalankan akti$itas untuk keperluan hidup (activities of daily living). . >ingan. "enderita tidak memerlukan perawatan oleh karena ia tidak mempunyai problema  bicara dan sanggup mengerjakan keperluan sehari-hari dan dapat bergerak tanpa memakai alat-alat penolong.

'. Sedang. "enderita memerlukan perawatan oleh karena ia tidak cakap untuk memelihara diri, ambulasi dan bicara. !a memerlukan brace brace dan  dan alat-alat penolong diri. 0. 1erat. "enderita memerlukan perawatan. %erajat keterlibatan demikian hebat, sehingga  prognosis untuk memelihara diri, ambulasi dan bicara adalah jelek. F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 

%iagnosis dini dan tepat adanya lesi di otak sangat penting sebagai dasar dalam seleksi prosedur prosedur terapeutik yang akan diambil.

"ada anamnesis perlu diketahui mengenai riwayat prenatal, persalinan dan post natal yang dapat dikaitkan dikait kan dengan adanya lesi otak. Ta Tahap-t hap-tahap ahap perkembangan perkembangan $isik $isik anak harus ditanyakan, ditanyakan,

 

umpamanya kapan mulai mengangkat kepala, membalik badan, duduk, merangkak, berdiri dan  berjalan. "ada pemeriksaan pemeriksaan $isik $isik diperhatikan diperhatikan adanya spastisit spastisitas as lenganDtungk lenganDtungkai, ai, gerakan gerakan inColunter inColunter,, ataksia dan lain-lain. /danya re$leks $isiologik seperti re$leks moro dan tonic nec  reflex reflex pada  pada anak usia ( bulan harus dicurigai adanya &", demikian pula gangguan  penglihatan, pendengaran, bicara dan menelan, asimetri dari kelompok otot-otot, kontraktur  dan tungkai yang menyilang menyerupai gunting. DIAGNOSIS BANDING

&" perlu dibedakan dengan ) proses degenerasi SS", miopati, neuropati, tumor medula spinalis, tumor tum or otak, otak, hidros hidrose$a e$alus lus,, poliom poliomiel ieliti itik k atipik atipik,, idiocy idiocy,, trauma trauma otak atau atau sara$ sara$ peri$e peri$er, r, korea korea sydenham s, subdural higroma dan tumor intrakranial. G. PEMERIKSAAN KHUSUS

Untuk Unt uk menyin menyingkir gkirkan kan diagnos diagnosis is bandin banding g maupun maupun untuk untuk keperlu keperluan an penanga penanganan nan penderi penderita, ta, diperlukan beberapa pemeriksaan khusus. "emeriksaan yang sering dilakukan, ialah ) 1.

Pemeriksaan mata dan pendengaran segera dila ilakukan setela diagnosis sis CP

ditegakkan. 2.

Pungs Pungsii lumb lumbal al aru arus s dila dilakuk kukan an untuk untuk menyin menyingk gkirk irkan an su suatu atu proses proses de dege gene nerat rati-. i-. Pada Pada CP CP

likuor serebrospinalis normal. 3.

Pemer Pemeriks iksaa aan n lek lektro tro nse nse-al -alogr ograa-ii dilak dilakuka ukan n pada pada pen pende derit rita a kejan kejang g atau atau pad pada a golon golonga gan n

emiparesis baik yang berkejang maupun yang tidak. 4. 5.

/oto kepala (X-ray) (X-ray) dan  dan C+ Scan. Peni nila laiian psik iko olo log gik perlu rlu dil ila akukan kan untu tuk k men menentu tuka kan n tin tingkat pendidi idikan kan yan ang g

diperlukan. 6.

Pemer Pemeriks iksaa aan n met metab aboli olik k untu untuk k men menyin yingki gkirka rkan n peny penyeb ebab ab lain lain ret retard ardas asii men mental tal..

Se Sela lain in pemer pemerik iksa saan an di at atas as,,

kadan kadangg-kad kadan ang g

diper diperlu lukan kan pe peme meri riks ksaa aan n

ar arte teri riogr ogra$ a$ii

 pneumoense$alogra$i indiCidu. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, penderita &" perlu ditangani oleh suatu

dan

 

!eam  yang !eam ang

terdi erdiri ri dar dari) dokt dokter er anak anak,, ahli ahli sa sarra$ a$,, ahli ahli jiwa jiwa,,

ahli ahli beda bedah h

tul ulan ang, g, ahl ahli

$isioterapi, occupational therapist,guru therapist,guru luar biasa, orang tua penderita dan bila perlu ditambah dengan ahli mata, ahli T:T, perawat anak dan lain-lain. H. PENATALAKSANAAN

"ada umumnya penanganan penderita &" meliputi ) 4 >eedukasi dan rehabilitasi. %engan adanya kecacatan yang bersi$at multi$aset, seseorang penderita &" perlu mendapatkan terapi yang sesuai sesuai dengan kecacatannya. kecacatannya. 9Caluasi 9Caluasi terhadap terhadap tujuan tujuan perlu dibuat oleh masingmasingmasing terapist. terapist.  Tujua Tujuan n yang akan dicapai dicapai perlu perlu jugadis jugadisamp ampaik aikan an kepada kepada orang orang tuaD$a tuaD$amil milii  penderita, sebab dengan demikian ia dapat merelakan anaknya mendapat perawatan yang cocok  serta ikut pula melakukan perawatan tadi di lingkungan hidupnya sendiri. Bisio terapi bertujuan untukm unt ukmenge engemba mbangka ngkan n berbag berbagai ai gerakan gerakan yang yang diperl diperluka ukan n untuk untuk memper memperole oleh h ketera keterampi mpilan lan secara independent  untuk untuk aktiCi aktiCitas tas sehari sehari-ha -hari. ri. Bisio Bisio ter terapi api ini harus harus segera segera dimula dimulaii secara secara intensi$. Untuk mencegah kontraktur perlu diperhatikan posisi penderita sewaktu istirahat atau tidur. 1agi penderita yang berat dianjurkan untuk sementara tinggal di suatu pusat latihan. Bisio terapi dilakukan sepanjang hidup penderita. Selain $isio terapi, penderita &" perlu dididik sesuai dengan tingkat inteligensinya, di Sekolah *uar 1iasa dan bila mungkin di sekolah biasa bersamasama ama

dengan

anak

yang

no norrmal.

%i

Se Sek kolah *ua uarr

1iasa

dapat

di dillaku kuk kan speech

therapy dan therapy  dan occupationaltherapy occupationaltherapy yang  yang disesuaikan dengan keadaan penderita. ereka sebaiknya diperl dip erlakuk akukan an sebaga sebagaii anak anak biasa biasa yang yang pulang pulang ke rumah rumah dengan dengan kendara kendaraan an bersan bersanrmrm-sam samaa sehingga tidak merasa diasingkan, hidup dalam suasana normal. ;rang tua janganlahmelindungi anak secara berlebihan dan untuk itu pekerja sosial dapat membantu di rumah dengan melihat seperlunya. '4 "siko terapi untuk anak dan keluarganya. ;leh karena gangguan tingkah laku dan adaptasi adaptasi sosial sosial sering sering menyertai menyertai &", &", maka psiko terapi  perlu diberikan, baik terhadap penderita maupun terhadap keluarganya. 04 Koreksi operasi. 1ert 1e rtuj ujua uan n untuk untuk mengu mengura rangi ngi sp spas asme me otot otot,, menya menyama makan kan kekua kekuata tan n ot otot ot ya yang ng an anta tago goni nis, s, menstabilkan sendi-sendi dan mengoreksi de$ormitas. Tindakan operasi lebih sering dilakukan  pada tipe spastik dari pada tipe lainnya. Juga lebih seringdilakukan pada anggota gerak bawah dibanding -dengan anggota gerak atas. "rosedur operasi yang dilakukan disesuaikan dengan jenis operasinya, apakah operasi itu dilakukan pada

 

sara$ motorik, tendon, otot atau pada tulang. (4 ;bat-obatan. "emberian obat-obatan pada &" bertujuan untuk memperbaiki gangguan tingkah laku, neuromotorik dan untuk mengontrol serangan kejang. "a "ada da pe pende nderi rita ta &" ya yang ng kejan kejang. g. pember pemberia ian n obat obat an anti ti ke keja jang ng me meme meer erka kan n hasil hasil yang yang baik  baik  dalam mengontrol kejang, tetapi pada &" tipe spastik dan atetosis obat ini kurang berhasil. %emiki %em ikian an pula obat obat muskul muskulore orelak laksan san kurang kurang berhas berhasil il menuru menurunkan nkan tonus tonus otot otot pada &" tipe tipe spasti spa stik k dan atetos atetosis. is. "ada penderi penderita ta dengan dengan kejang kejang diberi diberikan kanmaintenance maintenance  an anti ti ke keja jang ng ya yang ng disesuaikan dengan karakteristik kejangnya, misalnya luminal, dilantin dan sebagainya. "ada keadaan tonus otot yang berlebihan, obat golong golongan an benodiaepine benodiaepine,, misalnya misalnya ) Calium, Calium, librium librium at atau au

mogad ogadon on dapa dapatt

2i 2imi mipr pram amin ine4 e4

dico dicoba ba..

"ada "ada

pa pada da

ke kead adaa aan n

dibe diberi rika kan n

kead keadaa aan n choreoathetosis choreoathetosis  dib diberi erikan kan de depr pres esi. i.

"a "ada da pe pend nder erit itaa

yan ang g

art artane. ane. To$ra To$ranil nil hi hipe pera rakt kti$ i$ da dapa patt

diberikan dextroamphetamine dextroamphetamine 7  7 -- 8 mg pada pagi hari dan ',7 -- 7 mg pada waktu tengah hari. I. PENCEGAHAN

"encegahan merupakan usaha yang terbaik. &" dapat dicegah dengan jalan menghilangkan $aktor etiologik kerusakan jaringan otak pada masa prenatal, natal dan post natal. Sebagian daripa dar ipadany danyaa sudah sudah dapat dapat dihila dihilangka ngkan, n, tetapi tetapi masih masih bany banyak ak pula pula yang yang sulit sulit untuk untuk dihinda dihindari. ri. G"rena G"r enatal tal dan perina perinatal tal careG careG yang yang baik dapat dapat menuru menurunkan nkan inside insidens ns &". &". Ker Kernik nikter terus us yang yang disebabkan Ghaemolytic disease o$ the new bornG dapat dicegah dengan trans$usi tukar yang dini, Gr Grhe hessus

incom ncompa pattibi ibility ityG

dapa dapatt

dice dicega gah h

deng dengan an

pemb pember eria ian n

Ghy Ghyperi perim mmun

anti anti

%

immunoglobulinG pada ibu-ibu yang mempunyai rhesus negati$. "encegahan lain yang dapat dilakukan ialah tindakan yang segera pada keadaan hipoglikemia, meningitis, status epilepsi dan lain-lain. J. PROGNOSIS

"rognosis bergantung pada banyak $aktor, antara lain ) berat ringannya &", cepatnya diberi  pengobatan, gejala-gejala yang menyertai &", sikap dan kerjasama penderita, keluarganya dan masyarakat. enurut Nelson 9 dkk 23=4, hanya sejumlah kecil penderita &" yang dapat hidup bebas dan menyenangkan, namun Nelson K1 dkk 2=4 dalam penyelidikannya terhadap '' penderita &" yang.didiagnosi yang.didiagnosiss pada usia  tahun, ternyata ternyata setelah setelah berumur berumur 6 tahun 7'? di antaranya telah bebas dari gangguan motorik. %ilaporkan pula bahwa bentuk &" yang ringan, mono mo nopa paret retik ik,, atak ataksi sik, k, disk diskin inet etik ik dan dipl dipleg egik ik yang yang le lebi bih h banya banyak k meng mengal alam amii perba perbaika ikan. n. "enyembuhanjuga lebih banyak ditemukan pada golongan anak kulit hitam dibanding dengan

 

kulit putih. %i negara maju, misalnya di!nggris dan ScandinaCia, terdapat '8--'7? penderita &" bekerja sebagai buruh harian penuh dari 08--78? tinggal diG !nstitute &erebral "alsyG. akin  banyak gejala penyerta dan makin berat gangguan motorik, makin buruk prognosis. Umumnya inteligensi anak merupakan petunjuk prognosis, makin cerdas makin baik prognosis. "enderita yang sering kejang dan tidak dapat diatasi dengan anti kejang mempunyai prognosis yang  jelek. "ada penderita yang tidak mendapat pengobatan, perbaikan klinik yang spontan dapat terj terjad adii

wala walaup upun un

la lamb mbat at..

%eng %engan anse seri ring ngny nyaa

an anak ak

be berp rpin inda dahh-pi pind ndah ah

te temp mpat at,,

an angg ggot otaa

geraknya mendapat latihan bergerak dan penyembuhan dapat terjadi pada masa kanak-kanak. akin ak in cepat cepat dan makin makin intens intensi$ i$ pengobat pengobatan an maka maka hasil hasil yang yang dicapai dicapai makin makin lebih lebih baik. baik. %i samping $aktor-$aktor tersebut di atas, peranan orang tuaDkeluarga dan masyarakat juga ikut menentukan prognosis. akin tinggi kerjasama dan penerimaannya maka makin baikprognosis. BAB III PATHOFISIOLOGI NURSING PATH*A+

 

BAB I,

ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN

. 1iodata •

0aki$laki lebi banyak dari pada "anita.



ering terjadi pada anak pertama  kesulitan pada "aktu melairkan.



!ejadin lebi tinggi pada bayi BB0' dan kembar.



mur ibu lebi dari 4 taun# lebi$lebi pada multipara.

'. >iwayat kesehatan. >iwayat kesehaataan yang berhubungan dengan $actor prenatal, natal dan post natal serta keadaan sekitar kelaahiran yang mempredisposisikan anoksia janin. 0. Keluhan dan mani$estasi klinik  ;bser ;bs erCa Casi si adany adanyaa mani maniCe Cest stas asii ce cere rebr bral al palsy palsy,, khusu khususny snyaa ya yang ng be berh rhub ubun ungan gan denga dengan n  pencapaian perkembangan ) •

Perlambatan perkembangan motorik kasar 

ani$esta ani$e stasi si umum, umum, pelamb pelambata atan n pada pada semua semua pencapa pencapaian ian motori motorik, k, men mening ingkat kat sejala sejalan n dengan pertumbuhan. •

+ampilan motorik abnormal

"enggunaan tangan unilateral yang terlaalu dini, merangkaak asimetris abnormal, berdiri atau berjinjit, gerakan inColunter atau tidak terkoordinasi, menghisap buruk, kesulitan makaan, sariawan lidah menetap. •

Perubaan tonus otot

 

"eningkatan ataau penurunan tahanan pada gerakan pasi$, postur opistotonik 2lengkung  punggung berlebihan4, merasa kaku dalam memegang atau berpakaian, kesulitan dalam menggunakan popok, kaku atau tidak menekuk pada pinggul dan sendi lutut bila ditarik  ke posisi duduk 2tanda awal4. •

Posture abnormal

em e mpert pertah ahan anka kan n ag agar ar ping pinggu gull le lebi bih h ting tinggi gi da dari ri tu tubu buh h pa pada da po posi sisi si te telu lung ngku kup, p, menyilangkan ataau mengekstensikan kaki dengan telapak kaki plantar $leksi pada posisi telentang, postur tidur dan istirahat in$antile menetap, lengan abduksi pada bahu, siku $leksi, tangan mengepal. •

 Abnormalitas  Abnormalita s re-leks

>e$leks in$antile primitiCe menetap 2re$lek leher tonik ada pada usia berapa pun, tidak  menetap diatas usia 3 bulan4, >e$leks oro, plantar, dan menggenggam menetaap atau hiperakti$ hipera kti$,, :ipere$lek :ipere$leksia, sia, klonus pergelangan pergelangan kaki dan re$lek re$lek meregang meregang muncul pada  banyak kelompok otot pada gerakan pasi$ cepat. •

!elainan penyerta bias ada# bisa juga tidak.

"embel "em belaja ajaran ran dan penalar penalaran an subnor subnormal mal 2retar 2retardas dasii mental mental pada pada kira-k kira-kira ira dua pertig pertigaa indiCidu4. Kerusakan perilaku dan hubungan interpersonal 5ejala lain yang juga bisa ditemukan pada &") - Kecerdasan di bawah normal - Keterbelakangan mental - KejangDepilepsi 2terutama pada tipe spastik4 - 5angguan menghisap atau makan - "erna$asan yang tidak teratur  - 5angguan perkembangan kemampuan motorik 2misalnya menggapai sesuatu, duduk,  berguling, merangkak, berjalan4 - 5angguan berbicara 2disartria4 - 5angguan penglihatan - 5angguan pendengaran - Kontraktur persendian - 5erakan menjadi terbatas.

 

(. "emeriksaan penunjang 21isa dilihat pada konsep dasar4. B. DIAGNOSA KEPERA*ATAN 1. 'esik 'esiko o tera terada dap p perub peruba aan an nutr nutrisi isi  kuran kurang g dari dari keb kebut utu uan an tub tubu u ber berub ubun unga gan n deng dengan an dis-agia sekunder teradap gangguan motorik mulut. 2.

'esik 'esiko o tin tingg ggii ker kerus usaka akan n integ integrit ritas as ku kulit lit beru berubu bung ngan an de deng ngan an imobil imobilita itas. s.

3.

'esi 'esiko ko ter terad adap ap %ede %edera ra ber berub ubun unga gan n denga dengan n ketid ketidak ak mamp mampua uan n mengo mengont ntro roll gerak gerakan an

sekunder teradap spastisitas. 4.

!eru !erusa saka kan n komun komunik ikas asii &erb &erbal al ber beru ubu bung ngan an deng dengaa aan n kerus kerusak akaa aan n kemam kemampu puan an untu untuk k

mengu%ap kata$kata yang berubungan dengan keterlibatan otot$otot -asial sekunder adanya rigiditas.

C. INTER,ENSI- RASIONAL DAN E,ALUASI . Resi!o te&/a"ap pe&%ba/a$ $%t&isi 0 !%&a$# "a&i !eb%t%/a$ t%b%/ be&/%b%$#a$ "e$#a$ "is(a#ia se!%$"e& te&/a"ap #a$##%a$ oto&i! %'%t. T%1%a$ 0

/nak berpartisipasi dalam aktiCitas makan sesuai kemampuannya /nak mengkonsumsi jumlah yang cukup I$te&2e$si 0

1erikan nutrisi dengan cara yang sesuai dengan kondisi anak  &atat masukan dan haluaran "antau pemberian makan intraCena 2bila diinstruksikan4 1erikan $ormula makanan yang ditentukan dengan selang nasogastrik 2sesuai indikasi4 1erika anak beberapa otonomi dalam cara makan pasi$  1aringkan pasien dengan kepala tempat tidur 08-(7 derajat, posisi duduk dan menegakkan leher 

 

>D posisi ideal saat makan sehingga menurunkan resiko tersedak  *ibatkan dalam pemilihan makanan dan urutan makan yang dihidangkan 2dalam batasan diet dan nutrisi4 1erikan makanan semipadat dan cairan melalui sedotan untuk anak yang berbaring pada  posisi telungkup >D mencegah aspirasi dan membuat makanDminum menjadi lebih mudah 1erikan makanan daan kudapaan tinggi kalori dan tinggi protein >D memenuhi kebutuhan tubuh untuk metabolisme dan pertumbuhan 1eri makanan yang disukai anak  >D mendorong anak agar mau makan "erkaya makanan dengan suplemen nutrisi mis.susu bubuk atau suplemen yang lain >D memaksimalkan kualitas asupan makanan "antau berat badan dan pertumbuhan >D interCensi pemberian nutrisi tambahan dapat diimpementasikan bila pertumbuhan mulai melambat dan berat badan menurun *akukan higiene oral setiap ( jam dan setelah makan E2a'%asi 0

Klien mendapat masukan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolismenya. 3. Resi!o ti$##i !e&%sa!a$ i$te#&itas !%'it be&/%b%$#a$ "e$#a$ iobi'itas. T%1%a$ 0

Klien mempertahankan integritas kulit. I$te&2e$si 0

 

Kaji kulit setiap ' jam dan prn terhadap area tertekan, kemerahan dan pucat. >D pengkajian yang tepat dan lebih dini akan cepat pula penanganan terbaik pada masalah yang terjadi pada klien Tempatkan anak pada permukaan yang mengurangi tekanan >D mencegaah kerusakan jaringan dan nekrosis karena tekanan Ubah posisi dengan sering, kecuali jika dikontraindikasikan >D mencegah edema dependen dan merangsang sirkulasi *indun *in dungi gi titiktitik-tit titik ik tekanan tekanan 2misal 2misalnya nya ) trikant trikanter er,, sakrum sakrum,, pergel pergelang angaan aan kaki,b kaki,bahu ahu dan oksiput4 "ertahankan kebersihan kulit dan kulit dalam keadaan kering 1erikan cairan yang adekuat untuk hidrasi 1erikan masukan makanan dengan jumlah protein dan karbohidrat yang adekuat. E2a'%asi 0

Kulit klien tetap keadaan utuh, bersih dan kering 4. Resi!o te&/a"ap e"e&a be&/%b%$#a$ "e$#a$ !eti"a! ap%a$ e$#o$t&o' #e&a!a$ se!%$"e& te&/a"ap spastisitas. T%1%a$ 0

Klien tidak mengalami cedera $isik  I$te&2e$si 0

1erikan lingkungan $isik yang aman ) 1eri bantalan pada perabot. >D untuk perlindungan. "asang pagar tempat tidur. >D untuk mencegah jatuh.

 

Kuatkan perabot yang tidak licin. >D untuk mencegah jatuh. :indari lantai yang disemir dan permadani yang berantakan. >D untuk mencegah jatuh. "ilih mainan yang sesuai dengan usia dan keterbatasan $isik. >D untuk mencegah cedera. %orong istirahat yang cukup. >D karena keletihan dapat meningkatkan resiko cedera. 5unakan restrein bila anak berada dikursi atau kendaraan. *akukan teknik yang benar untuk menggerakkan, menggerakkan, memindahkan memindahkan daan memanipulas memanipulasii bagian bagian tubuh yang paralisis. !mplementasikan tindakan keamanan yang tepat untuk mencegah cedera termal. >D terdapat kehilangan sensasi pada area yang sakit. 1erika kan n

helm

pelind ndu ung

pada

ana nak k

yan ang g

cenderung

jatuh

dan

do dorrong

untuk 

menggunakannya. >D mencegah cedera kepala. 1erikan obat anti epilepsi sesuai ketentuan. >D mencegah kejang. E2a'%asi 0

Keluarga memberikan lingkungan yang aman untuk anak. /nak bebas dari cedera. 5. Ke&%sa!a$ !o%$i!asi 2e&ba' be&/%b%$#a$ "e$#aa$ !e&%sa!aa$ !eap%a$ %$t%!  e$#%ap !ata6!ata 7a$# be&/%b%$#a$ "e$#a$ !ete&'ibata$ otot6otot (asia' se!%$"e& a"a$7a &i#i"itas. T%1%a$ 0

Klien melakukaan proses komunikasi dalam batas kerusakan. I$te&2e$si 0

1eri tahu ahli terapi wicara dengan lebih dini >D sebelum anak mempelajari kebiasaan komunikasi yang buruk.

 

1icara pada anak dengan perlahan >D memberikan waktu padaa anak untuk memahami pembicaraan 5unakan artikel dan gambar  >D menguatkan bicara adaan mendorong pemahaman 5unakan teknik makan >D membantu memudahkan bicara seperti menggunakan bibir, gigi dan berbagai gerakan lidah. /jari dan gunakan metode komunikasi non-Cerbal 2mis.,bahasa isyarat4 untuk anak dengan disartria berat. 1antu keluarga mendapatkan alat elektronik elektronik untuk memudahkan memudahkan komunikasi komunikasi non-Cerbal 2mis., mesin tik, microkomputer dengan pengolah suara4. E2a'%asi 0

/nak mampu mengkomunikasikan kebutuhan pada pemberi perawatan. BAB , PENUTUP A. KESIMPULAN

Cerebral Palsy adalah Palsy adalah suatu kerusakan jaringan otak yang bersi$at permanen dan tidak progresi$. alaup laupun un de demi miki kian an,, gamba gambara ran n klini klinikny knyaa masi masih h da dapat pat be beru ruba bah h da dala lam m pe perj rjal alan anan an hi hidu dup p  penderita. !nsidensi penyakit ini di luar negeri berCariasi antara 8,86 --3per .888 kelahiran hidup. hid up. %i !ndone !ndonesia sia masih masih belum belum diketah diketahui. ui. Baktor Baktor penyebab penyebab mungki mungkin n ter terlet letak ak pada masa masa  prenatal, natal dan post natal. "erubahan neuropatologik pada &" berlokasi pada korteks motorik, gangli gan gliaa basali basaliss dan serebe serebelum lum.. ani$es ani$estas tasii klinik klinik bergan bergantun tung g pada pada lokali lokalisas sasii dan luasny luasnyaa kerusakan jaringan otak. %ibedakan 0 bentuk dasar gangguan motorik pada &", yaitu spastisitas, atet atetos osis is dan ataks ataksia ia.% .%ia iagno gnosi siss dite ditegak gakka kan n at atas as ad adany anyaa ri riway wayat at ya yang ng berkai berkaita tan n de deng ngan an kemung kem ungkina kinan n adanya adanya kerusa kerusakan kan jaring jaringan an otak otak dan kelain kelainan an $is $isikD ikDneur neurolo ologik gik yang yang sesuai sesuai.. Kadang-kadang diperlukan pemeriksaan penunjang.

 

"enanganan meliputi ) reedukasiDrehabilitasi, psiko terapi, tindakan operasi dan pemberian obatobatan, oba tan, yang yang meliba melibatka tkan n suatu suatu team team  yang yang terdir terdirii dari dari berbagi berbagi disipl disiplin in keahlia keahlian. n. "rogno "rognosis sis  bergantung pada pa da ) berat ringannya &", gejala-gejala penyerta, cepatnya dimulai dan intensipnya  penanganan, sikap dan kerjasama penderitaDkeluarga serta masyarakat. B. SARAN

"erawatan dari anak-anak ini memerlukan ketrampilan dan, jika mereka dirawat dirumah, maka harus ada pelayanan pendukung pendu kung yang e$ekti$. Tindakan perawatan spesi$ik bertujuan ) ♥ "encegahan

dekubitus

♥ emperthankan

♥ enemukan

saluran perna$asan yang bersih

cara terbaik untuk memberikan makanan pada anak dan menjamin asupan

makanan yang adekuat ♥ enent enentukan ukan

suatu sistem komunikasi komunikasi sehingga sehingga anak dapat mengutarakan, mengutarakan, kebutu kebutuhan, han, keinginan dan kerinduannya, dan

♥ endorong

agar anak menggunakan kemampuannya dan membantu anak mengembangkan

kemampuannya secara penuh. &" tidak dapat disembuhkan, terapi yang dilakukan untuk memperbaiki kapabilitas anak. %alam  perkembangannya, hingga saat ini tujuan terapi pada &" adalah ad alah mengusahakan penderita dapat hidup mendekati kehidupan normal dengan mengelola problem neurologis yang ada seoptimal mungki mun gkin. n. %isini %isini tidak tidak ada terapi terapi standa standarr yang berlak berlaku u untuk untuk semua semua penderi penderita ta &". &". Kli Klinis nisii diharapkan dapat bekerja sama dalam tim, untuk mengidenti$ikasi kebutuhan khusus masingmasing anak dan kelainan-ke masing kelainan-kelainan lainan yang ada dan kemudian kemudian menentukan menentukan terapi indiCidual yang cocok untuk setiap penderita. CP tak selalu menganggu intelegensia penderita. Ada pasien justru yang bisa sekola dan berprestasi. Contonya saja# ada pasien yang sekarang suda kelas 6# bakan kulia di 7. Pasien dari Bandung misalkan# kelas 5 juara kelas. ebenarnya# soal intelegensia pada CP# ada yang memang kena# ada yang tidak# tergantung tingkat keparaan CP$nya.

DAFTAR PUSTAKA

&arpenito, *ynda Juall. 2'888.4. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8 . 2terjemahan4. "enerbit buku Kedokteran 95&. Jakarta.

 

%arto saharso. 2'8834. Cerebral Palsy Diagnosis Diagnos is dan Tatalaksana. Kelompok Studi NeurodeCelopmental 1agian !lmu Kesehtan /nak BK Unair >SU %r. Soetomo. Surabaya. *.ong, *.o ng, %onna. 2'88(4. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik . 2terjemahan4. "enerbit buku Kedokteran 95&. Jakarta. .Sacharin, >osa. 2=34. Prionsip Keperawatan Pediatrik . 9disi '- "enerbit buku Kedokteran 95&. Jakarta. Volume 4. 2terjemahan4. "enerbit buku artin T, Susan. 2=4. Standar Perawatan Pasien. Volume Kedokteran 95&. Jakarta.

 Ngastiyah. 264. Perawatan nak Sakit . "enerbit buku Kedokteran 95&. Jakarta. Soetjiningsih,dr. 2=4. Tumbu! Kembang nak . "enerbit buku Kedokteran 95&. Jakarta. Sta$ "engajar !lmu Kesehatan /nak Bakultas Kedokteran UniCersitas !ndonesia. 264. Buku  Kulia! " #lmu Kese!atan nak . 1agian !lmu Kesehatan /nak Bakultas Kedokteran UniCersitas !ndonesia. Jakarta. http)DDwww.indonesiaindonesia.comD$D'6=(-cerebral-palsyD http)DDwww.kalbe.co.idD$ilesDcdkD$ilesD0&erebral"alsy http)DDwww. kalbe.co.idD$ilesDcdkD$ilesD0&erebral"alsy.pd$D0&erebral"alsy .pd$D0&erebral"alsy.html .html www.medicastore.com http)DDheri-rahmat.blogspot.comD'887D83Dcase-study-cerebral-palsy.html

 

 ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN ANAK ANAK CEREBRAL CEREBRAL PALSY 

BAB I TINJAUAN TEORITIS A.  DEFENISI

&erebral palsy adalah ense$alopatistatis yang mungkin di de$enisikan sebagai kelainan postur  dan gerakan gerakan non-pro non-progre gresi$ si$,, sering sering disert disertai ai dengan dengan epilep epilepsy sy dan ketida ketidak k normal normalan an bicara bicara,,  penglihatan, dan kecerdasan akibat dari cacat caca t atau lesi otak yang sedang berkembang. ( "ehrman : #$$$, hal %& ' & ) &erebral palsy ialah suatu gangguan nonspesi$ik yang disebabkan oleh abnormalitas system motor piramida 2 motor kortek, basal ganglia dan otak kecil 4 yang ditandai dengan kerusakan  pergerakan dan postur pada serangan awal. ( uriadi ep : *%, hal *+ ' *& ). &erebral palsy adalah kerusakan jaringan otak yang kekal dan tidak progresi$, terjadi pada waktu masih muda 2 sejak dilahirkan 4 serta merintangi perkembangan otak normal dengan gambar gam baran an klinik klinik dapat dapat beruba berubah h selama selama hidup hidup dan menunju menunjukka kkan n kelain kelainan an dalam dalam sikap sikap dan  pergerakan, disertai kelainan neurologist berupa kelumpuhan spastis, gangguan ganglia basal dan sebelum juga kelainan mental. ( gastiyah : *, hal - ' -% ). &erebral palsy adalah suatu gangguan atau kelainan yang terjadi pada suatu kurun waktu dalam perkembangan anak, mengenai sel-sel motorik di dalam susunan sara$ pusat, bersi$at kronik dan tidak progresi$ akibat kelainan atau cacat pada jaringan otak yang belum selesai  pertumbuhannya. alaupun lesi serebral bersi$at statis da dan n tidak progresi$, tetapi perkembangan tanda-tanda neuron peri$er akan berubah akibat maturasi serebral. B.  KLASIFIKASI CEREBRAL PALS+ PALS+

&erebral palsy dibagi menjadi ( kelompok ) .  Tipe spastic atau pyramidal 2 78? dari semua kasus &", otot-otot menjadi kaku dan lemah. "ada tipe ini gejala yang hamper selalu ada adalah ) a.  :ipertoni 2 $enomena pisau lipat 4  b.  :iperre$leksi yang disertai klonus. c.  Kecenderungan timbul kontraktur. d.  >e$leL patologis. Secara topogra$i distribusi tipe ini adalah sebagai berikut ) a4  :emiplegia apabila mengenai anggota gerak sisi yang sama.  b4  Spastic diplegia, mengenai keempat anggota gerak, anggota gerak atas sedikit lebih berat. c4  Kuadriplegi, mengenai keempat anggota gerak, anggota gerak atas sedikit lebih berat. d4  onopologi, bila hanya satu anggota gerak. e4  Triplegi apabila mengenai satu anggota gerak atas dan dua anggota gerak bawah, biasanya merupakan Carian dan kuadriplegi.

 

'.  Tipe disginetik 2 koreatetoid, '8? dari semua kasus &" 4, otot lengan, tungkai dan badan secara spontan spont an bergerak bergerak perlahan, menggeliat menggeliat dan tak terkendali, terkendali, tetapi bisa juga timbul gerakan yang kasar dan mengejang. *uapan emosi menyebabkan keadaan semakin memburuk, gerakan akan menghilang jika anak tidur. 0.  Tipe ataksik, 2 8? dari semua kasus &" 4, terdiri dari tremor, langkah yang goyah dengan kedua tungkai terpisah jauh, gangguan koordinasi dan gerakan abnormal. (.  Tipe campuran 2 '8? dari semua kasus &" 4, merupakan gabungan dari ' jenis diatas, yang sering

ditemukan

adalah

gabungan

dari

tipe

spastic

dan

koreoatetoid.

1erdasarkan derajat kemampuan $ungsional ) a4  >ingan

)

"enderita masih bisa melakukan pekerjaan D aktiCitas sehari-hari sehingga sama sekali tidak atau hanya sedikit sekali membutuhkan bantuan khusus.  b4  Sedang

)

/ktiCi /kt iCitas tas sangat sangat terbata terbatas, s, penderi penderita ta membut membutuhka uhkan n bermac bermacamam-mac macam am bantua bantuan n khusus khusus atau atau  pendidikan khusus agar dapat mengurus dirinya sendiri, dapat bergerak dan berbicara. %engan  pertolongan secara khusus, diharapkan penderita dapat mengurus diri sendiri, berjalan atau  berbicara sehingga dapat bergerak, bergaul, hidup di tengah masyarakat dengan baik. c4  1erat

)

"enderita "ender ita sama sekali tidak bisa melakukan melakukan akti$itas akti$itas $isik dan tidak mungkin dapat hidup tanpa  pertolongan orang lain. "ertolongan atau pendidikan khusus yang diberikan sangat sedikit hasilnya. Sebaiknya penderita seperti ini ditampung dengan retardasi mental berat, atau yang akan menimbulkan gangguan social-emosional baik bagi keluarganya maupun lingkungannya. C.  ETIOLOG+

"enyebab &erebral palsy dapat dibagi menjadi dalam 0 bagian ) .  P&a$ata'  

a. !n$eksi intrauterin ) T;>&:, si$ilis, rubella, toksoplasmosis, sitomegaloCirus.  b.  >adiasi. c.  /s$ /s$iks iksia ia intrau intrauter terine ine 2 abrups abrupsio io plasen plasenta ta preCia preCia,, anoksi anoksiaa matern maternal, al, kel kelain ainan an umbili umbilicus cus,,  perdarahan plasenta, ibu hipertensi, dan lain-lain 4. d.  To Toksemia ksemia gra$idarum. 3.  Pe&i$ata'

a.  /noksiaDhipoksia.  b.  "erdarahan otak. c.  "rematuritas. d.  !kterus. e.  eningitis purulenta. 4.  Post$ata'.

 

a.  Trauma kepala.  b.  eningitisDense$alitis yang terjadi 3 bulan pertama kehidupan. c.  >acun ) logam berat. d.  *uka "arut pada otak pasca bedah. 1eberapaa penelitian 1eberap penelitian menyebutkan menyebutkan $actor prenatal prenatal dan perinatal lebih berperan dari pada $actor pascanatal. Studi oleh nelson dkk 2 =3 4 menyebutkan bayi dengan berat lahir rendah, as$iksia saat lahir, iskemia prenatal, $actor penyebab cerebral palsy. Baktor prenatal dimulai saat masa gestasi sampai saat akhir, sedangkan $actor perinatal yaitu yai tu segala segala $actor $actor yang menyebab menyebabkan kan &erebr &erebral al palsy palsy mulai mulai dari dari lahir lahir sampai sampai satu satu bulan bulan kehidupan. Sedangkan $actor pascanatal mulai dari bulan pertama kehidupan sampai ' tahun. 2 :agbreg dkk, 67 4, atau sampai 7 tahun kehidupan 2 1lair dan Stanley, =' 4, atau sampai 3 tahun 2 "erlstein, :od, 3( 4 D.  MANIFESTA MANIFESTASI SI KLINIS

ani$estasi klinis cerebral plasy tergantung dari bagian dan luas jaringan otak yang mengalami kerusakan ) .  Spastisitas Terdapat peninggian tonus otot dan re$lek yang disertai dengan klonus dan re$lek 1abinski kerusakan yaitu ) a.  onoplegia D monoparesis ) Kelumpuhan keempat anggota gerak, tapi salah satu anggota gerak lebih hebat dari yang lainnya.  b.  :emiplegia D hemiparisis ) Kelumpahan lengan dan tungkai dipihak yang sama. c.  %iplegia D diparesis ) Kelumpuhan keempat anggota gerak, tapi tungkai lebih hebat dari pada lengan. d.  Te Tetraplegia traplegia D tetraparesis ) Kelumpuhan keempat anggota gerak, tapi lengan lebih atau sama hebatnya dibandingkan dengan tungkai yang lain '.  Tonus Tonus otot yang berubah 1ayi pada usia pertama tampak $lasid dan berbaring seperti kodok terlentang, sehingga tampak seperti kelainan pada M lower motor neuron menjelang umur  tahun berubah menjadi tonus otot dari rendah hingga tinggi. 5olongan ini meliputi 8-'8? dari kasus Mcerebral palsy. 0.  /taksia !alah gangguan koordinasi kerusakan terletak di serebulum, terdapat kira-kira 7? dari kasus M cerebral palsy. (.  5angguan pendengaran Terdapat pada 7-8? anak dengan Mcerebral palsy gangguan berupa kelainan neurogen terutama  persepsi nada tinggi, sehingga sulit menangkap kata-kata. 7.  5angguan bicara %isebabkan oleh gangguan pendengaran atau retardasi mental. 5erakan yang terjadi dengan

 

sendirinya dibibir dan dilidah menyebabkan sukar mengontrol otot-otot sehingga sulit membentuk kata-kata dan sering tampak anak a nak berliur. 3.  5angguan mata 1iasanya berupa strabismus conCergen dan kelainan re$raksi, as$iksia berat, dapat terjadi katarak, hamper '7? penderita Mcelebral palsy menderita kelainan mata. 5ejala biasanya timbul sebelum anak berumur ' tahun dan pada kasus yang berat, bisa muncul pada saat anak berumur 0 bulan. 5ejalanya berCariasi, mulai dari kejanggalan yang tidak tampak nyata sampai kekakuan yang  berat, yang menyebabkan bentuk lengan dan tungkai tungka i sehingga anak harus memakai kursi roda 5ejala lain yang juga bisa ditemukan pada &" ) a.  Kecerdasan dibawah normal.  b.  Keterbelakangan mental. c.  KejangDepilepsy 2 trauma pada tipe spastic 4. d.  5angguan menghisap atau makan. e.  "erna$asan yang tidak teratur. $.  5angguan perkembangan kemampuan motorik 2 misalnya menggapai sesuatu, duduk, berguling, merangkak, berjalan 4. g.  5angguan berbicara 2disatria 4. h.  5angguan penglihatan. i. 

5angguan pendengaran.

 j. 

Kontraktur persendian.

k.  5erakan menjadi terbatas. E.  KOMPLIKASI

/da anak cerebral palsy yang yan g menderita komplikasi seperti) .  Kontraktur yaitu sendi tidak dapat digerakkan atau ditekuk karena otot memendek. '.  Skolios Skoliosis is yaitu yaitu tulang tulang belakan belakang g meleng melengkung kung ke sampin samping g diseba disebabkan bkan karena karena kelump kelumpuha uhan n hemiplegia. 0.  %e %eku kubi bitu tuss ya yait itu u ad adany anyaa su suat atu u luka luka ya yang ng menja menjadi di borok borok akibat akibat menga mengala lami mi ke kelu lump mpuh uhan an menyeluruh, sehingga ia harus selalu berbaring di tempat tidur. (.  %e$ormitas 2perubahan bentuk4 akibat adanya kontraktur. 7.  5angguan mental. /nak &" tidak semua tergangu kecerdasannya, mereka ada yang memiliki kadar kecerdasan pada tara$ rata-rata, bahkan ada yang berada di atas rata-rata. Komplikasi mental dapat terjadi apabila yang bersangkutan diperlakukan secara tidak wajar. F.  DIAGNOSIS BANDING

1.  Proses degenerative 2.  Higroma subdural  3.   Arterio-venus yang pecah d. erusa!an medula spinalis e. "umor "umor intracranial.

 

G.  PENGOBATAN 8 TERAPI

Tapi tidak dapat disembuhkan dan merupakan kelainan yang berlangsung seumur hidup. Tetapi Tetapi banyak hal yang dapat dilakukan agar anak bisa hidup semandiri mungkin. "engobatan yang dilakukan biasanya tergantung kepada gejala dan bisa berupa ) Terapi $i $isik. sik. H.  PENATALAKSANAAN

"ada umumnya penanganan penderita &" meliputi ) .  >eedukasi dan rehabilitasi. %engan %en gan adanya adanya kecacat kecacatan an yang bersi$ bersi$at at multi$ multi$ase aset, t, seseor seseorang ang penderi penderita ta &" per perlu lu mendapatkan terapi yang sesuai dengan kecacatannya. 9Caluasi terhadap tujuan perlu dibuat oleh masing mas ing-ma -masin sing g terapi terapist. st. Tujua Tujuan n yang akan akan dicapai dicapai perlu perlu juga juga disamp disampaik aikan an kepada kepada orang orang tuaD$amili penderita, sebab dengan demikian ia dapat merelakan anaknya mendapat perawatan yang cocok serta ikut pula melakukan perawatan tadi di lingkungan hidupnya sendiri. Bisioterapi  bertujuan untuk mengembangkan berbagai gerakan yang diperlukan untuk memperoleh keterampilan secara independent untuk aktiCitas sehari A hari '.  "siko terapi untuk anak dan keluarganya. ;leh karena gangguan tingkah laku dan adaptasi sosial sering menyertai &", maka psiko terapi perlu diberikan, baik terhadap penderita maupun terhadap keluarganya. 0.  Koreksi operasi 1ertujuan untuk mengurangi spasme otot, menyamakan kekuatan otot yang antagonis, menstabilkan sendi-sendi dan mengoreksi de$ormitas. Tindakan operasi lebih sering dilakukan  pada tipe spastic dari pada tipe lainnya. Juga lebih sering dilakukan pada anggota gerak bawah disbanding dengan anggota gerak atas. "rosedur operasi yang dilakukan disesuaikan dengan jenis operasinya, apakah operasi itu dilakukan pada sara$ motorik, tendon. ;tot atau pada tulang. (.  ;bat A obatan "emberian obat-obatan pada &" bertujuan untuk memperbaiki gangguan tingkah laku, neuro-motorik dan untuk mengontrol serangan kejang. "ada penderi penderita ta dengan dengan kejang kejang diberi diberikan kan mainte maintenanc nancee anti anti kejang kejang yang yang disesu disesuaik aikan an dengan karakteristik kejangnya, misalnya luminal, dilatin dan sebagainya. sebag ainya. "ada keadaan tonus otot yang berlebihan, otot golongan benodiaepine, misalnya ) Calium, *ibrium atau mogadon dapat dicoba. "ada keadaan choreoathetosis choreoathetosis diberikan artane. artane. To$ranil o$ranil 2imipramin 2imipramine4 e4 diberikan diberikan pada keadaan depresi. "ada penderita yang hiperakti$ dapat diberikan deLtroamphetamine 7 A 8 mg pada pagi hari dan ',7 A 7 mg pada waktu tengah hari. a.  *oraces 2penyangga4  b.  Kaca mata

 

c.  /lat 1antu dengar  d.  "endidikan dan sekolah khusus e.  ;bat anti kejang $.  ;bat pengendur otot 2 untuk mengurangi tremor dan kekakuan4 ) baclo$en dan diaepam g.  Te Terapi rapi okupasional h.  1edah ortopedik D bedah sara$, untuk merekonstruksi terhadap de$ormitas yang terjadi i.  Terapi Terapi wicara bisa memperjelas pembicaraan anak d dan an membantu mengatasi masalah makan  j. 

"erawatan 2untuk kasus yang berat4 Jikaa tidak Jik tidak terdap terdapat at gangguan gangguan $isik dan kecerda kecerdasan san yang yang bera, bera, bany banyak ak anak anak dengan dengan &" yang tumbuh secara normal dan masuk ke sekolah biasa. /nak lainnya memerlukan terapi $isik yang luas pendidikan khusus dan selalu memerlukan bantuan dalam menjalani aktiCitas sehari-hari. "a "ada da be bebe bera rapa pa ka kasu sus, s, un untu tuk k memb membeba ebask skan an ko kont ntra rakt ktur ur pe pers rsen endi dian an ya yang ng se sema maki kin n memburuk akibat kekakuan otot, mungkin perlu dilakukan pembedahan. "embedahan juga perlu dilakukan untuk memasang selang makanan dan untuk mengendalikan pe$luks gastroeso$ageal.

BAB II PROSES KEPERA*ATAN A.  PENGKAJIAN

.  !denti$ikasianak yang mempunyai resiko '.  Jenis kelamin ) *aki-laki lebih banyak daripada da ripada wanita 0.  Kap iritabel anak, kesukaran dalam makan, perkembangan terlambat, perkembangan pergerakan kurang, postur tubuh yang abnormal, abn ormal, re$leks bayi persisten, ataLic, kurangnya tonus otot. (.  onitor respon untuk bermain 7.  Kap $ungsi intelektual a.  "emeriksaan Bisik  4  uskuluskeletal ) spastisitas, /taksia '4   Neurosensory ) gangguan menangkap suara tinggi,5angguan bicara, /nak berliur, 1ibir dan lidah terjadi gerakan dengan sendirinya, Strabismus konCergen dan kelainan re$raksi 04  9liminasi ) konstipasi (4   Nutrisi ) intake yang kurang  b.  "emeriksaan *aboraturium dan "enunjang 4  "emeriksaan pendengaran 2 untuk menentukan status pendengaran 4 '4  "emeriksaan penglihatan 2 untuk menentukan status $ungsi penglihatan 4 04  "emeriksaan serum, antibody ) terhadap rubela, toksoplasmosis dan herpes (4  >! kepala D &T scan menunjukkan adanya kelainan struktur maupun kelainan bawaan ) dapat membantu melokalisasi lesi, melihat ukuran D letak Certikal.

 

74  995 ) mungkin terlihat gelombang lambat secara $okal atau umum 2 ense$alins 4 D Colsetasenya meningkat 2 abses 4 34  /nalisa kromosom 64  1iopsi otot =4  "enilaian psikologik  B.  DIAGNOSA +ANG MUNGKIN MUNCUL

.  >esiko cidera bDd gangguan pada $ungsi motorik  '.  "erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bDd kesukaran menelan dan meningkatnya aktiCitas 0.  5angguan aktiCitas bDd kelainan gerakan danpostur tubuh yang tidak progresi$  (.  >esiko tinggi terhadap trauma bDd ataksia dan kelemahan umum 7.  "erubahan per$usi jaringan bDd edema serebral yang mengubah D menghentikan aliran darh arteri D Cena 3.  >esiko tinggi terhadap in$eksi bDd penekanan respon in$lamasi 2 akibat A obat 4 6.  Kurangnya pengetahuan bDd perawatan dirumah dan kebutuhan terapi C.  RENCANA ASUHAN KEPERA*ATAN  Diagnosa #

$>esiko cidera bDd gangguan pada $ungsi motorik  $ Setelah dilaksanakan perawatan, diharapkan berkurangnya resiko cidera.

Tu%uan  Kriteria !asil $

a.  menyatakan pemahaman $actor yang menyebabkan cidera  b.  enunjukkan perubahan perilaku, pola hidup untu c.  menurunkan $actor resiko dan untuk melindungi diri dari cidera.  #nter&ensi $

.  /jarkan pola makan yang teratur  '.  /njurkan untuk berpartisipasi dalam program latihan D kegiatan,"ertahankan kegiatan,"ertahank an kebersihan mulut anak. 0.  Kolaborasi dengan ahli gii dalam pemberian nutrisi (.  1erikan intake yang adekuat untuk menghindari terjadinya komplikasi D memperberat penyakit lebih lanjut.  Diagnosa ##

$ 5angguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan kecacatan

multi$aset $ Klien tidak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan

Tu%uan

 Kriteria 'asil $ "ertumbuhan dan perkembangan klien tidak mengalami keterlambatan dan

 sesuai dengan tahapan usia.  #nter&ensi

$

.  1erikan diet nutrisi untuk pertumbuhan 2 asuh 4

 

'.  1erikan stimulasi atau rangsangan untuk perkembangan kepada anak 2 asah 4 0.  1erikan kasih sayang 2 asih 4  Diagnosa ### $ 5angguan sensori persepsi Cisual berhubungan dengan strabismus Tu%uan

$

.  meningkatkan ketajaman penglihatan dalam batas situasi indiCidu '.  mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhdap perubahan 0.  mengidenti$ikasiDmemperbaiki potensial bahaya dalam lingkungan  Kriteria !asil $

.   peningkatan ketajaman penglihatan dalam batas situasi indiCidu '.  klien memahami dengan gangguan sensori yang dialami dan dapat beradaptasi 0.   bahaya disekitar klien terminimalisir   #nter&ensi $

.  tentukan ketajaman penglihatan, apakah satu atau kedua mata terlibat. '.  ;rientasikan pasien terhadap lingkungan, sta$, orang lain diareanya. 0.  ;bserCasi tanda A tanda dan gejala disorientasi, pertahankan pagar tempat tidur sampai benar A  benar pulih. (.  *etakkan barang yang dibutuhkan D posisi bel pemanggil dalam jangkauan pada sisi yang tak dioperasi.

 

BAB I PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Setiap Seti ap or oran angt gtua ua te tent ntu u meng mengin ingi gink nkan an anak anakny nya a la lahi hirr de deng ngan an semp sempur urna na,, memperoleh pendidikan pendidikan dan pekeraan yang layak. !etika hal terse"ut tidak terpenuhi, terpenuhi, tak arang di antara mereka yang ke#e$a "ahkan tidak ingin menyekolahkan anaknya yang "erke"utuhan khusus. Se"enarnya tidak ada anak #a#at melainkan anak "erke"utuhan khusus, karena anak%an anak %anak ak yang yang diangga dianggap p #a#at #a#at itu se"ena se"enarnya rnya sama saa den dengan gan anak%an anak%anak ak pada umumny umu mnya, a, punya punya kele"iha kele"ihan n dan kekurang kekurangan. an. &etapi &etapi karena karena pem pemaham ahaman an se" se"agia agian n masyarakat yang kurang, maka masyarakatlah yang mem"eri la"el #a#at itu. Untuk itu perlu dipahami se"uah pendekatan kepada masyarakat "ah$a mereka yang mempunyai mempunyai keter"atasan keter"atasan ada dalam lingkungan mereka, sama%sama mempunyai mempunyai hak yang sama dengan anak yang normal pada umumnya. 'ika kita melihat anak%anak yang mengalami ke#a#atan mental, mungkin kita "eranggapan "ah$a mereka mengalami enis ke#a#atan mental yang sama. Namun kita harus ha rus meng mengeta etahu huii ke ke#a# #a#at atan an menta mentall ya yang ng dialam dialamii anak anak%a %ana nak k terse terse"u "utt "e "er"e r"eda da penye"a"nya yang dalam hal ini adalah #ere"ral palsy. (alaupun (alau pun perkem"angan dan kemauan dalam "idang o"stetrik dan perinatologi akan mengaki"atkan penurunan angka kematian "ayi yang pesat, namun tidak dapat men#ega men #egah h peningk peningkatan atan umlah umlah anak anak #a#at. #a#at. Ini dise dise"a"k "a"kan, an, meskipun meskipun "ayi"erh "ayi"erhasil asil diselamatkan dari keadaan ga$at, akan tetapi "iasanya meninggalkan geala sisa aki"at ke kerus rusaka akan n arin aringan gan otak otak ya yang ng ge geal ala%g a%gea ealan lanya ya da dapat pat terlih terlihat at segera segera ataup ataupun un di kemudian hari. Cere Ce rebr bral al

Pals Palsy  y  adalah

diumpai. IstilahCerebral

salah Palsy

satu

geala

(CP) pertama

sisa

yang kali

#ukup "anyak dikemukakan

oleh Phelps.Cerebral: yang "erhu"ungan dengan otak) Palsy ketidaksempurnaan *ungsi otot.. Dalam kepustakaa otot kepustakaan, n, +P sering sering uga dise"ut dise"ut diplegia diplegia spastik, spastik, tetapi tetapi nama ini kurang tepat, se"a" +P tidak hanya "ermani*estasi spastik dan mengenai  anggota gerak saa, tetapi uga dapat ditemukan dalam "entuk lain dan dapat mengenai ke -

 

anggota gerak. Nama lain ialah  Little/s disease, oleh karena dokter 'ohn Littleadalah orang yang pertama pada pertengahan a"ad ke 01 menguraikan gam"aran klinik +P. B.  &uuan 0. 

&uuan Umum 2ampu menerapkan asuhan kepera$atan anak dengan #ere"ral palsy

. 

&u &uuan uan !husus

a. 

Dapat melakukan pengkaian se#ara langsung pada anak dengan #ere"ral palsy.

". 

Dapat merumuskan masalah dan mem"uat diagnosa kepera$atan pada anak dengan #ere"ral palsy.

#. 

Dapat mem"uat peren#anaan pada anak dengan #ere"ral palsy.

d. 

2ampu melaksanakan tindakan kepera$atan dan mampu menge3aluasi tindakan yang telah dilakukan pada anak dengan #ere"ral palsy.  BAB II LANDASAN &E45I

A.  !onsep Dasar Penyakit 0. 

De*inisi Berb Be rbag agai ai

def defni nisi si

te tela lah h

di dik kem emuk ukak akan an

oleh oleh

pa para ra

sar sarjana jana.. Cl Clar ark k

(196 (1964) 4)

mengemukak mengem ukakan, an, yang dimaksud dimaksud dengan C iialah alah suatu keadaan keadaan kerusakan kerusakan jaringan otak pada pusat motorik atau jaringan penghubungnya, yang kekal dan tidak progresi!, yang terjadi pada masa prenatal, saat persalinan atau sebelum susunan sara! pusat menj me njad adii

"u "uk kup

matu matur, r,

di dita tand ndai ai

deng dengan an

adan adanya ya

para parali lisi sis, s,

pa parresis esis,,

ga gang nggu guan an

kordinasi atau kelainan#kelainan !ungsi motorik. ada ada

tahu tahun n

1964 1964 Wo Worl rld d

Commi ommiss ssio ion n

on

Cereb erebra rall

Pa Pals lsy  y  mengemukakan  mengemukakan

defnisi C sebagai berikut $ C adalah suatu kelainan dari !ungsi gerak dan sikap tubuh yang disebabkan karena adanya kelainan atau "a"at pada jaringan otak yang belum selesa sel esaii pertum pertumbuha buhanny nnya. a. %ed %edang angkan kan &ilroy &ilroy dkk (19' (19'), ), men mendef defnisi nisikan kan C sebagai sebagai suatu sindroma kelainan dalam cerebral control terhadap control terhadap !ungsi motorik sebagai akibat dari da ri

ga gang nggu gua an

per perkemba embang ngan an

atau atau

ker erus usak akan an

penghubungnya dalam susunan sara! pusat.

pu pusa satt

mo moto tori rik k

atau atau

jar jaringa ingan n

 

efnisi lain $ C ialah suatu keadaan kerusakan jaringan otak yang kekal dan tidak tida k progr progresi esi!, !, ter terjadi jadi pada *aktu *aktu masih masih muda muda (sej (sejak ak dilahirk dilahirkan), an), dan merinta merintangi ngi perkembangan otak normal dengan gambaran klinik yang dapat berubah selama hidup, dan menunjukkan kelainan dalam sikap dan pergerakan, disertai kelainan neurologik berupa kelumpuhan spastik, gangguan ganglia basalis dan serebelum.

. 

Etiologi enyebab "erebral palsy dapat dibagi dalam tiga periode yaitu$

a. 

ranatal $

06 

+al!ormasi kongenital.

6 

n!eksi dalam kandungan yang dapat menyebabkan kelainan janin (misalnya- rubela, toksoplamosis, sifhis, sitomegaloirus, atau in!eksi irus lainnya).

76 

/adiasi sinar 0.

-6     ok ok graidarum. 86 

2sfks 2sf ksia ia dalam dalam ka kand ndun unga gan n (misa (misalny lnya$ a$ so solus lusio io plase plasent nta, a, plase plasenta nta pre preia, ia, anok anoksi si maternal, atau tali pusat yang abnormal).

96 

3era"unan kehamilan kehamilan dapat menimbulkan serebral palsi.

". 

atal $

06 

2noksia5hipoksia. enyebab terbanyak ditemukan dalam masa perinatal ialah "idera otak. 3eadaan inilah inil ah yang yang menyeb menyebabk abkan an terjadi terjadinya nya anoksia. anoksia. al dem demikia ikian n ter terdapa dapatt pada keadaa keadaan n presentasi bayi abnormal, disproporsi se!alopelik, partus lama, plasenta preia, in!eksi plasenta, partus menggunakan bantuan alat tertentu dan lahir dengan seksio sesar.

6 

erdarahan otak. er erda dara raha han n

dan dan

anok anoksi sia a

dapa dapatt

terj terjad adii

be bers rsam ama# a#sa sama ma,,

sehi sehing ngga ga

suk sukar

membedakannya, misalnya perdarahan yang mengelilingi batang otak, mengganggu pusat pernapasan pernapasan dan peredaran peredaran darah sehingga terjadi anoksia. er erdarahan darahan dapat terj terjad adii

di

ru ruan ang g

suba subara rakn knoi oid d

dan dan

meny menyeb ebab abka kan n

pe peny nyum umba bata tan n

C%% C%%

sehi sehing ngga ga

mangakibatkan mangaki batkan hidrose!alus. hidrose!alus. e erdarah rdarahan an di ruang subdur subdural al dapat menekan menekan korteks korteks serebri sehingga timbul kelumpuhan spastis.  rauma rauma lahir. 76   

 

-6 

rematuritas. Bayi kurang bulan mempunyai kemungkinan menderita pendarahan otak lebih banyak dibandingkan dengan bayi "ukup bulan, karena pembuluh darah, en7im, !a"tor pembekuan darah dan lain#lain masih belum sempurna.

86 

kterus kterus pada masa neonatus dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak yang kek ekal al

akib akibat at

masu masukn knya ya

bi bili liru rubi bin n

ke

gang gangli lia a

ba basa sal, l,

mi misa saln lny ya

pa pada da

kelai elaina nan n

inkompatibilitas golongan darah.

96 

+eningitis purulenta +eni +e ning ngit itis is

puru purule lent nta a

pada pada

masa masa

bayi bayi

bi bila la

terl terlam amba batt

atau atau

tida tidak k

tepa tepatt

pengobatannya akan mengakibatkan gejala sisa berupa palsi serebral.

#. 

ostnatal $

06     rauma rauma kapitis. 6 

n!eksi misalnya $ meningitis bakterial, abses serebri, tromboplebitis, ense!alomielitis.

76 

3ern i"terus. Beberapa penelitian menyebutkan !aktor prenatal dan perinatal lebih berperan daripada !aktor pas"anatal. %tudi oleh elson dkk (1986) (dikutip dari 1) menyebutkan bayii dengan bay dengan berat berat lahir lahir renda rendah, h, asf asfksia ksia saat lahir, lahir, isk iskemi emi prena prenatal, tal, !ak !aktor tor geneti genetik, k, mal!ormasi kongenital, toksin, in!eksi intrauterin merupakan !aktor penyebab "erebral palsy. :aktor prenatal dimulai saat masa gestasi sampai saat lahir, sedangkan !aktor perinatal perina tal yaitu segala !aktor yang menyebabkan menyebabkan "erebral "erebral palsy mulai dari lahir sampai satu bulan kehidupan. %edang !aktor pas"a natal mulai dari bulan pertama kehidupan sampai ; tahun (agberg dkk 19'), atau sampai  tahun kehidupan (Blair dan %tanley, 198;), atau sampai 16 tahun (erlstein, od, 1964).

7. 

Pato*isiologi Adany Ada nya a mal*or mal*ormas masii ham"a ham"ata tan n pada pada 3a 3asku skuler ler,, atro*i atro*i,, hil hilan angn gnya ya ne neuro uron n dan degena deg enarasi rasi laminar laminar akan menim"u menim"ulkan lkan narro$er narro$ergyiri gyiri,, suluran suluran sul#i sul#i dan "er "erat at otak rendah. Sere"ral palsi digam"arkan se"agai keka#auan pergerakan dan postur tu"uh

 

yang dise"a"kan oleh #a#at nonprogressi3e atau luka otak pada saat anak%anak anak%anak.. Suatu presentasi sere"ral palsi dapat diaki"atkan oleh suatu dasar kelainan :stru#tural otak  a$al se"elum dilahirkan , perinatal, atau luka%luka ;kerugian setelah kelahiran dalam kaitan dengan ketidak#ukupan 3askuler, toksin atau in*eksi6. -. 

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF